Anda di halaman 1dari 14

PONDOK PESANTREN

MINNATUL HUDA

PROPOSAL
PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA SANTRI
PONDOK PESANTREN MINNATUL HUDA PLERED - PURWAKARTA

KECAMATAN PLERED KBUPATEN PURWAKARTA


JAWA BARAT

Email : maminnatulhuda@yahoo.co.id
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pondok adalah tempat hunian atau tempat tinggal. Sedangkan


pesantren adalah tempat dimana santri memperdalam ilmu agama islam baik
intelektual maupun spiritual. Jadi pondok pesantren adalah suatu tempat yang
dihuni para santri untuk mendalami ilmu agama sebagai bekal da’wah dan
menyiarkan ajaran islam dalam bidang intelektual maupun spiritual.
Pernyataan diatas menunjukan ciri-ciri pondok pesantren sebagai

sebuah lingkungan pendidikan yang integral. Sistem pendidikan pondok

pesantren sebenarnya sama dengan sistem yang digunakan oleh Akademi

Militer, yaitu dicirikan dengan adanya sebuah bangunan Asrama dan disitu

seseorang dapat mengambil pengalaman secara integral.

Menurut para ahli, pondok pesantren bisa dikatakan pondok


pesantren apabila memiliki lima unsur, yaitu :
1. Adanya kyai (guru pengasuh)
2. Adanya pondokan (asrama)
3. Ada masjid
4. Ada santri
5. Ada pengajaran kitab kuning

Pondok pesantren memiliki bermacam pola, diantaranya adalah :


Pondok pesantren yang memiliki kegiatan dan elemen berupa masjid dan rumah
kyai (guru pengasuh) dan ditambah dengan adanya pondokan (asrama) bagi santri
Pondok pesantren yang memiliki masjid dan majlis ta’lim, rumah kyai, pondokan,

dan madrasah (tempat belajar/sekolah)


Pondok pesantren yang memiliki elemen lengkap berupa masjid, rumah kyai,

pondokan bagi santri, madrasah, dan sarana/pra-sarana tambahan seperti : Lab

computer, koperasi, perkebunan, peternakan, lapangan olah raga dan lain-lain.

Eksistensi pesantren ternyata sampai hari ini, di tengah-tengah deru moderenisasi,

pesantren masih tetap bisa bertahan dengan identitasnya sendiri. Bahkan akhir-akhir ini

para pengamat dan praktisi pendidikan dikejutkan dengan tumbuh kembangnya lembaga-

lembaga pendidikan pondok pesantren di tanah air ini. Disamping banyaknya juga

pendidikan umum yang mengadopsi aspek-aspek tertentu dari sistem pendidikan


pesantren. Mengadopsi sistem asrama dengan menyebutnya “ boarding school”
tentu saja merupakan salah satu karakteristik dasar pondok pesantren.
Satu hal lagi yang harus kita catat bahwa tidak sedikit pemimpin-pemimpin
bangsa ini, baik pemimpin yang duduk dalam pemerintahan maupun yang bukan,
formal atau informal, besar maupun kecil, dilahirkan oleh pondok pesantren.
Dalam perkembangannya, pesantren yang mengajarkan kitab kuning mengalami

pasang surut santrinya, dan kemudian di butuhkan penambahan sarana belajar maupun

sarana tempat tidur para santri. Maka para pengelola pesantren mendirikan sekolah

umum, mengadopsi model pendidikan umum, dengan menambahkan pendidikan agama di

jam sore dan malam. Selain mendirikan madrasah, mereka juga mendirikan perguruan

tinggi agama bahkan ada pula perguruan tinggi umum atau universitas. Ada pula

pesantren yang menjadi tempat berdiam tetapi mereka belajar diluar dan dimalam hari

mereka belajar kitab kuning dengan kyai di pesantren itu. Dari dinamikanya, pesantren

dikelompokkan menjadi tiga tipe, yaitu:

1. Pesantren salafiyah, yaitu pesantren yang memfokuskan belajar kitab kuning.

2. Pesantren kombinasi yaitu pesantren yang para santrinya selain belajar


kitab kuning mereka juga belajar ilmu umum di sekolah formal.
3. Pesantren khalfiyah/’asyiryah yaitu pesantren yang menekankan
santrinya belajar ilmu agama dan umum,adapun kitab kuning
tidak dibebankan para santrinya.
Banyak pesantren yang menerima wakaf berupa tanah atau lahan yang luas,
sangat disayangkan kalau tidak diolah. Berbagai potensi dapat dikembangkan. Hal ini
didasari pemikiran bahwa pesantren dapat dijadikan sebagai pusat untuk
pengembangan berbagai potensi yang ada untuk kemaslahatan masyarakat.
Adanya perubahan sosial yang demikian cepat sebagai akibat dari globalisasi
telah menimbulkan berbagai tantangan baru, tidak terkecuali bagi pesantren. Karena
itu pesantren sebagai institusi sosial yang telah banyak memberikan kontribusi besar
dalam pengembangan kehidupan rohaniah masyarakat muslim, dituntut untuk dapat
mejawab segala persoalan yang ditimbulkan dari arus perubahan sosial tersebut.

Pendidikan pesantren tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh global.


Oleh karena itu, pendidikannya harus menyesuaikan diri. Kitab kuning sebagai
khazanah klasik disamping banyak memuat ilmu agama tetapi juga dapat di
gali ilmu umum seperti ilmu kedokteran, falsafah, ekonomi, astronomi, yang
menjadi karya kebanggaan umat islam seperti yang di lakukan oleh ibnu Sina,
ibnu Rusd, dan lainnya di masa lalu, ini juga perlu di kaji di pesantren.
Pondok Pesantren Minnatul Huda adalah termasuk dalam kategori pondok

pesantren yang mengembangkan pendidikan salafiyah dan sekolah formal MI (Madrasah

Ibtida’iyah), MTs (Madrasah Tsanawiyah), MA (Madrasah Aliyah) dan SMK (Sekolah


Menengah Kejuruan) MINNATUL HUDA. Pengembangan pendidikan pada pondok
pesantren Minnatul Huda di susun sesuai tingkat kemampuan dan minat anak
didik, serta lebih di orientasikan pada kemampuan membaca, memahami, dan
menghafal beberapa disiplin ilmu Al-Qur`an seperti ilmu Tajwid, Qira`at, dan Tafsir
Qur`an. Pengajian tilawah dan Qira`at di laksanakan secara Talaqqi, dengan
sistem pengelompokan pada tahap tahajji, mu`allam, murattal dan mujawwad.
Sedangkan untuk bidang-bidang lain di laksanakan secara klasikal dengan
menggunakan kitab-kitab klasik yang menggunakan bahasa arab.
Melihat kondisi Pondok Pesantren Minnatul Huda yang ada sekarang dengan
perkembangan sistem pendidikannya, maka perlu adanya rancangan altenatif secara
fisik serta pembangunan gedung asrama santri untuk mengatisipasi perkembangan
pesantren pada masa yang akan datang. Untuk pembangunan gedung asrama santri
pesantren perlu memperhatikan potensi-potensi yang dimiliki oleh tapak guna
penunjang keberadaan dari pondok pesantren Minnatul Huda.
Dilihat dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
perlunya pengembangan serta penataan (redesain) fasilitas yang menunjang kegiatan
belajar mengajar dan yang lainnya yang di tinjau dari segi kuantitatif dan kualitatif
dengan melihat suatu altenatif desain baik itu pembangunan gedung asrama santri
maupun altenatif pengembangan ruang dalamnya.
Perlunya pembangunan gedung asrama santri baru tersebut merupakan suatu
bentuk sarana yang akan di berikan untuk santri yang sedang menjalankan
pendidikan baik secara formal ataupun non formal. Pentingnya pembangunan gedung
asrama santri yang memiliki konsep one stop service Pondok Pesantren Minnatul
Huda bagi anak di dalam pendidikan, perilaku juga sifat yang akan timbul setelahnya.
Untuk itu, pembangunan yang dapat secepatnya direalisasikan akan secepatnya pula
dalam berkontribusi mencetak lulusan yang mampu bersaingdengan lulusan Sekolah /
Yayasan lain untuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun di dunya kerja
dan yang tetap pada kaidah islam yang berlaku.

Dengan pertimbangan tersebut, kami sangat berharap kepada

berbagai pihak dapat mendukung terwujudnya pembangunan gedung

asrama satri yang memiliki konsep one stop service centre di pondok

pesantren Minnatul Huda seperti yang tercantum pada proposal ini.

2. Tujuan dan
Sasaran 2.1 Tujuan
1. Memberikan tempat tinggal bagi para santri, terlebih untuk

mengefektifkan waktu yang semaksimal mungkin untuk belajar.


2. Memberikan sarana penunjang peningkat belajar dengan memberikan
suasana yang nyaman, efesien, dan kondusif bagi anak didik.
3. Memberikan rasa aman bagi orang tua/wali selama putra/putri
mereka masih menjalankan pendidikan di Pondok Pesantren.
4. Dapat terciptanya bentuk interaksi sosial antar santri dengan yang
lainnya ketika di dalam pondok pesantren.
5. Dapat menjadikan anak didik menjadi disiplin, bertanggung jawab
dan berperilaku sesuai kaidah islam.
6. Dapat menciptakan lulusan yang berkompeten dengan prestasi yang tinggi.
2.2 Sasaran
Sedangkan sasaran pencapaian dari program ini adalah memberikan hunian

yang layak bagi para santri yang mengaji di pondok pesantren Minnatul Huda yang

rata-rata menuntut pendidikan formal di MI, MTs, MA dan SMK MINNATUL HUDA.

3. Target Program Pembangunan Gedung Asrama Santri


a. Bagaimana menciptakan sarana dan fasilitas yang direncanakan dapat
menampung seluruh kegiatan yang ada dalam pondok pesantren.
b. Bagaimana menciptakan kenyamanan untuk pengguna, karena kegiatan
yang sangat padat.
c. Bagaimana merancang binaan yang menyatu dengan lingkungan.
d. Bagaimana mengorganisasikan berbagai aktivitas dalam satu sistem.
e. Bagaimana mengatur hubungan antar kelompok kegiatan sehingga tercipta
aktivitas yang terorganisir dan terintegritas (One Stop Service Centre)
f. Pemilihan bangunan yang tangggap terhadap iklim harmonis dengan
lingkungan, sesuai dengan nilai-nilai islam.
g. Penataan fasilitas yang ada sehingga menjadi bentuk yang menyatu dari segi

fungsi, estetika maupun perancangan lapak (keharmonisan dengan alam).


BAB II
DATA UMUM PENERIMAAN BANTUAN DAN
PENERIMA MANFAAT

1. Database Yayasan Pondok Pesantren Minnatul Huda

1.1 Data umum : Yayasan Pendidikan Minnatul Huda


Nama Organisasi
Alamat Organisasi : Jl. Gang Coklat Kp. Cibogo Peuntas RT/RW 18/10
Ds. Cibogo Hilir Kec. Plered
Kab. Purwakarta Jawa Barat
Telp Kode Pos. 41162
: 0813 8028 6219 / 0817 0244 474
NPWP : 76.97.181.6-409.000
NSPP : 510032140066
Status : Yayasan Swasta 2015
Akta Notaris : No. 01 Tanggal 02 Oktober
Notaris : Azhar, SH
1.2 Susunan pengurus : KH. Abdul Wahid
Pembina
Ketua : Ust. H. Nizar Maulana
Wakil Ketua : Ust. Cecep Sahal
Sekertaris : Ir. Hj. Titin Wahyuni, MM
Bendahara : Syifa Malihatul Husna, S. Pd
Kabid. Pendidikan : Yeti Yuliantin S.Pd
Kabid. Humas : Dendi Kurniawan, ST

1.3 Lembaga pendidikan


Lembaga pendidikan/non pendidikan yang ada di Yayasan Pendidikan
Minnatul Huda
Pondok Pesantren Minnatul Huda
MI Minnatul Huda
MTs Minnatul Huda
MA Minnatul Huda
SMK Minnatul Huda
Koperasi Syari’ah Minnatul Huda Sejahtera
Minna Mart Minnatul Huda
1.4 Program Yayasan Pendidkan Minnatul Huda
Program kegiatan yang ada di Yayasan Pendidikan Minnatul Huda,
adalah sebagai berikut :
Bidang Sosial
Mendirikan lembaga pendidikan formal dan non formal.
Penelitian di bidang pendidikan.
Bidang Kemanusiaan
Memberikan bantuan kepada fakir miskin dan yatim piatu.
Melestarikan lingkungan hidup.

Bidang Kemanusiaan
Melaksanakan syi’ar keagamaan.
Menyelenggarakan Pondok Pesantren dan Madrasah.
Meningkatkan pemahaman agama.
Studi banding keagamaan.

2. Data Pendukung
2.1 Infrastruktur
NO JENIS INFRASTRUKTUR JUMLAH KETERANGAN
1 Asrama Pondok Putra 1 Unit Bangunan 2 lantai
2 Asrama Pondok Putri 1 Unit Bangunan 1 lantai
(sementara)
3 Gedung SMK Minnatul Huda 1 Unit Bangunan 2 lantai
4 Lapangan Olah Raga Bola Volly, 1 Unit Area terbuka
Futsal, Badminton
5 Masjid 2 Unit Bangunan 1 lantai
2.2 Sarana/Prasarana

NO KETERANGAN TANAH LUAS


1 Tanah untuk bangunan pondok putra 1000 m
2 Tanah untuk bangunan pondok putri 1000 m
3 Tanah pembangunan MA Minnatul Huda 1000 m
4 Tanah pembangunan SMK Minnatul Huda 1000 m
2.3 Data Umum Kependidikan

NO URAIAN JUMLAH
1 Santri Putra 224 Orang
2 Santri Putri 136 Orang
BAB III
GAMBARAN KONDISI EKSISTING

1. Aksesibilitas Lokasi Untuk Gedung Asrama Putri Santri

Masih banyak lahan terbuka di sekitar lokasi perencanaan yang akan menjadi ruang

terbuka bagi penghuni gedung asrama putri santri. Jalan menuju sekolah yang tidak jauh

dari lokasi gedung asrama putri santri menjadikan rasa aman untuk para santri. Tidak

hanya itu, jalan menuju tempat lain yang menjadi sarana untuk para santri yang berada di

sekitar pemukimam akan menumbuhkan rasa sosialisisasi dengan masyarakat sekitar

karena lokasi pondok pesntren yang berada di tengah tengah pemukiman masyarakat

yang terus laju berkembang baik dari sisi perekonomiannya maupun pendidikannya.

2. Fasilitas Umum dan Sosial di Sekitar Lokasi Gedung Asrama Santri

Secara umum Pondok Pesantren Minnatuk Huda tidak jauh dari lokasi
sekolah, sehingga untuk sarana yang di butuhkan dalam pengembangan
pendidikan bagi santri tidak akan sulit.
Sebagai sarana penunjang pendidikan lapangan olah raga volley ball,
futsal, badminton, dll akan membuat semangat dalam kegiatan belajar,
karena santri tidak akan mengalami kejenuhan.
Sedangkan sarana pendukung yang ada di dalam asrama santri lainnya
adalah letak yang tidak jauh dari masjid. Hal itu akan mempengaruhi mengenai
tingkat keaktifan ibadah secara berjamaah di masjid bagi para santri. Untuk
menjaga kondisi lingkungan agar tetap rapih dan indah, pihak pengurus
pondok tidak pernah lupa untuk memberikan pengetahuan kepada santrinya
agar tetap menjaga kebersihan, kerapihan dan kelestarian dalam lingkungan.
Karena apabila tertata rapih akan tercipta suasana nyaman dan tentram.
BAB IV
GAMBARAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN DAN
PEMBERDAYAAN GEDUNG ASRAMA SANTRI

1. Rencana Induk Pembangunan (Master Plan Gedung Asrama Santri)


Dalam perkembangannya, sesuai dengan tujuan nasional pendidikan yaitu
salah satunya untuk mencerdaskan generasi muda dengan pengetahuan dan
akhlak yang baik, kebutuhan pentingnya adalah belajar menjadi dasar
pemikiran untuk memberikan fasilitas yang dibutuhkan anak didik tersebut.
Untuk itu, kebutuhan perlunya penataan dan struktur fungsi lahan yang tersedia

dengan menyusun master plan kawasan Pondok Pesantren Minnatul Huda. Master plan

disusun dan dibuat dengan memperhatikan aspek integrasi dengan kawasan sekitar agar

seluruh stakeholder dapat tergunakan dengan baik, sesuai dengan fungsinya dan dengan

memperhatikan pula aspek-aspek teknis, sosial dan lingkungan.

Pengembangan pembangunan asrama santri yang akan dilakukan, akan


di dasarkan pada peraturan pemerintah mengenai tata fungsi lahan.
Sehingga akan adanya tanah sebagai green belt di kawasan asrama santri.
Tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam penyusunan master plan
pembangunan gedung asrama santri Pondok Pesantren Minnatul Huda adalah :

Survei dan Pengukuran


Pokok pekerjaan yang dilakukan meliputi kegiatan :
o Sosialisasi kepada masyarakat di wilayah perencanaan serta aparat
yang terkait. Kegiatan ini ditunjukkan untuk mendorong partisipasi
masyarakat agar aktif dalam proses penyusunan rencana tata
ruang mulai dari tahap persiapan sampai tahap akhir pekerjaan.
o Pengukuran, pada dasarnya merupakan upaya pemindahan situasi
lapangan terbaru dalam format dua dimensi dengan dilengkapi data-
data teknis yang diperlukan. Hasil pekerjaan pengukuran meliputi :
- Dimensi jalan dan saluran serta beberapa profil tofografi yang diperlukan.
- Updating data-data yang diperlukan dalam perencanaan sesuai dengan

perkembangan fisik terbaru di wilayah perencanaan.


- Pemetaan lokasi fasilitas umum dan bangunan-bangunan lain
yang penting.
- Mencantumkan hasil pengukuran secara lengkap.
Survei data internasional, berupa pengumpulan data atau perekaman dari
instansi-instansi. Hasilnya adalah uraian fakta dan informasi, baik dalam
bentuk data angka atau peta mengenai keadaan wilayah perencanaan.
Identifikasi tanah yang meliputi :
o Penggunaan untuk setiap perpetakan tanah.
o Status pemilikan tanah secara garis besar tetapi jelas.
o Keadaan tanah baik tentang kemiringan, daya dukung, struktur,
kesuburan, dan lain-lain dalam kaitannya dengan kondisi fisik dasar.
Identifikasi bangunan yang meliputi :
o Penggunaan bangunan
o Intensitas bangunan
o Tata masa bangunan
o Arsitektur bangunan
Identifikasi kondisi sosial ekonomi penduduk
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, struktur umur, struktur
pendidikan, struktur agama, struktur pekerjaan, kepadatan penduduk
dan lain-lain, disusun dalam bentuk tabel, diagram, dan lain-lain yang
dapat dibaca langsung serta mudah dianalisa. Selain identifikasi
penduduk standar, perlu di identifikasi kondisi sosial ekonomi
masyarakat yang memiliki karakteristik berdeda-beda. Kondisi ekonomi
juga perlu dikaitkan dengan sektor perekonomian masyarakat sekitar.
Identifikasi utilitas yang menggambarkan letak dan bentuk
penampang dan kondisi disekitar bangunan utilitas yang meliputi :
o Jaringan listrik
o Jaringan telepon
o Jaringan air bersih
o Jaringan drainase
o Sanitasi perkotaan
o Jaringan air limbah
o Sistem pembuangan sampah
Identifikasi fasilitas pelayanan yang meliputi jenis intensitas dan skala

pelayanan dari masing-masing fasilitas, antara lain fasilitas pendidikan,

kesehatan, peribadatan, olah raga dan rekreasi, bangunan-bangunan

umum dan fasilitas pemerintah serta ruang terbuka hijau dan lain-lain.

2. Pembangunan Asrama Santri


Sesuai dengan tujuan utama pengembangan lahan yang akan dijadikan
pembangunan asrama, yang akan direncanakan secara bertahap dengan
kapasitas sekitar 500 santri yang terdiri dari 2 (dua) lantai.
Rencana bentuk asrama santri yang akan dilaksanakan merupakan bentuk bangunan

asrama baru yang sedang diminati masyarakat. Rancangan di buat berdasarkan estetika

bentuk dengan memperhatikan keindahan dan kesederhanaan dengan kesan mewah.


Bangunan asrama santri tersebut berkapasitas 25 kamar dan 1(satu) unit kantor koperasi

santri kapasitaas penghuni 500 orang, dengan asumsi 1 blok kamar dihuni oleh 20 santri.

3. Mobilitas Alat, Bahan dan Tenaga Kerja


3.1 Peralatan yang digunakan
Dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek, tidak terlepas dari penggunaan

alat-alat yang terdiri dari alat berat dan ringan. Hal ini dilakukan karena keterbatasan

tenaga kerja manusia. Alat-alat yang digunakan sebagian milik kontraktor. Dalam

pelaksaan pembangunan suatu proyek, mobilitas alat-alat dan bahan sangat penting,

karena pekerjaan dalam suatu proyek saling berkaitan antara satu dengan yang

lainnya, sehingga apabila suatu bahan atau alat terhambat maka pekerjaan yang lain

pun akan terhambat, proyek pun akan terganggu. Hai ini tentu akan mempengaruhi

pelaksaan proyek secara keseluruhan.

3.2 Bahan
1. Semen
2. Multiplek tebal 9mm/pintu
3. Batu kali, agaret kasar, agaret halus, pasir krikil
4. Baja ulir, mutu U-39 diameter > 12mm
5. Baja polos, mutu U-24 diameter < 12mm
6. Kayu Borneo Super/Kampung/Meranti
7. Batu Bata
8. Keramik
9. Kayu
10. Gypsum Board
11. Water proofing membrane
12. Pipa Black Steel/PVC/WAVIN
13. GRC
3.3 Tenaga kerja
Menyediakan tenaga kerja mulai dari kordinator proyek sampai ke
pengadaan tenaga kerja kasar.
Tenaga kerja pada proyek pembangunan ini dibagi dalam tiga tahap yaitu :

1. Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan pondasi


2. Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan plat, balok, kolom dan atap

3. Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan finishing


3.4 Spesifikasi bahan
Untuk pekerjaan konstruksi bahan-bahan yang digunakan harus sesuai

dengan spesifikasi, hali ini sangat berpengaruh terhadap mutu atau kualitas

konstruksi yang dibuat. Oleh karena itu sebelum pelaksaan konstruksil, bahan-

bahan yang akan digunakan terlebih dahulu melalui beberapa pengujian untuk

menentukan bahan-bahan mana yang memenuhi persyaratan.

4. Rencana Pemberdayaan Gedung Asrama Santri


Konsep perencanaan asrama santri yang akan dilakanakan merupakan

tempat tinggal para santri agar lebih berkonsentrasi dalam belajar. Untuk

itu, dalam asrama ini memberikan fasilitas untuk para santri khususnya

untuk mendukung kegiatan berupa jasmani maupun rohani. Fasilitas

tersebut dapat berupa bidang olahraga dan kesenian islam.


BAB V
RENCANGAN PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA SANTRI

1. Kajian Pertumbuhan Fisik/Pemekaran Lokal


Pembangunan asrama santri baru untuk santri Pondok Minnatul Huda yang akan
dilaksanakan pada lahan seluas 1.000 m2. Asrama santri tersebut ditunjukan bagi santri Pondok
Pesantren Minnatul Huda serta anak didik MI, MTs, MA dan SMK Minnatul Huda, karena untuk
menciptakan generasi yang baru dengan pengetahuan teknologi sesuai dengan kemajuan zaman
dan berakhlak baik tentunya harus dibutuhkan media atau fasilitas pendukung belajar.
Berdasarkan survei lokasi yang akan dikerjakan, pada pekerjaan tanah yang pertama
dilakukan, kami menggunakan pondasi telapak ukuran lebar bawah 1 m, hal ini dikarenakan daya
dukung tanah yang cukup stabil.
Untuk akses jalan masuk material bangunan sangat mudah karena dekat dengan akses jalan
raya sehingga memudahkan untuk keluar masuk kendaraan yang membawa bahan material
bangunan.
2. Rencana Bangun Gedung Asrama Santri
Rencana gedung asrama santri yang dikonsepkan oleh kami adalah hunian bertingkat untuk
para santri kami, dengan memandang bentuk keindahan islami.
Gedung asrama santri yang akan dibuat adalah berjumlah 25 kamar dengan 2 tingkat gedung
dan 1 (satu) unit kantor koperasi santri jumlah tersebut merupakan total kamar yang dibutuhkan
3. oleh sekitar 500 santri.
Rencana Anggaran Biaya
Diperlukan sekitar Rp. 8.000.000.000,- (Delapan Milyar Rupiah) untuk membangun gedung
asrama santri Pondok Pesantren Minnatul Huda dengan kapasitas 500 orang. Biaya tersebut
merupakan anggaran keseluruhan selama proses pembangunan dilaksanakan. Adapun rincian
4. pembiayaan kegiatan pembangunan dan besarnya dana yang diperlukan terdapat pada lampiran.
Organisasi Panitia Pelaksana
Susunan panitia pembangunan gedung asrama santri Pondok Pesantren Minnatul Huda
sebagai berikut : : KH. Abdul Wahid
Penanggung jawab
Ketua : Ust. H. Nizar Maulana
Wakil Ketua : Ust. Cecep Sahal
Sekertaris : Ir. Hj. Titin Wahyuni, MM
Bendahara : Syifa Malihatul Husna, S.Pd
BAB VI
PENUTUP

Pondok Pesantren Minnatul Huda berikhtiar dalam mewujudkan lembaga pendidikan

yang bermutu, menyiapkan insan mapan masa depan, senantiasa beruasaha untuk

melengkapi fasilitas pantas berkualitas bagi para santri Pondok Pesantren yang

bertambah setiap tahunnya, sementara tempat tinggal santri kurang memadai.

Untuk itu, dengan rencana pembangunan gedung asrama santri Pondok Pesantren

Minnatul Huda ditunjukan untuk mendukung proses belajar mengajar dalam pendidikan

formal maupun non formal yang lebih baik. Oleh karena itu, kami berharap proposal

pembangunan gedung asrama santri Pondok Pesantren Minnatul Huda dapat diterima

sebagai suatu program dan untuk dapat diwujudkan secepatnya. Kami berharap dapat

menjadi hasil positif dalam bekerja sama bagi perkembangan dunia pendidikan Indonesia.

Dukungan kebijakan dan pendanaan untuk pengembangan pondok pesantren sangat

diharapkan. Gedung asrama santri sebagai sarana penginapan santri tidak bisa dilepaskan

dari kebutuhan lembaga pendidikan pesantren.

Purwakarta, 23 Mei 2019


PANITIA PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA SANTRI
PONDOK PESANTREN MINNATUL HUDA

Ust. H. Nizar Maulana Ir. Hj. Titin Wahyuni, MM


Ketua Sekertaris

Anda mungkin juga menyukai