Anda di halaman 1dari 6

PROFIL PONDOK PESANTREN EL-HUDA

LANDASAN HISTORIS PENDIRIAN PESANTREN


Hidup di tengah-tengah keramaian kota industri yang terus bergeliat menuju
peradaban modern ternyata membawa dampak perubahan tingkah laku pada anak-
anak, para remaja maupun orang dewasa yang cenderung mengarah kepada hal-hal
yang jauh menyimpang dari tuntunan agama dan budaya. Tradisi luhur warisan nenek
moyang sengaja diabaikan dan ajaran agama semakin ditinggalkan.
Seruan dakwah dari mimbar-mimbar masjid dan musholla dianggap suara
sumbang tanpa makna. Gaya hidup glamor, pergaulan bebas, suka belanja, malas
belajar bahkan menipisnya rasa penghormatan kepada orang tua dan gurunya adalah
bagian dari penyikapan yang salah kaprah terhadap modernisasi. Hidup seakan-akan
terasa hampa karena pilar keimanan sebagai penyangga kedamaian hati telah runtuh
didera arus kemaksiatan dan polah hawa nafsu yang semakin liar.
Dilandasi oleh rasa keprihatinan yang mendalam atas kenyataan sosial
masyarakat sekitrar yang mulai menjauh dari nilai-nilai susila dan ajaran islam yang
luhur, maka Pondok Pesantren El-Huda hadir untuk membasur rasa dahaga bagi para
saudara-saudari kita seiman yang telah alpa karena tergoda rayuan dunia.
Kehadiran Pesantren El-Huda ibarat oase ditengah-tengah gurun sahara yang
diharapkan mampu memberikan kesejukan dan secercah pelita (al-miskah) yang
cukup menerangi sebuah ruang kegelapan di sekitarnya. Pancang tonggak sejarah
pendirian pesantren dimulai pada tahun 2007 seorang da’i muda bernama Ustadz Drs.
Nur Hasyim Ilyas, M.Pd,I. Salah seorang kader Nahdlatul Ulama yang telah
mengenyam pendidikan pondok pesantren dan sekolah formal hingga ke jenjang
Pascasarjana S-2.
Sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang disemangati oleh ruh Islam
yang damai, sejuk dan membawa rahmat bagi semesta alam (rahmatn lil’alamin)
Pondok Pesantren El-Huda senantiasa mengajak kembali ke jalan agama yang hanif.
Menyapa saudara-saudara seiman maupun sebangsa dan setanah air dengan salam
hangat persaudaraan kedalam bingkai ukhuwah islamiyah (persaudaraan islam),
ukhuwah wathoniyah (persaudaraan sebangsa dan setanah air) dan ukhuwah
basyariah (persaudaraan sesama umat manusia).
Perilaku berbudi yang diteladankan oleh Baginda Rosul Muhammad SAW
dan para sahabat beliau yang agung serta para ulama salafus shalihin merupakan
muara rujukan (working rule) dalam melakoni titah langkah kehidupan sehari-hari.
Dengan mendaras ayat-ayat suci Al-Qur’an dan Sunnah nabi niscaya ada kemantapan
terhadap pilihan hidup yang kita jalani. Sebab, hidup tidak sekedar bekerja atau
menumpuk-numpuk harta benda tapi malah terlena dengan bekal yang akan dibawa
setelah meninggalkan dunia yang fana ini.
Menuju perjalanan panjang umat manusia yang tiada terkira batasnya, maka
sudah seharusnya manusia mempertebal iman dan memperbanyak amal sholeh.
Karena alasan itulah pesantren El-Huda tiada henti mengajak segenap keluarga besar
santri dan jama’ah untuk meraih hidup berkah yakni sukses di dunia dengan bekerja
keras dan keikhlasan, tanpa melupakan mencari jalan keselamatan di alam akhirat
nanti.
PRINSIP PRINSIP PENDIRIAN PESANTREN
Ciri khas pendidikan pesantren memiliki perbedaan dalam hal prinsip
penyelenggaraan dibandingkan dengan lembaga pendidikan nonpesantren. Sebagai
lembaga pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai luhur islami, karakteristik
budaya lokal maupun masyarakat setempat, maka Pondok Pesantren yang notabene
adalah institusi pendidikan asli Indonesia (indeginieus culture) memiliki prinsip-
prinsip pendidikan yang berbeda dengan lembaga pendidikan pada umumnya.
Prinsip-prinsip tersebut diintrodusir dari nilai-nilai salafus shalihin, yang diantaranya
adalah:
Pertama, prinsip mengedepankan prinsip akhlaqul karimah, tujuan utama
penyelenggaraan pendidikan di pondok pesantren adalah untuk melahirkan generasi
yang berkarakter atau berakhlaq mulia. Karena itu pendidikan jiwa (hati) dan
kepribadian lebih diutamakan, meskipun tidak menafikan pentingnya melatih
kecerdasan otak.
Kedua, prinsip kebijaksanaan (al-hikmah), dalam hal ini para Kyai dalam
mendidik santri menerapkan model kebijaksanaan dan tidak kaku, tetapi fleksibel dan
patut menurut pandangan nilai-nilai agama, budaya dan adat istiadat setempat, serta
pandangan yang menempatkan sosok Kyai/Ustadz itu sendiri sebagai figur panutan di
mata masyarakat.
Ketiga, prinsip bebas dan mandiri, dalam arti pondok pesantren pada
umumnya berdiri secara swadaya, independen dan mandiri, baik dalam manajemen,
pengelolaan administrasi maupun strukturnya, termasuk didalamnya dalam hal
sumber pendanaan.
Keempat, prinsip kebersamaan dan kesahajaan, pola kehidupan di pondok
pesantren dibangun berdasarkan nilai-nilai kebersamaan, baik antara Kyai dan santri,
Kyai dan walis antri, maupun santri dengan sesama santri dan juga antara santri
dengan masyarakat sekitarnya.
Kelima, prinsip keberkahan, bahwa ilmu pengetahuan yang diperoleh santri
disamping melalui ketajaman akal pikiran serta usaha belajar yang sungguh-sungguh,
juga dengan menjaga kebersihan hati dan berkah doa Kyai/guru dan orang tua.
Keenam, prinsip kemampuan mengatur diri sendiri, bersikap mandiri dan
disiplin dalam memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada. Bersikap disiplin dan
istiqomah serta sabar dalam belajar, merupakan pangkal kesuskesan santri dalam
menuntut ilmu di pondok pesantren.
Ketujuh, prinsip penerapan metode pengajaran yang sederhana dan khas, yaitu
dengan menggunakan metode: sorogan, wetonan dan bandongan. Selain sederhana,
murah dan mudah diaplikasikan juga tepat untuk diterapkan pada kelas sosial
manapun karena sifat khasnya yang terkesan sangat egalitier.
Kedelapan, prinsip ikhlas dan istiqomah, bahwa kegiatan belajar mengajar
yang rutin diselenggarakan di pondok pesanten tidak menempatkan keuntungan
material sebagai tujuan pendidikan. Motivasi para Kyai dan Ustadz dalam mengaji
(transfer of knowledge) dilandasi hati yang ikhlas demi berjuang dijalan Allah dan
berharap akan ridho Allah SWT sebagai balasannya.
Dan kesembilan prinsip berorientasi pada ibadah, pondok pesantren disamping
menanamkan kecerdasan intelektual juga kecerdasan spiritual dan sosial. Hal ini
sungguh-sungguh ditanamkan dengan penggiatan pelaksanaan ibadah, baik yang
bersifat mahdloh atau yang ghoiru mahdloh. Sebab, prinsip yang paling utama dalam
mencari ilmu di pesantren adalah dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Oleh
karena itu, ukuran ilmu yang bermanfaat dapat dinilai seberapa jauh kualitas ibadah
santri mengalami peningkatan.

VISI DAN MISI PESANTREN

VISI
1. Mendidik kader islam yang berakhlakul karimah, berilmu dan mandiri
2. Membangun generasi islami yang senatiasa siap berkorban, berjuang dalam
rangka menegakkan agama Allah (Li i’lai kalimatillah hiya ulya)

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan islam yang berhaluan Ahlussunnah Wal
Jama’ah
2. Melestarikan tradisi islam yang diwariskan para salafus shalihin dan ulama
nusantara
3. Mengembangkan budaya lokal yang bernafaskan nilai-nilai islami
4. Mengamalkan dan mengajarkan islam Ahlussunnah Wal Jama’ah sebagai
mana yang dianjurkan oleh Nahdlatul Ulama (NU)
5. Membangun kedigdayaan NKRI dalam mencerdaskan kehidupan bangsa

LOKASI PONDOK PESANTREN


Pondok pesantren El-Huda berada di area Perumahan Graha Prima Blok IE-1
No.65 RT 2 RW 10 Desa Satriajaya Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi
Provinsi Jawa Barat. Pada awal berdirinya pesantren menempati bangunan utama
seluas 124 m2. Pada saat ini pesantren El-Huda telah menyelesaikan pembangunan
untuk perluasan gedung seluas 120 m2, dikarenakan tempat yang ada sudah tidak
memadai lagi untuk menampung santriwan dan santriwati yang berjumlah hampir
mencapai 300 pada saat itu. Alhamdulillah pembangunan gedung tahap kedua yang
dirancang 4 lantai telah selesai. Dengan demikian insyaallah pesantrendapat
menampung santri yang memerlukan pemondokan sebagai santri sehingga dapat
tinggal secara layak dan sehat.
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1428 H sekaligus menjadi
momen penting bagi pesantren El-Huda menjadi hari jadi diresmikannya sejaran
pendirian/pembangunan pondok pesantren tahap pertama. Tepatnya pada tanggan 2
September 2007 atau bertepatan dengan tanggal 19 Sya’ban 1428 H. Kemudian
peresmian pembangunan pondok pesantren tahap kedua dilaksanakna pada hari ahad
15 Juli 2012 bertepatan dengan 25 Sya’ban 1433 H.
Syukur alhamdulillah sekarang ini beberapa kegiatan pendidikan dan
keagamaan pesantren El-Huda telah mendapat izin resmi dari kantor Departemen
Agama Kabupaten Bekasi diantaranya:
1. Taman pendidikan Al-Quran dengan nomor statistik: 61.2.32.18.06.068, pada
tanggal 2 Mei 2007.
2. Majelis Ta’lim dengan nomor statistik: 61.2.32.18.05.013, pada tanggal 7 Juni
2007.
3. Diniyah Takmiliyah Awwaliyah, dengan nomor statistik: 31.1.23.21.60.255,
pada tanggal 9 Mei 2011.
4. Pondok Pesantren, dengan nomor statistik: 51.0.03.21.60.123, pada tanggal 14
Juni 2011.

KIPRAH PENGABDIAN PESANTREN KEPADA UMAT


Dengan didukung oleh lima belas orang pendidik yang profesional. Pondok Pesantten
El-Hhuda aktif menyelenggarakan pengabdian kepada umat melalui kegiatan
pendidikan dan keagamaan yang antara lain:
1. Pengajian anak-anak dan remaja
Dilaksanakan mulai hari minggu – jum’at
- pagi pukul 07.30-09.30 WIB
- sore dimulai pukul 15.30-17.30 WIB
- malam pukul 18.00-21.00 WIB
2. Sholat subuh berjamaah diteruskan pengajian subuh dengan kitab Mukhtarul
Al-Hadist An-Nabawiyyah
3. Ekstrakurikuler Pesantrenan (Ekstren) setiap hari minggu dengan pelajaran
- Qiroatul Qur’an
- Kaligrafi
- Pencak Silat Parag Nusa
- Seni Islami (hadroh)
- Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
- Santunan anak yatim piatu (dilaksanakan tiap tahun)
- Sunatan masal
- Wisata religi (ziarah walisongo) setiap akhirussanah
- Pelatihan dasar jurnalistik
4. Pengajian dan istigotsah rutin setiap minggu ketiga (bapak-bapak dan ibu
jamaah pesantren El-Huda)
5. Hataman Al-Qur’an setiap sabtu pada minggu ketiga.
6. Kitab yang diajarkan
- Qiroatul qur’an
- Tajwid
- Tafsir Al-Qur’an
- Sullamut Taufiq
- Akhlaqul Banin Wal Banat
- Mabadi’ Fiqhiyah
- Arba’in Nawawi
- Khulasoh Nurul Yaqin
- Al-Jurumiyah
- Amsilatu Tashrifiyah
- Al-I’lal
- Allughotul Arobiyyah
- ‘Imriti
- Mukhtarul Al-Hadist Annabawiyyah
- Washoya Al-‘Abaa’ Lil Abna’i
- Taisirul Kholaq
- Ta’limul Muta’alim
- Hujjah Ahlussunnah Waljama’ah
- Al-Barjanji
- Aqidatul ‘Awam
- Bulughul Marom
- Uqudul Ujjain
- Nashoihul ‘Ibad
- Safinatun Najaa
- Fathul Qorib
- Qowaidul Fiqhiyyah
- Tarikh Al-Islami
- Tafsir surah yasin
- Ke NU-an

PROFIL PENDIRI
Pengasuh pondok pesantren El-Huda adalah Drs. Nur Hasyim Ilyas, M.pd.I,
lahir di Tuban Jawa Timur pada tanggal 16 April 1971 dari pasangan H. Ilyas dan Siti
Asiyah, Mas Hasyim panggilan sehari-harinya, menamatkan pendidikan Sekolah
Dasar Sambonggede 2 Merakurak Tuban, Madrasah Aliyah Manbail Futuh Jenu
Tuban. Setelah lulus Aliyah di bawah asuhan KH. Hisyam Ismail pada tahun 1989
langsung hijrah ke Bekasi Jawa Barat guna melanjutkan pendidikan di bangku kuliah
di kampus INISA (Institut Agama Islam Shalahudin Al-Ayubi) yang dipimpin oleh
ulama’ Kharismatik dan zuhud KH. Moh. Dawam Anwar.
Di Bekasi inilah Pengasuh Pesantren El-Huda dibimbing langsung oleh Kyai
Dawam agar menjadi orang yang berguna bagi masyarakat. Selama kurang lebih 15
tahun turut berkhidmah di Pesantren YAPINK yang diasuh oleh Kyai Dawam Anwar,
banyak amanat yang diberikan beliau kepada pengasuh pesantren El-Huda, seperti
diberikan tugas menjadi pengasuh pesantren Putra YAPINK, Kepala Madrasah
Tsanawiyah YAPINK Putra dan kepala Madrasah aliyah YAPINK Putra.
Ketika tugas tersebut pernah dirangkap selama 3 (tiga) bulan, yang
alhamdulilllah semua itu menjadikan pengasuh pondok pesantren El-Huda bertambah
pengalaman dibidang manajemen edukasi kepesantrenan, sehingga semakin paham
akan pentingnya pengelolaan pendidikan model pesantren. Alhamdulillah pengasuh
pesantren menikah pada tahun 1999 dengan santriwati YAPINK bernama Siti
Romlah, S.Pd.I. sekarang sudah dikaruniai 3 orang anak, ketiganya adalah
Badrudduja Hasyim, Salwa Royyan dan Husna Camila.
Pada tahun 2009 menyelesaikan program S2 di UNISMA Bekasi. Sejak tahun
2004 sampai sekarang aktif berkhidmah sebagai Pengurus Pusat Lembaga Dakwah
Islam Nahdlatul Ulama (PPLDNU) yang berkantor gedung PBNU Jl. Kramat Raya
No. 164 Jakarta.
SUMBER DAYA DAN PRASARANA PENDUKUNG
Pengasuh: Ustad Drs. Nur Hasyim Ilyas, M.Pd.I
Konsultan: Pesantren Dr. Syamsul hadi, M.Si
Anggota Dewan Guru:
1. Siti Romlah, S.Pd.I
2. Habib Abdullah bin Ali Al-Atass
3. Muhammad Shidiq Ilyas S.S
4. Muhammad Syamsuddin, Spdi
5. Muhamad Sahal Al-Hafidz
6. Mohammad Ustman, SS
7. Siti Napsiyah
8. Arif Rahmanto S.Kom
9. Widyasmoro Priatmojo S.Pi
10. Ustad Drs. Ibnu Hayat
11. Badrudduja Hasyim
12. Romli Nurhalim
13. Ardyansyah S.Ag
14. Setia Aji Prabowo
15. Sofia Putri Maharani

Kelengkapan fasilitas pendukung


1. Aula
2. Kamar santri
3. Kamarmandi / Toilet
4. Ruang kelas pelajar
5. Lab Komputer

Telp
1. 081319275060
2. 081281043045
3. 085692877991

Jumlah santri 300 santri terdiri dari santriwan dan santriwati

Anda mungkin juga menyukai