SKRIPSI
Oleh
ATI’ LIKAI TANJUA
23010160095
i
ii
METODE MUROJA’AH TAHFIDZUL QUR’AN MENGGUNAKAN
MODEL SIMAAN ESTAFET AYAT DI PONDOK PESANTREN
TARBIYATUL ISLAM AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2020
SKRIPSI
Oleh
ATI’ LIKAI TANJUA
23010160095
iii
iv
v
vi
MOTTO
vii
PERSEMBAHAN
1. Bapak dan Ibu saya beliau bapak Paryudi dan Ibu Alfijah yang senantiasa
beliau tercatat sebagai amal sholih yang mendapatkan ridho Allah swt.
3. Keluarga besarku yang ikut andil dalam memberikan semangat dan telah
4. Bapak K.R. Farid Sulaiman Zuhdi, Bapak K.R. Imam Sunani dan Bu Nyai
5. Bapak K.H. Zoemri RWS (Alm) dan Ibu Nyai Hj. Latifah selaku pengasuh
PPTI Al-Falah serta Ning Siti Nur Halimah yang senantiasa selalu
viii
6. Bapak ibu guru mulai dari SD N Harjobinangun, SMP N 34 Purworejo, dan
dalam meraih kesuksesan, serta seluruh pengurus putri PPTI Al-Falah, serta
penulis.
C16, kamar C20 mbk eki, mbk ida, mbak ulya, uul, mbak iza, azizah, anita,
shinta, nendi, fikri, kiki, mira, teh iim, teh ade, mbk apip, asih, alsa, himah,
zuhri, maulida, mbk mufida, mbak fan yang telah memberikan berbagai
11. Teman-teman di rumah mbak ela, dek anisa, mbak muna, mbak ambar, dek
vina, evi.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt.yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw.
yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan. Semoga kita semua
diberi tetap Iman, Islam, Ihsan, Istiqomah dalam beribadah kepada Allah
swt.Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna
Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Salatiga Tahun 2020”. Penulisan skripsi ini
tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan. Dengan penuh
1. Bapak Prof. Dr. H. Zakiyuddin Baidhawi., M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. H. Mansur., M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku ketua Prodi PAI FTIK IAIN Salatiga.
5. Bapak Dr. Achmad Maimun, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang telah
berkenan secara ikhlas, santun dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan
pikiran dan tenanganya dalam memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat
skripsi ini.
x
6. eluruh anggota tim penguji skripsi yang telah meluangka waktunya untuk
7. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Prodi PAI IAIN Salatiga
8. Segenap pengasuh pondok dan putri dari pengasuh serta mbak-mbak hufadz,
dan non hufadz yang telah bersedia memberikan informasi, data-data, dan
9. Orang tua saya, sahabat seperjuangan dan semua pihak yang ikut serta
xi
DAFTAR ISI
xii
8. Metode Muroja’ah......................................................................27
9. Metode Muroja’ah Menggunakan Model Simaan Estafet Ayat.31
B. Kajian Pustaka Terdahulu................................................................32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................36
B. Kehadiran Peneliti ................................................................................36
C. Lokasi Penelitian ..................................................................................37
D. Sumber Data ........................................................................................37
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................38
F. Teknik Analisis Data ...........................................................................39
G. Pengecekan Keabsahan Data ...............................................................41
H. Tahap-Tahap Penelitian....................................................................... 43
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. Paparan Data .......................................................................................45
B. Analisis Data ........................................................................................76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................81
B. Saran ....................................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA …………………….……………………………..……….85
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………….….87
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
ABSTRAK
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
Qur’an bisa dipetik oleh umat manusia manakala telah melakukan interaksi
suci yang dihafalkan oleh orang-orang di penjuru dunia. Tak ada satupun
kitab suci yang dihafal mulai dari surat, kalimat, huruf bahkan sampai
bahasanya bahkan telah dijamin oleh Allah akan selalu dijaga dan
dipelihara.
1
Menghafal Al-Qur’an bisa dilakukan oleh semua orang tanpa
daerah. Banyak yang hafal Al-Qur’an berasal dari luar Arab (Ahmad Salim
Badwilan, 2010: 8)
ada, serta niat yang ada di dalam hati. Jika kita istiqomah dalam muroja’ah
sedangkan kita tidak mengetahui sampai berapa umur kita. Maka dari itu,
proyek ini harus diselesaikan dengan tekad, penuh kegigihan, dan semangat
ِ ََوفِ ى ذَ ِل ََ فَ ْل يَ َ نَ ا ف
ُ ِا ْل ُم َنَاف
٦س ْو َن
2
Maka dari itu, berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan untuk
Qur’an, maka harus diniatkan untuk mencari keridhaan Allah semata, tanpa
untuk yang lain, seperti untuk mendapat pujian, atau mencari keuntungan-
keuntungan. Jika kita mendapat sesuatu kejutan yang baik berarti itu karena
barakah Al-Qur’an.
karena dalam hal itu terkandung banyak kebaikan, disatu sisi untuk
2010:26)
Allah. Menjaga lebih sulit daripada menghafalkan. Akan tetapi semua itu
kembali kepada diri masing-masing orang. Harus bisa melawan rasa malas
3
yang ada dan mempunyai jadwal maupun target untuk muroja’ah atau
muroja’ah sendiri tanpa disimak orang lain, kelihatannya sudah benar, tetapi
kenyataannya ketika disimak orang lain berbeda lagi. Seseorang yang hafidz
yaitu tadarus Al-Qur’an, disimak orang lain, dan juga nyimak orang lain.
yang banyak itu kurang percaya diri, sehingga ketika disimak bisa kacau
atau banyak salahnya. Maka dari itu, kegitaan simaan dengan orang banyak
pelu diadakan agar melatih mental seseorang ketika besok sudah tidak
Indonesia, ciri khas pondok pesantren yang menonjol yaitu metode yang
tahfidz menjadi terlihat sudah tampak lumayan maju atau ada perubahan
baru, kurang lebih 2 tahun yang lalu. Kegiatan-kegiatan berjalan dan juga
terpantau. Mulai maju ketika dipegang oleh Ning Siti Nur Halimah dan
4
Kegiatan metode muroja’ah menggunakan model simaan estafet
ayat pada hari sabtu juga berjalan yang diikuti oleh santri Tahfidz PPTI Al-
Qur’an biasanya berkumpul minimal dua orang ataupun juga bisa lebih yang
salah satu diantara mereka ada yang membaca Al-Qur’an (tanpa melihat
tetapi kini semenjak tahun ajaran baru, kegiatan tersebut tidak hanya diikuti
oleh santri Tahfidz , tetapi juga diikuti santri lain yang tidak ikut program
Tahfidz, yaitu dari kelas 1 sampai IV Ula kurang lebih sebanyak 100 santri
jamaah Subuh. Dalam satu kali simaan estafet itu sebanyak 2 juz. Kegiatan
lain, metode seperti itu memang ada, tetapi pelaksanaannya bukan tiap
minggu sekali, melainkan jika ada acara besar, misal saja ketika ada acara
khaul, baru diadakan kegiatan simaan estafet ayat. Dalam simaan estafet
memang percaya diri itu perlu, karena disimak orang banyak sehingga kalau
tidak lancar, pastinya akan malu. Dengan rasa malu karena banyak salahnya,
maka seseorang tersebut akan berusaha untuk lebih baik lagi, misal akan
5
besok ketika dirumah mengikuti acara simaan lalu disimak orang banyak
Dalam hal ini, penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai
B. Rumusan Masalah
Al-Falah Salatiga?
Falah Salatiga?
C. Tujuan Penelitian
ini adalah:
6
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Tahfizhul Qur’an.
2. Manfaat Praktis
Salatiga
7
b. Bagi Masyarakat Luas
E. Definisi Operasional
1. Metode Muroja’ah
Menurut KBBI metode yaitu cara teratur yang dilakukan untuk mel
dikehendaki.
sesuai urutannya.
8
3. Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah (PPTI Al-Falah Salatiga)
sekarang sudah ada pondok pesantren yang modern juga. Dalam pondok
yaitu di dalam pondok pesantren harus ada kyai atau guru, murid atau
santri, masjid maupun aula atau asrama yang dapat digunakan sebagai
putra dan santri putri, tetapi dalam penelitian ini fokus pada santri putri
saja. Untuk santri hufadz putra masih 2 jadi narasumber penelitian ini
diambil dari santri putri, santri hufadz putri sekitar 40. Ada kendala
ketika narasumber diambil dari yang putra yaitu santri putra kurang
9
berkenan untuk diwawancarai, lebih antusias yang santri putri. Selain
itu pendiri pondok sudah meninggal yaitu Bapak K.H. M. Zoemri RWS
4. Tahun 2020
F. Sistematika Penulisan
skripsi. Oleh sebab itu, skripsi ini akan penulis susun dengan sistematika
berikut ini:
BAB I: PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
10
metode muroja”ah, metode muroja’ah menggunakan sistem simaan estafet
ayat.
BAB V : PENUTUP
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
para santrinya tinggal di pondok yang dipimpin oleh Kiai. Para santri
12
pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilakunya dalam
draw dan juga editing foto agar santri tidak ketinggalan dengan
Pondok Pesantren).
b. Materi Pelajaran
belum tentu sama, tidak menutup kemungkinan juga ada materi yang
13
mana sudah menguasai materi. Dari kelas ula sampai kelas ulya.
Materi yang didapat antara kelas ula dengan ulya berbeda. Materi
agama) dan bahasa Arab. Antara lain yaitu Al-Qur’an dan tajwid
denga tafsirnya, aqaid dan ilmu kalam, fiqh (hukum Islam), ushul
fiqh (sistem hukum Islam), hadist dan juga bahasa Arab (Tim
a. Metode Sorogan
mendapatkan koreksi dan tashih dari guru (Ahmad Zayadi dkk: 21).
b. Metode Bandongan
14
kiai membacakan, menerjemahkan, dan menerangkan ayat Al-
Qur’an dan kitab mereka sendiri dan membuat catatan, serta pada
dkk: 29)
15
1) Pesantren Salafi yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab
seperti perguruan tingi dan juga takhasus bahasa Arab dan Inggris.
16
dalamnya sampai perguruan tinggi dan dilengkapi dengan takhasus
17
Api Tegalrejo Magelang, Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang
Tebuireng Jombang.
Abidin.
18
Menurut Raghib “menghafal Al-Qur’an merupakan tugas
hafal.
mengulangnya.
19
Proses belajar mengajar Al-Qur’an agar lebih terarah harus
maka malaikat Jibril mengajar Nabi agar Nabi bisa membaca dan
20
Salah satu syarat-syarat menghafal Al-Qur’an juga terdapat
diperlukan strategi yang baik. Strategi itu antara lain sebagai berikut:
a) Adab batin yaitu dengan hati dan jiwa. Bagaimana cara hati
21
b) Adab lahir yaitu
2.) Pilihlah waktu yang sesuai dan tempat yang tenang agar
dibaca.
suci.
Qur’an.
22
10.) Dilakuan dengan khuyu’, dibaca dengan merenungkan
(tafakkur).
kemudian.
yang terbaik dari kita adalah yang belajar dan mengajarkan Al-
Qur’an. Demikian itu juga sebagai bentuk usaha dakwah kita kepada
sesama muslim.
Syafi. Jika kewajiban ini tidak terpenuhi, seluruh umat Islam akan
23
(Tahfidzul Qur’an) mmenjadi bagian penting dalam Islam (Arifin,
2010: 86).
dengan amalan itu, maka amal itu akan gugur dengan sendirinya.
Qur’an.
24
hatinya terpengaruh, setiap itu pula kemampuannya menghafal
Al-Qur’an menurun.
yang membacanya.
7. Metode Tahfidz
25
Al-Qur’an. Namun ada beberapa metode yang lazim digunakan bagi
26
1) Metode Talqin (guru membaca lalu murid menirukan dan jika
salah dibenarkan)
8. Metode Muroja’ah
dengan baik dan lancar, kadangkala masih terjadi kelupaan lagi bahkan
27
diadakan muroja’ah atau mengulang kembali hafalan yang telah
saw bersabda:
َ عقُ ِلها
ُ اْلبِ ِل َ َ فَ َوالَّذِي نَ ْف ُ ُم َح َّم ٍد بِيَ ِد ِه لَ ُه َو أ,نْ᷉ تَعَا َهد ُْوا َهذَا ا ْلقُ ْرا
ِ ْ َش ُّد تَفَلُ ًا ِمن
hafalan Al-Qur’an itu sangat penting, karena unta yang sudah dalam
ikatan saja bisa lepas, apalagi hafalan Al-Qur’an. Sehingga harus sering
sebagai berikut :
28
d. Mengkhususkan dan mengulang-ulang (satu juz) selama seminggu,
tertentu.
Dalam hal ini, Sabit (2019:54) “yang harus kita lakukan untuk
terlentang.
29
2) Membiasakan hafalan
berkata : “Saya hafal dari lisan Rasulullah tujuh puluh surat lebih.
4) Mentadabburi makna
Qur’an.....”
30
banyak, akan tetapi secara garis besar dapat dikelompokkan dalam dua
hal”, yaitu:
hilang.
secara berurutan. Salah satu ada yang membaca dan yang lain menyimak
berurutan seperti itu secara terus menerus sampai yang terakhir. Semua
baik dari segi tajwid, makharijul huruf maupun yang lainnya yang sesuai
31
Metode muroja’ah dengan model simaan estafet ayat ini juga
orang saja, yang satu menyimak yang satu disimak, sedangkan model
simaan estafet ayat yang menyimak itu banyak bisa lebih dari 50 orang.
menyimak orang lain (hafidz atau hafidzhoh lain), dan mau disimak
oleh orang lain. Sudah menjadi kewajiban untuk menjaga hafalan yang
orang banyak.
sebagai berikut :
32
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2017, yang ditulis oleh
sistem One Day One Page (satu hari satu halaman). Setelah itu, masing-
hasilnya, hafalan para santri bagus baik dari segi kelancaran, maupun
makhraj dan tajwidnya. Hal tersebut dilihat dari waktu yang ditempuh
dan B, sima’an dan uji coba hafalan oleh penulis. Faktor pendukung
hafalan, motivasi orangtua dan guru , berdo’a agar sukses menghafal Al-
Kautsar Durenan Trenggalek Tahun 2018 yang ditulis oleh Nimas Ayu
33
Halila Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Tulungagung. Hasil
Qur’an Di Ma’had Al-Ulya MAN Kota Batu yang ditulis oleh Faizatul
34
namun ada sebagian yang masih membutuhkan bimbingan ustadzah.
(b). Santri tidak dituntut untuk memiliki lagu tertentu, tetapi boleh
memilih lagu sendiri. (c). Target yang harus santri capai dalam 3 tahun
ustadzah setiap hari senin, selasa, kamis dan jum’at setelah sholat
semester sekali dimana santri harus menguji semua hafalan yang sudah
MAN Kota Batu diantaranya: (a) lupa sebagian atau beberapa ayat
karena kurangnya muroja’ah, (b) jenuh dan bosan ketika hafalan belum
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
gejala yang diamati, serta utuh (holistic) karena setiap aspek dari obyek
2016 : 10).
B. Kehadiran Peneliti
36
C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
yang ada dilapangan. Data yang akan dicari yaitu metode muroja’ah
tata tertib pondok , daftar nama ustadz / ustadzah dan santri serta
37
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
kondisi saat simaan estafet ayat dan fasilitas atau sarana dan
2. Wawancara
Wawancara yaitu suatu bentuk komunikasi antara dua orang,
38
Al-Falah Salatiga, santri Tahfidz PPTI Al-Falah Salatiga), dan santri
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu suatu metode untuk mencari data yang
dari pengasuh, santri hufadz dan santri non hufadz. Informasi kunci yang
diperoleh sari santri non hufadz adalah koreksi bacaan (tajwid), dan
semangat nderes.
39
Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2017:337)
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti
40
c. Conclusion Drawing atau Verivication
jawabkan.
1. Triangulasi Sumber
yang dikutip dala Moleong ( 2018 : 331 ) , hal itu dapat dicapai
dengan jalan :
41
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara.
yang berkaitan.
2. Triangulasi Metode
3. Triangulasi Teori
42
mempercayakan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber
H. Tahap-Tahap Penelitian
43
makna. Selain itu, peneliti melakukan konsultasi kepada
44
BAB IV
A. Paparan Data
Falah Salatiga
warga
Kampus 2.
45
Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Salatiga
teknik otomotif.
Falah Salatiga
46
Dalam rutinitas sehari-hari, kegiatan belajar mengaji
menambah hafalan).
47
Selain memuat pendidikan agama, PPTI Al-Falah juga
dan ada juga BLK (Balai Latihan Kerja). Adapun secara statistik
2) Alamat :
a) Dusun : Ngemplak
b) Desa : Dukuh
c) Kecamatan : Sidomukti
d) Kota : Salatiga
f) Web :
www.pptialfalahsalatiga.com
48
3) Tahun Berdiri : 1986
4) Nama Pendiri :
d. Visi Misi
1) Visi
2) Misi
49
e) Meningkatkan mutu pondok pesantren era globalisasi
menuju modern.
2. Aula Utama 1
3. Masjid 1
50
6. Ruang untuk Mengaji 6
7. Papan Tulis 8
8. Meja Guru 6
9. Mading 1
10. LCD 1
11. Proyektor 1
12. Kamera 2
13. Tripot 3
14. Komputer 6
15. Printer 3
16. Dapur 1
17. Koperasi 1
51
22. Perpustakaan 1
23. Insantri 1
24. PSB 1
Falah Salatiga Tahun dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :
No Nama Jabatan
Putra Putri
S.Pd.I,M.A
52
3. Achmad Muzaqi Siti Nurul Mawadati Sekertaris
Pusat
Makan
c) PutraAdi Mushofa
A.Y Asna
f) Burhanudin
Malik
Faqih Ngumriah
Munzilin
53
d) Fatwah e) Sri Retno Asih
Abdul Majid L
M h) Nur Afifah
d) Rifka Ayu M
e) Laelatus Sholihah
f) Naendy Deswita
g) Zakiyatul Fikriyah
R Tangga
b) Ahmad Haris
Susilo
c) Sukma Al-Fayet
d) Rusda Khoirina
54
e) Amilatul Asna
f) Nita Fajriyati
c) Dian Kurnia I
e) Ani Maftukhatul
dan BUMP
55
mendidik para santri. Ustadz dan ustadzah merupakan orang yang
sebagai berikut :
Risalatul Makhid
Bukhari
Mu’in 3-4
56
6. Kyai Nur Soim Tafsir Jalalain, Fathul Qarib,
dan Alfiah 2
dan Al-Jurumiyah
Qowaidul I’rob,
Tsimarul Janiyah
Mustolah Hadist
Walad
57
21. Ustadzah Lailatul M Aqidatul A wam
Asna Quro’
seluruh santri. Jika salah satu santri tidak melakukan maka akan
yaitu:
58
1) Kegiatan harian
Tabel 4.4
No Waktu Kegiatan
masing-masing
masing-masing. Misal
kegiatan masing-masing
59
8. 15.30-16.00 Jamaah Ashar
masing-masing
sholat Magrib
musyawir masing-masing
masing-masing
kelasnya
60
17. 22.00-23.00 Belajar, muroja’ah,
yang lainnya
2) Kegiatan mingguan
Tabel 4.5
maqom
pendiri
pondok Al-
Falah
estafet ayat
61
3) Kegiatan tahunan
Tabel 4.6
No Bulan Kegiatan
sekali
walisantri
waliyullah
Santri Nasional )
i. Gambaran Informan
Salatiga.
62
Tabel 4.7
Informan
Falah
dan pengurus
hufadz
hufadz
63
2. Temuan Peneliti
yang dimiliki.
64
Pendapat IDL memiliki persamaan dengan wawancara Mi :
lancar.
65
Sebagaimana yang dipaparkan oleh IDL mengenai
66
“Sangat berpengaruh.”(Hasil wawancara pada tanggal 2
Juli pada pukul 10.03)
Dan juga berpengaruh dalam hal arti, karena salah dalam tajwid
maka akan salah juga dalam arti serta menjadikan santri hufadz
Falah
Selanjutnya menurut LZ
di PPTI Al-Falah
67
Bapak dulu mondok disana maka ada sanadnya terus koyo
tirakat tirakate mriki kan usum mujahadah usum poso
nahun, poso mutih dan lainnya yang berlaku atau biasa
Bapak atau Ibu ijazahkan adalah dulunya warisan dari
pondok Bapak dulu (Tegalrejo). Seperti halnya itu ada
kegiatan estafet juga tabarukan kalih tempat dimana dulu
saya pernah belajar disana saya mondok, lha kulo kan riyen
teng Brabo diwarahine ngoten estafet (gantian) ayat dan
niku tidak ada patokan pasti secara teori harus begini-begini
mboten, lha kita tabarukan dari segi pembelajaran dan
metode.”Salah satu corak khas pesantren, pondok itu
biasanya yang mengelola akan sesuai dengan apa yang
dipelajari ketika mondok dulu, misalnya sini kan Bapak dulu
mondok di Tegalrejo, di Tegalrejo itu khasnya tata cara
ibadahnya, wiridnya, tirakatnya maupun mujahadah disadur
darisana mulai dari tradisi-tradisi, tirakat-tirakatnya diambil
darisana karena Bapak dulu mondoknya disana. Seperti
tirakat tirakatnya sini kan mujahadah, puasa nahun, puasa
mutih dan lainnya yang berlaku atau biasa Bapak atau Ibu
ijazahkan adalah dulunya warisan dari pondok Bapak dulu
(Tegalrejo). Seperti halnya itu ada kegiatan estafet juga
tabarukan dengan tempat dimana dulu Saya pernah belajar
disana, dulu Saya di Brabo diajari estafet (gantian) ayat dan
tidak ada patokan pasti secara teori harus seperti ini, kita
tabarukan dari segi pembelajaran dan metode. (Hasil
wawancara pada tanggal 3 Juli, pukul 17.05 WIB)
Jadi dapat disimpulkan bahwa yang membuat program simaan
estafet ayat di PPTI Al-Falah adalah Ning Siti Nur Halimah Al-
di Brabo.
68
Selanjutnya menurut Ai
“Para santri hufadz dan non hufadz kelas 1 ula, 2 ula, 3 ula,
dan 1 wustho.” (Hasil wawancara pada tanggal 27 Juni, pada
pukul 12.35 WIB)
Jadi yang mengikuti simaan estafet ayat yaitu santri hufadz dan
hufadz
non hufadz
69
semua, besok misalkan di lain hari kita buat 5 juz juga bisa,
itu sifatnya bebas. (Hasil wawancara pada tanggal 3 Juli,
pada pukul 17.10)
Selanjutnya menurut LZ
Selanjutnya menurut ND
ayat
70
karena didepan orang banyak kan sebisa mungkin aku kudu
iso,kudu lancar, lha itu nanti diharapkan juga menimbulkan
himmah lha iku mengko dadi semangat,owh aku sesuk
simaan estafet o aku didelok wong akeh bukan karena ingin
dilihatnya tetapi itu menjadi motivasi sendiri untuk
semangat nderes lagi untuk bisa melancarkan lagi apa yang
dihafalkan itu untuk yang pembacanya seperti itu lha untuk
para penyimak ada tujuan tersendiri dadine untuk yang
menyimak itu tujuannya untuk membiasakan dadi gen do
kulino meskipun itu yang ngajinya sudah lancar ataupun
belum lancar dengan cara menyimak koyo dadi e ajang
koreksi kepada cara ngaji masing-masing dadi nek nyimak
owh mbak hufadz jek moco owh jebul cara mocone ngene,
misalkan ada yang belum tahu caranya lha itu sebagai niku
wau e ajang nderes juga, e itu ajang untuk menumbuhkan
semangat untuk giat mengaji untuk e nemen-nemeni al-
Qur’an nggeh kagem seneng,kulino kalih al-Qur’an niku sek
paling penting, jadi kenapa yang simakan bukan hanya
untuk kalangan santri-santri yang program hufadz tapi
disimak oleh santri-santri yang non hufadz itu saling
didalam majelis itu diharapkan semuanya setiap kali ada
kegiatan itu semakin tambah kecintaan al-Qur’an, semakin
semangat untuk membaca al-Qur’an, memahami al-Qur’an,
belajar dan mengamalkan isi yang ada dalam al-Qur’an.”
Kalau disini kan ditampilkan kan seperti itu, itu salah
satunya adalah untuk menguji keberanian, jadi nanti
harapannya ketika pulang mbak-mbak yang erasal dari
pondok yang tahfidz sangat diharapkan dimasyarakat, jadi
nanti pasti, pasti mbak kalau sudah di rumah pasti disuruh
ngaji, simaan dan lain sebagainya, itu merupakan salah satu
untuk melatih mental bagi pembacanya atau bagi mbak-
mbak dan mas-mas hufadz tadi untuk melatih mental, jadi
dia berani untuk tampil didepan umum untuk mengaji,
keberanian itu tidak begitu saja hanya berani tetapi tidak
nderes, karena didepan orang banyak sebisa mungkin saya
harus bisa, harus lancar, itu diharapkan juga menimbulkan
himmah, itu nanti menjadikan semangat owh saya besok
simaan estafet owh saya besok dilihat orang banyak bukan
karena ingin dilihatnya tetapi itu menjadi motivasi sendiri
untuk semangat nderes lagi untuk bisa melancarkan lagi apa
yang dihafalkan itu untuk yang pembacanya seperti itu.
Untuk para penyimak ada tujuan tersendiri jadinya untuk
yang menyimak itu tujuannya untuk membiasakan jadi agar
terbiasa meskipun yang ngajinya sudah lancar ataupun
belum lancar dengan cara menyimak seperti jadi ajang
koreksi kepada cara ngaji masing-masing, jadi ketika nyimak
71
owh mbak hufadz sedang membaca owh ternyata
meembacanya seperti ini, misalkan ada yang belum tahu
caranya itu sebagai ajang nderes juga, e itu ajang untuk
menumbuhkan semangat untuk giat mengaji untuk e
mendalami al-Qur’an ya supaya senang, terbuasa dengan al-
Qur’an itu yang paling penting, jadi kenapa yang simakan
bukan hanya untuk kalangan santri-santri yang program
hufadz tetapi disimak oleh santri-santri yang non hufadz itu
saling didalam majelis itu diharapkan semuanya setiap kali
ada kegiatan itu semakin tambah kecintaan terhadap al-
Qur’an, semakin semangat untuk membaca al-Qur’an,
memahami al-Qur’an, belajar dan mengamalkan isi yang ada
dalam al-Qur’an. (Hasil wawancara pada tanggal 3 Juli, pada
pukul 17.17)
72
Menurut SNH pondok yang menggunakan model simaan
estafet ayat
estafet ayat
Sedangkan menurut ND
Menurut Mi
73
Faktor pendukung dan penghambat dalam penggunaan
ayat
74
untuk menambah tanpa ingin memperbaiki hafalan
sebelumnya.”(Hasil wawancara pada tanggal 22 Juni, pada
pukul 10.45)
75
lancar, kecuali kalau didalam dirinya tidak ada kesadaran
seperti itu, tetapi menyepelekan maka tidak jadi, jadi per
individu itu harus ada kesemangatan harus ada semangat dan
kesadaran bahwa apa yang dilaksanakan atau apa yang
diadakan di pondok ini adalah semua bertujuan untuk hal
yang baik. Untuk melatih kebaikan baik untuk dirinya
maupun bagi santri-santri yang lain kesadaran itu harus
selalu ada sehingga acara apa saja kalau setiap santri
memegang erat kesadaran itu ya insyaallah akan berjalan
dengan lancar. (Hasil wawancara pada tanggal 3 Juli, pada
pukul 17.23 WIB)
B. Analisis Data
putri Ibu Nyai, santri hufadz dan santri non hufadz Pondok Pesantren
Al-Falah Salatiga
estafet ayat yaitu simaan yang diikuti oleh para santri hufadz dengan
metode hafalan per ayat atau perhalaman serta bergantian dari orang
76
karena sifatnya bebas. Yang pertama membaca dan memimpin
shubuh, simaan estafet ayat diikuti oleh santri hufadz dan non hufadz
dimanapun Allah itu tahu, akan tetapi ketika mengaji di maqom akan
membuat maqom tidak sepi, tidak singup apalagi untuk ngaji al-
Qur’an.
Al- Falah bagi santri hufadz ada jadwal simaan setiap Sabtu, para
santri hufadz sudah tahu jadwal kalau ada simaan maka mereka, bisa
segala sisi baik itu hafalannya kemudian tajwid itu ibarat orang ngaji
77
dalam simaan estafet itu sangat berpengaruh, sehingga santri hufadz
dan non hufadz akan terbiasa membaca al-Qur’an dengan tartil dan
guru saja. Dan juga berpengaruh dalam hal arti, karena salah dalam
tajwid maka akan salah juga dalam arti serta menjadikan santri
Tetapi tidak ada patokan khusus secara teori bahwa simaan estafet
simaan estafet ada juga yang belum. Ada yang simaan estafetnya
setial mau khaul ada juga yang ketika mau haflah. Untuk ketentuan
simaan estafet bisa melatih mental didepan orang banyak, jadi kalau
78
besok pulang di rumah sudah bisa percaya diri atau mentalnya sudah
kuat dan juga berani, karena sudah terbiasa. Keberanian itu tidak
semangat nderesnya.
kita yaitu untuk membaca, manfaat mata kita untuk melihat huruf-
huruf al-Qur’an. Selain itu simaan estafet juga bisa sebagai ajang
79
2) Adanya program yang sudah dijadwalkan
lancar.
Falah Salatiga
3) Belum bisa tertata rapi dari para santri hufadz, jika dari
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Simaan estafet ayat di PPTI Al-Falah yaitu simaan yang diikuti oleh para
santri hufadz dengan metode hafalan per ayat atau perhalaman secara
bergantian dari orang ke orang yang disimak secara langsung oleh santri
maqom yang dipimpin oleh Ning Siti Nur Halimah Al-Hafidhoh Simaan
sebanyak 2 juz karena tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak.
sehingga santri hufadz dan non hufadz akan terbiasa membaca sesuai
estafet ayat di PPTI Al-Falah adalah Ning Siti Nur Halimah Al-
81
Brabo. Beliau tabarukan dari segi metode dan pembelajaran untuk yang
hufadz. Tetapi tidak ada patokan khusus secara teori bahwa simaan
estafet harus seperti ini. Alasan dan tujuan diadakannya simaan estafet
membaca, dan manfaat untuk mata yaitu untuk melihat ayat-ayat al-
Qur’an.
yaitu :
a) Faktor Pendukung
82
4) Perhatian para santri
lancar.
b) Faktor Penghambat
7) Belum bisa tertata rapi dari para santri hufadz, jika dari
B. Saran
sebagai berikut :
tahfidz. Agar mencetak generasi yang suka dan terbiasa untuk menjaga
83
2. Untuk santri hufadz supaya selalu semangat dan istiqomah dalam
menjaga hafalannya.
keilmuan bagi santri PPTI Al-Falah Salatiga dan bagi para pembaca
pada umumnya.
84
DAFTAR PUSTAKA
Alpiyanto. 2013. Menjadi Juara dan Berkarakter. Bekasi: PT. Tujuh Samudra
Ammar, Abu. Dan Abu Fatiah Al-Adnani. 2018. Negeri-Negeri Penghafal Al-
Qur’an. Solo: Al-Wafi
Arifin. Dan Abu Faqih, Suhendri. 2010. Al-Qur’an Sang Mahkota Cahaya. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo
Fatmawati, Erma. 2015. Profil Pesantren Mahasiwa. Bantul: LkiS Pelangi Aksara
Qosim, Amjad. 2012. Hafal Al-Qur’an dalam Sebulan. Madiun: Qiblat Press
85
Soebahar, Abd Halim. 2013. Modernisasi Pesantren: Transformasi Kepemimpinan
Kiai dan Sistem Pendidikan Pesantren. Lkis Pelangi Aksara
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. PT. Imtima
86
Lampiran 1 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing
87
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian
88
Lampiran 3 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian
89
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Pembimbing
90
91
Lampiran 5 Daftar Nilai SKK
92
Generasi Mu’taqid yang
Berintelektual dan Berkarakter
Aswaja”.
6. Semina Nasional “ Meretas 17 Desember Peserta 8
Bullying ”
2016
7. Seminar Nasional “Peran 4 Maret 2017 Peserta 8
Pemuda dalam Mengukuhkan
NKRI”
8. Seminar Kebudayaan “Ngudi 30 Peserta 3
Kaweruh Hayuning Budaya Sepetember
Jawi” 2017
9. Seminar Nasional 4 September Peserta 8
“Menumbuhkan Semangat 2017
Berinvestasi Kaum Santri,
Menuju Kemandirian Ekonomi”
10. Peserta Kursus Karakter 21 Desember Peserta 6
Angkatan III 2017
11. Seminar Nasional “Ketrampilan 9 April 2018 Peserta 8
3Komunikasi Bagi Calon Guru”
12. Seminar Nasional “Mahasiswa 15 September Peserta 8
Millenial, IPK Sukses Organisasi 2018
No”
13. Seinar Nasional “Melayani 27 Peserta 8
Samudra Cinta Maulana Sepetember
Jalaludin Rumi” 2018
14. Seminar Nasional “Reaktulisasi 13 Oktober Peserta 8
Kesetaraan Gender di Era 2018
Millenial”
93
15. Seminar Nasional “Aktualisasi 29 Oktober Peserta 8
Peran Santri dalam Melestarikan 2018
Budaya Nasional”
16. Seminal Internasional “Getting 27 Februari Peserta 10
Opportunity To Go Abroad With 2019
Social Activity”
17. Seminar Nasional “ تعليم اللغة 20 April 2019 Peserta 8
94
95
Lampiran 6 Pedoman Wawancara
PEDOMAN W AWANCARA
96
8. Pengaruh kegiataan
simaan estafet bagi santri
hufadz dan non hufadz ?
9. Simaan estafet dilakukan
sebanyak 2 juz, mengapa?
10. Siapa yang memimpin
kegiataan simaan estafet
ayat?
97
8. Manfaat 17. Apa manfaat diadakannya
diadakannya simaan estafet ayat ?
simaan
estafet
2. Apa faktor pendukung 1.Faktor 1. Apa saja faktor yang
dan penghambat dalam pendukung dan mendukung dalam
penggunaan metode penghambat penggunaan metode
muroja’ah dengan model dalam muroja’ah dengan model
simaan estafet ayat di penggunaan simaan estafet ayat?
PPTI Al-Falah Salatiga ? metode 2.Apa saja faktor yang
muroja’ah menghambat dalam
dengan model penggunaan metode
simaan estafet muroja’ah dengan model
ayat di PPTI Al- simaan estafet ayat?
Falah Salatiga
98
4. Apa yang saudara ketahui
tentang tujuan metode
muroja’ah?
5. Menurut saudara apakah
penguasaan tajwid
berpengaruh dalam
simaan estafet ayat dalam
metode muroja’ah?
6. Siapa yang membuat
program simaan estafet?
7. Siapa saja yang mengikuti
kegiatan simaan estafet?
8. Pengaruh kegiataan
simaan estafet bagi santri
hufadz ?
9. Siapa yang memimpin
kegiataan simaan estafet
ayat?
99
estafet ayat di PPTI 2.Apa saja faktor yang
Al-Falah Salatiga menghambat dalam
penggunaan metode
muroja’ah dengan model
simaan estafet ayat?
100
6. Siapa yang
membuat program
simaan estafet?
7. Siapa saja yang
mengikuti kegiatan
simaan estafet?
8. Pengaruh kegiataan
simaan estafet bagi
santri non hufadz?
9. Siapa yang
memimpin
kegiataan simaan
estafet ayat?
101
Lampiran 7 Catatan Hasil Wawancara
Transkip Wawancara
Pesantren
Prolog :
Pada hari Kamis, 2 Juli 2020 saya dan teman saya bersama Ibu Nyai pergi
model simaan estafet ayat di PPTI Al-Falah. Berikut ini adalah hasil
wawancaranya :
102
Peneliti : Menurut Ibu sendiri, apa yang Ibu ketahui tentang model
dimiliki.”
Narasumber : “ Itu programnya dek Alim, jadi dek Alim tabarukan dari
Narasumber : “ Jum’at itu sudah ada kegiatan, ya jadi sabtu toh semua
103
Peneliti : Tentunya dalam kegiatan tersebut pasti ada faktor yang
pendukung tersebut ?
dimanfaatkan.”
memegang al-Qur’an.”
Refleksi :
Dari wawancara dengan Ibu Nyai Hj. Latifah Zoemri peneliti dapat
estafet ayat bertujuan untuk menjaga hafalan yang dimiliki oleh santri
104
hufadz, sehingga hafalan akan selalu diulang-ulang terus. Penguasaan
bertujuan agar kita ingat besok akan kembali atau akan mati semuanya
tidak kekal. Simaan dilaksanakan pada hari Sabtu habis Subuh. Dalam
kegiatan tersebut tentunya ada faktor yang mendukung dan juga ada yang
sudah dapat juz banyak sehingga akan termotivasi untuk selalu muroja’ah
telinga khususnya yaitu untuk mendengar, manfaat untuk lisan kita yaitu
untuk membaca, dan manfaat untuk mata kita yaitu untuk melihat. Tangan
105
Transkip Wawancara
Tempat : Ndalem
Prolog :
Pada hari Jum’at, 2 Juli 2020 saya dan teman saya sowan ke ndalem (
rumah Ibu Nyai dan Putrinya ) yang sebelumnya saya sudah meminta izin
106
Narasumber : “ Ya, simaan estafet ayat itu simaan yang dilakukan secara
mas-mas hufadz.”
Peneliti : Lalu apa sih tujuan dari metode muroja’ah itu Ning ?
kan seminggu sekali setiap hari Sabtu, besok aku simaan juz
ini, berarti saya harus persiapan, jadi ketika dia sudah tahu
107
yaitu tadi persiapan dari segala sisi baik itu hafalannya
pasti secara teori harus seperti ini, kita tabarukan dari segi
108
Peneliti : Dalam kegiatan tersebut siapa saja yang ikut berperan,
hufadz sendiri itu apa Ning, atau juga untuk yang santri non
hufadz ?
Ning. Lha itu ada alasannya apa tidak kenapa kok 2 juz ?
Narasumber : “ Dua juz tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak
juga kalau bisa ikut semua, besok misalkan di lain hari kita
menggantikan ?
Narasumber : “ Ee kalau santri yang peka, ketika gurunya tidak ada sudah
109
yang dianggap mumpuni ngajinya, bukan berrati yang tua
Narasumber : “ Kalau disini kan ditampilkan kan seperti itu, itu salah
110
yang menyimak itu tujuannya untuk membiasakan jadi agar
dalam al-Qur’an.”
Peneliti : Untuk simaan estafet sendiri itu kapan Ning ? lalu apa
111
Peneliti : Pelaksanaan simaan estafet dilakukan dimana ya Ning ?
saja yang sudah ada, atau pondok lainnya juga sudah ada ?
estafet.”
Peneliti : Dengan adanya simaan estafet, manfaat apa saja yang yang
Ning ?
kegiatan yang lain itu pun ada faktor yang saling berkaitan
apa ya, salah satunya adalah perhatian para santri, jadi para
112
yaitu memperhatikan, benar-benar menganggap itu wasilah
maka tidak jadi, jadi per individu itu harus ada kesemangatan
lain kesadaran itu harus selalu ada sehingga acara apa saja
113
Refleksi :
dilakukan secara bergiliran atau bergantian dari satu orang ke orang yang
lain, yang diikuti oleh santri hufadz dan non hufadz. Simaan estafet
kegiatan tersebut adalah Ning Siti Nur Halimah Al-Hafidhoh ketika beliau
berhalangan hadir maka nanti akan ada badal (pengganti) yang akan
memimpin simaan estafet ayat. Pondok tahfidz tentu tidak asing dengan
simaan estafet adalah untuk melatih keberanian santri hufadz, jadi besok
srasa percaya diri itu sudah ada. Selain itu juga untuk menumbuhkan
semangat mengaji, senang dan terbiasa dengan al-Qur’an. Kita juga akan
perhatian santri, sehinga perhatian santri menjad hal yang pokok. Ketika
semua santri sadar kalau itu wadah untuk mengoreksi bacaan, wadah untul
hal yang positif dan semua santri fokus memperhatikan simaan estafet,
maka simaan estafet akan berjalan lancar. Para santri juga harus sadar
bahwa semua kegiatan pondok itu bertujuan yang baik, atau berisi hal-hal
114
yang positif. Ketika santri tidak memperhatikan kegiatan tersebut, maka hal
ayat.
115
Transkip Wawancara
Waktu : 14.50-16.00
Purworejo-Purwodadi
30 juz )
Prolog :
WhatsApp kepada Ida Laili Lutfiyah untuk meminta izin bertanya mengenai
Falah Salatiga. Setelah itu kami sepakat untuk melakukan video call
WhatsApp pada hari berikutnya yaitu tanggal 18 Juni 2020 pada pukul
116
Peneliti : Assalamu’alaikum Mbk Ida, ini langsung saja ya hehe. Jadi
bagaimana sih ?
metode hafalan per ayat atau per halaman yang disimak secara
Narasumber : “ Jadi gini ya mbak, metode muroja’ah itu dari kata muroja’ah
Peneliti : Tujuan metode muroja’ah itu apa sih, kalau versi mbk Ida ?
117
Narasumber : “ Tentunya metode muroja’ah mempunyai tujuan yang
maka salah juga dalam hal arti serta menjadikan santri hufadz
Peneliti : Lalu apa sih pengaruh kegiatan simaan estafet bagi santri
118
menjadi disiplin dalam menghafal, dan mampu
Peneliti : Dalam suatu kegiatan pasti ada faktor pendukung dan faktor
Refleksi :
Dari hasil wawancara dengan mbak Ida laili dapat disimpulkan bahwa
diikuti santri hufadz (yang disimak) dan santri non hufadz (penyimak). Dan
hufadz maupun non hufadz akan terbiasa membaca dengan tartil dan
simaan estafet adalah Ning Siti Nur Halimah dan pondok yang sudah
119
(pondok Ning Alim dulu). Faktor pendukung dan penghambatnya yaitu
sudah dijadwalkan, adanya keinginan atau minat santri dalam menjaga al-
120
Transkip Wawancara
Kedungjati-Purworejo
Prolog :
Minarsih bisa diwawancarai pada hari Senin, 18 Juni 2020 pada pukul
estafet ayat ?
121
Narasumber : “Wa’alaikumsalam mbak. Model simaan estafet yaitu suatu
selalu terjaga.”
Peneliti : Tujuan dari metode muroja’ah menurut kamu itu apa Min
122
mengulang hafalan, maka semakin kuat hafalan para
penghafal.”
Peneliti : Siapa saja yang mengikuti kegiatan simaan estafet ayat itu
Peneliti : Apa si pengaruh simaan estafet ayat bagi santri hufadz dan
non hufadz?
123
Narasumber : “ Manfaatnya hafalan semakin kuat, menjadi lebih teliti
kesalahannya dimana.”
Refleksi :
simaan estafet ayat dalam metode muroja’ah yaitu suatu model menghafal
al-Qur’an yang didegarkan oleh santri dengan cara bergatian secara urut dan
hufadz untuk mengulang ayat-ayat yang telah dihafal agar selalu terjaga.
Simaan estafet diikuti oleh santri hufadz dan santri non hufadz. Kegiatan
124
tersebut dipimpin oleh Ning Alim , selain itu yang mengadakan program
tersebut adalah Ning Alim. Manfaat diadakannya simaan estafet ayat adalah
ahafalan semakin kuat, menjadi lebih teliti karena dengan model di sima’
target yang perlu dituju, manajemen waktu, lancar membaca al-Qur’an dan
ketidak sabaran dalam menghafal, adanya rasa bosan dan jenuh karena
125
Transkip Wawancara
Purwodadi-Purworejo
Prolog :
Pada hari hari sebelumnya peneliti sudah mengirim pesan melalui whatsApp
Salatiga lalu mbak Ulya bisanya hari Rabu, 24 Juni 2020 pukul 14.07 WIB. Berikut
apa ?
126
bakda Subuh. Dilakukan dengan membaca satu halaman
yang dimiliki.”
Peneliti : Menurut Mbak Ulya model simaan estafet ayat dalam metode
muroja’ah itu ?
hafalannya.”
dengan tajwidnya.”
berpengaruh ya Mbak ?
Mbak ?
127
Narasumber : “ Yang membuat program simaan estafet adalah putri dari
Peneliti : Untuk kegiatan simaan estafet ayat diikuti oleh siapa aja ya
Mbak ?
Narasumber : “ Semua santri tahfidz dan santri non tahfidz ikut menyimak
hufadz
Narasumber : “ Ada, dari berbagai pondok pastinya ada. Tetapi tidak semua
tepat.”
128
Peneliti : Dalam kegiatan simaan estafet ayat tentunya ada faktor
belum bisa tertata rapi dari urutan para santri hufadz, jika
Refleksi:
bahwa simaan estafet ayat adalah model simaan yang dilakukan dalam waktu satu
minggu sekali, setiap hari sabtu habis subuh, dilakukan dengan membaca satu
halaman setiap orangnya dan dilakukan seterusnya secara bergilir. Tujuan dari
metode muroja’ah supaya cara membacanya lebih benar dan tartil sesuai dengan
Qur’an. Program simaan estafet dibuat oleh putri dari pengasuh PPTI Al-Falah yang
memimpin kegiatan tersebut juga putri sari pengasuh PPTI Al-Falah. Simaan estafet
ayat diikuti oleh semua santri tahfidz dan santri non tahfidz ikut menyimak dalam
simaan estafet ayat. Pengaruh adanya simaan estafet yaitu agar santri hufadz lebih
berbagai pondok tentunya sudah ada, akan tetapi tidak semua pondok dilakukan
129
dalam waktu seminggu sekali. Hambatan dari simaan estafet ayat adalah santri
hufadz belum bisa tertata rapi, jika dalam urutan membaca dari perorangan di
istiqomahkan akan lebih mudah lagi dengan bagian yang akan dibacanya.
130
Transkip Wawancara
Wonosobo-Purworejo
Prolog :
Pada hari Senin, 22 Juni 2020 peneliti mengirim pesan melalui whatsApp
Juni 2020 peneliti melakukan video call dengan Nendi. Demikian hasil
wawancaranya :
131
Narasumber : “ Wa’alaikumsalam Mbak. Simaan estafet ayat adalah
ingatan.”
estafet ayat ?
132
Narasumber : “Kurang tahu, kalo di PPTI Al FALAH si, Ning Siti Nur
hufadz.”
133
Narasumber : “ Faktor pendukung menunjukkan bahwa pengasuh,
Refleksi:
secara bergiliran (estafet) dengan bacaan satu ayat-satu ayat. Tujuan dari
menjaga hafalan al-Qur’an agar tidak cepat hilang dari ingatan. Tajwid
menghafal akan terpaku pada hafal yang pertama atau saat proses
Program simaan estafet ayat di PPTI Al-Falah dibuat oleh Ning Siti Nur
estafet ayat adalah Ning Alim (sebagai pembimbing kelas tahfidz) atau yang
134
Faktor pendukung simaan estafet ayat adalah menunjukkan bahwa
pengasuh, pengurus dan santri non tahfidz motivasi kepada santri dalam
Faktor penghambat simaan estafet ayat adalah ada sebagian kecil santri
135
Transkip Wawancara
Prolog :
136
Narasumber : “ Menurut saya,membaca al-Qur’an gantian per orang.”
Peneliti : Kalau menurut versi Mbak Anis apa itu metode muroja’ah
Peneliti : Mneurut Mbak Anis apa tujuan dari metode muroja’ah itu
137
Narasumber : ” Semua kalangan santri baik putra maupun putri khususnya
yang hufadz .”
Peneliti : Apa pengaruh simaan estafet ayat bagi santri non hufadz ?
Narasumber : “ Kalau bagi saya sendiri, bisa belajar tajwid sama lebih
estafet ayat adalah niat dalam hati yang salah, niat hanya
138
Refleksi:
bahwa simaan estafet ayat adalah membaca al-Qur’an gantian per orang.
Arti dari muroja’ah sendiri adalah mengulang hafalan yang sudah dimiliki,
tujuan dari metode muroja’ah adalah untuk kalangan hufadz agar hafalan
tidak hilang sedangkan untuk kalangan non hufadz diniati nderes. Yang
tersebut adalah Ning Alim. Pengaruh dari adanya simaan estafet bagi yang
non hufadz kalau menurut saya adalah bisa belajar tajwid, dan termotivasi
untuk lebih semangat nderes lagi. Manfaat diadakannya simaan estafet ayat
adalah juga bisa belajar tajwid. Faktor yang mendukung peserta yang
simaan estafet ayat adalah niat dalam hati yang salah, niat hanya
selain itu juga capek, karena banyak kegiatan sehingga saat simaan banyak
yang ngantuk.
139
Transkip Wawancara
Prolog :
Pada hari sebelumnya peneliti sudah meminta izin kepada Mbak Ais
melakukan wawancara pada hari Sabtu, 27 Juni 2020. Berikut ini hasil
wawancanya:
Peneliti : Ini langsung saja ya Mbak Ais. Menurut Mbak Ais simaan
menyimak.”
140
Peneliti : Pengertian metode muroja’ah versi Mbak Ais itu apa ?
Peneliti : Tujuan dari metode muroja’ah itu apa kalau menurut Mbak
Ais ?
Narasumber : “ Tujuaannya yaa agar tidak mudah lupa dengan hafalan al-
Peneliti : Ilmu tajwid adalah ilmu yang dipelajari dalam membaca al-
yang benar.”
Peneliti : Siapa saja yang ikut dalam kegiatan simaan estafet Mbak ?
Narasumber : “ Para santri hufadz dan non hufadz kelas 1 ula, 2 ula, 3 ula
dan 1 wustho.”
141
Peneliti : Apa pengaruh dari simaan estafet bagi santr hufadz dan non
hufadz ?
hufadz.”
bergatian.”
Mbak ?
hufadz.”
142
Refleksi:
bahwa simaan estafet ayat adalah salah satu model dalam membaca al-
dari metode muroja’ah adalah agar tidak mudah lupa dengan hafalan al-
simaan estafet ayat karena dalam membaca al-Qur’an itu harus dengan
tajwid yang benar. Simaan estafet diikuti oleh santri hufadz dan non hufadz
kelas 1 ula, 2 ula, 3 ula dan 1 wustho , simaan estafet dipimpin oleh Ning
Alim sendiri, kadang juga oleh mbak hufadz secara bergantian. Yang
mengadakan program simaan estafet ayat di PPTI Al-Falah adalah Ning Siti
Nur Halimah. Manfaat adanya simaan estafet bagi santri hufadz adalah
simaan estafet ayat adalah alat pengeras suara dan juga penguasaan tajwid
yang benar oleh para santri yang mengikuti. Sedangkan faktor yang
143
Lampiran 8 Pedoman Observasi
2020
144
Lampiran 9 Catatan Hasil Observasi
Catatan Observasi
Prolog :
Pada pukul 13.15 WIB peneliti meminta izin kepada kepada pengasuh untuk
Obersevasi :
dan juga disana ada SD Dukuh yang mana ada salah satu santri yang sekolah
145
disana. Sebelah Timur berbatasan dengan SMP N 5 Salatiga, banyak santri
yang sekolah disana karena bisa ditempuh dengan jalan kaki kurang lebih
100 meter. Sebelah utara berbatasan dengan The Green Hutama yang baru
warga. Di depan Pondok Al-Falah dilewati oleh angkot Nomor 9, jadi lebih
Falah juga dekat dengan Kampus 2 IAIN Salatiga kurang lebih 500 meter.
Selain itu, Pondok Al-Falah juga terdapat berbagai fasilitas yang memadai
diantaranya ada aula pondok, masjid, ruang tamu, ruang asatidz, ruang
(Penerimaan Santri Baru), dapur, kamar mandi putra ada 9, kamar mandi
putri ada 15, kamar santri putra ada 7 dan kamar santri putri ada 20 ada
Refleksi :
Dari hasil observasi diatas dapat disimpulkan bahwa letak geografis Pondok
The Green Hutama dan pemukiman warga, yang sebelah selatan berbatasan
146
Catatan Observasi
(Maqom)
Prolog :
Observasi :
Pada hari sabtu setelah subuh saya mengikuti kegiatan metode muroja’ah
hufadz yang lain untuk melakukan simaan estafet ayat yang akan dipimpin
oleh Ning Siti Nur Halimah. Ning Alim membacakan fatihah kemudian
membuka simaan estafet ayat, lalu Ning Alim mengaji paling awal
Alim, kemudian seterusnya seperti itu sampai habis, jika sudah habis nanti
147
kembali ke Ning Alim lagi, sampai sebanyak 2 Juz. Setelah selesai simaan
nanti ada salah satu yang memimpin tahlil dan do’a, kemudian membaca
Refleksi :
Islam Al-Falah yang diikuti oleh santri tahfidz dan santri non tahfidz,
kegiatan tersebut dipimpin oleh Ning Siti Nur Halimah sebanyak 2 juz yang
dibaca secara bergiliran dimulai dari Ning Alim dan seterusnya atau mutar
148
Lampiran 10 Dokumentasi
149
Wawancara dengan santri hufadz melalui video call whatsApp
150
Wawancara dengan santri non hufadz
151
kegiatan simaan estafet ayat
152
Kegiatan simaan estafet ayat
153
Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
1. TK Harapan Harjobinangun
154