SKRIPSI
Oleh:
MUHIMAH
NIM. 2017100260215
SKRIPSI
Telah disetujui untuk diujikan sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Syarifuddin
Oleh:
MUHIMAH
NIM. 2017100260215
Disetujui
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Hari : Sabtu
Tanggal : 16 November 2019
Tim Penguji
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Syarifuddin
iii
MOTTO
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Kepada:
Semua pihak yang telah membantu dan mendukung karya ilmiah ini
v
KATA PENGANTAR
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Judul Penelitian (Sampul) ........................................................................... i
Persetujuan Pembimbing.............................................................................. ii
Pengesahan .................................................................................................. iii
Motto ........................................................................................................... iv
Persembahan ............................................................................................... v
Kata Pengantar ............................................................................................ vi
Abstrak ........................................................................................................ vii
Daftar Isi ..................................................................................................... viii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Fokus Penelitian .................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 9
D. Manfaat Penelitian ............................................................... 10
E. Definisi Konsep ................................................................... 11
F. Sistematika Pembahasan ...................................................... 13
viii
BAB I
PENDAHULUAN
dicapai oleh setiap negara di dunia ini. Terlebih dalam era industrialisasi
sekarang ini. Tak terkecuali bangsa Indonesia pun juga ikut membulatkan
Tentu, saat ini harus ada reformasi belajar menuju pembelajaran berbasis
peristiwa lain di daerah atau negara lain adalah sumber belajar yang riil, dan
dan informasi yang ada.1 Adapun salah satu faktor yang mendukung
sekolah dan diharapkan agar menjadi manusia atau warga masyarakat yang
1
Musthofa Rembangi, Pendidikan Transformatif, (Yogyakarta: Teras, 2010), 69.
1
2
masalah dalam kehidupannya pada masa sekarang dan masa yang akan
datang.2
tantangan yang nyata bagi budaya lokal dan nasional kaitanya dengan ini
bagian dari sistem pendidikan kita lambat laun bergeser, bahkan mendapatkan
mampu bersaing dalam konstalasi global namun tetap menjaga jati diri dan
namun lebih pada pengisian otak (kognitif) anak saja yang membuat anak
tidak pernah di didik atau tidak dibiasakan kreatif dan inovatif kurangngya
perhatiaan pada aspek ini menyababkan anak hanya dipaksa untuk menghafal
2
Oemar Hamalik, Media Pembelajaran, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1989), 2.
3
Suparlan Suhartono, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2009), 27.
4
Suhartono, Filsafat Pendidikan, 28.
5
Rembangi, Pendidikan Transformatif, 38.
6
Qordi Azizi, Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial, (Semarang: Aneka Ilmu,
2002), 81.
3
didik, bahan pelajaran, motivasi, dan sarana penunjang.7 Oleh karena itu
inovasi dan kreatifitas para pendidik sebagai ujung tombak berhasil tidaknya
Fowler mengatakan IPA adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang
pengamatan dan induksi.9 Dengan kata lain IPA merupakan suatu pengetahuan
7
Buchari, Alma, et. all. Guru Profesional: Menguasai Metode dan Terampil Mengajar,
(Bandung: Alfabeta, 2008), 79.
8
Rembangi, Pendidikan Transformatif, 133.
9
Abu Ahmadi dan Supatmo, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 1.
10
Abdullah Aly dan Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 18.
4
kehudupan. Maka dari itu peserta didik perlu terlibat secara langsung dalam
secara tidak sadar telah dialami dan dirasakan oleh peserta didik sendiri
peserta didik agar dapat memahami suatu materi pelajaran dengan cara
peserta didik.
kubutuhan, minat dan bakat yang dimiliki oleh peserta didik. Kelemahan
pendidik kita mereka tidak pernah mengali potensi dan bakat yang dimiliki
malah memaksa sesuatu yang membuat peserta didik kurang nyaman dalam
pengertian dan perbuatan, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat saja.
5
Karena hal ini akan mudah dilupakan oleh peserta didik mengutip pendapat
filosof barat Rene Descartes Cogito ergo sum (aku berfikir maka saya ada).11
akan meningkat jika para peserta didik memperoleh kesempatan yang luas
yang diperoleh. Dengan cara ini diketahui pula bahwa pengetahuan baru
lebih baik. Sesungguhnya peserta didik yang aktif dan mampu memahami
akan lebih bisa berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi permasalahan
yang ada.
dengan guru mata pelajaran IPA di MI. Darul Ulum Jatiroto Lumajang pada
tersebut disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya yaitu: (1) peserta didik
oleh guru, sehingga peserta didik menjadi kurang aktif dan hasil belajar
menjadi dibawah KKM yang telah ditentukan, (2) Cara mengajar guru
11
Muzairi, Filsafat Umum, (Yogyakarta :Teras, 2009), 132.
6
belajar mengajar selama ini hanya sebatas pada upaya menjadikan peserta
nya didominasi oleh guru dan sedikit melibatkan peserta didik. Sehingga
peserta didik menjadi cepat bosan dan malas dalam mengikuti materi
pelajaran.
penggunaan metode demonstrasi ini peserta didik dan guru terlibat dalam
12
Hayruniswati, Wawancara, Lumajang, 17 Pebruari 2019.
7
seorang penanya, sebagai orang yang selalu ingin mencari tahu, sebab dalam
(relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan), sehingga
yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Pengertian lain dari para ahli mengenai pengertian dari metode demonstrasi
kepada peserta didik suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang
13
Mulyati Arifin, dkk., Strategi Belajar Mengajar Kimia, (Malang: Universitas Negeri Malang,
2005), 62.
14
Rostiyah N.K., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 83.
15
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), 90.
8
Ulum Jatiroto Lumajang tentang materi energi dan perubahaanya. Metode ini
merupakan metode yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan
dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak
jaran ini sangat menarik jika diterapkan pada peserta didik. Peserta didik akan
lebih aktif untuk belajar sendiri dan mencari tahu bagian-bagian yang
pembelajaran.
B. Fokus Peniltian
berikut:
16
Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insani Madani, 2005),
56.
9
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
sekolah;
proses pembelajaran;
e. Bagi Peneliti
1). Dapat melaksanakan tugas dari IAIS Syarifuddin dengan baik dan
benar.
E. Definisi Konsep
sebagai berikut:
12
belajar siswa agar menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan adanya
perubahan tingkah laku dalam diri siswa, yang diamati dan diukur dalam
setelah pembelajaran.17
2. Metode Demonstrasi
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.18
3. Media Sederhana
yang tidak berbasis teknologi modern dan dapat dibuat sendiri dengan
4. Energi Perubahan
F. Sistematika Pembahasan
17
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), 3.
18
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), 152.
19
Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, 136.
20
Astu Pudjanarsa dan Djati Nursuhud, Mesin Konversi Energi, (Yogyakarta: C.V Andi OFFSET,
2013), 1.
13
Demonstrasi Dengan Media Sederhana Pada Siswa Kelas V MI. Darul Ulum
sistematika pembahasan.
BAB II: Kajian pustaka yang berisi tentang penelitian terdahulu dan
BAB III: Metode penilitian yang berisi tentang pendekatan dan jenis
BAB IV: Penyajian data dan analisis yang berisi tentang gambaran
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
hasil belajar peserta didik. Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan
oleh:
tersebut terlihat dari hasil pre tes skor ratarata kelas sebesar 50%. Siklus I
keberhasilan 62,5% yakni dari 8 peserta tes yang dinyatakan lulus sebanyak 5
metode demonstrasi.21
21
Puji astutik, Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Peserta
Didik Kelas III Di MI Tarbiyatussibyan Boyolangu Tulungagung, (Tulungagung: Skripsi
tidak diterbitkan, 2012).
14
15
sifat Cahaya Peserta Didik Kelas V MI Bendil Jati Wetan Sumber Gempol
hasil belajar peserta didik pada pelajaran IPA melalui penerapan metode
demonstrasi dapat meningkat terlihat dari siklus I dan siklus II hasil belajar
peningkatan hasil belajar IPS. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari
siswa dari rata-rata nilai pada data awal siswa yaitu 50.3 dan memiliki
ketuntasan belajar sebesar 37% dan pada akhir siklus pertama nilai rata-rata
siswa menjadi 78.8 dengan ketuntasan belajarnya menjadi 81.4% dan pada
akhir siklus kedua nilai ratarata siswa naik menjadi 86.2 dengan ketuntasan
peningkatan.23
B. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
23
Siti Rofi’ah, Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran IPS Materi Dokumen dan Benda Berharga Kelas II MI Gondoriyo, Bergas Kab.
Semarang Tahun 2016/2017, (Skripsi: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Walisongo Semarang 2016).
24
Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, 22.
17
dan perilaku.25 Istilah prestasi atau hasil belajar selalu diartikan nilai
yang dicapai dalam belajar, dengan kata lain prestasi atau hasil
belajar adalah sebagai hasil usaha yang dilakukan oleh peserta didik
25
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakatra: Pustaka Pelajar, 2009), 44.
26
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), 36.
18
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
Perubahan hasil belajar peristiwa alam dapat dilihat dari hasil tes
hasil tes yang dilakukan guru pada sejumlah materi pelajaran tersebut.
laku pada diri peserta didik, yang dapat diamati dan diukur dalam
misalnya dari tindakan tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan
sebagai berikut:
29
Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, 22.
30
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006), 155.
20
dijaga.31
31
Yudi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press,
2008), 31.
21
direncanakan.
ikut dipertimbangkan.32
bagian:
(1). Intelegensi
pikiran.34
(2). Perhatian
sekumpulan objek.35
(3). Minat
33
Annisatul Mufarokah, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Teras, 2009), 31.
34
Baharuddin, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), 127.
35
Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, 27.
23
(4). Bakat
yang berbeda-beda.37
(5). Motif
pendorongnya.38
(6). Kematangan
(7). Kesiapan
36
Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum, Konsep Implementasi Evaluasi dan Inovasi,
(Yogyakarta: Teras, 2009), 186.
37
Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 82.
38
Slameto, Belajar Dan Faktor–Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
56.
24
2. Metode Demonstrasi
suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya
yang disajikan.41
itu sama dengan yang mereka amati. Selama proses demonstrasi dan
Bila selama demonstrasi guru yang aktif maka dapat terjadi peserta
1). Perencanaan
42
Suparno, Metode Pembelajaran Fisika, 142.
26
3). Evaluasi
43
Suwarna, dkk, Pengajaran Mikro, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), 112.
44
Sanjaya, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, 152.
45
Sanjaya, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, 152.
46
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2005),
84.
27
selanjutnya.47
47
Sanjaya, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, 142.
48
Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, 91.
28
49
Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, 63.
29
3. Media Pembelajaran
Media berasal dari kata latin, yakni medius yang secara harfiah
dalam istilah mediasi yakni sebagai kata yang biasa dipakai dalam
umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang
50
Suparno, Metode Pembelajaran Fisika, 144.
51
Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, 8.
52
Sudarman Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 7.
30
saja. Jenis media yang termasuk media ini adalah radio, program
rekaman.
termasuk juga media cetak verbal, media cetak grafis dan media
visual non cetak. Media cetak verbal antara lain tulisan. Media
cetak grafis seperti lukisan, sketsa, dan photo. Media visual non
televisi.
4). Multimedia
turun karena adanya tarikan. Tarikan itu terjadi akibat gaya gravitasi
terhadap anak itu. Perahu motor menarik pemain ski air dengan seutas
Kegiatan ini terjadi tarikan. Seorang ibu mendorong kereta bayi. Gaya
otot tangan sang ibu bekerja pada kereta bayi. Gaya ini menyebabkan
Hubungan gaya dan gerak melalui model ketapel dan model neraca
seperti berikut:
karet dan batu yang terdapat pada ketapel kamu lepaskan maka
berupa: kawat, papan, paku kecil dan sedang, karet dari sandal
jepit, karet gelang, palu, spidol, penggaris, dan lem. Cara kerja
yang abstrak, karena tidak dapat diamati, dan kita hanya dapat
57
Sapriati, dkk, Pembelajaran IPA Di SD (edisi 1), (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), 844.
BAB III
METODE PENELITIAN
tindakan kelas (PTK) yang dalam bahasa inggris PTK disebut Classroom
Active Research (CAR). PTK sangat cocok untuk penelitian ini, karena
tindakan dan kelas, maka dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan bentuk
58
Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, Cet. V, (Bandung : Yrama Media, 2009), 12.
36
37
hasil penelitiannya.59
Dari beberapa tujuan yang telah dijelaskan di atas, inti dari tujuan PTK
PTK Kemmis & Mc. Taggart yang dalam alur penelitiannya yakni meliputi
Analisis (reflection).61
59
Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, 20.
60
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), 155.
61
Dwi Atmono, Panduan Praktis Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Scripta Cendekia), 14.
38
bahwa penerapan antara action dan observe merupakan dua kegiatan yang
satu kesatuan waktu, jadi jika berlangsungnya suatu tindakan begitu pula
B. Lokasi Penelitian
C. Sumber Data
lisan.62
data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang
dicari. Dan data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
1. Data Primer
dan disajikan oleh peneliti dari sumber utama. Dalam penelitian ini yang
menjadi sumber data utama yaitu Kepala Madrasah, Guru kelas V, serta
para guru dan staf yang ada di MI. Darul Ulum Jatiroto Lumajang.
62
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. IV, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), 129.
63
Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2005), 91.
40
2. Data Sekunder
mendapatkan data yang baik dan valid. Metode pengumpulan data yang
observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Dalam PTK,
baik prilaku guru maupun prilaku siswa. Adapun jenis kegiatan yang akan
kedisilpinan siswa.
yang bersifat mutlak. Pra tindakan merupakan tes awal yang diberikan
E. Analisis Data
tindakan yang dilakukan dalam penelitian. Hal ini dilihat dari presentase
tingkat keberhasilan yang dicaapai oleh siswa kelas V MI. Darul Ulum
Jatiroto Lumajang.
64
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, 193.
42
menggunakan teknik data kualitatif model interaktif dari Miles dan Huberman
1. Reduksi Data
catatan tertulis dilapangan.65 Dalam hal ini proses reduksi data dilakukan
yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu
65
Salim dan Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Cipta Pustaka Media, 2007),
148.
43
2. Penyajian Data
tindakan. Dalam hal ini data kemampuan siswa yang telah direduksi,
diperoleh dari tes yang diberikan dan menganalisis hasil belajar siswa
Rumus Individu
Skor Mentah
Nilai = x 100%
Jumlah Item
P
PKK = x 100%
N
c. Rumus Rata-rata
F
P = x 100%
N
44
R
NP = x 100%
SM
Keterangan:
NP : Nilai persen yang dicari
R : Skor mentah yang diperoleh
SM : Skor maksimal dan tes yang bersangutan66
Tabel 3.1
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Dalam (%)
mendapat ≥80% dan jika ketuntasan belajar siswa mendapat nilai ≥80%
66
Salim, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Medan: Perdana Publishing, 2015), 94-98.
45
lain.
F. Keabsahan Data
menggunakan pedoman pedoman yang dibuat oleh Lincoln & Guba, yaitu:
1. Keterpercayaan (Credible)
data dan informasi tentang situasi sosial dan fokus penelitian akan
terpercaya;
d. Kecukupan referensi.
46
2. Transferabilitas (Transferability)
eksternal tersebut.
3. Keterandalan (Dependenbility)
penelitian, jika dua atau beberapa kali penelitian dengan fokus masalah
yang sama diulang penelitiannya dalam suatu kondisi yang sama dan hasil
G. Tahap-Tahap Penelitian
Posedur pada penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini tediri dari 2 siklus.
pemberian tes individu kepada siswa dan berlanjut pada tahap refleksi pada
tahap dan hasil belajar. Siklus II merupakan upaya pembanding proses dan
hasil belajar yang telah dilaksanakan pada siklus I. Dengan demikian dapat
untuk meningkatkan hasil belajar energi perubahan IPA pada siswa kelas V
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
dan sikap sebagai solusi. Adapun yang dilakukan pada tahap ini
adalah:
diajarkan;
5). Menyusun tes untuk mengukur hail belajar siswa selama tindakan
penelitian diterapkan.
b. Tahap Tindakan
48
yang disampaikan;
kesimpulan sendiri;
c. Tahap Pengamatan
d. Tahap Refleksi
dalam kelas tentang aktivitas siswa dan tes hasil belajar siswa saat
siklus berikutnya.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
siklus I.
b. Tindakan
Dalam hal ini akan disajikan data hasil penelitian untuk mengetahui
kebenaran teori serta hipotesis yang telah disajikan sebelumnya. Serta laporan
hasil penelitian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan obyek penelitian, serta
sebagai berikut:
50
51
e. Kecamatan : Jatiroto
f. Desa/Kelurahan : Sukosari
h. Akreditasi :B
a. Visi
Indikator-indikator Visi:
52
berperilaku;
b. Misi
c. Tujuan
ekstrakurikuler;
70,00;
Lumajang
berikut:
Tabel 4.1
Keadaan Sarana dan Prasarana MI. Darul Ulum Sukosari Jatiroto
Lumajang
6. Data Jumlah Guru dan Pegawai MI. Darul Ulum Sukosari Jatiroto
Lumajang
Berikut ini adalah data guru di MI. Darul Ulum Sukosari Jatiroto
Tabel 4.2
Data Guru dan Pegawai MI. Darul Ulum Sukosari Jatiroto
Lumajang
No Nama Jabatan
1. Hayruniswati, S.Pd Kepala Madrasah
2. Imron Hamzah, S.Pd.I Guru PAI
3. Alfia, S.Pd Guru Kelas III
4. Muhimah, S.Pd.I Guru Kelas V
5. Sumila, S.Pd. Guru Kelas I
6. Abdul Ghofar, S.Pd Guru Kelas Vl
7. Ari Cahyo Purnomo S.Pd.I Guru Kelas IV
8. Siti Diana Nurcholida, S.Pd Guru Kelas II
9. Tri Mahmuda, S.Pd. Guru Kelas PJOK
10. Ridwan Muzakki Aji Guru Bahasa Arab
secara individu. Adapun hasil belajar siswa pada pelaksanaan pre test
Tabel 4.3
Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test
Ketuntasan
Jenis
No Nama Peserta Didik Nilai Belajar
Kelamin
Ya Tidak
1 M. Wildan L 60 √
2 Dian Aprilia P 65 √
3 Baihaki L 60 √
4 Kaeysa Putri Junaidi P 60 √
5 Dini Kamila P 60 √
6 Iin Mutmainah P 80 √
7 Lilik Sulistiyowati P 65 √
8 Misri Astutik P 70 √
9 Maulida P 60 √
10 M. Mahesun L 70 √
11 Rama Hakim L 65 √
12 Muhammad Fathur L 80 √
13 Khoirul Davi L 80 √
14 Mahfud L 60 √
15 M. Dasir L 70 √
16 Siti Khadijah P 70 √
17 Putri Riska Ramadani P 90 √
18 Risa Indriani P 50 √
19 Uut Permatasari P 80 √
20 Wiwik P 65 √
21 Sambasri L 80 √
Jumlah 1.440 6 15
Nilai Rata-Rata Peserta Didik 68,57
Jumlah Skor Maksimal 2.100
KKM 80
Ketuntasan 28,57%
siswa pada pre test dalam menguasai materi energi dan perubahannya
Tabel 4.4
Presentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Pre Test
Presentasi
Presentasi Tingkat Banyak
No Jumlah
Ketuntasan Ketuntasan Siswa
Siswa
1 90%-100% Sangat Tinggi 1 4,76%
56
kriteria sangat tinggi hanya 1 siswa (4,76%), siswa yang memiliki kriteria
siswa tergolong pada kriteria yang sangat rendah tidak ada (0%).
soal dan dinyatakan tuntas terkait materi energi dan perubahannya yaitu 6
orang siswa. Hasil pre test ini digunakan sebagai acuan dalam
a. Perencanaan
siswa (buku IPA kelas V). Membuat format tes hasil belajar siswa,
b. Pelaksanaan Tindakan
dalam tiga kegiatan, yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
akhir.
benda apa saja yang dapat dijadikan contoh pada materi energi
merupakan post test siklus I. Adapun hasil belajar siswa pada tes
Tabel 4.5
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
Ketuntasan
Jenis
No Nama Peserta Didik Nilai Belajar
Kelamin
Ya Tidak
1 M. Wildan L 65 √
2 Dian Aprilia P 80 √
3 Baihaki L 70 √
4 Kaeysa Putri Junaidi P 70 √
5 Dini Kamila P 70 √
6 Iin Mutmainah P 85 √
60
7 Lilik Sulistiyowati P 65 √
8 Misri Astutik P 80 √
9 Maulida P 65 √
10 M. Mahesun L 80 √
11 Rama Hakim L 70 √
12 Muhammad Fathur L 85 √
13 Khoirul Davi L 90 √
14 Mahfud L 65 √
15 M. Dasir L 80 √
16 Siti Khadijah P 80 √
17 Putri Riska Ramadani P 95 √
18 Risa Indriani P 60 √
19 Uut Permatasari P 85 √
20 Wiwik P 70 √
21 Sambasri L 90 √
Jumlah 1.600 11 10
Nilai Rata-Rata Peserta Didik 76,19
Jumlah Skor Maksimal 2.100
KKM 80
Ketuntasan 52,39%
Tabel 4.6
Presentasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
Presentasi
Presentasi Tingkat Banyak
No Jumlah
Ketuntasan Ketuntasan Siswa
Siswa
1 90%-100% Sangat Tinggi 3 14,29%
2 80%-89% Tinggi 8 38,10%
3 65%-79% Sedang 9 42,86%
4 55%-64% Rendah 1 4,76%
5 0%-54% Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 21 100%
61
Oleh karena itu, data hasil belajar siswa pada siklus I digunakan
perubahannya.
c. Pengamatan
sebagai berikut:
62
Tabel 4.7
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
No Keterangan 1 2 3 4
1 Kemampuan membuka pelajaran
a. Menarik Perhatian siswa √
b. Memberikan motivasi awal √
c. Memberikan apersepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi yang √
akan disampaikan
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
yang akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan ajar yang
√
akan diberikan
2 Sikap guru dalam proses pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara √
b. Variasi gerakan badan tidak
√
mengganggu perhatian siswa
c. Antusiasme dalam perhatian √
d. Mobilitas posisi pengajar √
3 Penguasaan bahan belajar
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan √
dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
√
belajar (materi)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh √
d. Memilki wawasan yang luas dalam
√
menyampaikan bahan belajar
4 Kegiatan belajar mengajar
a. Kesesuaian metode dengan bahan
√
belajar yang disampaikan
b. Penyajian bahan pelajaran yang sesuai
dengan tujuan/indikator yang telah √
ditetapkan.
c. Memilki keterampilan dalam
menaggapi dan merespon pernyataan √
siswa.
d. Ketetapan dalam penggunaan alokasi
√
waktu yang disediakan
5 Kemampuan menggunakan media
pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan ketepatan/kesesuaian
√
penggunaan media dengan materi yang
disampaikan
b. Memilki keterampilan dalam √
penggunaan media pembelajaran
63
berikut:
Tabel 4.8
Lembar Observasi Siswa Siklus I
Siklus I
No Aspek Yang Diamati
1 2 3 4
1 Memperhatikan/mendengarkan penjelasan
√
guru saat memberikan pelajaran
2 Keaktifan siswa pada saat menjawab
√
pertanyaan guru
3 Merespon jawaban teman √
64
berikut:
d. Refleksi
dan 10 orang yang tidak tuntas. Hasil belajar siswa pada siklus I ini
kurang maksimal;
a. Perencanaan
berikut:
dan perubahannya;
2). Menyiapkan bahan ajar yaitu berupa paket IPA untuk kelas V
SD/MI;
pembelajaran;
digunakan;
pembelajaran;
b. Pelaksanaan Tindakan
tiga kegiatan, yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
67
guru.
belajar siswa pada siklus I. Berikut ini adalah hasil belajar siswa
Tabel 4.9
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Ketuntasan
Jenis
No Nama Peserta Didik Nilai Belajar
Kelamin
Ya Tidak
1 M. Wildan L 80 √
2 Dian Aprilia P 85 √
69
3 Baihaki L 80 √
4 Kaeysa Putri Junaidi P 80 √
5 Dini Kamila P 80 √
6 Iin Mutmainah P 90 √
7 Lilik Sulistiyowati P 70 √
8 Misri Astutik P 85 √
9 Maulida P 80 √
10 M. Mahesun L 85 √
11 Rama Hakim L 80 √
12 Muhammad Fathur L 90 √
13 Khoirul Davi L 95 √
14 Mahfud L 70 √
15 M. Dasir L 85 √
16 Siti Khadijah P 85 √
17 Putri Riska Ramadani P 100 √
18 Risa Indriani P 75 √
19 Uut Permatasari P 90 √
20 Wiwik P 80 √
21 Sambasri L 95 √
Jumlah 1.760 18 3
Nilai Rata-Rata Peserta Didik 83,81
Jumlah Skor Maksimal 2.100
KKM 80
Ketuntasan 85,71%
Tabel 4.10
Presentasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Presentasi
Presentasi Tingkat Banyak
No Jumlah
Ketuntasan Ketuntasan Siswa
Siswa
1 90%-100% Sangat Tinggi 6 28,57%
2 80%-89% Tinggi 12 57,14%
3 65%-79% Sedang 3 14,29%
4 55%-64% Rendah 0 0%
5 0%-54% Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 21 100%
70
siwa (14,29%).
c. Pengamatan
Tabel 4.11
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II
No Keterangan 1 2 3 4
1 Kemampuan membuka pelajaran
a. Menarik Perhatian siswa √
b. Memberikan motivasi awal √
c. Memberikan apersepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi yang √
akan disampaikan
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
yang akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan ajar yang
√
akan diberikan
2 Sikap guru dalam proses pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara √
71
berikut:
dilakukan.
Tabel 4.12
Lembar Observasi Siswa Siklus II
Siklus I
No Aspek Yang Diamati
1 2 3 4
1 Memperhatikan/mendengarkan penjelasan
√
guru saat memberikan pelajaran
2 Keaktifan siswa pada saat menjawab
√
pertanyaan guru
3 Merespon jawaban teman √
4 Berinteraksi dengan siswa lainnya pada
√
saat diskusi kelompok
5 Bekerjasama dengan siswa lainnya pada √
6 Berani mempresentasekan hasil diskusi
√
kelompok di depan kelas
7 Dapat menjawab soal yang diberikan
√
guru secara lisan dengan baik dan tertib
Jumlah 25
73
berikut:
d. Refleksi
jumlah siswa yang tuntas sebanyak 11 orang siwa (52,39%) dan yang
tuntas (14,29%).
C. Pembahasan Temuan
demonstrasi melalui media sederhana pada mata pelajaran IPA pokok bahasan
optimal, hal tersebut didukung dengan instrument tes hasil belajar dan lembar
observasi.
74
1. Siklus I
nilai untuk tes kemampuan siswa pada saat pre test dan post test siklus I
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hasil penelitian, pada saat
pre test sebelum diberikan tindakan diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar
penelitian ini pada siklus II untuk bisa mencapai target yang diharapkan.
2. Siklus II
mata pelajaran IPA pokok bahasan energi dan perubahannya dan bentuk-
bentuknya. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata perubahan hasil
belajar siswa pada pre test, post test I pada siklus I dan pada post test II
pada siklus II. Utuk lebih menambah pemahaman kita tentang presentase
Tabel 4.13
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Prasiklus, Siklus I dan II
siswa yang tidak tuntas belajar setelah diamati, ada beberapa faktor
76
belajar siswa. Dengan lebih banyaknya siswa yang tuntas belajar, maka
Selain observasi dan tes hasil belajar siswa, aktivitas guru juga
menggunakan lembar observasi yang diisi oleh guru pamong. Dari hasil
berarti.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
IPA dikelas V MI. Darul Ulum Jatiroto Lumajang pada sub pokok bahsan
sebagai berikut:
siswa belum mencapai nilai KKM yang telah di tentukan dapat dilihat
dari nilai rata-rata pada saat pra-siklus sebesar 68,57 dari 21 orang siswa
siswa dapat meningkat, hal ini terbukti pada siklus I hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA materi energi dan perubahannya di kelas V MI.
Darul Ulum Jatiroto Lumajang berjalan dengan baik sesuai dengan RPP
yang telah direncakan. Hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
77
78
B. Saran
perubahannya agar lebih efektif di MI. Darul Ulum Jatiroto Lumajang pada
hasil belajar dan mutu madrasah yang lebih berkualitas sesuai dengan visi
sederhana bukan hanya untuk materi IPA saja, tetapi bisa diterapkan pada
79
hasil belajar.
didik. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik mudah memahami dan
mengerti materi pelajaran dengan baik. Serta bagi peneliti lain hendaknya
______, Abu dan Supatmo. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Aly, Abdullah dan Eny Rahma. 2006. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Alma, Buchari.. et. all. 2008. Guru Profesional: Menguasai Metode dan Terampil
Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Arifin, Mulyati. dkk. 2005. Strategi Belajar Mengajar Kimia. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Cet. V. Bandung: Yrama Media.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
80
81
Pudjanarsa, Astu dan Djati Nursuhud. 2013. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta:
C.V Andi Offset.
Pupuh dan M. Sobri Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar Melalui Konsep
Umun dan Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama.
______, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Suhartono, Suparlan. 2009. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
82
Tim Bina IPA, 2008. Ilmu Pengetahuan Aalam (IPA) Kelas 6 Sekolah Dasar.
Bogor: Yudhistira.