Anda di halaman 1dari 5

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyyah

Oleh: Zulfah Uswatun Khoiriyah

Prodi: PAI D Semester 1

Saya ingin berbagi menurut kehidupan, pengalaman, dan pengetahuan


selama kurang lebih 6 tahun di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-
Asy’ariyyah merupakan pondok terbesar di Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo
yang didirikan oleh K.H Muntaha bin Nida Muhammad pada tahun 1832 M.
Adapun periode pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an diantaranya:

1. K.H Muntaha bin Nida Muhammad

2. K.H Abdurrohim

3. K.H Asy’ari bin K.H Abdurrochim

4. K.H Muntaha Al hafidz bin K.H Asy’ari

5. K.H Mustahal Asy’ari bin K.H Asy’ari

6. K.H Achmad Faqih Muntaha

7. Nyai Hj. Sofiyah (Sekarang)

Ponpes ini memiliki visi dan misi yang baik sebagai motivator dan menyemangati
para santrinya, diantaranya:

A. Visi, Misi dan Tujuan Pondok Pesantren

1. Visi

Berilmu amaliyah, berilmu ilmiyah, berakhlaqul karimah, berjiwa qur’aniyah,


dan bermu’asyaroh

2. Misi
1) Menumbuh-kembangkan sikap akhlaqul karimah pada santri yang sesuai
dengan syari’at islam.

2) Melaksanakan bimbingan, pembelajaran, dan penghayatan nilai islam


secara optimal.

3) Menumbuhkan sikap kompetitif pada santri atau meraih prestasi spiritual.

4) Menerapkan manajemen partisipatoris dengan melibatkan semua


komponen yang ada.

5) Menumbuhkan semangat keterpaduan yang energis antara emosional,


intelektual dan spiritual.

3. Tujuan

1) Membentuk pribadi muslim yang bertaqwa kepada Alloh SWT,


berakhlaqul karimah, bertanggung jawab, dan menjalankan amanah serta
berjiwa qur’ani dan mengenalkannya.

2) Mewujudkan wadah pengembangan idealisme yang terjangkau oleh


masyarakat.

B. Program Pendidikan Pondok Pesantren

Seiring bertambahnya tahun, pendaftaran santriwan dan santriwati


jumlahnya bertambah. yang dulunya puluhan santri sampai sekarang santriwan
dan santriwati jumlahnya beribu ribu.

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyyah dalam mendidik para


santrinya, mengkolaborasikan antara sistem kholafiyah [modern] serta sistem
salafiyah [tradisional], untuk menciptakan keseimbangan menurut roda perputaran
zaman. Sistem tersebut dikenal oleh kalangan masyarakat sebagai sistem semi
modern. Semi kholafiyah [modern] yaitu sistem yang berkaitan dengan alat
komunikasi informasi, tehnologi yang modern. Sedangkan sistem salafiyah
[tradisional] yaitu sistem yang berkaitan dengan pakaian santri yang sederhana
atau tradisional seperti sarungan, kitab kuning, mengapsai dengan bolpoin. Semi
modern yaitu ada yang berpakaian gamis, jilbab yang berbunga modern.
Mendengarkan mp3, tetapi tetap melestarikan adab budaya yang sederhana.

Pembelajaran di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyyah


menitikberatkan pada tiga komponen sebagai ciri khasnya yakni al-qur’an dengan
tahfidzul qur’annya, kajian kitab kuning, serta penguasaan bahasa asing seperti
inggris dan arab. Untuk lebih mudah dan efisien maka dibentuknya kamar dengan
program yang berbeda. Kamar terdapat 6 kamar dengan program habis subuh
melanyahkan ¼ juz, habis asar binnadzor lembar, habis maghrib 1 ½ kaca, habis
‘isya 1 ½ kaca yang tadi habis maghrib disetorin dan wajib khatam maksimal 2
tahun. Untuk program kitab setiap kitab khatam wajib disyukuri dengan
tumpengan nasi kuning. Hari-harinya mengapsai kitab gundul dan disetorin ke
ustadznya masing- masing. Sedangkan program bahasa setiap harinya setoran
kosa kata minimal 5 kaca.

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyyah juga mempunyai


program pendidikan pesantren yang khas. Dan aktivitas pondok pesantren dalam
harian, mingguan, bulanan, bahkan tahunnan. Program Pendidikan Pesantren
antara lain:

1) Madrasah Diniyah Salafiyah (MDS)

Kajian kitab-kitab salafi [kitab kuning] yang muatan islamnya sangat


dalam sehingga out put yang dihasilkan benar-benar menguasai masalah
keagamaan.

2) Madrasah Diniyah Mahasiswa (Madinma)

Merupakan suatu lembaga pendidikan keagamaan formal yang merupakan


integral pesantren yang merupakan wadah mahasiswa dalam mendalami ilmu
agama disamping mengasah daya intelektualitas sehingga diharapkan out put
dari madinma.

3) Madrasah Diniyah Wustho-Ulya (untuk tingkat SMA dan SMP)


Berawal dari rasa kekhawatiran melihat kondisi masyarakat islam
pada umumnya, harapan dari diadakannya diniyyah tersebut pola dan tata
cara [muamalah] para peserta didik yang ada didalamnya dapat menjadi
insanul kamil yaitu: manusia yang senantiasa memijakan hal
kehidupannya dengan sendi-sendi agama.

C. Aktivitas Pondok Pesantren

1. Aktivitas harian dari jam 03.30-21.30

Qiyamullail, MCK, jama’ah subuh, ta’limul qur’an, lughotain, MCK,dan


sarapan pagi, kegiatan KBM sekolah, solat duhur dan makan, istirahat, jama’ah
ashar dan ta’limul qur’an, kegiatan ekstra kurikuler, ngaji kitab, beli makan,
jama’ah maghrib, pengajian tpq dan setoran hafalan, jama’ah ‘isya dan
lughotain, kegiatan diniyah, wajib belajar, bebas dan tidur.

2. Aktivitas mingguan

Kajian kitab, pembelajaran qiro’ah, albarjanji, pidato 4 bahasa, ziaroh


kubur, pembelajaran keputrian bagi putri.

3. Aktivitas bulanan

Ziaroh makam K.H muntaha alh, sharing pengurus dengan santri,


perbaikan program kegiatan yang perlu di perbaiki, refreshing ke kolam
renang, mujahadah akbar.

4. Aktivitas tahunan

Jadwal aktivitas tahunan yaitu ziaroh makam K.H asy’ari, hamalaqul


qur’an, Haflah khotmil qur’an, khaul K.H asy’ari, khaul Nyai.Hj. safinah,
pengajian romadhon, khaul K.H abdurrahim, halal bi halal, rapat wali santri
dan alumni, PHBI,dan simaan akbar atau masal.

Bangunan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-asy’ariyah


bertambahnya tahun semakinmegah dan modern. Ketika zulfah melihatnya
seperti bentuknya hotel. Sarana dan prasarananya semakin maju dan lengkap.
Untuk lebih mudah mengklasifikasi pondok pesantren tahfidzulqur’an al-
asy’ariyyah.Disadari ataupun tidak pengaruh lingkungan.

www.al-asy’ariyyah.com

Anda mungkin juga menyukai