Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL

PEMBANGUNAN RUSUNAWA
PONDOK PESANTREN AMANAH POSO

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pondok Pesantren Amanah didirikan oleh Yayasan Wakaf Amanatul


Ummah pada tanggal 28 September tahun 1990 dengan misi menghasilkan
tenaga-tenaga ahli yang dapat diandalkan dalam bidang Agama. Hal ini
diwujudkan dalam kurikulum dan tenaga pengajar yang memiliki kompetensi
dalam bidangnya serta dari berbagai hasil karya dan cipta yang sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta tantangan perubahan yang cepat di
bidang Agama, baik secara nasional maupun global.
Dalam perkembangannya, Ilmu agama mengalami pertumbuhan yang
sangat cepat, sehingga kebutuhan akan tenaga-tenaga ahli di bidang ini pun
semakin besar. Hal ini menuntut Pondok Pesantren Amanah untuk tetap
berperan serta dalam menyediakan lulusan yang memiliki kompetensi dan
keahian di bidang yang menjadi ciri khas Pondok Pesantren Amanah sejak awal
didirikannya.
Dengan jumlah Santri baru pada tahun 2007 sebanyak 1500 orang, dan
meningkat menjadi 2000 orang dalam 4 tahun mendatang, Mengingat
keterbatasannya, asrama Santri Pondok Pesantren Amanah tidak dapat
menampung seluruh santri, karena terbatasnya lahan, padatnya penduduk dan
kurangnya sumber daya air yang memadai untuk kehidupan yang layak,
sehingga dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar
mengajar di Pondok Pesantren Amanah.
Dari pengalaman selama ini, terlihat bahwa fasilitas asrama sangat
mendukung terciptanya lingkungan yang kondusif bagi Santri dalam
menyelesaikan studinya, terutama bagi Santri yang berasal dari luar Poso.
Keberadaan asrama membuat proses belajar mengajar menjadi lebih baik,

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 1


karena adanya standar kelayakan tempat tinggal bagi Santri dengan didukung
fasilitas yang memadai, dan tentunya pada akhirnya misi Pondok Pesantren
Amanah menjadi sumber lulusan yang kompeten pun akan cepat terwujud.
Kita dapat melihat bahwa salah satu ciri Pesantren unggulan, baik di luar
maupun di dalam negeri adalah tersedianya asrama Santri yang memadai,
nyaman dan dengan biaya yang terjangkau. Pondok Pesantren Amanah pun
tentunya memiliki keinginan yang sama, namun pertanyaan besar saat ini
adalah bagaimana mewujudkan gedung asrama bagi Santri ini secepatnya?
Keterbatasan sarana berupa sarana lahan tidak dialami oleh Pondok Pesantren
Amanah, karena lahan milik sendiri yang ada saat ini seluas 48 Ha, baru
dimanfaatkan seluas 15 Ha. Demikian pula dengan sumber daya air dan listrik
yang ada, masih cukup memadai untuk mendukung berdirinya gedung asrama
baru ini. Masalah-masalah lain yang mungkin timbul, seperti masalah sosial-
budaya, reaksi masyarakat dan isu lingkungan dapat diantisipasi secara dini
dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, kami sangat berharap
bahwa Kantor Departemen Perumahan Rakyat RI, dapat mendukung
terwujudnya pembangunan Rusunawa Santri Pondok Pesantren Amanah, seperti
yang tercantum dalam proposal ini.

1.2. Tujuan dan Sasaran Rusunawa

Tujuan yang ingin dicapai dengan pengajuan proposal ini ialah, adanya
pola kerja sama antara Pondok Pesantren Amanah dengan Kementerian Negara
Perumahan Rakyat dalam mewujudkan sarana tempat tinggal (asrama) bagi
Santri Pondok Pesantren Amanah guna mendukung terciptanya tenaga-tenaga
ahli di bidang Agama, khususnya di Indonesia. Manfaat yang ingin diperoleh dari
terbentuknya Rusunawa ialah:
 Tersedianya tempat tinggal bagi Santri, khususnya bagi Santri pada
Tahun Ajaran Baru dan yang berasal dari luar daerah Poso.
 Tersedianya tempat tinggal bagi Santri dengan kualitas tempat yang
memadai, nyaman dan terjangkau.
 Terciptanya komunitas sosial masyarakat yang mampu memberikan
dampak positif bagi Pondok Pesantren Amanah dan masyarakat sekitarnya.
 Terciptanya lingkungan yang mendukung perkembangan proses belajar
mengajar di Pondok Pesantren Amanah maupun di lingkungan sekitarnya.
 Memberikan rasa aman, khususnya bagi orang tua Santri, selama
putra/putrinya menjalani pendidikan di Pondok Pesantren Amanah.

1.3. Sasaran

Pembangunan Rusunawa di PONDOK PESANTREN AMANAH Poso diperuntukan


bagi Santri yang berada atau bertempat tinggal lokasi sekitar kota Poso, dimana
Santri yang belum memiliki tempat tinggal sendiri dapat terwadahi/tertampung.

BAB II
DATA UMUM DAN AKADEMIS

2.1. Data Umum


2.1.1. Kondisi Pondok Pesantren Amanah
Kampus Pondok Pesantren Amanah terletak di wilayah Kabupaten Poso,
sekitar 12 km dari pusat kota Poso ke arah selatan, dengan menempati lahan
seluas 48 Ha. Kampus Pondok Pesantren Amanah didirikan di atas lahan milik
Yayasan Wakaf Amanatul Ummah, Di lahan ini pernah berdiri 13 menara antena
gelombang pendek yang menempati hampir seluruh lahan kampus saat ini.
Sehingga secara historis, sesungguhnya daerah ini memiliki peran dan nilai
sejarah yang cukup tinggi - sesuai dengan tujuan didirikannya Pondok Pesantren
Amanah, dan peran yang strategis dalam mendukung perkembangan bidang
Agama di Indonesia.
Atas persetujuan Bupati Kabupaten Poso dan Gubernur Sulawesi Tengah
(Surat Terlampir) pada tahun 1992, dibangun gedung kampus Pondok Pesantren
Amanah seluas 42.349 m2. Lahan kampus statusnya sudah sepenuhnya menjadi
Hak Milik Yayasan Wakaf Amanatul Ummah, hal ini dinyatakan dalam Sertifikat
Tanda Bukti Hak No. 128/HBG/KWBPN/1997 Tanggal 29 April 1997 (Terlampir).

2.1.2. Luas lahan dan Lingkungan Pondok Pesantren Amanah


Luas bangunan dan sarana pendukung Pondok Pesantren Amanah yang
telah digunakan sekitar 50.000 M2 (Terlampir Hasil Pengukuran Subdin

Dalwasbang Kabupaten Poso), terdiri dari Gedung perkuliahan, Gedung


perkantoran, keSantrian dan sarana/fasilitas umum. Sisa lahan yang ada,
dimanfaatkan untuk jalan, parkir dan taman sekitar 10 Ha dan sisanya masih
digunakan untuk lahan pertanian dan lahan kosong.
Pondok Pesantren Amanah terletak di jalan Telekomunikasi, 1 km dari
Gerbang Tol Buah Batu menuju arah kota Dayeuhkolot/Banjaran. Secara
geografis Pondok Pesantren Amanah diapit oleh dua sungai di sebelah Timur
dan Barat, sementara di Utara berbatasan dengan Jalan Tol Padalarang-Cileunyi
dan di selatan berbatasan dengan pemukiman penduduk. Jalan penghubung
menuju ke Pondok Pesantren Amanah merupakan jalan provinsi yang memiliki
akses ke daerah Poso Selatan dan sekitarnya. Lingkungan Pondok Pesantren
Amanah merupakan area pemukiman dan industri yang berbatasan dengan
wilayah Kotamadya Poso. Kondisi lahan Pondok Pesantren Amanah adalah relatif
datar dan bebas dari bahaya banjir. Lanskap lahan kampus Pondok Pesantren
Amanah terlihat seperti pada gambar di bawah ini.

2.2. Data Akademis


2.2.1.Data Santri
a. Data Santri

Tahun Jumlah Santri


2004 84
2005 120
2006 225

Setiap tahun Pondok Pesantren Amanah menerima Santri baru sebanyak


rata-rata 1000 orang untuk lima program studi.

b. Jumlah Santri berdasarkan Program Studi

Jumlah Santri keseluruhan yang ada saat ini adalah 4935 orang, dengan
rincian sebagai berikut:
No. Santri Jumlah
1 Santri Putra 105
2 Santri Putri 120
Total 225

c. Jumlah Santri berdasarkan Asal Daerah


Adapun komposisi asal daerah Santri adalah sebagai berikut:
No. Asal/Provinsi Jumlah
1 Kota Palu 12
2 Napu 9
3 Ampana 4
4 Morowali 5
5 Pandajaya 5
6 Parigi 3
7 Kalimantan 4
8 Poso 83
Total 225

2.2.2.Data Pegawai
Saat ini jumlah pegawai, yang terdiri dari staf, dosen dan tenaga
pendukung Pondok Pesantren Amanah berjumlah sebanyak 249 orang dengan
rincian sebagai berikut :
No Status Jumlah
1 Kiyai 2
2 Ustadz 23
3 Ustadzah 25
4 Karyawan 5
TOTAL 55
BAB III
GAMBARAN LOKASI DAN PERENCANAAN

3.1. Denah Kampus Asrama


Fasilitas yang dimiliki oleh Pondok Pesantren Amanah, diantaranya ialah
Gedung Perkuliahan (Gedung A, B), Kantor Jurusan Teknik Informatika (A),
Kantor Jurusan Teknik Elektro, Teknik Industri, dan Program Perkualiahan Dasar
dan Umum (C), Kantor Institusi (D), Laboratorium (E), Asrama Putri (F),
Perpustakaan (G), Gedung Serba Guna (H), Laboratorium (I) dan Auditorium
(K). Denah gedung Pondok Pesantren Amanah dapat dilihat di gambar berikut
ini.

3.2. Gedung Asrama saat ini


Mengingat kebutuhan ruang perkantoran yang lebih luas, gedung asrama
putra dengan kapasitas 400 penghuni seluas 5.900 m 2 (Gedung C), dialih
fungsikan menjadi kantor departemen dan laboratorium Teknik Elektro, Teknik
Industri dan Sains pada tahun 2005. Salah satu bangunan asrama yang telah
berubah fungsinya menjadi kantor departemen dan laboratorium, seperti pada
gambar berikut ini.
Asrama Putri yang ada saat ini masih digunakan dengan kapasitas
sebanyak 260 orang-dengan luas 3.600 m2, namun dengan akan selesainya
gedung baru untuk asrama putri, maka asrama putri yang lama akan dialih
fungsikan menjadi kantor dan laboratorium Jurusan Teknik Informatika pada
bulan Agustus 2007.
Data hunian asrama yang pernah tercatat hingga tahun 2006 lalu adalah
sebagai berikut:

Tahun Jumlah Santri


2004 84
2005 120
2006 225

Dari data di atas terlihat bahwa jumlah penghuni asrama mengalami


kenaikan dan penurunan yang cukup besar. Hal ini disebabkan oleh kapasitas
satu kamar yang tersedia digunakan untuk 8 orang. Disamping itu karena
penghuni asrama pada umumnya adalah Santri tingkat dua ke atas, maka
kemungkinan timbul rasa jenuh, sehingga terjadi hal-hal tersebut.
Gedung Asrama Putri, dengan kapasitas 260 orang, yang masih akan digunakan
sampai bulan Juli 2007.
BAB IV
GAMBARAN KONDISI EXISTING
Gambaran Kondisi Lingkungan Kampus/Komplek
4.1. Aksesbilitas Lokasi untuk Rusunawa
Luas lahan terbuka dan taman yang digunakan sebagai “paru-paru”
kampus adalah sebesar 10 ha. Luas jalan dan boulevard di sekeliling kampus
adalah 2 ha, dan luas area parkir adalah 2 ha untuk kendaraan mobil dan motor.

4.2. Fasilitas Umum dan Sosial di Sekitar Lokasi Rusunawa


Secara umum kawasan kampus Pondok Pesantren Amanah pada tahun
2021 akan terdiri dari area pendidikan, penelitian, perkantoran, bisnis, olah raga,
sarana peribadatan, asrama dan perumahan pegawai. Sebagai icon atau pusat
kawasan pendidikan Pondok Pesantren Amanah adalah Perpustakaan atau
Learning Center yang akan mulai di bangun Tahap I pada pertengahan tahun
2007, seluas 4.000 m2. Learning Center diharapkan akan menjadi pusat
pembelajaran dan rujukan untuk pendidikan telekomunikasi di Indonesia.
Sarana olahraga (lapangan sepak bola, basket, voli, tennis lapangan, bulu
tangkis, dll) dan pendukung lainnya (kantin, toko, bank, masjid, kantor pos, dll)
seluas 4 ha. Dan sisa lahan yang ada seluas 29 ha masih berupa persawahan.

Masjid Syamsul Ulum sebagai sarana peribadatan, sumbangan dari seorang


pengusaha Malaysia, diresmikan pada tahun 1995.
Sarana olah raga, berupa lapangan Tenis yang digunakan secara bersama,
baik oleh karyawan maupun Santri.

Untuk menjaga keamanan dan kebersihan kampus, saat ini dipekerjakan


sebanyak 26 orang tenaga Satuan Pengamanan dan 56 orang tenaga
kebersihan. Diperkirakan pembangunan 2 blok asrama putra dan putri akan
menambah tenaga keamanan sebanyak 6 orang dan tenaga kebersihan
sebanyak 12 orang.

4.3. Kondisi Infrastruktur di sekitar lokasi Rusunawa


Kapasitas terpasang jaringan listrik adalah 690 kVA, dengan didukung
Generator Listrik berkapasitas 500 kVA. Penggunaan listrik saat ini tercatat
tertinggi pada bulan Januari 2007 adalah 223 kVA (Terlampir), dan penambahan
asrama dengan kapasitas 1200 orang diperkirakan akan membutuhkan
tambahan listrik sebesar 100 kVA/bulan, sehingga kapasitas listrik yang ada saat
ini masih cukup untuk melayani tambahan asrama baru tersebut.
Kebutuhan air bersih untuk seluruh kebutuhan gedung dan asrama saat ini
dipenuhi oleh 4 buah sumur artesis, dengan debit total air yang dihasilkan
sebesar 400 m3/hari. Diperkirakan pembangunan asrama akan membutuhkan
tambahan air bersih sebesar 60 m3/hari, dengan kapasitas yang ada saat ini
kebutuhan tersebut masih dapat terpenuhi.
BAB V
GAMBARAN RENCANA INDUK PENGEMBANGN
DAN PEMBERDAYAAN RUSUNAWA

5.1. Rencana Induk Pengembangan (Master Plan Lokasi Rusunawa )


Dalam perkembangannya, sesuai dengan RIP Pondok Pesantren Amanah,
kebutuhan ruang untuk proses belajar mengajar dan fasilitas pendukung akan
semakin meningkat. Untuk menampung kebutuhan ini, perlu dilakukan penataan
dan struktur fungsi lahan yang tersedia dengan menyusun Master Plan kawasan
Pondok Pesantren Amanah. Master Plan disusun dengan memperhatikan aspek
integrasi dengan kawasan sekitar agar seluruh stakeholder dapat
memanfaatkan, menata maupun membangun dengan memperhatikan aspek-
aspek teknis, sosial dan lingkungan. Master Plan Pondok Pesantren Amanah
disahkan dengan Keputusan Dewan Pengurus YPT Nomor 091/SET-05/YPT/2007

(Terlampir).

Secara umum kawasan kampus Pondok Pesantren Amanah pada tahun


2021 akan terdiri dari area pendidikan, penelitian, perkantoran, bisnis, olah raga,
sarana peribadatan, asrama dan perumahan pegawai. Sebagai icon atau pusat
kawasan pendidikan Pondok Pesantren Amanah adalah Perpustakaan atau
Learning Center yang akan mulai di bangun Tahap I pada pertengahan tahun
2007, seluas 4.000 m2. Learning Center diharapkan akan menjadi pusat
pembelajaran dan rujukan untuk pendidikan telekomunikasi di Indonesia.
5.2. Pembangunan Asrama Putri Pondok Pesantren Amanah
Sesuai dengan Master Plan Pondok Pesantren Amanah, pembangunan
komplek asrama direncakanan secara bertahap dengan kapasitas total sekitar
1200 hingga 1500 Santri, terdiri dari 5 blok, masing-masing dapat menampung
sekitar 300-400 orang dan 1 blok untuk Guest House dengan kapasitas sekitar
100 orang.
Rancangan bentuk asrama diperoleh dari hasil sayembara desain asrama pada
tahun 2005 yang lalu dengan konsep moderen-minimalis. Saat ini pembangunan
asrama yang ditujukan khusus untuk mahasiswi/putri, sebagai wujud rencana
pembangunan kompleks asrama, telah selesai dibangun 1 dengan dana internal
YPT, dengan kapasitas total sebanyak 240 penghuni. Asrama dibangun dengan
mengutamakan kenyamanan dan estetika yang sesuai dengan bangunan-
bangunan yang ada di kampus Pondok Pesantren Amanah.

Asrama Putri dibangun 1 blok seluas 4.000 m 2 dengan 4 lantai berbentuk


angka 8. Kapasitas kamar mulai dari 2 orang/kamar hingga 6 orang/kamar,
dengan tambahan ruang tamu (bersama) dan kamar mandi. Biaya sewa yang
dikenakan pada penghuni asrama mulai dari Rp. 150.000 hingga Rp.
400.000/bulan sudah termasuk biaya listrik dan air.
5.3. Rencana Pemberdayaan Rusunawa
Rusunawa dapat menfasilitasi kebutuhan-kebutuhan Santri/i sebagai
penghuninya, baik yang bersifat jasmani dan rohani. Disediakan fasilitas
bersama untuk kegiatan olah raga dan kesenian
Rusunawa dilengkapi sarana Infokom yang memadai (telepon, internet,
dsb, serta berbagai fasilitas lain yang memberikan manfaat dan menunjang
kesuksesan proses belajar di asrama. Penggunaan fasilitas tersebut dibayar oleh
pengguna, sebagai biaya tambahan/opsional.
BAB VI
RENCANA PEMBANGUNAN RUSUNAWA

6.1. Kajian Pertumbuhan Fisik/Pemekaran Lokasi


Pembangunan Rusunawa Pondok Pesantren Amanah akan dilakukan di
lahan milik YPT, berdampingan dengan Asram Putri yang tengah dibangun.
Rusunawa ditujukan terutama untuk Santri (putra) tingkat 1 yang berasal dari
luar Poso.

Lahan yang akan digunakan untuk Rusunawa berbentuk persegi seluas 6.000
m2, dan berlokasi di sebelah barat kampus Pondok Pesantren Amanah dengan
akses jalan utama dari jalan Telekomunikasi. Kondisi lahan yang tersedia saat ini
sudah dalam keadaan rata (kemiringan <3%) dengan jenis tanah bekas sawah.
Berdasarkan hasil pemboran inti serta pengujian SPT dan Sondir, lapisan
tanah di lokasi Rusunawa secara umum terdiri dari lampisan lempung yang
berselang seling dengan lapisan tanah pasir. Pondasi dalam tiang pancang dan
tiang bor digunakan untuk mendukung beban struktur bangunan, dengan
kedalaman pondasi lebih dari 12 m (Terlampir hasil Penyelidikan Tanah dan
Perhitungan Struktur).
Lokasi Rusunawa yang berada di dalam kampus (+ 50 m dari gedung
kuliah) memberikan keuntungan akses dan jalan masuk. Lahan yang tersedia
memberikan keleluasaan pengaturan lebar jalan masuk (lebih dari 7 m),
sehingga sarana transportasi yang dibutuhkan menjadi sangat minim (cukup
jalan kaki). Suasana belajar akan tercipta dengan baik, mengingat gedung
rusunawa terletak agak jauh dari area pemukiman penduduk, dan luasnya lahan
hijau yang ada akan memberikan kesegaran udara dan kenyamanan pada
penghuni Rusunawa.
6.2. Dampak Sosial Pembanguna Rusunawa
Dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada Santri Pondok Pesantren
Amanah pada bulan Mei 2007, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. 48.1% responden menjawab pengeluaran sewa mereka adalah kurang atau


sama dengan Rp 150.000,00 ; 29.6% dengan pengeluaran sewa antara Rp
150.000,00 – Rp 250.000,00 ; 9.8% pengeluaran sewanya Rp 251.000,00 –
Rp 350.000,00 ; 8.4% dengan pengeluaran sewa lebih dari Rp 350.000.
2. 25.3% responden mengatakan sangat berminat untuk tinggal di asrama,
27.9%% berminat, 27.6% kurang berminat, 18.5% tidak berminat, dan 0.7%
responden tidak menjawab.
3. 69.7% responden menjawab kesediaan anggaran untuk asrama adalah
kurang dari sama dengan Rp 150.000 ; 23.2% dengan pengeluaran sewa
antara Rp 150.000 – Rp 250.000 ; 4.0% pengeluaran sewanya Rp 251.000 –
Rp 350.000 ; 2.0% dengan pengeluaran sewa lebih dari Rp 350.000 ; dan
1.0% responden tidak menjawab.
4. 28.6% responden menginginkan kamar dengan jumlah penghuni sebanyak 1
orang, 47.8% responden menjawab 2-3 orang, 18.5% responden menjawab
4-5 orang, 4.0% menjawab 5-6 orang, dan 1.0% responden tidak menjawab.
5. 50.5% responden tetap berminat tinggal di asrama walau jumlah penghuni 4
orang per kamar, 47.8% tidak berminat, dan 1.7% responden tidak
menjawab.
6. 55.2% responden menjawab harga yang wajar adalah kurang dari sama
dengan Rp 150.000 ; 17.5% mewajarkan harga asrama antara Rp 150.000 –
Rp 250.000 ; 2.4% menjawab antara Rp 251.000 – Rp 350.000 ; 0.7%
dengan harga lebih dari Rp 350.000 ; dan 24.2% responden tidak menjawab.

Hasil survey selengkapnya terlampir.


Sosialisasi pembangunan Rusunawa telah dilakukan kepada masyarakat
yang dihadiri oleh Kepala Desa Citeureup dan Sukapura, Ketua RW dan RT dan
serta tokoh masyarakat pada tanggal 16 Mei 2007 lalu. Pada pertemuan tersebut
disampaikan Master Plan Pondok Pesantren Amanah 2021 dan rencana
pembangunan Rusunawa pada tahun 2008. Pada dasarnya masyarakat dapat
mengerti dan mendukung pembangunan Rusunawa selama asrama tersebut
untuk Santri baru. Pada waktu yang sama, juga telah disebarkan kuesioner
kepada pemilik kost yang berada di sekitar kampus. Dari hasil kuesioner
tersebut, yang mendukung pembangunan Rusunawa sebesar 60%, sedang
sisanya 40% menolak pembangunan Rusunawa.
Dampak sosial yang diharapkan terjadi pada para penghuni Rusunawa,
antara lain timbulnya:
1. Kebersamaan, dengan hidup bersama dalam komunitas asrama yang
beraneka ragam asal suku dan budaya, diharapkan para penghuni akan
melebur membentuk suatu sikap yang memandang pluralisme budaya
sebagai kekayaaan bangsa bukan pemisah yang akan menimbulkan
perpecahan.
2. Empati, diharapkan akan timbul setelah sikap kebersamaan muncul,
sehingga sikap ini akan menjadi karakter Santri Pondok Pe santren Amanah.
3. Komunikasi sosial (Social Communication), merupakan suatu kemampuan
dasar yang harus dimiliki oleh setiap Santri Pondok Pesantren Amanah.
Beberapa hal di atas dapat dilatih dan diasosialisasikan dengan berbagai
cara, seperti: kegiatan olah raga atau sosial yang dilakuakan bersama
sebagai kegiatan rutin yang dilaksanakan di asrama Pondok Pesantren
Amanah. D
4. Dengan kapasitas asrama yang cukup, maka kompleks asrama dapat
menjadi satu Rukun Tetangga (RT) tersendiri. Akibat positif dari masuknya
Santri dalam struktur pemerintahan desa, membuat gerak aktifitas desa akan
terbantu dengan ide-ide Santri yang inovatif
5. Dari sisi Santri, urusan yang berkaitan dengan administrasi desa akan
lebih mudah mengurusnya, contoh: urusan KTP, dll.
6. Dengan harga sewa yang relatif murah, tempat kost di sekitar Pondok
Pesantren Amanah pun akan menjadi lebih kompetitif, pemilik tempat kost
akan menahan diri dari harga sewa yang meningkat pesat saat ini. Harga
tempat kost saat ini ada dalam kisaran 2-7 juta Rp per tahun. Hal ini pun
akan mendorong para pemilik tempat kost semakin meningkatkan
pelayanannya.
7. Karena laundry dan kantin tidak diperbolehkan di dalam asrama,
berakibat laundry dan kantin dilakukan oleh masyarakat sekitar, hal ini akan
membuka peluang pendapatan bagi masyarakat dan Santri itu sendiri.
6.3. Rancang Bangun Rusunawa
Bangunan Rusunawa yang diusulkan memiliki bentuk Huruf 8, yang
disesuaikan dengan bangunan asrama yang saat ini telah dibangun, sehingga
tercipta keharmonisan dan estetika dengan bangunan-bangunan Pondok
Pesantren Amanah yang ada. Sesuai dengan Master Plan Pondok Pesantren
Amanah 2021, kompleks bangunan asrama akan dibangun sebanyak 5 blok
Asrama dan 1 blok Guest House. Kapasitas total yang disediakan asrama ini
adalah 1.200 hingga 1.500 penghuni, cukup untuk menampung seluruh Santri
baru, yang setiap tahunnya berkisar pada jumlah tersebut.

Rusunawa yang diusulkan merupakan rangkaian bangunan asrama yang


pembiayaannya didanai oleh pihak luar, namun dengan tetap mengikuti prinsip-
prinsip rancangan yang telah ditentukan dalam Master Plan. Beberapa hal yang
akan dipertimbangkan dalam pembangunan Rusunawa, dituangkan dalam
prinsip-prinsip rancangan berikut ini.
6.3.1. Prinsip Bangunan Rusunawa Santri:
1 Desain Rusunawa mengandung nilai arsitektur yang sederhana, kreatif, serta
menawarkan solusi yang efektif & efisien bagi permasalahan hunian
Asrama sesuai dengan karakter Kampus Pondok Pesantren Amanah yang
dicitrakan sebagai suatu Kampus Agama (Kampus Infokom) di Indonesia.
2 Desain Rusunawa memberikan solusi hemat (efisien) dan praktis dari waktu
dan biaya bagi penghuni (Santri/i), pemilik bangunan atau proses
pembangunan bangunan asrama tersebut.
3 Rusunawa membuat penghuni tidak hidup individualistis (tertutup), tetapi
menjadikan (membimbing) mereka mampu hidup bersama dalam suatu
keluarga besar, silih asah, silih asih, silih asuh, tumbuh dalam kehidupan
yang berdisiplin & dinamis, bersemangat gotong royong, dan toleran.
4 Rusunawa mampu mendukung atmosfir akademik yang kondusif, ruang
gerak dan dinamika bagi pengembangan kreatifitas dan inovasi Santri/i
sebagai penghuninya, baik yang berkaitan dengan kegiatan kurikuler, ko
kurikuler, dan ekstra kurikuler.
5 Luas area yang dibangun memperhatikan peraturan bangunan setempat
seperti IMB, GSB (Garis Sembadan Bangunan), KDB, KLB serta
memperhatikan kebutuhan akan ruang luar (Public Open Space) bagi
penghuninya. Pengolahan ruang luar antar blok juga diperhatikan agar
dapat dimanfaatkan sebagai ruang sosialisasi antar penghuninya.
6 Luas area (luas lahan site) yang diperuntukkan untuk keseluruhan bangunan
Rusunawa sekitar 6.000 m2.
7 Rusunawa bergaya tropis modern yang memaksimalkan pemanfaatan sinar
matahari sebagai pencahayaan ruang pada siang hari.
8 Rusunawa dibangun dengan memperhatikan keselarasan fungsional dan
arsitektur lingkungan sekitarnya. Pemilihan fasade bangunan dan sistem
utilitasnya memberikan kemudahan dalam pengoperasian dan perawatan
(low operational and maintenance cost).
9 Desain Rusunawa diperuntukkan untuk Santri (putra) yang terpisah dengan
gedung asrama Santri putri, namun dihubungkan dengan koridor yang
terlindung dari panas dan hujan.
10 Komplek Rusunawa Pondok Pesantren Amanah direncanakan untuk
memenuhi kebutuhan (daya tampung) 400 orang Santri.
11 Gedung Rusunawa memiliki ruang/tempat tinggal “induk semang” sebagai
kepala keluarga. Keluarga induk semang tersebut akan menjadi kepala
keluarga asrama, sehingga diharapkan para penghuni asrama (Santri/i)
tetap memiliki perasaan di rumah (homy).
12 Desain Rusunawa pada setiap gedung asrama memiliki fasilitas pribadi
seperti: tempat tidur susun dua (2), meja belajar, lemari pakaian,
penerangan, akses listrik untuk komputer, akses fasilitas telekomunikasi
(wireless).
13 Rusunawa tidak menggunakan LIFT (walk-up flat). Mobilitas dan sirkulasi
vertikal antar ruang diperhitungkan dengan matang.
14 Setiap lantai pada setiap unit gedung asrama dilengkapi fasilitas bersama
seperti: wc dan kamar mandi (shower), dapur kering, ruang pertemuan,
ruang pengelola & administrator asrama dan ruang penerima tamu (dan
lain-lain).
15 Rusunawa dibangun 5 lantai dengan peruntukan bagi penghuni mulai dari
lantai 2 hingga lantai 5. Khusus untuk lantai 1 disediakan untuk penghuni
yang memiliki Handicap dan ruang kegiatan keSantrian.
16 Untuk mengantisipasi isu lingkungan, terutama berkaitan dengan sumber
daya air yang makin terbatas, akan dibangun sistem pengolahan limbah
dan water recycling system yang bersumber pada air limbah kamar mandi,
dapur maupun air hujan, untuk dimanfaatkan kembali menjadi air siram
taman, kolam, toilet dan lainnya.

6.3.2. Konsep Bentuk Bangunan Rusunawa

Bentuk luar bangunan Rusunawa sesuai dengan bentuk asrama yang ada
saat ini, yaitu berbentuk Huruf 8, dimana di tengah-tengah bangunan terdapat
ruang terbuka yang digunakan untuk taman dan lapangan olah raga. Bentuk
luar berupa garis tegak dan bentuk atap mengikuti bentuk bangunan-bangunan
yang ada di Pondok Pesantren Amanah. Hanya jumlah lantai yang dibangun
untuk Rusunawa adalah 5 lantai, lebih banyak dari bangunan asrama yang ada
saat ini.
Bentuk Luar Bangunan Rusunawa, memperlihatkan bentuk khas bangunan
Pondok Pesantren Amanah.

Rusunawa dibangun dengan memperhatikan keserasian bentuk asrama


yang telah ada dan yang akan di bangun.

Area hijau yang luas dibangun untuk menunjang kesegaran dan


kenyamanan tinggal Rusunawa.
Koridor antar gedung memudahkan dan memberik kenyamanan penghuni
untuk berinteraksi dengan penghuni di gedung lain. Koridor ini akan dibangun
hingga ke ruang kelas yang berjarak sekitar 50 meter.

6.3.3. Konsep Interior Sarusun dan Banguna Rusunawa

Ruang terbuka antara kamar memberikan sirkulasi udara dan cahaya yang
optimal bagi penghuni Rusunawa.
Di lantai dasar dibangun sarana olah raga yang dapat digunakan untuk
bermain Bulu Tangkis atau Bola Voli. Bahkan hal ini dapat dilakukan pada malam
hari, karena diberikan penerangan lampu yang cukup memadai.

Satu Kamar Rusunawa digunakan untuk 4 orang namun tetap


memperhatikan kenyamanan dan privasi masing-masing penghuni.

Rusunawa juga akan dilengkapi dengan ruang bersama, yang bisa


digunakan untuk menerima tamu, berdiskusi atau sekadar menonton TV.
6.4. Rencana Anggaran Biaya
Diperlukan sekitar 10,7 miliar rupiah untuk membangun satu blok asrama dengan kapasitas 400 orang. Pembiayaan akan ditanggung bersama ( Sharing ) oleh YPT (Surat Kesediaan Sharing Terlampir) dan Kementerian Negara Perumahan Rakyat. Rincian pembiayaan kegiatan pembangunan dan besarnya dana yang diperlukan adalah sebagai berikut.

No Kegiatan Biaya Sumber


1 Perencanaan Arsitek 50.000.000 YPT
2 Pekerjaan Persiapan 140.000.000 YPT
3 Pekerjaan Tanah 500.000.000 YPT
4 Pekerjaan Jalan Masuk 75.000.000 YPT
5 Pondasi dan Bangunan 9.000.000.000 MENPERA
6 Reservoir, Waste Water System 100.000.000 YPT
7 Pekerjaan Elektrikal (Travo, Jaringan) 500.000.000 YPT
8 Pekerjaan Mekanikal 250.000.000 YPT
9 Halaman dan Taman 100.000.000 YPT
Total Biaya 10.715.000.000

BAB VII
RENCANA PENGELOLAAN RUSUNAWA

7.1. Badan/Unit Pengelola


Pengelolaan asrama meliputi pengelolaan fisik bangunan dan pengelolaan
kepenghunian. Beberapa hal yang menyangkut pengelolaan asrama adalah
sebagai berikut:
1. Keseluruhan kompleks asrama ditangani oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Asrama yang bertugas mengatur, membuat program pengembangan bagi
penghuni asrama, mengevaluasi program yang telah dijalankan, dan
memastikan program berjalan sesuai harapan. UPT Asrama
bertanggungjawab langsung kepada Bagian KeSantrian (BK) pada Direktorat
KeSantrian dan Pengembangan Karier (KPK) Pondok Pesantren Amanah.
2. Dalam hal pengelolaan fisik bangunan, UPT Asrama mempunyai wewenang
untuk mengusulkan jadwal renovasi asrama yang meliputi pengecatan
tembok, perbaikan/penggantian fasilitas yang rusak, serta mengatur
pembagian tugas para cleaning service.
3. Jumlah peminat untuk menjadi penghuni asrama selalu melebihi kapasitas,
terutama karena orang tua Santri merasa aman menitipkan putra-putrinya di
asrama. Sedangkan Santri Pondok Pesantren Amanah sebagian besar
(sekitar 85%) berasal dari luar kota Poso. Oleh karena itu, harus dilakukan
seleksi terhadap calon penghuni asrama.
4. Prosedur mendaftar/seleksi menjadi penghuni asrama, yaitu:
 Calon penghuni mengisi formulir pendaftaran yang sudah tersedia;
 Formulir yang sudah diisi, dikembalikan kepada panitia pendaftaran;
 Dilakukan seleksi administrasi dan pemanggilan wawancara;
 Wawancara dilakukan untuk menggali seberapa minat dan kebutuhan
calon untuk tinggal di asrama;
 Kriteria kelulusan adalah diutamakan untuk calon yang:
o Jarak tempat tinggal asal semakin jauh dari Poso
o Ekonomi semakin lemah
 Setelah dinyatakan lulus seleksi, maka calon menandatangani perjanjian
kepenghunian dan kemudian melakukan pembayaran sewa asrama,
uang jaminan dan uang laundry.
5. Setiap calon penghuni asrama berkewajiban untuk membayar uang sewa
asrama selama satu tahun pada saat registrasi Santri baru kecuali dengan
alasan sosial ekonomi. Selain uang sewa asrama, penghuni baru diwajibkan
memberikan uang jaminan yang nantinya pada saat keluar dari asrama akan
dikembalikan. Uang jaminan tersebut bertujuan menjaga asset asrama dari
kehilangan maupun kelalaian dalam penggunaannya.
7.2. Penentuan besarnya tarif didasari atas kemampuan Santri/siswa/santri
dalam membayar sewa
Rusunawa akan dihuni oleh sekitar 400 orang penghuni dengan tarif sewa
sebesar Rp. 150.000/bulan, rincian biaya operasional dan pendapatan diuraikan
berikut ini.
1. Pendapatan sewa 400 x Rp. 150.000 = Rp. 60.000.000.
2. Biaya Listrik (60 kVA/bln) = Rp. 35.000.000
3. Tenaga kerja = Rp. 10.000.000
4. Biaya Pemeliharaan = Rp. 10.000.000
5. Biaya lain-lain = Rp. 5.000.000
Total Biaya/bulan = Rp. 60.000.000

Biaya-biaya perbaikan dan pemeliharaan dalam skala besar akan


dimasukkan dalam Rencana Anggaran Tahunan (RKA) Pondok Pesantren
Amanah.

BAB VIII
PENUTUP

Pembangunan Rusunawa Pondok Pesantren Amanah ditujukan untuk


mendukung perkembangan proses belajar mengajar di Pondok Pesantren
Amanah yang kondusif, sehingga diharapkan proses pembentukan lulusan yang
memiliki keahlian, keterampilan dan wawasan serta pola kehidupan sosial yang
baik akan segera terwujud.
Pondok Pesantren Amanah sebagai satu lembaga pendidikan yang agama
di Kabupaten Poso sangat siap untuk membangun Rusunawa pada tahun 2016,
baik dari penyediaan lahan, ketersediaan sumber daya dan dana sharing, lokasi
hingga rancangan bentuk gedung Rusunawa. Bahkan Dukungan dari Yayasan
Wakaf Amanatul Ummah, Pemerintah Daerah dan Kopertis IV Sulawesi Tengah-
Banten, pun telah diperoleh.
Oleh karena itu, kami berharap Proposal Pembangunan Rusunawa Pondok
Pesantren Amanah sebagai satu program Kementerian Negara Perumahan
Rakyat Republik Indonesia dapat disetujui untuk diwujudkan secepatnya. Kami
berharap pola kerjasama seperti ini akan memberikan dampak positif bagi
perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, khususnya bagi lembaga
pendidikan pesantren.

Poso,.............2008
Ketua Pondok Pesantren Amanah

Ir. Husni Amani, MM, MSc

Anda mungkin juga menyukai