Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Dalam pembangunan bangsa ini, peningkatan kualitas sumber daya
manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak masih bayi, salah satu
faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia
adalah Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan
kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus
dimasa depan. (15)
Program peningkatan penggunaan air susu ibu, merupakan program
prioritas, karena dampaknya yang luas terhadap status gizi. Deklarasi
Indonesia tahun 1990 tentang perlindungan promosi dan dukungan terhadap
penggunaan Air Susu Ibu di sepakati pula untuk pencapaian pemberian Air
Susu Ibu telah dicanangkan kembali gerakan masyarakat peduli Air Susu Ibu
pada tanggal 2 Agustus 1999 oleh presiden Republik Indonesia. (17)
Menurut WHO, setiap tahun terdapat 1-1,5 juta bayi di dunia meninggal
karena tidak diberi ASI secara eksklusif. (26)
Cakupan pemberian ASI ekslusif di Indonesia sangat berfluktuatif.
Cakupan ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan pada tahun 2012 berdasarkan
laporan sementara hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
2012 sebesar 42%. Bila dibandingkan dengan survei yang sama pada tahun
2007 telah terjadi kenaikan yang bermakna sebesar 10%. Pada tahun 2013
target bayi 0-6 bulan mendapat ASI eksklusif sebesar 75%. (25)
Berdasarkan laporan provinsi tahun 2012, sebaran cakupan pemberian
ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan sedikit lebih tinggi jika dibandingkan

dengan hasil SDKI 2012 yaitu sebesar 48,6%, sedangkan di Jawa Barat
sebanyak 34,4 % urutan ke 6 terendah dari 33 Provinsi di Indonesia. (24)
Tabel 1.1
Cakupan ASI Eksklusif 0-6 Bulan Di Kota Sukabumi Tahun 2013
No.
ASI Eklusif
Jumlah anak
1.
AE 1
741 anak
2.
AE 2
672 anak
3.
AE 3
687 anak
4.
AE 4
775 anak
5.
AE 5
641 anak
6.
AE 6
3327 anak
Jumlah sasaran bayi usia 0-6 bulan : 4555 anak
Sumber : (6)

Presentase
16,27 %
14,75 %
15,08 %
`17,01%
14,07%
73,04 %

Berdasarkan pada table 1.1 menunjukan bahwa cakupan ASI ekslusif


usia 1 bulan di Kota Sukabumi berjumlah 741 anak dengan presentase 16,27
% .(6)

Tabel 1.2
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif 0-30 Hari di Wilayah Kerja
Puskesmas PONED Baros Kota Sukabumi Periode Mei 2014
No

Kelurahan

Jumlah Bayi yang di beri


AE 1
P
L

Jumlah Bayi
Bulan Mei

Presentasi

1.

Baros

10

11

27

77,7 %

2.

Jaya Raksa

100 %

3.

Jaya Mekar

11

54,6 %

4.

Sudajaya Hilir

15

60 %

21

28

71

62 %

Total
Sumber : (6) & (7)

Berdasarkan pada tabel 1.2 menunjukan bahwa cakupan ASI ekslusif


usia 1 bulan di Puskesmas Baros Kota Sukabumi berjumlah 49 anak dari 71
anak dengan presentase 62 % . Nilai terendah berada di Kelurahan Jaya
Mekar dengan presentase 54,6% .

Dalam pemberian Air Susu Ibu (ASI) terkadang ada beberapa masalah
yang dapat menyebabkan akhirnya ASI yang harusnya didapatkan bayi dari
ibunya akan mengalami hambatan bahkan ada kalanya bayi tidak
mendapatkan sama sekali ASI dari ibunya, padahal bayi mempunyai hak
penuh terhadap ASI tersebut, terkadang tenaga kesehatan melupakan hak-hak
bayi untuk mendapatkan ASI ibunya atau bahkan ibunya sendiri melupakan
hak anaknya untuk mengkonsumsi ASI ibunya. (27)
Tidak semua ibu mau menyusi bayinya karena berbagai alasan.
Misalnya takut gemuk, sibuk , payudara kendor dan sebagainya. Di lain pihak
, ada juga ibu yang ingin menyusi bayinya tetapi mengalami kendala.
Biasannya ASI tidak mau keluar atau produksinya kurang lancar.(23)
Makanan, perawatan payudara, frekuensi isapan anak atau frekuensi
penyusuan,konsumsi rokok, berat badan lahir dll nantinya akan berpengaruh
pada produksi dan pengeluaran ASI. (5)
Berdasarkan hasil wawancara studi pendahuluan yang penulis lakukan
pada ibu post partum pada tanggal 12 Juni 2014 dari 10 orang ibu post
partum yang berada di Wilayah kerja Puskesmas Baros, 3 orang diantaranya
memiliki masalah dalam kelancaran produksi ASI nya Hal ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya frekuensi penyusuan yang tidak kuat dan
tidak sering dan ibu post partum yang tidak melakukan perawatan payudara
saat mengalami puting susu tenggelam.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI
pada ibu post partum di Puskesmas PONED Baros Kota Sukabumi
Tahun 2014.

B.

Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan
masalahnya adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi ASI
di Puskesmas PONED Baros Kota Sukabumi?

C. Tujuan
1.

Tujuan Umum
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi produksi ASI di Puskesmas PONED Baros
Kota Sukabumi Tahun 2014.

2.

Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Pengaruh Makanan Ibu terhadap Produksi ASI di
b.

Puskesmas PONED Baros Kota Sukabumi Tahun 2014.


Untuk mengetahui Pengaruh Perawatan Payudara terhadap Produksi

c.

ASI di Puskesmas PONED Baros Kota Sukabumi Tahun 2014.


Untuk mengetahui Pengaruh Faktor isapan anak atau frekuensi
penyusuan terhadap Produksi ASI di Puskesmas PONED Baros

d.

Kota Sukabumi Tahun 2014.


Untuk mengetahui Merokok terhadap Produksi ASI di Puskesmas
PONED Baros Kota Sukabumi Tahun 2014.

D. Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi
Produksi ASI yang dilakukan di Puskesmas PONED Baros Kota Sukabumi
Tahun 2014. Batasan penelitian ini hanya dibatasi pada ibu post partum yang
berada di Puskesmas PONED Baros Kota Sukabumi.
E. Kegunaan Penelitian
1. Guna Teoritis

a.

Bagi Institusi Pendidikan


Diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan yang dapat menambah wawasan khususnya mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI.


b. Bagi Peneliti
Dapat mengaplikasikan ilmu, menambah pengetahuan dan
pengalaman dalam melakukan penelitian khususnya tentang faktorfaktor yang mempengaruhi produksi ASI.
2. Guna Praktis
a. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan
pengetahuan kepada para ibu post partum yang memiliki bayi
tentang produksi ASI sehingga ibu bisa memberikan ASI nya tanpa
ada masalah di dalam hal produksi ASI dan di harapkan dapat
meningkatkan kesadaran para ibu untuk memberikan ASI kepada
bayinya sehingga pertumbuhan dan perkembangan bayinya dapat
optimal.
b. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
bagi tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk memberikan ASI dan meningkatkan produksi
ASInya dengan cara meningkatkan upaya penyuluhan kepada
c.

masyarakat.
Bagi Profesi
Diharapkan tenaga kesehatan dapat menambah dan lebih
meningkatkan pemahaman masyarakat dan SDM lainnya tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI.

Anda mungkin juga menyukai