SKRIPSI
Oleh
SKRIPSI
Oleh:
1442H / 2021M
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRAK
The research used is a Research and Development method, with the Borg and
Gall model which has ten steps in the research stages but in this study it is only
limited to seven steps, namely potential and problems, information gathering,
product design, design validation, design revision, product testing. , product revision.
Learning media in the form of a Website was developed so that it can be used as a
supplement to support learning for Physics Education students at the State Islamic
University of Raden Intan Lampung.
The results of the study, obtained by several validations and student responses
using a Likert scale. Based on the assessment of experts with "good" criteria, which
means that this product category is feasible with the results of the percentage of
material expert validation with an average result of 87.5%, the percentage of media
expert validation with an average result of 78.2%, the percentage of technology
expert validation with an average yield of 55.5%. Student responses are carried out
by assessing the feasibility of the learning media in the form of a website developed
with an average value of 85.9% of student response assessments. The results showed
thatdevelopment Website subjects Microteaching is best used as a medium of
learning.
iv
MOTTO
ِ َّ إِنَّ ۥهُ مِن سُلَ ۡي َٰ َمنَ َوإِنَّ ۥه ُ بِ ۡس ِم٢٩ ب ك َِري ٌمٞ َ ي ِك َٰت ُۡ ۡ َٰٓ
٣٠ ٱلر ۡح َٰ َم ِن ٱل َّرحِ ِيم
َّ ٱَّلل َ قَالَ ۡت َٰيَأَيُّ َها ٱل َملَ ُؤاْ إِن َِٰٓي ألق
َّ َِي إِل
“(28) Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian
berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan”. (29) berkata
ia (Balqis) : “ Hai pembesar pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah
surat yang mulia, (30) Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)-
nya Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
v
PERSEMBAHAN
Dengan menyebut nama Allah SWT. Karena hanya atas izin dan karunia-
Nya lah maka skripsi ini dapat di buat dan selesai pada waktunya. Dan rasa
syukur yang tak terkira serta sebagai ungkapan terima kasih, saya persembahkan
skripsi ini kepada :
1. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Sukardi dan Ibunda Endang
Kamisah yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan
cinta kasih sayang yang tidak terhingga.
2. Kakak dan adikku tersayang May Nurina Wati, Agustina Widiarti,
Umi Muslimawati, Nibtun, Muhammad Abi Rahmat Hidayat serta
sepupuku Putri Elida Sari yang selalu mendukung dan mendo’akan,
terima kasih atas doa dan bantuanmya selama ini, Semoga kita bisa
membuat kedua orang tua kita bahagia dan bangga.
3. Teman-teman yang selalu memberikan support dan bantuannya Rita
Melianti, Anindita Ghifarani, Anna Dwi Rahmawati, Kemal Nugraha
Suherman dan masih banyak lainnya.
4. Program Studi Pendidikan Fisika
5. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung
6. Almamaterku tercinta, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung,
yang ku banggakan, tempat menempuh studi dan menimba ilmu
vi
RIWAYAT HIDUP
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
2. Ibu Dr. Yuberti, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Fisika
sekaligus selaku Dosen Pembimbing I.
3. Ibu Sri Latifah, M. Sc, selaku sekertaris Jurusan Pendidikan Fisika.
4. Ibu Rahma Diani, M. Pd, selaku DoseN Pembimbing II yang telah
banyak meliangkan waktu untuk memberikan saran serta bimbingannya
dengan penuh kebijaksanaan dalam membimbing penulis dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang tlah
mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama
menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan
Lampung.
6. Kepala Perpustakaan UIN Raden Intan Lampung serta seluruh staf yang
telah meminjamkan buku guna terselesaikannya skripsi ini.
7. Teman-teman angkatan 2014 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Fisika , dan khususnya kelas Fisika D, semoga kita semua
viii
menjadi generasiyang dapat mengamalkan ilmunya dengan penuh
pengabdian untuk masyarakat.
8. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan inspirasi kepada
penulis selama penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, kendati demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun kearah yang lebih baik
senantiasa penulis harapkan.
Bandar Lampung,
Penulis
ix
DAFTAR ISI
MOTTO ...................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
x
BAB III METODE PENELITIAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 65
B. Saran ................................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran13Dokumen ................................................................................... 85
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Penegasan judul ini untuk menghindari kesalah pahaman makna yang
terkandung dalam memahami judul proposal yang penulis ajukan, maka perlu dijel
askan beberapa pengertian yang terdapat pada judul proposal ini adalah sebagai
berikut : Pengembangan Website Mata Kuliah Microteaching sebagai Media
Pembelajaran Program Studi Pendidikan Fisika Tahun 2019
1. Pengembangan
Pengembangan menurut KBBI adalah proses, cara, perbuatan
mengembangankan. 1 Sehingga dalam penelitian ini pengembangan adalah suatu
proses untuk mengembangkan produk baru atau untuk menyempurnakan produk
yang telah ada sebelumnya sesuai dengan indikator.
2. Website
Website atau situs merupakan kumpulan halaman- halaman yang
digunakan untuk menyampaikan informasi teks, gambar diam atau gerak,
animasi, suara, atau gabungan dari semua itu baik bersifat statis maupun dinamis
yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-
masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.2
3. Mata Kuliah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti mata kuliah adalah
satuan pelajaran yang diajarkan di tingkat perguruan tinggi. 3
4. Microteaching
Hamalik mengatakan pengajaran mikro merupakan teknik baru dan
menjadi bagian dalam pembaruan. Penggunaan pengajaran mikro dalam rangka
mengembangkan keterampilan mengajar calon guru atau sebagai usaha
peningkatan, adalah suatu cara baru terutama dalam sistem pendidikan guru di
negara kita.4
1
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan ke. (jakarta: Balai
Pustaka, 1990).h : 414
2
Dewa Gede Hendra Divayana, P. Wayan Arta Suyasa, and Nyoman Sugihartini, “Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Web Untuk Matakuliah Kurikulum Dan Pengajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik
Informatika Universitas Pendidikan Ganesha,” Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(JANAPATI) 5, no. 3 (2016): 149.
3
Moch Rizky Prasetya Kurniadi, “Arti Mata Kuliah Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),” Lektur.Id,
last modified 2020, accessed June 28, 2021, https://lektur.id/arti-mata-kuliah/#:~:text=Satuan pelajaran
yang diajarkan di,berasal dari kata dasar mata.
4
Ade Kurniawan and Masjudin, “Pengembangan Buku Ajar Microteaching Berbasis Praktik Untuk
Meningkatkan Kete rampilan Mengajar Calon Guru,” Prosiding Seminar Nasional Pendidik dan
2
5. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar
untuk merangkasang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau
keterampilan dalam pembeljaran sehingg dapat mendorong terjadinya proses
belajar.5
Sesuai firman Allah SWT yang terdapat dalam Q.S Al- Mujadillah (11):
Ayat diatas dapat dipahami bahwa Allah SWT yang akan meninggikan derajat
di dunia maupun di akhirat bagi orang orang yang dalam menjalani kehidupannya
selalu belajar atau menuntut ilmu, dimanapun dan kapanpun.
Teknologi informasi juga telah merambah di dunia pendidikan, oleh sebab itu
seorang pendidik haruslah menguasai penggunaan komputer dan teknologi
informasi.8 Dengan adanya teknologi informasi dapat membuat Pendidikan lebih
bermutu sehingga dapat melahirkan generasi muda yang mampu beradaptasi
dengan kemajuan teknologi. Dalam melaksanakan pembelajaran seorang pendidik
bisa memakai media teknologi terkini yang sudah tersedia.
Artinya:” dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”9
Ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah membekali manusia dengan 3 hal
yakni pendengaran, penglihatan serta hati agar manusia dapat bersyukur dan
memanfaatkannya dengan baik untuk meraih ilmu pengetahuan.
8
Drs. Daryanto, Menyusun Modul Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru Dalam Mengajar, ed. Suyatri
Darmiatun, Cet-1. (yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2013). H.67.
9
kementrian agama republik indonesia, Al-Qur’a,.
10
A Doyan, “Pengembangan Web Intranet Fisika Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Smk,” Indonesian Journal of Physics Education 10, no. 2 (2014):
117–127.
11
Dadang Sukirman, Micro Teaching, cet-2 (edi. (jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian
Agama, 2012).hlm. 7
4
Dari potongan ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa guru yang memiliki
pengetahuan, yakni pada penguasaan ilmu mendidik. Guru perlu memahami
berbagai bekal ilmu yang harus dibawa dan disiapkan sebelum turun lapangan untuk
mengajar, yang paling mendasar adalah pengetahuan tentang keterampilan dasar
mengajar sebagai modal penting dalam mengajar kepada peserta didik dan selalu
diterapkan dalam setiap mengajar dikelas.
Karena kemampuan mengajar tidak bisa didapatkan secara instan, maka harus
dilakukan pelatihan guna meningkatkan kemampuan mengajar untuk para calon
pendidik dan pendidik. Dengan adanya pembelajaran mikro dapat memperbaiki
kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran.13
Mata kuliah pengajaran mikro (Microtaching) adalah mata kuliah yang wajib
diikuti oleh mahasiswa s1 keguruan di berbagai Universitas. Mata kuliah ini
mewajibkan mahasiswa untuk terampil mempraktikkan keterampilan dasar
mengajar. Berdasarkan kebutuhan di lapangan, terutama untuk pendidik pada mata
pelajaran fisika harus terlatih agar menjadi calon pendidik yang dapat
menyelesaikan semua permasalahan yang dimiliki para peserta didik di sekolah
yang beraneka ragam dalam proses pembelajaran fisika.14
Indikator yang harus dicapai setiap lulusan dan istitusi pendidikan telah
dimuat dalam draft KKNI Level 6. Berdasarkan draft KKNI Level 6 (uraian
deskriptor spesifik) disebutkan bahwa learning outcomes yang harus dicapai
lulusan program studi pendidikan fisika, yakni mampu melakukan tindakan
refektif untuk peningkatan ku alitas pembelajaran , mampu menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar , mampu mengembangkan materi
12
kementrian agama republik indonesia, Al-Qur’an,.
13
Sukirman, Micro Teaching.op. cit
14
Junarti Junarti, “Implementasi Model Pembelajaran Cooperative Script Berbantuan Mind Mapping
Dengan Model Pembelajaran Direct Instruction Terhadap Kemampuan Kreatifitas Mahasiswa Pada Mata
Kuliah Microteaching,” JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) 5, no. 2 (2017hlm. 111.
5
15
Artina Diniaty and Sri Atun, “Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, Volume 1 – Nomor 1, April 2015,” Journal
Articel 1, no. April (2015): 37.
16
Rahma Diani and M Ridho Syarlisjiswan, “WEB-ENHANCED COURSE BASED ON PROBLEM-
BASED LEARNING ( PBL ): DEVELOPMENT OF INTERACTIVE LEARNING MEDIA FOR BASIC
PHYSICS II” 07, no. April (2018): 105–116.
17
Antomi Saregar, Eti Hadiati, and dkk, “Developing Web-Enhanced Course in Basic Electronic Course
Developing Web-Enhanced Course in Basic Electronic Course” (2019).
6
Terdapat dua manfaat yang melandasi sebuah webbased learning, antara lain
adalah penggunakan web based learning ini lebih praktis (mudah), juga lebih
efisien karena tidak mebuang waktu dan tenaga, serta web based learning juga
fleksibel karena bisa gunakan dimana saja dan kapan saja . Hal-hal ini dapat
sangat membantu dan memudahkan pendidik dalam proses pembelajaran yang
memiliki peserta didik dalam jumlah besar.18
Berdasarkan hasil pra-penelitian terhadap mahasiswa Program Studi
Pendidikan Fisika semester VI dengan menggunakan instrumen kuesioner angket
khususnya pada mata kuliah Micro Teaching, terlihat pada data yang telah
dianalisis oleh peneliti dari 50 responden mahasiswa yang dijadikan objek pra
penelitian dihasilkan data 20% mahasiswa tidak pernah mendapatkan
pembelajaran dengan menggunakan website, dan 30% mahasiswa jarang
mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan website, dan 50% mahasiswa
kadang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan website. Ini
menunjukan bahwa mahasiswa sangat kurang sekali dalam mendapatkan
pembelajaran Micro teaching yang berbasis website.Maka dari itu diperlukan
supplement dalam proses pembelajaran Micro Teaching. Baik itu dari segi media
pembelajarannya ataupun dari segi yang lainnya. Media pembelajaran mikro
teaching yang berbasis web based learning merupakan salah satu inovasi yang
diberikan untuk memudahkan mahasiswa dalam proses pembelajaran dan
membuka meteri mata kuliah micro teaching yang telah disediakan peneliti di
dalam Website mata kuliah Micro Teaching.
Adapun hasil pra-penelitian melalui wawancara dengan salah satu Dosen
Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden
Intan Lampung sangat mendukung sekali dengan adanya penelitian dan
pengembangan media pembelajaran microteaching berbasis website, karena
melihat zaman yang serba menggunakan teknologi di berbagai bidang manapun,
terlebih lagi di bidang pendidikan. Di Program Studi Pendidikan Fisika sendiri
sudah ada beberapa mata kuliah yang menggunakan media pem belajaran
berbasis web, ini bisa menjadikan Program Studi itu sendiri semakin maju karena
mamanfaatkan teknologi dalam belajar yang dalam hal ini adalah pembelajaran
berbasis web.
Melihat latar belakang masalah yang telah diuraikan peneliti, peneliti
menganggap perlu dilakukan penelitian dan pengembangan media pembelajaran
berbasis website dan peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “
Pengembangan Website Mata Kuliah Microteaching sebagai Media
Pembelajaran Program Studi Pendidikan Fisika Tahun 2019”.
C. Identifikasi Masalah
18
Dewi Salma Prawiradilaga, Diana Ariani, and Hilman Handoko, “Mozaik Teknologi Pendidikan.Pdf”
(jakarta: Prenadamedia group, 2016).
7
Melihat uraian pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan, dapat
diidentifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Ketiadaan bahan ajar yang spesifik serta mampu mengakomodasi
kebutuhan belajar mahasiswa.
2. Banyaknya kekurangan yang terdapat pada proses pembelajarn
microteaching.
3. Hasil pra menunjukkan 20% mahasiswa di UIN Raden Intan tidak pernah
mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan website.
4. Hasil pra menunjukkan 30% mahasiswa di UIN Raden Intan jarang
mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan website.
5. Hasil pra menunjukkan 50% mahasiswa di UIN Raden Intan kadang
kadang mendapatkan pembelajaran menggunakan website.
D. Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang sudah dipaparkan di atas, peneliti membatasi
beberapa permasalahan yang ada yakni sebagai berikut:
1. Peneliti membatasi pengembangan website hanya pada mata kuliah Micro
Teaching.
2. Pengembangan website ini berisi materi Micro Teaching hanya pada
jenjang mahasiswa pendidikan Fisika semester lima UIN.
3. Validasi produk dibuat untuk mengetahui pendapat para validator terhadap
produk yang dikembangkan peneliti.
4. Pengujian produk dibuat hanya meliputi respon mahasiswa terhadap
pengembangan website dan tidak untuk diuji cobakan pengaruhnya
terhadap mahasiswa.
E. Perumusan Masalah
Dari batasan permasalahan yang dipaparkan, maka yang menjadi rumusan
permasalahan pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengembangan Website Matakuliah Microteaching sebagai Media
Pembelajaran Program Studi Pendidikan Fisika tahun 2019 ?
2. Bagaimana pendapat validator terhadap Website Matakuliah Microteaching
sebagai Media Pembelajaran Program Studi Pendidikan Fisika tahun 2019 ?
3. Bagaimana respon mahasiswa terhadap pengembangan Website Matakuliah
Microteaching sebagai Media Pembelajaran Program Studi Pendidikan Fisika
tahun 2019 ?
F. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pada penelitian pengembangan website mata
kuliah Microteaching ini antara lain :
8
G. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan , pebeliti mampu membuat
inovasi dalam pembelajaran, sehingga juga dapat meningkatkan standar
kompentensi suatu lembaga pendidikan. Serta diharapkan lulusannya menjadi
lebih maju, baik dalam hal teknologi maupun pola pikir dengan cara
memanfaatkan sebuah teknologi yang sedang berkembang sekarang ini.
2. Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Dapat mempermudah dalam mengakses materi dan tugas
perkuliahan, serta menjadikan sarana belajar mandiri untuk memenuhi
kompentensi lulusan yang lebih berkarakter dan siap bersaing di era
modern ini.
b. Bagi Dosen
Pengembangan media pembelajaran yang berbasis web ini bias
dijadikan sebgai sarana informasi, inspirasi, kreatifitas, materi perkuliahan,
tugas perkuliahan, dan lain-lain.
c. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan terkait
pengembangan website serta menjadi bekal untuk tenaga pendidik dalam
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media
pembelajaran.
d. Bagi Program Studi Pendidikan Fisika
Dapat dijadikan sebagai pengembang media pembelajaran dalam
perkuliahan khususnya untuk mata kuliah Microteching dan untuk semua
mata kuliah yang berbentuk e-learning yang berbasis website yang
nantinya akan dapat diakses oleh siapapun.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rihal Hadi Maulana dengan hasil penelitian
berupa “ Pengembangan Website mata kuliah fisika sekolah sebagai media
pemebalajaran mahasiswa (2018)”, menyatakan bahwa pengembangan
Website pembeljaran itu sangat baik sehingga dapat digunakan dalam proses
pembelajaran.19
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rika Septiani dengan hasil penelitian berupa
“Pengembangan Web pembelajaran fisika sebagai suplemen mata kuliah
fisika dasar 1(2018)”,menyatakan bahwa pengembangan web ini sebagai
suplemen mata kuliah Fisika Dasar 1 menghasilkan perubahan dari segi
desain, warna tata letak, materi absensi serta bahan ajar lainnya yang
mendukung agar perkuliahan menjadi lebih menarik . 20
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ricky Firmansyah “Perancangan web based
learning sebagai media pembelajaran ict (2016)”,menyatakan bahwa
penggunaan web dapat memberikan suasana belajaran yang berbeda terhadap
peserta didik serat memberikan sumber belajar yang lebih bervariatif sehingga
dapat diakses dimana saja dan kapan saja selama terkoneksi dengan internet.21
4. Penelitian yang dilakukan oleh Ardiyan Asyhari dan Rahma Diani dengan hasil
penelitian “ pembelajaran fisika berbasis web enhanced course :
mengembangkan web-logs pembelajaran fisika dasar 1(2017)”,menyatakan
bahwa setelah dikembangakan WEC memungkinkan terjadi adanya interaksi
komunikasi interaktif anatara mahasiswa dan dosen baik secara indifidu
maupun kelompok dan menjadi sebuah alternative belajar online yang telah
divalidasi oleh para ahli-ahli sehingga WEC akhirnya dapat dikembangkan .22
5. Penelitian yang dilakukan oleh Asep Dwi Purwoto dengan hasil penelitian “
Pengembangan Web Pembelajaran Fisika sebagai Media Pembelajaran Mata
Kuliah Fisika Kuantum (2017)”,menyatakan bahwa web ini dikembangkan
melalui beberapa tahap seperti membuat akun, mendesain web serta materi
pembelajaran fisika kuantum sehingga menghasilkan web pembelajaran yangb
dapat diaplikasikan di pc, notebook, handpohne. 23
19
Rihal Hadi Maulana, Pengembangan Website Mata Kuliah Fisika Sekolah Sebagai Media
Pemebalajaran Mahasiswa (Bandar Lampung: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, 2018).
20
Rika Septiani, Pengembangan Web Pembelajaran Fisika Sebagai Suplemen Mata Kuliah Fisika Dasar 1
(Bandar Lampung: Tarbiyah dan Keguruan, 2018).
21
Ricky Firmansyah and Iis Saidah, “Perancangan Web Based Learning Sebagai Media Pembelajaran
Berbasis ICT,” Informatika 3, no. September (2016): 176–182.
22
Ardian Asyhari, “Http://Journal.Uny.Ac.Id/Index.Php/Jitp” 4, no. 1 (2017): 13–25.
23
Asep Dwi Purwoto, Pengembangan Web Pembelajaran Fisika Sebagai Media Pembelajaran Mata
Kuliah Fisika Kuantum (Bandar Lampung: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, 2017).
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
24
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis,Dan Prosedur (jakarta: Prenadamedia group, 2013).
25
Sugiyno, Metode Penelitian Pendidikan (bandung: cv ALFABETA, 2015).hlm 407
26
Budiyono Saputro, Manajemen Penelitian Pengembangan (Research & Development) Bagi Penyusun
Tesis Dan Disertasi, cet-1. (yogyakarta: aswaja pressindo, 2016).
11
27
Hanafi, “Konsep Penelitian R & D Dalam Bidang Pendidikan,” Saintifika Islamica: Jurnal Kajian
Keislaman 4, no. 2 (2017): 134,
https://www.researchgate.net/publication/335227473_Research_and_Development_RD_Inovasi_Produk_d
alam_Pembelajaran.
12
4. Langkah-langkah Penelitian
Revisi
Produksi
Produk
Albinus Silalahi, “DEVELOPMENT RESEARCH
28
Massal ( PENELITIAN PENGEMBANGAN ) DAN
RESEARCH,” no. July (2018).hlm 10
29
Asep Dwi Purwoto ‘pengembangan web pembelajaran fisika sebagai media pembelajaran mata kuliah
fisika kuantum’ (2017) h.13
13
Gambar 2.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan menurut Borg and Gall.
B. Acuan Teoritik
Rihal Hadi Maulana ‘Pengembangan Website mata kuliah fisika sekolah sebagai media pembelajaran
30
Allah mengajak manusia untuk berfikir dalam segala kedaan, agar ia dapat
mengambil hikmah dari semua yang telah Allah ciptakan. Dengan proses berfikir
manusia yang fitrah Allah hadirkan suatu ilmu pengetahuan yang baru dan
menambah hasanah bagi manusia berupa teknlhi informasi yang terus
berkembang seiiring bertambahnya pengetahuan manusia.
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
“medium” yang secara harfiah berati “pengantar” atau “perantara”, yatu
pengantar atau perantara sumber pesan dengan penerima pesan.
Media merupakan alat untuk menyampaikan informasi atau pesan
dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media digunakan dalam proses
komukasi, termasuk kegiatan belajar mengajar. Proses pembelajaran
mengandung lima kompinen komunikasi, yakni guru (komunikator), bahan
pembelajran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan
pembelajaran.
Dari beberapa penjelasan tersebut maka dapat ditari kesimpulan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pemikiran, dan perasaan siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.32
31
kementrian agama republik indonesia, Al-Qur’a,.
32
Divayana, Suyasa, and Sugihartini, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Untuk
Matakuliah Kurikulum Dan Pengajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan
Ganesha.”
16
33
Firmansyah and Saidah, “Perancangan Web Based Learning Sebagai Media Pembelajaran Berbasis
ICT.”
34
Divayana, Suyasa, and Sugihartini, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Untuk
Matakuliah Kurikulum Dan Pengajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan
Ganesha.”
17
35
zainal aqib, Model- Model , Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif), cet-1. (bandung:
cv. yrama widya, 2013).hlm 51-55.
36
Kurniawan and Masjudin, “Pengembangan Buku Ajar Microteaching Berbasis Praktik Untuk
Meningkatkan Keterampilan Mengajar Calon Guru.”
19
pendidik / calon
pendidik. 37
37
Helmiati, Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengjar, cet-1. (yogyakarta: aswaja pressindo,
2013).hlm. 23-25.
38
Harun Joko Prayitno, Desain Dan Pedoman Pembelajaran Mikro, cet-1. (Surakarta: penerbit
muhammadiyah university press, 2019).
22
Mika ambarawati ‘analisis mengajar keterampilan calon guru pendidikan matematika pada mata kuliah
39
1. PENGENALAN
TENTANG 2. PENYAJIAN MODEL DAN
PENGAJARAN MIKRO DISKUSI
3. PERENCAAN / PERSIAPAN
MENGAJAR 4. A. PRAKTEK MENGAJAR
4. B. OBSERVASI / PEREKAMAN
5. DISKUSI / UMPAN BALIK
6. PERENCANAAN / PERSIAPAN
7. A. PRAKTEK MENGAJAR ULANG
ULANG
4. E-Learning
a. Pengertian E-Learning
Istilah e-learning terdiri dari dua kata yaitu : E dan Learning. E
berasal dari singkatan elektronik yang berate bendayang dibuat dengan
menggunakan prinsip elektronika. Sedangankan learning memiliki arti
pembelajaran atau belajar. Dengan demikian e- learning dapat diartikan
dengan proses pembelajaran dengan memakai perangkat elektronik seperti
komputer. Menurut Kartasasmita, salah satu ciri dari e-learning adalah
perpaduan antara teknologi dengan berbagai terapan paktis, kemudahan
mengakses ke sumber belajar, ke pendidik, dan kesesama peserta didik
melalui internet. Oleh sebab itu, istilah e-learning sering disamaakan
dengan online course, online learning, internet enable learning, virtual
learning atau web-based learning. Namun beberapa istilah tersebut
memiliki perbedaan dengan e-learning. Penggunaan alat elektronik seperti
komputer saat proses pembelajaran dan mengakses informasi yang
40
munardji, Pengajaran Mikro, cet-1. (Tulung Agung: bagian penerbitan STITM, 2008).h.4-5.
28
41
lidia dkk simanihuruk, E-Learning Implementasi, Strategi Dan Inovasinya, cet-1. (medan: penerbit
yayasan kita menulis, 2019).
42
Johanes Andry and Mario Stefanus, “Pengembangan Aplikasi E-Learning Berbasis Web Menggunakan
Model Waterfall Pada SMK Strada 2 Jakarta,” Jurnal Fasilkom 10, no. 1 (2020): 1–10.
43
Firmansyah and Saidah, “Perancangan Web Based Learning Sebagai Media Pembelajaran Berbasis
ICT.”
44
OJF dkk Wassalam, “Implementasi Dan Pengembangan Sistem E-Learning Berbasis Web Pada Stimik
Muhammadiyah Paguyangan” (n.d.): 104–107.
45
hernik pujiastutik, “Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran E- Learning Berbasis Web Pada Mata
Kuliah Belajar Pembelajaran i Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa” (2017).
46
Dewi Salma Prawiradilaga and Uwes a Chaeruman, Mozaik Teknologi Pendidikan - e-Learning Dalam
Pendidikan Jarak Jauh, cet 1. (jakarta: Prenadamedia group, 2016).
29
c. Fungsi E-Learning
E-Learning memiliki beberapa fungsi dalam pembelajaran yaitu :
1) Suplemen (tambahan)
Peserta didik bisa memilih untuk menggunakan atau tidak
menggunakan e- learning dalam pembelajaran (tidak
diwajibkan menggunakan e-learning).
2) Komplemen (pelengkap)
Pengajar dapat melengkapai materi ajar yang belum
disampaikan di kelas dengan menggunakan e-learning dalam
proses pembelajaran.
3) Subtitusi (pengganti)
Model kegiatan pembelajarann didalam kelas dapat
digantikan dengan menggunakan internet. Pembelajarann
dengan internet ini bertujuanagar dapat membuat peserta
didik melakukan pembelajarannsesuai dengan waktu,
aktivitas, serta sesuaindengan kondisi peserta didik
(fleksibel).
30
d. Manfaat E-Learning
Pembelajaran e-learning memiliki manfaat untuk bagi pendidik dan
peserta didik. Adapun manfaat tersebut yaitu:
1) Bagi Peserta didik
Penggunaan e-learning dalam pembelajaran memberikan
beberapa manfaat bagai peserta didik seperti :
a) peserta didik dap[at melakukan komunikasi
dengan peserta didik lainnya mengenai materi
pelajaran setiap saat
b) peserta didik dapat mengakses materi ajar
dimana saja dan kapan saja.
2) Bagi Pendidik
Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan e-
learning memberikan manfaat bagi pengajar seperti :
a) Mempermudah pengajar untuk mengupdate bahan
ajar sesuai dengan perkembangan keahlian saat
ini.
b) Meningkatkan pengetahuan/ wawasan serta
mengembangkan kualitas diri.
c) Pengajar dapat mengetahui durasi waktu yang
digunakan, materi yang dipelajari, berapa kali
materi tersebut akan diperlajari serta dapat pula
mengendalikan kehiatan belajar peserta didik.
d) Pengajar dapat mengetahui soal-soal yang
dikerjakan peserta didik.
e) Pengajar dapat memeriksa tugas dan memberikan
hasilnya langsung kepada peserta didik.
47
simanihuruk, E-Learning Implementasi, Strategi Dan Inovasinya. Op.cit .hlm 14-22.
32
6. Website
a. Pengertian Website
World Wide Web atau WWW atau juga dikenal dengan website
adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga
bisa diakses dimana pun selama terkoneksi dalam jaringan internet.
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman
yang digunakan untuk menampilkan informasi yang terdiri dari teks,
gambar, suara, animasi, dan gabungan dari semua itu yang saling terkait
48
nur siti Alfath, PENGEMBANGAN MEDIA BLENDED LEARNING BERBASIS WEB ENHANCED
COURSE PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR 2 JURUSAN (semarang: fakultas matematika dan ilmu
pengetahuan alam universitas negeri semarang, 2013).
34
3) Website Interaktif
Adalah website yang dapat digunakan untuk berinteraksi
dengan sesama penggunanya seperti forum diskusi dan blog. 51
b. Website Pembelajaran
Pembelajaran berbasis web yang lainnya adalah Web Based
Learning (WBL) adalah pembelajaran yang berhubungan dengan materi
ajar yang disajikan melalui web browser (seperti internet explore, mozila
49
Divayana, Suyasa, and Sugihartini, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Untuk
Matakuliah Kurikulum Dan Pengajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan
Ganesha.”
50
Tino Feri Efendi, “Pengembangan Website Smk Negeri 3 Sukoharjo,” Seminar Nasional Sistem
Informasi (SENASIF) 1, no. 1 (2017): 957–964.
51
Ani Oktarini Sari and Ari Abdilah, Buku Web Programming I Berisikan Materi Belajar Mengenai
Dasar- Dasar Pemrograman Web . Buku Ini Direkomendasikan Bagi Pemula Belajar Pemrograman Web .
Buku Ini Menjelaskan Bagaimana Belajar Dasar-Dasar Pemrograman Web Dengan Mudah , Praktis Dan
Cepat Disertakan Contoh Latihan-Latihan . Dan Adanya Latihan Contoh Studi Kasus Membuat Website
Yang Responsive . Buku Ini Membahas Mengenai Dasar-Dasar Bahasa Pemrograman Web Antara Lain :
HyperText Markup Language ( HTML ), Cascading Style Sheets ( CSS ), Hypertext Preprocessor ( PHP )
Dan JavaScript . Buku Ini Diterbitkan Atas Kerjasama Dengan Universitas Bina Sarana Informatika,
2015.
35
firefox, dan lain-lain). 52 Web based learning sering disebut juga daring
learning yang merupakan suatu sistem atau proses untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar jarak jauh melalui aplikasi web dan jaringan
internet.
Beberapa kelebihan dari pemanfaatan internet untuk WBL, yaitu:
1) Kelas tidak membutukan bentuk fisik, semuanya dapat di
dibangun melalui aplikasi internet.
2) Melalui internet lembaga pendidikan akan dapat lebih fokus
pada program penyelenggaraan pendidikan/ latihan.
3) Program Web based learning dapat dilaksanakan dan di
update secara cepat.
4) Dapat diciptakan intrraksi yang bersifat real time (chatting,
video conference) maupun non real time (e-mail, bulletin,
board, mailing list).
5) Dapat mengakomodasikan keseluruhan proses pembelajaran,
mulai dari registrasi, penyampaian materi, diskusi, evaluasi,
dan juga transaksi.
6) Dapat diakses dari local mana saja yang bersifat global.
7) Materi dapat dirancang secara multimedia dan dinamis.
8) Siswa dapat terhubung ke berbagai perpustakaan maya
diseluruh dunia dan menjadikannya sebagai media penelitian
dalam meningkatkan pemahaman dan bahan ajar.
9) Guru dapat secara cepat menambah refrensi bahan ajar yang
bersifat studi kasus,trend industri, dan proyeksi teknologi ke
depan melalui berbagai sumber untuk menambah wawasan
peserta terhadap bahan ajar.53
C. Penelitian Yang Relevan
sebelum penelitian ini dilakukan, sudah ada beberapa peneliti yang melakukan
penelitian-penelitian terkait web pembelajaran yang di terapkan disekolah. Asep
Dwi Purwoto dengan hasil penelitian dan pengembangan berupa web pembelajaran
fisika sebagai media pembelajaran mata kuliah fisika kuantum. 54 Rihal Hadi
Maulana dengan hasil penelitian dan pengembangan berupa website mata kuliah
fisika sekolah sebagai media pembelajaran mahasiswa. 55 Rika Septiani dengan hasil
penelitian dan pengembangan berupa web pembelajaran sebagai suplemen mata
kuliah elektronika dasar 1.56Ardiyan Asyhari, Rahma Diani dengan hasil penelitian
52
Firmansyah and Saidah, “op.cit 178.”
53
Maulana, Pengembangan Website Mata Kuliah Fisika Sekolah Sebagai Media Pemebalajaran
Mahasiswa.40-41
54
Purwoto, Pengembangan Web Pembelajaran Fisika Sebagai Media Pembelajaran Mata Kuliah Fisika
Kuantum.
55
Maulana, Pengembangan Website Mata Kuliah Fisika Sekolah Sebagai Media Pemebalajaran
Mahasiswa.
56
Septiani, Pengembangan Web Pembelajaran Fisika Sebagai Suplemen Mata Kuliah Fisika Dasar 1.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
57
Asyhari, “Http://Journal.Uny.Ac.Id/Index.Php/Jitp.”
58
Firmansyah and Saidah, “Perancangan Web Based Learning Sebagai Media Pembelajaran Berbasis ICT.”
59
Mika Ambarawati, “Analisis Keterampilan Mengajar Calon Guru Pendidikan Matematika Pada
MataKuliah Micro Teaching,” PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan 5, no. 1 (2016): 81.
37
Revisi Produksi
Produk Massal
60
Maulana, Pengembangan Website Mata Kuliah Fisika Sekolah Sebagai Media Pemebalajaran
Mahasiswa.Hlm 47
38
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan menurut Borg and Gall
61
Ibid.48
39
Desain
Mendesain Web Mengumpulkan Isi Produk
Adapun penjelasan dari prosedur desain dalam pengembangan Borg and Gall
diatas adalah :
1. Potensi dan Masalah
Penelitian biasa dilakukan karena terjadinya potensi atau masalah. Potensi
sendiri merupakan suatu hal yang apabila dimaksimalkan maka akan
menghasilkan nilai tambah. Sedangkan masalah juga dapat dijadikan potensi jika
kita juga memaksimalkannya. Masalah sendiri merupakan sebuah penyimpangan
atara yang diharapkan dengan yang terjadi pada kenyataan.62
Potensi yang dapat dimaksimalkan penggunaannya dalam penelitian ini
adalah penggunaan teknologi informasi dan internet dan lain sebagainya yang
62
Sugiyno, Metode Penelitian Pendidikan.
40
63
Sohibun Sohibun and Filza Yulina Ade, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Class
Berbantuan Google Drive,” Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah 2, no. 2 (2017): 121.
64
Sugiyno, Metode Penelitian Pendidikan.
41
7) Penyusunan RPP
8) Model –model pembelajaran
9) Daftar Pustaka
4. Validasi Desain
Validasi desain adalah suatu proses kegiatan yang digunakan untuk
menilai keefektifan suatu rancangan produk baru secara rasional. Dikatakan
rasional karena validasi ini dinilai berdasarkan pemikiran rasional yang
dilakukan oleh beberapa ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai
rancangan produk baru, agar dapat diketahui kekuatan dan kelemahan darin
produk tersebut.65
a. Ahli media Pembelajaran
Validasi ahli media dilakukan untuk mengetahui kualitas teks,
bahasa, dan gambar pada produk yang dibuat. Adapun langkah-langkah
adalah sebagai berikut :
1) Menentukan indikator penelaian.
2) Membuat instrument penilaian berdasarkan indikator penilaian.
3) Memberikn penilaian terhadap produk yang telah dibuat.
4) Mengevaluasi produk yang telah diberi nilai.
5) Mengonsultasikan hasil perbaikan kepada pembimbing.
b. Ahli materi
Validasi ahli materi dilakukan untuk menguji dan menilai
kelengkapan dan kebenaran materi, apakah sudah sesuai dengan kurikulum
yang sedang digunakan.Adapun langkah-langkah yang digunakan pada
validasi materi adalah sebagai berikut :
1) Menentukan indikator penilaian.
2) Menyusun instrument penilaian berdasarkan indikator.
3) Memberikan penilaian terhadap produk apakah sudah sesuai
dengan materi pembelajaran.
4) Mengevaluasi dan memvalidkan produk yang telah di validasi
oleh ahli materi.
Hasil dari validasi produk tersebut kemudian dianalisis dan
dilakukan revisi berdasarkan masukan dan saran dari para ahli sebelum
dilakukan proses pengolahan dan proses produksi.
5. Revisi Desain
Setelah produk selesai di validasi oleh para ahli maka dapat diketahui
kelemahannya melalui komentar, kritik dan saran oleh para validator. Hasil
validasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki atau
menyempurnakan desain produk tersebut agar lebih relevan untuk digunakan
6. .Uji Coba Produk
65
Ibid.
42
66
Ibid.
67
Maulana, Pengembangan Website Mata Kuliah Fisika Sekolah Sebagai Media Pemebalajaran
Mahasiswa.52
68
“Lembar Angket Kuisioner Tanggapan Mahasiswa,” n.d.
43
Adapun hasil angket wawancara dengan salah satu dosen program studi
pendidikan fisika UIN Raden Intan Lampung sangat mendukung dengan adanya
penelitian dan pengembangan media pembelajaran terutama berbasis web, karena
melihatb di era pandemic seperti ini di tuntut untuk pembelajaran secara online. Di
program studi pendidikan fisika sendiri sudah ada beberapa pembelajaran yang
menggunakan media pembelajaran berbasis website, hal ini bisa menjadikan
program studi pendidikan fisika semakin maju karena memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi yang dalam hal ini adalah e-learning berbasis website. 69
G. Analisis Kebutuhan
Peneliti menganalisis kebutuhan yang ada dan ditemukan dilapangan melalui
pra penelitian dengan menggunakan angket kuesioner terhadap mahasiswa dan
wawancara terhadap dosen Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, di temukan beberapa
kebutuhan.
Peneliti menganalisis kebutuhan yang ada dan ditemukan dilapangan melalui
pra penelitian dengan wawancara terhadap dosen Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung,
ditemukan beberapa kebutuhan yang dianggap penting dan perlu untuk peneliti
jadikan latar belakang diadakannya penelitian ini. Hasil anaslisis kebutuhan
berdasarkan wawancara yang telah didapatkan yakni : perlunya inovasi media
pembelajaran yang dapat memudahkan proses pembelajaran pada saat ini yang
banyak dituntut dengan pembelajaran berbasis online dan itu juga baik bagi dosen
sebagai pengajar dan juga mahasiswa yang belajar.
H. Rancangan Media
Produk yang dihasilkan pada penelitian dan pengembangan ini berupa website
mata kuliah microteaching. Peneliti melakukan pembuatan desain terkait yang akan
dikembangkan yaitu berupa website mata kuliah microteaching sebagai media
pembelajaran Program Studi Pendidikan Fisika yang diperuntukan untuk
mahasiswa. Adapun rancangan website mata kuliah microteaching yang ditujukan
kepada bagan di bawah ini :
MENU
HOME PROFILE
SILABUS
FISIKA MICRO
MICRO
DASAR II TEACHING
TEACHING
KETERAMPILAN DASAR
MENGAJAR
SYARAT MENEMPUH
PEMBELAJARAN MIKRO
70
Maulana, Pengembangan Website Mata Kuliah Fisika Sekolah Sebagai Media Pemebalajaran
Mahasiswa.
45
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Angket Kuesioner Mahasiswa
No Variabel Indikator Sub Indikator No Soal
1 ICT (Information - Penggunaan ICT 1.2
Communication
and Technology)
46
Alat Peraga 4
Bahan Ajar 5
E-Learning 6,7,8,9,10
TABEL 3.2
2. Analisis Data
Analisis data ini dilakukan setelah mendapatkan hasil data dari pra
penelitian dengan menggunakan observasi dan instrument angket kuesioner
terhadap mahasiswa dan juga wawancara terhadap dosen Program Studi
Pendidikan Fisika. Intrumen yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengolah
ataupun menganalisis suatu data, sangat bergantung pada jenis data itu sendiri.
Jenis data yang digunakan pada tahap validasi ahli materi, ahli media, dan
respon mahasiswa berupa data kualitatif yang diolah secara kuantitatif. Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka dan data kualitatif adalah data yang
berbentuk kata, kalimat, atau gambar. Pengumpulan dilakukan melalui kualitatif
kemudian di konversikan ke data kuantitatif berupa angka yang diperoleh dari
47
Sm = Skor maksimal 73
Tabel 3.4
Interval Kriteria
0%-20% Sangat kurang baik
71
Ibid.
72
Ibid.59
73
Asyhari, “Http://Journal.Uny.Ac.Id/Index.Php/Jitp.”hlm 3
74
Ibid.
48
SS = Skor rata-rata
Sm = Skor maksimal
Tabel 3.5
Interval Kriteria
81%-100 Sangat baik
61%-80% Baik
49
Setelah diperoleh data dari hasil uji coba produk, maka tahap selanjutnya
adalah peneliti akan menganalisis data tersebut. Skor dari setiap pernyataan untuk
seluruh hasil uji coba produk di rata-ratakan dan dinyatakan dalam bentuk
persentase dengan menggunakan persamaan :
𝑆
%S = 𝑆 x100%
𝑚
Keterangan :
SS = Skor rata-rata
Sm = Skor maksimal75
Tabel 3.6
Interval Kriteria
81%-100% Sangat baik
61%-80% Baik
41%-60% Cukup baik
21%-40% Kurang baik
0%-20% Sangat kurang baik
75
Ibid.
76
Maulana, Pengembangan Website Mata Kuliah Fisika Sekolah Sebagai Media Pemebalajaran
Mahasiswa.hlm 62
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tahap analisis dan uji coba dengan jumlah total subjek yaitu 19 peserta didik
semester VII . Pelaksanaan penelitian ini pada bulan November 2021. Hasil
pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini adalah menghasilkan Website
mata kuliah Microteaching sebagai media pembelajaran.
B. Kelayakan Media
Langkah-langkah yang digunakan dalam menguji kelayakan media Website
mata kuliah Microteaching sebagai media pembelajaran pada program studi
pendidikan fisika, disesuaikan dengan prosedur pengembangan Borg and Gall yang
dijelaskan sebagai berikut :
1. Potensi dan Masalah
Penelitian biasa dilakukan karena terjadinya potensi atau masalah. Potensi
sendiri merupakan suatu hal yang apabila dimaksimalkan maka akan
menghasilkan nilai tambah. Sedangkan masalah juga dapat dijadikan potensi jika
kita juga memaksimalkannya. Masalah sendiri merupakan sebuah penyimpangan
atara yang diharapkan dengan yang terjadi pada kenyataan.77
Potensi yang dapat dimaksimalkan penggunaannya dalam penelitian ini
adalah penggunaan teknologi informasi dan internet dan lain sebagainya yang
dapat digunakan dalam proses pembelajaran78. Sedangkan masalah yang terdapat
dalam penelitian ini adalah kurangnya media pembelajaran yang dapat digunakan
mahasiswa dalam proses pembelajaran microteaching.potensi dan masalah
tersebut di dapatkan dari pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Oleh sebab
itu dalam penelitian ini akan dikembangan sebuah Website mata kuliah
microteaching sebagai media pembelajaran.
2. Pengumpulan Informasi
Pada tahap pengumpulan data, dilakukan setelah melakukan peneitian
potensi dan masalah untuk mendapatkan kumpulan informasi data. Data tersebut
digunakan untuk membuat media pembelajaran berupa Website mata kuliah
Microteaching.
Adapun data yang dikumpulkan untuk membuat website ini bersumber
dari buku, jurnal,internet dan lain sebagainya.
3. Desain Produk
Banyak produk yang dihasilkan dalam penelitian research and
development . Dalam dunia pendidikan produk yang dihasilkan oleh penelitian
ini berupa media pendidikan, buku ajar,modul dan lain sebagainya. 79
Pada tahap ini peneliti dapat membuat secara rinci desain awal produk,
gaya, dan kebutuhan material guna menghasilkan produk berupa Website mata
77
Sugiyno, Metode Penelitian Pendidikan.
78
Sohibun Sohibun and Filza Yulina Ade, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Class
Berbantuan Google Drive,” Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah 2, no. 2 (2017): 121.
79
Sugiyno, Metode Penelitian Pendidikan.
52
a. Storyboard
Storyboard memuat alur media pembelajaran microteaching dari
awal sampai akhir media. Berikut ini hasil perancangan dari beberapa
halaman media pembelajaran :
FISIKA ASIK
MENU ˇ
53
HOME ˇ PROFILE
FISIKA ASIK
HOMEˇ
MATA KULIAH
MICROTEACHING ˇ
4. Validasi Desain
Setelah produk dikembangkan sesuai desain produk yang telah dibuat,
produk akan melewati beberapa tahap validasi yaitu tahap validasi ahli materi,
ahli media pembelajaran dan ahli ilmu teknlogi. Tahap validasi ini dilakukan
dengan harapan dapat memberikan masukan saran serta komentar mengenai
kekurangan produk yang dibuat agar menjadi lebih baik dan layak untuk di
gunakan. Tahap validasi produk terdiri dari beberapa orang ahli yaitu 2 orang
ahli materi, 2 orang ahli media dan 1 orang ahli teknologi. Tahap ini juga
mengetahui respon penilaian mahasiswa prodi pendidikan fisika terhadap produk
yang dihasilkan dengan perhitungan skala likert. Adapun validasi tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Validasi ahli materi
Validasi ahli materi dilakukan dengan cara mengisi angket penilaian
pada masing-masing aspek penelitian yang terdiri dari empat aspek yaitu
kualitas isi, penyajian media, bahasa dan keterlaksanaan. Dalam tahap ini
memerlukan dua orang ahli materi yang merupakan dosen dari Program
Studi Pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
yang memiliki kompentesi sesuai dengan konsep media yang
dikembangkan. Dua validator tersebut adalah sebagai berikut :
V2 16 20 80%
Berdasarkan hasil table 4.1 dan 4.2 bahwa validasi para ahli materi
yang terdiri dari dua validator yaitu ibu Happy Komike sari, M. Si., dan
bapak Ajo Dian Yusandika, M. Sc. Penilaian yang terbagi menjadi empat
aspek yaitu kualitas isi, penyajian media, bahasa, dan keterlaksanaan.
Dengan menggunakan skala likert data yang diperoleh lalu dikelola dengan
hasil persentase masing-masing penilaian validator 1 sebesar 85% untuk
kualitas isi, 95% untuk penyajian media, 100% untuk bahasa, dan 100%
untuk keterlaksanaan. Sedangankan persentase penilaian validator 2
sebesar 80% untuk kualitas isi, 80% untuk penyajian media, 80% untuk
bahasa, dan 80% untuk keterlaksanaan.
56
- - - 78,25% Baik
Rata-rata total
Berdasarkan hasil tabel 4.3 dan 4.4 bahwa validasi para ahli media
yang terdiri dari dua validator yaitu Ibu Sri Latifah. M. Sc., dan Bapak
Sodikin, M. Pd. Penilaian yang terdiri darin empat aspek yaitu kualitas
tampilan, bahasa, pengoprasian perangkat, keterlaksanaan. Dengan hasil
persentase masing masing penilaian validator 1 sebesar 77,1% untuk
kualitas tampilan, 70% untuk bahasa, 80% untuk pengoprasian perangkat,
dan 80% untuk keterlaksanaan. Sedangkan persentase penilaian validator 2
sebesar 88.5% untuk kualitas tampilan, 90% untuk bahasa, 100% untuk
pengoprasian perangkat, dan 100% untuk keterlaksanaan.
5. Revisi Desain
Setelah tahap validasi desain/ produk selesai oleh para ahli, maka tahap
selanjutnya adalah merevisi desain/ produk tersebut sesuai dengan saran dan
masukan para ahli.. Hasil validasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki atau menyempurnakan desain produk tersebut agar lebih relevan
untuk digunakan. Setelah diperbaiki maka di dapatkan tampilan Website seperti
berikut ini :
Presentase 85 87 85,8
86 85.8
85.5 85
85
84.5
84
Respon
angket
peserta didik
7. Revisi Produk
Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan dengan dosen ahli materi,
dosen ahli media dan dosen ahli teknologi terhadap pengembangan Website mata
kuliah Microteaching sebagai media pembelajaran program studi pendidikan
fisika. Terdapat beberapa revisi produk sesuai saran dan arahan para ahli agar
produk lebih efektif dan efisien. Penyampaian kritik dan saran disampaikan pada
table berikut :
Tabel 4.8 Hasil, Kritik, dan Saran Validator
No Penilai Kritik dan saran Hasil
perbaikan
C. Pembahasan
Pengembangan media pembelajaran berupa Website mata kuliah Microteaching
dengan menggunakan model pengembangan Borg and Gall (potensi dan masalah,
pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba
produk, revisi produk). Berdasarkan analisis peneliti selama mengumpulkan
informasi , diketahui bahwa dalam proses pembelajaran microteaching kurangnya
pengunaan media pembejaran yang dapat memfasilitasi peserta didik, selain itu
pendidik hanya memberikan gambaran materi tanpa memberikan media
pembelajaran yang pasti kepada peserta didik. Peserta didik membutuhkan
supplement pendukung pembelajaran yang praktis dan efisien yaitu berupa Website
yang dapat menunjang proses pembelajaran Microteaching yang dapat digunakan
dimana saja dan akapan saja.
Tahap Selanjutnya yaitu tahap pengumpulan informasi, setelah dilakukan
proses penelitian potensi dan maslah makan didapatkan kumpulan data yang
digunakan untuk membuat isi Website mata kuliah microteaching. Adapun data
yang diperoleh ini berasal dari beberapa buku , jurnal, dan juga internet.
Tahap selanjutnya yaitu tahap desain produk. Peneliti merancang desain media
yang akan dikembangakan. Media pembelajaran yang akan dikembangakan berupa
Website untuk mata kuliah Microteaching. peneliti juga mengumpulkan beberapa
rujukan buku microteaching yang dapat digunakan untuk mengisi website tersebut.
Tahap selanjutnya yaitu tahap validasi desain. Dalam tahap ini desain produk
akan divalidasi oleh para ahli sebelum diuji cobakan ke peserta didik maupun
kepada pendidik. Validasi yang dilakukan berupa validasi ahli materi, validasi ahli
media serta validasi ahli IT. Hasil validasi yang telah dilakukan diantara lain adalah
sebagai berikut :
1. Hasil Validasi Ahli Materi
Tahap validasi ahli materi ini melibatkan dua orang dosen pendidikan
fisika sebagai ahli materi. Penilaian ahli materi ada beberapa aspek penilaian
yang terdiri dari kualitas isi, penyajian media, bahasa, serta keterlaksanaan.
Proses ahli materi dilakukan dua kali dengan beberapa saran dan masukan.
Penilaian materi oleh dua ahli materi dengan hasil rata-rata 87,5% dengan
kategori penilaian “sangat baik”, dengan demikian produk Website mata kuliah
Microteaching sebagai media pembelajaran sudah baik serta relevan untuk
digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Tahap Validasi Ahli Media
Tahap validasi ahli media melibatkan dua orang dosen pendidikan fisika
sebagai ahli media. Penilaian ahli media meliputi beberapa aspek yang
diantaranya kualitas tampilan, bahasa, pengoprasian perangkat, dan
keterlaksanaan. Pada proses validasi ini dilakukan sebanyak dua kali dengan
saran dan masukan dari tiap ahli media. Penilaian media oleh dua validator media
63
target audiens yang akan menggunakan website tersebut, langkah selanjutnya yaitu
membuat nama domain dan memilih platform web hosting, tahap selanjutnya yaitu
menginstall aplikasi WordPress. Setelah aplikasi terinstall peneliti harus memilih
tema yang menarik, adapun cara menginstall tema yaitu masuk ke dashboard
WordPress dan arahkan kursor ke Tab Appreance. Pilih Themes dan klik Add New,
cari tema yang diingnkan, klik tombol install. Langkah terakhir pada pembuatan
Website yaitu menginstall plug in, WordPress memiliki sejumlah plug in yang
mendukung dan menyempurnakan fungsionalitas situs, seperti kemampuan untuk
menambahkan admin, perlindungan dan keamanan website dan lain sebagainya,
adapun plugin WordPress yang digunakan oleh peneliti yakni Yoast SEO. Adapun
cara mengisntall plugin yaitu klik opsi plugins yang dapat ditemukan di dashboard
WordPress. Setelah itu klik tombol add New yang ada diatas halaman, ketik nama
plugin yang diinginkan dikolompencarian. Setelah itu klik tombol install New
.instalasi , klik aktif Plugs.
Setelah Website selesai dibuat, ada beberapa langkah yang digunakan agar bisa
masuk ke dalam Website tersebut langkah pertama yaitu masuk ke hosting account
dengan cara memasukkan Username dan Pasword, lalu klik login.
Setelah berhasil login kedalam hosting account akan muncul banyak menu pada
tampilan awalnya, peneliti harus menscroll kebawah sampai ditemukan judul menu
“SOFTACUOUS APSS INSTALLER” dibawah tulisan tersebut klik menu
WordPress.
Setelah mengklik menu WordPress tersebut, akan muncul tampilan berikutnya
dan pebeliti hanya harus menscroll lagi untuk menemukan dan mengklik icon/ menu
“admin” , maka secara otomatis kita akan berada pada tampilan dashboard Website
fisikaasik.com.
Untuk menambahkan postingan pada Website tersebut pilih menu “POST –
Tambah Baru”.
Pada halaman Tambah baru / Add New akan muncul tampilan kolom Judul,
diisi sesuai dengan postingan apa yang akan kita upload.di bawahmya terdapa yang t
tombol (+) yang jika tombol tersebut di klik akan muncul menu tampilan pilihan
bentuk postingan seperti apa yang ingin kita pilih, misalahkan dalam bentuk
paragraf, berkas, video dan masih banyak lagi. Setelah selesai menentukan bentuk
posting, maka kita dapat mengklik tombol “terbitkan” yang berwarna merah dipojok
kanan atas dan secara otomatis postingan tersebut akan terunggah di Website
fisikaasik.com.
Setelah mengunggah beberapa postingan yang berisikan materi mata kuliah
Microteaching, selanjutnya peneliti membuat tombol-tombol menu sesuai dengan
desain yang telah dibuat sebelumnya. Adapun cara untuk membuat menu-menu
tersebut adalah sebagai berikut. Yang pertama klik Dashboard pilih dan klik
TAMPILAN – Menu. Setelah itu akan muncul tampilan halaman menu, pada
halaman kita akan membuat beberapa menu dengan menggunakan postingan yang
65
telah terunggah beberapa waktu lalu. Pada halaman tersebut terdapat tulisan
“TAMBAHKAN ITEM MENU” dibawahnya terdapat 4 kolom, jika peneliti
menggunakan postingan yang telah terunggah maka peneliti harus memilih kolom
ke 2 “POS”, setelah kolom POS di klik maka akan muncul berbagai judul postingan
yang peneliti jadikan sebagai menu disamping tulisan judul tersebut juga terdapat
kotak kosong guna menceklis pilihan judul apa yang akan dibuat menjadi menu.
Setelah judul tersebut di ceklis maka peneliti harus men-klik tombol
“TAMBAHKAN KE MENU”.
Setelah menu tersebut berhasil dibuat, tetap dihalaman, itu terdapat tulisan
“STRUKTUR MENU” struktur menu ini gunanya untuk mengatur tampilan tata
letak menu pada Website. Setelah struktur menu selesai diatur lalu klik tombol
“SIMPAN MENU”.
Setalah itu kita dapat melihat tampilan akhir dengan mengklik logo fisika asik
tersebut, maka akan muncul di beranda website fisikaasik.com dan kita dapat
melihat menu dan postingan yang telah di unggah disana.
Adapun kendala yang peneliti alami saat memposting materi pada Website
tersebut adalah tidak munculnya gambar yang telah diposting pada web tersebut dan
peneliti juga tidak bisa memposting video dalam kapasitas lebih dari 100MB
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan ananlisis data dan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Pengembangan Website ini dirancang untuk digunakan oleh mahasiswa
sebagai penunjang pembelajaran Microteaching. karena dapat digunakan
dimana saja dan kapan saja, selain itu website inin sangat mudah digunakan
tanpa harus mengerti bahasa pemrograman.
2. Kelayakan Website Microteaching sebagai media pembelajaran ditinjau dari
aspek-aspek yang tersedia menurut hasil penilaian para ahli materi sebesar
87,5% , ahli media sebesar 78,25%,dan ahli teknologi sebesar 55,5% dalam
rangkaian tahap pengembangan Website mata kuliah Microteaching sebagai
media pembelajaran secara keseluruhan termasuk dalam kategori “ baik”,
yang artinya media yang dikembangakan ini baik sehingga layak untuk
digunakan sebagai media pembelajaran.
3. Produk website mata kuliah microteaching juga diujikan kepada mahasiswa
pendidikan fisika untuk melihat seberapa besar respon dan tanggapan
mahasiswa terhadap keakuratan website mata kuliah microteaching . dengan
hasil respon mahasiswa menunjukkan angka sebesar 85,9% dengan kategori
“sangat baik” sehingga website ini layak di gunakan dalam proses
pembelajaran microteaching.
B. Saran
1. Saran Pemanfaatan
Peneliti sangat mengharapkan hasil pengembangan media pembelajaran
berupa website ini, dapat digunakan dalam proses pembelajaran microteaching
sehingga lebih bermanfaat.
2. Saran Pengembangan Produk Lebih Lanjut
Diharapkan website sebagai media pembelajaran yang dikembangkan kali
ini, dapat dikembangkan kembali oleh peneliti selanjutnya.
67
DAFTAR PUSTAKA
aqib, zainal. Model- Model , Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif).
Cet-1. bandung: cv. yrama widya, 2013.
Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan ke.
jakarta: Balai Pustaka, 1990.
Diniaty, Artina, and Sri Atun. “Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, Volume 1 – Nomor 1,
April 2015.” Journal Articel 1, no. April (2015): 36–45.
Divayana, Dewa Gede Hendra, P. Wayan Arta Suyasa, and Nyoman Sugihartini.
“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Untuk Matakuliah Kurikulum
Dan Pengajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas
Pendidikan Ganesha.” Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(JANAPATI) 5, no. 3 (2016): 149.
Drs. Daryanto. Menyusun Modul Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru Dalam Mengajar.
Edited by Suyatri Darmiatun. Cet-1. yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2013.
Firmansyah, Ricky, and Iis Saidah. “Perancangan Web Based Learning Sebagai Media
68
kementrian agama republik indonesia. Al-Qur’a,. Tanda tash. jakarta: karya agung
surabaya, 2017. http://tashih.kemenag.go.id.
Kurniadi, Moch Rizky Prasetya. “Arti Mata Kuliah Di Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI).” Lektur.Id. Last modified 2020. Accessed June 28, 2021.
https://lektur.id/arti-mata-kuliah/#:~:text=Satuan pelajaran yang diajarkan
di,berasal dari kata dasar mata.
Maulana, Rihal Hadi. Pengembangan Website Mata Kuliah Fisika Sekolah Sebagai
Media Pemebalajaran Mahasiswa. Bandar Lampung: Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan, 2018.
munardji. Pengajaran Mikro. Cet-1. Tulung Agung: bagian penerbitan STITM, 2008.
Prawiradilaga, Dewi Salma, Diana Ariani, and Hilman Handoko. “Mozaik Teknologi
Pendidikan.Pdf.” jakarta: Prenadamedia group, 2016.
Prayitno, Harun Joko. Desain Dan Pedoman Pembelajaran Mikro. Cet-1. Surakarta:
penerbit muhammadiyah university press, 2019.
Saregar, Antomi, Eti Hadiati, and dkk. “Developing Web-Enhanced Course in Basic
Electronic Course Developing Web-Enhanced Course in Basic Electronic Course”
(2019).
Sari, Ani Oktarini, and Ari Abdilah. Buku Web Programming I Berisikan Materi
Belajar Mengenai Dasar- Dasar Pemrograman Web . Buku Ini Direkomendasikan
Bagi Pemula Belajar Pemrograman Web . Buku Ini Menjelaskan Bagaimana
Belajar Dasar-Dasar Pemrograman Web Dengan Mudah , Praktis Dan Cepat
Disertakan Contoh Latihan-Latihan . Dan Adanya Latihan Contoh Studi Kasus
Membuat Website Yang Responsive . Buku Ini Membahas Mengenai Dasar-Dasar
Bahasa Pemrograman Web Antara Lain : HyperText Markup Language ( HTML
), Cascading Style Sheets ( CSS ), Hypertext Preprocessor ( PHP ) Dan
JavaScript . Buku Ini Diterbitkan Atas Kerjasama Dengan Universitas Bina
Sarana Informatika, 2015.
Sukirman, Dadang. Micro Teaching. Cet-2 (edi. jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Islam Kementrian Agama, 2012.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Visual 4,5,6,7
Kreatif 8
Interaktivitas 9,10
Kompatibilitas 11,12
Pengisian angket ini dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka penulisan
skripsi untuk menyelesaikan studi Program Sarjana Universitas Islam Negeri, dan
bukan untuk kepentingan yang lain. Sehubungan dengan hal tersebut, mohon bantuan
Saudara/Saudari mahasiswa untuk memberikan penilaian terhadap media pembelajaran
terlampir. Jawaban Saudara/Saudari mahasiswa akan berpengaruh terhadap kelayakan
media pembelajaran terlampir.
Petunjuk Umum :
Instrument ini dimaksudkan untuk menilai dan mengetahui kelayakan web mata kuliah
micro teching sebagai media pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan literatur
pada penelitian sebelumnya dan rekomendasi dosen serta telah dimodifikasi.
Petunjuk Khusus :
Instansi :
Tanggal Uji :
Komunikasi Visual
1. Icon/logo/
tombol yang
membantu
pengguna (user)
dalam
menggunakan
program
2. Konsistensi
bentuk dan tata
letak halaman
web
3. Proses loading
program web
(hang, crash,
atau berhenti)
saat
pengoperasian
baik
4. Penyajian
tampilan awal
memudahkan
penentuan
kegiatan
selanjutnya
5. Kesesuaian
penggunaan
warna teks dan
huruf yang
digunakan
6. Kesesuaian
penggunaan
warna teks dan
huruf yang
digunakan
7. Penyajian materi
menggunakan
media web
memudahkan
pengguna (user)
8. Kreatifitas dalam
menuangkan ide
gagasan
9. Pengguna (user)
dapat
berinteraksi
dengan web
10. Kemenarikan
tampilan yang
digunakan dalam
web
15. Pengoprasian
web ini
sederhana
Desain Pembelajaran
16. Keruntutan
penyajian materi
17. Kelengkapan
penyajian materi
18. Kejelasan
penyajian materi
AHLI MATERI
Keakuratan materi 3 ,4
Pendukung penyajian 6
Kepraktisan Media 7
Penyajian Media 8
3 Kelayakan bahasa Lugas 9,10
Komunikatif 11
4 Efektivitas media 12
Keterlaksanaa
1. Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai penilaian anda te.rhadap
Pengembangan Website Mata Kuliah Micro Teaching Sebagai Media
Pembelajaran Program Studi Pendidikan Fisika Tahun 2019.
2. Gunakan 5 indikator penilaian pada lampiran sebagai pedoman penilaian.
Skor 5 = Sangat Baik
Skor 4 = Baik
Skor 3 = Cukup
Skor 2 = Kurang
Skor 1 = Sangat Kurang
3. Apabila penilaian Bapak/Ibu adalah 2 dan 1 maka berilah saran terkait hal-hal
yang menjadi kekurangan Pengembangan Website Mata Kuliah Micro
Teaching Sebagai Media Pembelajaran Program Studi Pendidikan Fisika Tahun
2019
A. Penilaian Materi
1 2 3 4 5
1 1. Materi yang
Kesesuaian disajikan pada web
materi mencakup semua
dengan KI materi yang terdapat
dan KD dalam KI dan KD
Metrei yang
disajikan pada Web
mendukung
pencapaian semua
KD
A. Keakuratan Materi pada web
Materi disajikan sesuai
dengan kenyataan
dan efisien untuk
meningkatkan
pemahaman peserta
didik
Notasi, simbol dan
ikon di sajikan secara
jelas dan benar
2 B. Teknik Sistematika
penyajian penyajian web
memiliki
pendahuluan, isi dan
penutup
C. Pendukung Daftar buku yang
Penyajian digunakan sebagai
bahan rujukan dalam
penulisan materi
dalam web
D. Kepraktisan Kepraktisan media
media berupa Website
E. Penyajian Penyajian materi
media dengan
menggunakan media
pembelajaran
berbasis web
3 F. Lugas Kalimat yang
digunakan pada web
mengikuti tata
kalimat Bahasa
Indonesia
Kalimat yang dipakai
sederhana dan mudah
dimengerti
G. Komunikatif Isi materi ditulis
dengan bahasa yang
menarik dan lazim
dalam komunikasi
tulis bahasa
Indonesia
4 H. Keterlaksan Efektivitas web
aan media sebagai media
pembelajaran
B. Kesalahan, Komentar, dan Saran Perbaikan
Komentar
C. Kesimpulan
Kesimpulan secara umum tentang media pembelajaran berupa Website
penilaian ahli materi
Bandar Lampung,...…………………………
Validator
NIP.
Lampiran 5
1. Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai penilaian anda te.rhadap
Pengembangan Website Mata Kuliah Micro Teaching Sebagai Media
Pembelajaran Program Studi Pendidikan Fisika Tahun 2019.
2. Gunakan 5 indikator penilaian pada lampiran sebagai pedoman penilaian.
Skor 5 = Sangat Baik
Skor 4 = Baik
Skor 3 = Cukup
Skor 2 = Kurang
Skor 1 = Sangat Kurang
3. Apabila penilaian Bapak/Ibu adalah 2 dan 1 maka berilah saran terkait hal-hal
yang menjadi kekurangan Pengembangan Website Mata Kuliah Micro
Teaching Sebagai Media Pembelajaran Program Studi Pendidikan Fisika Tahun
2019.
A. Penilaian Media
3 D. Kemudahan Kemudahan
dalam dalam
pengoprasian pengoprasian web
Kemudahan
dalam pencarian
materi dalam web
media
pembelajaran
C.Kesimpulan
Kesimpulan secara umum tentang media pembelajaran berupa Website
penilaian ahli media
Bandar Lampung,...………………………
Validator
NIP.
Lampiran 7
1. Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai penilaian anda te.rhadap
Pengembangan Website Mata Kuliah Micro Teaching Sebagai Media
Pembelajaran Program Studi Pendidikan Fisika Tahun 2019.
2. Gunakan 5 indikator penilaian pada lampiran sebagai pedoman penilaian.
Skor 5 = Sangat Baik
Skor 4 = Baik
Skor 3 = Cukup
Skor 2 = Kurang
Skor 1 = Sangat Kurang
3. Apabila penilaian Bapak/Ibu adalah 2 dan 1 maka berilah saran terkait hal-hal
yang menjadi kekurangan Pengembangan Website Mata Kuliah Micro
Teaching Sebagai Media Pembelajaran Program Studi Pendidikan Fisika Tahun
2019.
A. Penilaian Teknologi
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian Keefektifan dalam
penyajian tampilan penggunaan teknologi
Keefisienan dalam
pengembangan
Reabilitas (kehandalan
dalam pemakaian)
Kemudahan dalam
penggunaan web
Dapat dikelola/
dipelihara dengan
mudah
Kemudahan masuk
atau keluar program
Kemudahan
berinteraksi dalam
media
Kemudahan dalam
memilih menu
Kepraktisan sebagai
sumber belajar yang
fleksibel
Komentar
C. Kesimpulan
Kesimpulan secara umum tentang media pembelajaran berupa Website
penilaian ahli teknologi
Bandar Lampung,...………………………
Validator
NIP
Lampiran 9
Lampiran 10