PEMBANGUNAN RUSUNAWA
PONDOK PESANTREN AMANAH POSO
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan yang ingin dicapai dengan pengajuan proposal ini ialah, adanya
pola kerja sama antara Pondok Pesantren Amanah dengan Kementerian Negara
Perumahan Rakyat dalam mewujudkan sarana tempat tinggal (asrama) bagi
Santri Pondok Pesantren Amanah guna mendukung terciptanya tenaga-tenaga
ahli di bidang Agama, khususnya di Indonesia. Manfaat yang ingin diperoleh dari
terbentuknya Rusunawa ialah:
Tersedianya tempat tinggal bagi Santri, khususnya bagi Santri pada
Tahun Ajaran Baru dan yang berasal dari luar daerah Poso.
Tersedianya tempat tinggal bagi Santri dengan kualitas tempat yang
memadai, nyaman dan terjangkau.
Terciptanya komunitas sosial masyarakat yang mampu memberikan
dampak positif bagi Pondok Pesantren Amanah dan masyarakat sekitarnya.
Terciptanya lingkungan yang mendukung perkembangan proses belajar
mengajar di Pondok Pesantren Amanah maupun di lingkungan sekitarnya.
Memberikan rasa aman, khususnya bagi orang tua Santri, selama
putra/putrinya menjalani pendidikan di Pondok Pesantren Amanah.
1.3. Sasaran
BAB II
DATA UMUM DAN AKADEMIS
Jumlah Santri keseluruhan yang ada saat ini adalah 4935 orang, dengan
rincian sebagai berikut:
No. Santri Jumlah
1 Santri Putra 105
2 Santri Putri 120
Total 225
2.2.2.Data Pegawai
Saat ini jumlah pegawai, yang terdiri dari staf, dosen dan tenaga
pendukung Pondok Pesantren Amanah berjumlah sebanyak 249 orang dengan
rincian sebagai berikut :
No Status Jumlah
1 Kiyai 2
2 Ustadz 23
3 Ustadzah 25
4 Karyawan 5
TOTAL 55
BAB III
GAMBARAN LOKASI DAN PERENCANAAN
(Terlampir).
Lahan yang akan digunakan untuk Rusunawa berbentuk persegi seluas 6.000
m2, dan berlokasi di sebelah barat kampus Pondok Pesantren Amanah dengan
akses jalan utama dari jalan Telekomunikasi. Kondisi lahan yang tersedia saat ini
sudah dalam keadaan rata (kemiringan <3%) dengan jenis tanah bekas sawah.
Berdasarkan hasil pemboran inti serta pengujian SPT dan Sondir, lapisan
tanah di lokasi Rusunawa secara umum terdiri dari lampisan lempung yang
berselang seling dengan lapisan tanah pasir. Pondasi dalam tiang pancang dan
tiang bor digunakan untuk mendukung beban struktur bangunan, dengan
kedalaman pondasi lebih dari 12 m (Terlampir hasil Penyelidikan Tanah dan
Perhitungan Struktur).
Lokasi Rusunawa yang berada di dalam kampus (+ 50 m dari gedung
kuliah) memberikan keuntungan akses dan jalan masuk. Lahan yang tersedia
memberikan keleluasaan pengaturan lebar jalan masuk (lebih dari 7 m),
sehingga sarana transportasi yang dibutuhkan menjadi sangat minim (cukup
jalan kaki). Suasana belajar akan tercipta dengan baik, mengingat gedung
rusunawa terletak agak jauh dari area pemukiman penduduk, dan luasnya lahan
hijau yang ada akan memberikan kesegaran udara dan kenyamanan pada
penghuni Rusunawa.
6.2. Dampak Sosial Pembanguna Rusunawa
Dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada Santri Pondok Pesantren
Amanah pada bulan Mei 2007, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
Bentuk luar bangunan Rusunawa sesuai dengan bentuk asrama yang ada
saat ini, yaitu berbentuk Huruf 8, dimana di tengah-tengah bangunan terdapat
ruang terbuka yang digunakan untuk taman dan lapangan olah raga. Bentuk
luar berupa garis tegak dan bentuk atap mengikuti bentuk bangunan-bangunan
yang ada di Pondok Pesantren Amanah. Hanya jumlah lantai yang dibangun
untuk Rusunawa adalah 5 lantai, lebih banyak dari bangunan asrama yang ada
saat ini.
Bentuk Luar Bangunan Rusunawa, memperlihatkan bentuk khas bangunan
Pondok Pesantren Amanah.
Ruang terbuka antara kamar memberikan sirkulasi udara dan cahaya yang
optimal bagi penghuni Rusunawa.
Di lantai dasar dibangun sarana olah raga yang dapat digunakan untuk
bermain Bulu Tangkis atau Bola Voli. Bahkan hal ini dapat dilakukan pada malam
hari, karena diberikan penerangan lampu yang cukup memadai.
BAB VII
RENCANA PENGELOLAAN RUSUNAWA
BAB VIII
PENUTUP
Poso,.............2008
Ketua Pondok Pesantren Amanah