Anda di halaman 1dari 158

Accelerat ing t he world's research.

Skripsi lengkap
Onkhy Ku

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

UPAYA MENINGKAT KAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAT I…
Luqman Al-fat ih

Penerapan Met ode Snowball T hrowing dalam Meningkat kan Minat Belajar Siswa pada Pelajaran Pendi…
lilis muslicha

EFEKT IFITAS MET ODE DEMONST RASI PADA PEMBELAJARAN BIDANG ST UDI FIQIH DI MT S SOEBONO …
siapmant ep mant ep
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI SHALAT JAMA’ DAN QASHAR DENGAN METODE
SNOWBALL THROWING DAN DEMONSTRASI PADA SISWA
KELAS VII B MTs AL-BIDAYAH CANDI KECAMATAN
BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untukMemperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan

Oleh

RIKHA NURUSSHAFINATUN NAJA


NIM. 11113256

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018

i
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI SHALAT JAMA’ DAN QASHAR DENGAN METODE
SNOWBALL THROWING DAN DEMONSTRASI PADA SISWA
KELAS VII B MTs AL-BIDAYAH CANDI KECAMATAN
BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untukMemperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan

Oleh

RIKHA NURUSSHAFINATUN NAJA


NIM. 11113256

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018

iii
iv
v
vi
MOTTO

‫خير الناس انفعهم للناس‬

Sebaik-baik manusia adalah mereka


yang memberikan manfaat pada insan
yang lain

vii
PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Teruntuk Bapak Nasokha dan Ibu Kholisah, orang tuaku tercinta yang tidak pernah

berhenti memberikan kasih sayang kepada ku selama ini dan memberikan

semangat serta do‟a dalam proses pembuatan skripsi ini

2. Dan untuk kedua adikku (An im „in „amul aufa dan M. Ali mu‟afiq) yang

sudahmemberikansupport

3. Seluruhkeluargabesarku terimakasihatasmotivasidandukungannya

4. Untuk Temanku Listiana Pratiwi, Annisa Ainurrofi dan Dewi Lestari yang sudah

membantu saya dalam penyelesaian dan kelancaran skripsi ini dan berjuang

bersama-sama

5. KeluargabesarGuru-guru yang ada BTQ Al-Hikmah

6. Untuk teman-teman ku seangkatan PAI 2013 terimakasih telah menjadi bagian

keluarga semasa di IAIN Salatiga

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillairabbil’alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang kita nantikan syafaat-Nya kelak di Yaumul Akhir. Aamiin.

Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Materi Shalat Jama‟ Dan Qashar Dengan Metode Snowball Throwing dan
Demonstasi Pada Siswa Kelas VII B MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan
Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajarn 2017/2018“. Skripsi ini
disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana progam studi
Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN).
Dalam menyusun skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai pihak yang telah

memberikan dukungan moril maupun materil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

ix
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah berkenan secara

ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya

memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses

penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd. Selaku dosen pembimbing akademik (PA).

Terimakasih atas bimbingannya selama lima tahun membimbing penulis.

6. Segenapdosenpengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali

pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Kepada kedua orang tua penulis Bapak Nasokha dan Ibu Kholisah terimakasih atas

segala motivasi, dukungan, dan do‟a restu kepada penulis, sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

8. Keluarga besar ku yang selalu memberikan doa dan motivasi kepada penulis untuk

kesuksesan penulis.

9. MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yang telah

memberikan ijin bagi penulis untuk melaksanakan penelitian,

10. Sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

11. Teman-teman satu angkatan tahun 2013 yang telah memberikan semangat belajar

dan motivasi.

x
xi
ABSTRAK

Rikha nurusshafinatun Naja. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama


Islam Materi Shalat Jama’ dan Qashar Dengan Metode Snowball Throwing dan
Demonstrasi Pada Siswa VII B MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017 / 2018. Skripsi. Jurusan Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Kata Kunci : hasil belajar, metode snowball throwing dan demonstrasi

Masalah yang diteliti pengawat yaitu Apakah penerapan metode snowball


throwing dan demonstrasi dalam pembelajaran pendidikan agama islam materi shalat
jama‟ dan qashar dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VII B di MTs Al-
Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2017/2018. Oleh karena itu, tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui
penerapan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode
snowball throwing dan demonstrasi dalam pembelajaran pendidikan agama islam
materi shalat jama‟dan qashar, pada siswa kelas VIIB di MTs Al-Bidayah Candi
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

Penelitian ini merupakan Classroom Action Research/Penelitian Tindakan


Kelas (PTK) dengan menggunakan pra siklus dan dua siklus. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes,
observasi, dan dokumentasi. Metode tes digunakan untuk mengetahui ketuntasan
belajar siswa dalam penerapan metode snowball throwing dan demonstrasi dalam
pembelajaran pendidikan agama islam materi shalat jama‟dan qashar. Metode
observasi digunakan untuk mengetahui dan menilai aktivitas siswa dan guru dalam
KBM berlangsung. Sedangkan dokumentasi digunakan sebagai bukti bahwa penelitian
ini memiliki data dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Hasil penelitian dimulai dari nilai pra siklus, siklus I sampai siklus II, yaitu pada
tahap Pra Siklus hanya terdapat 10 siswa yang tuntas dari seluruh siswa dengan rata-
rata nilai keseluruhan yaitu 58.7, sedangkan pada siklus I terdiri 12 siswa mencapai
KKM dengan rata-rata 65. Dan pada siklus II hanya terdapat 6 siswa yang tidak tuntas
dengan 36 siswa dengan nilai mencapai KKM dengan rata-rata nilai 73, maka sudah >
KKM 70. Sedangkan data presentasi kelulusan maksimal yang dicapai 85% , maka
data presentase dari Pra Siklus sampai Siklus II sebagai berikut: 24,3% , 29,2% dan
85%, maka hasil yang didapat sudah melebihi target yaitu 85%. Oleh karena itu,
penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untukmeningkatkan hasil belajar
pendidikan agama islam materi shalat jama‟dan qashar pada siswa kelas VII B MTs
Al-Bidayah Candi.

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i


HALAMAN LOGO IAIN ......................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iv
PENGESAHAN KELULUSAN................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................. vi
MOTTO………….………………………………………………………………… vii
PERSEMBAHAN………………………….…..………………………………….. viii
KATA PENGANTAR……………………………………………………….…….. ix
ABSTRAK…………………………………………………………………………. xii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
D. Kegunaan Penelitian .............................................................................. 4
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................... 5
F. Metode Penelitian .................................................................................. 6
1. Rancangan Penelitian.............................................................................. 6
2. Subjek Penelitian......................................................................................7
3. Langkah-langkah Penelitian.....................................................................7
4. Instrumen Penelitian................................................................................ 9
5. Definisi Operasional................................................................................ 10

xiii
6. Pengumpulan Data................................................................................... 11
G. Analisis Data ................................................................................................. 12
H. Sistematika Penulisan ................................................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI


A. Kajian Teori
1. Peningkatan Hasil Belajar ..................................................................... 16
a. Definisi Hasil Belajar ............................................................................ 16
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................. 26
2. Kajian Materi Pelajaran ........................................................................ 34
a. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih ................................................. 34
b.Pengertian Metode Pembelajaran ........................................................ 35
1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Snowball Throwing
.................................................................................................................. 37
2. Kelebihan Metode Snowball Throwing ............................................... 39
3. Kekurangan Metode Snowball Throwing ............................................40
B. Kajian Pustaka ....................................................................................... 40

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN


A. Gambaran Umum MTs Al-Bidayah
1. Tempat Penelitian............................................................................................. 44
2. Visi, Misi dan Tujuan Penelitian........................................................... 45
3. Fasilitas dan Sarana Prasarana…………............................................... 46
4. Tenaga Pendidik.................................................................................... 48
5. Peserta Didik......................................................................................... 49
6. Struktur Organisasi................................................................................ 50
7. Subjek Penelitian................................................................................... 51

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian


1. Deskripsi Pra Siklus .............................................................................. 54
2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ............................................ 58

xiv
3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ........................................... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Per Siklus Penelitian ..................................................................... 75
1. Hasil Penelitian Siklus I ......................................................................... 75
2. Hasil Penelitian Siklus II ....................................................................... 83
B. Pembahasan ................................................................................................... 90

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 95
B. Saran ............................................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 97


LAMPIRAN

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perbatasan MTs Al-Bidayah Candi ..................................................... 44

Table 3.2 Sarana di MTs Al-Bidayah Candi ....................................................... 46

Table 3.3 Prasarana di MTs Al-Bidayah Candi ................................................... 47

Table 3.4 Jumlah Data Guru di MTs Al-Bidayah Candi …………..…………… 48

Table 3.5 Jumlah Seluruh Siswa di MTs Al-Bidayah Candi ……………………. 49

Table 3.6 Struktur Organisasi di MTs Al-Bidayah Candi ………………………. 50

Table 3.7 Daftar Siswa Kelas VII B MTs Al-Bidayah Candi …………………... 52.

Table 3.8 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ……………………………………….. 55

Table 3.9 Data Observasi Guru Siklus I …………………………………………. 62

Tabel 3.10 Data Observasi Siswa Siklus I …………………………………….….. 64

Tabel 3.11 Data Observasi Guru Siklus II ………………..…………………….... 70

Tabel 3.12 Data Observasi Siswa Siklus II ……………………………………….. 72

Tabel 4.1 Nilai Siswa Siklus I ……………………………………………….…… 75

Tabel 4.2 Data Observasi Guru Siklus I …………………………………..……… 78

Tabel 4.3 Data Observasi Siswa Siklus II ……………………………..…………. 80

Tabel 4.4 Nilai Siswa Sikus II ……………………………………………………. 83

Tabel 4.5 Data Observasi Guru Siklus II …………………………………………. 86

Tabel 4.6 Data Observasi Siswa Siklus II ………………………………………... 88

Tabel 4.7 Nilai Siswa Kelas VII B …………………………………………….…. 90

Tabel 4.8 Presentase Kelulusan Siswa Kelas VII B …………………………….… 94

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas…………………………………7

xvii
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 3 Pengajuan Pembimbing

Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 5 RPP Siklus I dan II

Lampiran 6 Sampel Hasil Tes

Lampiran 7 Soal dan Jawaban

Lampiran 8 Dokumentasi Foto Penelitian

Lampiran 9 Laporan SKK

Lampiran 10 Daftar Riwayat Penulis

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah sebuah proses yang dilakukan manusia untuk

memperdalam ilmu yang dimilikinya dari orang-orang lain dengan berbagai

cara, seperti: sekolah, les privat. Karena dengan ilmu pengetahuan kita bisa

mengetahui hal yang benar dan salah, perintah larangan. Orang yang berilmu

maka pemikirannya akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan dan

makhluk lain ciptaan Allah.

Pendidikan sangat dibutuhkan untuk kemajuan negara kearah yang lebih

baik. Berhasil tidaknya pendidikan juga ditentukan oleh guru (pendidik) dan

generasi selanjutnya (murid atau pemuda bangsa). Guru dituntut untuk

memajukkan potensi dan pengetahuan serta mencerdaskan muridnya. Salah

satunya dengan memilih metode atau media yang akan digunakan dalam

pembelajaran, agar dapat meningkatkan minat belajar dan suasana yang

menarik.

Pendidikan islam sangat berperan penting untuk membentuk manusia

kedalam ajaran yang baik seperti kesopanan dalam bertingkah laku, saling

mencintai sesama, bergotong royong dalam melakukan kehidupan sehari-

hari.Abdul Fattah Jalal mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan islam adalah

manusia sebagai hamba Allah yang berguna untuk semua makhluk. Menurut

1
pandangan islam, pendidikan harus bisa menjadikan seluruh manusia agar selalu

beribadah kepada Allah (Tafsir: 2014:46).Salah satunya yaitu pendidikan agama

merupakan suatu pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk manusia

agamis dengan menanamkan aqidah keimanan, amaliyah, dan budi pekerti atau

akhlak terpuji untuk menjadikan manusia lebih bertakwa kepada Allah S.W.T.

Dengan belajar, kita akan mendapatkan ilmu pendidikan yang ada di

belahan dunia. Belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau persoalan

dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru

berkat pengalaman dan latihan yang di dapat (Hamalik, 1983:21).

Belajar adalah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari

pengalaman individu diri sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Tohari,

2005:8).

Media pembelajaran adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat

diabaikan karena turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar

mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran

(Usman,2002:31). Oleh karena itu guru dituntut harus bisa memilih media atau

metode apa yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung, karena hal

tersebut sangat mempengaruhi minat belajar siswa. Setiap materi yang diajarkan

akan berbeda tentang penerapan metodenya.

2
Sebagaimana di Madrasah Tsanawiyah Al-bidayah, guru sudah

menggunakan berbagai metode atau media yang digunakan dalam pembelajaran

kuhususnya dalam materi sholat jama‟ dan qashar. Problem yang dihadapi

pendidik yaitu tentang latar belakang siswa yang berbeda, ada yang berasal dari

SD dan MI yang biasanya hanya menyampaikan materi tentang sholat saja dan

tentang metode yang digunakan saat pembelajaran.

Dalam pembelajaran Fiqih materi sholat jama‟ dan qashar tersebut, guru

hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi yang menyebabkan siswa

tidak semangat belajar, monoton (hanya menerima materi dari guru).

Sehinggahanya sedikit siswa yang mampu menangkap materi yang diajarkan

dan nilai siswa tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70.

Karena problem yang dihadapi oleh guru itulah, maka hasil belajar siswa

banyak yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70,

dengan indikator pencapaian minimal yaitu 85%. Maka untuk meningkatkan

hasil belajar siswa, metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar

materi sholat jama‟ dan qoshor ini adalah snowball throwing dan demonstrasi,

dengan harapan akan meningkatkan belajar siswa dan agar semua siswa nilainya

bisa mencapai target yang ditentukan atau bahkan melebihinya. Karena materi

tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu, peneliti melakukan penelitian yang berjudul

“PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI SHOLAT JAMA‟ DAN QASHAR DENGAN METODE SNOWBALL

3
THROWING DAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VII B DI MTs

AL-BIDAYAH CANDI KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2017/2018

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang tertera di atas, maka masalah yang dapat

peneliti rumuskan yaitu “Apakah metode snowball throwing dan demonstrasi

dapat meningkatkan hasil belajar fiqih materi sholat jama‟ dan qashar pada

siswa kelas VII B di MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang tahun pelajaran 2017/2018 ?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar fiqih materi sholat jama‟ dan

qashar dengan metode snowball throwing dan demonstrasi pada siswa kelas VII

B di MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

tahun pelajaran 2017/2018 .

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara praktis

dan teoritis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan

teori pembelajaran melalui metode snowball throwing dan demonstrasi yang

4
sangat diperlukan para pendidik dalam proses belajar mengajar agar lebih

efesien.

2. Manfaat Praktis

a. Metode Snowball Throwing dan demonstrasi bermanfaat bagi peserta

didik agar bisa memperdalam pengetahuan tentang pembelajaran

yang menggunakan metode agar bisa meningkatkan hasil belajar

siswa dan sebagai sarana motivasi belajar untuk meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi tersebut.

b. Metode ini juga diperlukan pendidik untuk menjadi rujukan dalam

pembelajaran apapun denganmenggunakan metode yang lebih

menarik hasil belajar siswa agar mendapat nilai yang sempurna

melebihi KKM.

c. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang, sehingga dapat mencapai standar nasional pendidikan

(SNP).

E. Hipotesa Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto, 2006:71).

5
Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-

kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian

yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi

kebenarannya. Namun, hipotesis tetap merupakan kebenaran yang masih

lemah (hipo=dibawah / lemah, tesis = kebenaran) atau jawaban

sementara atas masalah yang hendak dipecahkan karena belum teruji

secara empiris (Basrowi, 2008:90).

Berdasarkan kerangka pikir yang dijelaskan di atas, maka

hipotesis dalam penelitian ini dapat tuliskan yaitu: metode snowball

throwing dan demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar fiqih materi

shalat jama‟ dan qashar kelas VII B di MTs Al-Bidayah Candi

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode pembelajaran snowball throwing dan

demonstrasi dapat dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan

tercapai. Seluruh siswa dapat mengetahui dan memahami isi materi yang

di sampaikan. Dalam hal praktek maupun tulis, nilai siswa harus

mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70 dengan indikator

kelulusan 85% sampai tahap siklus akhir.

F. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

6
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas serta

melalui 4 cara yaitu perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, pengamatan

(observasi) dan refleksi.

2. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 41 siswa-siswi kelas VII B MTs AL-

Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

3. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah Penelitianyang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat

dari bagan di bawah ini :

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pelaksanaan
Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

7
Penjelasan gambar 1.1 :

a. Perencanaan

Langkah pertama dalam penelitian tindakan kelas adalah

perencanaan. Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan materi, membuat

silabus, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, menyiapkan media

pembelajaran, menyiapkan lembar observasi, menyusun perangkat tugas

yang akan diberikan kepada siswa dan menyusun alat untuk mengevaluasi

pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksaan tindakan adalah penerapan rencana yang telah disusun oleh

peneliti yang akan disampaikan di kelas dan menjadi sasaran penelitian.

Kegiatan awal dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu guru telah menjelaskan

materi pelajaran yangdi sampaikan di kelas kemudian dikembangkan oleh

peneliti, lalu kegiatan intinya adalah peneliti memandu (mendampingi)

penerapan metode pembelajaransnowball throwing dalam pembelajaran

tentang shalat jama‟ dan qashar.

c. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan untuk menelaah seberapa jauh pelaksanaan

metode pembelajaran dengan snowball throwingmengenai sasaran atau tidak

dalam menunjang hasil belajar siswa (mencapai KKM). Dalam tahap ini,

peneliti mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara terjun langsung

ketika pembelajaran berlangsung agar hasilnya dapat dibuktikan.

8
d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

telah dilakukan. Dalam hal ini peneliti melakukan pengecakan sehingga

tampak kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan penelitian (Suyadi,

2010: 64).

Data (hasil) yang diperoleh dalam proses observasi kemudian

dikumpulkan lalu dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru dapat

membuat refleksi atau kesimpulan terhadap kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan dengan menggunakan metode tersebut sehingga dapat

diambil landasan atau cara untuk pelaksanaan kegiatan pada siklus

selanjutnya agar hasilnya lebih baik dari siklus yang sebelumnya. Dan jika

pada siklus yang ke 2 hasil yang didapat sudah sangat baik (semua siswa

berhasil mencapai KKM) maka tidak dilanjutkan ke siklus 3.

4. Instrumen penelitian

a. Lembar Obervasi Siswa Selama KBM

Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dan

guru dalam proses pembelajaran pada setiap siklus

b. Tes Formatif digunakan untuk mengukur ketuntasan nilai siswa

dalam setiap siklus

9
5. Definisi Operasional

a. Peningkatan hasil belajar

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perolahan dalam diri

seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru

berkat pengalaman dan latihan (Hamalik, 1983 : 21).

Menurut Snelbeker bahwa perubahan atau kemampuan baru yang

diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah

merupakan hasil belajar, karena belajar pada dasarnya adalah

bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman

(Rusmono, 2012:8).

Hasil belajar merupakan usaha yang diterapkan dalam diri seseorang

setelah mengalami proses belajar, sehingga menjadi individual yang baik

dan aktif serta kreatif dalam upaya memberikan perubahan pada

masyarakat.

b. Metode snowball throwing

Metode ini digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi

yang sulit dan mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan

siswa terhadap materi yang diajarkan. Dimulai dari pelaksanaan pra

siklus, siklus I sampai siklus II.

Metode ini juga bisa melatih siswa untuk lebih tanggap menerima

pesan (pertanyaan) dari orang lain dan menyampaikan pesan tersebut

10
kepada orang lain (teman satu kelompok). Metode ini menggunakan

bantuan kertas yang di gulung seperti salju dan berisi pertanyaan tentang

materi yang diajarkan. Metode Demonstrasi adalah metode praktek.

Jadi, yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah penerapan

metode terbaru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi shalat jama‟ dan qashar

pada siswa kelas VII B di MTs Al-Bidayah Candi Kecamatan

Bandungan tahun pelajaran 2017/2018.

6. Pengumpulan Data

a. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 1997:127).

Metode tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa

tentang materi tentang shalat jama‟ dan qashar, bentuk tes nya yaitu

essay 5.

b. Metode Observasi

Observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan

telah mencapai sasaran (Suyadi, 2010: 63). Metode observasi dilakukan

untuk melihat pelaksanaan kegiatan di lapangan dan mengamati kegiatan

yang dilakukan guru dan siswa selama dalam proses pembelajaran.

11
c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal

atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, notulen rapat,

agenda dan sebagainya (Arikunto, 1997: 206). Dokumentasi digunakan

untuk mengumpulkan data mengenai keadaan sekolah, keadaan guru dan

siswa.

G. Analisis Data

1. Ketuntasan

Pada analisis data penelitian pertama akan diperoleh hasil yang

menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran dan digunakan untuk

meningkatkan keaktifan pembelajaran selanjutnya. Sesuai dengan rancangan

penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dalam setiap

siklusnya berdasarkan hasil observasi yang tercatat dalam setiap siklusnya.

Ketuntasannya bisa diketahui apabila siswa mencapai skor 70 (sama dengan

KKM atau bahkan bisa melebihi KKM yaitu 71) pada pembelajaran PAI

khususnya mata pelajaran Fiqih dari nilai hasil tes evaluasi.

2. Tekhnik Analisis data

Analisis data dilakukan peneliti untuk menguji pengetahuan siswa.

Peneliti menggunakan analisis kuantitatif, yaitu dengan memberikan pro test

sebelum pemberian tindakan dan menghitung rata-rata hasil belajar. Setelah

itu peneliti menghitung selisih antara kedua rata-rata untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar dengan indikator keberhasilan tindakan.

12
Presentase ketuntasan adalah 85% dari jumlah total siswa dalam satu

kelas mendapat nilai 70. Pengukuran presentase kompetensi secara klasikal

dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

P = Jumlah Siswa Yang Tuntas x 100%


Jumlah Siswa

3. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut :

1. Bagian Awal

Bagian awal skripsi mencakuptentang sampul,

lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan

kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata

pengantar, abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran.

2. Bagian Inti

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Kegunaan Penelitian

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

F. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

2. Subjek Penelitian

13
3. Langkah-langlah Penelitian

4. Instrumen Penelitian

5. Definisi Operasional

6. Pengumpulan Data

G. Analisis Data

H. Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Peningkatan Hasil belajar

a. Definisi hasil belajar

b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

2. Kajian Materi Penelitian

a. Ruang Lingkup Mata Pembelajaran Fiqih

b. Pengertian Metode Pembelajaran

1. Langkah-langkah model pembelajaran snowball

throwing

2. Kelebihan dari metode snowball throwing

3. Kekurangan dari metode snowball throwing

B. Kajian Pustaka

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Mts Al-Bidayah

1. Tempat Penelitian

14
2. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah

3. Fasilitas dan Sarana Prasarana Madrasah

4. Tenaga Pendidik

5. Peserta Didik

6. Struktur Organisasi

7. Subjek Penelitian

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. Deskripsi Pra Siklus

2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I

3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus Penelitian

1. Hasil Penelitian Siklus I

2. Hasil Penelitian Siklus II

B. Pembahasan

BAB V: PENUTUP

A.Kesimpulan

B. Saran

bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran- lampiran,

surat keterangan kegiatan (SKK), surat lulus ujian komprehensif,

dan daftar riwayat hidup peneliti.

15
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Peningkatan Hasil Belajar

a. Definisi Hasil belajar

Islam adalah agama yang menjunjung tinggi peran akal dengan

mengenal hakikat segala sesuatu. Peran ilmu akal sangatlah penting,

sehingga dikatakan bahwa tak ada agama bagi orang yang tak berakal

karena dengan akal yang sempurna maka islam diturunkan ke alam

semesta.

Semua manusia membutuhkan ilmu untuk mengetahui berbagai

hal yang ada di dunia ini dan wajib di cari sampai kemanapun walaupun

harus mencapai jarak yang sukar untuk di tempuh, karena orang yang

berjalan dimuka bumi dengan niat untuk menuntut ilmu maka akan di

mudahkan jalannya menuju surga. Orang yang berilmu akan ditinggikan

derajatnya disurganya sebagai makhluk yang berbakti. Seperti dalam

hadist yang diriwayatkanoleh muslim

)‫سلَ َك َط ِريقايلتمس فيه علماسهل هللا له طريقاالى الجنة (رواه مسلم‬


َ ‫َمن‬

16
Artinya; ”Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka
Allah akan memudahkan bagi orang itu jalan menuju ke
syurga. (H.R.Muslim).

Dengan belajar (membaca) atau menghadiri majlis-majlis islam

bahkan bisa juga dengan saling bertukar pikiran dengan orang yang

berilmu, manusia bisa mendapatkan ilmu. Seperti tercantum dalam Q.S

Al-Alaq : 1-5

‫) اقراء وربك االءكرم‬2( ‫) خلق االءنسان من علق‬1( ‫اقراءباسم ربك الذي خلق‬

)5( ‫)علم االءنسان مالم يعلم‬4( ‫)الذي علم باالقلم‬3(

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan


(1). Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2).
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah (3). Yang
mengajar (manusia) dengan perantara kalam (4). Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5).

Berdasarkan ayat diatas, Rasulullah memerintahkan kepada

semua makhluk untuk giat belajar dan membaca agar bisa memperdalam

ilmu pengetahuan. Membaca sangat penting dalam kehidupan, karena

setiap detik yang kita lalui adalah membaca. Tanpa membaca, maka

setiap orang akan sullit untuk mengetahui hal baru (ilmu pengetahuan).

Setiap manusia bisa membaca objek yang sama, namun yang

membedakan yaitu kualitas yang ditandai dengan kedalaman ilmu atau

17
kejauhan pandangan tentang materikarena semua manusia mampu

membaca lebih jauh melebihi apa yang dilihatnya.

Mencari ilmu dan mengamalkannya adalah kewajiban bagi setiap

manusia. Manusia yang mengamalkan atau menyebarkan ilmunya

kepada orang lain dihadapan Allah s.w.t disebut dengan ibadan, maka

Allah s.w.t. memerintahkan kepada manusia untuk menuntut ilmu

dengan cara maembaca atau kalam. Orang yang berilmu akan takut

kepada Allah untuk melanggar perintah-Nya dan akan selalu berusaha

untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Ilmu dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, seperti :

orangtua, teman, guru, buku, dan internet. Di zaman yang canggih ini,

siapapun akan sangat mudah menemukan berbagai hal yang ada di dunia

hanya dengan bantuan internet, sehingga tidak ada lagi alasan untuk

orang yang tidak mencari ilmu.

Beberapa tokoh ahli berpendapat sesuai pemikiran mereka

masing-masing tentang definisi belajar. Maka diambil beberapa pendapat

untuk lebih memperdalam definisi tentang belajar.

1) Definisi Belajar menurut para ahli:

a) “Learning is a change in the individual, due to interaction of that

individual and his environment, which fills a need and makes

him more capable of dealing adequately with his environment”,

18
belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu sebagai hasil

interaksinya dengan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan

dan menjadikannya lebih mampu melestarikan lingkungannya

secara memadai. Tingkah laku individu dalam belajar yang

dimaksud yaitu perubahan, interaksi, dan lingkungan

(Balesman anisah, 2011:7).

b) “learning can be defined as changes in behavior resulting from

experience”, belajar adalah perubahan dalam tingkah laku yang

dihasilkan dari pengalaman. Kata kuncinya ialah perubahan,

tingkah laku, dan pengalaman(Mappa syamsu, 2011:9).

Jadi, berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang berasal dari

pengalaman berinteraksi dengan lingkungan dan untuk memenuhi

kebutuhan melestarikan lingkungan menjadi lebih baik lagi.

2) Teori-teori belajar

Teori belajar menurut Gulo adalah usaha untuk menciptakan

sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar. Teori-

teori belajar dibagi menjadi empat yaitu Behavioristik, Kognitif,

Humanistik dan Konstruktivistik.

19
a) Teori Behaviorisme

Behavioristik adalah perubahan seseorang yang dapat

diamati, diukur dan dapat dinilai secara konkret disebabkan

adanya Stimulus (rangsangan) dan respon (reaksi). Contoh:

mahasiswa dapat menyelesaikan tugas dari dosen dengan

cepat dan benar apabila stimulus berupa nilai A.

b) Teori Kognitif

Teori Kognitif yaitu pembelajaran yang lebih menekankan

pada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki peserta didik.

c) Teori Humanistik

Humanistik lebih melihat sisi perkembangan kepribadian

manusia daripada berfokus pada “sakit”, maksudnya apa yang

terjadi setelah terjadinya “sakit” tersebut sembuh yaitu

bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-

hal yang positif. Kemampuan berfikir positif disebut sebagai

Potensi manusia dan para pendidik humanistik memfokuskan

pengajarannya pada pembangunan kemampuan positif ini.

Jadi, teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit

selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode

yang diterapkan, karena humanistik sangat memperhatikan

20
perkembangan peserta didik dalam mengaktualisasi dirinya,

pemahaman terhadap dirinya, serta realisasi diri. Dalam teori ini

guru bertindak sebagai fasilitator, memberikan motivasi makna

belajar dalam kehidupan siswa dan mendampingi siswa

memperoleh tujuan pembelajaran. Sedangkan siswa bertindak

pelaku utama yang memaknai proses pengalaman belajarnya

sendiri.

d) Teori Konstruktivistik

Teori konstruktivistik menyatakan bahwa setiap siswa

mampu mencari sendiri masalah, menyusun sendiri

pengetahuannay melalui kemampuan berfikir dan tantangan,

menyelesaikan dan membuat konsep mengenai keseluruhan

pengalaman realistik dan teori dalam satu pengetahuan utuh.

Jadi, menurut teori konstruktivistik tujuan pendidikan yaitu

menghasilkan invidu atau anak yang memiliki kemampuan

berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi,

karena peserta didik sudah mendapatkan pengetahuan dan

keterampilan untuk menghadapi suatu masalah dari kurikulum

pendidikan dengan latihan berkelompok untuk menganalisisnya.

Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara

21
belajar sesuai dengan kemmapuan diri sendirinya sedangkan

guru hanya sebagai mediator dan fasilitor.

3) Tipe-tipe belajar

Belajar adalah suatu perbuatan yang kompleks dan mencakup

beberapa segi , untuk mengetahui tentang perbuatan belajar harus

harus mengetahui tentang tepi belajar. Dan Robert M. Gagne

membagi tipe-tipe belajar dalam 8 yaitu :

a) Belajar oleh tanda (signal learning)

Bentuk penting dalam unsur belajar dalam tipe belajar

oleh tanda ini adalah adanya gerakan reflek. Tanda dalam

pengertian ini berbentuk bunyi atau hasil penglihatan. Dengan

adanya tanda sebagai rangsangan maka akan ada reaksi yang

dihasilkan dan bersifat emosional. Contoh: siswa segera diam

ketika guru melototkan mata.

Aspek penting yang ada di tipe ini adalah adanya ada

pengulangan yang bergantung pada rangsangan berupa reaksi

reflekstif. Persoalan yang dihadapi dalam hal ini adalah

bagaimana cara menghilangkan suatu penguasaan belajar

yang telah terjadi melalui belajar oleh tanda dengan cara

pengulangan. Contohnya yaitu orang sedang diam di rumah

22
yang dekat rel kereta api. Bunyi kereta api akan menimbulkan

hal yang tidak enak didengar. Cara untuk menghilangkan

emosi orang dengan cara mengulangi rangsangan bunyi

sebagai reaksi emosional dikurangi sampai suara tersebut

sudah biasa didengar dan tidak akan terdengar lagi.

Jadi, tanda yang dimaksud dalam tipe belajar ini yaitu

hasil dari penglihatan atau bunyi sesuatu. Seseorang yang

diberi rangsangan akan menghasilkan sebuah reaksi dan

ketika proses tersebut diulang terus menerus maka akan dapat

menurunkan atau bahkan menghilangkan emosi seseorang.

b) Belajar konsep (concept learning)

Dalam tipe belajar, anak diharapkan memperoleh suatu

pemahaman atau pengertian, misalnya tentang kubus, rumah,

buku dan sekolah. Anak akan memberi respon atau jawaban

tentang sesuatu secara abstrak terhadap rangsangan yang ada.

Misalnya anak diberi rangsangan (stimulus) sebuah kertas,

gunting dan lem. Kemudian guru menyuruh untuk membuat

tempat kapur tulis. Maka anak akan bisa membuatnya karena

anak sudah mempunyai konsep tentang tempat kapur tulis

tersebut.

23
Dalam belajar konsep ini anak-anak tidak terikat oleh ciri-

ciri konkrit tetapi agar konsep yang dipelajari hendaknya

dikaitkan dengan ciri-ciri abstrak sesuatu objek atau

rangsangan. Hal yang paling penting dalam konsep ini adalah

kata benda atau objek dan definisi atau ciri yang terkandung

dalam benda tersebut. Misalnya, ketika kita menyebutkan

kata pensil dan tangan kita memegang pensil tersebut maka

dalam hal ini konsep yang dimaksud bukan pensil tetapi yang

dimaksud yaitu ciri-ciri dari pensil, seperti benda kecil bundar

panjang yang terbuat dari kayu dan dalamnya berisi bahan

hitam dari semacan arang dan sebagai alat penulis.

Jadi, dalam belajar mengajar banyak konsep yang

dipelajari siswa. Namun dalam belajar konsep ini sangat

memegang peranan penting bukan hanya di lingkungan

sekolah tetapi juga dalam kehidupan anak di masyarakat.

c) Belajar memecahkan masalah (problem solving)

Belajar memecahkan masalah merupakan penerapan dari

aturan-aturan atau prinsip dimana pada pemecahan masalah

tersebut akan ada proses mempelajari hal-hal yang baru.

Dalam kehidupan ini akan selalu ada masalah yang harus

dihadapi oleh semua orang tanpa terkecuali dan kita harus

24
bisa menyelesaikannya dengan melihat keuntungan dan

kerugiannya, termasuk juga anak-anak. Dalam praktek belajar

mengajar anak sudah diajarkan untuk menyelesaikan masalah

yang sudah disiapkan untuk di selasaikan sesuai dengan

kemampuannya. Dan guru hanya memberi arahan dengan

memberi beberapa pilihan untuk mencari, memilih dan

menemukan sendiri jawaban dari masalah tersebut. Agar

ketika anak di masa depan (bermasyarakat) dan dihadapkan

pada masalah yang lebih besar, anak mampu

menyelesaikannya sendiri tanpa bantu orang lain karena

sudah dapat bekal ketika bersekolah.

Jadi, dalam lingkup pendidikan anak juga perlu diberi

ilmu untuk memecahkan suatu masalah karena bukan hanya

orang dewasa saja yang akan dihadapkan oleh masalah tetapi

anak kecil sekalian akan mengalaminya. Contoh : ketika

mereka ada tugas dari guru untuk dikerjakan di rumah. Guru

menghimbau kepada orang tua untuk tidak membantunya

terlebih dahulu, anak harus berusaha sendiri dulu dan ketika

sudah tidak bisa baru ada pendampingan dari orang tua.

Guru hanya bertugas memberi kebebasan dan pilihan

untuk anak tanpa bantuannya agar memilih jalan keluar dari

masalah tersebut sendiri sesuai dengan kemampuannya, agar

25
ketika dewasa nanti tidak sulit untuk bisa menyelesaikan

masalah yang lebih besar lagi.

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibagi menjadi dua

macam (Slameto, 1995:54) yaitu faktor intern (faktor yang ada dalam

diri individu yang sedang belajar) dan faktor ekstem (faktor yang ada di

luar individu) yaitu:

1) Faktor Intern

Faktor Intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar. Di dalam faktor intern, terdiri dari tiga faktor adalah

faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan

a) Faktor jasmani (fisiologi) terdiri dari:

a. Faktor kesehatan

Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Proses belajar

seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu, selain

itu juga akan cepat lelah, kurang semangat, mudah pusing,

dan ngantuk. Agar seseorang dapat belajar dengan baik

haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin,

dengan cara hidup teratur, tidur, makan dan olah raga serta

rekreasi.

26
b. Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang

baik atau kurang sempurna mengenai tubuh / badan. Cacat

tubuh berupa buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, dan patah

tangan.

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa

yang cacat, belajarnya akan terganggu dan sebaiknya

dimasukkan dilembaga pendidikan khusus (alat bantu) agar

tidak menghambat proses belajar.

b) Faktor psikologis

Faktor yang terdapat dalam faktor psikologis ada tujuh yaitu

intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan

kesiapan.

a) Intelegensi

Intelegensi sangat mempengaruhi kemajuan belajar.

Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat

intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang

mempunyai tingkat rendah.

27
b) Minat

Menurut Hilgard, minat adalah kecenderungan yang

tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

kegiatan.Pengaruh minat sangat besar dalam belajar, karena

bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan

minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-

baiknya sebab tidak ada daya tarik.

c) Bakat

Hilgard berpendapat bahwa, bakat adalah kemampuan

untuk belajar yang harus terealisasi menjadi kecakapan

yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

Bakat sangat berpengaruh terhadap habis belajar

seseorang. Jika siswa belajar pada bidang yang sesuai

dengan bakatnya, maka hasilnya lebih baik karena dia

senang belajar dan giat.

c) Faktor kelelahan

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh

dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh, kelelahan

ini terjadi karena adanya kekacauan substansi sisa pembakaran di

28
dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang lancar pada

bagian-bagian tertentu.

Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan

kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan

sesuatu hilang.

2) Faktor Ekstern

Faktor Ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri

seseorang yang sedang bekajar. Terdiri dari tiga faktor yaitu faktor

keluarga, sekolah dan masyarakat

a. Faktor keluarga

Drs. Sutjipto Wirowidjojo menyatakan bahwa keluarga

adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Orang

tua tidak boleh mendidik dengan memanjakannya karena

dapat menyebabkan anak berperilaku seenaknya, namun

juga tidak boleh terlalu keras karena dapat menyebabkan

adannya perasaan takut yang berlebihan (juga bisa

menyebbakan gangguan kejiwaan).

Siswa yang mendapat pengaruh yang berasal dari keluarga

berupa:

29
1) Cara Orang Tua Mendidik

Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan

anaknya dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam

belajarnya.

2) Relasi Antara Anggota Keluarga

Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh

pengertian dan kasih saying, disertai dengan bimbingan

orang tua dan bila perlu hukuman untuk mensukseskan

belajar anak.

3) Suasana Rumah

Agar anak dapat belajar denganbaik perlulah

diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram.

Didalam rumah yang selain anak kerasan / betah tinggal di

rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.

4) Keadan Ekonomi Keluarga

Anak yang sedang belajar harus terpenuhi

kebutuhan pokoknya juga membutuhkan fasilitas belajar.

Fasilitas belajar dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai

cukup uang.

30
b. Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini adalah:

1) Metode Mengajar

Metode mengajar guru yang kurang baik akan

mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode

mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya

karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai

bahan pelajaran sehingga guru tersebut menerangkannya

tidak jelas, sehingga siswa kurang senang terhadap

pelajaran atau gurunya.

2) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan

yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar

menyajikan bahan pengajaran agar siswa menerima,

menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.

3) Relasi Guru dan Siswa

Dalam relasi yang baik, siswa akan menyukai

gurunya, juga menyukai pelajarannya yang diberikan,

sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya.

31
4) Relasi siswa dengan siswa

Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang

kurang menyenangkan temen lain, mempunyai rasa

rendah diri atau sedang mengalami tekanan batin, atau

diasingkan oleh kelompok. Akibatnya makin parah

masalahnya dan akan mengganggu belajarnya.

5) Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannnya dengan

kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.

6) Alat Pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara

belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru

pada waktu mengajar dipakai pula untuk menerima oleh

siswa-siswi untuk menerima bahan yang diajarkan.

7) Waktu Sekolah

Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses

belajar mengajar disekolah. Jika siswa terpaksa masuk

sore hari sebenarnya kurang baik. Pada waktu sore hari

siswa harisnya beristirahat, tetapi termasuk masuk

sekolah, sehingga mereka mendengarkan pelajaran

dengan / sambil ngantuk dan sebagainya.

32
8) Standar pelajaran di atas ukuran

Guru dalam menuntut penguasaan materi harus

sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang

penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.

9) Keadaan Gedung

Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi

karakteristik siswa menuntut keadaan gedung harus

memadai didalam setiap kelas.

10) Metode Belajar

Cara belajar yang tepat dan efektif akan

mempengaruhi hasil belajar siswa. Demikian juga dalam

pembagian waktu untuk belajar.

11) Tugas Rumah

Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di rumah

digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan

guru jangan terlalu banyak member tugas yang harus

dikerjakan di rumah.

c. Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang

berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi

karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Faktor

33
masyarakat ini meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat,

mass media, dan teman bergaul.

1) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Siswa harus dapat membatasi kegiatannya dalam

masyarakat agar belajarnya tidak terganggu.

2) Mess media

Mass media yang baik dapat memberikan

pengaruh yang baik terhadap siswa, dibaliknya mass

media yang jelek juga memberikan pengaruh yang jelek

pada siswa. Maka perlulah siswa mendapat bimbingan

dan kontrol yang bijaksana dari pihak orang tua dan

pendidik, baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.

3) Teman bergaul

Agar dapat belajar dengan baik, maka perlulah di

usahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik

dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan

dari orang tua dan pendidik.

2. Kajian materi Penelitian

a. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih

Fiqih adalah hukum syara‟ yang berisi tentang segala perbuatan

orang mukalaf yang berhubungan dengan Tuhan dan sesama manusia.

34
Ilmu fiqih adalah kumpulan hukum-hukum syar‟iyah yang berhubungan

dengan segala tindakan manusia baik berupa ucapan atau perbuatan dari

dalil yang terperinci, serta mengistinbath dalil syariat islam bagi kasus

yang belum ada nash nya. Dalil tersebut berasal dari Alqur‟an, as sunnah,

al ijma‟, dan al qiyas.

Rasulullah membawa syari‟at dari Allah untuk membina

kehidupan manusia. Ada empat pembinaan melalui fiqih tersebut yaitu :

Rub’ul Ibadah (hubungan makhluk dengan Tuhannya), Rub’ul Muamalat

(hubunganmanusia dengan makhluk sesama dalam kehidupan sehari-

hari), Rub’ul Munakahat (hubungan manusia dengan keluarga), Rub‟ul

Jinayat (hubungan manusia dengan tata tertib pergaulan yang menjamin

keselamatan dan kenyamanan kehidupannya). Rub’ul Ibadah (hubungan

makhluk dengan tuhannya) meliputi shalat, zakat dan puasa. Shalat yang

dimaksud, salah satunya yaitu shalat jama‟ dan qashar.

b. Pengertian Metode Pembelajaran

Cara menyampaikan bahan pengajaran disebut metoda mengajar

sedangkan ilmu cara mengajar disebut metodik (metodologi). Guru wajib

mengetahui dan dapat mempraktekan berbagai metoda agar dapat

memilih metode yang tepat sesuai materi yang diajarkan dan tidak

bertumpu pada satu metoda saja. Karena dapat menyebabkan pengajaran

berjalan kaku, lesu serta membosankan padahal seharusnya harus

35
menyenangkan, segar dan hidup. Metodologi pembelaaran juga berbicara

tentang cara-cara mengajarkan bidang studi tertentu dimana prinsip-

prinsip umum yang berlaku di dalamnya serta bergerak pada strategi dan

teknik yang akan ditempuh dalam kegiatan belajar mengajar.

Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu “Snowball

Throwing”. Metode ini dimulai dengan proses pendekatan, salah satunya

pendekatan komunikatif yang mendorong siswa agar dapat membaca dan

menulis dengan baik, belajar dengan orang lain, menggunakan media,

menerima informasi serta menyampaikan informasi.

Metode Snowball Throwing lebih dikenal dengan Snowball Fight

yang memadukan pendekatan komunikatif, integratif, dan keterampilan

proses. Metode atau strategi ini merupakan pembelajaran yang diambil

dari game fisik di mana segumpal salju yang dilempar dengan maksud

memukul orang lain. Namun dalam konteks pembelajaran, metode ini

diterapkan dengan cara melempar segumpal kertas untuk menunjuk

siswa yang diharuskan menjawab soal dari guru (Huda, 2014:226).

Jika proses pembelajaran ini berhasil, maka suasana kelas akan

dinamis, karena siswa tidak hanya berfikir, menulis, bertanya, atau

bertanya tetapi juga melakukan aktifitas fisik yaitu menggulung kertas

dan melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian, tiap siswa harus

mempersiapkan untuk menjawab pertanyaan dari temannya yang

36
terdapat pada gulungan saat gilirannya tiba. Model ini juga memberikan

pengalaman kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan

menyimpulkan isi berita atau informasi yang diperoleh dalam konteks

nyata dan situasi yang komplek (Kurniasih dan Sani, 2016:77).

Strategi ini hanya digunakan dalam mata pelajaran sains yang

cenderung tatap atau kunstan serta sulit materinya. Sedangkan dalam

ilmu social ( ilmu yang cakupan materi pembelajarannya sangat luas dan

membutuhkan pengembangan yang mendalam karena materinnya selalu

berkembang) akan menyebabkan siswa kesulitan untuk memahaminya.

1. Langkah-langkah model pembelajaran Snowball Throwing

(Suprijono, 2009:128) yaitu :

a) Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan. Cukup

beberapa menit saja

b) Setelah semua siswa menerima materi tersebut, guru

membentuk kelompok menjadi 5-6 bagian, kemudian

memanggil masing-masing ketua kelompok untuk

memberikan penjelasan tentang materi tersebut (dipilih yang

sudah menguasai materi)

c) Masing-masing ketua kembali ke kelompoknya dan

menyampaikan materi tersebut kepada teman-temannya

37
d) Masing-masing siswa diberikan lembar kertas kerja untuk

menulis satu pertanyaan apa saja yang menyangkut dengan

materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok

e) Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan di gilir

kepada teman yang lain dengan diiringi nyanyian agar lebih

seru (kurang lebih 5 menit)

f) Siswa yang mendapat gulungan tersebut wajib menjawab

pertanyaan tersebut secara bergantian (kurang lebih 5 – 6

siswa)

g) Guru menyimpulkan dan mengevaluasi materi tersebut serta

menutup pembelajaran

Metode Demonstrasi yaitu cara penyajian pelajaran dengan

memperagakan dan mempertunjukkan suatu proses, situasi, atau benda

tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun

dalam bentuk tiruan yang diperuntukkan oleh guru atau sumber belajar

lain di depan seluruh siswa. Contohnya : dengan menggunakan papan

tulis dan white board.

Jadi, cara menjalankan metode snowball throwing dan

demonstrasi pada materi sholat jama dan qashar yaitu Guru

menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai dan menerangkan

38
sedikit tentang metode snowball throwing. Guru menjelaskan sedikit

materi yang akan diajarkan. Guru membagi semua siswa menjadi 5-6

kelompok dan memanggil setiap ketua kelompok untuk diberikan

penjelasan materi tentang sholat jama dan qashar kepada anggota

kelompok lainnya (dipilih yang lebih tahu tentang materi shalat jama‟

dan qashar).

Setelah semua siswa telah menerima penjelasan dari ketua

kelompoknya, guru bertanya kepada siswa jika ada penjelasan yang

kurang diketahui. Kemudian guru memberikan kertas kepada setiap siswa

dan diisi pertanyaan tentang materi sesuai pengetahuan masing-masing

siswa, diberi waktu kia-kira 5-6 menit.

Kertas tersebut kemudian di gulung seperti salju dan

dikumpulkan kepada guru. Dengan diiringi lagu, kertas tersebut di gilir

ke semua siswa. Ketika lagu berhenti, maka siswa harus menjawab

pertanyaan didalam gulungan kertas tersebut. Kemudian perwakilan

siswa mempraktekkannya. Guru menyimpulkan materi yang diajarkan

dan memberikan post test. Guru menutup pelajaran dengan membaca

hamdalah.

2. Kelebihan dari metode Snowball Throwing (Kurniasih dan Sani,

2016:78) yaitu:

a) Siswa aktif dalam pembelajaran

39
b) Suasana lebih menyenangkan

c) Pembelajaran menjadi lebih efektif

d) Pendidik tidak perlu menyiapkan atau membuat media karena

siswa terjun langsung dalam praktek

e) Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena tidak

tahu soal apa yang ada didalam gulungan tersebut

f) Siswa lebih bertanggungjawab

g) Siswa mendapatkan kesempatan mengembangkan kemampuan

bberfikir dalam memberi soal

h) Saling memberikan pengetahuan

i) Ketiga aspek dalam belajar yaitu aspek afektif, kognitif dan

psikomotorik bisa tercapai

3. Kekurangan dari metode Snowball Throwing (Huda, 2014:228)

yaitu:

a) Pengetahuan yang diberikan tidak terlalu luas hanya berkutat

pada apa yang diketahui siswa

b) Sering kali berpotensi mengacaukan suasana daripada

mengefektifkannya.

B. Kajian Pustaka

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dan identik dengan penelitian

ini, diantaranya sebagai berikut:

40
1. Penelitian Khoirul Mujahidin (2017), dengan judul “Peningkatan Hasil

Belajar Akidah Akhlak Materi Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam Melalui

Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah

Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajarn

2017/2018. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK)

yang disajikan dalam 3 (tiga) siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 4

(empat) tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Snowball

Throwing dapat meningkatkan pemahaman, hasil belajar siswa kelas XI

IPA 1 MA Al-Bidayah dan menghidupkan suasana atau kondisi kelas

lebih menyenangkan. Hasil yang diperoleh sebagai berikut: Hasil dari

penelitian ini mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus IImengalami

peningkatan ketuntasan siswa. Pra siklus memiliki data ketuntasanhasil

belajar siswa yaitu 15 siswa yang tuntas atau dalam persentase 45,7%.

SiklusI memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa adalah 16 siswa atau

persentasenyaadalah 45,7%. Sehingga, dari pra siklus ke siklus I

mengalami peningkatanketuntasan hasil belajar siswa yaitu 1 siswa yaitu

2,8%. Data ketuntasan siswayang dimiliki siklus II yaitu sebanyak 34

siswa yang tuntas dan dalampersentasenya adalah 97,1%. Sehingga, dari

siklus I ke siklus II mengalamipeningkatan jumlah siswa yang tuntas

sebanyak 15 siswa atau persentasenyaadalah 42,8%. Adapun, nilai rata-

rata kelas yang diperoleh dari hasil nilai setiapsiklus juga mengalami

41
peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki rata-rata 72,4, pada siklus I

memiliki rata-rata 74,9 dan pada siklus II memiliki rata-rata 90,7. Oleh

karena itu, penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil

untukmeningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah

Candi.

2. Penelitian Nurul Djanah (2016), dengan judul “upaya meningkatan

Prestasi Belajar Al-Qur‟an Surat-surat Pendek Melalui Metode Snowball

Throwing Pada Siswa Kelas IV SD Ma‟arif Tingkir Lor Salatiga

2015/2016” menunjukkan bahwa melalui penerapan metode snowball

throwing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu nilai rata-rata

yang terus meningkat dari pra siklus hingga siklus kedua, dengan rincian

nilai rata-rata pra siklus 69,5 dan presentase ketuntasan 70%. Kemudian

pada siklus I nilainya menjadi 71,19 dengan ketuntasan 76,19% dan pada

siklus II nilai rata-rata 75 dengan ketuntasan belajar 90%.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Sholihah Pamuji Rahayu (2017) yang

berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam Materi Azan dan Ikamah Dengan Metode Snowball Throwing Pada

Kelas V SDN Sidorejo Lor Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017”,

menunjukkan bahwa melalui penerapan metode snowball throwing dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu nilai rata-rata yang terus

meningkat dari pra siklus hingga siklus kedua, dengan rincian nilai rata-

rata pra siklus 64,07 dan presentase ketuntasan 25,92%. Kemudian pada

42
siklus I nilainya menjadi 75,37 dengan ketuntasan 66,66% dan pada

siklus II dengan nilai rata-rata 86,48 dengan ketuntasan belajar 92,59%.

Metode Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran

kooperatif. Dalam pembelajaran koopertif, siswa dilatih untuk bekerja sama

dengan temannya dan menghindari sifat egois dan individualis. Menurut Elaine

B. Johnson, belajar dengan bekerja sama melebihi cara otak manusia berfungsi

memungkinkan para siswa untuk mendengarkan suara anggota kelompok lain (

Asmani: 2016:38).

Berdasarkan penelitian di atas, materi shalat jama‟ dan qashar cenderung

mengacu pada keterampilan, karena diharapkan siswa nanti dapat menjalankan

shalat jama‟ dan qashar dengan baik menurut syari‟at yang ada ketika bepergian.

Dengan demikian, peneliti menerapkan metode Snowball Throwing pada

pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi shalat jama‟dan qashar untuk

kelas VII B di MTs Al-Bidayah Candi dengan harapan hasil belajar siswa dapat

meningkat menjadi lebih baik. Karena metode ini memperjelas materi tentang

shalat jama‟ dan qashar, sehingga dapat memudahkan dan mempercepat

pemahaman siswa agar sesuai dengan syari‟at yang berlaku.

Jadi peneliti menyimpulkan bahwa penerapan metode Snowball

Throwing dan Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa MTs Al-

Bidayah Candi kelas VII B yang sesuai dengan Indikator Kompetensi dan

Tujuan Pembelajaran yang sudah ditentukan.

43
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran umum MTs Al Bidayah Candi Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang

1. Lokasi MTs Al-BidayahCandi

Penelitian ini dilakukan di MTs Al Bidayah Candi Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang. Berikut tabel perbatasan MTs Al

Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang :

Tabel 3.1 perbatasan Mts Al Bidayah Candi

No Arah Batas

1 Sebelah selatan Rumah warga Dusun Berokan Desa banyukuning

Kecamatan Bandungan

2 Sebelah barat Rumah warga dusun Logong Kecamatan Sumowono

3 Sebelah utara Lahan Pertanian

4 Sebelah timur Rumah warga Dusun ngonto Desa Candi

Madrasah ini terletak di jalan Pangeran Diponegoro km4 Desa Candi

kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang swasta provinsi jawa tengah dan

sudah di akreditasi B. Sekolah ini berdiri di atas tanah yang luasnya 3570 m2

44
dan didirikan pada tanggal 12 Desember tahun 1983, tanah tersebut merupakan

hak milik yayasan dan ada sertifikatnya.

2. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah

a. Visi

Beriman, Bertaqwa, Berilmu, Berakhlak dan Beramal ala ahli sunnah

wal jama‟ah

b. Misi

1) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan agama islam dan nilai-

nilai budaya sehingga menjadi sumber kearifan dalam berfikir dan

bertindak

2) Menumbuhkan dan mengembangkan semangat keunggulan dalam

bidang ilmu Teknologi dan Seni

3) Membekali anak didik berupa iman, ilmu dan ketrampilan agar dapat

melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sebagai bekal hidup di

masyarakat

4) Menyiapkan tunas-tunas muda bangsa yang disiplin, sehat jasmani

rohani serta berbudi pekerti luhur

c. Tujuan

Mencetak generasi muslim yang beriman, bertaqwa, arif, berilmu

amaliyah, beramal ilmiyah dan berakhlaqul karimah dengan berpedoman

syariat islam Ala Ahli Sunnah Wal Jama‟ah

45
3. Fasilitas dan Sarana Prasarana

a. Gedung

Tabel 3.2 sarana di Mts Al Bidayah Candi

Jumlah Jumlah Kategori Kerusakan

Jumlah Ruang Ruang


No Jenis Prasarana Rusak Rusak Rusak
Ruang Kondisi Kondisi
Ringan Sedang Berat
baik rusak

1 Ruang Kelas 7 6

2 Perpustakaan 1 1

3 R. Lab. IPA 1 1

4 R. Lab. Biologi

5 R. Lab. Fisika

6 R. Lab. Kimia

7 R. Lab. Komputer 1 1

8 R. Lab. Bahasa

9 R. Pimpinan 1 1 1

10 R. Guru 1 1 1

11 R. Tata Usaha 1 1 1

12 R. Konseling 1 1 1

13 Tempat Beribadah 1 1

46
14 R. UKS 1 1 1

15 Jamban 1 1 1

16 Gudang 1 1 1

17 R. Sirkulasi 1 1 1

18 Tempat Olahraga 1 1 1

R. Organisasi
19 1 1 1
Kesiswaan

20 R. Lainnya 1 1 1

b. Meubel

Tabel 3.3 prasarana di Mts Al Bidayah Candi

No Nama prasarana Jumlah

1 Meja 130

2 Kursi 290

3 Papan tulis 10

47
4. Tenaga Pendidik

Tabel 3.4 jumlah data guru di Mts Al Bidayah Candi

No Nama Jenis kelamin Status Prodi

kepegawaian

1 Fithriya Agustina, S.Pd P Non PNS Pendidikan

Biologi

2 Umi Mardiyati, S.Pd P Non PNS BK

3 Drs. Munawir L Non PNS PAI

4 Ahmad Zaini, S.Pd.I L Non PNS PAI

5 Drs. Surokhim L Non PNS PKN

6 Randiyem Sumarni,S.Pd P Non PNS BK

7 Hasan Murtaji, S.Pd.I L Non PNS PAI

8 Lidya ika Handayani, P Non PNS Pendidikan

S.Pd Bahasa dan

Santra

Indonesia

9 Mutoharoh, S.Si P Non PNS Matematika

48
10 Arwan Suparwanto, S.S L Non PNS Sastra Jawa

11 Triningsih, S.Pd P Non PNS Pendidikan

Matematika

12 Siti Zaidah, S.Ag P Non PNS PAI

13 Yudhi Kurniawan, S.Pd L Non PNS Pendidikan

Bahasa

Inggris

14 Arifai L Non PNS IPS

15 Rangga Agastya L Non PNS TIK

16 Rozikin L Non PNS IPS

5. Peserta Didik

Tabel 3.5 Jumlah seluruh siswa di Mts Al Bidayah Candi

No Kelas Laki- Perempuan Jumlah Jumlah

laki Keseluruhan

1 VII A 23 18 41 82

2 VII B 24 17 41

3 VIII A 22 19 41 103

49
4 VIII B 20 19 39

5 VIII C 15 8 23

6 IX 18 12 30 60

7 IX 20 10 30

Jumlah 141 103 245 = 245

6. Struktur Organisasi

Tabel 3.6 Struktur Organisasi di MTs Al-Bidayah Candi

No Nama Jabatan

1 H. Rojiun Ketua Yayasan MTs

Al- Bidayah

2 H. Suyahman Ketua Komite

3 Ahmad Zaini, S.Pd.I Kepala Madrasah

4 Lidya ika Handayani, S.Pd Waka. Kurikulum

5 Yudhi Kurniawan, S.Pd Waka. Kesiswaan

6 Randiyem Sumarni, S.Pd Kaur. Perpustakaan

7 Fitriya Agustina, S.Pd Ka. Lab. IPA

50
8 Arwan Suparwanto, S.S Ka. Lab. Komp

9 Yudhi Kurniawan, S.Pd Wali kelas VII A

10 Arwan Suparwanto, S.S Wali kelas VII B

11 Siti Zaidah, S.Ag. Wali kelas VIII A

12 Hasan Murtaji, S.Pdi. Wali kelas VIII B

13 Drs. Surokhim Wali kelas VIII C

14 Lidya Ika Handayani, S.Pd. Wali kelas IX A

15 Triningsih, S.Pd. Wali kelas IX B

16 Dawam Muhroji Kaur. Keamanan

17 Rozikin Ka. Kebersihan

7. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu siswa-siswa Kelas VII B MTs Al Bidayah Candi

Bandungan yang berjumlah 41 siswa, terdiri dari 24 laki-laki dan 17 perempuan

yang merupakan siswa kelas VII B MTs tersebut pada tahun ajaran 2017/2018.

51
Tabel 3.7 Daftar siswa kelas VII B MTs Al Bidayah Candi

No Nama Jenis kelamin

1 Achmad Choerul Umam L

2 Ade Yusifa L

3 Aditya Setiawan L

4 Ahmad Fatur Ridwan L

5 Ainun Wulandari P

6 Akrima Solekhah P

7 Aldy Saputro L

8 Anang Dwi Yulianto L

9 Anisya Rahmawati P

10 Ardi Sukrisna L

11 Aslin Anggita Septia P

12 Aswar Rino Lorian L

13 Duta Fajar Aprilliyanto L

14 Dwi Agus Kurniawan L

52
15 Fahda Hudatian P

16 Fania Febriana Maulida P

17 Fatimah Az Zahra P

18 Ferdian Angga Saputra L

19 Feri Kurniawan Lange L

20 Habib Choerul Ramadani L

21 Lu‟lu‟Atul Fu‟adiyah P

22 Luluk Ramadhani P

23 Milanisti Maldini P

24 Muh Muzaki L

25 Muhammad Amirul Ihsan L

26 M. Nur Rizki Ferdiansyah L

27 Muhammad Yudha Shobirin L

28 Mutholi‟ah P

29 Nashirotul Khasna P

30 Nindi Ayu Safira P

53
31 Nisa Aminatul Inayah P

32 Nurun Hihayatun Nafi‟ah P

33 Panji Satria Pratama Putra L

34 Putri Wulandari P

35 Reva Auditya L

36 Rifqi Addinul Azzis L

37 Salfa Ekja Tresna L

38 Sultan Alam Pulungan L

39 Naswa Ulzahra P

40 Affrizhal Johan Ferdiantoro L

41 Faras Agil Bala Putra Dewa L

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. Deskripsi Pra Siklus

54
Tabel 3.8 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

No Nama Nilai Keterangan

1 Achmad Choerul Umam 75 Tuntas

2 Ade Yusifa 30 Tidak Tuntas

3 Aditya Setiawan 50 Tidak Tuntas

4 Ahmad Fatur Ridwan 60 Tidak Tuntas

5 Ainun Wulandari 45 Tidak Tuntas

6 Akrima Solekhah 50 Tidak Tuntas

7 Aldy Saputro 80 Tuntas

8 Anang Dwi Yulianto 45 Tidak Tuntas

9 Anisya Rahmawati 45 Tidak Tuntas

10 Ardi Sukrisna 60 Tidak Tuntas

11 Aslin Anggita Septia 50 Tidak Tuntas

12 Aswar Rino Lorian 40 Tidak Tuntas

13 Duta Fajar Aprilliyanto 60 Tidak Tuntas

55
14 Dwi Agus Kurniawan 55 Tidak Tuntas

15 Fahda Hudatian 55 Tidak Tuntas

16 Fania Febriana Maulida 50 Tidak Tuntas

17 Fatimah Az Zahra 40 Tidak Tuntas

18 Ferdian Angga Saputra 60 Tidak Tuntas

19 Feri Kurniawan Lange 70 Tuntas

20 Habib Choerul Ramadani 65 Tidak Tuntas

21 Lu‟lu‟Atul Fu‟adiyah 75 Tuntas

22 Luluk Ramadhani 65 Tidak Tuntas

23 Milanisti Maldini 65 Tidak Tuntas

24 Muh Muzaki 65 Tidak Tuntas

25 Muhammad Amirul Ihsan 60 Tidak Tuntas

26 M. Nur Rizki Ferdiansyah 65 Tidak Tuntas

27 Muhammad Yudha Shobirin 75 Tuntas

28 Mutholi‟ah 70 Tuntas

29 Nashirotul Khasna 75 Tuntas

56
30 Nindi Ayu Safira 50 Tidak Tuntas

31 Nisa Aminatul Inayah 45 Tidak Tuntas

32 Nurun Hihayatun Nafi‟ah 50 Tidak Tuntas

33 Panji Satria Pratama Putra 55 Tidak Tuntas

34 Putri Wulandari 70 Tuntas

35 Reva Auditya 65 Tidak Tuntas

36 Rifqi Addinul Azzis 70 Tuntas

37 Salfa Ekja Tresna 60 Tidak Tuntas

38 Sultan Alam Pulungan 45 Tidak Tuntas

39 Naswa Ulzahra 50 Tidak Tuntas

40 Affrizhal Johan Ferdiantoro 65 Tidak Tuntas

41 Faras Agil Bala Putra Dewa 85 Tuntas

Nilai Rata-rata 2410

:41=58,7

% pencapaian KKM 10 :

57
41x100=

24,3%

Dari data diatas, ada 10 siswa yang baru mencapai target (KKM) dan 31

lainnya masih jauh dibawahnya dengan nilai rata-rata 58,7 dan presentase

ketuntasan 24,3%. Dengan hasil data tersebut, dapat disimpulkan bahwa

Kondisi belajar mengajar pada awalnya sangat tidak kondusif dan tidak

efektif sebagian siswa mempunyai kesibukan lain sehingga tidak

memperhatikan materi yang diberikan oleh pendidik, karena siswa hanya

fokus pada materi dari guru saja (siswa tidak berinisiatif mencari materi

tersebut dengan cara lain). Hingga menyebabkan hasil belajar siswa rendah

dan tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal.

2. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I

Kegiatan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 27 Februari

2018. Setelah peneliti melihat hasil belajar siswa (nilai pra siklus), peneliti

mencoba melakukan penelitian tindakan kelas pada siswa VII B MTs Al

Bidayah Candi Bandungan yang berjumlah 41 siswa. Pada penelitian ini

mengguanakan 2 (dua) siklus yang masing-masing siklus terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut:

58
a. Perencanaan

Sebelum peneliti melakukan penelitian, terlebih dahulu membuat

RPP. Peneliti menggunakan pendekatan komunikatif yaitu metode

Snowball Throwing. Adapun tahap perencanaannya meliputi:

1) Merencanakan proses pelaksanaan penilitian dengan menggunakan

metode Snowball Throwing pada mata pelajaran fiqih kelas VII B

tahun pelajaran 2017/2018.

2) Guru menjelaskan mengenai metode Snowball Throwing kepada

siswa

3) Guru merancang pembuatan kelompok.

4) Menyusun lembar observasi

b. Pelaksanaan

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

Pendahuluan a.Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama

dipimpin oleh perwakilan kelas.

b.Guru memperkenalkan diri.

c.Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa

kehadiran, kerapihan pakaian, tempat duduk.

59
d.Guru memberikan materi seputar sholat jama‟ kepada siswa.

e.Memberi informasi KI / K.D, indikator, dan tujuan pembelajaran

f.Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan

dalam pembelajaran.

Inti a. Mengamati

1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan (poin-poin)

tentang shalat jama‟.

2. Peserta didik menyimak materi tersebut dari buku pegangan

siswa.

b. Menanya

Guru dan siswa saling tanya jawab tentang materi yang belum

dipahami

c. Eksplorasi (mencoba/mencari informasi)

1. Guru membentuk kelompok dan memanggil masing-masing

ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi

kepada kelompoknya.

2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompok,

kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

60
kepada anggota kelompoknya.

3. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas

kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

4. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti

bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama 5

menit.

5. Siswa yang mendapat satu bola tersebut diberi kesempatan

untuk menjawab pertanyaan yang tertulis tersebut secara

bergantian

d. Mengasosiasi/menalar

Peserta didik mengikuti diskusi tentang kelompoknya tentang

contoh praktek shalat jama‟ dalam lingkungan masyarakat tempat

tinggalnya.

e. Mengkomunikasi

Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil

diskusinya.

61
Penutup a. Guru memberikan refleksi terhadap proses pembelajaran.

b. Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan

pelajaran.

c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran.

c. Pengamatan (Observasi)

Pada tahap ini berisi tentang pengamatan terhadap pelaksanaan

pembelajaran berlangsung, yaitu:

1. Memperhatikan sikap dari perilaku siswa dan guru pada saat

proses pembelajaran sedang berlangsung.

2. Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi

siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Tabel 3.9 Data Observasi Guru Siklus I

No. Aspek yang diamati Skor

A B C

1. Persiapan guru dalam membuka pelajaran

62
a. Memeriksa kesiapan siswa √

b. Memberikan motivasi untuk belajar √

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √

d. Mengkondisikan kelas √

2. Sikap guru selama proses pembelajaran

a. Artikulasi suara √

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √

menyampaikan pendapat atau bertanya

c. Menarik perhatian siswa terhadap materi √

yang diajarkan

d. Memberikan perhatian yang sama terhadap √

semua siswa

3. Kemampuan guru terhadap materi yang diajarkan

a. Paham terhadap materi yang disampaikan √

disertai dengan praktek

b. Bahan ajar dilakukan sesuai dengan RPP √

4. Kegiatan belajar mengajar

a. Penyajian materi sesuai dengan indikator dan √

tujuan dalam RPP

b. Guru paham betul terhadap metode Snowball √

63
Throwing

c. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan √

metode Snowball Throwing

d. Memfasilitasi siswa selama proses √

pembelajaran dalam menggunakan metode

Snowball Throwing

e. Kemampuan dalam penggunaan alokasi √

waktu yang disediakan

5. Evaluasi pembelajaran

a. Penilaian yang dilakukan sesuai dengan RPP √

b. Kemampuan menutup pembelajaran

c. Mengulang dan memberikan kesimpulan √

terhadap materi yang diajarkan

d. Menginformasikan materi yang kan dipelajari √

selanjutnya

Keterangan :

Skor

A = Baik C = Rendah

B = Sedang

64
Tabel 3.10 Data Observasi Siswa Siklus I

No. Aspek Pengamatan Skor

A B C

1. Siswa mengemukakan pendapat dan aktif bertanya √

2. Memahami materi yang sedang dipelajari √

3. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan √

petunjuk guru dengan metode snowball throwing

4. Memberikan soal pada kertas yang disediakan √

5. Mampu menjawab soal dari siswa dan guru √

6 Mampu menyimpulkan hasil pelajaran √

7 Siswa menunjukkan minat belajar dengan √

menggunakan metode snowball throwing

8 Menjawab soal post test (evaluasi) dengan tertib √

Keterangan :

A = Baik C = Rendah

B = Sedang

d. Refleksi

Pelaksanaan proses siklus telah dilaksanakan sesuai rencana.

Dari data hasil belajar menunjukkan bahwa terdapat 12 siswa yang

65
tuntas, sehingga masih jauh dibawah KKM 70 dan presentase

kelulusan 85%.

Setelah melakukan pengamatan pembelajaran di dalam kelas

maka akan dilaksanakan refleksi dari tindakan yang dilakukan. Hal-

hal yang perlu di perbaiki antara lain :

1. Guru harus meningkatkan keaktifan siswa

2. Guru harus meningkatkan keseriusan atau kesungguhan siswa

dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode

snowball throwing

3. Guru harus bisa meningkatkan keseriusan siswa untuk

memperhatikan materi yang disampaikan oleh ketua kelompok

4. Guru harus bisa menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap

materi pembelajaran yang diajarkan

5. Guru harus bisa menumbuhkan sikap tanggungjawab kepada

setiap murid (menjawab soal yang ada di ada di gulungan kertas)

3. Deskripsi pelaksanaan penelitian sikluis II

Siklus II dilakasanakan pada hari Sabtu tanggal 3 Maret 2018 dengan

materi shalat qashar. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

66
a) Perencanaan

1) Merencanakan proses pelaksanaan penilitian dengan

menggunakan metode Snowball Throwing pada mata

pelajaran fiqih kelas VII B tahun pelajaran 2017/2018.

2) Membuat RPP

3) Guru menjelaskan mengenai metode Snowball Throwing

kepada siswa

4) Guru merancang pembuatan kelompok

5) Menyusun lembar observasi

b) Pelaksanaan

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

Pendahuluan a.Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama

dipimpin oleh perwakilan kelas.

b.Guru memperkenalkan diri.

c.Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa

kehadiran, kerapihan pakaian, tempat duduk.

d.Guru memberikan materi seputar sholat jama‟ kepada siswa.

67
e.Memberi informasi KI / K.D, indikator, dan tujuan pembelajaran

f.Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan

dalam pembelajaran.

Inti a. Mengamati

1. Guru menjelaskan poin-poin tentang shalat qashar yang akan

dipelajarai.

2. Peserta didik menyimak materi tersebut dari buku pegangan

siswa.

b. Menanya

Peserta didik dan guru saling bertanya jawab dan menanggapi

pertanyaan yang di sampaikan.

c. Eksplorasi (mencoba/mencari informasi)

1. Guru membentuk kelompok dan memanggil masing-masing

ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi

kepada kelompoknya.

2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompok,

kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada anggota kelompoknya.

68
3. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas

kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang

menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

4. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat

seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain

selama 5 menit.

5. Siswa yang mendapat satu bola tersebut diberi kesempatan

untuk menjawab pertanyaan yang tertulis tersebut secara

bergantian

d. Mengasosiasi/menalar

Peserta didik mengikuti diskusi tentang kelompoknya tentang

contoh praktek shalat jama‟ dalam lingkungan masyarakat tempat

tinggalnya.

e. Mengkomunikasi

Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil

diskusinya

69
Penutup d. Guru memberikan refleksi terhadap proses pembelajaran.

e. Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan

pelajaran.

f. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran.

c) Pengamatan (Observasi)

Pada tahap ini berisi tentang pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:

1. Memperhatikan sikap dari perilaku siswa dan guru pada

saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

2. Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar

observasi siswa dan guru selama proses pembelajaran

berlangsung.

Tabel 3.11 Data Observasi Guru Siklus II

No. Aspek yang diamati Skor

A B C

70
1. Persiapan guru dalam membuka pelajaran

a. Memeriksa kesiapan siswa √

b. Memberikan motivasi untuk belajar √

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √

d. Mengkondisikan kelas √

2. Sikap guru selama proses pembelajaran

a. Artikulasi suara √

b. Memberikan kesempatan kepada siswa √

untuk menyampaikan pendapat atau

bertanya

c. Menarik perhatian siswa terhadap materi √

yang diajarkan

d. Memberikan perhatian yang sama terhadap √

semua siswa

3. Kemampuan guru terhadap materi yang diajarkan

a. Paham terhadap materi yang disampaikan √

disertai dengan praktek

b. Bahan ajar dilakukan sesuai dengan RPP √

4. Kegiatan belajar mengajar

a. Penyajian materi sesuai dengan indikator √

71
dan tujuan dalam RPP

b. Guru paham betul terhadap metode √

Snowball Throwing

c. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan √

metode Snowball Throwing

d. Memfasilitasi siswa selama proses √

pembelajaran dalam menggunakan

metode Snowball Throwing

e. Kemampuan dalam penggunaan alokasi √

waktu yang disediakan

5. Evaluasi pembelajaran

a. Penilaian yang dilakukan sesuai dengan √

RPP

b. Kemampuan menutup pembelajaran √

c. Mengulang dan memberikan kesimpulan √

terhadap materi yang diajarkan

d. Menginformasikan materi yang kan √

dipelajari selanjutnya

Keterangan :

Skor

72
A = Baik C = Rendah

B = Sedang

Tabel 3.12 Data Observasi Siswa Siklus I

No. Aspek Pengamatan Skor

A B C

1. Siswa mengemukakan pendapat dan aktif bertanya √

2. Memahami materi yang sedang dipelajari √

3. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan √

petunjuk guru dengan metode snowball throwing

4. Memberikan soal pada kertas yang disediakan √

5. Mampu menjawab soal dari siswa dan guru √

6 Mampu menyimpulkan hasil pelajaran √

7 Siswa menunjukkan minat belajar dengan √

menggunakan metode snowball throwing

8 Menjawab soal post test (evaluasi) dengan tertib √

Keterangan :

A = Baik C = Rendah

B = Sedang

73
d) Refleksi

Pelaksanaan proses siklus telah dilaksanakan sesuai rencana.Dari

data hasil belajar menunjukkan bahwa terdapat 6 yang belum tuntas,

sehingga SUDAH mencapai KKM 70 dan presentase ketuntasan

yaitu sebesar 85%.

Setelah melakukan pengamatan pembelajaran di dalam kelas

maka akan dilaksanakan refleksi dari tindakan yang dilakukan. Hal-

hal yang perlu di perbaiki antara lain :

1) Guru harus melakukan remidi kepada siswa yang belum tuntas.

2) Meningkatkan keseriusan atau kesungguhan siswa yang belum

tuntas untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses

pembelajaran dengan menggunakan metode snowball throwing

74
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus Penelitian

1. Hasil Penelitian Siklus I

a. Hasil Belajar Siklus I

Tabel 4.1 Nilai Siswa siklus I

No Nama Nilai Keterangan

1 Achmad Choerul Umam 50 Tidak Tuntas

2 Ade Yusifa 80 Tuntas

3 Aditya Setiawan 63 Tidak Tuntas

4 Ahmad Fatur Ridwan 59 Tidak Tuntas

5 Ainun Wulandari 65 Tidak Tuntas

6 Akrima Solekhah 60 Tidak Tuntas

7 Aldy Saputro 65 Tidak Tuntas

8 Anang Dwi Yulianto 50 Tidak Tuntas

9 Anisya Rahmawati 90 Tuntas

75
10 Ardi Sukrisna 80 Tuntas

11 Aslin Anggita Septia 82 Tuntas

12 Aswar Rino Lorian 75 Tuntas

13 Duta Fajar Aprilliyanto 85 Tuntas

14 Dwi Agus Kurniawan 65 Tidak Tuntas

15 Fahda Hudatian 50 Tidak Tuntas

16 Fania Febriana Maulida 65 Tidak Tuntas

17 Fatimah Az Zahra 50 Tidak Tuntas

18 Ferdian Angga Saputra 45 Tidak Tuntas

19 Feri Kurniawan Lange 65 Tidak Tuntas

20 Habib Choerul Ramadani 65 Tidak Tuntas

21 Lu‟lu‟Atul Fu‟adiyah 45 Tidak Tuntas

22 Luluk Ramadhani 65 Tidak Tuntas

23 Milanisti Maldini 60 Tidak Tuntas

24 Muh Muzaki 65 Tidak Tuntas

25 Muhammad Amirul Ihsan 65 Tidak Tuntas

76
26 M. Nur Rizki Ferdiansyah 50 Tidak Tuntas

27 Muhammad Yudha Shobirin 55 Tidak Tuntas

28 Mutholi‟ah 60 Tidak Tuntas

29 Nashirotul Khasna 75 Tuntas

30 Nindi Ayu Safira 75 Tuntas

31 Nisa Aminatul Inayah 55 Tidak Tuntas

32 Nurun Hihayatun Nafi‟ah 60 Tidak Tuntas

33 Panji Satria Pratama Putra 65 Tidak Tuntas

34 Putri Wulandari 65 Tidak Tuntas

35 Reva Auditya 60 Tidak Tuntas

36 Rifqi Addinul Azzis 80 Tuntas

37 Salfa Ekja Tresna 65 Tidak Tuntas

38 Sultan Alam Pulungan 80 Tuntas

39 Naswa Ulzahra 87 Tuntas

40 Affrizhal Johan Ferdiantoro 60 Tidak Tuntas

41 Faras Agil Bala Putra Dewa 80 Tuntas

77
Nilai Rata-rata 2681: 41= 65

Tuntas 12

Tidak Tuntas 29

Hasil evaluasi diatas menyatakan bahwa pada siklus I hasil

belajar siswa kelas VII B MTs Al Bidayah Candi Bandungan,

terdapat 9 siswa yang tuntas dari 41 murid dengan rata-rata nilai 65.

Dengan nilai rata-rata 65 dan presentase kelulusan 29,2%. Maka dari

hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa BELUM

mencapai indikator pencapaian nilai rata-rata KKM 70 dan

presentase kelulusan 85%.

b. Observasi (pengamatan)

Dari pengamatan peneliti terhadap guru dan siswa selama

proses pembelajaraan siklus I diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.2 Data Observasi Guru Siklus I

No. Aspek yang diamati Skor

A B C

1. Persiapan guru dalam membuka pelajaran

a. Memeriksa kesiapan siswa √

78
b. Memberikan motivasi untuk belajar √

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √

d. Mengkondisikan kelas √

2. Sikap guru selama proses pembelajaran

a. Artikulasi suara √

b. Memberikan kesempatan kepada siswa √

untuk menyampaikan pendapat atau

bertanya

c. Menarik perhatian siswa terhadap materi √

yang diajarkan

d. Memberikan perhatian yang sama terhadap √

semua siswa

3. Kemampuan guru terhadap materi yang diajarkan

a. Paham terhadap materi yang disampaikan √

disertai dengan praktek

b. Bahan ajar dilakukan sesuai dengan RPP √

4. Kegiatan belajar mengajar

a. Penyajian materi sesuai dengan indikator √

dan tujuan dalam RPP

b. Guru paham betul terhadap metode √

79
Snowball Throwing

c. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan √

metode Snowball Throwing

d. Memfasilitasi siswa selama proses √

pembelajaran dalam menggunakan metode

Snowball Throwing

e. Kemampuan dalam penggunaan alokasi √

waktu yang disediakan

5. Evaluasi pembelajaran

a. Penilaian yang dilakukan sesuai dengan √

RPP

b. Kemampuan menutup pembelajaran

c. Mengulang dan memberikan kesimpulan √

terhadap materi yang diajarkan

d. Menginformasikan materi yang kan √

dipelajari selanjutnya

Keterangan :

Skor

A = Baik C = Rendah

B = Sedang

80
Tabel 4.3 Data Observasi Siswa Siklus I

No. Aspek Pengamatan Skor

A B C

1. Siswa mengemukakan pendapat dan aktif bertanya √

2. Memahami materi yang sedang dipelajari √

3. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan √

petunjuk guru dengan metode snowball throwing

4. Memberikan soal pada kertas yang disediakan √

5. Mampu menjawab soal dari siswa dan guru √

6 Mampu menyimpulkan hasil pelajaran √

7 Siswa menunjukkan minat belajar dengan √

menggunakan metode snowball throwing

8 Menjawab soal post test (evaluasi) dengan tertib √

Keterangan :

A = Baik C = Rendah

B = Sedang

Jadi, dari hasil observasi / pengamatan terhadap guru dan siswa dapat

disimpulkan bahwa guru belum menguasai terhadap materi yang akan

diajarkan dan metode yang akan diajarkan sehingga sebagian siswa

81
cenderung tidak memperhatikan dan menyepelekan materi dan belum

mengerti penggunaan metode snowball throwing. Untuk meningkatkan mutu

guru dan siswa dalam penguasaan materi dan penerapan metode agar

mencapai target, maka akan dilanjutkan ke tahap / siklus yang ke II.

c. Refleksi

Pelaksanaan proses siklus telah dilaksanakan sesuai rencana. Dari data

hasil belajar menunjukkan bahwa terdapat 12 siswa yang tuntas, sehingga masih

jauh dibawah KKM 70 dan presentase kelulusan 85%.

Setelah melakukan pengamatan pembelajaran di dalam kelas maka akan

dilaksanakan refleksi dari tindakan yang dilakukan. Hal-hal yang perlu di

perbaiki antara lain :

1. Guru harus meningkatkan keaktifan siswa

2. Guru harus meningkatkan keseriusan atau kesungguhan siswa dalam

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode snowball throwing

3. Guru harus bisa meningkatkan keseriusan siswa untuk memperhatikan

materi yang disampaikan oleh ketua kelompok

4. Guru harus bisa menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi

pembelajaran yang diajarkan

5. Guru harus bisa menumbuhkan sikap tanggungjawab kepada setiap murid

(menjawab soal yang ada di ada di gulungan kertas)

82
2. Hasil Penelitian siklus II

a. Hasil Belajar Siklus II

Tabel 4.4 Data Nilai Siswa siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1 Achmad Choerul Umam 75 Tuntas

2 Ade Yusifa 95 Tuntas

3 Aditya Setiawan 80 Tuntas

4 Ahmad Fatur Ridwan 70 Tuntas

5 Ainun Wulandari 75 Tuntas

6 Akrima Solekhah 70 Tuntas

7 Aldy Saputro 75 Tuntas

8 Anang Dwi Yulianto 70 Tuntas

9 Anisya Rahmawati 70 Tuntas

10 Ardi Sukrisna 70 Tuntas

11 Aslin Anggita Septia 85 Tuntas

12 Aswar Rino Lorian 80 Tuntas

83
13 Duta Fajar Aprilliyanto 90 Tuntas

14 Dwi Agus Kurniawan 85 Tuntas

15 Fahda Hudatian 70 Tuntas

16 Fania Febriana Maulida 75 Tuntas

17 Fatimah Az Zahra 50 Tidak Tuntas

18 Ferdian Angga Saputra 75 Tuntas

19 Feri Kurniawan Lange 75 Tuntas

20 Habib Choerul Ramadani 75 Tuntas

21 Lu‟lu‟Atul Fu‟adiyah 75 Tuntas

22 Luluk Ramadhani 80 Tuntas

23 Milanisti Maldini 40 Tidak Tuntas

24 Muh Muzaki 50 Tidak Tuntas

25 Muhammad Amirul Ihsan 90 Tuntas

26 M. Nur Rizki Ferdiansyah 90 Tuntas

27 Muhammad Yudha Shobirin 75 Tuntas

28 Mutholi‟ah 85 Tuntas

84
29 Nashirotul Khasna 50 Tidak Tuntas

30 Nindi Ayu Safira 70 Tuntas

31 Nisa Aminatul Inayah 45 Tidak tuntas

32 Nurun Hihayatun Nafi‟ah 70 Tuntas

33 Panji Satria Pratama Putra 85 Tuntas

34 Putri Wulandari 70 Tuntas

35 Reva Auditya 70 Tuntas

36 Rifqi Addinul Azzis 75 Tuntas

37 Salfa Ekja Tresna 50 Tidak Tuntas

38 Sultan Alam Pulungan 80 Tuntas

39 Naswa Ulzahra 85 Tuntas

40 Affrizhal Johan Ferdiantoro 80 Tuntas

41 Faras Agil Bala Putra Dewa 95 Tuntas

Nilai Rata-rata 3020:41 =73

Tuntas 35

85
Tidak Tuntas 6

Maka dari hasil evaluasi, data diatas menyatakan bahwa pada siklus II

hasil belajar siswa kelas VII B MTs Al Bidayah Candi Bandungan, terdapat 35

siswa tuntas dan 6 sisswa tidak tuntas dengan nilai rata-rata 73 dan presentase

kelulusan 85%. Maka dari hasil dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran Siklus II tersebut SUDAH mencapai indikator pencapaian nilai

rata-rata KKM 70 dan presentase kelulusan 85% dari jumlah siswa kelas VII B.

b. Observasi

Pengamatan peneliti selama proses pembelajaraan siklus II

terhadap guru dan siswa

Tabel 4.5 Data Observasi Guru Siklus II

No. Aspek yang diamati Skor

A B C

1. Persiapan guru dalam membuka pelajaran

a. Memeriksa kesiapan siswa √

b. Memberikan motivasi untuk belajar √

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √

d. Mengkondisikan kelas √

2. Sikap guru selama proses pembelajaran

a. Artikulasi suara √

86
b. Memberikan kesempatan kepada siswa √

untuk menyampaikan pendapat atau

bertanya

c. Menarik perhatian siswa terhadap materi √

yang diajarkan

d. Memberikan perhatian yang sama terhadap √

semua siswa

3. Kemampuan guru terhadap materi yang diajarkan

a. Paham terhadap materi yang disampaikan √

disertai dengan praktek

b. Bahan ajar dilakukan sesuai dengan RPP √

4. Kegiatan belajar mengajar

a. Penyajian materi sesuai dengan indikator √

dan tujuan dalam RPP

b. Guru paham betul terhadap metode √

Snowball Throwing

c. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan √

metode Snowball Throwing

d. Memfasilitasi siswa selama proses √

pembelajaran dalam menggunakan metode

Snowball Throwing

87
e. Kemampuan dalam penggunaan alokasi √

waktu yang disediakan

5. Evaluasi pembelajaran

a. Penilaian yang dilakukan sesuai dengan √

RPP

b. Kemampuan menutup pembelajaran √

c. Mengulang dan memberikan kesimpulan √

terhadap materi yang diajarkan

d. Menginformasikan materi yang kan √

dipelajari selanjutnya

Keterangan :

Skor

A = Baik C = Rendah

B = Sedang

Tabel 4.6 Data Observasi Siswa Siklus II

No. Aspek Pengamatan Skor

A B C

1. Siswa mengemukakan pendapat dan aktif bertanya √

2. Memahami materi yang sedang dipelajari √

88
3. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan √

petunjuk guru dengan metode snowball throwing

4. Memberikan soal pada kertas yang disediakan √

5. Mampu menjawab soal dari siswa dan guru √

6 Mampu menyimpulkan hasil pelajaran √

7 Siswa menunjukkan minat belajar dengan √

menggunakan metode snowball throwing

8 Menjawab soal post test (evaluasi) dengan tertib √

Keterangan

A = Baik C = Rendah

B = Sedang

Data di atas menyatakan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan

terdapat guru dan siswa dalam penguasaan materi dan metode yang ajarkan

sehingga sebagian nilai siswa sudah mencapai target yaitu KKM 70 dan

pesentase kelulusan 85% mesti masih ada yang belum tuntas. Jadi peneliti

tidak melanjutkan ke tahap berikutnya / ke III dan bagi siswa yang belum

tuntas akan diberi tugas tambahan dari guru.

c. Refleksi

89
Pelaksanaan proses siklus telah dilaksanakan sesuai rencana.Dari data

hasil belajar menunjukkan bahwa terdapat 6 yang belum tuntas, sehingga

SUDAH mencapai KKM 70 dan presentase ketuntasan yaitu sebesar 85%.

Setelah melakukan pengamatan pembelajaran di dalam kelas maka akan

dilaksanakan refleksi dari tindakan yang dilakukan. Hal-hal yang perlu di

perbaiki antara lain :

1. Guru harus melakukan remidi kepada siswa yang belum tuntas.

2. Meningkatkan keseriusan atau kesungguhan siswa yang belum tuntas

untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses

pembelajaran dengan menggunakan metode snowball throwing

B. Pembahasan

Tabel 4.7 Data Nilai siswa kelas VII B

No Nama Nilai

Siklus I Siklus II

1 Achmad Choerul Umam 50 75

2 Ade Yusifa 80 95

3 Aditya Setiawan 63 80

4 Ahmad Fatur Ridwan 59 70

90
5 Ainun Wulandari 65 75

6 Akrima Solekhah 60 70

7 Aldy Saputro 65 75

8 Anang Dwi Yulianto 50 70

9 Anisya Rahmawati 90 70

10 Ardi Sukrisna 80 70

11 Aslin Anggita Septia 82 85

12 Aswar Rino Lorian 75 80

13 Duta Fajar Aprilliyanto 85 90

14 Dwi Agus Kurniawan 65 85

15 Fahda Hudatian 50 70

16 Fania Febriana Maulida 65 75

17 Fatimah Az Zahra 50 50

18 Ferdian Angga Saputra 45 75

19 Feri Kurniawan Lange 65 75

20 Habib Choerul Ramadani 65 75

91
21 Lu‟lu‟Atul Fu‟adiyah 45 75

22 Luluk Ramadhani 65 80

23 Milanisti Maldini 60 40

24 Muh Muzaki 65 50

25 Muhammad Amirul Ihsan 65 90

26 M. Nur Rizki Ferdiansyah 50 90

27 Muhammad Yudha Shobirin 55 75

28 Mutholi‟ah 60 85

29 Nashirotul Khasna 75 50

30 Nindi Ayu Safira 75 70

31 Nisa Aminatul Inayah 55 45

32 Nurun Hihayatun Nafi‟ah 60 70

33 Panji Satria Pratama Putra 65 85

34 Putri Wulandari 65 70

35 Reva Auditya 60 70

36 Rifqi Addinul Azzis 80 75

92
37 Salfa Ekja Tresna 65 50

38 Sultan Alam Pulungan 80 80

39 Naswa Ulzahra 87 85

40 Affrizhal Johan Ferdiantoro 60 80

41 Faras Agil Bala Putra Dewa 80 95

Nilai Rata-rata 65 73

Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode snowball throwing

pada materi shalat jama‟ dan qashar di MTs Al-bidayah kelas VII B dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, karena dari data diatas menunjukkan

bahwa hasil yang bisa diperoleh dari penggunaan metode tersebut sangat

signifikan dan memuaskan untuk meningkatan hasil belajar siswa. Dari

hasil siklus I dan siklus II, pada siklus I terdiri 12 siswa mencapai KKM

dengan rata-rata 65 dan presentase kelulusan 29,2%. Dan pada siklus II

hanya terdapat 6 siswa yang tidak tuntas dengan 36 siswa dengan nilai

mencapai KKM dengan rata-rata nilai 73 dan prensentase kelulusan 85%.

Dengan data presentase kelulusan maksimal yang dicapai 85%, maka

data presentase dari Siklus I dan Siklus II sebagai berikut:

93
Tabel 4.8 Data presentase siswa kelas VII B

NO Siklus Data Presentase kelulusan

2 Siklus I 29,2%

3 Siklus II 85%

Dari data kedua, maka peneliti tidak melanjutkan ke siklus III karena

sudah > indikator keberhasilan 85% dan nilai rata-rata sudah lebih dari

KKM 70. Maka peneliti tidak melanjutkan ke siklus berikutnya karena

sudah mencapai indikator keberhasilan dan untuk siswa yang belum tuntas

akan diberikan soal remidial untuk bisa mencapai KKM.

94
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat sebutkan bahwa

penerapan Metode Snowball Throwing dan Demonstrasi dapat meningkatan

hasil belajar mata pelajaran fiqih materi shalat jama‟ dan qashar pada siswa

kelas VII B di MTs Al-Bidayah Candi Bandungan Tahun Pelajaran 2017/2018.

Adapun hasil data-datanya yaitu hasil dari nilai pra siklus, siklus I sampai siklus

II, yaitu pada tahap Pra Siklus hanya terdapat 10 siswa yang tuntas dari seluruh

siswa dengan rata-rata nilai keseluruhan yaitu 58,7 , sedangkan pada siklus I

terdiri 12 siswa mencapai KKM dengan rata-rata 65. Dan pada siklus II hanya

terdapat 6 siswa yang tidak tuntas dengan 36 siswa dengan nilai mencapai KKM

dengan rata-rata nilai 73, berari sudah > KKM 70 . Sedangkan data presentasi

kelulusan maksimal 85%, dapat dicapai dengan data presentase Pra Siklus

24,3%, siklus I 29,2% dan Siklus II 85%, maka hasil yang didapat sudah

melebihi target yaitu 85%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

95
1. Bagi Siswa

a. Diharapkan selalu mengikuti proses pembelajaran di sekolah dengan aktif

dan semangat dan rajin belajar.

b. Diharapkan selalu berinisiatif sendiri dalam hal mencari bahan ajar dalam

setiap pembelajaran serta tidak boleh menyepelekan setiap materi

pembelajaran.

2. Bagi Guru

a. Sebagai guru atau pendidik yang profesional hendaknya harus menguasai

bahan ajar kepada siswa agar tidak terjadi kesalahan dalam materi serta

selalu memberikan motivasi yang membangun semangat siswa, dan juga bisa

membantu siswa dalam kesulitan memahami materi yang dipelari.

b. Diharapkan bisa memilih metode yang digunakan agar sesuai dengan materi

yang dipelajari agar memudahkan siswa dalam memahaminya dan berperan

aktif.

3. Bagi Kepala Sekolah

a. Hendaknya selalu memotivasi guru agar selalu berusaha meningkatkan hasil

belajar siswa dengan menerapkan pembelaran aktif dan kreatif diantaranya

dengan menggunakan metode terbaru yaitu snowball throwing dalam

pembelajaran.

96
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Masykuri. 2006. Kupas Tuntas Shalat Tata Cara dan Hikmahnya.
Jakarta: Erlangga.

Abidin, Slamet, Moh Sayono. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung: Pustaka Setia.

Basleman, Anisah, Syamsu Mappa. 2011. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Daradjat, Zakiah. 1995. Ilmu Fiqih Jilid 1. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.

Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djanah, Nurul, 2016. Upaya Meningkatan Prestasi Belajar Al-Qur’an Surat-surat


Pendek Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas IV SD
Ma’arif Tingkir Lor Salatiga 2015/2016. Skripsi tidak di terbitkan. Salatiga:
Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pembelajaran (Isu-isu Metodis Dan


Paradigmatis). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2016. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran
untuk Peningkatan Profesional Guru.

Mujahidin, Khoirul, 2017. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Aliran dan
Tokoh Ilmu Kalam Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas
XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajarn 2017/2018. Skripsi tidak di terbitkan. Salatiga:
Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Rahayu, Sholihah Pamuji, 2017. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam Materi Azan dan Ikamah Dengan Metode Snowball Throwing
Pada Kelas V SDN Sidorejo Lor Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.
Skripsi tidak di terbitkan. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN
Salatiga.

Rasyid, Sulaiman. 1989. Fiqih Islam (Hukum Fiqh Lengkap Cetakan ke-22. Bandung:
Sinar Baru.

Sabiq, Sayyid. 1977. Fikih Sunnah 2 Cetakan ke-2. Bandung: Al-Ma‟arif.

97
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.

Slavin, Robert. 2008. Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik). Nusa Media

Soejono. 1912. Pendahuluan Didaktik Metodik Umum. Bandung: Bina Karya.

Supriyono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya:
Pustaka Belajar.

Tafsir, Ahmad. 2014. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Tohari. 2005. Psikologi Pembelajaran PAI. Jakarta: Remaja Grafindo Persada.

Tono, Sidiq. 1998. Ibadah Dan Akhlak. Yogyakarta: UII Press Indonesia.

Usman, Asnawi, Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat


Press

Usman, Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat


Pres

Usman, Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdayakarya.

98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : MTs Al-Bidayah

Mata Pelajaran : Fiqih

Sub Tema : Shalat Jama‟ dan Qashar

Kelas/Semester : VII B / Genap

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan,mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan

ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan


mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang / teori.

B. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi ketentuan sholat jama‟

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan pengertian sholat jama‟

2. Mengetahui syarat-syarat menjama‟ sholat

3. Mengetahui hukum sholat jama‟

4. Mengidentifikasi macam-macam sholat jama‟

5. Mengetahui niat dan bacaan sholat jama‟

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah dilakukan proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat :

1. Memahami pengertian sholat jama‟.

2. Mengetahui syarat menjama‟ sholat.

3. Mengetahui hukum melakukan sholat jama‟

4. Mengetahui macam-macam sholat jama‟

5. Mengetahui bacaan niat dalam sholat jama‟


E. Materi Pembelajaran

1. Jama‟

a. Pengertian Shalat Jama‟

Menurut Abidin dan Suyono (1998: 128), shalat jama’ adalah

melaksanakan dua shalat dalam satu waktu. Shalat yang dapat

dijama‟ adalah dhuhur dengan ashar, dan maghrib dengan isya‟.

Menurut Rasjid ( 1989: 121), shalat jama’ artinya shalat yang

dikumpulkan. Yang dimaksud ialah dua shalat fardhu yang lima itu,

dikerjakan dalam satu waktu. Umpamanya shalat dhuhur dan ashar

dikerjakan di waktu dhuhur atau di waktu ashar.

Jadi, Shalat Jama‟ adalah mengumpulkan, yaitu mengumpulkan

dua shalat wajib untuk dikerjakan dalam satu waktu dan merupakan

rukhsoh (keringanan) dari Allah S.W.T. kepada hamba-Nya dalam

melaksanakan shalat dalam keadaan tertentu.

b. Shalat yang diperbolehkan di Jama‟ yaitu shalat ada‟ (tunai) yaitu

sholat Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya

c. Syarat-syarat melakukan shalat jama‟

1) Syarat umum shalat Jama‟

Menurut Abidin dan Suyono (1998: 128), syarat sah

melakukan shalat jama‟ yaitu:


a) Musafir (orang yang bepergian) dengan jarak 80.64 km

Orang yang bukan musafir boleh melakukan shalat

Jama‟ jika ada uzur, seperti saat shalat berjama‟ah di masjid

turun hujan dan menghalangi perjalanannya.

b) Bepergian bukan untuk maksiat

c) Berniat shalat Jama‟

d) Dilakukan secara berturut-turut.

d. Macam-macam Shalat Jama‟

Menurut Abidin dan Suyono (1998: 133), shalat jama‟ dapat

dibedakan menjadi Jama‟ Taqdim dan Jama‟ Ta‟khir. Jama‟ Taqdim

apabila dua shalat dikerjakan dalam waktu shalat pertama, seperti

Dhuhur dengan Ashar.

Menurut Rasjid (1989: 122-123) syarat Jama‟ Taqdim yaitu:

hendaklah dimuali dengan shalat yang pertama (dhuhur sebelum

ashar atau maghrib sebelum isya‟) karena waktunya adalah yang

pertama dan berniat Jama‟ agar berbeda dari shalat yang terdahulu

karena lupa serta berturut-turut karena keduanya seolah-olah shalat.

Apabila mengerjakan dua shalat pada waktu shalat yang terakhir,

maka dinamakan jama’ takhir. Menurut Rasjid (1989: 123), syarat

jama‟ takhir yaitu: hendaklah berniat di waktu yang pertama bahwa

ia akan melakukan shalat pertama itu di waktu yang kedua, supaya


ada maksud yang keras akan mengerjakan shalat pertama itu dan

tiada ditinggalkan begitu saja.

e. Hukum melakukan Shalat Jama‟ yaitu mubah (boleh) tetapi dengan

syarat-syarat tertentu

f. Menjama‟ dua shalat

Menurut Sabiq (1977: 222-229), dibolehkan seseorang itu

merangkap shalat zhuhur dengan ashar baik secara taqdim maupun

ta‟khir, begitupun dibolehkan menjama‟shalat maghrib dengan isya‟,

bila ditemukan salah satu di antara hal-hal berikut:

1. Menjama‟ di „arafah dan muzdalifah

Para ulama sependapat bahwa menjama‟ shalat zhuhur dan

ashar secara taqdim pada waktu zuhur di „arafah, begitupun

antara shalat maghrib dan isya‟ secara ta‟khir di waktu isya‟ di

muzdalifah, hukumnya sunat, berpedoman kepada apa yang

dilakukan oleh Rasulullah SAW.

2. Menjama‟ dalam bepergian

Menjama‟ dua shalat ketika bepergian, pada salah satu waktu

dari kedua shalat itu, menurut sebagian besar para ahli hukumnya

boleh, tanpa ada perbedaan, apakah dilakukannya itu sewaktu

berhenti, ataukah selagi dalam perjalanan.


3. Menjama‟ di waktu hujan

Keringanan ini hanya khusus bagi orang yang

bersembahyang jama‟ah di mesjid yang datang dari tempat yang

jauh, hingga dengan adanya hujan tersebut, itu terhalang dalam

perjalanan. Bagi yang rumahnya di dekat masjid atau yang

bersembahyang jama‟ah di rumah saja, atau ia dapat pergi ke

mesjid dengan melindungi tubuh, maka tidak boleh menjama‟.

4. Menjama‟ sebab sakit atau udzur

5. Menjama‟ sebab ada keperluan

Beberapa imam membolehkan jama‟ bagi orang yang tidak

musafir, bila ia ada suatu kepentingan, asal saja hal itu tidak

dijadikannya kebiasaan.

6. Shalat dalam kendaraan

Mengerjakan shalat dalam kapal, menurut cara yang mungkin

dilakukan, hukumnya sah tanpa makruh sama sekali

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Metode Snowball Throwing


G. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Alat : Spidol, Penghapus, Kertas Tulis, Bolpoin

2. Media : Papan Tulis, laptop, Buku paket

3. Sumber belajar :

a. Pengangan KTSP Kelas VII untuk siswa

b. Buku pegangan siswa (lks) kurikulum 2013 Kelas VII untuk

siswa

c. Buku penunjang lain

H. Langkah-langkah Kegiatan Penelitian

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

Pendahuluan a. Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a 10 menit

bersama dipimpin oleh perwakilan kelas.

b. Guru memperkenalkan diri.

c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan

memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, tempat

duduk.

d. Guru memberikan materi seputar sholat jama‟ kepada


siswa.

e. Memberi informasi KI / K.D, indikator, dan tujuan

pembelajaran

f. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran.

Inti f. Mengamati 60 menit

3. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan

(poin-poin) tentang shalat jama‟.

4. Peserta didik menyimak materi shalat jama‟

tersebut dari buku pegangan siswa.

g. Menanya

Guru dan siswa saling tanya jawab tentang materi

shalat jama‟ yang belum dipahami

h. Eksplorasi (mencoba/mencari informasi)

6. Guru membentuk kelompok dan memanggil

masing-masing ketua kelompok untuk memberikan

penjelasan tentang materi shalat jama‟ kepada

kelompoknya.
7. Masing-masing ketua kelompok kembali ke

kelompok, kemudian menjelaskan materi shalat

jama‟ yang disampaikan oleh guru kepada anggota

kelompoknya.

8. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu

lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu

pertanyaan apa saja yang menyangkut materi

shalat jama‟ yang sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

9. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut

dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke

siswa yang lain selama 5 menit.

10. Siswa yang mendapat satu bola tersebut diberi

kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang

tertulis tersebut secara bergantian

i. Mengasosiasi/menalar

Peserta didik mengikuti diskusi tentang kelompoknya

tentang contoh praktek shalat jama‟ dalam lingkungan

masyarakat tempat tinggalnya.


j. Mengkomunikasi

Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusinya.

Penutup g. Guru memberikan refleksi terhadap proses 10 menit

pembelajaran.

h. Guru bersama-sama dengan peserta didik

menyimpulkan pelajaran.

i. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran.

A. Penilaian Hasil Belajar

1. Bentuk peniliaan : soal uraian 5 butir

Bentuk instrumen

a. Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat

dan benar !

1) Sebutkan Syarat Jama‟ Ta‟khir !


2) Apa hukum menjama‟ sholat karena hujan !

3) Hukum menjama‟ sholat bagi bukan musafir !

4) Sebutkan macam-macam sholat jama‟ !

5) Sebutkan urutan shalat ketika melaksanakan shalat

jama‟ Ta‟khir Maghrib dan isya‟ (lengkap) !

2. Skor penilaian

Aturan pemberian skor

Skor 20 = siswa menjawab dengan sempurna

Skor 15 = siswa menjawab dengan kurang sempurna

Skor 10 = siswa menjawab dengan tidak sempurna

Skor 5 = siswa menjawab salah

Skor 0 = siswa tidak menjawab

Nilai = jumlah skor dikali dua

a) Penilaian sikap

1. Teknik penilaian : penilaian diri

2. Bentuk instrumen : lembar penilaian diri

No Nama Siswa Sikap Siswa di Kelas


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah :MTs Al-Bidayah

Mata Pelajaran :Fiqih

Sub Tema :Shalat Jama‟ dan Qashar

Kelas/Semester :VII B / Genap

Alokasi Waktu :2 x 40 menit (1 Pertemuan)

I. Kompetensi Inti

5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

7. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

8. Mengolah, menyaji, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan,mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan

ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan


mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang / teori.

J. Kompetensi Dasar

2. Mengidentifikasi ketentuan sholat Qashar

K. Indikator Pencapaian Kompetensi

6. Menjelaskan pengertian sholat Qashar

7. Mengetahui syarat sah sholat qashar

8. Mengetahui hukum sholat qashar

9. Mengetahui niat shalat qashar

L. Tujuan Pembelajaran

Setelah dilakukan proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat :

6. Memahami pengertian sholat qashar

7. Mengetahui syarat sah sholat qashar.

8. Mengetahui hukum sholat qashar

9. Mengetahui niat sholat qashar


M. Materi Pembelajaran

1. Qashar

a. Pengertian Shalat Qashar

Shalat qashar artinya yang diringkaskan, yaitu di antara shalat

fardhu yang lima, yang mestinya empat rakaat dijadikan dua

rakaat saja. Shalat fardhu yang lima, yang boleh diqashar hanya

zuhur, ashar, dan isya‟. Adapun maghrib dan subuh tetap

sebagaimana biasanya, tidak boleh diqashar (Rasjid, 1989: 119-

120).

Menurut Abidin dan Suyono (1998: 136), qashar artinya

meringkas atau mermendekkan. Sedangkan yang dimakasud

dengan shalat qasharadalah melaksanakan salat empat rakaat

diringkas menjadi dua. Sedangkan shalat yang boleh diringkas

(dilaksanakan dengan qashar) adalah shalat dhuhur, ashar, dan

isya‟ sedangkan maghrib dengan subuh tidak boleh diqashar.

Jadi, Qashar yaitu meringkas atau memendekkan rakaat sholat

wajib dari empat raka‟at menjadi dua raka‟at karena adanya uzur

atau sebab tertentu

b. Shalat yang diperbolehkan di Qashar yaitu shalat Dhuhur, Ashar,

Maghrib dan Isya‟, namun shalat Maghrib tetap 3 raka‟at. Orang

melaksanakan shalat Qashar harus diiringi dengan shalat Jama‟

karena tidakbisa berdiri sendiri. Misalnya kita melakukan shalat


Qashar untuk shalat Dhuhur dan Isya, maka kita bisa melakukan

shalat kedua nya di waktu yang pertama (Dhuhur) atau kedua

(Ashar) menjama‟ nya dan mengqasar (meringkas) dari empat

raka‟at menjadi dua raka‟at

c. Hukum melaksanakan Shalat Qashar yaitu mubah

d. Dalil diperbolehkannya Shalat Jama‟ dan Qashar

Firman Allah swt dalam Q.S Nisa: 101

‫صسُوا ِمهَ الصَّال ِة إِ ْن ِخ ْفتُ ْم أَ ْن يَ ْفتِىَ ُك ُم‬


ُ ‫ْس َعلَ ْي ُك ْم ُجىَا ٌح أَ ْن تَ ْق‬
َ ‫ض فَلَي‬
ِ ْ‫ض َس ْبتُ ْم فِي األز‬
َ ‫َوإِ َذا‬

‫الَّ ِريهَ َكفَسُوا إِ َّن ْال َكافِ ِسيهَ َكاوُىا لَ ُك ْم َع ُد ًّوا ُمبِيىًا‬

Artinya: “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka

tidaklah mengapa kamu menqashar sembahyang(mu), jika kamu

takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir

itu adalah musuh yang nyata bagimu”

e. Syarat sah Shalat Qashar

Menurut Abidin dan Suyono (1998: 120), Shalat Qashar

dapat sah apabila dilakukan dengan memenuhi syarat sebagai

berikut:

1) Harus dalam bepergian jarak jauh, kira-kira; 16 farsakh=48

Mil Hasyimi atau kurang lebih ; 85 km atau perjalanan selama

dua malam (sehari semalam) berjalanan kaki


2) Bepergian tidak untuk maksiat. Adakalanya perjalanan wajib

seperti haji dan umrah perjalanan sunah seperti silaturahmi

atau perjalanan mubah seperti berniaga

3) Berniat qashar pada waktu takbiratul ihram

4) Shalat yang diqashar adalah shalat ‘ada’an empat rakaat

5) Uzurnya harus tetap berlangsung sampai selesai shalat, jika

selama shalat selesai uzurnya telah hilang, maka harus

menyempurnakan shalat empat rakaat.

f. Tempat untuk berniat mengqashar

Masalah tempat dibolehkannya shalat qashar, Jumhur ulama

berpendapat bahwa mengqashar shalat itu dapat dimulai setelah

meninggalkan kota dan keluar dari daerah lingkungan. Ini

merupakan syarat, dan seorang musafir diharuskan lagi

mencukupkan shalatnya kalau ia sudah memasuki rumah pertama

di daerah itu. Ibnul Munzir berkata: “Saya tidak menemukan

sebuah keterangan pun bahwa Nabi Saw mengqashar dalam

bepergian, kecuali setelah keluar dari Madinah”.

g. Hikmah Shalat Jama‟ dan Qashar yaitu :

1) Shalat Jama‟ dan Qashar termasuk rukhsah (kemurahan)

Allah S.W.T. terhadap hamba-Nya manakala sedang

bepergian, sehingga tetap dapat melaksanakan shalat dengan

mudah sesuai dengan kondisinya


2) Melaksanakan shalat secara Jama‟ dan Qashar mengandung

arti bahwa Allah tidak memberatkan hamba-Nya dalam shalat

sekalipun shalatnya dikumpulkan dan diringkas tetapi tetap

tidak mengurangi pahalanya

3) Disyariatkan shalat Jama‟ dan Qashar supaya manusia tidak

berani meninggalkan salat karena mereka tetap dapat

melaksanakan dengan mudah dan cepat

h. Contoh niat shalat Jama‟ dan Qashar

1. Sholat Jama‟ Taqdim Dzuhur dan Asar Qashar yaitu lakukan

shalat Dhuhur 2 raka‟at dengan niat :

/ ‫اصلى فسض الظهس زكعتيه جمع تقديم مع العصس مستقبل القبلت اداء (اماما‬

‫ هللا اكبس‬.‫مآمىما ) قصسا هلل تعالى‬

Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Dzuhur dua raka‟at

jama‟ Taqdim dengan Ashar menghadap kiblat (menjadi

imam / makmum) dengan Qashar karena Allah Ta‟ala.

Dari takbiratul ihram sampai dengan salam, kemudian

langsung berdiri lagi dan lakukan shalat Asar dua raka‟at

dengan niat :

/ ‫اصلى فسض العصس زكعتيه جمع تقديم معالظهس مستقبل القبلت اداء (اماما‬

‫ هللا اكبس‬.‫مآمىما ) قصسا هلل تعالى‬

Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Ashar dua

raka‟at jama‟ Taqdim dengan Dhuhur menghadap kiblat


(menjadi imam / makmum) dengan Qashar karena Allah

Ta‟ala.

Dari takbiratul ihram sampai dengan salam

2. Shalat Jama‟ Ta‟khir Maghrib dan isya‟ yaitu Shalat Maghrib

(3 raka‟at) terlebih dahulu, dengan niat

‫اصلى فسض المغسب ثالث زكعاث جمع تؤخيسمع العشاء مستقبل القبلت اداء‬

‫ هللا اكبس‬.‫ مآمىما ) هلل تعالى‬/ ‫(اماما‬

Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Maghrib tiga raka‟at

jama‟ Ta‟khir dengan Isya‟ menghadap kiblat (menjadi imam

/ makmum) karena Allah Ta‟ala.

Dari takbiratul ihram sampai dengan salam, kemudian

langsung berdiri lagi dan lakukan shalat Isya‟ empat raka‟at

seperti biasa dengan niat :

‫اصلى فسض العشاء ازبع زكعاث جمع تؤخيسمعالمغسب مستقبل القبلت اداء (اماما‬

‫ هللا اكبس‬.‫ مآمىما ) هلل تعالى‬/

Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Isya‟ empat raka‟at

jama‟ Ta‟khir dengan Maghrib menghadap kiblat (menjadi

imam / makmum) karena Allah Ta‟ala.

Dari takbiratul ihram sampai dengan salam


N. Metode Pembelajaran

4. Ceramah

5. Tanya jawab

6. Metode Snowball Throwing

O. Media, Alat dan Sumber Belajar

4. Alat : Spidol, Penghapus, Kertas Tulis, Bolpoin

5. Media : Papan Tulis, laptop, Buku paket

6. Sumber belajar :

a. Pengangan KTSP Kelas VII untuk siswa

b. Buku pegangan siswa (lks) kurikulum 2013 Kelas VII untuk

siswa

c. Buku penunjang lain

P. Langkah-langkah Kegiatan Penelitian

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

Pendahuluan a.Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo‟a 10 menit

bersama dipimpin olehperwakilankelas.

b.Guru memperkenalkan diri.

c.Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa


kehadiran, kerapihan pakaian, tempat duduk.

d.Guru memberikan materi seputar sholat jama‟ kepada

siswa.

e.Memberi informasi KI / K.D, indikator, dan tujuan

pembelajaran

f.Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran.

Inti k. Mengamati 60 menit

3. Guru menjelaskan poin-poin tentang shalat qashar

yang akan dipelajarai.

4. Peserta didik menyimak materi tersebut dari buku

pegangan siswa.

l. Menanya

Peserta didik dan guru saling bertanya jawab dan

menanggapi pertanyaan yang di sampaikan.

m. Eksplorasi (mencoba/mencari informasi)

6. Guru membentuk kelompok dan memanggil masing-

masing ketua kelompok untuk memberikan


penjelasan tentang materi kepada kelompoknya.

7. Masing-masing ketua kelompok kembali ke

kelompok, kemudian menjelaskan materi yang

disampaikan oleh guru kepada anggota

kelompoknya.

8. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu

lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu

pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang

sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

9. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut

dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke

siswa yang lain selama 5 menit.

10. Siswa yang mendapat satu bola tersebut diberi

kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang

tertulis tersebut secara bergantian

n. Mengasosiasi/menalar

Peserta didik mengikuti diskusi tentang kelompoknya

tentang contoh praktek shalat jama‟ dalam lingkungan

masyarakat tempat tinggalnya.


o. Mengkomunikasi

Guru menunjuk perwakilan kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusinya

Penutup j. Guru memberikan refleksi terhadap proses 10 menit

pembelajaran.

k. Guru bersama-sama dengan peserta didik

menyimpulkan pelajaran.

l. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran.

Q. Penilaian Hasil Belajar

1. Bentuk peniliaan : soal uraian 5 butir

Bentuk instrumen

a. Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat dan benar !

1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan shalat Qashar !

2) Sebutkan dalil diperbolehkan Shalat Jama‟ Qashar !

3) Sebutkan syarat sah Shalat Qashar !


4) Sebutkan urutan sholat Jama‟ Taqdim Dzuhur dan Asar Qashar

(lengkap) !

5) Sebutkan hikmah Shalat Jama‟ dan Qashar !

2. Skor penilaian

Aturan pemberian skor

Skor 20 = siswa menjawab dengan sempurna

Skor 15 = siswa menjawab dengan kurang sempurna

Skor 10 = siswa menjawab dengan tidak sempurna

Skor 5 = siswa menjawab salah

Skor 0 = siswa tidak menjawab

Nilai = jumlah skor dikali dua

a) Penilaian sikap

3. Teknik penilaian : penilaian diri

4. Bentuk instrumen : lembar penilaian diri

No Nama Siswa Sikap Siswa di Kelas


Soal dan Jawaban Siklus I

A. Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat dan benar !

6) Sebutkan Syarat Jama‟ Ta‟khir !

7) Jelaskan hukum menjama‟ sholat karena hujan beserta alasan !

8) Jelaskan hukum menjama‟ sholat bagi bukan musafir !

9) jelaskan macam-macam sholat Jama‟ !

10) Sebutkan urutan shalat ketika melaksanakan shalat Jama‟ Ta‟khir Maghrib

dan Isya‟ (lengkap) !

B. Jawaban

1. Niat jama‟ Takhir dilakukan pada shalat yang pertama

Masih dalam perjalanan sampai datangnya waktu shalat yang kedua

2. Di perbolehkan, tetapi hanya bagi orang yang datang dari jauh untuk

bersembahyang jama‟ah di masjid, maka ketika hujan turun akan

menghalangi perjalanannya. Tetapi bagi orang yang rumahnya dekat masjid

dan akan bersembahyang disana, maka ketika hujan turun bisa datang

dengan cra melindungi tubuhnya atau shalat di rumah saja. Jadi, tidak boleh

menjama‟ bagi orang yang rumahnya dekat masjid

3. Boleh, jika dalam keadaan yang darurat. Misalnya, orang yang berjama‟ah di

masjid dan rumahnya jauh, kemudian turun hujan lebat yang menghalangi

perjalanan pulang dan kembali lagi untuk berjama‟ah


4. Ada 2 yaitu shalat Jama‟ Taqdim (apabila dua shalat dikerjakan dalam waktu

shalat pertama, seperti dhuhur dengan ashar dilakukan waktu Dhuhur) dan

shalat Jama‟ Ta‟khir (apabila dua shalat dikerjakan dalam waktu shalat

kedua, seperti Dhuhur dengan Ashar dilakukan waktu Asar)

5. Urutan shalat jama‟ Ta‟khir Maghrib dan isya‟ yaitu Shalat Maghrib (3

raka‟at) terlebih dahulu, dengan niat

‫ مآمىما ) هلل‬/ ‫اصلى فسض المغسب ثالث زكعاث جمع تؤخيسمع العشاء مستقبل القبلت اداء (اماما‬

‫ هللا اكبس‬.‫تعالى‬

Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Maghrib tiga raka‟at jama‟ Ta‟khir

dengan Isya‟ menghadap kiblat (menjadi imam / makmum) karena Allah

Ta‟ala.

Dari takbiratul ihram sampai dengan salam, kemudian langsung berdiri lagi

dan lakukan shalat Isya‟ empat raka‟at seperti biasa dengan niat :

‫ مآمىما ) هلل‬/ ‫اصلى فسض العشاء ازبع زكعاث جمع تؤخيسمع المغسب مستقبل القبلت اداء (اماما‬

‫ هللا اكبس‬.‫تعالى‬

Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Isya‟ empat raka‟at jama‟ Ta‟khir

dengan Maghrib menghadap kiblat (menjadi imam / makmum) karena Allah

Ta‟ala.

Dari takbiratul ihram sampai dengan salam


Soal dan Jawaban Siklus II

A. Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat dan benar !

6) Jelaskan apa yang dimaksud dengan shalat Qashar !

7) Sebutkan dalil diperbolehkan Shalat Jama‟ Qashar !

8) Sebutkan syarat sah Shalat Qashar !

9) Sebutkan urutan sholat Jama‟ Taqdim Dzuhur dan Asar Qashar (lengkap) !

10) Sebutkan hikmah Shalat Jama‟ dan Qashar !

B. Jawaban

1. Shalat qashar artinya yang diringkaskan, yaitu meringkas shalat wajib yang

empat (4) raka‟at menjadi 2 (dua) raka‟at karena adanya uzur. Shalat yang

dapat diqasar yaitu shalat dzuhur, ashar, dan isya‟. Shalat maghrib boleh

diqashar tetapi tetap 3 raka‟at

2. Firman Allah swt dalam Q.S Nisa: 101

‫صسُوا ِمهَ الصَّال ِة إِ ْن ِخ ْفتُ ْم أَ ْن يَ ْفتِىَ ُك ُم الَّ ِريهَ َكفَسُوا إِ َّن‬


ُ ‫ْس َعلَ ْي ُك ْم ُجىَا ٌح أَ ْن تَ ْق‬
َ ‫ض فَلَي‬
ِ ْ‫ض َس ْبتُ ْم فِي األز‬
َ ‫َوإِ َذا‬

‫ْال َكافِ ِسيهَ َكاوُىا لَ ُك ْم َع ُد ًّوا ُمبِيىًا‬

Artinya: “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah

mengapa kamu menqashar sembahyang(mu), jika kamu takut

diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu

adalah musuh yang nyata bagimu”.


3. Syarat sah shalat Qashar yaitu :

a. Harus dalam bepergian jarak jauh kira-kira 16 farsakh = 48 Mil atau 85

km dan perjalanan selama dua malam (sehari semalam) berjalanan kaki.

b. Bepergian tidak untuk maksiat. Adakalanya perjalanan wajib seperti haji

dan umrah perjalanan sunah seperti silaturahmi atau perjalanan mubah

seperti berniaga.

c. Berniat qashar pada waktu takbiratul ihram.

d. Shalat yang diqashar adalah shalat ‘ada’an empat rakaat.

e. Uzurnya harus tetap berlangsung sampai selesai shalat, jika selama shalat

selesai uzurnya telah hilang, maka harus menyempurnakan shalat empat

rakaat.

4. Urutan sholat Jama‟ Taqdim Dzuhur dan Asar Qashar yaitu lakukan shalat

Dhuhur 2 raka‟at dengan niat :

‫ مآمىما ) قصسا هلل‬/ ‫اصلى فسض الظهس زكعتيه جمع تقديم مع العصس مستقبل القبلت اداء (اماما‬

‫ هللا اكبس‬.‫تعالى‬

Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Dzuhur dua raka‟at jama‟ Taqdim

dengan Ashar menghadap kiblat (menjadi imam / makmum) dengan Qashar

karena Allah Ta‟ala.

Dari takbiratul ihram sampai dengan salam, kemudian langsung berdiri lagi

dan lakukan shalat Asar dua raka‟at dengan niat :


‫ مآمىما ) قصسا هلل‬/ ‫اصلى فسض العصس زكعتيه جمع تقديم مع الظهس مستقبل القبلت اداء (اماما‬

‫ هللا اكبس‬.‫تعالى‬

Artinya : “Aku berniat shalat fardhu Ashar dua raka‟at jama‟ Taqdim dengan

Dhuhur menghadap kiblat (menjadi imam / makmum) dengan Qashar karena

Allah Ta‟ala.

Dari takbiratul ihram sampai dengan salam

5. Hikmah Shalat Jama‟ dan Qashar yaitu :

a. Shalat Jama‟ dan Qashar termasuk rukhsah (kemurahan) Allah S.W.T.

terhadap hamba-Nya manakala sedang bepergian, sehingga tetap dapat

melaksanakan shalat dengan mudah sesuai dengan kondisinya

b. Melaksanakan shalat secara Jama‟ dan Qashar mengandung arti bahwa

Allah tidak memberatkan hamba-Nya dalam shalat sekalipun shalatnya

dikumpulkan dan diringkas tetapi tetap tidak mengurangi pahalanya

c. Disyariatkan shalat Jama‟ dan Qashar supaya manusia tidak berani

meninggalkan salat karena mereka tetap dapat melaksanakan dengan

mudah dan cepat


DAFTAR NILAI SKK

Nama : Rikha Nurussafinatun Naja

NIM : 111-13-256

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Dosen PA : Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd.

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai


Sertifikat OPAK STAIN
Salatiga 2013
26-27 Agustus
1 “Rekonstruksi Paradigma Peserta 3
2013
Mahasiswa yang Cerdas
Peka dan Peduli”
Sertifikat OPAK Tarbiyah
2013 “Menjunjung Tinggi
29 Agustus
2 Nilai-Nilai Kearifan Lokal Peserta 3
2013
Seabagi Identitas
Pendidikan Indonesia”
Sertifikat UPT
16 September
3 Perpustakan “Library User Peserta 2
2013
Education”
Sertifikat Seminar
Nasional “Mendekatkan
7 Oktober 2013
4 Jantung Bangsa Dengan Peserta 8
Jurnalisme”

Sertifikat Seminar
5 9 Oktober 2013 Peserta 8
Nasional Bahasa Arab
“Upaya Menjaga
Eksistensi Dan Masa
Depan Ppembelajaran
Bahasa Arab”

Sertifikat “Training Siba-


Sibi Semester Gasal 2013- 8-9 November
6 Peserta 3
2014” 2013

Sertifikat “Siba-Sibi
7 Training Uas Semester 1 Januari 2014 Peserta 3
Ganjil 2013-2014”
Sertifikat “Siba-Sibi
Training Uts Semester
Genap Tahun 2014”
8 2-3 Mei 2014 Peserta 3
Sertifikat “Pelatihan Baca
Tulis Qur‟an”

Sertifikat seminar nasional


bahasa arab ittaqo
“implementasi kurikulum
2013 padca mapel Bahasa 4 November
9 Peserta 8
Arab tingkat dasar, dan 2014
tingkat menengah dalam
upaya menjawab tantangan
pengajaran Bahasa Arab”
Piagam Penghargaan
10 29 Januari 2015 Panitia 3
Khaul Simbah KH.
ABDUL MALIK Ke-27
Sertifikat seminar nasional
DEMA FTIK
“Peningkatan
23 November
11 Profesionalisme Guru Peserta 8
2015
Sebagai Dalam
Pembelajaran Di Era
Globalisasi”
Piagam Penghargaan
12 Khaul Simbah KH. 14 Januari 2016 Panitia 3
ABDUL MALIK Ke-28
Sertifikat peringatan israʼ
13 miʼraj Nabi Muhammad 5 Mei 2016 Panitia 3
SAW
Sertifikat Nasional
14 “Budaya Sebagai Attitude 31 Mei 2016 Peserta 8
Pendidikan”
Piagam Penghargaan
15 Lomba Mewarnai Acara 27 Juni 2016 Juri 3
Gema Ramadhan
Piagam Penghargaan
Lomba Membaca
16 29 Juni 2016 Juri 3
Tarajummah Acara Gema
Ramadhan
Sertifikat Seminar
Nasional “memandang 24 September
17 Peserta 8
jurnalisme dari perspektif 2016
gender”
18 Sertifikat National 01 Oktober Peserta 8
Achievement Motivation 2016
Training “Solusi Cerdas
Sukses Akademis Dan
Organisasi”
Sertifikat Seminar
Nasional Edupreneurship
13 November
19 “Strategi Marketing Kunci Peserta 8
2016
Sukses Wirausaha”

Sertifikat Acara Festifal


Anak Sholeh“Tunjukkan 11 Desember
20 Panitia 3
Bakatmu” 2016

Sertifikat Peringatan
12 Desember
21 Maulid Nabi Muhammad Panitia 3
2016
SAW
Sertifikat Praktikum Mata
Kuliah Kewirausahaan
“Keren Itu Mahasiswa 14 Desember
22 Peserta 2
Kreatif, Inovatif, Mandiri 2016
Dan Berani Berwirausaha”

Piagam Penghargaan
23 Khaul Simbah KH. 26 Januari 2017 Panitia 3
ABDUL MALIK Ke-29
Piagam Penghargaan
Lomba Membaca
24 18 Juni 2017 Juri 3
Tarajummah Acara Gema
Ramadhan
Piagam Penghargaan
25 Lomba Mewarnai Acara 19 Juni 2017 Juri 3
Gema Ramadhan
Sertifikat kegiatan pawai
26 ta‟aruf menyambut idhul 24 Juni 2017 Panitia 3
fitri

Anda mungkin juga menyukai