Anda di halaman 1dari 12

1

RANCANGAN KURIKULUM SYUMULIYAH/TERPADU


PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN SALAFIYAH
BERSTANDAR NASIONAL
Oleh: Dr. KH. Utawijaya Kusumah, MSI, MM1

PENDAHULUAN

Menurut Pasal 1 ayat (4) PP Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan


Agama dan Keagamaan sebutkan: "Pesantren atau pondok pesantren adalah lembaga
pendidikan keagamaan Islam berbasis masyarakat yang menyelenggarakan
pendidikan diniyah atau secara terpadu dengan jenis pendidikan lainnya".
Menurut terminologi Kementerian Agama, pengertian pesantren mencakup
tiga hal, yaitu: (1) Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran
agama Islam yang pada umumnya pendidikan dan pengajaran tersebut
diberikan dengan cara non-klasikal (sistem Bandongan dan Sorogan) dimana
seorang kyai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam
bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan, (Sistem
Bandongan dan Sorongan) dimana seorang kyai mengajar santri-santri
berdasarkan kitab-kitab yang tertulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar
sejak abad pertengahan, sedang para santri biasanya tinggal dalam
pondok/asrama dalam lingkungan pesantren tersebut; (2) Pesantren adalah
lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada dasarnya sama
dengan pondok pesantren tersebut diatas tetapi para santrinya tidak disediakan
pondokan di kompleks pesantren, namun tinggal tersebar di seluruh penjuru
desa sekeliling pesantren tersebut (Santri kalong), dimana cara dan metode
pendidikan dan pengajaran agama Islam diberikan dengan sistem wetonan, para
santri berduyun-duyun pada waktu-waktu tertentu (umpama tiap hari jum'at,
ahad, selasa atau tiap-tiap waktu shalat dan sebagainya); (3) Pondok pesantren
dewasa ini adalah gabungan antara sistem pondok dan pesantren yang
memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan sistem
bandongan, sorogan atau wetonan dengan disediakan pondokan untuk para
santri yang berasal dari jauh dan juga menerima santri kalong, yang dalam
istilah pendidiÿÿn modernrtemenuhi kriteria pendidikan non formal serta
menyelenggarakan juga pendidikan formal berbentuk madrasah dan bahkan
sekolah umum dalam berbagai bentuk tingkatan dan aneka kejuruan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat masing-masing. (Saridjo, 2002:9-10).
Memasuki ranah globalisasi dan modernisasi, peran pesantren semakin
penting sebagai lembaga pendidikan yang mengembangkan tradisi spiritual
kepada santrinya. Era modern adalah era teknologi; era modern adalah era mesin;
era modern adalah efisiensi; serta era modern adalah era percepatan. Semua ini
berujung pada birokrasi yang rigide dengan asas hubungan organik yang luar
biasa. Pada era inilah, dunia semakin mengecil dan segalanya dilampaui dengan
serba cepat. Tidak ada lagi jarak, tidak ada ruang dan tidak juga waktu. Apa yang
telah dihasilkan oleh kemajuan teknologi seperti mesin, telpon, televisi, internet,
1
Ketua Umum Forum Pondok Pesantren (FPP) Jawa Barat
2

dan komputer, benar-benar telah banyak mengubah cara pandang manusia


terhadap dunia.
Pada era inilah, manusia kembali dirindukan oleh cinta kasih dan rasa
sayang. Manusia rindu dengan siraman spiritualitas, masyarakat rindu dengan
aspek-aspek religius untuk sekadar mendapatkan ketenangan batin dalam dunia
yang telah porak-poranda ini. Jika masyarakat modern telah mengalami
keterlemparan sisi-sisi kemanusiaannya dan mulai rindu dengan nilai-nilai
spiritualitasnya.
Jalan yang bisa ditempuh untuk menjawab dan memilih kedua realitas
tersebut adalah dengan mengambil posisi tengah. Nah, jika realitas tersebut kita
coba bawa ke dalam dunia pesantren, seharusnya nilai-nilai pendidikan dalam
pondok pesantren harus dilandasi semangat pembangunan dan juga dengan
dilandasi penyadaran nilai-nilai spiritualitas. Keseimbangan antara keduanya
berada posisi yang ditengah-tengah (tawazun), merupakan langkah solutif yang
maju yang harus diambil peranannya oleh pesantren.
Dengan demikian maka makna ibadah tidak semata-mata dipahami sebatas
ritual belaka, namun juga mencari kehidupan duniawi ke arah yang lebih
manusiawi, sejahtera, adil dan merata. Berjuang di dalam menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, membangun industri yang kukuh dan menegakkan
pilar-pilar ekonomi rakyat, juga merupakan aktivitas menegakkan panji-panji
spiritualitas dalam pembangunan. Dengan kata lain, hasil belajar di pondok
pesantren tidak hanya tafaqquh fî al-dîn semata, akan tetapi perlu dikembangkan
menjadi tafaqquh fî al-dîn wa al-dunya adalah pilihan terbaik untuk dijadikan
landasan filosofi semangat pembelajaran di pondok pesantren, sehingga pesantren
akan memiliki daya saing yang tidak dapat disaingi oleh lembaga pendidikan
lainnya. Sebab, daya saing utama pesantren yang patut diunggulkan adalah
kelebihannya dalam pembelajaran spiritualitas.
Keunggulan inilah yang dimiliki oleh pondok pesantren, sehingga hingga
hari ini pesantren masih tetap eksis. Eksistensi pesantren ditengah masyarakat
tidak lepas dari kedudukan pesantren sebagai sub kultur. Hal ini sesuai dengan apa
yang dikatakan oleh Gus Dur (Dalam Rahardjo, 2004:iv), bahwa ada tiga elemen
dasar yang mampu membentuk pesantren sebagai sebuah subkultur. Pertama, pola
kepemimpinan pesantren yang mandiri tidak terkooptasi oleh negara. Kedua,
kitab-kitab rujukan umum yang selalu digunakan dari berbagai abad. Ketiga,
sistem nilai (value system) yang digunakan adalah bagian dari masyarakat luas.
Persoalan mendasar dan makro yang menjadi tanggung jawab pesantren
adalah bagaimana mengubah dan mengembangkan tata pikir dan perilaku
masyarakat sekitarnya sesuai dengan tantangan perubahan masyarakat.
Bagaimana mereka harus mengembangkan dirinya agar mampu mengemban
tanggung jawab tersebut sebagai agen perubahan (agent of change) dan sekaligus
sebagai agen pewarisan budaya (agent of conservative).
Gagasan utama pendidikan kepesantrenan pada masa mendatang adalah
terletak pada pandangan bahwa setiap manusia mempunyai nilai positif tentang
kecerdasan, daya kreatif, dan keluhuran budi. Peran pendidikan pesantren ialah
bagaimana nilai positif ini tumbuh menguat. Jika tidak tepat maka bisa tumbuh
sifat negatifnya berupa perilaku kasar, tidak toleran, tidak peduli sesama, dan
3

seterusnya. Oleh karena itu, output yang diharapkan dari hasil pendidikan
pesantren adalah tumbuhnya pribadi pintar, kreatif, dan berbudi luhur. Orang yang
cerdas selalu bisa menggunakan nalarnya secara benar dan obyektif. Orang kreatif
mempunyai banyak pilihan dalam memenuhi kepentingan hidupnya. Orang arif
dan luhur budi bisa menentukan opsi yang tepat dan menolak cara-cara yang
kasar, dan kurang cerdas. Kecerdasan dan kearifan bersumber dari daya kritis dan
kesadaran atas nilai dan sosial, sehingga tumbuh kepedulian pada sesama.
Atas dasar itu, kedudukan pendidikan pesantren adalah penting dalam
rangka membangun kesadaran sistem belajar yang mampu menumbuhkan daya
kritis dan kreatif, melahirkan pribadi yang cerdas yang mampu merentangkan
jangkauan kesadarannya ke tingkat wilayah sosial dan kemanusiaan. Oleh karena
itu, fokus pendidikan kepesantrenan bukanlah semata kemampuan ritual dan
keyakinan tauhid semata, melainkan lebih dari itu juga etika sosial dan
kemanusiaan. Pembelajaran di pesantren perlu dibebaskan dari sekedar
mempelajari doktrin baik-buruk dan benar-salah yang mekanistik, tetapi
penumbuhan pengalaman kebertuhanan dalam realitas kehidupan yang
multikultural dalam timbangan hidup yang dinamis. Watak integratif seperti itulah
yang hendak dicari dan diandaikan dari pengintegrasian sistem pendidikan di
dalam pesantren.
Mastuki dan Adhim (2004:4) menyatakan bahwa visi pendidikan
kepesantrenan di masa mendatang harus dibangun atas dasar orientasi pada: (1)
Komitmen yang kuat dan mampu mendorong inisiatif bagi tumbuhnya kreasi
cerdas pihak lain (stakeholders); (2) Melahirkan makna strategis bagi kehidupan
anggota organis pesantren; (3) Menentukan standar mutu yang pesantren; (4)
Mengintegrasikan pemikiran yang tengah terjadi dengan kondisi masa depan.
Pesantren yang efektif di samping harus mempunyai rencana dan orientasi
mondial juga memiliki strategi multidimensi untuk implementasi visinya. Bagi
pesantren sendiri dengan fungsinya sebagai agen perubahan (agent of change)
dan sekaligus sebagai agen pewarisan budaya (agent of conservative) akan lebih
mudah mengiplementasikan visinya di tengah perubahan masyarakat. Apalagi
kependidikan pesantren mempunyai filosofis tersendiri dalam menghadapi
perubahan, yaitu: "al-muhafadzah 'ala qadîm al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadîd
al-ashlah", mempertahankan tradisi lama yang masih relevan dan mengambil ide
baru yang konstruktif dan prospektif. Filosofis ini masih relevan dijadikan
pegangan bagi pesantren dalam menghadapi tantangan perubahan. Dalam hal ini
kependidikan pesantren perlu mengintegrasikan antara tradisi lama dan wawasan
modern menjadi satu mainstream yang kokoh, yang kesemuanya dilakukan
melalui tahapan penanganan secara strategis. Inilah gagasan pentingnya Pondok
Pesantren Terpadu atau Syumuliyah atau Integrated di masa mendatang.
Output yang diharapkan dari pengembangan pendidikan Pondok Pesantren
Salafiyah Syumuliyah/Terpadu adalah mendidik manusia yang memiliki
kemampuan ilmu agama (tafaqquh fiddîn) dan juga ahli dalam bidangnya secara
profesional (rijâl). Misi inilah yang diharapkan dapat memotivasi para santrinya
untuk selalu berprestasi, baik dalam bidang ilmu agama maupun keahlian atau
keterampilan, sehingga akan melahirkan tiga jenis ulama, yaitu: ulama
mutafaqqih (ahli agama), ulama mutakallimin (ahli fikir), dan ulama
4

mutaqowwimin (kemampuan berdiri sendiri). Untuk keperluan itulah, maka


diperlukan sistem kurikulum yang terintegrasi (syumuliyah) antara kurikulum
pembelajaran umum dan kurikulum pembelajaran kitab-kitab klasik.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu
pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) terutama Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL). Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Hingga
saat ini belum ditetapkan Standar Nasonal Pendidikan untuk satuan Pendidikan
Pondok Pesantren. Oleh sebab itu, kajian kebijakan kurikulum Pondok Pesantren
dilakukan terhadap Standar Kompetensi Pondok Pesantren dan Menu
Pembelajaran Generik 2004/KBK serta permasalahannya baik dokumen maupun
implementasinya.
Kurikulum Pondok Pesantren di masa mendatang bersifat integratif, yaitu
perpaduan kurikulum pelajaran umum yang sudah distandarkan dan
dilaksanakan di pondok pesantren salafiyah berupa Paket A, Paket B dan Paket
C dengan system mu’adalah seperti IPA, IPS, Matematika, PKn, Bahasa
Indonesia, dan Bahasa Inggris, yang dipadukan dengan pembelajaran kitab
klasik khas pondok pesantren (lebih kurang 47 kitab) dengan jenjang:
I’dadiyah (persiapan), Ibtida’iyah (dasar), Tsanawiyah (menengah pertama),
dan ‘Aliyah (menengah atas).
Melalui kurikulum yang terintegrasi antara kurikulum mata pelajaran
umum dan mata pelajaran kitab di Pondok Pesantren Salafiyah, diharapkan
dapat membangun citra Pondok Pesantren di masa mendatang, dan sekaligus
syahadah/ijazah Pondok Pesantren Salafiyah dapat diakui ke dalam
Administrasi Negara, sehingga kalau ada kyai yang mau menjadi anggota DPR
atau Kepala Desa atau PNS, dapat diterima cukup dengan menggunakan
syahadah pesantren. Bahkan alumni pondok pesantren dapat melanjutkan ke
Perguruan Tinggi. Semoga.....Amiiin.

CONTOH RANCANGAN KURIKULUM TERPADU


5

DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH

A. Jenjang IBTIDA'IYAH (Tingkat Dasar Setara SD/MI) dengan lama pendidikan


3 tahun terdiri dari:
1. Mata Pelajaran Umum terdiri dari:
1) Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan ruang lingkup:
a. Persatuan dan Kesatuan Bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggan sebagai bangsa Indonesia,
Sumpah Pemuda, Keutuhan NKRI, Partisipasi dalam pembelaan
negara, Sikap positif terhadap NKRI, Keterbukaan dan jaminan
keadilan.
b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di pesantren, Norma yang berlaku di
masyarakat, Peraturan-peraturan Daerah, Norma-norma dalam
kehidupan berbangsa, Sistem hukum dan peradilan nasional,
Hukum dan peradilan internasional.
c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan
internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM.
d. Kebutuhan warga negara, meliputi: Hidup gotog royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi
diri, Persamaan kedudukan warga negara.
e. Konstitusi Negara, meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f. Kekuasaan dan politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi Pemerintahan pusat, Demokrasi
dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju
masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat
demokrasi.
g. Pancasila, meliputi: Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
Pancasila sebagai ideologi terbuka.
h. Globalisasi, meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar
negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasin
globalisasi.
2) Bahasa Indonesia dengan ruang lingkup:
a. Mendengarkan
b. Berbicara
c. Membaca
d. Menulis
3) Matematika dengan ruang lingkup:
a. Bilangan
b. Geometri dan pengukuran
c. Pengolahan data.
4) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan ruang lingkup:
6

a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,


tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya, meliputi: cair, padat, dan
gas.
c. Energi dan perubahannya, meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya, dan pesawat sederhana.
d. Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-
benda langit lainnya.
5) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan ruang lingkup:
a. Manusia, tempat, dan lingkungan
b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
c. Sistem sosial dan budaya
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

2. Mata Pelajaran Kitab, terdiri dari:


1) AL-QUR'AN dengan kitab Al-Qur'an tentang pengenalan surat-surat
pendek dalam Al-Qur'an, seperti surat Al-Ikhlas, An-Nas, dan lainnya dalam
juz 'amma.
2) AL-HADITS dengan kitab Al-Arba'in an-Nawawiyyah tentang
pengetahuan hadits-hadits yang menjadi prinsip-prinsip dasar Islam, seperti
hadits perbuatan ikhlas, iman, ihsan, dan lainnya.
3) AKHLAQ dengan kitab Akhlaq li al-Banin wa al-Banat Jilid 2 dan 3
tentang pengetahuan etika/akhlaq terapan, seperti sikap berbuat baik kepada
Allah, sesama manusia, lingkungan alam, tumbuhan, dan lainnya.
4) IMLA' dengan kitab Qowa'id al-Imla' tentang pengetahuan imla' (dikte),
seperti menulis Arab dengan lancar, baik dan benar ketika didiktekan.
5) KHAT dengan kitab Kaidah-kaidah Khat tentang pengetahuan dasar
kaidah-kaidah khat Arab, seperti khat andalus, thuluth, nasakh, kufy,
dhiwani, dan lainnya.
6) NAHWU dengan kitab Al-Jurumiyah dan Imrithi tentang pengertian dasar-
dasar ilmu nahwu, seperti kalam, isim, mabni, mu'rab, fi'il, fa'il, maf'ul, naib
al-fa'il, isim dhamir, isim maushul, dharaf, harf al-jar, sifat, hal, dan lainnya.
7) SHARAF dengan kitab Al-Amtsilah at-Tashrifiyyah dan Qowa'id al-i'lal
tentang pemahaman bentuk wajan kata-kata Arab baik tsulasi, ruba'i,
ziyadah, huruf-huruf, seperti tsuasi, ruba'i, fi'il madhi, fi'il mudhari,
mashdar, mashdar mim, isim fa'il, isim maf'ul, fi'il amr, isim zaman, isim
makan, dhamir bariz dan mustatir, dan lainnya.
8) BAHASA ARAB dengan kitab Ta'lim al-Lughah al-'Arabiyyah tentang
percakapan bahasa Arab sehari-hari.
9) SEJARAH ISLAM dengan kitab Khulashah Nur al-Yaqin Jilid I tentang
pengetahuan sejarah ringkas hidup Rasulullah SAW, seperti nasab
Rasulullah, kehidupannya, shahabat khulafa ar-Rasyidin, dan lainnya.
10) FIQIH dengan kitab Matn at-Tarqib tentang pengetahuan dasar mengenai
fikih terutama madzhab Syafi'i, seperti tentang bersuci, shalat, puasa, zakat,
haji, dan lainnya.
11) TAUHID dengan kitab Tijan ad-Darori, Jawahir al-Kalamiyyah tentang
pengetahuan dasar-dasar tauhid, seperti pengertian rukun iman, rukun Islam,
sifat 20, sifat mustahil bagi Allah, sifat jaiz bagi Allah, perdebatan ulama
salaf-khalaf, dan i'tiqad ahlu as-sunnah wa al-jama'ah.
C. Kelas TSANAWIYAH (kelas menengah pertama) dengan lama pendidikan 3
7

tahun terdiri dari:


1. Mata Pelajaran Umum terdiri dari:
1) Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan ruang lingkup:
a. Persatuan dan Kesatuan Bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggan sebagai bangsa Indonesia,
Sumpah Pemuda, Keutuhan NKRI, Partisipasi dalam pembelaan negara,
Sikap positif terhadap NKRI, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di pesantren, Norma yang berlaku di masyarakat,
Peraturan-peraturan Daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa,
Sistem hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan
internasional.
c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional
HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan warga negara, meliputi: Hidup gotog royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,
Persamaan kedudukan warga negara.
e. Konstitusi Negara, meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f. Kekuasaan dan politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi Pemerintahan pusat, Demokrasi dan
sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat
madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi.
g. Pancasila, meliputi: Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila
sebagai ideologi terbuka.
h. Globalisasi, meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasin
globalisasi.
2) Bahasa Indonesia (minimal 15 buku sastra dan nonsastra) dengan ruang
lingkup:
a. Mendengarkan
b. Berbicara
c. Membaca
d. Menulis
3) Bahasa Inggris dengan ruang lingkup:
a. Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau
menghasilkan teks lilsan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat
keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi fungsional.
b. Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional
pendek dan menolong serta esei berbentuk procedure, descriptive,
recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam
penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika.
8

c. Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata


bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural
(menggunakan ungkapan dan tindakan bahasa secara berterima dalam
berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah
yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar
komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana
(menggunakan piranti pembentuk wacana).
4) Matematika dengan ruang lingkup:
a. Bilangan
b. Aljabar
b. Geometri dan pengukuran
c. Statistik dan peluang
5) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan ruang lingkup:
a. Makhluk hidup dan proses kehidupan.
b. Materi dan sifatnya
c. Energi dan perubahannya
d. Bumi dan alam semesta
6) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan ruang lingkup:
a. Manusia, tempat, dan lingkungan
b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
c. Sistem sosial dan budaya
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

2. Mata Pelajaran Kitab terdiri dari:


1) TAFSIR dengan kitab Tafsir al-Jalalain tentnang pengenalan dan
pemahaman mode penafsiran, seperti penafsiran per kata dalam Al-Qur'an
mulai juz 1 sampai juz 15, penejlasan makna kandungan ayat, dan lainnya.
2) AL-HADITS dengan kitab Bulugh al-Maram tentang pengetahuan hadits-
hadits ahkam dan etika terapan, seperti bab thaharah, shalat, zakat, puasa,
haji, jual beli, nikah, waris, jinayah, qadha', akhlaq, dan lainnya.
3) 'ULUMUL QUR'AN dengan kitab At-Tibyan fi 'Ulum al-Qur'an tentang
pengetahuan dasar-dasar penafsiran Al-Qur'an, seperti ayat-auat ahkam,
ayat-ayat mutasyabihat, nasikh, mansukh, dan lainnya.
4) 'ULUMUL HADITS dengan kitab Ilmu Musthilah al-Hadits tentang
pemahaman istilah-istilah hadits, seperti istilah shahih, hasan, dha'if,
mutawatir, ahad, masyhur, sanda, matan, rawi, dan lainnya.
5) FIQH dengan kitab Fath al-Qarib tentang pengetahuan fikih madzhab
Syafi'i, seperti bersuci, shalat, dan lainnya.
6) USHUL FIQH dengan kitab Al-Waraqat tentang pengetahuan dasar-dasar
ushul al-fiqh, seperti dasar-dasar istinbath hukum, kedudukan sumber
hukum Al-Qur'an, al-Hadits, qiyas, ijma', dan lainnya.
7) ILMU MANTIQ dengan kitab Sullam al-Munawaraq tentang pengetahuan
dasar-dasar ilmu mantiq, seperti berfikir rasional dan sistematis, dan lainnya.
8) NAHWU dengan kitab Alfiyah Ibn Malik tentang pengembangan dan
pendalaman Ilmu Nahwu, seperti menghafal ba'it al-Fiyah 500 bait beserta
penjelasan kandungannya dan penerapannya dalam membaca kitab kuning.
9) SHARAF dengan kitab Alfiyah Ibn Malik tentang pengembangan dan
pendalaman Ilmu Sharaf, seperti hafalan bait Alfiyah yang terkait dengan
Ilmu Sharaf dan kandungannya.
9

10) SEJARAH ISLAM dengan kitab Khulasah Nur al-Yaqin Jilid 2 dan 3
tentang pengenalan sejarah Khulafa ar-Rasyidin, seperti sejarah Abu Bakar
Ash-Shiddieq, dan lainnya.
11) BALAGHAH dengan kitab Al-Jauhar al-Maknun tentang pengetahuan
dasar-dasar ilmu al-Balaghah, seperti pengetahuan Ilmu Bayan, Ilmu Ma'ani,
Ilmu Badi', ibarah-ibarah sastrawi, dan lainnya.
12) TAUHID dengan kitab Al-Milal wa an-Nihal tentang pengetahuan
pandangan teologi Ahl as-Sunnah wa al-Jama'ah, seperti akidah ahl as-
Sunnah wa al-Jama'ah dan perbedaannya dengan ideologi lain serta
kewajiban pembelaannya.

D. Kelas 'ALIYAH (kelas menengah atas) dengan lama pendidikan 3 tahun terdiri
dari:
1. Mata Pelajaran Umum terdiri dari:
a. Pendidikan Kewarganegaraan dengan ruang lingkup:
1) Persatuan dan kesatuan
2) Norma hukum dan peraturan
3) Hak asasi manusia
4) Kebutuhan warga negera
5) Konstitusi negara
6) Kekuasaan dan Politik
7) Pancasila
8) Globalisasi
b. Bahasa Indonesia dengan ruang lingkup:
1) Mendengarkan
2) Brbicara
3) Membaca
4) Menulis
c. Bahasa Inggris dengan ruang lingkup:
1) Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau
menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam
empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis serta terpadu untuk mencapai tingkat literasi
informational.
2) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional
pendek dan monolog serta essei berbentuk procedure, descriptive,
recount, narrative, report, news, item, analytical, exposition, hortatoty
exposition, spoof, explanation, discussion, review, public speaking.
3) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistic (menggunakan tata
bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural
(menggunakan ungkapan dan tidak bahasa secara berterima dalam
berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah
yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar
komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk
(menggunakan piranti pembentuk wacana).
d. Matematika dengan ruang lingkup:
1) Logika
2) Aljabar
3) Geometri
4) Trigonometri
10

5) Kalkulus
6) Statistik dan peluang
e. Geografi dengan ruang lingkup:
1) Konsep dasar, pendekatan dan prinsip dasar geografi
2) Konsep dan karakteristik dasar serta dinamika unsur-unsur geosfer
mencakup atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan kerak bumi),
pedosfer (lapisan tanah), hidrosfer (lapisan air), dan antrosfer
(kependudukan) serta pola pesebaran spasialnya.
3) jenis karakteristik potensi persebaran spasial sumber daya alam (SDA)
dan pemanfaatannya.
4) Karakteristik unsur-unsur kondisi (kualitas) dan variasi spasial
lingkungan hidup, pemanfaatan, dan pelestariannya.
5) Kajian wilayah negara-negara maju dan sedang berkembang.
6) Konsep wilayah dan perwilayahannya, kriteria dan pemetaannya serta
fungsi dan manfaatnya dalam analisis geografi.
7) Pengetahuan dan keterampilan dasar tentang seluk beluk dan
pemanfaatan peta sistem informasi Geografis (SIG) dan citra
penginderaan jauh.
f. Ekonomi dan Kewirausahaan dengan ruang lingkup:
1) Perekonomian
2) Ketergantungan
3) Spesialisasi dan pembagian kerja
4) Perkoperasian
5) Kewirausahaan
6) Manajemen
7) Akuntansi
g. Sosiologi dengan ruang lingkup:
1) Proses sosial
2) Struktur sosial
3) Perubahan sosial
4) Lembaga dan pranata sosial
g. FIKIBI (Fisika, Kimia, Biologi) dengan ruang lingkup:
1) Fisika: Kerja Ilmiah (merencanakan penelitian ilmiah, melaksanakan
penelitian ilmiah, mengkomunikasikan hasil penelitian ilmiah,
bersikap ilmiah) dan Pemahaman Konsep dan Penerapannya (makhluk
hidup dan proses kehidupan, materi dan sifatnya, energi dan
perubahannya, bumi dan alam semesta, sains, lingkungan, teknologi,
dan masyarakat) yang berkaitan dengan: Besaran, Gerak, dan Gaya.
2) Kimia: Kerja Ilmiah (merencanakan penelitian ilmiah, melaksanakan
penelitian ilmiah, mengkomunikasikan hasil penelitian ilmiah,
bersikap ilmiah) dan Pemahaman Konsep dan Penerapannya (makhluk
hidup dan proses kehidupan, materi dan sifatnya, energi dan
perubahannya, bumi dan alam semesta, sains, lingkungan, teknologi,
dan masyarakat) yang berkaitan dengan: Struktur Atom, Sistem
Periodik, Ikatan Kimia, Stokiometri, Larutan, Redok, Hidrokarbon,
Minyak Bumi, Sistem Koloid, Unsur, Senyawa Karbon,
Makromolekul.
3) Biologi: Kerja Ilmiah (merencanakan penelitian ilmiah, melaksanakan
penelitian ilmiah, mengkomunikasikan hasil penelitian ilmiah,
bersikap ilmiah) dan Pemahaman Konsep dan Penerapannya (makhluk
11

hidup dan proses kehidupan, materi dan sifatnya, energi dan


perubahannya, bumi dan alam semesta, sains, lingkungan, teknologi,
dan masyarakat) yang berkaitan dngan: Bekerja Ilmiah, Organisasi
Seluler, dan Proses yang terjadi pada tumbuhan.

2. Mata Pelajaran Kitab terdiri dari:


1) ILMU FALAK dengan kitab Ad-Durus al-Falakiyyah tentang pengetahuan
dasar-dasar ilmu falak, seperti sistem penyusunan kalender, penentuan arah
kiblat, dan lainnya.
2) TAFSIR dengan kitab Tafsir al-Jalalain tentang model penafsirannya,
seperti tafsir per kata dari juz 16 sampai juz 30.
3) 'ULUMUL QUR'AN dengan kitab Al-Itqan fil 'Ulum al-Qur'an tentang
pengembangan dan pendalaman ilmu al-Qur'an, seperti metode-metode
penafsiran, kaidah-kaidah penafsiran, dan lainnya.
4) 'ULUMUL HADITS dengan kitab Taisiru Musthalah al-Hadits tentang
pengembangan pengetahuan ilmu hadits, seperti ilmu jarh wa ta'dil, takhrij
hadits, dan lainnya.
5) FIQH dengan kitab Kifayah al-Akhyar tentang pengembangan pengetahuan
fikih madzhab Syafi'i, seperti dalil-dalil Al-Qur'an, ijma', qiyas, ushul fiqh,
dan lainnya.
6) USHUL FIQH dengan kitab Al-Imla' tentang pengembangan pengetahuan
ilmu ushul fiqh, seperti dalil, nazhar, ilm, zhan, amr, nahy, am, takhshis, dan
lainnya dalam membahas masa'il diniyah.
7) NAHWU dengan kitab Alfiyah Ibn Malik tentang pengembangan dan
pendalaman ilmu nahwu, seperti menghafal 500 bait terakhir Alfiyah Ibn
Malik, dan lainnya.
8) SHARAF dengan kitab Alfiyah Ibn Malik tentang pengembangan dan
pendalaman ilmu sharaf, seperti hafal bait-bait seluruh Alfiyah yang terkait
dengan ilmu sharaf.
9) 'ARUDH dengan kitab Ilmu al-'Arudh tentang pengetahuan dasar-dasar
ilmu 'Arudh, seperti bentuk-bentuk bahr dalam sya'ir, dan lainnya.
10) BALAGHAH dengan kitab 'Uqud al-Juman tentang pengembangan
pengetahuan balaghah, seperti hafal bait-bait sya'ir uqud al-juman dan
penjelasan maknanya, kandungan keindahan ayat-ayat Al-Qur'an, dan
lainnya.
11) TAUHID dengan kitab Um al-Barahin tentang pemahaman pandangan
teologis Ahl as-Sunnah wa al-Jama'ah, seperti pemahaman dalil-dalil naqli
dan aqli faham Ahl as-Sunnah wa al-Jama'ah, perbedaannya, persoalannya,
dan pembelaannya.
12) HADITS dengan kitab Subul as-Salam tentang pengetahuan hadits-hadits
Ahkam, seperti penjelasan hadits-hadits Ahkam, perbedaannya, penerapan
ushul fiqhnya, dan pandangan ulama dalam memutuskan hukum.
13) AKHLAQ dengan kitab Minhaj al-'Abidin tentang petuah-petuah moral
sufistik, seperti sikap tawadlu', hidup sederhana, ma'rifah, dan lainnya.
14) SIYASAH dengan kitab Siyasah as-Syar'iyah tentang pengetahuan dasar-
dasar ilmu politik, seperti tentang siyasah maliyah, siyasah dusturiyah, dan
lainnya.
12

Anda mungkin juga menyukai