SKRIPSI
Oleh:
SITI ROMLAH
NIM. 2017100260234
SKRIPSI
Telah disetujui untuk diujikan sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Syarifuddin
Oleh:
SITI ROMLAH
NIM. 2017100260234
Disetujui
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Hari : Sabtu
Tanggal : 16 November 2019
Tim Penguji
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Syarifuddin
iii
MOTTO
“Pendidikan Bukan Hanya Untuk Yang Muda Tapi Untuk Segala Umur”
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Kepada:
Adik-adikku
Semua pihak yang telah membantu dan mendukung karya ilmiah ini
v
KATA PENGANTAR
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Judul Penelitian (Sampul) ........................................................................... i
Persetujuan Pembimbing.............................................................................. ii
Pengesahan .................................................................................................. iii
Motto ........................................................................................................... iv
Persembahan ............................................................................................... v
Kata Pengantar ............................................................................................ vi
Abstrak ........................................................................................................ vii
Daftar Isi ..................................................................................................... viii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ..................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
E. Definisi Konsep ...................................................................................... 6
F. Sistematika Pembahasan ......................................................................... 8
viii
BAB I
PENDAHULUAN
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
orang lain. Menulis merupakan suatu yang produktif dan ekspresif. Dalam
bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara
otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.2
kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap siswa untuk memasuki dunia
1
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa,
2008), 7.
2
Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, 3-4.
3
Nurhayati, Alat Peraga Pendidikan Bahasa Indonesia Belajar Membaca untuk SD, (Surabaya:
tt), 5.
1
2
Arnold seperti yang dikutip oleh Farida Rahim dalam bukunya Pengajaran
dan psikologis”.4
proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi
interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam
dua aspek yang paling penting, yakni metode mengajar dan media pembela-
yang siswanya memang masih belum dapat berfikir secara abstrak, sehingga
lapangan ditemukan ada sebagian siswa yang masuk kelas 1 MI. Miftahul
4
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), 16.
5
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2001), 48.
6
Basyirudin Usman, dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 9.
3
proses belajar harus dimulai dari mengenal huruf dan membacanya dengan
cara mengeja huruf demi huruf tersebut. Belajar dengan cara kooperatif
siswa yang sudah mengenal huruf dan bisa mengeja dapat bertindak sebagai
kooperatif, antara lain metode bermain dengan bantuan media kotak rahasia.
Metode ini menurut Kunandar dipandang sebagai yang paling sederhana dan
Randuagung Lumajang.
7
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), 270.
4
B. Fokus Peniltian
berikut:
kotak rahasia?;
membaca dan menulis permulaan pada siswa kelas 1 MI. Miftahul Huda
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi lembaga
Lumajang.
Lumajang.
b. Bagi Masyarakat
c. Bagi Peneliti
1). Dapat melaksanakan tugas dari IAIS Syarifuddin dengan baik dan
benar.
E. Definisi Konsep
sebagai berikut:
7
1. Peningkatkan
2. Kemampuan
sangat luas.10
8
Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern Press,
1995), 160.
9
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu & Aplikasi Pendidikan, (Bandung: PT
Imperial Bhakti Utama, 2007), 35.
10
Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, (Padang: Akademia Permata,
2013), 4.
11
Sugiyanto, Model-model Pembelajaran Inovatif, (Surakarta: Yuma Pustaka, 2010), 37.
8
5. Metode
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
anak yang sudah dapat mengeja sebagai latihan membaca. Kotak ini
miniatur objek.13
F. Sistematika Pembahasan
sistematika pembahasan.
12
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2006), 7.
13
Dewey Sugani Shoba, Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis dengan Bermain,
(Jakarta: PT. Gramedia, tt), 56.
9
BAB II: Kajian pustaka yang berisi tentang penelitian terdahulu dan
Randuagung Lumajang.
BAB III: Metode penilitian yang berisi tentang pendekatan dan jenis
BAB IV: Penyajian data dan analisis yang berisi tentang gambaran
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
bidang yang akan diteliti. Adapun beberapa studi yang peneliti temukan dan
antara lain:
metode kata lembaga dan penggunaan media Big Book. Siklus II guru
menerapkan metode kata lembaga, penggunan media Big Book, dan diskusi
10
11
penggunaan media Big Book, diskusi kelompok dan permainan. Hasil siklus I
nilai rata-rata 65 meningkat menjadi 70, dan siswa yang mencapai KKM
sebanyak 52%. Siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 78 dan siswa yang
telah mencapai KKM sebanyak 72%. Siklus III nilai rata-rata meningkat
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru 2012, yang berjudul:
Bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan adanya peningkatan baik aktivitas guru
dari siklus I rata-rata siswa 58,87 %, pada siklus II rata-rata siswa meningkat
berbagai metode sudah banyak, akan tetapi bedanya di sini, peneliti akan
Randuagung Lumajang”.
B. Kajian Teori
16
Amni Fadillah, Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Metode Struktur
Analisis Sintesis Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas I Madrasah Ibtidayah
Negeri Pulau Kijang Kecamatan Reteh, Skripsi, Pekanbaru: Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru 2012.
13
1. Membaca Permulaan
17
Dalman, Keterampilan Membaca, (Jakarta: Raja Garafido Persada, 2013), 5.
18
Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, 7.
19
Dalman, Keterampilan Membaca, 6.
20
Rahim, Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar, 2.
14
membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk
21
Yeti Mulyati, Pembelajaran Membaca Menulis Permulaan, (Bandung: UPI, 2008), 5-6.
15
22
Dalman, Keterampilan Membaca, 85.
23
Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, 11.
16
24
Devine, Teaching Reading in Elementary School from Theory to Practice. (1989), 1.
25
Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, 12.
17
26
Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, 9-10.
18
komponen yaitu:
meaning.27
yaitu: membaca permulaan di kelas satu dan dua; dan membaca lanjut
terdiri dari 2-4 kata, dan 2) Melatih subjek penelitian agar mampu
berikut:
Putaran I:
Pada putaran I dilakukan beberapa langkah, yaitu:
1). Melakukan orientasi;
2). Merekam bahasa siswa;
29
Soejono, Metodik Khusus Bahasa Indonesia, (Bandung: Bina Karya, 1983), 19.
20
30
Hurlock, E. B, Perkembangan Anak Jilid 1, (Alih Bahasa: Meitasari Tjandrasa dan
Muslichach Zarkasih), (Jakarta: Erlangga, 1991), 15-16.
31
Suryatin, Keterkaitan Antara Minat Baca Sastra Indonesia dan Pengalaman Belajar Sastra
Indonesia Dengan Tingkat Kemampuan Apresiasi Sastra Indonesia, Tesis, (Bandung: IKIP,
1990), 23.
21
2. Menulis Permulaan
32
Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, 13.
22
pembaca.33
huruf Cina, tetapi ia tidak dapat dikatakan menulis, kalau dia tidak
tahu bagaimana cara menulis bahasa Cina, yaitu kalau dia tidak
35
Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, 25.
25
Indonesia.36
kalimat yang dibuat sendiri dengan huruf lepas dan huruf sambung,
sudah diajarkan mulai sejak dini yaitu di kelas awal (satu). Khusus
suatu karya tulis, Untuk itu, kemampuan yang diperlukan antara lain
disebutkan bahwa:
38
Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006, Tentang Standar Isi untukSatuan Pendidikan Dasar
dan Menengah, (Jakarta: BSNP, 2006), 2-7.
27
adalah:
1). Sambil menulis kalimat atau suku kata, buat gerakan dari kiri
ke kanan dengan gerakan telunjuk secara bertanjut;
2). Buat duplikat kata-kata atau kalimat, siswa menjodohkannya;
3). Siswa mencari kata-kata yang sesuai dengan isi yang ada
dalam wacana;
4). Siswa menandai huruf-huruf tertentu yang sesuai dengan yang
ada dalam namanya;
5). Suruh siswa mendengarkan bunyi tertentu ketika guru
membaca;
6). Suruh siswa mencari kata-kata yang mempunyai persamaan,
Misalnya kata "satu", "baru". Guru bertanya mengapa sama
dan mengapa beda.39.
39
Adrienne Katz, Membimbing Anak Belajar Membaca, (Surakarta: Arcan, 1997), 36-37.
28
40
Katz, Membimbing Anak Belajar Membaca, 37.
41
Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, 26.
29
berikut:
maupun dengan buku adalah bahan yang telah dikuasai anak.43 Bahan
itu berupa perbendaharaan kata yang telah dikenal dan dikuasai anak
42
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Perkembangan Jiwa Anak, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987),
16.
43
Baderi, Penggunaan Metode SAS dan Non SAS Dalam Pengajaran Mengarang Paragraf Murid
Kelas Tiga SD, (Tesis Program S2 PPS IKIP Bandung, 1985), 66.
44
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Grafindo Persada, 1996), 31.
32
mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh
nyata”.45
45
Nurhadi dan Agus Gerad Senduk, Pembelajaran Konstektual dan Penerapannya Dalam KBK,
(Malang: Universitas Negeri Malang, 2003), 59-60.
33
perolehan belajar.
46
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperatif Learning Analitis Model Pembelajaran IPS, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2007), 4.
47
Nur Asma, Model Pembelajaran Kooperatif, (Jakarta: Direktur Jendral Pendidikan Tinggi
Direkturat Ketenagaan, 2006), 11.
34
48
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Surabaya: Kencana, 2009), 65-66.
49
Isjoni, Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: Alfabeta, 2010),
14.
35
51
Rober E. Slavin, Coperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik, (Bandung: Nusa Media, 2009),
10.
52
Martinis Yamin dan Bansu I. Ansari, Teknik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa,
(t.t.p: GP Press, 2008), 75.
37
bermain akan membuat anak merasa asyik dan senang. Sebagai guru,
permainan.54
peserta didik.55
adalah KOKAMI.
55
Hyungsung Park, “Relationship between Motivation and Student’s Activity on Educational
Game”, (International Journal of Grid and Distributed Computing, Vol. 5, No. 1, 2012), 103.
56
Siska Fitri Alwi, dkk, “Penerapan Metode Permainan Kokami berdasarkan LKPD Saintifik
dalam Model Quantum Learning terhadap Kompetensi IPA Peserta Didik Kelas VII SMPN 31
Padang”, (Jurnal Pillar Of Physics Education, Vol. 6, 2015), 59.
39
Menulis Permulaan
gambar/miniatur objek.61
59
Widiasworo, 19 Kiat Sukses Membangkitkan Motivasi Belajar Peserta Didik, 131.
60
Isabela Granic, Adam Lobel, and Rutger C. M. E. Engels, “The Benefits of Playing Video
Games”, (American Psychologist, Vol. 69, No. 1, 2014), 71.
61
Dewey Sugani Shoba, Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis dengan Bermain,
(Jakarta: PT. Gramedia, Tt), 56.
41
aktual.
dasar.
kemampuan berbahasa.
pembelajaran kosakata;
3). Siswa lebih tertarik pada permainannya daripada hasil yang ingin
dicapai;
METODE PENELITIAN
dukungan ilmiyah”.62 Jadi PTK merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat
refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam
B. Lokasi Penelitian
44
45
Tunjung Randuagung.
C. Sumber Data
lisan.64
data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang
dicari. Dan data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
64
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 129.
65
Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2005), 91.
46
1. Data Primer
dan disajikan oleh peneliti dari sumber utama. Dalam penelitian ini yang
menjadi sumber data utama yaitu Kepala Madrasah, Guru kelas I, serta
para guru dan staf yang ada di MI. Miftahul Huda Kalipenggung
Randuagung Lumajang.
2. Data Sekunder
Lumajang.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi dan tes. Data ini
bersumber dari interaksi peneliti dengan siswa kelas I MI. Miftahul Huda
1. Pengamatan (observasi)
66
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2006), 308.
47
2. Tes
tindakan berlangsung.
E. Analisis Data
analisis kritis dan analisis diskriptif komparatif. Teknik analisis kritis yang
67
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), 158.
68
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, 170.
48
kelebihan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar berdasarkan kriteria.
tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan siklus yang ada. Berkaitan
membaca dan menulis yang dilakukan saat prasurvai. Hal ini untuk
didik.
F. Keabsahan Data
49
kebenaran suatu fenomena berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, baik
dilihat dari dimensi waktu maupun sumber yang lain. Pengecekan keabsahan
G. Tahap-Tahap Penelitian
Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan pembelajaran
sebelumnya. Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang meliputi
1. Siklus I
a. Perencanaan
b. Tindakan
duduk siswa;
akan dilakukan;
51
berjalan lancar;
c). siswa mengamati gambar dan/atau teks yang ada pada kartu
perintah guru.
3). Tahap akhir guru mengklarifikasi hasil kerja siswa dan menutup
dengan berdo’a
c. Pengamatan
observasi;
dilakukan guru.
d. Refleksi
2. Siklus II
a. Perencanaan
siklus sebelumnya;
b. Pelaksanaan Tindakan
refleksi siklus I.
c. Observasi
observasi;
dilakukan guru.
53
d. Refleksi
LOS;
Dalam hal ini akan disajikan data hasil penelitian untuk mengetahui
kebenaran teori serta hipotesis yang telah disajikan sebelumnya. Serta laporan
hasil penelitian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan obyek penelitian, serta
Lumajang. Adapun data yang akan dilaporkan yang berkaitan dengan obyek
Lumajang
Kalipenggung:
54
55
Lumajang
sebagai berikut:
e. Kecamatan : Randuagung
f. Desa/Kelurahan : Kalipenggung
h. Akreditasi :B
Randuagung Lumajang
a. Visi
Indikator-indikator Visi:
berperilaku;
b. Misi
c. Tujuan
ekstrakurikuler;
70,00;
Randuagung Lumajang
Tabel 4.1
Keadaan Sarana dan Prasarana MI. Miftahul Huda Kalipenggung
Randuagung Lumajang
Randuagung Lumajang
Tabel 4.2
Data Guru dan Pegawai MI. Miftahul Huda Kalipenggung
Randuagung Lumajang
nilai awal peserta didik, dengan KKM 6,5 Nilai awal peserta didik
diambil dari nilai pra siklus berupa nilai tematik terakhir yang diperoleh
Tabel 4.3
Nilai Pra Siklus
Nilai
No Nama Siswa
Membaca Ket Menulis Ket
1 Badrus Sodik 56 TT 60 TT
2 Diana Putri 66 T 65 T
3 Fitri 55 TT 60 TT
4 Meme 64 TT 66 TT
5 Muhammad Alif 55 TT 55 TT
6 M. Ghofur 63 TT 60 TT
7 Rendi Putra 55 TT 60 TT
8 Robiatul Awalia 62 TT 65 TT
71
Observasi di kelas I pada tanggal 13 Maret 2019.
60
9 Siti Patima 70 T 70 T
10 Jannatul F 62 TT 65 TT
11 Nadia Aulia 52 TT 60 TT
12 Aisyah 72 T 72 T
13 Fahmi Hidayah 78 T 75 T
14 Syarifah Asfarina 67 T 65 T
15 Wardatul Asfiah 77 T 80 T
16 Hilmy Mubarok 63 TT 65 TT
17 Hikmatul Laila 64 TT 65 TT
18 Siti Maisaroh 76 T 76 T
19 Safaah Putriana 55 TT 60 TT
Jumlah 1.212 1.244
Rata-rata 63,79 65,47
Tuntas 36,84% 7 siswa 36,84% 7 siswa
Tidak tuntas 63,16% 12 siswa 63,16% 12 siswa
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas72
didik berada pada taraf rendah, yaitu terlihat pada ketuntasan peserta
didik baik membaca maupun menulis hanya 36,84% dan 63,16% peserta
didik tidak tuntas belajar. Sesuai Tabel 4.3 bahwa hasil belajar peserta
Tabel 4.4
Kategori Nilai Hasil Belajar Siswa Pra Siklus73
Membaca Menulis
Nilai Kategori
Jumlah Siswa % Jumlah Siswa %
85-100 Baik sekali 0 0% 0 0%
65-84 Baik 7 31,58 7 31,58
46-64 Cukup 12 68,42 12 68,42
0-45 Kurang 0 0% 0 0%
Rata-rata Kelas 63,79 65,47
Jumlah Ketuntasan 7 Siswa 7 Siswa
Persentase Ketuntasan 36,84% 36,84 %
72
Observasi di kelas I pada tanggal 13 Maret 2019.
73
Observasi di kelas I pada tanggal 13 Maret 2019.
61
pembelajaran.
a. Perencanaan
b. Tindakan
mengabsen siswa.
spontan ruang kelas menjadi sedikit bising karena banyak siswa yang
63
tersebut.
atas meja. Guru memberikan umpan balik dari apa yang sudah
bermain kotak rahasia yang sudah disusun rapi. Guru berdiri tepat di
tersusun. Siswa pun sudah duduk seperti biasanya. Guru tidak lupa
membersihkan), setelah itu guru mencabut satu per satu kartu yang
kepada salah satu siswa yang ada di dekat guru, dan memintanya
tulisan.
ini dibuat lain, kartu ini dibuat untuk membantu siswa dalam menulis.
tulisan yang ada pada kartu ke dalam buku tulis milik siswa.
saat siswa menyalin tulisan yang ada pada kontak rahasia, mengulas
disampaikan.
c. Observasi
diri secara baik. Hal ini dilakukan agar siswa termotivasi untuk
Tabel 4.5
Kategori Nilai Keaktifan Siklus I
Jumlah
Kategori Siswa %
Keaktifan
5 Baik Sekali 5 26%
4 Baik 5 26%
3 Cukup 4 21%
2 Kurang 3 16%
1 Sangat Kurang 2 11%
Jumlah 19 100%
Tabel 4.6
Kategori Nilai Kemampuan Membaca Siklus I
tuntas belajar ada 8 peserta didik dari 19 peserta didik kelas atau
sebesar 79%.
berikut:
Tabel 4.7
Kategori Nilai Kemampuan Menulis Siklus I
tuntas belajar ada 5 peserta didik dari 19 peserta didik kelas atau
sebesar 26%.
Tabel 4.8
Kategori Kinerja Guru Siklus I
Tabel 4.9
Nilai Siklus I
Nilai
No Nama Siswa
Membaca Ket Menulis Ket
1 Badrus Sodik 63 TT 64 TT
2 Diana Putri 75 T 75 T
3 Fitri 63 TT 65 TT
4 Meme 75 T 80 T
5 Muhammad Alif 63 TT 64 TT
6 M. Ghofur 73 T 75 T
7 Rendi Putra 60 TT 60 TT
8 Robiatul Awalia 73 T 75 T
9 Siti Patima 75 T 80 T
10 Jannatul F 73 T 75 T
11 Nadia Aulia 64 TT 64 TT
12 Aisyah 78 T 80 T
13 Fahmi Hidayah 81 T 80 T
14 Syarifah Asfarina 75 T 75 T
15 Wardatul Asfiah 81 T 80 T
16 Hilmy Mubarok 74 T 75 T
17 Hikmatul Laila 75 T 75 T
18 Siti Maisaroh 80 T 80 T
19 Safaah Putriana 60 TT 63 TT
Jumlah 1.362 1.389
Rata-rata 71,68 73,11
Tuntas 68,42% 13 siswa 68,42% 13 siswa
Tidak tuntas 31,58% 6 siswa 31,58% 6 siswa
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
siswa dari 19 siswa. Sesuai Tabel 4.9 hasil belajar peserta didik
Tabel 4.10
Kategori Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
Membaca Menulis
Nilai Kategori Jumlah Jumlah
% %
Siswa Siswa
85-100 Baik sekali 0 0% 0 0%
65-84 Baik 13 68,42% 13 68,42%
46-64 Cukup 6 31,58% 6 31,58%
0-45 Kurang 0 0% 0 0%
Rata-rata Kelas 71,68 73,11
Jumlah Ketuntasan 13 siswa 13 siswa
Persentase Ketuntasan 68,42% 68,42%
sebesar 68,42%.
d. Refleksi
bahwa tingkat hasil belajar dan keaktifan siswa masih rendah. Oleh
karena itu perlu diteliti dan dikolabolatori, yaitu perbaikan lagi proses
1). Kekurangan
dan pelaksanaannya;
kurang efektif;
lama;
g). Guru belum menata tempat duduk siswa, sehingga siswa ada
pembelajaran.
2). Kelebihan
sudah baik;
b). Guru selalu mengajak siswa untuk aktif dalam setiap kegiatan
74
Fahmi Hidayah, Wawancara, Lumajang, 19 Maret 2019.
73
bersama-sama;
3). Perbaikan
pembelajaran;
dapat terwujud;
g). Guru membuat setting kelas dengan baik terutama yang dapat
II. Tindakan pada pelaksanaan siklus II ini dilakukan pada 26 Maret 2019.
a. Perencanaan
b. Tindakan
rahasia, mengambil posisi yang tepat agar semua siswa dapat melihat
isi kotak rahasia dengan jelas. Sebelumnya guru pun tidak lupa selalu
membacanya bersama-sama.
flash card,. Guru meminta siswa mengamati kartu tersebut dan juga
meminta siswa untuk menyalin tulisan yang ada pada kartu ke dalam
kepada siswa yang cepat dan selesai lebih awal dalam menulis untuk
siswa maju ke depan untuk membaca dan menulis sesuai hasil kerja
Tabel 4.11
Kategori Nilai Kemampuan Membaca Siklus II
belajar ada 15 peserta didik dari 19 peserta didik kelas atau sebesar
79%.
Tabel 4.12
Kategori Nilai Kemampuan Menulis Siklus I
pada kategori cukup. Jumlah peserta didik yang tuntas belajar ada 18
c. Observasi
teman.
Tabel 4.13
Kategori Nilai Keaktifan Siklus II
Jumlah
Kategori Siswa %
Keaktifan
5 Baik Sekali 9 47%
4 Baik 7 37%
3 Cukup 2 11%
2 Kurang 1 5%
1 Sangat Kurang 0 0%
Jumlah 19 100%
79
Tabel 4.14
Kategori Kinerja Guru Siklus II
Tabel 4.15
Nilai Siklus II
Nilai
No Nama Siswa
Membaca Ket Menulis Ket
1 Badrus Sodik 64 TT 63 TT
2 Diana Putri 80 T 80 T
3 Fitri 75 T 76 T
4 Meme 76 T 75 T
5 Muhammad Alif 75 T 75 T
6 M. Ghofur 78 T 80 T
7 Rendi Putra 64 TT 64 TT
8 Robiatul Awalia 75 T 76 T
9 Siti Patima 80 T 80 T
10 Jannatul F 75 T 75 T
11 Nadia Aulia 70 T 70 T
12 Aisyah 82 T 85 T
13 Fahmi Hidayah 90 T 90 T
14 Syarifah Asfarina 82 T 85 T
15 Wardatul Asfiah 85 T 85 T
16 Hilmy Mubarok 80 T 80 T
17 Hikmatul Laila 80 T 85 T
18 Siti Maisaroh 90 T 90 T
19 Safaah Putriana 64 T 64 TT
Jumlah 1.465 1.478
Rata-rata 77,10 77,78
Tuntas 84,21% 16 siswa 84,21% 16 siswa
Tidak tuntas 15,79% 3 siswa 15,79% 3 siswa
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
berikut:
82
Tabel 4.16
Kategori Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
Membaca Menulis
Nilai Kategori Jumlah Jumlah
% %
Siswa Siswa
90-100 Baik sekali 0 0% 0 0%
70-89 Baik 16 84,21% 16 84,21%
50-69 Cukup 3 15,79% 3 15,79%
0-49 Kurang 0 0% 0 0%
Rata-rata Kelas 77,10 77,78
Jumlah Ketuntasan 16 siswa 16 siswa
Persentase Ketuntasan 84,21% 84,21%
sebesar 84% pada kategori baik. Jumlah peserta didik yang tuntas
sebesar 84.21%.
d. Refleksi
siswa yang kurang aktif, yang nilainya tidak tuntas. Bertolak dari
C. Pembahasan Temuan
dapatkan hasil kemampuan membaca dan menulis siswa ≤80. Berbekal dari
utama, dan penggunaan metode bermain kotak rahasia merupakan suatu upaya
disusun.
mendapat kritikan dari salah satu observer yang merupakan guru kelas. Guru
kelas tersebut tidak mempunyai jam mengajar, beliau merasa kurang berkenan
dengan alokasi waktu tersebut. Akhirnya hasil diskusi antara peneliti dengan
akhir siklus I, kategori “Cukup” dengan jumlah akhir dari rata rata 66,7
siswa atau 47%. Persentase yang diperoleh pada siklus I belum memenuhi
matang, efektif, dan efisien dibandingkan siklus I. Mulai dari Penekanan pada
dapat memotivasi siswa. Posisi guru dalam menyajikan metode bermain kotak
85
rahasia belum tepat, sehingga perlu lebih banyak berkeliling. Guru perlu
yang lebih untuk siswa, serta arahan dan bimbingan untuk siswa yang di
bawah rata-rata. Tujuannya agar harapan yang ingin tercapai dapat terwujud
dan membuat setting kelas dengan baik, terutama yang dapat menjadikan
siswa menjadi aktif dan mempermudah siswa dalam melihat metode bermain
kotak rahasia.
pada saat kegiatan menyusun metode bermain kotak rahasia menjadi susunan
siswa adalah 74,4 dan ketuntasan belajar siswa mencapai membaca siswa
Dalam pada itu kemampuan membaca siswa pada siklus II ini mengalami
Tabel 4.17
Perbandingan Penilaian Kemampuan Membaca Siswa
Prasiklus, Siklus I dan II
Tabel 4.18
Perbandingan Penilaian Kemampuan Menulis Siswa
Prasiklus, Siklus I dan II
siswa yang aktif hanya mencapai 7 siswa atau 37%, dan setelah dilakukan
siswa atau 84%. Artinya persiapan diri siswa sudah baik, mereka sangat
termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran serta tumbuh keberanian dan rasa
Tabel 4.19
Perbandingan Penilaian Keaktifan Belajar Siswa
Siklus I dan II
Siklus
Jumlah Siklus I
Kategori II
Keaktifan
Siswa % Siswa %
5 Baik Sekali 2 11% 4 21%
4 Baik 5 26% 12 63%
3 Cukup 12 63% 3 16%
2 Kurang - - - -
1 Sangat Kurang - - - -
Jumlah 19 100% 19 100%
terjadi peningkatan dari prasiklus, siklus I dan siklus II, dengan kata lain
II, dengan menggunakan metode bermain kotak rahasia sebagai alat bantu
waktu, dan dan penilaian yang tepat. Tahapan proses pembelajaran pada
(1) guru sambil menghadap siswa dan memegang susunan kartu (bermain
kotak rahasia) lalu mengambilnya satu per satu dan memperlihatkan setinggi
dada, (2) mencabut satu-per satu kotak rahasia yang sudah dijelaskan kepada
bermain kotak rahasia di atas diperkuat dengan pendapat bahwa: (1) kartu-
(2) cabutlah kartu satu per satu setelah guru selesai menerangkan; (3) siswa
diminta guru untuk mengamati kartu tersebut, dan (4) Jika sajian
sebuah kotak yang berada jauh dari siswa, (b) menyiapkan siswa yang akan
berlomba, (c) guru memerintahkan siswa mencari kartu yang berisi gambar,
teks, atau lambang sesuai perintah, (d) setelah mendapatkan kartu tersebut
tersebut.75
Selain itu metode bermain kotak rahasia membaca dan menulis juga
yang dapat membantu siswa pada saat kegiatan menyalin kembali tulisan yang
ada pada bermain kotak rahasia tersebut. Cara ini berhasil, karena memang
mulai menguasai fungsi simbolis, terjadi tingkah laku imitasi, cara berpikir
ditunjukkan dari cara siswa membaca dengan lancar dan tepat sesuai dengan
isi bacaan, serta siswa bisa menangkap dan memahami isi bacaan tersebut.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ibrahim dalam Alek dan Achmad bahwa
diucapkan dan dilagukan secara tepat sesuai dengan isi makna bacaan,77 serta
pernyataan Tarigan bahwa tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta
dibuktikan dengan penulisan yang jelas, urut, dan bersih. Hal ini diperkuat
oleh pernyataan Mc. Mahan & Day sebagaimana dikutip oleh Tarigan secara
panjang. Hal itu terbukti mulai dari pengenalan media kepada anak yang
sampai kepada penuangan ide dan pikiran siswa atas apa yang siswa lihat dan
simbolis dengan baik. Selain itu penggunaan metode bermain kotak rahasia
menulis sengaja dibuat oleh guru dan diberikan secara individu sebagai
contoh pada saat kegiatan menyalin tulisan. Karena siswa kelas 1 lebih suka
79
Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, 12.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
rahasia. Pada siklus I ini dilakukan tindakan mulai dari do’a bersama,
dada menghadap siswa setelah itu siswa mengamati gambar pada metode
bermain kotak rahasia yang disediakan oleh guru. Guru menanyakan isi
91
92
hasil tes didapat dan keaktifan siswa diperoleh oleh peneliti dan
tahapannya seperti pada siklus I hanya pada siklus II ini lebih diperbaiki
belajar siswa, tindakan ini diakhiri dengan salam dan do’a bersama.
mengalami kenaikan setiap siklusnya yaitu pada pra siklus ada 8 siswa
atau 42% mengalami kenaikan pada siklus I yaitu 12 siswa atau 63%
dan di akhir siklus II menjadi 17 siswa atau 89% yang tuntas. Begitu juga
mengalami kenaikan pada siklus I ada 13 siswa atau 69%, dan pada siklus
terjadi pada siklus I ada 10 siswa atau 52% dan setelah dilakukan
siswa 16 siswa atau 86%. Hasil tersebut sudah mencapai indikator yang
ditentukan.
terkait dengan siswa) oleh peneliti dipersiapkan diri secara baik. Hal
ini dilakukan agar siswa termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran serta
metode bermain kotak rahasia dengan baik. Sementara itu siswa yang lain
catatan hasil dari bentuk keaktifan yang telah dilakukan oleh siswa, yaitu
keaktifan belajar siswa, pada siklus I siswa yang aktif hanya mencapai 7
siswa atau 37%, dan setelah dilakukan perbaikan pada siklus II sudah
persiapan diri siswa sudah baik, mereka sangat termotivasi untuk aktif
dalam pembelajaran serta tumbuh keberanian dan rasa percaya diri dalam
94
B. Saran
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Alex & Achmad. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Kencana.
Baderi. 1985. Penggunaan Metode SAS dan Non SAS Dalam Pengajaran
Mengarang Paragraf Murid Kelas Tiga SD. Tesis Program S2 PPS IKIP
Bandung.
Indriana, D. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: Diva Press.
Isabela Granic. Adam Lobel. and Rutger C. M. E. Engels. 2014. “The Benefits of
Playing Video Games”. American Psychologist. Vol. 69. No. 1.
96
97
Nurhayati. Tt. Alat Peraga Pendidikan Bahasa Indonesia Belajar Membaca untuk
SD. Surabaya.
Paisah, Neneng. dkk. 2013. “Penerapan Media Kotak dan Kartu Misterius
KOKAMI untuk Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis pada Siswa
Kelas VII SMP Negeri 25 Purworejo”. Jurnal Radiasi. Vol. 3. No. 1.
Salim, Peter dan Yeni Salim. 1995. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer.
Jakarta: Modern Press.
Slavin, Rober E. 2009. Coperative Learning: Teori. Riset. dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu & Aplikasi Pendidikan.
Bandung: PT Imperial Bhakti Utama.