Anda di halaman 1dari 67

1

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH

SAWANGAN DEPOK 1990-2015

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora


(S.Hum)

Oleh :

Alifianti Uswatun Hasanah

1112022000028

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/ 2019 M

2
ABSTRAK
ALIFIANTI USWATUN HASANAH

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH SAWANGAN


DEPOK 1990-2015

Pondok Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan agama Islam khas


Indonesia. Pada tahap perkembangannya Pondok Pesantren terus berkembang walau
sedikit demi sedikit mengalami modifikasi baik itu pembelajarannya atau metode
pengajarannya, tetapi tetap mempertahankan keasliannya. Kemampuan Pondok
Pesantren bertahan menjadikannya aset dalam bidang pendidikan. Pondok Pesantren
Al-Karimiyah merupakan salah satu pondok yang didirikan oleh Dr. KH. Ahmad
Damanhuri MA pada tahun 1990 yang dalam tahap perkembangan Pondok
Pesantrennya melebarkan sayap dengan mendirikan beberapa lembaga pendidikan
dari tingkat MI sampai dengan Sekolah Tinggi dan juga lembaga kemasyarakatan
yakni Majlis ta’lim juga KBIH yang tidak semua Pondok Pesantren memilikinya
dalam jangka waktu yang signifikan yakni 25 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan
metode penelitian sejarah yaitu merekonstruksi kembali sejarah dan perkembangan
Pondok Pesantren Al-Karimiyah, melalui tahapan heuristik, kritik, interpretasi,
historiografi. Sedangkan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah
melalui telaah pustaka, wawancara dan observasi langsung ke tempat penelitian.
Hasil yang diperoleh ialah biografi pendiri Pondok Pesantren, sejarah Pondok
Pesantren, Perkembangan Pondok Pesantren dan Perkembangannya dalam bidang
pendidikan, sosial, dan ekonomi.

Kata Kunci : Pondok Pesantren, Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA, Al-Karimiyah

3
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah tiada kata yang patut diucapkan selain rasa syukur atas nikmat
yang Allah SWT berikan, baik limpahan rahmat-Nya dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perkembangan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah Sawangan Depok 1990-2015” dengan baik. Shalawat dan
salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat serta ummatnya.
Penulis menyadari bahwa dengan selesainya skripsi ini, tidak berarti penulisan
skripsi ini telah sempurna melainkan masih banyak kekurangan yang dapat
dilengkapi oleh peneliti-peneliti setelah ini. Namun penulis berharap, tulisan ini dapat
memberikan sumbangsih bagi khazanah penelitian, khususnya membahas terkait
Pondok Pesantren Al-Karimiyah.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak-banyak terima
kasih kepada yang telah bersabar membantu, membimbing dan menemani penulis,
baik itu bersifat moril ataupun materiil. Berkat do’a, dorongan dan kerjasamanya
alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan. Maka dari itu, rasa terima kasih dan
penghargaan ini penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Saiful Umam, M.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. H. Nurhasan, M.A. selaku Kepala Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu,
memproses demi kelancaran skripsi ini dan memotivasi penulis juga teman-
teman angkatan 2012 untuk segera menyelesaikan skripsi.

4
4. Ibu Solikhatus Sa’diyah, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sejarah dan
Peradaban Islam yang dengan sabar telah membantu penulis dalam mengurusi
semua proses administrasi yang penulis butuhkan.
5. Bapak Jajang Jahroni, MA, P.h. D selaku pembimbing skripsi yang selalu
memberi nasihat, petunjuk dan membimbing dengan sabar ditengah kesibukan
beliau hingga akhir penulisan skripsi.
6. Drs. H. M. Ma’ruf Misbah M. A. dan Drs. H. Azhar Saleh M. A. Selaku dosen
penguji skripsi saya.
6. Para Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora, terutama para
Dosen Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam yang telah banyak memberikan
ilmunya selama penulis mengikuti kuliah.
6. Dr. KH. Ahmad Damanhuri M.A. selaku pimpinan Pondok Pesantren Al-
Karimiyah yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian penulisan skripsi ini.
7. Kepada seluruh keluarga besar Yayasan Pondok Pesantren Al-Karimiyah
yang sudah bersedia untuk diwawancarai ditengah kesibukannya.
8. Seluruh staff baik Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas yang telah
menyediakan fasilitas dalam melengkapi penulisan skripsi.
9. Kedua orangtua tersayang Papa dan Mama Bapak H. Samuslim S.Ag dan Ibu
Hj Kokom Darwulan MM yang penuh tulus dan kasih sayangnya serta do’a
agar penulisan skripsi ini terselesaikan.
10. Adik-adikku Ulfa Rizat Hanani dan Muhammad Farhan Habibie yang sudah
banyak mensupport dalam penyusunan skripsi.
11. Keluarga kecilku suamiku Edi Supriyanto yang selalu mendampingi dan
mendukung skripsi ini juga teruntuk anakku Muhammad Azzam Al-Hafizh
yang selalu menemani kemanapun dan dimanapun lbunya berada.
12. Terima kasih yang luar biasa kepada sahabat-sahabatku angkatan 2012
Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam.

5
Demikian ucapan terima kasih penulis, semoga amal baik semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini mendapat imbalan dan
pahala yang sebesar-besarnya dari Allah SWT. Akhir kalam, jika banyaknya
kesalahan dan kekurangan penulis, mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-
luasnya. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi almamater khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Ciputat, 14 Mei 2019

Alifianti Uswatun Hasanah

6
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................................


LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................
ABSTRAK ..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Pembatasan dan Masalah .......................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..............................................................5
D. Kerangka Teori ......................................................................................6
E. Metode Penelitian ..................................................................................6
F. Tinjauan Pustaka ....................................................................................8
G. Sistematika Penulisan ............................................................................9
BAB II SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH
A. Biografi Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA ............................................11
B. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Karimiyah ...........................14
C. Visi dan Misi Pesantren ........................................................................21
D. Sarana dan Prasarana ............................................................................21
E. Struktur Pesantren .................................................................................22
F. Kegiatan-kegiatan Pesantren .................................................................23
G. Prestasi-Prestasi Pesantren ...................................................................26
BAB III PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH
A. Lembaga-Lembaga Pendidikan Formal ................................................27
B. Lembaga-Lembaga Non Formal ...........................................................37

7
BAB IV PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH DI
MASYARAKAT
A. Bidang Pendidikan.................................................................................41
B. Bidang Sosial ........................................................................................43
C. Bidang Ekonomi ...................................................................................44
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan ............................45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................48
B. Saran ....................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................51
LAMPIRAN-LAMPIRAN

8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membicarakan pesantren atau pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan


Islam sangat penting dan menarik, khususnya bagi praktisi pendidikan dan pemimpin
umat. Pesantren sebagai lembaga pendidikan tetap konsisten melakukan perannya
sebagai pusat pendalaman ilmu-ilmu agama (tafaqquh fi al-din) dan lembaga dakwah
Islamiyah serta ikut mencerdaskan anak bangsa yang telah diakui masyarakat.1
Martin van Bruinessen mengatakan bahwa Pesantren memiliki kecenderungan
tentang sistem pendidikan Islam yang ada di Timur Tengah, lebih jelasnya
Bruinessan mengatakan bahwa pesantren sabagai lembaga yang identik dengan
peradaban Islam, namun kemunculannya tidak sejak masa islamisasi, tetapi sekitar
abad ke 18 dan mengalami perkembangannya pada abad ke 19. 2 Nurcholish Madjid
menyatakan lembaga yang serupa pesantren ini sebenarnya sudah ada sejak pada
masa sebelum kedatangan Islam di Indonesia. Sehingga Islam tinggal meneruskan
dan mengislamkan lembaga pendidikan yang sudah ada.3 Manfred Ziemek,
mengatakan pula bahwa pesantren itu merupakan hasil perkembangan secara paralel
dari masa sebelum Islam yang telah melembaga berabad-abad lamanya serta
mempunyai sistem pendidikan dalam bentuk asrama.4
Dalam perkembangan pesantren di lndonesia, sebagai model pendidikan yang
memiliki karakter pusat ilmu agama dan dakwah Islamiyah yang diakui masyarakat,

1
Abdullah Syukri Zarkasyi, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2005), h. 1.
2
Martin van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat Tradisi-tradisi Islam di Indonesia
(Bandung: Mizan, 1995), h. 25.
3
Nurcholish Madjid, Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan (Jakarta: Paramadina,
1997), h. 3.
4
Manfred Ziemek, Pesantren Dalam Perubahan Sosial (Jakarta: P3EM, 1983), h. 17.

9
pesantren saat ini menjadi sorotan penting terutama dalam lembaga pendidikan.
Demikian halnya, karena banyak transformasi kearah pendidikan yang lebih moderen.
Pesantren dapat diklasifikasikan menjadi dua, yanki pesantren tradisional
(salaf) dan pesantren modren (khalaf). Dalam kontkes keilmuannya, pesantren
tradisional merupakan jenis pesantren yang masih mempertahankan pengajaran kitab-
kitab klasik sebagai inti pendidikannya. Sistem pengajarannya pun masih
menggunakan metode klasik yakni wetonan5 dan sorogan.6 Berbeda dengan
pesantren modren yang lebih terbuka dalam menerima hal-hal baru disamping tetap
mempertahankan tradisi lama yang sudah ada. Dalam proses belajarnya pun sudah
mengenal perjenjangan. Munculnya pesantren modren yang kemudian berpengaruh
pada pola pikir para elit Islam tentang sistem pendidikan yang lebih baik.7
Kehadiran pesantren pun tidak dapat dipisahkan dari tuntutan umat. Karena
itu pesantren sebagai lembaga pendidikan selalu menjaga hubungan yang harmonis
dengan masyarakat di sekitarnya sehingga keberadaannya di tengah-tengah
masyarakat tidak menjadi terasing. Dalam waktu yang sama segala aktivitasnya pun
mendapat dukungan dan apresiasi penuh dari masyarakat sekitarnya. 8 Perlakuan ini
tidak terlepas dari peran kiai yang menjadi seseorang yang dituakan oleh masyarakat9

5
Wetonan disebut juga dengan bandongan, yakni metode yang dilakukan kiai terhadap
sekelompok santri yang akan mendengarkan dan menyimak kitab yang dibaca sang kiai. Kiai
membacakan, meneterjemahkan, menerangkan, mengulas kitab sedangkan santri menuliskan
keterangan yang dianggap penting yang membantunya dalam memahami kitab yang dipelajari.
6
Sorogan merupakan kegiatan pembelajaran santri yang lebih menitik beratkan pada
pengembangan kemampuan individu dibawah bimbingan kiai, dimana kiai mempersilahkan santri
membaca terlebih dahulu sedangkan kiai mendengarkan dan memperhatikan serta mengevaluasi
bacaan santrinya berikut isi kandungan kitab yang dibaca.
7
A. Malik MTT, Inovasi Kurikulum Berbasis Lokal di Pondok Pesantren (jakarta: Balai
Penelitian &Pengembangan Agama Jakarta, 2008), h. 16-20
8
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2007), h. 286.
9
Mujamil Qamar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratis Institusi
(Jakarta: Erlangga, 2009), h. 29.

10
selaku pendiri pondok pesantren atau keturunan dari pendiri pondok pesantren
tersebut. Kiai memiliki kemandirian yang sangat tinggi. Segala aspek termasuk
manajemen di pondok pesantren ditentukan oleh Kiai, bahkan sampai hal terkecil dari
pesantren.10 Dalam hal ini Kiai menjadi key person, kunci perkembangan pondok
pesantren.
Melihat kondisi pendidikan terutama pendidikan agama yang sesuai dengan
keadaan masyarakat saat itu terkhusus di wilayah Sawangan Depok, seorang Kiai
yakni Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA berinisiatif mendirikan sebuah pesantren salafi
modern yang pada saat itu belum banyaknya pesantren yang lahir di Sawangan
Depok. Dengan langkah yang diambil oleh Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA
mendirikan pesantren, menjadikan pesantren beliau salah satu pesantren tertua di
Sawangan Depok dengan metode ajar salafi modern.
Pondok Pesantren Al-Karimiyah yang didirikan oleh Dr. KH. Ahmad
Damanhuri MA ini berdiri pada tahun 1990 di mana kondisi masyarakat saat itu
membutuhkan lembaga yang mampu melahirkan generasi yang berilmu dan
berakhlak mulia.
Pada perkembangannya, Pondok Pesantren Al-Karimiyah ini dalam jangka
waktu kurang lebih 25 tahun sudah mendirikan MI, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah
Aliyah, perguruan tinggi Islam yang dinamakan STAISKA, Majlis Ta’lim bahkan
KBIH.
Pada uraian diatas, maka penulis merasa terdorong untuk melakukan suatu
Penelitian mengenai Perkembangan Pondok Pesantren Al-Karimiyah di Sawangan
Depok 1990-2015. Yang menariknya dari penelitian ini adalah tidak banyak dari
pesantren di Depok terkhusus di daerah Sawangan yang memiliki lembaga pesantren
sampai pada tingkat sekolah tinggi dan bahkan KBIH. Pemilihan tahun penelitian
antara 1990-2015, merupakan tahun perkembangan dan pembangunan pesantren Al-
Karimiyah.

10
Nur Efendi, Manajemen Perubahan di Pondok Pesantren (Yogyakarta: Teras, 2014), h. 3.

11
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah
Mempelajari sejarah perkembangan pesantren di lndonesia sebagai lembaga
pendidikan keagamaan yang dipercaya masyarakat sangat menarik, terkhusus sesuai
judul yang diambil penulis yaitu : “Perkembangan Pondok Pesantren Al-Karimiyah di
Sawangan Depok 1990-2015”. Penulis menyadari bahwa melakukan suatu kajian
tentang pondok pesantren tidak akan dibahas secara keseluruhan melihat luasnya
cakupan mengenai pesantren. Maka sesuai dengan judul dan latar belakang di atas
penulis memfokuskan batasan penelitian, yakni pada sejarah berdiri dan
berkembangnya pondok pesantren Al-Karimiyah serta faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan pesantren.

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penulis rumuskan sebagai
berikut :
a. Bagaimanakah awal sejarah berdirinya pondok pesantren Al-Karimiyah ?
b. Bagaimanakah perkembangan dan faktor apa sajakah yang mempengaruhi
perkembangan pesantren Al-Karimiyah ?

12
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian
Ada beberapa tujuan dan manfaat yang penulis harapkan melalui penelitian
ini, terbagi dalam tujuan dan manfaat akademisi dan praktisi :
1. Tujuan akademis :
a. Untuk mengetahui sejarah perkembangan pondok pesantren Al-Karimiyah
b. Untuk mengetahui perkembangan apa saja yang diberikan pondok
pesantren Al-Karimiyah dalam masyarakat Sawangan-Depok
2. Tujuan praktisi :
a. Sebagai salah satu syarat medapat gelar Strata satu (S1) Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Untuk memperkenalkan pondok pesantren Al-Karimiyah pada masyarakat
luas.
c. Sebagai salah satu wawasan pengetahuan mengenai pesantren di
lndonesia.

2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan karya ilmiah ini, diantaranya :
a. Sebagai tambahan referensi kajian sejarah Islam khusunya Pondok
Pesantren, sehingga dapat menjadi acuan bagi peniliti selanjutnya untuk
meneliti pesantren tersebut dalam aspek yang lain
b. Karya ilmiah ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat
muslim dalam menanggapi pentingnya Pondok Pesantren.
c. Secara kelembagaan, diharapkan skripsi ini dapat melengkapi data
perpustakaan, baik perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakrta,
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, dan Perpustakaan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah.

13
D. Kerangka Teori

Suatu lembaga terutama lembaga keagamaan pesantren tidak terlepas dari


perubahan perkembangan pesantrennya. Terutama dalam perubahan perkembangan
pendidikan, ekonomi, bahkan sosial, demikian karena pondok pesantren memiliki
andil besar bagi perubahan sosial masyarakat. Dalam hal ini, Pendekatan sosial akan
membantu meningkatkan kemampuan untuk mengetahui berbagai jenis aspek sosial
masyarakat atau gejala yang akan dikaji.11
Untuk melihat perkembangan yang terjadi dalam perkembangan yang ada di
Pondok Pesantren Al-Karimiyah, maka pendekatan yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah pendekatan sosiologi yang berkaitan dengan teori perubahan sosial Rober
M Maclver dan Selo Soemarjan. Di mana keduanya berpendapat bahwa perubahan
sosial menekankan pada lembaga kemasyarakatan dan kondisi sosial yang
mempengaruhi aspek kehidupan sosial, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berpengaruh pada pola pikir masyarakat, nilai, sikap, dan prilakunya.
Teori perubahan sosial yang dipakai peneliti dalam menganalisa
perkembangan pondok pesantren Al-Karimiyah ini diawali dengan adanya
penyesuaian diri dan proses perubahan yang terjadi dimasyarakat dengan melihat
waktu, tempat, pelaku, dan lainnyan12 dengan mengarah pada tujuan perkembangan
dan kemajuan pesantren,

E. Metode Penelitian

Metode penelitian sejarah adalah seperangkat aturan atau prinsip sistematis


untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, melakukan penelitian
secara kritis dalam bentuk tulisan.13 Setelah penulis menetapkan dan menentukan

11
Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1992), h.145.
12
Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1992), h.99.
13
Dudung Abdurahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 43.

14
objek yang akan dikaji, yakni Perkembangan Pondok Pesantren Al-Karimiyah di
Sawangan Depok 1990-2015 lembaga yang memiliki latar belakang sejarahnya juga
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pesantren.
Dalam menuliskan metode penelitian sejarah, maka penulis melakukan empat
tahapan dalam penulisan skripsi sebagai berikut :
a. Heuristik (Pengumpulan Sumber)
Pengumpulan sumber yang dikumpulkan harus sesuai dengan jenis sejarah
yang akan ditulis.14 Maka dalam proses pencarian dan pengumpulan sumber penulis
menggunakan metode library research yakni pencarian dan pengumpulan
berdasarkan kepustakaan dengan mengunjungi perpustakaan, seperti Perpustakaan
Utama UIN syarif Hidayatullah Jakarta, sumber lapangan pesantren (survey),
dokumen atau arsip pondok pesantren Al-Karimiyah dan wawancara langsung
b. Verifikasi (Kritik Sumber)
Setelah melakukan tahap pencarian dan pengumpulan data, tahap selanjutnya
ialah verifikasi atau kritik sejarah atau keabsahan sumber melalui otentitas dan
kredibilitas sumber.15 Sumber-sumber yang dikumpulkan baik berupa benda, usmber
tertulis maupun sumber lisan yang kemudian diuji melalui serangkaian kritik, baik
kritik yang bersifat intern maupun ekstren.16
b. Interpretasi (Penafsiran)
Tahapan selanjutnya, data yang sudah dikumpulkan dan dikritisi, akan
ditafsirkan oleh penulis. Ini dilakukan untuk mengaitkan satu sumber dengan sumber-
sumber lainnya yang akan berbuah pada sebuah penulisan. Ini merupakan upaya
penafsiran atas fakta-fakta sehingga fakta itu menjadi struktur yang logis.17

14
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta:Yayasan Benteng Budaya, 1995), h. 94.
15
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya , 1995), h. 99.
16
M Dien Madjid, Pengantar Ilmu Sejarah, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2013), h. 113.
17
A Daliman, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2015), cetakan II, h. 83.

15
c. Historiografi (Penulisan)
Tahap ini merupakan tahap terakhir setelah melalui tiga tahapan sebelumnya.
Tulisan ini menjadi alat bantu untuk melengkapi penulisan dalam sejarah.dalam
tahapan ini penulis berusaha menyajikan fakta sejarah secara sistematis yang
disajikan dalam bentuk beberapa bab terkait agar mudah dipahami oleh pembaca.
Sebagai pedoman dalam teknik penulisan skripsi, penulis merujuk pada buku
pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) yang diterbitkan oleh
ceqda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.18

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai pondok pesantren memang bukanlah hal baru tentunya.


Penelitian yang dilakukan diantaranya dimuat dalam buku-buku, jurnal, skripsi, tesis,
bahkan dalam disertasi. Demikian halnya karena dunia pesantren merupakan objek
penelitian yang tidak pernah habis.
Dalam penelusuran penulis, belum menemukan studi yang mengkaji
mengenai Perkembangan Pondok Pesantren Al-Karimiyah di Sawangan Depok 1990-
2015, maka dalam hal ini penulis mengangkat judul tersebut sebagai skripsi penulis
dan yang menjadi daya tarik penulis adalah pondok pesantren Al-Karimiyah
merupakan pondok pesantren di Sawangan Depok yang memiliki perguruan tinggi
juga KBIH.
Dalam penulisan penulis pun melalui tinjauan pustaka di perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, menemukan beberapa judul sebagai hasil perbandingan
penelitian penulis yakni :

18
Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Jakarta :
ceqda, UIN Syarif Hidayatullah 2007), h. 17.

16
Sejarah berdiri dan berkembangnya pondok pesantren Al-Awwabin kota Depok tahun
1962-2008 oleh :
Yeni Rahmawati, NIM 105022000830, Mahasiswa Sejarah dan Kebudayaan
Islam yang mengkaji lembaga pesantren di Pancoran Mas Depok namun beda
kecamatan dengan kajian penulis

Retorika Dakwah KH. Ahmad Damanhuri di Depok oleh :

Ari Pratama Putera, NIM 107051002478, Mahasiswa Komunikasi dan


Penyiaran Islam yang mengkaji menganai retorika dakwah KH. Ahmad Damanhuri
yang posisinya sebagai pimpinan pondok pesantren Al-Karimiyah berbeda dengan
penelitian penulis yang membahas perkembangan pesantrennya. Dalam skripsi Ari
Pratama Putera ini hanya membahas profil KH. Ahmad Damanhuri yang ikut serta
dalam perpolitikan partai PKB di Indonesia.

B. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, maka penulis membagi beberapa


bab dengan rincian sebagai berikut :
BAB I Merupakan Bab Pendahuluan yang membahas tentang latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, kerangka teori, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan.
BAB II Merupakan Bab mengenai sejarah berdirinya pondok pesantren Al-
Karimiyah yang didalamnya membahas tentang tokoh pendiri
pesantren, sejarah berdirinya Pondok Pesantren, visi misi dan proses
kerja pondok pesantren.
BAB III Merupakan Bab tentang perkembangan pondok pesantren Al-
Karimiyah yang didalamnya membahas tentang lembaga-lembaga
yang didirikan oleh pondok pesantren, baik itu formal dan non-formal.

17
BAB IV Merupakan Bab mengenai pengaruh Pondok Pesantren Al-Karimiyah
yang di dalalamnya membahas tentang perkembangan Pondok
Pesantren dalam bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang sosial
yang mempengaruhi perkembangan bagi pesantren dan masyarakat.
BAB V Merupakan Bab yang berisikan kesimpulan tentang uraian yang
dibahas beserta saran untuk penelitian selanjutnya.

18
BAB II

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Karimiyah

A. Biografi Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA

Pondok Pesantren bisa dianggap lembaga khas Indonesia. Meskipun pesantren


merupakan lembaga Islam tradisional, namun dalam beberapa aspek berbeda dengan
sekolah tradisional di dunia Islam manapun.19 PondokPesantren pada awalnya lahir
sebagai menifestasi dari bertemunya dua kemauan, yaitu semangat orang yang ingin
menuntut ilmu (santri) sebagai bekal hidupnya dan keikhlasan orang yang mau
mentrasmisikan ilmu-ilmunya kepada umat, yaitu Kiai.
Pondok Pesantren memiliki beberapa unsur yang dalam hal-hal tertentu
membedakan dengan sistem pendidikan lainnya. Unsur-unsur tersebut meliputi : Kiai,
santri, masjid, asrama, dan pengajian kitab kuning.20 Salah satu unsur pertama dan
terpenting di Pondok Pesantren adalah Kiai.
Inilah sosok Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA dengan tekad beliau dan
keikhlasannya mendirikan Pondok Pesantren Al-Karimiyah. Beliau dilahirkan pada
tanggal 27 April 1959 yang tanggalnya sama dengan ulang tahun Kota Depok. Beliau
berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama (NU). Ayahnya bernama H. Abdul Karim bin
H. Zainal Abidin yang bekerja sebagai petugas KUA dan ibunya bernama Hj.
Maryam seorang guru mengaji.
Latar belakang keluarga yang agamis menjadikan beliau pribadi yang mandiri
dan taat beragama. Anak pertama dari lima bersaudara ini menjadikan beliau
bertanggung jawab terhadap keluarga dan menjadi contoh bagi saudara-saudaranya.

19
Martin van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat Tradisi-tradisi Islam di
Indonesia (Bandung: Mizan, 1995), h. 21
20
Zamarkhasyi Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai (Jakarta:
LP3ES, 1986), h. 44

19
Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA memiliki istri bernama Hj. Prawati Ningsih
dan memiliki 5 orang anak yakni :
1. Hj. Sayyidah Rifqoh S. Sos (kepala sekolah MI Al-Karimiyah)
2. Hj. Sayyidah Qonita S.Pd.I (Pembina Pondok Pesantren Al-Karimiyah)
3. H. Muhammad Fathi S.Pd.I
4. H. Muhammad Nabil Bahnesi S.Pd.I
5. Muhammad Nahdlo Himami
Sosok beliau yang karismatik menjadikan beliau salah satu Kiai yang disegani
dikalangan para Kiai, Ustad bahkan masyarakat terkhusus di Sawangan Baru. Dilatar
belakangi dengan pengalaman pendidikan yang baik, wibawa dan kegigihan beliau
dalam berdakwah menjadikannya figure ulama yang berhasil mendirikan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah. Berikut perjalanan pendidikan KH. Ahmad Damanhuri :
1. Madrasah lbtidaiyah Hidayatul Atfal (1965-1973)
2. Madrasah Tsanawiyah dan Pesantren di Salafiyah Al-Mashad yanng dipimpin oleh
Al-Habib Hamid bin Hud bin Alwi Al-‘Athos Cijurai Sukabumi (1973-1976)
3. Madrasah Aliyah dan Pesantren di Darurrahman Kebayoran Baru dipimpin oleh
KH. Syukron Ma’mun (1976-1979)
4. IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fak. Ushuluddin Jur. Dakwah (tidak sampai
selesai) (1979-1980)
5. Madinah University Saudi Arabia KSA Jurusan Linguistik Bahasa Arab (Diploma
1 dan 2) (1980-1983)
6. Madinah University Saudi Arabia KSA Fakultas Syari’ah (S1) (1983-1988)
7. Pasca Sarjana UNISMA 45 Bekasi Fakultas Syari’ah (S2) (2006-2009)
8. Pasca Sarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor (S3) (2009)

20
KH. Ahmad Damanhuri MA pun ikut serta dalam beberapa organisasi.
Berikut perjalanannya :
1. Anggota IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama)
2. Anggota GP ANSOR (Gerakan Pemuda ANSOR)
3. Anggota KNPI (Komite Pemuda Nasional Indonesia)
4. Anggota AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia)
5. Anggota KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama) Madinah
6. Anggota PPI (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia Madinah)
7. Pendiri sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Al-Karimiyah (1990-sekarang)
8. Bergabung dengan partai PKB sejak berdirinya PKB yang dideklarasikan pada
tahun 1988
9. Anggota LDNU (Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama) DKI Jakarta (1998-
sekarang)
10. Pendiri dan Wakil Ketua FPI (Front Pembela Islam) (1998-2001)
11. Menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Depok (2004-2009)
12. Wakil Ketua DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Forum Ulama dan Habaib Betawi
(2005-sekarang)
KH. Ahmad Damanhuri MA suka sekali dengan berdakwah. Beliau pun dari
muda sudah menjadi seorang mubaligh yang menghadiri ceramah-ceramah
diberbagai tempat sampai sekarang. Aktivitas beliau disamping memimpin Pondok
Pesantren Al-Karimiyah dan berdakwah kepada masyarakat, beliau pun dalam
mengembangkan pesantren telah mendirikan beberapa lembaga pendidikan yakni dari
tingkat
 MI Al-Karimiyah
 Mts Al-Karimiyah
 MA Al-Karimiyah
 Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Karimiyah (STAISKA).

21
Beliau pun juga mendirikan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan
menaungi 20 lebih Majlis Ta’lim sekecamatan Sawangan yang pengajiannya biasanya
bertempat di masjid Jami Al-Aula disamping pondok pesantren sebagai dakwah
beliau kepada masyarakat.21 Kesemua lembaga yang didirikan beliau berada dalam
komplek Pondok Pesantren Al-Karimiyah di Jl. H. Maksum No. 23 Sawangan Baru
Kota Depok 16511.

B. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Karimiyah

Pondok Pesantren adalah sebuah institusi pendidikan Islam tradisional di


mana para santri tinggal di asrama dan belajar ilmu-ilmu keagamaan di bawah
bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai.22 Syaikh Maulana Malik
Ibrahim dalam mengembangkan dakwahnya menggunakan masjid dan pesantren
sebagai pusat transmisi keilmuan Islam.23 Inilah awal kemunculan Pondok Pesantren
yang menggunakan masjid sebagai pusat studi keagamaannya, dengan tinggal
diserambi-serambi masjid kemudian ditampung dan difasilitasi dirumah Kiai.24
Semakin banyaknya santri, tempat rumah Kiai juga tidak memadai lagi, munculah
inisiatif Kiai dengan dukungan masyarakat membangun pondokkan sebagai tempat
tinggal para santri juga sebagai kegiatan hari-hari, ibadah dan pendidikan mereka. Hal
ini yang dilakukan Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA pada proses didirikannya Pondok
Pesantren Al-Karimiyah.
Sebelum namanya menjadi Al-Karimiyah, pada tahun 1990 diawal
pendiriannya dinamakan “Darul Karimah”. Penamaan karim ini dinisbatkan kepada
21
Wawancara pribadi dengan Bp. H. Rohimy Azhari S.Pd.I, Sekretaris Yayasan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah, Depok, 06 Mei 2019
22
M. Maksum, Refleksi Pesantren Otokritik dan Prospektif, (Jakarta: Ciputat Institut, 2007),
h. 1
23
Mastuki HS dan M. IshomEl-Saha, Intelektualisme Pesantren Potret Tokoh dan
Cakrawaladi Era Pertumbuhan Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka, 2006), cetakan ke 3, h. 8
24
Wawancara pribadi dengan Hj. Sayyidah Qonita S.Pd.I, Koordinator santri Putri Yayasan
Pondok Pesantren Al-Karimiyah, Depok, 06 Mei 2019

22
ayah Dr. KH. Ahmad. Damanhuri MA yakni H. Abdul Karim. Pada proses
perjalannya, ditahun 1993 nama Darul Karimah berubah menjadi Al-Karimiyah untuk
pembuatan surat resmi pendirian Pondok Pesantren di notaris.25 Ditahun yang sama
tepatnya 1993 Pondok Pesantren Al-Karimiyah melebarkan sayap dengan mendirikan
beberapa lembaga pendidikan yakni, mendirikan Madrasah Tsanawiyah (Mts),
selanjutnya ditahun 1994 mendirikan Madrasah Aliyah (MA) yang memiliki tiga
jurusan yakni, IPA, IPS, dan Keagamaan. Pada tahun 1998 didirikanlah Sekolah
Tinggi Agama Islam Al-Karimiyah atau disingkat STAISKA dan ditahun 2015
didirikanlah MI Al-Karimiyah. Pelebaran sayapnya pun tidak hanya pada lembaga
pendidikan saja, tetapi Pondok Pesantren Al-Karimiyah mendirikan Majlis Ta’lim
pada tahun 2012 dan ditahun 2003 secara resmi Pondok Pesantren mendirikan
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH).
Pondok pesantren merupakan institusi yang sangat strategis dalam realitas
sosial dan pendidikan yang menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam
mencerdaskan anak Indonesia. Semua ini terbentuk berkat tekad dan niat yang tulus
sang Kiai dalam membantu program-program pemerintah.
Pondok Pesantren Al Karimiyah telah melahirkan ribuan alumni yang
berkiprah di berbagai bidang di tengah tengah masyarakat. Hal tersebut tidak terlepas
dari figur sederhana Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA serta kekuatan wibawa yang di
miliki beliau untuk menggerakan pondok pesantren yang di pimpinnya.
Konsekuensi untuk mejadikan pendidikan pesantren sebagai pilar terdepan
serta komitmen terhadap ajaran AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH tetap menjadi
pilihan yang tepat untuk dapat di kolaborasikan dengan sistem pendidikan modern
sehingga mampu melahirkan insan yang berakhlak mulia, cerdas, fleksibel dan
berwawasan luas.

25
Wawancara pribadi dengan Bp. H. Rohimy Azhari S.Pd.I, Sekretaris Yayasan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah, Depok, 06 Mei 2019

23
Berdirinya Pondok Pesantren Al-Karimiyah dilatar belakangi dengan hal-hal
berikut :
1. lngin mencetak santri-santri yang memiliki sifat :

 Unggul
 Berakhlak mulia
 Berpengetahuan luas.
2. Ingin mencetak santri yang memiliki kemampuan orasi atau ahli dalam
berpidato sehingga dapat berdakwah dan mengembangkan syi’ar Islam.
3. Untuk mencari keridhaan Allah Swt.
4. Untuk menyebarkan dakwah Islamiyah.
5. Untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah Swt.
6. Membantu program pemerintah untuk mewujudkan manusia-manusia
pembangunan yang :
 Bertaqwa
 Sehat jasmani rohani dengan memiliki pengetahuan dan teknologi
tinggi
 Bertanggung jawab terhadap ummat manusia, bangsa, dan masa depan
pendidikan, kebudayaan, keagamaan, kesehatan, sosial.
Upaya dalam mengembangkan Pondok Pesantren terlihat dengan bertambah
banyaknya jumlah santri yang awalnya hanya 30 orang putra, pada proses tiap
tahunnya terus bertambah mencapai lebih dari 500 santri putra dan putri. Banyaknya
perubahan dalam segi bangunan dan sejumlah fasilitas lainnya pun merupakan suatu
ciri kemajuan Pondok Pesantren Al-Karimiyah.
Santri bertambah maka pengajar pun juga harus bertambah dan begitu juga
dengan jumlah alumni yang sudah lulus dari Pondok Pesantren Al-Karimiyah.
Berikut datanya :

24
Jumlah Santri Pondok Pesantren Al-Karimiyah 1990-201526

Tahun Jumlah Santri

1990-1991 10 0rang

1991-1992 20 Orang

1992-1993 28 Orang

1993-1994 35 orang

1994-1995 48 Orang

1995-1996 60 Orang

1996-1997 80 Orang

1997-1998 100 Orang

1998-1999 125 Orang

1999-2000 160. Orang

2000-2001 200 Orang

2001-2002 240 Orang

2002-2003 285 Orang

2004-2005 340 Orang

2006-2007 430 Orang

2008-2009 480 Orang

2009-2010 540 Orang

26
Data Profil Pondok Pesantren Al-Karimiyah

25
2010-2011 590 Orang

2012-2013 625 Orang

2014-2015 660 Orang

2015-2016 680 Orang

Jumlah Ust/ Pengajar Pondok Pesantren Al-Karimiyah 1990-201527

Tahun Jumah Ust/ Pengajar

1990-1991 1 Orang

1991-1992 3 Orang

1992-1993 8 Orang

1993-1994 10 Orang

1994-1995 10 Orang

1995-1996 15 Orang

1996-1997 15 Orang

1997-1998 18 Orang

1998-1999 18 Orang

1999-2000 20 Orang

2000-2001 22 Orang

27
Data Profil Pondok Pesantren Al-Karimiyah

26
2001-2002 25 Orang

2002-2003 25 Orang

2004-2005 30 Orang

2006-2007 40 Orang

2008-2009 50 Orang

2009-2010 60 Orang

2010-2011 60 Orang

2012-2013 60 Orang

2014-2015 60 Orang

2015-2016 60 Orang

Jumlah Alumni Pondok Pesantren Al-Karimiyah 1990-201528

Tahun Jumlah Alumni

1990-1991 10 0rang

1991-1992 20 Orang

1992-1993 28 Orang

1993-1994 35 orang

1994-1995 48 Orang

1995-1996 100 Orang

28
Data Profil Pondok Pesantren Al-Karimiyah

27
1996-1997 140 Orang

1997-1998 205 Orang

1998-1999 20O Orang

1999-2000 190 Orang

2000-2001 197 Orang

2001-2002 185 Orang

2002-2003 205 Orang

2004-2005 20O Orang

2006-2007 190 Orang

2008-2009 197 Orang

2009-2010 203 Orang

2010-2011 200 Orang

2012-2013 210 Orang

2014-2015 205 Orang

2015-2016 245 Orang

Status pondok pesantren 100% adalah swasta, kelangsungan hidup pesantren


berasal dari pribadi pimpinan pesantren Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA dan dari
iuran santri tiap bulannya.

28
C. Visi dan Misi Pesantren

Setiap lembaga baik itu pendidikan, keagamaan, sosial ataupun lembaga


lainnya pasti memiliki tujuan visi misi dengan terbentuknya lembaga tersebut.
Begitupun dengan Pondok Pesantren Al-Karimiyah yang memiliki visi dan misi
yakni :
Membentuk manusia yang berakhlak mulia
Membentuk generasi yang cerdas, terampil dan berwawasan luas
Menghasilkan pelajar salafi yang fleksibel29

D. Sarana dan Prasarana

Untuk mencapai keberhasilan program pendidikan di Pondok Pesantren Al-


Karimiyah, maka Pondok Pesantren berupaya untuk menyediakan sarana dan
prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren Al-
Karimiyah mulai tahun 1990- sampai sekarang terus mengalami perkembangan,
karena selalu mengadakan pembangunan tanpa henti. Sarana dan prasarana Pondok
Pesantren Al-Karimiyah berupa :
1. Masjid ( Putra dan Putri terpisah )
2. Gedung asrama ( Putra dan Putri terpisah ) dilengkapi dengan fasilitas kamar
santri, aula, kamar mandi, ruang pengurus.
3. Lapangan Olah raga
4. Koponter (Koperasi Pesantren)
5. Gedung MI
6. Gedung Mts
7. Gedung MA
8. Gedung STAI

29
Data Profil Pondok Pesantren Al-Karimiyah

29
9. Ruang Multimedia
10. Ruang Komputer
11. Ruang Laboratorium
12. Kantor PSB
13. Kantor KBIH
14. Asrama Asatidz (Guru Pesantren)
15. Perpustakaan
Kesemua sarana dan prasarana ini ada di jl. H, Maksum No. 23 Rt. 04/ 02
Sawangan Baru, Sawangan, Depok.

E. Struktur Pesantren

Struktur adalah sebuah mekanisme dalam suatu kepengurusan yang disusun


atau dibangun secara teratur untuk mencapai suatu tujuan bersama. Berikut struktur
Pondok Pesantren Al-Karimiyah :

Struktur Pengurus Pondok Pesantren Al-Karimiyah30

Pengasuh / Pimpinan Pondok pesantren Al- Karimiyah


Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA.,

Sekretaris
Ust H. Rohimi Azhari S. Pd. I

Bendahara
Hj Prawati Ningsih S.Pd.I

30
Data Profil Pondok Pesantren Al-Karimiyah

30
Koordinator Kesantrian Putra Koordinator Kesantrian Putri
Ust H Ubaidillah S. H.I Ustzah Hj sayyidah Qonita S.Pd.l

Pembimbing Santri Putra Pembimbing santri Putri

Ust Nasehuddin S.Pd. I Ustzah Siti Rohmah S. Pd. I


Ust . Abdul Hamid Baidowi S.Pd.I Ustazah Nurul Kamilah S. Pd
Ust . Fauzan S. Pd.I Ustazah Imas Shopiah S. Pd.I
Ust Muhammad Rezaldy S. Pd Ustzah Nur Indah Riski S. Pd
Ust Sigit Maulana S Hi
Ust angga Maulana S. Pd
Ust Khoirul Muttaqin S. Pd
Ust Ikhlasul Amal S. Pd
Ust Misbah Abdilah
Ust Rian Hadil

F. Kegiatan – Kegiatan di Pondok Pesantren Al-Karimiyah

Ada banyak sekali kegiatan di Pondok Pesantren Al-Karimiyah, baik itu yang
melibatkan para pengajar ustad dan santri yang biasanya khusus ruang lingkup
pesantren saja. Ada juga kegiatan yang mengikut sertakan masyarakat dalam proses
berjalannya kegiatan tersebut. Diadakannya kegiatan ini sebagai acuan perkembangan
pesantren dalam mendidik santri-santrinya untuk bisa lebih berpengalaman,
bertanggung jawab, mandiri dan lebih mengembangankan diri agar menjadi pribadi
yang baik dan mapan nantinya jika terjun ke masyarakat.
Banyaknya kegiatan di Pondok Pesantren Al-Karimiyah ini, penulis bagi
menjadi 3 bagian, yakni :

31
a. Kegiatan Harian Santri31
Waktu Kegiatan
04.00 - 06.30 Bangun Pagi,Sholat Subuh berjamaah , Belajar Kitab di pesantren
06.30 - 07. 15 Makan Pagi, Persiapan Sekolah
07.15 - 14.00 Belajar Formal disekolah
14.00 - 15.30 Makan Siang, Ekstrakulikuler ( Marawis, Kaligrafi, Pramuka, PMR,
sepak bola, dll
15.30 - 16.00 Sholat Ashar dan Khultum
16.00 - 17.30 Belajar Kitab pesantren
17.30 - 20.00 Sholat Magrib, Qiroat ratib, Iqro dan Al- Qur’an
20.00 - 20.30 Makan Malem
20.30 - 22.00 Muthala’ah, Qiroat Rawi, Muhadharah
22.00 - 04.00 Istirahat

Kegiatan ini biasanya dilakukan harian untuk para santri dalam


mendisiplinkan waktunya di pesantren. Kegiatan ini dibuat sebagai upaya Pesantren
dalam mengembangkan kemandirian santrinya dan sebagai acuan untuk menjalankan
visi dan misi pesantren.
Sistem pendidikan di Pondok Pesantren Al-Karimiyah merupakan perpaduan
antara kurikulum pendidikan formal Kementrian Agama dan sistem pendidikan
pesantren yakni beberapa kitab dipilih untuk mengkaji khusus kitab yang disediakan
pesantren. Kitab-Kitab ini ditekankan untuk memahami dan menguasai kitab kuning.
Beberapa kitab yang diajarkan dipesantren adalah :
 Kitab fiqih : safinatunnajah, matan bina, dll.
 Kitan aqidah : Akhlaq, aqidatudiniyah, dll.
 Kitab susunan bahasa arab. Nahwu waadih, at-tasrif, jurumiyah dll.
Ada pula kegiatan yang mengacu pada bakat dan inofasi santri untuk lebih
berkembang. Seperti disebutkan diatas, ada marawis, kaligrafi, pramuka, dll. Hal ini
dilakukan bahwa santri bukan hanya belajar agama saja, tetapi banyak ilmu lain yang
diambil untuk mengasah bakat santrinya. Diharapkan agar setelah lulus nantinya
memiliki keahlian yang mereka minati.

31
Data Profil Pondok Pesantren Al-Karimiyah

32
b. Kegiatan Tahunan Pesantren
Mengikuti kalender kegiatan tahunan Pondok Pesantren Al-Karimiyah dan kalender
pendidikan nasional.
Beberapa kegiatan ini, ialah :
 PSB ( Penerimaan santri Baru )
 Mastasa ( Masa Taaruf santri )
 Haspak ( Kegiatan santri saat libur sekolah )
 Isro mi’roj
 Maulid Nabi Muhammad SAW
 Haflah wadda ( Acara perpisahan bagi santri kelas 3 Mts dan 3 MA )
 Study Ilmiyah
 Tour Religi (Kegiatan tour untuk kelas 3 MA)
 Semester Pondok dan sekolah
 Hari santri Nasional
 Harlah Pesantren

c. Kegiatan Pesantren Yang Melibatkan Masyarakat


 Maulid Nabi Muhammad SAW
 KPM ( Kegiatan pengabdian masyarakat )
 Kegiatan Gotong Royong
 Harlah Pesantren
 Tabligh Akbar

33
G. Prestasi-prestasi Pondok Pesantren Al-Karimiyah

Beberapa prestasi yang diraih santri dalam berbagai tingkatan dan


ekstrakulikuler :
 Juara 1 kaligrafi Tingkat seJabodetabek di Ponpes Himatul aliyah tahun
2018
 Juara 1 pidato B. Inggris seJabodetabek di Ponpes Darurahman tahun
2018
 Juara 3 pidato B. arab seJabodetabek di Ponpes Darurahman tahun 2018
 Juara Umum Pramuka Tingkat Penggalang di Ponpes Darurahman tahun
2018
 Volly ball Putra Peringkat 1 seleksi Aksioma MA Tingkat Kota Depok
2019
 Juara 1 Marawis seJabodetabek

34
BAB III

Perkembangan Pondok Pesantren Al-Karimiyah

Untuk menghadapi era modernitas dan dalam mempertahankan eksistensi


pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang mampu survive, maka pesantren
harus melakukan banyak perubahan dalam mengembangkan pesantren.
Perkembangan Pondok Pesantren Al-Karimiyah dalam jenjang tahun 1990
sampai dengan 2015 begitu pesat dengan melahirkan banyaknya lembaga-lembaga
yang dapat membangun pesantren, baik itu lembaga formal maupun lembaga non
formal. Beberapa sudah disebutkan diatas, lembaga pendukung tersebut berkaitan
dengan pendidikan, diantaranya MI, Mts, MA dan Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI). Lembaga non formalnya, berkaitan dengan kehidupan pesantren dan
masyarakat. Diantaranya Majlis Ta’lim dan KBIH.
Perkembangan terjadi untuk merespon dinamika perkembangan Pondok
Pesantren yang harus survive terhadap inovasi-inovasi dalam dunia pendidikan
lndonesia. Jika Pondok Pesantren tidak tanggap dengan perubahan tersebut dan tidak
melakukan inovasi, maka akan tertinggal.

A. Lembaga-lembaga pendidikan Formal

1. MI Al-Karimiyah
MI Al-Karimiyah berdiri pada tahun 2014 oleh Dr. KH. Ahmad
Damanhuri MA. MI Al-Karimiyah terletak di jl. H. Maksum No. 23 Sawangan
Baru Kec. Sawangan Depok. MI Al-Karimiyah dibangun diatas luas tanah 2.462
m2 dan luasbangunan 1.460 m2.32
Pada dasarnya, tujuan didirikannya MI Al-Karimiyah adalah :

32
Data Profil Sekolah MI Al-Karimiyah

35
1. Diarahkan guna mencapai tujuan pendidikan nasional dengan kemampuan
yang lebih, dalam hal penghayatan dan pengamalan ajaran agamanya.
2. Menjadikan semua mata pelajaran sebagai wahana untuk mencapai tujuan
pendidikan yang ditetapkan.
3. Penyajian mata pelajaran agama diberikan untuk memperkuat keimanan
melalui pendekatan rasional yang menghindari terjadinya pertentangan
keyakinan agama dengan ilmu pengetahuan.33
Tujuan diatas bermaksud agar lingkungan sekitar memiliki keilmuan
dalam bidang agama.
Menurut data tiga tahun terakhir, jumlah murid di MI Al-Karimiyah
hampir mencapai 300 orang murid dan belum memiliki lulusan dengan jumlah
guru kurang lebih 15 orang.
Data siswa/ i MI Al-Karimiyah34
Kelas 2017/2018 2018/2019
1 36 47
2 47 36
3 32 47
4 38 32
5 - 38

MI AL-Karimiyah baru dibangun pada tahun 2014 ini dikarenakan


tahapan pembangunan Pondok Pesantren Al-Karimiyah diawal berdirinya lebih
mementingkan pada kebutuhan pondok pesantren pada saat itu.

33
Data Profil Sekolah MI Al-Karimiyah
34
Data Profil Sekolah MI Al-Karimiyah

36
Struktur MI Al-Karimiyah 35
Ketua Yayasan : Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA
Ketua Komite Madrasah : Liesda Widyani
Kepala Madrasah : Hj. Sayyidah Rifqoh, S.Sos
Sie. Kesiswaan : Hj. Qonita, S. Pd. I
Sie. Kurikulum : Taufiq A Said. S. Pd. I
Sie. Sarana dan Prasarana : Fauzan, S. Pd. I

Visi Misi MI Al-Karimiyah 36


Visi
Mewujudkan generasi Muslim yang berakhlakul karimah, bertaqwa, dan
berkualitas
Indikator Visi :
1. Mampu bersaing dengan lulusan yang sederajat untuk melanjutkan/ diterima
dijenjang yang lebih tinggi
2. Mampu berfikir aktif, kreatif dan terampil memecahkan masalah
3. Memiliki keterampilan, kecakapan non akademis sesuai dengan minatnya
4. Memiliki keyakinan teguh dan mengamalkan ajaran agama Islam

Misi

Untuk mencapai visi sebagai Madrasah IPTEK, perlu penjabaran


dalam bentuk misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas dan
sistematis. Berikut misi MI A-l-Karimiyah yang dirumuskan berdasarkan visi
Madrasah :
a. Menerapkan pendidikan umum yang bercirikan Islam

35
Data Profil Sekolah MI Al-Karimiyah
36
Data Profil Sekolah MI Al-Karimiyah

37
b. Melaksanakan pendidikan dengan memprioritaskan penguasaan bahasa arab
dan inggris
c. Menjadikan lulusan yang berorientasi pada masyarakat

Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, madrasah berusaha


menerapkan berbagai kebijakan serta menjalin komunikasi yang baik untuk
menjamin hubungan kerja yang harmonis antara pendidik, peserta didik dan
orang tua.

2. Mts Al-Karimiyah
Mts Al-Karimiyah berdiri pada tahun 1993 dengan nomor statistik
sekolah (NSS) 121232760019, diatas luas tanah seluas 2.462 meter. Situasi
berdirinya Mts Al-Karimiyah dilatar belakangi dengan keadaan santri yang
bersekolah diluar pondok dan cukup jauh dari pesantren. Keadaan inilah yang
mendorong pihak pesantren terutama Dr. KH. A. Damanhuri mendirikan Mts,
agar pesantren dan sekolah saling berdekatan dan dapat terlihat kegiatan
pendidikan santrinya. Diantaranya pun, mendirikan Mts merupakan salah satu
program yang dapat membantu pemerintah dalam menyelenggarakan sistem
pendidikan wajib belajar 9 tahun.
Dengan berkembangnya Mts Al-Karimiyah, memiliki jumlah tenaga
pengajar atau guru 22 orang laki-laki dan 6 perempuan dan perkembangan murid
dengan data terakhir yakni 438 murid yang terbagi ke dalam 15 kelas dengan per
angkatan masing-masing 5 kelas.

38
Data siswa/ i Mts Al-Karimiyah37

Kelas VII VIII IX


2016/2017 163 121 162
2017/2018 141 154 105

Struktur Mts Al-Karimiyah38

Ketua Yayasan : Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA


Ketua Komite : Ruslan Efendi
Kepala Sekolah : H. Badrudin AK, S.Pd.I
Tata Usaha : Jahrudin, S.Pd.I
Sie. Kesiswaan : A. Edi Purnama, S.Pd.I
Sie. Kurikulum : A. Marullah Hasim, S.Ag
Sie. Sarana Prasarana : Rika Mariana, S.Pd.I, MM
Sie. Humas : Topik A Said, S.Pd.I, MM

Visi dan Misi Mts Al-Karimiyah39

1. Membentuk manusia yang berakhlak mulia


2. Membentuk generasi yang cerdas, terampil dan berwawasan luas
3. Menghasilkan pelajaran salafi yng flexsibel

Sarana Prasarana
1. Gedung asrama Putra dan Putri (terpisah)
2. Gedung sekolah milik sendiri
3. Ruang Perpustakaan

37
Data Profil Sekolah Mts Al-Karimiyah
38
Data Profil Sekolah Mts Al-Karimiyah
39
Data Profil Sekolah Mts Al-Karimiyah

39
4. Ruang Laboratorium
5. Aula Putra dan Putri
6. Ruang MULTIMEDIA
7. Lapangan Olahraga

2. MA Al-Karimiyah

Tidak jauh berbeda dengan Mts Al-Karimiyah, selang satu tahun


kemudian tepatnya tahun 1994, didirikanlah MA Al-Karimiyah sebagai
penunjang pendidikan tingkat selanjutnya. Berdirinya MA Al-Karimiyah ini,
dilatar belakangi untuk menuntaskan wajib belajar 9 Tahun membantu program
pemerintah. Tetapi juga didirikannya MA Al-Karimiyah ini sebagai acuan
pesantren dalam melaksakan pendidikan pesantren. Jadi diharapkan santri dapat
lulus tuntas sampai dengan tingkat MA. Bangunannya pun didirikan masih satu
lokasi dengan asrama putra.
Pada perkembangan MA Al-Karimiyah ini, memiliki tenaga pengajar atau
guru kurang lebih 25 orang dan dengan data jumlah siswa terakhir kurang lebih
300 siswa.
Data siswa/ i MA Al-Karimiyah40
Tahun
Kelas X Kelas XI Kelas XII
pelajaran
2018/ 2019 89 114 103

Struktur MA Al-Karimiyah41

Ketua Yayasan : Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA


Ketua Komite : Ruslan Efendi
Kepala Sekolah : H.A. Fatih Ghazali, S.Pd.I, MM
Tata Usaha : Jahrudin, S.Pd.I
40
Data Profil Sekolah MA Al-Karimiyah
41
Data Profil Sekolah MA Al-Karimiyah

40
Sie. Kesiswaan : A. Edi Purnama, S.Pd.I
Sie. Kurikulum : A. Marullah Hasim, S.Ag
Sie. Sarana Prasarana : Rika Mariana, S.Pd.I, MM
Sie. Humas : Topik A Said, S.Pd.I, MM

Visi Misi MA Al-Karimiyah42


Visi
Mewujudkan generasi muslim yang berakhlakul karimah, bertaqwa dan
berkualitas
Misi
a. Menerapkan pendidikan umum yang bercirikan Islami
b. Melaksanakan pendidikan dengan memproritaskan penguasaan bahasa arab
dan inggris
c. Menjadikan lembaga yang berorientasi pada masyarakat

Sarana Prasarana
1. Gedung asrama Putra dan Putri (terpisah)
2. Gedung sekolah milik sendiri
3. Ruang Perpustakaan
4. Ruang Laboratorium
5. Aula Putra dan Putri
6. Ruang Komputer
7. Lapangan Olahraga

42
Data Profil Sekolah MA Al-Karimiyah

41
4. STAISKA ( Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Karimiyah)

Beberapa pesantren di Depok terkhusus di Sawangan, sudah banyak


sekali yang membangun lembaga-lembaga pendidikan lainnya agar menopang
pendidikan pesantren. Begitu juga dengan pesantren Al-Karimiyah yang juga
membangun lembaga-lembaga pendidikan. Sedikit sekali yang membangun
lembaga pendidikan sampai kepada perguruan tinggi. Yang istimewa dari
pesantren Al-Karimiyah adalah pesantren ini memiliki lembaga pendidikan
sampai tingkat sekolah tinggi.
Dari sekian banyaknya pesantren terkhusus di Sawangan, hanya Al-
Karimiyah saja yang memiliki sekolah tinggi. Berdirinya sekolah tinggi Al-
Karimiyah ini atau disingkat STAISKA pada tahun 1999. Pencapaian program
sekolah tinggi ini sudah di rencanakan pendiri pesantren KH. A. Damanhuri
agar para santrinya bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi tidak hanya
sampai lulusan MA saja.
STAISKA ini pada awal berdirinya memiliki beberapa cabang sekitar
Depok dan Bogor, tetapi pada perkembangannya saat ini STAISKA hanya
berpusat di lingkungan pesantren Al-Karimiyah saja yakni di jl. H. Maksum
No. 23 Rt 04/ 02 Sawangan Baru Sawangan Depok. Demikian halnya agar
semua terpantau dalam perkembangan pesantren dan peraturan Dikti untuk
membangun sebuah Universitas tidak boleh memiliki cabang, harus memiliki
gedung permanen dan terpusat seluruh kegiatannya di satu tempat.43
Dosen-dosen yang didatangkan untuk STAISKA dengan pangkat hampir
seluruhnya S2 kurang lebih 25 orang. Mahasiswa STAISKA data terakhirnya
kurang lebih 3.000 mahasiswa dengan jumlah alumni mencapai hampir 3000
mahasiswa. Saat ini STAISKA hanya memiliki satu jurusan yakni Pendidikan
Agama Islam.

43
Wawancara pribadi dengan Bp. H. Rohimy Azhari S.Pd.I, Sekretaris Yayasan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah, Depok, 06 Mei 2019

42
Dalam rancangan mengembangkan STAISKA, Pondok Pesantren
merencanakan akan membuka jurusan lain yakni PGMI dan PGTK yang sangat
dibutuhkan terkhusus bagi sekolah-sekolah dikota Depok.44

Tujuan Didirkannya STAISKA45

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan/ atau


profesional dibidang pendidikan Ilmu agama, yang mampu mengembangkan dan
menerapkannya dalam kehidupan di masyarakat.
2. Melakukan Penelitian guna menghasilkan temuan-temuan baru dibidang ilmu
pendidikan agama Islam, baik penelitian teks maupun penelitian konteks.
3. Mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama Islam, sehingga menjadi
referensi bagi masyarakat yang akan mempelajarinya.
4. Menjalin kerja sama dengan instansi terkait dengan pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.

Visi dan Misi STAISKA46


Visi
Pada tahun 2020 menjadikan Program Studi sebagai pusat kajian dan
perkembangan pendidikan agama Islam yang menghasilkan guru pendidikan
agama Islam yang kompetetif di Kota Depok.
Indikator kejelasan dan kerealistikan dari visi adalah :
1. Tahun 2020 merupakan tahun pencapaian visi misi berdasarkan RESNTRA
dan RENOP.
2. Pusat kajian dan pengembangan pendidikan agama Islam : dengan melakukan
penelitian dan kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan dapat memberikan

44
Wawancara pribadi dengan Bp. H. Rohimy Azhari S.Pd.I, Sekretaris Yayasan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah, Depok, 06 Mei 2019
45
Data Profil STAI Al-Karimiyah
46
Data Profil STAI Al-Karimiyah

43
konstribusi terhadap pengembangan pendidikan agama Islam di wilayah Kota
Depok
3. Menghasilkan guru pendidikan agama Islam yang kompetetif adalah target
program studi untuk menghasilkan calon-calon pendidik bidang agama Islam
yang profesional dan mampu bersaing di dunia kerja.
4. wilayah Depok adalah target 5 tahun pertama yang memiliki daya saing bidang
pendidikan agama Islam dan selanjutnya tingkat Nasional.

Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan akademik atau propesional dibidang ilmu agama Islam yang mampu
mengembangkan dan menerapkan dalam kehidupan masyarakat.
2. Melakukan penelitian guna menghasilkan temuan-temuan baru dibidang ilmu
agama Islam, baik penelitian teks maupun penelitian konteks.
3. Mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama Islam sehingga menjadi
referensi bagi masyarakat yang akan mempelajarinya.
4. Menjalin kerja sama dengan instansi terkait dalam pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.

Struktur STAISKA47
Ketua : H.A. Fatih Ghozali, S.P.d, MM
PUKET I : A. Muwahid Muhammad S. HI, MM
PUKET II : H. Ubaidillah, S. HI
Ka. Prodi : Drs. H. Toyyibun, M. Ag
Sek. Prodi : H. Muhammad Fathi S. Pd.I
Kep. LP3M : Drs. H. Zahruddin, MM
Kep. Hub. Antar Lembaga : Drs. H. Pipin Abd Rohim, M. Si

47
Data Profil STAI Al-Karimiyah

44
Ka. Bauk : Sahrudin SH
Ka Baak : Sutrisna, S. Pd.I
Kep. Upt. Perpustakaan : H. Fuad El-Halim, M. Ag
Kep. Upt. Laboratorium : Hj. Sayyidah Rifqoh, S. Sos
Staff Bauk : Syaipul Anwar, S.Pd.I
Staff Baak : H.M Nabil Bahnesi, S. Pd.I

B. Lembaga-lembaga Non Formal

1. Majlis Ta’lim
Majlis ta’lim adalah lembaga kemasyarakatan yang biasanya dihadiri
oleh kaum Ibu, diisi dengan ceramah agama oleh para alim ulama yang mereka
undang atau diisi oleh yang mendirikan majlis’ta’lim tersebut. Biasanya pula
diisi dengan pengajian atau pengajaran membaca Al-Qur’an.
Pondok Pesantren Al-Karimiyah juga memiliki majlis ta’lim yang
dinamakan ummahatul aula yang artinya para Ibu-Ibu yang mengaji di masjid Al-
Aula. Masjid Al-Aula sendiri bertempat di samping Pondok Pesantren Al-
Karimiyah dan merupakan masjid umum untuk masyarakat.
Adanya majlis ta’lim ummahatul aula merupakan ajaran dari Ibunda Dr.
KH. Ahmad Damanhuri MA yang dulunya sebagai guru mengaji dan dilanjutkan
oleh beliau. Penamaan ummahatul aula secara resmi baru di tetapkan pada tahun
2012. 48
Kegiatan pengajian majlis ta’lim ini diadakan setiap hari Selasa pagi dari
jam 7 pagi hingga kurang lebih jam 10 pagi. Dihadiri lebih dari 200 orang yang
didalamnya banyak para ketua majlis ta’lim dari berbagai tempat, bahkan jauh
dari masjid Al-Aula kurang lebih ada 20 majlis ta’lim dari berbagai tempat baik
didalam maupun diluar Sawangan. Semangat mendalami ilmu dan wibawanya

48
Wawancara pribadi dengan Bp. H. Rohimy Azhari S.Pd.I, Sekretaris Yayasan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah, Depok, 06 Mei 2019

45
Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA merupakan faktor yang menjadikan majlis
ta’lim tetap berdiri dan bertahan dalam menjalankan dakwahnya.

2. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)

Melaksanakan ibadah haji merupakan kewajiban bagi ummat Islam yang


mampu dan sanggup melaksanakannya minimal sekali dalam seumur hidup. Di
lndonesia sendiri, pada prosesnya untuk melaksanakan Haji harus menunggu
antrian sampai diatas 5 tahun. Maka dalam hal ini, kesempatan untuk bisa
menunaikan ibadah haji tidaklah sebesar kesempatan menunaikan ibadah umroh.
Pondok Pesantren Al-Karimiyah merasa terpanggil dan berkewajiban
serta memiliki tanggung jawab moral untuk berbagi pengalaman dan
pengetahuan mengenai haji kepada saudara sesama Muslim yang akan
melaksanakan ibadah haji.
Pada tahun 1983, pendiri Pondok Pesantren Al-Karimiyah KH. A.
Damanhuri mendapat kesempatan untuk belajar di tanah suci dan melaksanakan
ibadah haji bersama orang tuanya. Pengalaman belajar selama 8 tahun disana
beliau gunakan sebaik-baiknya. Seperti pada umumnya mahasiswa di tanah suci
membantu pemerintah Indonesia menjadi relawan haji pada waktu musim haji.
Dengan pengalaman beliau selama 8 tahun menjadi relawan haji membawa
beliau menjadi pembimbing ibadah haji dan mendirikan KBIH sendiri.
Tepatnya pada tahun 1993, ketika satu keluarga besar mempercayakan
beliau menjadi pembimbing perjalanan ibadah haji keluarga tersebut.
Berdasarkan pengalaman beliau mengnai haji, KH. A. Damanhuri sukses
membawa rombongannya. Dari mulai pendaftaran, ritual ibadah di tanah suci
hingga kembali ke Indonesia.
Perlahan tapi pasti, dari mulut ke mulut, dari tahun ke tahun jama’ah
semakin bertambah. Kepercayaan masyarakat kepada KBIH Al-Karimiyah
membuahkan hasil yang setiap tahunnya bisa memberangkatkan lebih dari 90

46
orang. Hingga akhirnya, pda tahun 2003 secara resmi KBIH Pondok Pesantren
Al-Karimiyah berdiri berdasarkan wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa
Barat Nomor : W.i/Hj.01/KPTS/4928/2003 tanggal 05 Juni 2003 tentang izin
operasional Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Karimiyah.
Dalam proses perjalanan KBIH Pondok Pesantren Al-Karimiyah, bagi
calon jama’ah haji yang mendaftar akan diberikan bimbingan dengan bentuk
kelengkapan perlengkapan haji. Semisal, ada 24x pertemuan bimbingan manasik
haji yang bimbingan ini dilaksanakan baik ditanah air dan ditanah suci.

Pemberian Bimbingan Manasik Haji49

No. Waktu Tempat Keterangan

Aula Pondok
Setiap Minggu pagi
1 Pesantren Al- 20x pertemuan
07.00-10.00
Karimiyah

2 Asrama haji Bekasi 1x pertemuan

Bimbingan dan
3 Ketika pelaksanaan Ibadah Haji Tanah Suci
praktek langsung

Diantara narasumber atau pembimbing manasik ibadah haji diisi oleh


orang-orang yang memang sudah mengetahui seluk beluk haji dan sudah
melaksanakan haji, diantaranya50 :
 Dr. KH. A. Damanhuri. M. Pd.I

49
Data KBIH Pondok Pesantren Al-Karimiyah
50
Data KBIH Pondok Pesantren Al-Karimiyah

47
 Drs. KH. Encep Hidayat
 Drs. KH. Abdullah Syafi’i, MM
 H. Heri Husaeri, S.Pd.I
 Hj. Prawati Ningsih

Berikut data jama’ah ibadah haji KBIH Al-Karimiyah51

No. Tahun Jumlah Jama’ah

1 2003 58 Jama’ah

2 2004 48 Jama’ah

3 2005 62 Jama’ah

4 2006 78 Jama’ah

5 2007 56 Jama’ah

6 2008 98 Jama’ah

7 2009 45 Jama’ah

8 2010 46 Jama’ah

9 2011 52 Jama’ah

10 2012 91 Jama’ah

11 2013 67 Jama’ah

12 2014 94 Jama’ah

13 2015 96 Jama’ah

51
Data KBIH Pondok Pesantren Al-Karimiyah

48
BAB IV

Perkembangan Pondok Pesantren Al-Karimiyah di Masyarakat

Pondok pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan yang tumbuh dan


berkembang di tengah-tengah masyarakat. Perubahan dan penyesuaian yang terjadi di
pondok pesantren menunjukkan adanya peran Kiai yang mampu menyesuaikan diri
dengan perkembangan masyarakat, khususnya perkembangan sistem pendidikan
nasional.52 Lahirnya sebuah Pondok Pesantren di masyarakat mempengaruhi pola
hidup masyarakat itu sendiri, baik itu dalam bidang pendidikan, sosialnya bahkan
perekonomian masyarakat. Perubahan pola hidup masyarakat pun secara tidak
langsung bergantung dengan keberadaan pesantren.
Dalam hal ini, penulis membagi kepada tiga bidang yang satu dan lainnya
saling berkaitan antara Pondok Pesantren Al-Karimiyah dengan kehidupan
masyarakatnya.

1. Bidang Pendidikan

Pondok Pesantren pada hakikatnya tumbuh dan berkembang. Lembaga ini


dikembangkan untuk mengefektifkan usaha penyiaran dan pengamalan ilmu agama.
Dalam pelaksanaan pendidikan, pondok pesantren melakukan proses pembinaan,
pengetahuan, sikap, dan kecakapan yang menyangkut segi keagamaan. Tujuannnya,
agar dapat mencetak generasi yang berbudi luhur (akhlakul karimah) dengan
pengalaman keagamaan yang konsisten (istiqomah).53
Secara khusus, fungsi utama Pondok Pesantren adalah mencetak Muslim yang
menguasai ilmu-ilmu agama secara mendalam serta menghayati dan
mengamalkannya dengan ikhlas semata-mata ditujukan untuk pengabdiannya kepada

52
Sukanto, Kepemimpinan Kiai Dalam Pesantren ( Jakarta: LP3ES, 1999), h. 17
53
Departemen Agama RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan dan
Perkembangannya (Jakarta: 2003), h. 88

49
Allah Swt. Yang dengan kata lain tujuan pesantren ialah mencetak ulama (ahli
agama)yang mengamalkan dan mengajarkan ilmunya kepada orang lain. 54 Di satu sisi
lain, Pondok Pesantren mempunyai tujuan dan fungsi juga sebagai lembaga
pendidikan dan penyiaran agama Islam. Dengan hal ini, dapat memajukan
pengetahuan dan melestarikan nilai agama yang humanis dan dapat diterima di
masyarakat dengan baik. Dalam perkembangan saat ini, pondok pesantren tidak
hanya terpaku pada pendidikan agama saja, melainkan diisi dengan ilmu pengetahuan
lainnya seperti : sosial, ekonomi, dan lain sebagainya, sebagai penopang dan
pelengkap dalam meluruskan pendidikan di Indonesia.
Begitu juga dengan Pondok Pesantren Al-Karimiyah yang memadukan antar
pelajaran agama dengan pelajaran umum lainnya. Hal ini dilakukan untuk membantu
program pendidikan pemerintah. Dengan ini Pondok Pesantren Al-Karimiyah
membangun dan melengkapi sarana pendidikannya dari tingkat MI sampai tingkat
Sekolah Tinggi Agama Islam. Yakni, Mts Al-Karimiyah, MA Al-Karimiyah,
STAISKA (Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Karimiyah) guna menunjang proses
pendidikan para santrinya juga masyarakat disekitanya.
Di mata masyarakat sekitar, didirikannya lembaga pendidikan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah ini, memberikan banyak manfaat yang melengkapi
kehidupan pendidikan anak-anaknya, karena lembaga pendidikannya yang lengkap
dari tingkat MI sampai tingkat Sekolah tinggi perkembangan anak-anak mereka bisa
terpantau dengan baik. Ditambahkan pula bahwa lembaga pendidikan yang didirikan
Pondok Pesantren Al-Karimiyah tidak hanya khusus untuk para santrinya, tetapi
menerima murid yang non santri disekitaran Sawangan saja.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pendidikan baik juga akhlak dan prilaku
mereka dapat dibentuk menjadi generasi-generasi agamis yang dapat bermanfaat bagi
diri sendiri khususnya dan bagi masyarakat. Adanya ekstrakulikuler yang diadakan,

54
Mahmud MM, Model-Model Pembelajaran di Pesantren, (Ciputat: Media Nusantara,
2006), h. 20

50
sebagai wadah kreatifitas santri untuk menyalurkan bakat dan minatnya menjadikan
Al-Karimiyah gudang prestasi.

2. Bidang Sosial

Pada hakikatnya Pondok Pesantren memiliki akar budaya yang kuat dalam
kehidupan masyarakat. Secara historis Pondok Pesantren tidak hanya identik dengan
makna keislaman, terutama kedudukannya sebagai lembaga pendidikan agama yang
berfungsi sebagai wahana sosialisasi nilai-nilai ajaran agama Islam, tetapi juga dalam
makna keaslian Indonesia yaitu sebagai lembaga sosial yang terpisah dari dunia luar
yang seiring dengan perkembangannya Pondok Pesantren menjadi sebuah institusi
kultural yang memiliki budaya dengan karakteristik sendiri, namun juga mampu
membuka terhadap pengaruh-pengaruh luar.55
Kehadiran Pondok Pesantren Al-Karimiyah dan lembaga-lembaga pendidikan
yang didirikan Pondok Pesantren Al-Karimiyah, juga berdampak pada kehidupan
sosial masyarakatnya. Terlebih dengan peran Dr. KH. A. Damanhuri, MA yang
sangat berkonstribusi dalam kehidupan masyarakat. Terlihat ketika beliau mengisi
Majlis Ta’lim yang didirikannya yang biasanya dihadiri oleh 20 lebih jama’ah Majlis
Ta’lim se Kecamatan Sawangan bertempat di Masjid Jami Al-Aula di samping
Pondok Pesantren Al-Karimiyah. Masjid ini sendiri pun adalah masjid masyarakat
bukan milik Pondok Pesantren Al-Karimiyah. Biasanya pengajian majlis ta’lim
ummahatul aula ini diadakan setiap minggu di hari Selasa dari jam 07.00-10.00 pagi.
Juga dari adanya KBIH Al-Karimiyah yang membantu masyarakat dalam
menjalankan ibadah haji. Saat pelepasan keberangkatan jama’ah haji, dilaksanakan di
masjid masyarakat atau di masjid Jami Al-Aula.

55
A. Malik M. Thaha Tuanaya, dkk. Modernisasi Pesantren, (Jakarta: Balai Penelitian
dan Pengembangan Agama Jakarta, 2007), h. 65

51
Beberapa agenda kegiatan Pondok Pesantren Al-Karimiyah pun tidak terlepas
dari masyarakat. Diantaranya, maulid yang diadakan Pondok Pesantren Al-Karimiyah
mengundang para alim ulama, habaib juga masyarakat untuk turut hadir dalam acara
tersebut. Begitu juga harlah Pondok Pesantren Al-Karimiyah biasanya mengadakan
jalan santai bersama masyarakat dan diakhiri dengan doorprize umroh gratis bagi
siapapun masyarakat yang ikut serta dalam acara tersebut. Contoh lainnya juga
kedekatan para ustad, santri dalam kehidupan sosial masyarakat, jika ada masyarakat
sekitar meninggal, maka mereka pun (para ustad dan santri) akan diturunkan untuk
sholat jenazah bersama-sama di masjid Jami Al-Aula samping Pondok Pesantren Al-
Karimiyah. Jika setelah itu masyarakatnya mengadakan tahlilan pun, ustad dan para
santrinya pun turut serta.56 Ini dilakukan sebagai bentuk didikan Pondok Pesantren
Al-Karimiyah untuk dapat beradaptasi dengan masyarakat. Dalam hal ini terlihat
begitu dekatnya dan membaurnya Pondok Pesantren Al-Karimiyah dengan kehidupan
sosial masyarakatnya.

3. Bidang Ekonomi

Pondok Pesantren Al-Karimiyah selain berperan pada bidang pendidikan dan


sosial, namun juga berperan aktif dalam perekonomian masyarakat. Kehidupan
Pondok Pesantren Al-Karimiyah yang melekat dan membaur dengan masyarakat,
sangat membagun perekonomian masyarakat sekitar. Jika kita melihat kondisi lokasi
saat ini, sepanjang jalan Kh Maksum ini sudah banyak dibangun kontrakan-kontrakan
warung yang berjajar rapih untuk masyarakat berdagang. Baik itu pedagangan
makanan, minuman, pakaian, aksesoris bahkan loundry pun semua ada dan tersedia.
Terlebih lagi jam buka para pedagang yang biasanya sampai sore bahkan sekarang
sampai malam pun buka.

56
Wawancara pribadi dengan Bp. H. Rohimy Azhari S.Pd.I, Sekretaris Yayasan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah, Depok, 06 Mei 2019

52
Walaupun kontrakan-kotrakan warung ini tidak dikelola langsung oleh
Pondok Pesantren Al-Karimiyah, tetapi memberikan kesempatan perekonomian yang
baik bagi masyarakat. Jika musim libur sekolah datang santri-santri Pondok Pesantren
Al-Karimiyah dipulangkan, maka kontrakan-kontrakan warung tersebut akan tutup
dan akan buka saat para santri kembali lagi ke Pondok Pesantren Al-Karimiyah.
Menyikapi hal ini, terlihat bahwa hidupnya perekonomian masyarakat sekitar juga
bergantung pada keberadaan Pondok Pesantren Al-Karimiyah. Sebaliknya, Pondok
Pesantren Al-Karimiyah juga bergantung pada pedagang-pedagang di sekitarnya
dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Contoh kecil saja, usaha loundry. Jika Pondok Pesantren mau, loundry
pakaian para santri bisa saja dikelola pesantren. Tetapi hal ini tidak dilakukan
pesantren, karena untuk menjaga kestabilan ekonomi masyarakat sekitar yang sudah
bergantung pada kehidupan para santrinya. Jika pun usaha loundry diambil alih bisa
menjadi keuantungan bagi Pondok Pesantren, tetapi berdampak pada penghasilan
masyarakat sekitar, maka itu tidak dilakukan Pondok Pesantren.57
Jika diperhatikan, dari tiga bidang diatas, baik itu pendidikan, sosial, dan
ekonomi, satu sama lain baik Pondok Pesantren dan masyarakat sekitarnya, saling
terkait dan saling menguntungkan. Pendidikan sangat diperlukan bagi segi keilmuan
masyarakat. Sosialnya sangat dekat dengan kehidupan Pondok Pesantren.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan

Pondok Pesantren Al-Karimiyah terwujud karena adanya dukungan-dukungan


untuk mencapai target-target yang dibutuhkan. Dengan dana pribadi Dr. KH. Ahmad
Damanahuri MA mencicil sedikit demi sedikit pembagunan Pondok Pesantren Al-
Karimiyah agar dapat memfasilitasi dengan baik. Untuk menjadi suatu pondok
pesantren yang besar, setiap pondok pesantren tidak akan lahir dengan begitu saja,

57
Wawancara pribadi dengan Bp. H. Rohimy Azhari S.Pd.I, Sekretaris Yayasan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah, Depok, 06 Mei 2019

53
melainkan harus melalui tahap demi tahap proses, sedikit demi sedikit dalam kurun
waktu yang lama. Awal berdirinya Pondok Pesantren ingin mendirikan lembaga
pendidikan MI, tetapi dalam langkahnya yang dibangun adalah Mts kemudian MA
dan 15 tahun kemudian barulah dibangun MI. Ini dikarenakan dalam tahap
pembangunannya mendahulukan apa yang dibutuhkan santri dan masyarakatnya.
Begitu juga dengan pembangunan KBIH dan Maj’lis Ta’lim, karena kebutuhan
masyarakat Pondok Pesantren Al-Karimiyah membangun lembaga tersebut.
Beberapa faktor yang turut andil mempengaruhi perkembangan Pondok
Pesantren Al-Karimiyah adalah :

1. Santri
Semakin banyaknya santri, maka pembangunan fasilitas harus dilengkapi
terutama untuk kehidupan tempat tinggal para santrinya. Untuk menunjang
pendidikannya maka dibangunlah lembaga-lembaga pendidikan agar para santri tidak
hanya belajar kitab-kitab pesantren, tetapi juga belajar secara formal sesuai yang
diperintahkan pemerintah. Manajemen pondok pesantren pun dilengkapi untuk
mencetak santri-santri yang unggul, baik dalam segi agamanya juga sosialnya.

2. Pemerintah
Pemerintah mengizinkan atas berdirinya Pondok Pesantren Al-Karimiyah.
Bentuk dukungannya juga memberikan izin dalam pelaksanaan-pelaksanaan kegiatan
besar dan ikut serta departemen-departemen terkait dalam memantau, mengarahkan,
dan mengembangkan lembaga-lembaga yang didirikan Pondok Pesantren Al-
Karimiyah.

3. Masyarakat
Baik sosial dan ekonomi, masyarakat sangat terbantu dan pondok pesantren
juga terbantu dalam banyak kegiatan yang diadakan Pondok Pesantren Al-Karimiyah.
Seperti halnya harlah Pondok Pesantren Al-Karimiyah, Pondok Pesantren Al-

54
Karimiyah mendatangkan banyak ‘alim ulama dan mengadakan gerak jalan bersama.
Ini terlihat bahwa masyarakat dan pondok pesantren berbaur dalam acara tersebut.
Artinya mereka mendukung dan berpastisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang
diadakan Pondok Pesantren Al-Karimiyah.

55
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mempelajari, mengurai, meneliti berbagai permasalahan dalam


penulisan skripsi ini yang berjudul “Perkembangan Pondok Pesantren Al-Karimiyah
Sawangan Depok 1990-2015” akhirnya tiba pada tahap kesimpulan penulis. Dari
seluruh pembahasan dari bab-bab sebelumnya, penulis menyimpulkan :
1. Pondok Pesantren Al-Karimiyah yang terletak di Kecamatan Sawangan Baru
Jl. H. Maksum No. 23 Kota Depok-Jawa Barat Indonesia adalah milik swasta
yang didirikan oleh Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA. Pondok Pesantren ini
dibangun dengan biaya pribadi dan iuran santri perbulan.
2. Pondok Pesantren Al-Karimiyah mempunyai andil yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat sekitarnya. Dalam hal ini dibagi menjadi tiga bidang
yakni, bidang pendidikan, bidang sosial dan bidang ekonomi.

a. Bidang pendidikan
Perkembangan dan pembangunan terkhusus lembaga pendidikan di
Pondok Pesantren Al-Karimiyah tergolong sangat pesat. Dalam jangka 25
tahun sudah memiliki lembaga pendidikan dari tingkat MI sampai tingkat
Sekolah Tinggi. Pencapaian ini tidak semua dilakukan oleh Pondok Pesantren
lainnya. Tercatat di Kecamatan Sawangan Baru, hanya Pondok Pesantren Al-
Karimiyah saja yang memiliki lembaga pendidikan hinga tingkat Sekolah
Tinggi. Sisterm pendidikan yang diajarkan pun meliputi pembelajaran kitab-
kitab salafi seperti fiqih, jurumiyah, nahwu sorof yang dikolaborasikan
dengan pembelajaran modren. Tidak luput pula ada kegiatan ekstrakulikuler

56
yang menjadi wadah bagi santri untuk mengembangkan bakat mereka, seperti
marawis, muhadloroh dan pramuka.

b. Bidang Sosial
Disamping lembaga-lembaga pendidikan, Pondok Pesantren juga
membangun lembaga yang berkaitan dengan kemasyarakatan seperti Majlis
Ta’lim Ummahatul Aula dan KBIH Al-Karimiyah. Diantara kegiatan-kegiatan
Pondok Pesantren beberapa melibatkan masyarakat seperti maulid, harlah
Pondok Pesantren yang biasanya mengadakan acara gerak jalan bersama.
Keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan Pondok Pesantren merupakan
antusias masyarakat yang merasa memiliki dengan keberadaan Pondok
Pesantren yang memberi keterikatan tersendiri. Salah satu keistimewaan
Pondok Pesantren Al-Karimiyah memiliki KBIH karena tidak semua Pondok
Pesantren memiliki KBIH.

c. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi sangat terlihat dalam perubahan tata letak dan
tempat disepanjang jalan H. Maksum. Dimana disepanjang jalan itu sudah
dibangun ruko-ruko atau warung-warung untuk masyarakat berdagang.
Semakin berkembangnya pondok, maka semakin besar pula peluang untuk
membangun perekonomian warga sekitarnya.
Demikian hal nya karena Pondok Pesantren ingin memberikan manfaat
kepada masyarakatnya bukan hanya dalam bidang pendidikan dan sosial saja,
namun dengan dibangunnya banyak sekali ruko-ruko dan warung-warung
dapat membangun perekonomian rakyat.

57
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Pondok Pesantren Al-Karimiyah
sebagai berikut :
1. santri
2. Pemerintah
3. Masyarakat

B. Saran

Untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas Pondok Pesantren Al-


Karimiyah, penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut :
a. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut mengenai perkembangan Pondok
Pesantren Al- Karimiyah untuk lebih melengkapi data-data mengenai Pondok
Pesantren.
b. Semoga sukses selalu dalam melahirkan generasi bangsa yang sesuai dengan visi
misi pesantren yakni berakhlak mulia, mandiri, dan fleksibel dan bermanfaat
khusunya bagi pribadi masing-masing umumnya untuk masyarakat.

58
DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Dudung, Metode Penelitian Sejarah. Jakarta : Logos Wacana


Ilmu, 1999

Bruinessen , Martin van, Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat Tradisi-tradisi


Islam di Indonesia, Bandung: Mizan, 1995

Daliman, A, Metode Penelitian Sejarah, Yogyakarta: Ombak, 2015, cetakan II

Departemen Agama RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniya Pertumbuhan


dan Perkembangannya, Jakarta: 2003

Dhofier, Zamakhasyi, Tradisi Pesantren, LP3ES, Jakarta, 1984

Efendi, Nur, Manajemen Perubahan di Pondok Pesantren,Yogyakarta: Teras,


2014

HS, Mastuki dan M. IshomEl-Saha, Intelektualisme Pesantren Potret Tokoh


dan Cakrawaladi Era Pertumbuhan Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka, 2006, cetakan
ke 3

Kartodirdjo, Sartono, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah,


Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yayasan Benteng Budaya :


Yogyakarta, 1995

Madjid, M Dien, Pengantar Ilmu Sejarah, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2013

Madjid, Nurcholish, Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta:


Paramadina, 1997

Maksum, M, Refleksi Pesantren Otokritik dan Prospektif, Jakarta: Ciputat


Institut, 2007

Malik MTT, A, Inovasi Kurikulum Berbasis Lokal Di Pondok Pesantren,


Jakarta: Balai Penelitian &Pengembangan Agama Jakarta, 2008

59
Nasuhi, Hamid, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis,
Disertasi), Jakarta : ceqda, UIN Syarif Hidayatullah 2007

Nizar, Samsul, Sejarah pendidikan Islam, Kencana , Jakarta, 2007

Qamar, Mujamil, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratis


Institusi, Erlangga, Jakarta, 2009

Sukanto, Kepemimpinan Kiai Dalam Pesantren, Jakarta: LP3ES, 1999

Tuanaya, A. Malik M. Thaha, dkk. Modernisasi Pesantren, (Jakarta: Balai


Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, 2007)

Ziemek, Manfred, Pesantren Dalam Perubahan Sosial, Jakarta: P3EM, 1983

____________________

Wawancara pribadi dengan Dr. KH. Ahmad Damanhuri MA Pendiri sekaligus


pemimpin Yayasan Pondok Pesantren Al-Karimiyah

Wawancara pribadi dengan Hj. Sayyidah Qonita S.Pd.I, Koordinator santri


Putri Yayasan Pondok Pesantren Al-Karimiyah

Wawancara pribadi dengan Bp. H. Rohimy Azhari S.Pd.I, Sekretaris Yayasan


Pondok Pesantren Al-Karimiyah

60
Foto bersama pimpinan Pondok Pesantren Al-Karimiyah

Foto bersama Hj. Sayyidah Qonita S.P.d.I Koordinator Santri Putri

Pondok Pesantren Al-Karimiyah

61
Komplek Asrama Putri Pondok Pesantren Al-Karimiyah

Komplek Asrama Putri Pondok Pesantren Al-Karimiyah

MA dan Asrama Putra Pondok Pesantren Al-Karimiyah

62
Mts Pondok Pesantren Al-Karimiyah dan STAISKA Al-Karimiyah

Kegiatan santri pada malam jum’at

63
Kegiatan Santri dalam Rapat Kerja Pengurus dihadiri

para Pembina putra putri juga santri MA

64
Kantor KBIH Pondok Pesantren Al-Karimiyah

Masjid Jami Al-Aula yang digunakan untuk kegiatan Majlis Ta’lim

Pondok Pesantren Al-Karimiyah

65
Tampak depan, Jl. H. Maksum jalur Pondok Pesantren Al-Karimiyah

Berdirinya banyak pertokoan sebagai ekonomi masyarakat

66
67

Anda mungkin juga menyukai