TESIS
Oleh
DIDIK MUSSOLI
NIM : 2015.XV.79.1363
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
AL-KHOZINY
BUDURAN SIDOARJO
2017
PERSETUJUAN
Oleh
Pembimbing
ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Tim Penguji :
Derektur,
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Didik Mussoli
iv
KESEDIAAN PERBAIKAN
Menyatakan bahwa Tesis dengan judul: Sistem Rekrutmen Guru Pada Lembaga
Pendidikan Islam (Studi Kasus di MI Nurul Islam Selokgondang Sukodono
Lumajang). Telah diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan dari Tim Penguji
Institut Agama Islam Al Khoziny Buduran Sidoarjo.
Mengetahui,
Direktur Pascasarjana
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
v
KATA PENGANTAR
Didik Mussoli
vi
ABSTRAK
Mussoli, Didik (2017). Sistem Rekrutmen Guru pada Lembaga Pendidikan Islam:
(Studi Kasus di MI Nurul Islam Selokgondang Sukodono Lumajang).
Tesis. Konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam, Program Pascasarjana
Institut Agama Islam Al Khoziny Buduran Sidoarjo. Pembimbing:
DR. H. Zakariyah, M.Pd.I
Kebutuhan akan sumber daya manusia atau guru dalam suatu lenbaga
pendidikan, adalah merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan oleh
lembaga tersebut. Kebutuhan sumber daya ini bukan sekedar kuantitas atau
jumlahnya saja, tetapi juga menyangkut soal kualitas. tanpa memiliki orang-orang
yang cakap, kualitas dan semangat yang tinggi, maka lembaga yang bersangkutan
akan gagal mencapai tujuan yang diharapkan.Untuk memperoleh tenaga guru
yang berkualitas, tentunya tidak mudah seperti membalik telapak tangan, tetapi
harus memilki sisitem rekrutmen dan penjaringan yang baik dan tepat.
Penelitian ini menekankan kepada sistem rekrutmen guru pada lembaga
pendidikan Islam, sehingga fokus penelitiannya berupa pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut: (1) sumber-sumber rekrutmen guru, (2) proses pelaksanaan
penyeleksian guru dan (3) proses pelaksanaan orientasi guru.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan rancangan
penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan: obsevasi,
wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
berpedoman pada langkah-langkah penelitian.
Berdasarkan hasil temuan penelitian maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut: 1) Sumber-sumber rekrutmen yang didapatkan di lembaga ini
terdiri dari: (a) Sumber interen, yaitu memanfaatkan guru yang telah ada di dalam
lembaga untuk mengganti bila salah seorang guru mata pelajaran tertentu
mengundurkan diri atau dimutasi. (b) Sumber ekstern, yaitu memperoleh calon
guru dari luar berupa: lamaran, baik pelamar datang langsung ke lembaga maupun
melalui pos, lewat pengiklanan, dan lewat informasi orang dalam; 2) proses
pelaksanaan penyeleksian di lembaga ini melalui beberapa tahap antara lain: (a)
menentukan spesifikasi guru yang mencakupi keahlian, umur, jenjang pendidikan,
minat dan bakat serta karakteristik. (b) mencari informasi tahap awal yaitu berupa
penerimaan pendahuluan agar tidak terjadi salah faham dan pemeriksaan referensi
melalui orang yang dapat dipercaya dan terdekat dengan calon guru yang
bersangkutan. (c) Mendapatkan informasi tahap kedua yang meliputi tes
psikologi, tes praktek dan tes wawancara. (d) keputusan menerima atau menolak.
Yaitu setelah keputusan telah diambil, pihak lembaga mengirimkan surat
pemberitahuan, dan bagi yang lulus tidak langsung menjadi guru tetap tetapi
melalui masa percobaan; 3) Setiap calon guru baru yang masuk di lembaga ini,
sebelum melaksanakan aktivitas belajar mengajar, pihak lembaga selalu
melakukan orientasi terlebih dahulu. Persoalan-persoalan yang disampaikan
dalam orientasi ini mencakupi: sejarah lembaga, sturktur organisasi, tata kerja
dalam lembaga dan pedoman-pedoman tentang kesejahteraan guru serta pegawai.
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAM PERSETUJUAN TIM PENGUJI .................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
ABSTRAK .................................................................................................. vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah ................................. 4
C. Fokus Penelitian ........................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ......................................................... 5
E. Kegunaan Penelitian .................................................... 5
F. Definisi Istilah ............................................................. 6
G. Sistematika Pembahasan .............................................. 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis ............................................................. 7
B. Penelitian Terdahulu .................................................... 53
C. Kerangka Pemikiran ..................................................... 55
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian .......................................................... 56
B. Kehadiran Peneliti di Lapangan .................................... 58
C. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................... 60
D. Data dan Sumber Data .................................................. 62
E. Tehnik Pengumpulan Data ........................................... 64
F. Tehnik Analisis Data .................................................... 68
G. Pengecekan Keabsahan Data ........................................ 71
BAB IV. PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................... 73
B. Papran Data .................................................................. 78
C. Temuan Penelitian ........................................................ 82
BAB V. PEMBAHASAN
A. Sumber-Sumber Rekrutmen .......................................... 88
B. Sistem Seleksi .............................................................. 96
C. Sistem Orientasi ........................................................... 105
ix
BAB VI. PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................... 107
B. Implikasi Teoritis ......................................................... 108
C. Keterbatasan Penelitian ................................................ 111
D. Rekomendasi ............................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 113
LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah sumber daya manusia (orang-orang yang memberikan tenga, bakat dan
orang yang cakap, kualitas dan bermutu serta semangat yang tinggi,
diharapkjan. Untuk itu seorang pimpinan dalam hal ini kepala sekolah (jika
jawab dan wewenang untuk merekrut dan memilih orang-orang yang tepat
daya manusia.
perekrutan dengan baik dan teliti, maka ada kemungkinan orang-orang yang
akan ditempatkan sebagai guru atau karyawan akan dan tidak sesuai dengan
harapan dan keinginan lembaga atau sekolah. Begitu pula sebaliknya, jika
dalam proses perekrutan dan penarikan guru atau tenaga pendidik yang efektif
dan efisien, akan sangat membantu tercapainya tujuan sekolah atau lembaga.
Karena merekrut guru yang baik dan berkualitas, merupakan langkah pertama
1
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara,
2002), 87.
2
dan mencerminkan berhasil atau tidaknya suatu lembaga atau sekolah itu
yang tepat.
Pada sisi yang lain, kita sering mendengar dan mengenal istilah sistem
keluarga (family system) dalam proses penerimaan tenaga guru atau tenaga
administrasi lainnya, hal ini merupakan tantangan yang berat bagi pimpinan
yang telah terpilih tidak akan sesuai dengan harapan lembaga.3 Untuk
menghindari hal seperti itu agar tidak terjadi dalam perekrutan, maka saat
atau diri kita sendiri maupun orang yang akan terlibat ke dalamnya. Sangtlah
dengan spesifikasi orang yang telah dibuat. Oleh karena itu satu hal yang
perasaan yang tidak obyektif dalam memutuskan siapa yang akan dipilih.
2
Robert S. Redmond, Cara Merekrut Manajer yang Baik dan Cara Mempertahankan Mereka,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1997), 3.
3
Hani T. Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 2000), 87.
3
Tetaplah menjaga agar proses pembuatan keputusan tetap logis dan rasional,
karena hal ini akan membantu dalam memilih orang yang paling tepat untuk
harus merekrut orang baru, perlu diputuskan dengan tepat apa pekerjaan atau
jasa tambahan yang dapat diberikan kepada lembaga atau sekolah. Dengan
kata lain, pastikan bahwa pimpinan atau kepala sekolah telah memikirkan
secara matang bahwa hasil-hasil apa yang kita harapakan dari orang baru
tersebut.
yang diteliti adalah “Sistem Perekrutan Guru pada Lembaga Pendidikan Islam
4
Kate Keenan, Pedoman Manajemen Penyeleksian, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1996), 4.
4
1. Identifikasi Masalah
Sukodono Lumajang;
Lumajang;
Lumajang.
2. Batasan Masalah
C. Fokus Penelitian
Sukodono Lumajang?
5
D. Tujuan Penelitian
Sukodono Lumajang.
E. Kegunaan Penelitian
sekolah.
6
F. Definisi Istilah
dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar perusahaan
sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah
G. Sistematika Pembahasan
(2) identifikasi dan batasan masalah, (3) fokus penelitian, (4) tujuan
pembahasan.
Bab dua kajian pustaka, yang terdiri dari: (1) kajian teoritis,
Bab tiga metode penelitian, yang terdiri dari: (1) lokasi penelitian,
(4) data dan sumber data, (5) teknik pengumpulan data, (6) teknik analisis
Bab enam penutup, yang terdiri dari: (1) kesimpulan, (2) implikasi
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Sisitem Rekrutmen
a. Pengertian Rekrutmen
guru yang mampu untuk melamar sebagai guru. Dalam kamus Besar
5
Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), 942.
6
Hendry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, (Yogyakarta: STIE YPKN,
2001), 212.
7
Anwar Prabu Mangkunegara, Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,
(Jakarta: AMISSCO, 2003), 2.
9
atau penarikan adalah usaha mencari dan menarik tenaga kerja agar
mau melamar lowongan kerja yang ada pada suatu lembaga atau
instansi.
tujuan organisasi. 10
calon guru atau pekerja untuk mengisi pekerjaan yang tersedia untuk
8
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 40.
9
Bedjo Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja, (Bandung: Sinar Baru, 1987), 49.
10
Susilo Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: BPFE, 1999), 21.
11
Agus Sunyoto, Modul Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: IPWI, 1999), 67.
10
menentukan kebutuhan akan tenaga kerja. Jika hal itu telah dilakukan,
12
Cushway, Barry, Human Resource Nanagement (Manajemen Sumber Daya Manusia), Alih
Bahasa: Paloepi Tiyas Rahajeng, (Jakarta: PT Elex Media Koputindo, 1994), 61.
12
Bagaimanapun juga, mutu dan tipe orang yang kita pilih atau
kualitas lembaga atau instansi kita di masa yang akan datang. Ibarat
dicapai.
plans” yang jelas dan tegas sehingga pada akhirnya dapat mengetahui
pekerjaan. 13
13
Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia, 22.
14
hubungan jabatan antara satu dengan yang lainnya dan pada akhirnya
lembaga.
yang sesungguhnya.
pelaksanaan perekrutan tersebut, maka ada dua cara atau metode yang
mekanis ini yang menilai bahwa yang terjadi di waktu lampau itu
16
Alex S. Nitisemito, Manajemen Suatu Dasar dan Pengantar, (Sasmita Bros, 1978), 48.
17
yang lalu. Tetapi lebih dari itu pengetahuan bisa di ambil dari
dikaji kebenarannya.
raguan keputus-an mana yang akan diikuti. Oleh karena itu peran
datang.
17
Nitisemito, Manajemen Suatu Dasar dan Pengantar, 48.
19
c. Sumber-Sumber Rekrutmen
dari jabatan seperti apa yang akan diposisikan atau berkaitan dengan
perekrutan guru, maka bidang studi apa yang akan dibutuhkan dari
lembaga itu sendiri, maka paling tidak petugas pencari tenaga kerja
tenaga kerja baru yang hendak direkrut. Akan tetapi apakah semua
sumber yang ada perlu digarap atau tidak merupakan hal yang dapat
digarap dan sumber mana pula yang pada suatu ketika tertentu dapat
diabaikan.
dilihat dari aspek yang lain, hal ini juga merupakan suatu
“the right man on the right place”. Selain itu juga alokasi dana
dan memililih siapa yang akan dipilih. Yakni dasar kriteria yang
belum nentu senior itu lebih baik atau bermutu dari pada yunior.
18
Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, Alih Bahasa: Benyamin Molan, (Jakarta: PT
Prenhallindo), 139.
19
Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja, 54.
22
20
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), 103.
23
atau tidak.
hierarki organisasi.
organisasi.
21
Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, 115.
27
22
M. Manulang, Manajemen Personalia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), 47.
28
23
Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, 116.
29
diperlukannya.
dimaksud.
bersangkutan.
24
Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, 120.
38
berbagai sasarannya.
kerja baru.
sudah berpengalaman.
apapun.
42
penting apabila:
kerja.
operasional.
2. Sistem Seleksi
a. Pengertian Seleksi
kerja yang memenuhi kriteria sesuai dengan apa yang telah ditetapkan
dengan sistem yang telah tertata. Oleh karena itu dari awal
25
Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja, 68.
26
Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, 254.
44
Dengan kata lain, hasil seleksi yang cermat akan bermanfaat baik
atau lembaga.
guru di bagi dua bagian antara yang diterima dan yang ditolak.
27
Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia, 45.
45
pada tempatnya.
4). Hasibuan
tenaga kerja yang sudah direkrut atau telah tersedia dan bersedia
harus dilakukan secara jujur, cermat, dan obyektif agar tenaga yang
28
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 47.
29
Sumarsono, Sony, Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan.
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003), 86.
46
orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan atau
orang yang akan mampu mengerjakannya secara baik dan efektif. Hal
cari pada diri orang yang diperlukan untuk sebuah pekerjaan yang
atau instansinya, namun menurut Kate Keenan, ada tiga hal yang
lebih rinci untuk masuk sebagai dasar dalam seleksi antara lain: 33
1). Keahlian
30
Keenan, Pedoman Manajemen Penyeleksian, 6.
31
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 34.
32
Bambang Tri Cahyono, Kasus-Kasus Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: IPWI, 1999),
14.
33
Manulang, Manajemen Personalia, 53.
48
2). Pengalaman
3). Umur
bahan pertimbangan.
5). Pendidikan
6). Fisik
7). Bakat
dua yaitu bakat yang tersembunyi dan bakat yang nyata. Dalam
8). Karakter
atau akhlak dan budi pekerti tenaga kerja yang akan di seleksi.
perubahan ruang dan waktu atau tergantung siatuasi dan kondisi dari
3. Sistem Orientasi
(c) tata kerja dalam lembaga, (d) pedoman pedoman tentang kesejahteraan
tenaga yang lain dianggap penting dan harus dilakukan oleh petugas pada
hubungan baik antar pegawai dan tidak terdapat suasana kekakuan. Selain
samping itu juga tenga baru harus diberi tugas yang jelas sehingga mereka
lembaga itu secara cepat; merasa lebih terjamin dan lebih diperhatikan.
Dengan kata lain, karena dengan melalui orientasi ini tingkat kecemasan
34
Manulang, Manajemen Personalia, 102.
35
Handoko, Manajemen, 106.
53
lebih dari itu, melalui orientasi ini pula membantu memahami aspek-
orientasi adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja
kerja yang lain dan juga merupakan suatu proses untuk mengetahui serta
tehadap tenaga kerja baru merupakan suatu kegiatan yang sangat penting
kepada selain sistem rekrutmen dan seleksi yang bagus, di sampin g itu
B. Penelitian Terdahulu
Namun selama ini masih belum ada peneliti yang mengangkat tentang
hubungan guru dengan murid, hubungan kerjasama antara guru dengan orang
tua/wali murid, meskipun berbeda dalam pembahasan bukan berarti tidak ada
islam yaitu berupa kecakapan tenaga kerja yang meliputi kesehatan moral
dan fisik, akal fikiran (pengetahuan yang baik) pendidikan dan pelatihan,
kesempurnaan kerja.
Metode dan
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
Analisis data
1 Bahrul Analis Faktor Kinerja Kualitatisf menunjukkan bahwa
Ulum Guru Dalam kinerja baik guru
(2013) Mempengaruhi mempengaruhi tingkat
Tingkat Belajar belajar siswa
Siswa kelas 6 MI
Nurul Islam
Selokgondang
2 Titin Analisis Rekrutmen Kualitatif Dalam koprasi barokah
Maisaroh Tenaga Kerja (studi MTs Miftahul Ulum
(2015) di koprasi barokah Sukodono
MTs Miftahul Ulum menggunakan kriteria
Sukodono) dalam ekonomi islam
yaitu berupa
kecakapan tenaga kerja
yang meliputi
kesehatan moral dan
fisik, akal fikiran
(pengetahuan yang
baik) pendidikan dan
pelatihan,
kesempurnaan kerja
1 Sayyidi Sistem Rekrutmen Kualitatis Persoalan-persoalan
Zazuli Guru Pada lembaga yang disampaikan
(2015) pendidikan islam : dalam orientasi ini
Studi Kasus di MI mencukupi : Sejarah
Al-Ghozali Lembaga, struktur
Sukodono Organisasi, Tata Kerja
Dalam Lembaga dan
pedoman-pedoman
tentang kesejahteraan
guru dan karyawan
C. Kerangka Pemikiran
sumber daya yang dilakukan secara otomatis (mandiri) oleh sekolah melalui
proses. Sumber daya sekolah yang dimaksud tidak harus berupa barang, tetapi
56
berlangsungnya proses.
Mutu yang baik bergantung dari dari input dan proses yang baik,
meliputi kepala sekolah, guru , staf tata usaha, komite, sarana dan prasarana
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana sekolah dan
Proses Implementasi
Manajemen Berbasis
Sekolah:
1. Pengelolaan
kurikulum dan
pembelajaran dalam
implementasi MBS
Kepala Sekolah
2. Pengelolaan
Guru
kesiswaan dalam
Siswa implementasi MBS. Mutu sekolah
Sarana 3. Pengelolaan tenaga
Prasarana pendidik dan
kependidikan dalam
implementasi MBS.
4. Pengelolaan sarana
prasarana dalam
implementasi MBS.
5. Pengelolaan
pembiayaan dalam
implementasi MBS.
6. Pengelolaan Humas
dalam implementasi
GambarMBS
: 1.1 Kerangka Pemikiran
7. Pengelolaan
lingkungan dan budaya
dalam implementasi
MBS.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Kabupaten Lumajang
c. NSM : 111235080026
d. NPSN : 69725581
2. Alasan Peneliti
yang lain.
instrumen kunci. Untuk itu validasi dan realibilitas data kualitatif banyak
sendiri.
minggu yakni hari selasa, kamis, dan sabtu untuk konsultasi pada Kepala
Hal menarik sebagai tantangan saat di lokasi penelitianb adalah pada keadaan
secara struktur dan sosial di lokasi penelitian sangat rumit dan kompleks,
kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku dari orang-orang yang dapat diamati.
Berkaitan dengan ini maka Kerk & Miler dalam James & Dean, menjelaskan
penelitian kualitatif yang dimaksud adalah: (1) memiliki setting alami sebagai
36
A.B. James, & J.C. Dean, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, (Bandung: Eresco, 1992), 45.
37
Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Aplikasi Metode Kuantitatif dan
Stattistika dalam Penelitian, (Yogyakarta: Andi Offset, 1995), 7.
61
peneliti sebagai instrumen pengumpul data lebih dominan dari pada instrumen
laiiny, (2) bersifat deskriptif, di mana data yang dikumpulkan berbentuk kata-
kata, gambar dan bukan angka-angka. Data yang diperoleh meliputi transkrip
interview, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi dan lain-lain, (3) lebih
memberi titik tekan pada makna, di mana fokus penelaahan terpaut langsung
Senada dengan hal tersebut di atas, Lincoln & Guba dalam Maleong,
hakikat hubungan antara peneliti dengan responden, (4) analisis data secara
eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel (5) merupakan teori dari dasar grounded
theory, (6) deskriptif yang pada umumnya dikumpulkan dari gambar, kata-
kata dan bukan merupakan angka, (7) lebih mementingkan proses dari pada
hasil, (8) adanya batasan yang ditentukan oleh rumusan masalah, sehingga
dalam hal ini peneliti dapat menemukan batas penelitian dan lokasi penelitian,
(9) adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, (10) desain penelitian yang
bersifat sementara.38
38
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosdakarya, 1997), 4-8.
62
lembaga pendidikan Islam, dengan rumusan masalah antara lain: (1) sumber-
responden antara lain: jujur, tepat dengan janji, patuh pada peraturan,
punya kemampuan berbicara yang baik dan tidak termasuk salah satu
terjadi.
yang sesuai, dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: (a) melalui
39
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 55.
63
organisasi yang sangat faham) tentang persoalan yang diteliti, (b) melalui
setiap responden adalah harus terkait dengan rumasan masalah yang ada.
(c) pengawas yayasan dan masuk dalam anggota tim penyeleksi serta,
(d) staf bidang pendidikan yayasan dan juga masuk dalam anggota tim
penyeleksi.
40
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 56.
41
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 164.
64
dokumen yang ada di lokasi penelitian serta bahan-bahan lain yang ada
1. Teknik observasi
atau non partisipaktif. Artinya peneliti dapat ikut atau tidak ikut terlibat
secara langsung dalam berbagai kegiatan yang ada, yaitu peneliti dapat
42
S. Hasri, Manajemen Pendidikan: Pendekatan Nulai dan Budaya Organisasi, (Makasar:
YAPMA, 2004), 64.
65
(c) bersifat moderat, (d) kemudian bersifat aktif, dan (e) sampai benar-
diteliti. 44
2. Teknik Wawancara
dahulu sesuai dengan tujuan penggalian data yang diperlukan dan kepada
Misalnya di antara responden ada yang terbuka dan ada yang tertutup,
bahkan ada yang tidak begitu mengetahui tentang persoalan yang sedang
diteliti.
43
M. Ali Wahyudi, Analisa Kebijakan Sumber Pendanaan Pendidikan (Studi Kasus di Lembaga
Pendidikan Islam Ar-Rahmah Pesantren Hidayatullah Lumajang, 2006, 58.
44
R.Y. Yin, Studi Kasus: Desain dan Metode, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), 74.
45
S. Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Penfekatan Praktek, Edisi Revisi V, (Jakarta: Renika
Cipta, 2002), 145.
66
Jika kondisi seperti itu benar-benar terjadi yaitu tetutup dan tidak
terlibat dalam latar itu. Begitu pula sebaliknya, ada juga informasi yang
46
Wahyudi, Analisa Kebijakan Sumber Pendanaan Pendidikan, 59.
47
Wahyudi, Analisa Kebijakan Sumber Pendanaan Pendidikan, 60.
67
sumber data primer yang terdiri dari: (a) kepala sekolah MI Nurul Islam,
(b) wakil kepala sekolah, (c) pengawas yayasan dan masuk dalam anggota
tim penyeleksi serta, (d) staf bidang pendidikan yayasan dan juga masuk
3. Teknik Dokumentasi
sebagai inferensi. 49
segala bentuk laporan atau juklak dan juknis, baik dikeluarkan oleh
48
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Penfekatan Praktek, 149.
49
Yin, Studi Kasus: Desain dan Metode, 77.
68
kriteria guru. Data ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh
hanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimple-
sebagai proses yabg merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan
merumuskan hipotesis/ide seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha
Dalam tahapan analisa data dapat dibagi menjadi tiga yaitu: Pertama,
keterbatasan tulisan, kejelasan makna dan kesesuaian data dengan yang lain).
Kedua, pengorganisasian data yang merupakan inti dari analisa data. Ketiga,
tahap penemuan hasil. Yaitu tahap analisis data dimulai dari awal yang
peneliti.
sebagai berikut:
50
M. Singarimbun & S. Efendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES, 1995), 265.
51
Wahyudi, Analisa Kebijakan Sumber Pendanaan Pendidikan, 62.
69
1. Reduksi Data
kesimpulan sementara.
2. Penyajian Data
disiapkan. Namun data yang disajikan itu masih dalam bentuk sementara
sementara, sebab pada awalnya belum jelas dan masih berpeluang untuk
4. Verifikasi
merupakan saduran dari model analisa data menurut Miles & Huberman
52
Wahyudi, Analisa Kebijakan Sumber Pendanaan Pendidikan, 65.
71
1. Ketekunan Pengamatan
pengamatan secara teliti dan rinci terhadap: sistem rekrutmen, seleksi dan
53
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 81.
72
3. Triangulasi
Khoziny Buduran Sidoarjo dan beberapa orang luar yang dianggap ahli
menjadi DISAMAKAN.
menjaga kualitas. Salah satu caranya adalah dengan menjalin kerja sama
guru, maupun pelatihan siswa. Pada tanggal 2 Pebruari 2007 melalui hasil
meraih prestasi melalui berbagai jenis lomba yang diadakan oleh lembaga
mutu yang ideal tidaklah muncul dengan sendirinya, melainkan lahir dari
Kabupaten : Lumajang
Nomor Telepon :
Status : Terakreditasi B
NSM : 111235080026
Jumlah Guru :8
Tenaga Kependidikan :3
a. Visi
teknologi”.
Indikator Visi:
keagamaan;
77
b. Misi
budaya.
TANGGAL
NAMA DAN IJAZAH JABATAN DI STATUS
NO L/P MULAI
TEMPAT TANGGAL LAHIR TERTINGGI SEKOLAH INI KEPEGAWAIAN
DIANGKAT
1 2 3 4 5 6 7
NIWAR DEDI EFFENDI, S.PdI
1 L S1 Ka Madrasah GTY 01 - 11 - 2006
Lumajang, 15 - 4 - 1974
KHUDLORI, A.Ma.
2 L D2 Guru / TU GTY 05 - 07 - 1996
Lumajang, 02 - 04 - 1974
ALI WAFA, S.PdI L S1 Guru GTY 20 - 04 - 1999
3
Lumajang, 13 - 03 - 1980
BAHRUL ULUM, S.Pd L S1 Guru GTY 20 - 07 - 2002
4
Lumajang, 20 - 10 - 1983
ELYANA AGUSTIN, S.PdI P S1 Guru GTY 01 - 07 - 2005
5
Lumajang, 15 - 12 - 1981
TRI MARIANY, S.Pd P S1 Guru GTY 01 - 07 - 2005
6
Lumajang, 24 - 08 - 1983
ROBI'ATUL ADAWIYAH, S.PdI P S1 Guru GTY 01 - 07 - 2005
7
Lumajang, 08 - 04 - 1984
FAISOL L MA Guru PTY 10 - 12 - 2008
8
Lumajang, 20 - 06 - 1982
ZAMRATUS SHALIHAH, S.Pd.I
9 P S1 Guru GTY 10 - 07 - 2009
Lumajang, 29 - 06 - 1989
WIWIK WIDARTI, S.Pd.I
10 P S1 Guru PNS 31 - 12 - 2015
Lumajang, 04 - 07 - 1973
KAMIL
11 L MTS Penjaga PTY 27 - 07 - 2002
Lumajang, 10 - 09 - 1976
B. Paparan Data
1. Sumber-Sumber Data
a. Sumber Internal
perekrutan guru mata pelajaran baru dari intern sekolah sendiri untuk
berikut:
54
Niwar Dedi Efendi, Wawancara, Selokgondang, 20 Maret 2017.
79
senada:
b. Sumber Eksternal
55
Rifiani, Wawancara, Selokgondang, 20 Maret 2017.
56
Priyo, Wawancara, Selokgondang, 20 Maret 2017.
80
berikut:
57
Sisgiono, Wawancara, Selokgondang, 27 Maret 2017.
58
Priyo, Wawancara, Selokgondang, 29 Maret 2017.
59
Rifiani, Wawancara, Selokgondang, 22 Maret 2017.
81
maupun tes psikologi. Dari situlah baru hasilnya kita menilai siapa
yang lebih layak atau mumpuni untuk menjadi guru di lembaga ini.”60
“Pada saat keputusan dari hasil proses tes, bagi mereka yang tidak
diterima, tentunya kita tidak diam begitu saja tetapi pihak lembaga
mengirimkan surat pemberitahuan ke alamat mereka masing-
masing. Adapun mereka yang dinyatakan lulus atau diterima,
tidak langsung ditetapkan sebagai guru tetap, tetapi diberi masa
percabaan terlebih dahulu tetapi mereka yang dinyatakan lulus
diberi masa percobaan tahap pertama 3 bulan, setelah itu 6 bulan,
sampai 1 tahun. Ternyata dalam jangkau waktu 1 tahun
dinyatakan baik atau layak, maka akan diperpanjang SK sampai 4
tahun.”61
“Memang, pada saat seleksi telah usai, kita akan memadukan hasil
seleksi tersebut dalam rapat untuk memberikan keputusan siapa
yang di tolak dan siapa yang akan diterima. Tapi harus menyikapi
secara manusiawi bagi mereka yang tidak diterima. Artinya kita
melayangkan surat pemberitahuan kepada mereka. Begitu pula
60
Priyo, Wawancara, Selokgondang, 29 Maret 2017.
61
Rifiani, Wawancara, Selokgondang, 22 Maret 2017.
82
3. Orientasi
C. Temuan Penelitian
62
Sisgiono, Wawancara, Selokgondang, 27 Maret 2017.
63
Priyo, Wawancara, Selokgondang, 29 Maret 2017.
83
pendidik tetap melekat pada pribadi kepala sekolah. Hal ini terlihat
paksaan tapi karena panggilan jiwa. Tugas sebagai pendidik atau guru
kepala sekolah yang membawahi kelas atas yaitu dari kelas 4-6 dan
satu orang wakil kepala sekolah membawahi kelas bawah yaitu kelas
pembelajaran.
formal dan informal. Dalam bentuk formal dalam rapat bulanan, rapat
program dan kerja-kerja dibingkai oleh visi dan misi serta tidak
produktif.
sangsi ringan maupun berat. Hal ini membuat guru dan karyawan
PEMBAHASAN
rekrutmen guru, (b) spesifikasi atau syarat minimum perekrutan guru, (c) proses
yang layak digarap dan sumber mana yang suatu ketika dapat diabaikan.
guru atau tenaga yang bersangkutan. Hal seperti inilah akan berpeluang
terbentuknya “the right man on the right place” dan selain itu juga alokasi
satu sisi dapat lebih meningkatkan moral para guru atau tenaga dari dalam
64
Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, 139.
89
lembaga yang bersangkutan dan di sisi yang lain juga merupakan suatu
masing dari kesempatan baru yang diperolehnya. 65 Dengan kata lain, untuk
itu.
Uraian tersebut sejalan dengan apa yang ada dalam temuan penelitian,
bahwa pihak lembaga ini telah melakukan perekrutan guru dari intern sendiri
sebagai pengganti ketika salah satu guru mata pelajaran yang kosong. Guru
mata pelajaran yang pernah dilakukan di lembaga ini sebagaimana data yang
telah diperoleh adalah guru mata pelajaran komputer dan mata pelajaran
lainnya yang ada hubungan atau kedekatan antara satu dengan yang lainnya.
Pilihan untuk merekrut guru dari dalam lembaga sendiri merupakan suatu
dikeluarkan.
dan efesiensi dana, namun model sumber ini memiliki kelemahan yang harus
menjadi sasaran tempat penelitian: (1) setiap proses transferisasi tenaga atau
guru, bisa terjadi penumpukan beban kerja atau tugas mengajar, (2) akan
65
Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia, 37.
90
terutama berkaiatan dengan imbalan yang akan diberikan kepada tenaga yang
dengan (gaji) yang akan diberikan kepada mereka. Jika hal itu tidak dilakukan
Sondang, antara lain: (1) pelamar langsung, (2) lamaran tertulis, (3)
untuk mencari tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi profesi dan balai
sebagian besar sejalan dengan temuan penelitian, bahwa di lembaga ini telah
antara sumber-sumber tersebut yang pernah dilakukan oleh lembaga ini, dapat
66
Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, 103.
91
1. Pelamar Langsung
dalam penelitian ini, bahwa ada para pencari pekerjaan atau calon guru
bersangkutan.
2. Lamaran Tertulis
atau menerima sumber calon seorang guru melalui lamaran tertulis. Hal
yang telah ditetapkan, beban tugas lembaga ini menjadi berkurang untuk
92
mencari dan menemukan tenaga kerja baru. Berarti secara otomatis akan
Merupakan suatu hal yang umum apabila para tenaga yang ada
lamaran. Berbagai pihak itu tentunya tidak bisa dipungkiri seperti sanak
saudara, tetangga, teman sekolah, berasal dari satu daerah atau siapapun
orang yang akan disampaikan, yang jelas orang yang ada di dalam
orang dalam sendiri. Sumber rekrutmen ini memang di satu sisi layak
dipertimbangkan karena:
a. Para pencari tenaga kerja atau guru baru memperoleh bantuan dalam
usaha mencari tenaga kerja atau guru baru sehingga biaya yang harus
yang melamar;
d. Pelamar yang diterima melalui jalur ini bisa menjadi pekerja yang
yang perlu diperhatikan secara serius agar tidak terjadi peraktek sistem
kepada para calon pelamar yang paling memenuhi syarat. Artinya, tidak
67
Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, 115.
94
4. Advertensi (Iklan)
manapun juga. Tidak dapat dielakan, bahwa dengan cara advertensi akan
tertentu seperti media elektronik atau media cetak yang membuat iklan
lembaga atau instansi dan alamat yang jelas yang membutuhkan tenaga,
dikunjungi banyak orang atau yang bersifat audio seperti di radio maupun
biaya yang cukup besar di bandingkan dengan cara yang lain, tetapi
sasaran yang sangat luas, secara otomatis volume pelamar yang datang
68
Manulang, Manajemen Personalia, 47.
95
inilah maka sesuai dengan data yang diperoleh dalam penelitian ini,
melalui pengiklanan.
(radio).
ini sebagaimana tersebut di atas, di samping itu juga masih ada beberapa
(c) organisasi profesi dan, (d) balai latihan kerja. Walaupun beberapa
sumber lain yang belum di terapkan di lembaga ini, namun tetap menjadi
baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Karena diakui atau tidak, salah
satu sumber rekrutmen tenaga kerja baru yang terbaik adalah melalui
lapangan kerja.
B. Sistem Seleksi
Seleksi adalah suatu proses yang mana calon-calon pegawai, guru, atau
tenaga kerja laninya dibagi dalam dua golongan antara mereka yang
proses ini dapat disebut sebagai proses penerimaan dan proses penolakan.
Karena menentukan dua pilihan antara yang diterima dan di tolak, maka
69
Manulang, Manajemen Personalia, 46.
70
Moekijat, Manajemen Kepegawaian dan Hubungan-Hubungan Dalam Perusahaan, 89.
71
Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1019.
97
ditetapkan akan diperoleh melalui proses ini (seleksi). Sehingga, tujuan dari
seleksi ini diusahakan untuk mendapatkan tenaga kerja yang memnuhi syarat
orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan atau tugas
orang yang akan mampu mengerjakannya secara baik dan efektif. Hal ini
a. Keahlian
yang harus dimiliki oleh pimpinan puncak atau kepala sekolah karena
organisasi.
b. Pengalaman
72
Manulang, Manajemen Personalia, 53.
99
Namun pada masa berikutnya, bila para tenaga itu diberikan secara
c. Umur
Sedangakan mereka yang berusia lanjut, tenaga fisik reltif lebih kecil
dan terbatas.
d. Jenis Kelamin
pertimbangan.
e. Pendidikan
f. Fisik
g. Bakat
tenaga kerja. Bakat ini sendiri bisa diklasifikasi menjadi dua yaitu
bakat yang tersembunyi dan bakat yang nyata. Dalam proses seleksi
h. Karakter
orang yang akan menjadi dasar dalam pelaksanaan seleksi. Namun tetap
akan berubah sesuai dengan perubahan ruang dan waktu atau tergantung
bersangkutan.
dalam pelaksanaan seleksi yang terdiri dari dua tahap antara lain:
psikologi untuk mengetahui minat dan bakat bagi para calon guru, tes
guru tersebut sesuai dengan harapan atau tidak, dan terakhir tes
tersebut.
lembaga ini kecuali dua poin dari tahap pertama yang belum
103
efesien.
seseorang itu tepat atau tidak untuk suatu pekerjaan, melainkan berpegang
pada spesifikasi yang telah dibuat sebelumnya. Jika hal ini dilakukan
dan harapan untuk memperoleh orang yang tetapt bisa dapat terwujud.
calon tenaga kerja yang tidak terpilih atau tidak diterima harus ada
pemberitahuan. 73
dan penerimaan tenaga atau guru baru berdasarkan spesifikasi yang telah
dibuat oleh lembaga atau pihak panitia, tapi tidak serta merta mereka yang
telah diterima langsung menjadi pegawai atau guru tetap. Hal ini seperti
73
Keenan, Pedoman Manajemen Penyeleksian, 59.
104
yang ditawarkan oleh Hasibuan, agar mereka yang telah diseleksi dan
dinyatakan lulus, maka bisa diterima menjadi tenaga kerja atau guru
penolakan calon guru. Seperti yang dijelaskan oleh ibu Dwi Rifiani
bersangkutan. Begitu pula bagi mereka yang yang telah diterima, status
tahap. Tahap pertama, dengan tnggang waktu tiga bulan, selama tiga
bulan ternyata dianggap layak, maka dilanjutkan pada tahap kedua, yaitu
diperpanjang menjadi enam bulan, selama enam bulan ini jika tetap
memenuhi syarat, maka akan dilanjutkan pada tahap ketiga, yaitu dengan
tenggang waktu selama satu tahun. Pada tahap ketiga ini dilakukan
Selama emapat tahun ini ternyata para guru baru ini memiliki kompetensi
74
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 61.
105
guru tetap.
C. Sistem Orientasi
Dalam masa orientasi atau masa perkenalan kepada pegawai atau guru
baru, diberikan gambaran atau kesan yang baik tentang lembaga. Karena
apakah seorang atau tenaga yang baru itu kelak merupakan anggota tim yang
baik atau tidak. Pencapaian seperti ini di jalankan dengan cara mengajak para
tenaga atau guru baru mengadakan pembicaraan. Saat pembicaraan seperti ini
Bahrul Ulum, S. Pd antara lain: (1) sejarah lembaga, (2) struktur organisasi,
atas semuanya telah dilakukan oleh lembaga ini. Ketika ditanya masalah
agar para guru baru merasa seperti rumah sendiri dan agar tertanam perasaan
75
Manulang, Manajemen Personalia, 102.
106
penting terutama pada hari-hari pertama tenaga atau guru baru itu bertugas
dengan harapan dapat terciptanya hubungan baik antar guru atau pegawai dan
PENUTUP
A. Simpulan
dari: (a) Sumber interen, yaitu memanfaatkan guru yang telah ada di
dalam lembaga untuk mengganti bila salah seorang guru mata pelajaran
memperoleh calon guru dari luar berupa: lamaran baik pelamar datang
2. Proses Penyeleksian
karakteristik.
psikologi, tes peraktek, dan tes wawancara, sebagai akhir dari proses
B. Implementasi Teoritis
1. Rekrutmen Guru
organisasi.
110
setiap sumber.
hormat.
C. Keterbatasan Penelitian
guru sedang dalam menjalan tugas pembelajaran pada siswa sedangkan pada
saat jam istirahat peneliti hanya memperoleh data yang sedikit dikarenakan
keterbatasan waktu, sebagai inisiatif lain maka, peneliti memohon ijin kepada
Kepala Madrasah dan Dewan guru yang berkompeten dalam penelitian ini
untuk kami kunjungi dirumah para guru yang bersedia dikunjungi sehingga
D. Rekomendasi
penambahan jam mengajar, memang akan lebih baik jika dilihat dari
agr bisa mendapatkan calon tenaga pengajar atau guru yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Alih Bahasa: Benyamin
Molan. Jakarta: PT Prenhallindo.
Handoko, Hani T., 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
Ilalahi, Ulbert, 2005. Studi tentang Ilmu Administrasi (Konsep, Teori dan
Dimensi). Bandung: Sinar Baru.
James, A.B. & Dean, J.C. 1992. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung:
Eresco.
Nitisemito, Alex S., 1978. Manajemen Suatu Dasar dan Pengantar. Sasmita Bros.
Redmond, Robert S., 1997. Cara Merekrut Manajer yang Baik dan Cara
Mempertahankan Mereka. Jakarta: Bumi Aksara.
Siagian, Sondang P., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sunyoto, Agus, 1999. Modul Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: IPWI.
Yin, R.Y. 2004. Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
I. Profil Lembaga
A. Data Umum Madrasah
1. NSM : 1 1 1 2 3 5 0 8 0 0 2 6 (12 digit)
2. NPSN : 6 9 7 2 5 5 8 1 (8 digit)
6. NPWP : 0 2 . 2 6 6 . 5 0 6 . 1 - 6 2 5 . 0 0 0
Poin 7 s/d 9 hanya diisi oleh Madrasah Negeri
7. Kode Satker Anggaran : (6 digit)
8. Nomor DIPA Tahun 2016 :
9. Penempatan DIPA 2016 : 1 : Kanwil Kemenag 2 : Kemenag Kab./Kota 3 : Madrasah
B. Lokasi Madrasah
1. Jalan/Kampung & RT/RW : Jl. Pohgunung RT 35 RW 11 Desa Selokgondang
2. Desa/Kelurahan : Selokgondang
3. Kecamatan : Sukodono
4. Kabupaten/Kota : Lumajang
5. Provinsi : Jawa Timur
6. Kode Pos : 6 7 3 5 2 (5 digit)
7. Titik Koordinat : a. Latitude (Lintang) : -8.115500 b. Longitude (Bujur) :+113.264100
8. Kategori Geografis Wilayah : 2 1 : Pesisir Pantai 2 : Dataran Rendah 3 : Pegunungan
9. Kategori Wilayah Khusus : 1 : Daerah Terpencil/Terbelakang 2 : Daerah Masyarakat Adat
3 : Daerah Bencana Alam/Bencana Sosial 4 : Daerah Perbatasan
C. Kontak Madrasah
1. Nomor Telepon Madrasah : - 085236131313 (Kode Area + Nomor Telepon)
2. Nomor Fax Madrasah : - (Kode Area + Nomor Telepon)
3. Alamat Website Madrasah :
4. Alamat Email Madrasah : minurulislamselokgondang60@gmail.com
K. Data Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah (untuk Seluruh Madrasah Negeri dan Swasta)
1. Status Menerima BOS : 1 1 : Bersedia 0 : Tidak Bersedia
Jika jawaban nomor 1 di atas adalah "Bersedia", maka isilah pertanyaan nomor 2 s/d 6 di bawah ini :
2. Nama Bendahara BOS : Trimariany, S.Pd
3. Nomor Rekening BOS : 1430015075888
4. Pemilik Rekening BOS : Nurul Islam Selokgondang
5. Nama Bank : Bank Mandiri
6. Cabang Bank : KCP Lumajang
2. Penggunaan Tanah
Luas Tanah Menurut Status Sertifikat (m2)
Status Status
Penggunaan Kepemilikan Penggunaan
No.
Tanah 1) 2)
Bersertifikat Belum Sertifikat Total
1. Ruang Kelas 5 1 1
2. Ruang Kepala Madrasah 1 1
3. Ruang Guru 1 1
4. Ruang Tata Usaha
5. Laboratorium IPA (Sains)
6. Laboratorium Komputer
7. Laboratorium Bahasa
8. Laboratorium PAI
9. Ruang Perpustakaan
10. Ruang UKS
11. Ruang Keterampilan
12. Ruang Kesenian
13. Toilet Guru 1 1
14. Toilet Siswa 1 1
15. Ruang Bimbingan Konseling (BK)
119
1. Kursi Siswa 80 15 1
2. Meja Siswa 40 10 1
3. Loker Siswa
4. Kursi Guru di Ruang Kelas 3 3
5. Meja Guru di Ruang Kelas 3 3
6. Papan Tulis 5 1
7. Lemari di Ruang Kelas 5 1
8. Komputer/Laptop di Lab. Komputer
9. Alat Peraga PAI
10. Alat Peraga IPA (Sains)
11. Bola Sepak 2
12. Bola Voli 2
13. Bola Basket 2
14. Meja Pingpong (Tenis Meja) 1
15. Lapangan Sepakbola/Futsal
16. Lapangan Bulutangkis
17. Lapangan Basket
18. Lapangan Bola Voli
1) Status Kepemilikan : 1 : Milik Sendiri 2 : Bukan Milik Sendiri
1 1 1 1 1 2014 8 6
2 1 1 1 1 2014 8 6
3 1 1 1 1 2014 8 6
4 1 1 1 1 2014 8 6
5 1 1 1 1 2014 8 6
1) Jenis Lantai : 3) Status Penggunaan :
1 : Keramik/Ubin 1 : Hanya Digunakan Sendiri
2 : Semen Plesteran 2 : Digunakan Bersama dengan Madrasah Lain
3 : Kayu
4 : Tanah 4) Kondisi Bangunan :
1 : Baik
2)
Status Kepemilikan : 2 : Rusak Ringan
1 : Milik Sendiri 3 : Rusak Sedang
2 : Bukan Milik Sendiri 4 : Rusak Berat
F. Ketersediaan Listrik
1. Sumber Listrik : 1 1 : PLN 2 : Diesel/Genset 3 : Belum Tersedia
2. Daya Listrik (Watt) : 2 1 : 450 W 2 : 900 W 3 : 1300 W
(Jika sudah memiliki 4 : 2200 W 5 : 3500 W 6 : 4400 W
listrik)
7 : 5500 W 8 : 6600 W 9 : > 6600 W
2. Jumlah Pendaftar di Kelas 1 pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) TP 2016/2017 : 13 pendaftar
3. Jumlah Siswa Baru Yang Diterima di Kelas 1 pada PPDB TP 2016/2017 : 13 siswa
B. Rincian Jumlah Pendaftar & Jumlah Siswa Baru Yang Diterima di Tingkat 1 TP 2016/2017
Jumlah Pendaftar Jumlah Siswa Baru Diterima
No. Asal Sekolah
Lk. Pr. Lk. Pr.
1. RA 6 7 6 7
2. TK
3. Lembaga PAUD
4. Langsung dari Orangtua
5. TK Luar Biasa
6. TK di Luar Negeri
7. Lainnya
C. Data Rombongan Belajar pada Semester Ganjil TP 2016/2017 (Tahun Pelajaran Sekarang)
Tingkat/ Kurikulum Nama Ruang Jumlah Siswa
Nama Rombel Nama Wali Kelas
Kelas 1 ) 2)
Kelas 3 ) Lk. Pr.
1)
Tingkat/Kelas : 1 : Kelas 1 2 : Kelas 2 3 : Kelas 3 4 : Kelas 4 5 : Kelas 5 6 : Kelas 6
2) Kurikulum Yang Digunakan : 1 : Kurikulum 2013 2 : KTSP 2006 3 : Mandiri
3)
Nama Ruang Kelas yang digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar mengacu pada data Sarpras Bagian E.
1. Pramuka
2. Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra)
3. Marching Band 1 60 2
4. Robotik
5. Matematika
6. Sepakbola/Futsal
7. Bola Basket
8. Bulutangkis
9. Olahraga Bela Diri (Karate, Silat, dll)
10. Catur
11. Renang
12. Grup Band
13. Seni Suara/Vocal Grup
14. Seni Musik/Alat Musik
15. Seni Tari Tradisional/Daerah
16. Seni Tari Modern
17. Seni Drama/Teater
18. Marawis/Nasyid
19. Kaligrafi
20. Lainnya
1) 2)
Apakah Diselenggarakan? Prestasi Yang Pernah Diraih :
1 : Ya 0 : Belum Ada 3 : Tingkat Provinsi
0 : Tidak 1 : Tingkat Kecamatan 4 : Tingkat Nasional
2 : Tingkat Kab./Kota 5 : Tingkat Internasional