SKRIPSI
Oleh:
NIM: 23050-15-0022
I
II
PENANAMAN NILAI-NILAI KE-NU-AN
PADA ANAK USIA DINI DI RA MA’ARIF PULUTAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Oleh:
NIM: 23050-15-0022
III
IV
V
VI
MOTTO
“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah”
(HR. Turmudzi)
VII
PERSEMBAHAN
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya dalam menyelesaikan karya ini.
1. Kedua orang tuaku tercinta (Bp. Hasan Kumaidi dan Ibu Umi Rotul
memberikan semangat.
4. Kepada Abah Kyai Muhsoni (Alm.) Ibu Nyai Mir‟atul serta para guru di
Pondok Pesantren Bina Insani yang tak kenal lelah untuk memberi
terhadap saya.
kepada saya.
VIII
KATA PENGANTAR
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar sebagai tahap akhir studi di jurusan
Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan motivasi dari bebagai
pihak, skripsi ini tidak dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu, ucapan
Nya kepada:
2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
3. Ketua Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Bapak Imam Mas
Arum, S.Pd., M. Pd
Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang telah memberikan banyak ilmu
yang bermanfaat.
IX
6. Ibu Kepala RA beserta para guru dan karyawan RA Ma‟arif Pulutan yang
diberikan mendapat balasan dari Allah SWT, serta tercatat sebagai amal
baik. Aamiin.
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga
hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta pembaca pada
umumnya. Amiin.
Penulis,
X
ABSTRAK
Rohmatin, Alfa Alfi. 2019. Penanaman Nilai-Nilai ke-NU-an pada Anak Usia
Dini di RA Ma’arif Pulutan Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. H.
Achmad Maimun, M. Ag.
Tujuan penelitian dalam skripsi ini ada dua hal, yaitu: 1) Mengetahui
proses yang dilakukan dalam penanaman nilai-nilai ke-NU-an pada anak usia dini
di RA Ma‟arif Pulutan Tahun Pelajaran 2019/2020. 2) Mengetahui nilai-nilai ke
NU an apa saja yang ditanamkan di RA Ma‟arif Pulutan Tahun Pelajaran
2019/2020.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber primer
dan sumber sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Untuk mengolah keabsahan data menggunakan
triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai ke NU an
pada anak usia dini di RA Ma‟arif Pulutan sudah dilaksanakan, meskipun tidak
formal tetapi melalui pembiasaan-pembiasaan setiap harinya. Proses yang
dilakukan dalam penanaman nilai-nilai ke NU an yaitu dilakukan secara bertahap,
mulai dari tahap pengenalan terlebih dahulu kemudian tahap praktik. Penanaman
nilai-nilai ke NU an di RA Ma‟arif Pulutan meliputi tiga bidang yaitu, bidang
aqidah, bidang ibadah dan bidang akhlaq.
XI
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................... i
LOGO ..................................................................................................... ii
PERSEMBAHAN ............................................................................................viii
ABSTRAK .................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
XII
2. Kajian tentang Wawasan ke-NU-an .............................................. 12
XIII
2. Apa Saja Nilai-Nilai ke-NU-an yang ditanamkan di RA Ma‟arif
Pulutan ............................................................................................ 61
di RA Ma‟arif Pulutan..................................................................... 63
A. Kesimpulan ......................................................................................... 66
B. Saran .................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
XIV
DAFTAR TABEL
XV
DAFTAR LAMPIRAN
XVI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sejak usia dini karena menurut Montessori, saat usia dini anak mengalami
masa peka dimana anak sangat mudah menerima stimulasi dari luar darinya.
Dan hasil penelitian, Teyler mengemukakan bahwa pada saat lahir otak
manusia berisi sekitar 100 milyar hingga 200 milyar sel saraf. Tiap sel saraf
siap berkembang sampai taraf tertinggi dari kapasitas manusia jika mendapat
stimulasi yang sesuai dari lingkungan. Usia dini merupakan usia yang paling
kesadaran terhadap pendidikan anak sejak usia dini akan memberikan dampak
rangsangan sebagaimana pohon memerlukan air dan pupuk. Minat dan cita-
cita anak perlu ditumbuhkembangkan ke arah yang lebih baik dan terpuji
Oleh karena itu dibutuhkan pendidik yang memiliki jiwa pendidik dan
agamis, supaya segala gerak-geriknya menjadi teladan dan cermin bagi anak.
agama harus mulai diajarkan kepada anak sedini mungkin, pertama kali denga
1
mendidik hati mereka dengan ilmu pengetahuan dan mendidik jiwanya denga
dan madrasah yang tersebar diseluruh tanah air, dalam prakteknya NU tidak
hanya fokus dalam pendidikan agama saja, tetapi lembaga dibawah naungan
2
berkembang dalam hal keyakinan, ketaqwaan kepada Allah SWT, serta
Hal ini tentunya selaras dengan tujuan dari Pendidikan Nasional yang
pendidikan anak usia dini di bawah Yayasan LP Ma‟arif NU, yang berada di
NU-an memang harus diajarkan kepada anak didik sejak tingkat dasar.
anak. Adanya kesadaran dan pengalaman agama pada anak akan membentuk
budi pekerti, perasaan, cita rasa dan kepribadian positif yang sangat penting
3
bagi kehidupan anak sejalanjutnya baik secara personal maupun interpersonal
(Rahmat. 2003:70).
nilai ke-NU-an Pada Anak Usia Dini di RA Ma‟arif Pulutan Tahun Pelajaran
2018/2019”.
B. Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, maka dapat
2019/2020?
C. Tujuan Penelitian
2019/2020
4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
nilai-nilai ke-NU-an anak usia dini, selain itu juga menjadi sumber
2. Manfaat Praktis
penanaman nilai-nilai ke-NU-an pada anak usia dini yang nantinya dapat
E. Penegasan Istilah
5
munkar, tawassuth, tawazun, tasamuh, latar berdirinya jam‟iyyah NU,
menurut paham ahlusunnah wal jamaah dengan menganut salah satu dari
2006:3).
Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentan usia 0-6 tahun
pakar pendidikan anak. Anak usia dini adalah kelompok anak yang
6
sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya (Mansur.
2005:88).
Pada masa ini merupakan masa emas atau golden age, karena anak
upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak usia 0-6 tahun tersebut
dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur formal berbentuk taman
kanak-kanak (TK) dan Roudlatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang
yang terintegrasi PAUD atau yang kita kenal dengan satuan PAUD
sejenis (SPS).
adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun yang sedang
7
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat,
atau kelompok bermain (KB) dan PAUD jalur formal seperti TK dan
RA.
F. Sistematika Penulisan
BAB II Kajian Pustaka yaitu terdiri dari landasan teori dan kajian
pustaka.
BAB III Metode Penelitian terdiri dari jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data dan
BAB IV Paparan dan Analisis Data terdiri dari paparan data dan
analisis data.
Bagian Akhir yang terdiri dari daftar pustaka, lampiran dan daftar
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Pengertian Penanaman
Dalam hal ini yang dimaksud adalah suatu cara yang bertujuan untuk
b. Pengertian Nilai
dari segi etimologis nilai adalah harga, derajat. Nilai adalah ukuran
sedangkan dari segi terminologis dapat dilihat dari beberapa ahli salah
(Fathurrohman. 2015:53).
9
enam orientasi nilai yang sering dijadikan rujukan oleh manusia dalam
55-58).
1) Nilai teoritik
2) Nilai ekonomis
untung rugi.
3) Nilai Estetik
dan kehormonisan.
4) Nilai sosial
5) Nilai politik
10
6) Nilai agama
nilai-nilai sebelumnya.
bahwa menusia memahami apa yang baik dan buruk serta dapat
dilakukan ada nilai yang diperoleh, jika disertai dengan niat. Hal
11
2. Kajian tentang Wawasan Ke-NU-an
didirikan oleh para ulama tradisional dan usahawan Jawa Timur yang
12
wadah perjuangan para ulama dan pengikutnya. Tujuan didirikannya
Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang. Kyai Wahab adalah salah satu
empat.
13
4. Memperluas jumlah madrasah dan memperbaiki organisasinya.
pesantren.
14
mengembangkan sistem organisasi yang kuat dan stabil itu terletak
(Hasan. 2010:48).
15
Cukup lama waktu antara berdirinya organisasi pembaruan dan
16
sebelum berdirinya NU, para ulama masih dapat menuntut
bahwa Ijtihad memang masih tetap terbuka, tapi tidak bisa dilakukan
Timur Tengah. Tiga tokoh ulama penting adalah alumni Makkah awal
17
tokoh kontroversial. Hasyim Asy‟ari tokoh paling berpengaruh yang
pendidikan modern ala Barat dan hubungan yang sangat erat antara
Kairo dan Hijaz. Kairo akan cenderung hanya pada masalah politik
(pan Islam), tetapi dengan bangkitnya penguasa baru Raja Saud yang
18
mungin hanya dibicarakan dalam forum yang jauh lebih besar lagi.
cita Izzul Islam wal Muslimin (kejayaan Islam dan Umat Islam).
Atas usul Alwi Abdul Azizi, jam‟iyah ini diberi nama “Nahdlatul
penemuan itu:
19
“…….dalam menghadapi penemuan ini beberapa yang sudah
gandrung dengan adanya organisasi yang patut dijadikan tempat
bernaung, bertingkah menurut selera masing-masing. Mas H. Alwi
Abd. Aziz mengutak-atik nama apakah yang paling serasi dengan isi
dan tujuannya. K.H. Abdul Wahab Chasbullah melakukan istikharah,
memohon petunjuk langsung dari yang Maha Mencipta. Dalam
Istikharah itu, ia bermimpi bertemu dengan Raden Rahmat (Sunan
Ampel). Oleh beliau K.H. Abdul Wahab Chasbullah diberi blankon
(semacam kopiah versi pakaian jawa asli) dan sebuah sapu bulu ayam
bergagang panjang, yang biasanya dipakai membersihkan lagit-
langit.” (Sitompul. 2010: 50).
seseorang yang patut disebut pendiri atau pencetus gagasan dan tidak
20
pula ditentukan oleh cara-cara pendirian organisasi modern.
para kyai bukan saja tradisional, melainkan juga mewarisi banyak dari
21
Indonesia. Sebuah upaua yang telah gagal dilakuka oleh kaum
kota-kota).
bid‟ah dan syirik oleh kelompok reformis (Hasan. 2010: 49). Terlepas
22
meningkatkan pendidikan umat Islam, kepedulian terhadap anak-anak
wahyu maupun rasio (nalar) serta hati nurani manusia. Kebenaran dan
23
Dengan demikian konsep penataan masyarakat yang dicita-
bersumber dari ajaran Al-Qur‟an yang telah dianut oleh para ulama
1. Paham Keagamaan
24
pendirian sistem bermadzhab para ulama pengasuh pesantren di
lurus dan benar telah diberi definisi oleh Rasulullah SAW sebagai
25
menyebutkan masing-masingnya menjadi Akidah Ahlussunnah
wal Jamaah.
2001: 21-22).
26
perbedaan esensial pemikiran yang bisa berakibat saling
27
kehendak Tuhan pada zaman azali yang menentukan susunan
28
tokoh pengikut yang selain menyebarkan, juga
pendirinya.
manusia).
29
Tidak bisa dipungkiri, bahwasanya diantara keempat
lain.
30
Yazid al-Busthomi. Pemikiran Akhlak mereka ini memang
belum baik.
31
maka ihsan ibarat buahnya. Mustahil sebatang pohon akan
tumbuh subur tanpa akar, dan pohon yang tumbuh subur serta
2. Paham Kemasyarakatan
yang berasal dari suatu daerah ketika Islam belum datang bila
32
kemasyarakatan dan kebudayaan. Sikap Tawazun yaitu sikap
lain;
Islam.
pribadi.
berjuang.
33
d. Menjunjung tinggi persaudaraan, persatuan serta kasih
mengasihi.
d. Prinsip Dasar NU
masyarakat.
34
NU adil diartikan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
35
melindungi dan mempertimbangkan kepentingan dan hak-hak
sisi yang ekstrim yang kontradiktif dan satu titik tengah diantara
36
sejak semula telah diletakkan Allah SWT. Prinsip dan karakter
dalam segala bidang, supaya agama islam dan sikap serta tingkah
dibawah ini:
murni.
37
b) Pada Bidang Syari‟ah
wajar.
2) Pada masalah yang sudah ada dalil nash yang sharih dan
pendapat akal.
syari‟ah.
38
(sembrono), tawadlu‟ (rendah hati) adalah sikap diantara
dikembangkan.
39
3) Tidak boleh ada sikap apriori, selalu menolak yang baru
40
politik islam tidak boleh secara sewenang-wenang
4. Prinsip Tasamuh
2009: 6).
41
maupun aliran pemikiran, meskipun hanya dianut oleh
yakni al-Qur‟an yaitu surat al-Baqarah ayat 156 dan surat Yunus
ayat 99.
a. Bidang Aqidah
aqli (taqdim al-naql „ala al-„aql), taqdim al-„aql „ala al naql). Paham
bagi umat manusia dalam memahami ajaran Islam. Dalam kaitan ini,
42
b. Bidang Ibadah
dicintai dan diridhai Allah azza wa jalla, baik berupa ucapan atau
hati, ucapan dan tingkah laku untuk mendekatkan diri kepada Allah
larangan-Nya.
c. Bidang Akhlaq
43
prinsip-prinsip tersebut dapat terwujudkan dalam beberapa hal
sebagai berikut:
syaja‟ah atau berani (antara sombong dan rendah diri) dan sikap
B. Kajian Pustaka
dilaksanakan setiap pagi oleh semua siswa dan berjalan dengan baik
44
dan lancar tanpa adanya suatu kendala. Kedua, dengan kegiatan ziarah
kubur yang dilaksanakan setiap hari Jum‟at pada awal bulan yang
diikuti oleh seluruh siswa dan guru yang sudah berjalan dengan lancar
walaupunada beberapa kendala seperti ada siswa yang ramai pada saat
lancar.
45
Aswaja dan ditunjang dengan buku paket lainnya, dan materi yang
muatan local Aswaja yang dibuktikan dengan nilai Pre-test dan Post-
penulis menemukan dua penelitian dengan fokus yang sama yaitu tentang
46
penanaman ke-NU-an (Ahlussunnah Waljamaah) kepada anak didik.
serta obyek yang dikaji oleh penulis yaitu penanaman nilai-nilai ke-NU-an
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
diinginkan.
a. Lokasi Penelitian
Kelompok : A dan B
b. Waktu Penelitian
Agustus 2019.
C. Sumber Data
sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa
48
opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi
terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah data hasil dari
atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter)
a. Wawancara
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (orang yang
49
guru-guru wali kelas A maupun B, wali murid dan Kepala Sekolah di RA
b. Dokumentasi
kepada pengguna.
anekdot atau catatan harian, data siswa dan lain sebagainya. Data-data
yang didapat ini bisa dijadikan sebagai data pelengkap atau pendukung
E. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain
50
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat
akan diangkat dalam penelitian ini. Fokus masalah dalam penelitian ini
(Huberman, 1992:17).
Dalam penelitian ini peneliti menyajikan data dalam bentuk tabel atau
51
dilakukan dengan guru-guru wali kelas kelompok A maupun B dan
makna atau arti, keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur sebab akibat atau
analisis data. Penarikan kesimpulan ini juga merupakan tahap akhir dari
pengolahan data.
sudah terkumpul, agar tidak terjadi kesalahan dalam memasukkan data yang
52
241). Triangulasi sumber data berarti membandingkan data-data yang
diperoleh dari informasi satu dengan informasi yang lain dan juga
b. Triagulasi Metode
53
BAB IV
PAPARAN DAN ANALISIS DATA
A. Paparan Data
jadi bangunan RA, namun gedung itu masih jadi satu dengan TPQ. Jadi,
RA masih bergabung dengan TPQ, kemudian pada tahun 2015 beli tanah
Ma‟arif Pulutan.
Nasikhah dibantu Ibu Ning, Ibu Nurjanah dan Ibu Nova. Kemudian
dilanjutkan Ibu Bad dan selanjutnya Bapak Basit kurang lebih 2 tahun
2. Profil Sekolah
b. NIS : 101233730006
c. Akreditasi :
54
d. Alamat : Jl. Abdur Ro‟uf No. 01 Pulutan Salatiga
e. No Telepon : 085229686555
g. Kelurahan : Pulutan
h. Kecamatan : Sidorejo
i. Kota/Kabupaten : Salatiga/Semarang
pemandangan yang sangat indah. Selain itu, juga didukung oleh tatanan
a. Visi
55
b. Misi
Jamaah An Nahdziyah
c. Tujuan
diakses oleh semua masyarakat umum, hal ini memudahkan bagi setiap
56
peminat pendidikan anak yang hendak berhubungan dengan pihak kami.
a. Ruang
b. Pusat Informasi
kurang lebih 100 eksemplar yang terdiri dari buku pelajaran, BSE,
buku fiksi, buku non fiksi, dan buku referensi yang ditulis dalam
Kota Salatiga:
57
4. Yamti, S.Pd P Guru S1 GTY
1. A1 8 10 18
2. A2 7 12 19
3. A3 9 9 18
4. A4 6 13 19
5. A5 8 10 18
58
6. B1 7 11 18
7. B2 9 9 18
8. B3 6 12 18
9. B4 9 9 18
10. B5 7 11 18
Jumlah 182
kepala RA, guru wali kelas kelompok A, dan guru wali kelas kelompok B.
sebagai berikut:
59
“Prosesnya itu bertahap, mulai dari pengenalan dulu melalui
dengan bernyanyi dan bercerita, kemudian dilanjutkan dengan
praktik” (Wawancara dengan Ibu Yamti, 23 Juli 2019, pukul
10.42-10.51 WIB).
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibu Ida selaku wali kelas
an yaitu:
bidang aqidah, ibadah, dan akhlaq. Berikut penjelasan dari Ibu Naim
60
Maghribi”, mengenalkan do‟a Qunut, mengenalkan do‟a Iftitah
mengunakan “Allahuakbar Kabiro”, berdzikir setelah shalat,
shalawat nabi, shalawat nariyah dan ziarah kubur yang dilakukan
di pemakaman dekat sekolah. Jika di bidang Akhlaq yaitu anak-
anak dikenalkan Birrul Walidain yaitu anak mau bersikap baik
kepada orangtua, mau mendoakan orang yang sudah meninggal,
anak mau berjabat tangan dan mengucapkan salam ketika bertemu
dengan guru, dan mengenalkan lagu kebangsaan Yaa Lal Wathan”
(Wawancara dengan Ibu Ida, 23 Juli 2019, pukul 10.05-10.18
WIB).
sebagai berikut:
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibu Ida selaku guru wali kelas
61
dan selalu berdoa sebelum kegiatan” (Wawancara dengan Ibu Ida,
23 Juli 2019, pukul 11.52-12.03 WIB).
C. Analisis Data
RA Ma’arif Pulutan
dahulu. Pada dasarnya anak usia dini masih sangat mudah untuk
bahasa atau kalimat yang mudah dipahami oleh anak. Mulai dari
62
sedikit, lalu tahap selanjutnya yaitu praktik. Pada tahap ini anak
Pulutan terdapat tiga bidang, yaitu bidang Aqidah, Ibadah dan Akhlaq.
a. Bidang Aqidah
b. Bidang Ibadah
63
membaca shalawat nariyah dan ziarah kubur yang dilakukan
c. Bidang Akhlaq
Pulutan meliputi tiga bidang, yaitu bidang aqidah, bidang ibadah dan
dasar-dasar nya saja, karena memang usia nya masih dalam tahab
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ma‟arif Pulutan yaitu melalui beberapa tahap. Tahap pertama mulai dari
praktik. Pada tahap ini anak mempraktikan apa yang sudah diperoleh
meliputi tiga bidang yaitu bidang aqidah, bidang ibadah dan bidang
65
terletak pada shalatnya. Mengenalkan niat shalat memakai Ushalli,
bersikap baik kepada orangtua, anak mau mendo‟akan orang yang sudah
B. Saran
1. Bagi Guru
pihak gurunya.
pandang lain.
66
LAMPIRAN
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
TRANSKIP WAWANCARA
Ma‟arif Pulutan
- Prolog
Sebelumnya saya sudah janjian dengan Ibu Naim melalui via Whatsaapp.
Pada pukul 08.50 saya dan teman saya Angelia Indah Chairunnisa tiba di
depan ruang kepala sekolah. Pukul 09.30 siswa kelompok B baru keluar
kelas, dan saya harus menunggu lagi sampai anak-anak sudah dijemput
semua. Beberapa menit kemudian saya dan teman saya dipersilahkan masuk
ke dalam ruangan, lalu saya meminta ijin beliau untuk wawancara mengenai
yang sudah disepakati sebelumnya melalui via Whatsapp. Berikut ini adalah
hasil wawancaranya:
- Wawancara
79
I : Penanaman nilai-nilai ke NU an sejak dini sangat penting dilakukan ,
karena untuk menumbuhkan anak itu cinta kepada NU itu sendiri, agar
amaliyah Aswaja.
bidang Akidah?
KH Hasyim Asy‟ari.
dibidang Ibadah?
dibidang Akhlaq?
80
P : Bagaimana Proses yang dilakukan dalan penanaman nilai-nilai ke NU an
- Refleksi
an Allah dengan mengetahui sifat wajib Allah melalui lagu, mengajarkan tata
Mulai dengan pengenalan, lalu menghafal dan kemudian praktik dengan cara
pembiasaan.
81
TRANSKIP WAWANCARA
B di RA Ma‟arif Pulutan
- Prolog
Pada pukul 11.38 WIB saya selesai melakukan wawancara dengan guru wali
kelas A2. Setelah wawancara dengan wali kelas A2, Saya dan teman saya
Kami langsung mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Kami pun langsung
dipersilahkan masuk para guru, dan ternyata disitu pula ada ibu kepala
Beliau meminta saya wawancara nya di sudut ruangan saja. Berikut ini adalah
hasil wawancaranya:
- Wawancara
82
I : Penanaman nilai-nilai ke NU an sejak dini itu penting dan sangat
I : Proses yang dilakukan secara bertahap, yaitu mulai dari pengenalan, lalu
kemudian praktik.
83
P : Apakah ada hambatan dalam penanaman nilai-nilai ke NU an di RA
I : Insyaallah tidak, hanya saja guru harus lebih ekstra dalam mengenalkan
harinya
- Refleksi
Penanaman nilai-nilai ke NU an untuk anak usia dini itu penting dan sangat
berdzikir setelah shalat, dan melakukan ziarah kubur. Proses yang dilakukan
84
TRANSKIP WAWANCARA
B di RA Ma‟arif Pulutan
- Prolog
Pada pukul 12.13 WIB saya selesai melakukan wawancara dengan guru wali
kelas B2. Setelah wawancara dengan wali kelas B2 Bu Dwi selaku wali kelas
B1 menghampiri saya yang masih duduk di sudut ruang kelas, kami pun
melakukan wawancara ditempat yang sama dengan Bu Ida wali kelas B2.
- Wawancara
85
I : Mengenalkan ke ESA an Allah dengan ciptaannya, mengenal sifat wajib
I : Proses yang dilakukan secara bertahap, yaitu mulai dari pengenalan, lalu
dilakukan
I : Insyaallah tidak, hanya saja guru harus lebih ekstra dalam mengenalkan
86
P : Bagaimana cara/metode yang dilakukan dalam penanaman nilai-nilai ke
harinya
- Refleksi
Karena kita berada dilingkungan NU, jadi kita kenalkan mulai dasar-
mengetahui sifat wajib Allah melalui lagu, mengajarkan tata cara sholat ala
87
TRANSKIP WAWANCARA
A di RA Ma‟arif Pulutan
- Prolog
mewawancarai wali kelas A terlebih dahulu. Pada pukul 10.30 saya dan
teman saya keluar dari ruang kepala sekolah untuk menemui ibu Yamti selaku
wali kelas A4. Saya menghampiri beliau yang berada didepan kelas. Saya
- Wawancara
an. Selain itu kita dibawah Yayasan Ma‟arif NU, jadi kita harus sedikit-
88
P : Apa saja nilai-nilai ke NU an yang ditanamkan pada anak usia dini di
Thayyibah.
dekat sekolah.
shodaqoh jariyah setiap hari Jum‟at, mengenal lagu kebangsaan Yaa lal
wathan.
89
- Refleksi
berjabat tangan dan mengucapkan salam jika bertemu dengan guru dan
dengan bernyanyi dan bercerita lalu kemudian praktik. Tidak ada hambatan
90
TRANSKIP WAWANCARA
A di RA Ma‟arif Pulutan
- Prolog
Setelah wawancara dengan wali kelas A4, Saya dan teman saya langsung
menuju ruang kelas A2. Kami mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
Terlihat Ibu Fa‟ah sedang melakukan penilaian harian di meja beliau. Kami
- Wawancara
agamanya sendiri. Maka dari itu kita perlu kenalkan anak usia dini
91
pendidikan Ma‟arif NU, jadi sepatutnya kita kenalkan sedikit-sedikit
tidak dituntut harus hafal bacaannya karena memang usia nya masih
dini. Tetapi tetap kita kenalkan juga bacaan-bacaan nya. Seperti niat
khas nya NU yaitu Niat shalat nya memakai Ushalli, mengenalkan do‟a
shodaqoh jariyah setiap hari Jum‟at, infaq orangua, memakai jilbab yang
tidak besar (sedang) dan mengenal lagu kebangsaan Yaa lal wathan.
92
I : Proses yang dilakukan secara bertahap, yaitu mulai dari pengenalan, lalu
- Refleksi
mengetahui sifat wajib Allah melalui lagu, mengajarkan tata cara sholat ala
nilai-nilai ke NU an.
93
TRANSKIP WAWANCARA
Lokasi : Di Rumah Ibu Likah selaku wali murid Kalila Jihan Dahara (B2)
Ma‟arif Pulutan
- Prolog
Sebelumnya saya meminta izin terlebih dulu kepada Kepala Sekolah untuk
siapa wali murid yang akan saya wawancarai terkait tema skripsi saya. Dan
beliau mengijinkan saya untuk mewawancarai Ibu Likah dan Ibu Yeni selaku
wali kelas kelompok B. Pada saat itu juga kepala sekolah yang menghubungi
wali murid tersebut melalui via Whatsaap. Setelah itu kami pun membuat
janji pada pukul 16.30 di rumah Ibu Likah dan pukul 18.30 di rumah Ibu
Yeni. Pada pukul 16.32 tepat saya tiba di rumah Ibu Likah yang bertempatan
di Banyu Putih, Sidorejo Lor. Pada saat itu Ibu Likah sedang ada di belakang,
- Wawancara
94
I : Sangat penting untuk ditanamkan, karna latar belakang keluarga saya itu
semua nya NU, jadi saya berharap anak saya paham NU itu sejak dini.
Biar besok kalau saya sudah tiada anak saya yang akan mendoakan saya.
Pulutan?
I : Ya karna saya ingin anak saya ditanamkan agama sejak dini, dan RA
Ma‟arif Pulutan itu kan kental dengan ke NU an nya, jadi sesuai dengan
RA Ma‟arif Pulutan?
saya selalu meminta uang saku untuk di infaqkan di sekolah, kalau untuk
sudah tau urut-urutannya, diajarkan ziarah kubur karna anak saya pernah
P : Apa yang anda ketahui tentang bagaimana Proses yang dilakukan dalam
Pulutan?
95
I : Mungkin di RA setau saya hanya dengan pengenalan saja mbak. Kalau
Misalnya di bacaan sholatnya anak saya belum hafal, karna memang kan
usia nya masih dini. Tetapi kalau selain sholat ya sudah banyak yang
I : Pada tahun 2017 mbak, karna anak saya masukkan di KB nya dulu.
kelompok B.
I : Jelas diajarkan, kalau dirumah anak saya masukkan di TPQ setiap sore,
- Refleksi
sholawat nabi, ziarah kubur, infaq setiap hari Jum‟at, dan juga diajarkan
praktik sedikit demi sedikit. Tahun 2017 Kalila Jihan Dahara sudah
96
disekolahkan di RA Ma‟arif Pulutan tetapi masuk di KB terlebih dulu. Selain
97
TRANSKIP WAWANCARA
Lokasi : Di Rumah Ibu Yeni selaku wali murid Irsalina Azra Ardiningrum
(B5)
Ma‟arif Pulutan
- Prolog
Pada pukul 17.40 saya pulang dari rumah Ibu Likah, kemudian saya mampir
ke kost teman saya yang bernama Angelia untuk sholat maghrib. Setelah
sholat maghrib, pukul 18.15 saya berangkat menuju rumah Ibu Yeni yang
pukul 18.24 saya tiba di rumah Ibu Yeni, beliau langsung mempersilahkan
masuk dan kami pun langsung memulai wawancara. Berkut adalah hasil
wawancaranya:
- Wawancara
98
I : Penting untuk diajarkan, karena pengenalan dari anak usia dini dengan
pengenalan saat sudah dewasa itu berbeda, maka sangat penting nilai-
Pulutan?
bagus. Karena beground kami juga NU, jadi kalau saya sekolahkan di
RA Ma‟arif Pulutan?
dekat dengan sekolah, setiap hari Jum‟at Infaq sekolah, diajarkan lagu
P : Apa yang anda ketahui tentang bagaimana Proses yang dilakukan dalam
Pulutan?
I : Sepaham saya kalau anak usia dini RA/TK itu masih dalam proses
99
praktik. Misalnya sholawatan, anak dikenalkan sholawatan terlebih dulu
juga begitu.
KB nya dulu. Tahun 2017 di KB, tahun 2018 di kelompok A, dan tahun
- Refleksi
dewasa itu berbeda. Maka diajarkan disaat usia dini lebih bagus. Penanaman
100
CATATAN OBSERVASI
Guru
- Prolog
Setelah saya melakukan observasi waktu di pagi hari saya menunggu hingga
anak-anak pulang sekolah. Pada pukul 10.00 anak sudah keluar kelas, saya
hasil observasi:
- Hasil Observasi
keluar kelas anak-anak memakai sepatu dan mengambil tas nya di rak nya
101
- Refleksi
Berjabat tangan dan mengucapkan salam adalah salah satu penanaman nilai-
102
CATATAN OBSERVASI
Hari, tanggal : Selasa, 30 Juli 2019
Waktu : 07.30-08.00
Peristiwa : Pengamatan membaca istighfar, do‟a pagi hari dan Asmaul Husna
- Prolog
Sebelumnya saya sudah meminta ijin kepada kepala sekolah untuk melakukan
pengamatan. Tepat pukul 07.30 saya tiba disekolah dan langsung menuju
- Hasil Observasi
berbaris rapi, guru menyuruh salah satu anak maju ke depan untuk memimpin
do‟a pagi hari. Sebelum membaca doa pagi hari dimulai guru menyuruh anak-
anak untuk duduk terlebih dahulu. Lalu anak-anak membaca doa pagi hari,
dengan menggunakan nada yang mudah dihafal anak. Setelah itu dilanjutkan
- Refleksi
103
Penanaman nilai-nilai ke NU an untuk anak usia dini salah satunya yaitu
membaca doa pagi hari, istighfar dan Asmaul Husna yang dilakukan dipagi
104
Lampiran RKH
Materi Kegiatan :
1. Melafalkan tasbih ketika melihat buah yang lebat
2. Membaca Tahlil
3. Menirukan gerakan pohon yang tertiup angin
4. Menggambar berbagai macam bentuk tanaman buah
5. Membuat dan mengikuti aturan ketika berkeliling lingkungan sekitas
melihat tanaman buah
6. Terbiasa ramah menyapa siapapun dengan ramah dan santun
7. Berani menyampaikan keinginan untuk BAK
8. Menghargai keindahan hasil karya sendiri
Materi Pembiasaan
1. SOP Pembukaan
2. SOP Inti
3. SOP Penutup
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
2. Metode Unjuk Kera
105
3. Metode Penugasan
Kegiatan Pembelajaran
A. Pembukaan ( 30 Menit )
1. Membaca Sholawat Nariyah
2. Doa sebelum belajar : Al- Zalzalah (Ulangi) & Al-Adiyat
3. Hafalan Hadis : Hadis tentang mendirikan sholat
4. Hafalan Doa : Doa mendengar petir
Apersepsi tentang sub-sub tema sebelumnya, dan berdiskusi tentang
tema yang akan diberikan
B. Inti ( 60 Menit )
Mengamati : Anak diajak untuk mengamati gambar
tanaman buah
Menanya : Guru memberi umpan kepada anak,
sebagai bentuk pemberian
kesempatan kepada anak untuk
bertanya
Mengumpulkan informasi : Anak diminta untuk menyebutkan
apa yang dilihat dalam
Pengamatannya
Anak Menalar : Anak mengekspresikan ide dan gagasannya
melalui kegiatan
yang diberikan oleh guru
Anak Mengkomunikasikan
Sudut Kebudayaan :
1. Menggambar berbagai macam bentuk tanaman buah
Recalling :
o Mengulas kembali kegiatan pada hari ini
o Melakukan pengorganisasian kelas
C. Penutup ( 30 Menit )
Menanyakan perasaan anak selama bermain hari ini
Mendiskusikan kegiatan yang paling disukai anak
Menginformasikan kegiatan esok hari
Pesan moral
Doa Penutup
Salam
Rencana Penilaian
106
Kompetensi Dasar (KD ) yang dinilai
NAM : 1.1 DZ.1
FM : 3.3 – 4.3 (2)
K : 3.7 – 3.7 (5)
B : 2.14
Sos : 2.5.4
Seni : 2.4 .1
Teknik Penilaian
1. Teknik Observasi
a. Membiasakan Melafalkan tasbih ketika melihat buah yang lebat
b. Keseimbangan Menirukan gerakan pohon yang tertiup angin
c. Kemauan Menggambar berbagai macam bentuk tanaman buah
d. Kemauan Membuat dan mengikuti aturan ketika berkeliling
lingkungan sekitas melihat tanaman buah
e. Berani menyampaikan keinginan untuk BAK
f. Menghargai keindahan hasil karya sendiri
2. Teknik Checlist : Ketepatan Menggambar berbagai macam bentuk
tanaman buah
3. Teknik Hasil Karya : Kerapian Menggambar berbagai macam bentuk
tanaman buah
Salatiga, 5
Januari 2019
Mengetahui
Kepala RA Ma‟arif Pulutan Guru Kelas
107
Lampiran Catatan Anekdot
108
109
110
111
112
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NIM : 23050150022
No HP : 085725796832
E-mail : alfaalfi819@gmail.com
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
Salatiga
113