Oleh :
1112022000028
2
ABSTRAK
ALIFIANTI USWATUN HASANAH
Kata Kunci : Pondok Pesantren, Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA, Al-Karimiyah
3
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah tiada kata yang patut diucapkan selain rasa syukur atas nikmat
yang Allah SWT berikan, baik limpahan rahmat-Nya dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perkembangan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah Sawangan Depok 1990-2015” dengan baik. Shalawat dan
salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat serta ummatnya.
Penulis menyadari bahwa dengan selesainya skripsi ini, tidak berarti penulisan
skripsi ini telah sempurna melainkan masih banyak kekurangan yang dapat
dilengkapi oleh peneliti-peneliti setelah ini. Namun penulis berharap, tulisan ini dapat
memberikan sumbangsih bagi khazanah penelitian, khususnya membahas terkait
Pondok Pesantren Al-Karimiyah.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak-banyak terima
kasih kepada yang telah bersabar membantu, membimbing dan menemani penulis,
baik itu bersifat moril ataupun materiil. Berkat do’a, dorongan dan kerjasamanya
alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan. Maka dari itu, rasa terima kasih dan
penghargaan ini penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Saiful Umam, M.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. H. Nurhasan, M.A. selaku Kepala Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu,
memproses demi kelancaran skripsi ini dan memotivasi penulis juga teman-
teman angkatan 2012 untuk segera menyelesaikan skripsi.
4
4. Ibu Solikhatus Sa’diyah, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sejarah dan
Peradaban Islam yang dengan sabar telah membantu penulis dalam mengurusi
semua proses administrasi yang penulis butuhkan.
5. Bapak Jajang Jahroni, MA, P.h. D selaku pembimbing skripsi yang selalu
memberi nasihat, petunjuk dan membimbing dengan sabar ditengah kesibukan
beliau hingga akhir penulisan skripsi.
6. Drs. H. M. Ma’ruf Misbah M. A. dan Drs. H. Azhar Saleh M. A. Selaku dosen
penguji skripsi saya.
6. Para Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora, terutama para
Dosen Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam yang telah banyak memberikan
ilmunya selama penulis mengikuti kuliah.
6. Dr. KH. Ahmad Damanhuri M.A. selaku pimpinan Pondok Pesantren Al-
Karimiyah yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian penulisan skripsi ini.
7. Kepada seluruh keluarga besar Yayasan Pondok Pesantren Al-Karimiyah
yang sudah bersedia untuk diwawancarai ditengah kesibukannya.
8. Seluruh staff baik Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas yang telah
menyediakan fasilitas dalam melengkapi penulisan skripsi.
9. Kedua orangtua tersayang Papa dan Mama Bapak H. Samuslim S.Ag dan Ibu
Hj Kokom Darwulan MM yang penuh tulus dan kasih sayangnya serta do’a
agar penulisan skripsi ini terselesaikan.
10. Adik-adikku Ulfa Rizat Hanani dan Muhammad Farhan Habibie yang sudah
banyak mensupport dalam penyusunan skripsi.
11. Keluarga kecilku suamiku Edi Supriyanto yang selalu mendampingi dan
mendukung skripsi ini juga teruntuk anakku Muhammad Azzam Al-Hafizh
yang selalu menemani kemanapun dan dimanapun lbunya berada.
12. Terima kasih yang luar biasa kepada sahabat-sahabatku angkatan 2012
Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam.
5
Demikian ucapan terima kasih penulis, semoga amal baik semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini mendapat imbalan dan
pahala yang sebesar-besarnya dari Allah SWT. Akhir kalam, jika banyaknya
kesalahan dan kekurangan penulis, mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-
luasnya. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi almamater khususnya dan
pembaca pada umumnya.
6
DAFTAR ISI
7
BAB IV PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH DI
MASYARAKAT
A. Bidang Pendidikan.................................................................................41
B. Bidang Sosial ........................................................................................43
C. Bidang Ekonomi ...................................................................................44
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan ............................45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................48
B. Saran ....................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................51
LAMPIRAN-LAMPIRAN
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Abdullah Syukri Zarkasyi, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2005), h. 1.
2
Martin van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat Tradisi-tradisi Islam di Indonesia
(Bandung: Mizan, 1995), h. 25.
3
Nurcholish Madjid, Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan (Jakarta: Paramadina,
1997), h. 3.
4
Manfred Ziemek, Pesantren Dalam Perubahan Sosial (Jakarta: P3EM, 1983), h. 17.
9
pesantren saat ini menjadi sorotan penting terutama dalam lembaga pendidikan.
Demikian halnya, karena banyak transformasi kearah pendidikan yang lebih moderen.
Pesantren dapat diklasifikasikan menjadi dua, yanki pesantren tradisional
(salaf) dan pesantren modren (khalaf). Dalam kontkes keilmuannya, pesantren
tradisional merupakan jenis pesantren yang masih mempertahankan pengajaran kitab-
kitab klasik sebagai inti pendidikannya. Sistem pengajarannya pun masih
menggunakan metode klasik yakni wetonan5 dan sorogan.6 Berbeda dengan
pesantren modren yang lebih terbuka dalam menerima hal-hal baru disamping tetap
mempertahankan tradisi lama yang sudah ada. Dalam proses belajarnya pun sudah
mengenal perjenjangan. Munculnya pesantren modren yang kemudian berpengaruh
pada pola pikir para elit Islam tentang sistem pendidikan yang lebih baik.7
Kehadiran pesantren pun tidak dapat dipisahkan dari tuntutan umat. Karena
itu pesantren sebagai lembaga pendidikan selalu menjaga hubungan yang harmonis
dengan masyarakat di sekitarnya sehingga keberadaannya di tengah-tengah
masyarakat tidak menjadi terasing. Dalam waktu yang sama segala aktivitasnya pun
mendapat dukungan dan apresiasi penuh dari masyarakat sekitarnya. 8 Perlakuan ini
tidak terlepas dari peran kiai yang menjadi seseorang yang dituakan oleh masyarakat9
5
Wetonan disebut juga dengan bandongan, yakni metode yang dilakukan kiai terhadap
sekelompok santri yang akan mendengarkan dan menyimak kitab yang dibaca sang kiai. Kiai
membacakan, meneterjemahkan, menerangkan, mengulas kitab sedangkan santri menuliskan
keterangan yang dianggap penting yang membantunya dalam memahami kitab yang dipelajari.
6
Sorogan merupakan kegiatan pembelajaran santri yang lebih menitik beratkan pada
pengembangan kemampuan individu dibawah bimbingan kiai, dimana kiai mempersilahkan santri
membaca terlebih dahulu sedangkan kiai mendengarkan dan memperhatikan serta mengevaluasi
bacaan santrinya berikut isi kandungan kitab yang dibaca.
7
A. Malik MTT, Inovasi Kurikulum Berbasis Lokal di Pondok Pesantren (jakarta: Balai
Penelitian &Pengembangan Agama Jakarta, 2008), h. 16-20
8
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2007), h. 286.
9
Mujamil Qamar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratis Institusi
(Jakarta: Erlangga, 2009), h. 29.
10
selaku pendiri pondok pesantren atau keturunan dari pendiri pondok pesantren
tersebut. Kiai memiliki kemandirian yang sangat tinggi. Segala aspek termasuk
manajemen di pondok pesantren ditentukan oleh Kiai, bahkan sampai hal terkecil dari
pesantren.10 Dalam hal ini Kiai menjadi key person, kunci perkembangan pondok
pesantren.
Melihat kondisi pendidikan terutama pendidikan agama yang sesuai dengan
keadaan masyarakat saat itu terkhusus di wilayah Sawangan Depok, seorang Kiai
yakni Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA berinisiatif mendirikan sebuah pesantren salafi
modern yang pada saat itu belum banyaknya pesantren yang lahir di Sawangan
Depok. Dengan langkah yang diambil oleh Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA
mendirikan pesantren, menjadikan pesantren beliau salah satu pesantren tertua di
Sawangan Depok dengan metode ajar salafi modern.
Pondok Pesantren Al-Karimiyah yang didirikan oleh Dr. KH. Ahmad
Damanhuri MA ini berdiri pada tahun 1990 di mana kondisi masyarakat saat itu
membutuhkan lembaga yang mampu melahirkan generasi yang berilmu dan
berakhlak mulia.
Pada perkembangannya, Pondok Pesantren Al-Karimiyah ini dalam jangka
waktu kurang lebih 25 tahun sudah mendirikan MI, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah
Aliyah, perguruan tinggi Islam yang dinamakan STAISKA, Majlis Ta’lim bahkan
KBIH.
Pada uraian diatas, maka penulis merasa terdorong untuk melakukan suatu
Penelitian mengenai Perkembangan Pondok Pesantren Al-Karimiyah di Sawangan
Depok 1990-2015. Yang menariknya dari penelitian ini adalah tidak banyak dari
pesantren di Depok terkhusus di daerah Sawangan yang memiliki lembaga pesantren
sampai pada tingkat sekolah tinggi dan bahkan KBIH. Pemilihan tahun penelitian
antara 1990-2015, merupakan tahun perkembangan dan pembangunan pesantren Al-
Karimiyah.
10
Nur Efendi, Manajemen Perubahan di Pondok Pesantren (Yogyakarta: Teras, 2014), h. 3.
11
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Mempelajari sejarah perkembangan pesantren di lndonesia sebagai lembaga
pendidikan keagamaan yang dipercaya masyarakat sangat menarik, terkhusus sesuai
judul yang diambil penulis yaitu : “Perkembangan Pondok Pesantren Al-Karimiyah di
Sawangan Depok 1990-2015”. Penulis menyadari bahwa melakukan suatu kajian
tentang pondok pesantren tidak akan dibahas secara keseluruhan melihat luasnya
cakupan mengenai pesantren. Maka sesuai dengan judul dan latar belakang di atas
penulis memfokuskan batasan penelitian, yakni pada sejarah berdiri dan
berkembangnya pondok pesantren Al-Karimiyah serta faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan pesantren.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penulis rumuskan sebagai
berikut :
a. Bagaimanakah awal sejarah berdirinya pondok pesantren Al-Karimiyah ?
b. Bagaimanakah perkembangan dan faktor apa sajakah yang mempengaruhi
perkembangan pesantren Al-Karimiyah ?
12
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Ada beberapa tujuan dan manfaat yang penulis harapkan melalui penelitian
ini, terbagi dalam tujuan dan manfaat akademisi dan praktisi :
1. Tujuan akademis :
a. Untuk mengetahui sejarah perkembangan pondok pesantren Al-Karimiyah
b. Untuk mengetahui perkembangan apa saja yang diberikan pondok
pesantren Al-Karimiyah dalam masyarakat Sawangan-Depok
2. Tujuan praktisi :
a. Sebagai salah satu syarat medapat gelar Strata satu (S1) Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Untuk memperkenalkan pondok pesantren Al-Karimiyah pada masyarakat
luas.
c. Sebagai salah satu wawasan pengetahuan mengenai pesantren di
lndonesia.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan karya ilmiah ini, diantaranya :
a. Sebagai tambahan referensi kajian sejarah Islam khusunya Pondok
Pesantren, sehingga dapat menjadi acuan bagi peniliti selanjutnya untuk
meneliti pesantren tersebut dalam aspek yang lain
b. Karya ilmiah ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat
muslim dalam menanggapi pentingnya Pondok Pesantren.
c. Secara kelembagaan, diharapkan skripsi ini dapat melengkapi data
perpustakaan, baik perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakrta,
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, dan Perpustakaan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah.
13
D. Kerangka Teori
E. Metode Penelitian
11
Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1992), h.145.
12
Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1992), h.99.
13
Dudung Abdurahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 43.
14
objek yang akan dikaji, yakni Perkembangan Pondok Pesantren Al-Karimiyah di
Sawangan Depok 1990-2015 lembaga yang memiliki latar belakang sejarahnya juga
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pesantren.
Dalam menuliskan metode penelitian sejarah, maka penulis melakukan empat
tahapan dalam penulisan skripsi sebagai berikut :
a. Heuristik (Pengumpulan Sumber)
Pengumpulan sumber yang dikumpulkan harus sesuai dengan jenis sejarah
yang akan ditulis.14 Maka dalam proses pencarian dan pengumpulan sumber penulis
menggunakan metode library research yakni pencarian dan pengumpulan
berdasarkan kepustakaan dengan mengunjungi perpustakaan, seperti Perpustakaan
Utama UIN syarif Hidayatullah Jakarta, sumber lapangan pesantren (survey),
dokumen atau arsip pondok pesantren Al-Karimiyah dan wawancara langsung
b. Verifikasi (Kritik Sumber)
Setelah melakukan tahap pencarian dan pengumpulan data, tahap selanjutnya
ialah verifikasi atau kritik sejarah atau keabsahan sumber melalui otentitas dan
kredibilitas sumber.15 Sumber-sumber yang dikumpulkan baik berupa benda, usmber
tertulis maupun sumber lisan yang kemudian diuji melalui serangkaian kritik, baik
kritik yang bersifat intern maupun ekstren.16
b. Interpretasi (Penafsiran)
Tahapan selanjutnya, data yang sudah dikumpulkan dan dikritisi, akan
ditafsirkan oleh penulis. Ini dilakukan untuk mengaitkan satu sumber dengan sumber-
sumber lainnya yang akan berbuah pada sebuah penulisan. Ini merupakan upaya
penafsiran atas fakta-fakta sehingga fakta itu menjadi struktur yang logis.17
14
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta:Yayasan Benteng Budaya, 1995), h. 94.
15
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya , 1995), h. 99.
16
M Dien Madjid, Pengantar Ilmu Sejarah, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2013), h. 113.
17
A Daliman, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2015), cetakan II, h. 83.
15
c. Historiografi (Penulisan)
Tahap ini merupakan tahap terakhir setelah melalui tiga tahapan sebelumnya.
Tulisan ini menjadi alat bantu untuk melengkapi penulisan dalam sejarah.dalam
tahapan ini penulis berusaha menyajikan fakta sejarah secara sistematis yang
disajikan dalam bentuk beberapa bab terkait agar mudah dipahami oleh pembaca.
Sebagai pedoman dalam teknik penulisan skripsi, penulis merujuk pada buku
pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) yang diterbitkan oleh
ceqda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.18
F. Tinjauan Pustaka
18
Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Jakarta :
ceqda, UIN Syarif Hidayatullah 2007), h. 17.
16
Sejarah berdiri dan berkembangnya pondok pesantren Al-Awwabin kota Depok tahun
1962-2008 oleh :
Yeni Rahmawati, NIM 105022000830, Mahasiswa Sejarah dan Kebudayaan
Islam yang mengkaji lembaga pesantren di Pancoran Mas Depok namun beda
kecamatan dengan kajian penulis
B. Sistematika Penulisan
17
BAB IV Merupakan Bab mengenai pengaruh Pondok Pesantren Al-Karimiyah
yang di dalalamnya membahas tentang perkembangan Pondok
Pesantren dalam bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang sosial
yang mempengaruhi perkembangan bagi pesantren dan masyarakat.
BAB V Merupakan Bab yang berisikan kesimpulan tentang uraian yang
dibahas beserta saran untuk penelitian selanjutnya.
18
BAB II
19
Martin van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat Tradisi-tradisi Islam di
Indonesia (Bandung: Mizan, 1995), h. 21
20
Zamarkhasyi Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai (Jakarta:
LP3ES, 1986), h. 44
19
Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA memiliki istri bernama Hj. Prawati Ningsih
dan memiliki 5 orang anak yakni :
1. Hj. Sayyidah Rifqoh S. Sos (kepala sekolah MI Al-Karimiyah)
2. Hj. Sayyidah Qonita S.Pd.I (Pembina Pondok Pesantren Al-Karimiyah)
3. H. Muhammad Fathi S.Pd.I
4. H. Muhammad Nabil Bahnesi S.Pd.I
5. Muhammad Nahdlo Himami
Sosok beliau yang karismatik menjadikan beliau salah satu Kiai yang disegani
dikalangan para Kiai, Ustad bahkan masyarakat terkhusus di Sawangan Baru. Dilatar
belakangi dengan pengalaman pendidikan yang baik, wibawa dan kegigihan beliau
dalam berdakwah menjadikannya figure ulama yang berhasil mendirikan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah. Berikut perjalanan pendidikan KH. Ahmad Damanhuri :
1. Madrasah lbtidaiyah Hidayatul Atfal (1965-1973)
2. Madrasah Tsanawiyah dan Pesantren di Salafiyah Al-Mashad yanng dipimpin oleh
Al-Habib Hamid bin Hud bin Alwi Al-‘Athos Cijurai Sukabumi (1973-1976)
3. Madrasah Aliyah dan Pesantren di Darurrahman Kebayoran Baru dipimpin oleh
KH. Syukron Ma’mun (1976-1979)
4. IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fak. Ushuluddin Jur. Dakwah (tidak sampai
selesai) (1979-1980)
5. Madinah University Saudi Arabia KSA Jurusan Linguistik Bahasa Arab (Diploma
1 dan 2) (1980-1983)
6. Madinah University Saudi Arabia KSA Fakultas Syari’ah (S1) (1983-1988)
7. Pasca Sarjana UNISMA 45 Bekasi Fakultas Syari’ah (S2) (2006-2009)
8. Pasca Sarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor (S3) (2009)
20
KH. Ahmad Damanhuri MA pun ikut serta dalam beberapa organisasi.
Berikut perjalanannya :
1. Anggota IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama)
2. Anggota GP ANSOR (Gerakan Pemuda ANSOR)
3. Anggota KNPI (Komite Pemuda Nasional Indonesia)
4. Anggota AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia)
5. Anggota KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama) Madinah
6. Anggota PPI (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia Madinah)
7. Pendiri sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Al-Karimiyah (1990-sekarang)
8. Bergabung dengan partai PKB sejak berdirinya PKB yang dideklarasikan pada
tahun 1988
9. Anggota LDNU (Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama) DKI Jakarta (1998-
sekarang)
10. Pendiri dan Wakil Ketua FPI (Front Pembela Islam) (1998-2001)
11. Menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Depok (2004-2009)
12. Wakil Ketua DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Forum Ulama dan Habaib Betawi
(2005-sekarang)
KH. Ahmad Damanhuri MA suka sekali dengan berdakwah. Beliau pun dari
muda sudah menjadi seorang mubaligh yang menghadiri ceramah-ceramah
diberbagai tempat sampai sekarang. Aktivitas beliau disamping memimpin Pondok
Pesantren Al-Karimiyah dan berdakwah kepada masyarakat, beliau pun dalam
mengembangkan pesantren telah mendirikan beberapa lembaga pendidikan yakni dari
tingkat
MI Al-Karimiyah
Mts Al-Karimiyah
MA Al-Karimiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Karimiyah (STAISKA).
21
Beliau pun juga mendirikan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan
menaungi 20 lebih Majlis Ta’lim sekecamatan Sawangan yang pengajiannya biasanya
bertempat di masjid Jami Al-Aula disamping pondok pesantren sebagai dakwah
beliau kepada masyarakat.21 Kesemua lembaga yang didirikan beliau berada dalam
komplek Pondok Pesantren Al-Karimiyah di Jl. H. Maksum No. 23 Sawangan Baru
Kota Depok 16511.
22
ayah Dr. KH. Ahmad. Damanhuri MA yakni H. Abdul Karim. Pada proses
perjalannya, ditahun 1993 nama Darul Karimah berubah menjadi Al-Karimiyah untuk
pembuatan surat resmi pendirian Pondok Pesantren di notaris.25 Ditahun yang sama
tepatnya 1993 Pondok Pesantren Al-Karimiyah melebarkan sayap dengan mendirikan
beberapa lembaga pendidikan yakni, mendirikan Madrasah Tsanawiyah (Mts),
selanjutnya ditahun 1994 mendirikan Madrasah Aliyah (MA) yang memiliki tiga
jurusan yakni, IPA, IPS, dan Keagamaan. Pada tahun 1998 didirikanlah Sekolah
Tinggi Agama Islam Al-Karimiyah atau disingkat STAISKA dan ditahun 2015
didirikanlah MI Al-Karimiyah. Pelebaran sayapnya pun tidak hanya pada lembaga
pendidikan saja, tetapi Pondok Pesantren Al-Karimiyah mendirikan Majlis Ta’lim
pada tahun 2012 dan ditahun 2003 secara resmi Pondok Pesantren mendirikan
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH).
Pondok pesantren merupakan institusi yang sangat strategis dalam realitas
sosial dan pendidikan yang menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam
mencerdaskan anak Indonesia. Semua ini terbentuk berkat tekad dan niat yang tulus
sang Kiai dalam membantu program-program pemerintah.
Pondok Pesantren Al Karimiyah telah melahirkan ribuan alumni yang
berkiprah di berbagai bidang di tengah tengah masyarakat. Hal tersebut tidak terlepas
dari figur sederhana Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA serta kekuatan wibawa yang di
miliki beliau untuk menggerakan pondok pesantren yang di pimpinnya.
Konsekuensi untuk mejadikan pendidikan pesantren sebagai pilar terdepan
serta komitmen terhadap ajaran AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH tetap menjadi
pilihan yang tepat untuk dapat di kolaborasikan dengan sistem pendidikan modern
sehingga mampu melahirkan insan yang berakhlak mulia, cerdas, fleksibel dan
berwawasan luas.
25
Wawancara pribadi dengan Bp. H. Rohimy Azhari S.Pd.I, Sekretaris Yayasan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah, Depok, 06 Mei 2019
23
Berdirinya Pondok Pesantren Al-Karimiyah dilatar belakangi dengan hal-hal
berikut :
1. lngin mencetak santri-santri yang memiliki sifat :
Unggul
Berakhlak mulia
Berpengetahuan luas.
2. Ingin mencetak santri yang memiliki kemampuan orasi atau ahli dalam
berpidato sehingga dapat berdakwah dan mengembangkan syi’ar Islam.
3. Untuk mencari keridhaan Allah Swt.
4. Untuk menyebarkan dakwah Islamiyah.
5. Untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah Swt.
6. Membantu program pemerintah untuk mewujudkan manusia-manusia
pembangunan yang :
Bertaqwa
Sehat jasmani rohani dengan memiliki pengetahuan dan teknologi
tinggi
Bertanggung jawab terhadap ummat manusia, bangsa, dan masa depan
pendidikan, kebudayaan, keagamaan, kesehatan, sosial.
Upaya dalam mengembangkan Pondok Pesantren terlihat dengan bertambah
banyaknya jumlah santri yang awalnya hanya 30 orang putra, pada proses tiap
tahunnya terus bertambah mencapai lebih dari 500 santri putra dan putri. Banyaknya
perubahan dalam segi bangunan dan sejumlah fasilitas lainnya pun merupakan suatu
ciri kemajuan Pondok Pesantren Al-Karimiyah.
Santri bertambah maka pengajar pun juga harus bertambah dan begitu juga
dengan jumlah alumni yang sudah lulus dari Pondok Pesantren Al-Karimiyah.
Berikut datanya :
24
Jumlah Santri Pondok Pesantren Al-Karimiyah 1990-201526
1990-1991 10 0rang
1991-1992 20 Orang
1992-1993 28 Orang
1993-1994 35 orang
1994-1995 48 Orang
1995-1996 60 Orang
1996-1997 80 Orang
26
Data Profil Pondok Pesantren Al-Karimiyah
25
2010-2011 590 Orang
1990-1991 1 Orang
1991-1992 3 Orang
1992-1993 8 Orang
1993-1994 10 Orang
1994-1995 10 Orang
1995-1996 15 Orang
1996-1997 15 Orang
1997-1998 18 Orang
1998-1999 18 Orang
1999-2000 20 Orang
2000-2001 22 Orang
27
Data Profil Pondok Pesantren Al-Karimiyah
26
2001-2002 25 Orang
2002-2003 25 Orang
2004-2005 30 Orang
2006-2007 40 Orang
2008-2009 50 Orang
2009-2010 60 Orang
2010-2011 60 Orang
2012-2013 60 Orang
2014-2015 60 Orang
2015-2016 60 Orang
1990-1991 10 0rang
1991-1992 20 Orang
1992-1993 28 Orang
1993-1994 35 orang
1994-1995 48 Orang
28
Data Profil Pondok Pesantren Al-Karimiyah
27
1996-1997 140 Orang
28
C. Visi dan Misi Pesantren
29
Data Profil Pondok Pesantren Al-Karimiyah
29
9. Ruang Multimedia
10. Ruang Komputer
11. Ruang Laboratorium
12. Kantor PSB
13. Kantor KBIH
14. Asrama Asatidz (Guru Pesantren)
15. Perpustakaan
Kesemua sarana dan prasarana ini ada di jl. H, Maksum No. 23 Rt. 04/ 02
Sawangan Baru, Sawangan, Depok.
E. Struktur Pesantren
Sekretaris
Ust H. Rohimi Azhari S. Pd. I
Bendahara
Hj Prawati Ningsih S.Pd.I
30
Data Profil Pondok Pesantren Al-Karimiyah
30
Koordinator Kesantrian Putra Koordinator Kesantrian Putri
Ust H Ubaidillah S. H.I Ustzah Hj sayyidah Qonita S.Pd.l
Ada banyak sekali kegiatan di Pondok Pesantren Al-Karimiyah, baik itu yang
melibatkan para pengajar ustad dan santri yang biasanya khusus ruang lingkup
pesantren saja. Ada juga kegiatan yang mengikut sertakan masyarakat dalam proses
berjalannya kegiatan tersebut. Diadakannya kegiatan ini sebagai acuan perkembangan
pesantren dalam mendidik santri-santrinya untuk bisa lebih berpengalaman,
bertanggung jawab, mandiri dan lebih mengembangankan diri agar menjadi pribadi
yang baik dan mapan nantinya jika terjun ke masyarakat.
Banyaknya kegiatan di Pondok Pesantren Al-Karimiyah ini, penulis bagi
menjadi 3 bagian, yakni :
31
a. Kegiatan Harian Santri31
Waktu Kegiatan
04.00 - 06.30 Bangun Pagi,Sholat Subuh berjamaah , Belajar Kitab di pesantren
06.30 - 07. 15 Makan Pagi, Persiapan Sekolah
07.15 - 14.00 Belajar Formal disekolah
14.00 - 15.30 Makan Siang, Ekstrakulikuler ( Marawis, Kaligrafi, Pramuka, PMR,
sepak bola, dll
15.30 - 16.00 Sholat Ashar dan Khultum
16.00 - 17.30 Belajar Kitab pesantren
17.30 - 20.00 Sholat Magrib, Qiroat ratib, Iqro dan Al- Qur’an
20.00 - 20.30 Makan Malem
20.30 - 22.00 Muthala’ah, Qiroat Rawi, Muhadharah
22.00 - 04.00 Istirahat
31
Data Profil Pondok Pesantren Al-Karimiyah
32
b. Kegiatan Tahunan Pesantren
Mengikuti kalender kegiatan tahunan Pondok Pesantren Al-Karimiyah dan kalender
pendidikan nasional.
Beberapa kegiatan ini, ialah :
PSB ( Penerimaan santri Baru )
Mastasa ( Masa Taaruf santri )
Haspak ( Kegiatan santri saat libur sekolah )
Isro mi’roj
Maulid Nabi Muhammad SAW
Haflah wadda ( Acara perpisahan bagi santri kelas 3 Mts dan 3 MA )
Study Ilmiyah
Tour Religi (Kegiatan tour untuk kelas 3 MA)
Semester Pondok dan sekolah
Hari santri Nasional
Harlah Pesantren
33
G. Prestasi-prestasi Pondok Pesantren Al-Karimiyah
34
BAB III
1. MI Al-Karimiyah
MI Al-Karimiyah berdiri pada tahun 2014 oleh Dr. KH. Ahmad
Damanhuri MA. MI Al-Karimiyah terletak di jl. H. Maksum No. 23 Sawangan
Baru Kec. Sawangan Depok. MI Al-Karimiyah dibangun diatas luas tanah 2.462
m2 dan luasbangunan 1.460 m2.32
Pada dasarnya, tujuan didirikannya MI Al-Karimiyah adalah :
32
Data Profil Sekolah MI Al-Karimiyah
35
1. Diarahkan guna mencapai tujuan pendidikan nasional dengan kemampuan
yang lebih, dalam hal penghayatan dan pengamalan ajaran agamanya.
2. Menjadikan semua mata pelajaran sebagai wahana untuk mencapai tujuan
pendidikan yang ditetapkan.
3. Penyajian mata pelajaran agama diberikan untuk memperkuat keimanan
melalui pendekatan rasional yang menghindari terjadinya pertentangan
keyakinan agama dengan ilmu pengetahuan.33
Tujuan diatas bermaksud agar lingkungan sekitar memiliki keilmuan
dalam bidang agama.
Menurut data tiga tahun terakhir, jumlah murid di MI Al-Karimiyah
hampir mencapai 300 orang murid dan belum memiliki lulusan dengan jumlah
guru kurang lebih 15 orang.
Data siswa/ i MI Al-Karimiyah34
Kelas 2017/2018 2018/2019
1 36 47
2 47 36
3 32 47
4 38 32
5 - 38
33
Data Profil Sekolah MI Al-Karimiyah
34
Data Profil Sekolah MI Al-Karimiyah
36
Struktur MI Al-Karimiyah 35
Ketua Yayasan : Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA
Ketua Komite Madrasah : Liesda Widyani
Kepala Madrasah : Hj. Sayyidah Rifqoh, S.Sos
Sie. Kesiswaan : Hj. Qonita, S. Pd. I
Sie. Kurikulum : Taufiq A Said. S. Pd. I
Sie. Sarana dan Prasarana : Fauzan, S. Pd. I
Misi
35
Data Profil Sekolah MI Al-Karimiyah
36
Data Profil Sekolah MI Al-Karimiyah
37
b. Melaksanakan pendidikan dengan memprioritaskan penguasaan bahasa arab
dan inggris
c. Menjadikan lulusan yang berorientasi pada masyarakat
2. Mts Al-Karimiyah
Mts Al-Karimiyah berdiri pada tahun 1993 dengan nomor statistik
sekolah (NSS) 121232760019, diatas luas tanah seluas 2.462 meter. Situasi
berdirinya Mts Al-Karimiyah dilatar belakangi dengan keadaan santri yang
bersekolah diluar pondok dan cukup jauh dari pesantren. Keadaan inilah yang
mendorong pihak pesantren terutama Dr. KH. A. Damanhuri mendirikan Mts,
agar pesantren dan sekolah saling berdekatan dan dapat terlihat kegiatan
pendidikan santrinya. Diantaranya pun, mendirikan Mts merupakan salah satu
program yang dapat membantu pemerintah dalam menyelenggarakan sistem
pendidikan wajib belajar 9 tahun.
Dengan berkembangnya Mts Al-Karimiyah, memiliki jumlah tenaga
pengajar atau guru 22 orang laki-laki dan 6 perempuan dan perkembangan murid
dengan data terakhir yakni 438 murid yang terbagi ke dalam 15 kelas dengan per
angkatan masing-masing 5 kelas.
38
Data siswa/ i Mts Al-Karimiyah37
Sarana Prasarana
1. Gedung asrama Putra dan Putri (terpisah)
2. Gedung sekolah milik sendiri
3. Ruang Perpustakaan
37
Data Profil Sekolah Mts Al-Karimiyah
38
Data Profil Sekolah Mts Al-Karimiyah
39
Data Profil Sekolah Mts Al-Karimiyah
39
4. Ruang Laboratorium
5. Aula Putra dan Putri
6. Ruang MULTIMEDIA
7. Lapangan Olahraga
2. MA Al-Karimiyah
Struktur MA Al-Karimiyah41
40
Sie. Kesiswaan : A. Edi Purnama, S.Pd.I
Sie. Kurikulum : A. Marullah Hasim, S.Ag
Sie. Sarana Prasarana : Rika Mariana, S.Pd.I, MM
Sie. Humas : Topik A Said, S.Pd.I, MM
Sarana Prasarana
1. Gedung asrama Putra dan Putri (terpisah)
2. Gedung sekolah milik sendiri
3. Ruang Perpustakaan
4. Ruang Laboratorium
5. Aula Putra dan Putri
6. Ruang Komputer
7. Lapangan Olahraga
42
Data Profil Sekolah MA Al-Karimiyah
41
4. STAISKA ( Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Karimiyah)
43
Wawancara pribadi dengan Bp. H. Rohimy Azhari S.Pd.I, Sekretaris Yayasan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah, Depok, 06 Mei 2019
42
Dalam rancangan mengembangkan STAISKA, Pondok Pesantren
merencanakan akan membuka jurusan lain yakni PGMI dan PGTK yang sangat
dibutuhkan terkhusus bagi sekolah-sekolah dikota Depok.44
44
Wawancara pribadi dengan Bp. H. Rohimy Azhari S.Pd.I, Sekretaris Yayasan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah, Depok, 06 Mei 2019
45
Data Profil STAI Al-Karimiyah
46
Data Profil STAI Al-Karimiyah
43
konstribusi terhadap pengembangan pendidikan agama Islam di wilayah Kota
Depok
3. Menghasilkan guru pendidikan agama Islam yang kompetetif adalah target
program studi untuk menghasilkan calon-calon pendidik bidang agama Islam
yang profesional dan mampu bersaing di dunia kerja.
4. wilayah Depok adalah target 5 tahun pertama yang memiliki daya saing bidang
pendidikan agama Islam dan selanjutnya tingkat Nasional.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan akademik atau propesional dibidang ilmu agama Islam yang mampu
mengembangkan dan menerapkan dalam kehidupan masyarakat.
2. Melakukan penelitian guna menghasilkan temuan-temuan baru dibidang ilmu
agama Islam, baik penelitian teks maupun penelitian konteks.
3. Mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama Islam sehingga menjadi
referensi bagi masyarakat yang akan mempelajarinya.
4. Menjalin kerja sama dengan instansi terkait dalam pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Struktur STAISKA47
Ketua : H.A. Fatih Ghozali, S.P.d, MM
PUKET I : A. Muwahid Muhammad S. HI, MM
PUKET II : H. Ubaidillah, S. HI
Ka. Prodi : Drs. H. Toyyibun, M. Ag
Sek. Prodi : H. Muhammad Fathi S. Pd.I
Kep. LP3M : Drs. H. Zahruddin, MM
Kep. Hub. Antar Lembaga : Drs. H. Pipin Abd Rohim, M. Si
47
Data Profil STAI Al-Karimiyah
44
Ka. Bauk : Sahrudin SH
Ka Baak : Sutrisna, S. Pd.I
Kep. Upt. Perpustakaan : H. Fuad El-Halim, M. Ag
Kep. Upt. Laboratorium : Hj. Sayyidah Rifqoh, S. Sos
Staff Bauk : Syaipul Anwar, S.Pd.I
Staff Baak : H.M Nabil Bahnesi, S. Pd.I
1. Majlis Ta’lim
Majlis ta’lim adalah lembaga kemasyarakatan yang biasanya dihadiri
oleh kaum Ibu, diisi dengan ceramah agama oleh para alim ulama yang mereka
undang atau diisi oleh yang mendirikan majlis’ta’lim tersebut. Biasanya pula
diisi dengan pengajian atau pengajaran membaca Al-Qur’an.
Pondok Pesantren Al-Karimiyah juga memiliki majlis ta’lim yang
dinamakan ummahatul aula yang artinya para Ibu-Ibu yang mengaji di masjid Al-
Aula. Masjid Al-Aula sendiri bertempat di samping Pondok Pesantren Al-
Karimiyah dan merupakan masjid umum untuk masyarakat.
Adanya majlis ta’lim ummahatul aula merupakan ajaran dari Ibunda Dr.
KH. Ahmad Damanhuri MA yang dulunya sebagai guru mengaji dan dilanjutkan
oleh beliau. Penamaan ummahatul aula secara resmi baru di tetapkan pada tahun
2012. 48
Kegiatan pengajian majlis ta’lim ini diadakan setiap hari Selasa pagi dari
jam 7 pagi hingga kurang lebih jam 10 pagi. Dihadiri lebih dari 200 orang yang
didalamnya banyak para ketua majlis ta’lim dari berbagai tempat, bahkan jauh
dari masjid Al-Aula kurang lebih ada 20 majlis ta’lim dari berbagai tempat baik
didalam maupun diluar Sawangan. Semangat mendalami ilmu dan wibawanya
48
Wawancara pribadi dengan Bp. H. Rohimy Azhari S.Pd.I, Sekretaris Yayasan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah, Depok, 06 Mei 2019
45
Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA merupakan faktor yang menjadikan majlis
ta’lim tetap berdiri dan bertahan dalam menjalankan dakwahnya.
46
orang. Hingga akhirnya, pda tahun 2003 secara resmi KBIH Pondok Pesantren
Al-Karimiyah berdiri berdasarkan wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa
Barat Nomor : W.i/Hj.01/KPTS/4928/2003 tanggal 05 Juni 2003 tentang izin
operasional Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Karimiyah.
Dalam proses perjalanan KBIH Pondok Pesantren Al-Karimiyah, bagi
calon jama’ah haji yang mendaftar akan diberikan bimbingan dengan bentuk
kelengkapan perlengkapan haji. Semisal, ada 24x pertemuan bimbingan manasik
haji yang bimbingan ini dilaksanakan baik ditanah air dan ditanah suci.
Aula Pondok
Setiap Minggu pagi
1 Pesantren Al- 20x pertemuan
07.00-10.00
Karimiyah
Bimbingan dan
3 Ketika pelaksanaan Ibadah Haji Tanah Suci
praktek langsung
49
Data KBIH Pondok Pesantren Al-Karimiyah
50
Data KBIH Pondok Pesantren Al-Karimiyah
47
Drs. KH. Encep Hidayat
Drs. KH. Abdullah Syafi’i, MM
H. Heri Husaeri, S.Pd.I
Hj. Prawati Ningsih
1 2003 58 Jama’ah
2 2004 48 Jama’ah
3 2005 62 Jama’ah
4 2006 78 Jama’ah
5 2007 56 Jama’ah
6 2008 98 Jama’ah
7 2009 45 Jama’ah
8 2010 46 Jama’ah
9 2011 52 Jama’ah
10 2012 91 Jama’ah
11 2013 67 Jama’ah
12 2014 94 Jama’ah
13 2015 96 Jama’ah
51
Data KBIH Pondok Pesantren Al-Karimiyah
48
BAB IV
1. Bidang Pendidikan
52
Sukanto, Kepemimpinan Kiai Dalam Pesantren ( Jakarta: LP3ES, 1999), h. 17
53
Departemen Agama RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan dan
Perkembangannya (Jakarta: 2003), h. 88
49
Allah Swt. Yang dengan kata lain tujuan pesantren ialah mencetak ulama (ahli
agama)yang mengamalkan dan mengajarkan ilmunya kepada orang lain. 54 Di satu sisi
lain, Pondok Pesantren mempunyai tujuan dan fungsi juga sebagai lembaga
pendidikan dan penyiaran agama Islam. Dengan hal ini, dapat memajukan
pengetahuan dan melestarikan nilai agama yang humanis dan dapat diterima di
masyarakat dengan baik. Dalam perkembangan saat ini, pondok pesantren tidak
hanya terpaku pada pendidikan agama saja, melainkan diisi dengan ilmu pengetahuan
lainnya seperti : sosial, ekonomi, dan lain sebagainya, sebagai penopang dan
pelengkap dalam meluruskan pendidikan di Indonesia.
Begitu juga dengan Pondok Pesantren Al-Karimiyah yang memadukan antar
pelajaran agama dengan pelajaran umum lainnya. Hal ini dilakukan untuk membantu
program pendidikan pemerintah. Dengan ini Pondok Pesantren Al-Karimiyah
membangun dan melengkapi sarana pendidikannya dari tingkat MI sampai tingkat
Sekolah Tinggi Agama Islam. Yakni, Mts Al-Karimiyah, MA Al-Karimiyah,
STAISKA (Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Karimiyah) guna menunjang proses
pendidikan para santrinya juga masyarakat disekitanya.
Di mata masyarakat sekitar, didirikannya lembaga pendidikan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah ini, memberikan banyak manfaat yang melengkapi
kehidupan pendidikan anak-anaknya, karena lembaga pendidikannya yang lengkap
dari tingkat MI sampai tingkat Sekolah tinggi perkembangan anak-anak mereka bisa
terpantau dengan baik. Ditambahkan pula bahwa lembaga pendidikan yang didirikan
Pondok Pesantren Al-Karimiyah tidak hanya khusus untuk para santrinya, tetapi
menerima murid yang non santri disekitaran Sawangan saja.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pendidikan baik juga akhlak dan prilaku
mereka dapat dibentuk menjadi generasi-generasi agamis yang dapat bermanfaat bagi
diri sendiri khususnya dan bagi masyarakat. Adanya ekstrakulikuler yang diadakan,
54
Mahmud MM, Model-Model Pembelajaran di Pesantren, (Ciputat: Media Nusantara,
2006), h. 20
50
sebagai wadah kreatifitas santri untuk menyalurkan bakat dan minatnya menjadikan
Al-Karimiyah gudang prestasi.
2. Bidang Sosial
Pada hakikatnya Pondok Pesantren memiliki akar budaya yang kuat dalam
kehidupan masyarakat. Secara historis Pondok Pesantren tidak hanya identik dengan
makna keislaman, terutama kedudukannya sebagai lembaga pendidikan agama yang
berfungsi sebagai wahana sosialisasi nilai-nilai ajaran agama Islam, tetapi juga dalam
makna keaslian Indonesia yaitu sebagai lembaga sosial yang terpisah dari dunia luar
yang seiring dengan perkembangannya Pondok Pesantren menjadi sebuah institusi
kultural yang memiliki budaya dengan karakteristik sendiri, namun juga mampu
membuka terhadap pengaruh-pengaruh luar.55
Kehadiran Pondok Pesantren Al-Karimiyah dan lembaga-lembaga pendidikan
yang didirikan Pondok Pesantren Al-Karimiyah, juga berdampak pada kehidupan
sosial masyarakatnya. Terlebih dengan peran Dr. KH. A. Damanhuri, MA yang
sangat berkonstribusi dalam kehidupan masyarakat. Terlihat ketika beliau mengisi
Majlis Ta’lim yang didirikannya yang biasanya dihadiri oleh 20 lebih jama’ah Majlis
Ta’lim se Kecamatan Sawangan bertempat di Masjid Jami Al-Aula di samping
Pondok Pesantren Al-Karimiyah. Masjid ini sendiri pun adalah masjid masyarakat
bukan milik Pondok Pesantren Al-Karimiyah. Biasanya pengajian majlis ta’lim
ummahatul aula ini diadakan setiap minggu di hari Selasa dari jam 07.00-10.00 pagi.
Juga dari adanya KBIH Al-Karimiyah yang membantu masyarakat dalam
menjalankan ibadah haji. Saat pelepasan keberangkatan jama’ah haji, dilaksanakan di
masjid masyarakat atau di masjid Jami Al-Aula.
55
A. Malik M. Thaha Tuanaya, dkk. Modernisasi Pesantren, (Jakarta: Balai Penelitian
dan Pengembangan Agama Jakarta, 2007), h. 65
51
Beberapa agenda kegiatan Pondok Pesantren Al-Karimiyah pun tidak terlepas
dari masyarakat. Diantaranya, maulid yang diadakan Pondok Pesantren Al-Karimiyah
mengundang para alim ulama, habaib juga masyarakat untuk turut hadir dalam acara
tersebut. Begitu juga harlah Pondok Pesantren Al-Karimiyah biasanya mengadakan
jalan santai bersama masyarakat dan diakhiri dengan doorprize umroh gratis bagi
siapapun masyarakat yang ikut serta dalam acara tersebut. Contoh lainnya juga
kedekatan para ustad, santri dalam kehidupan sosial masyarakat, jika ada masyarakat
sekitar meninggal, maka mereka pun (para ustad dan santri) akan diturunkan untuk
sholat jenazah bersama-sama di masjid Jami Al-Aula samping Pondok Pesantren Al-
Karimiyah. Jika setelah itu masyarakatnya mengadakan tahlilan pun, ustad dan para
santrinya pun turut serta.56 Ini dilakukan sebagai bentuk didikan Pondok Pesantren
Al-Karimiyah untuk dapat beradaptasi dengan masyarakat. Dalam hal ini terlihat
begitu dekatnya dan membaurnya Pondok Pesantren Al-Karimiyah dengan kehidupan
sosial masyarakatnya.
3. Bidang Ekonomi
56
Wawancara pribadi dengan Bp. H. Rohimy Azhari S.Pd.I, Sekretaris Yayasan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah, Depok, 06 Mei 2019
52
Walaupun kontrakan-kotrakan warung ini tidak dikelola langsung oleh
Pondok Pesantren Al-Karimiyah, tetapi memberikan kesempatan perekonomian yang
baik bagi masyarakat. Jika musim libur sekolah datang santri-santri Pondok Pesantren
Al-Karimiyah dipulangkan, maka kontrakan-kontrakan warung tersebut akan tutup
dan akan buka saat para santri kembali lagi ke Pondok Pesantren Al-Karimiyah.
Menyikapi hal ini, terlihat bahwa hidupnya perekonomian masyarakat sekitar juga
bergantung pada keberadaan Pondok Pesantren Al-Karimiyah. Sebaliknya, Pondok
Pesantren Al-Karimiyah juga bergantung pada pedagang-pedagang di sekitarnya
dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Contoh kecil saja, usaha loundry. Jika Pondok Pesantren mau, loundry
pakaian para santri bisa saja dikelola pesantren. Tetapi hal ini tidak dilakukan
pesantren, karena untuk menjaga kestabilan ekonomi masyarakat sekitar yang sudah
bergantung pada kehidupan para santrinya. Jika pun usaha loundry diambil alih bisa
menjadi keuantungan bagi Pondok Pesantren, tetapi berdampak pada penghasilan
masyarakat sekitar, maka itu tidak dilakukan Pondok Pesantren.57
Jika diperhatikan, dari tiga bidang diatas, baik itu pendidikan, sosial, dan
ekonomi, satu sama lain baik Pondok Pesantren dan masyarakat sekitarnya, saling
terkait dan saling menguntungkan. Pendidikan sangat diperlukan bagi segi keilmuan
masyarakat. Sosialnya sangat dekat dengan kehidupan Pondok Pesantren.
57
Wawancara pribadi dengan Bp. H. Rohimy Azhari S.Pd.I, Sekretaris Yayasan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah, Depok, 06 Mei 2019
53
melainkan harus melalui tahap demi tahap proses, sedikit demi sedikit dalam kurun
waktu yang lama. Awal berdirinya Pondok Pesantren ingin mendirikan lembaga
pendidikan MI, tetapi dalam langkahnya yang dibangun adalah Mts kemudian MA
dan 15 tahun kemudian barulah dibangun MI. Ini dikarenakan dalam tahap
pembangunannya mendahulukan apa yang dibutuhkan santri dan masyarakatnya.
Begitu juga dengan pembangunan KBIH dan Maj’lis Ta’lim, karena kebutuhan
masyarakat Pondok Pesantren Al-Karimiyah membangun lembaga tersebut.
Beberapa faktor yang turut andil mempengaruhi perkembangan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah adalah :
1. Santri
Semakin banyaknya santri, maka pembangunan fasilitas harus dilengkapi
terutama untuk kehidupan tempat tinggal para santrinya. Untuk menunjang
pendidikannya maka dibangunlah lembaga-lembaga pendidikan agar para santri tidak
hanya belajar kitab-kitab pesantren, tetapi juga belajar secara formal sesuai yang
diperintahkan pemerintah. Manajemen pondok pesantren pun dilengkapi untuk
mencetak santri-santri yang unggul, baik dalam segi agamanya juga sosialnya.
2. Pemerintah
Pemerintah mengizinkan atas berdirinya Pondok Pesantren Al-Karimiyah.
Bentuk dukungannya juga memberikan izin dalam pelaksanaan-pelaksanaan kegiatan
besar dan ikut serta departemen-departemen terkait dalam memantau, mengarahkan,
dan mengembangkan lembaga-lembaga yang didirikan Pondok Pesantren Al-
Karimiyah.
3. Masyarakat
Baik sosial dan ekonomi, masyarakat sangat terbantu dan pondok pesantren
juga terbantu dalam banyak kegiatan yang diadakan Pondok Pesantren Al-Karimiyah.
Seperti halnya harlah Pondok Pesantren Al-Karimiyah, Pondok Pesantren Al-
54
Karimiyah mendatangkan banyak ‘alim ulama dan mengadakan gerak jalan bersama.
Ini terlihat bahwa masyarakat dan pondok pesantren berbaur dalam acara tersebut.
Artinya mereka mendukung dan berpastisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang
diadakan Pondok Pesantren Al-Karimiyah.
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Bidang pendidikan
Perkembangan dan pembangunan terkhusus lembaga pendidikan di
Pondok Pesantren Al-Karimiyah tergolong sangat pesat. Dalam jangka 25
tahun sudah memiliki lembaga pendidikan dari tingkat MI sampai tingkat
Sekolah Tinggi. Pencapaian ini tidak semua dilakukan oleh Pondok Pesantren
lainnya. Tercatat di Kecamatan Sawangan Baru, hanya Pondok Pesantren Al-
Karimiyah saja yang memiliki lembaga pendidikan hinga tingkat Sekolah
Tinggi. Sisterm pendidikan yang diajarkan pun meliputi pembelajaran kitab-
kitab salafi seperti fiqih, jurumiyah, nahwu sorof yang dikolaborasikan
dengan pembelajaran modren. Tidak luput pula ada kegiatan ekstrakulikuler
56
yang menjadi wadah bagi santri untuk mengembangkan bakat mereka, seperti
marawis, muhadloroh dan pramuka.
b. Bidang Sosial
Disamping lembaga-lembaga pendidikan, Pondok Pesantren juga
membangun lembaga yang berkaitan dengan kemasyarakatan seperti Majlis
Ta’lim Ummahatul Aula dan KBIH Al-Karimiyah. Diantara kegiatan-kegiatan
Pondok Pesantren beberapa melibatkan masyarakat seperti maulid, harlah
Pondok Pesantren yang biasanya mengadakan acara gerak jalan bersama.
Keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan Pondok Pesantren merupakan
antusias masyarakat yang merasa memiliki dengan keberadaan Pondok
Pesantren yang memberi keterikatan tersendiri. Salah satu keistimewaan
Pondok Pesantren Al-Karimiyah memiliki KBIH karena tidak semua Pondok
Pesantren memiliki KBIH.
c. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi sangat terlihat dalam perubahan tata letak dan
tempat disepanjang jalan H. Maksum. Dimana disepanjang jalan itu sudah
dibangun ruko-ruko atau warung-warung untuk masyarakat berdagang.
Semakin berkembangnya pondok, maka semakin besar pula peluang untuk
membangun perekonomian warga sekitarnya.
Demikian hal nya karena Pondok Pesantren ingin memberikan manfaat
kepada masyarakatnya bukan hanya dalam bidang pendidikan dan sosial saja,
namun dengan dibangunnya banyak sekali ruko-ruko dan warung-warung
dapat membangun perekonomian rakyat.
57
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Pondok Pesantren Al-Karimiyah
sebagai berikut :
1. santri
2. Pemerintah
3. Masyarakat
B. Saran
58
DAFTAR PUSTAKA
Madjid, M Dien, Pengantar Ilmu Sejarah, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2013
59
Nasuhi, Hamid, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis,
Disertasi), Jakarta : ceqda, UIN Syarif Hidayatullah 2007
____________________
60
Foto bersama pimpinan Pondok Pesantren Al-Karimiyah
61
Komplek Asrama Putri Pondok Pesantren Al-Karimiyah
62
Mts Pondok Pesantren Al-Karimiyah dan STAISKA Al-Karimiyah
63
Kegiatan Santri dalam Rapat Kerja Pengurus dihadiri
64
Kantor KBIH Pondok Pesantren Al-Karimiyah
65
Tampak depan, Jl. H. Maksum jalur Pondok Pesantren Al-Karimiyah
66
67