Anda di halaman 1dari 116

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI ARAH MATA ANGIN

MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IIISEMESTER II


MI NEGERI MLATEN KECAMATAN MIJENKABUPATEN DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Gelar


Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:
MARIA NURUL QOYYIMAH
NIM 115-12-076

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


(PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016

i
ii
ii
i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

‫و ا حسن كما احسن ا هلل ا ليك‬

Dan berbuat baiklah (kepada orang lain),

sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu (Al Qashas, 28:77)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

Ayahku (Sahudi Shodiq Alm), Ibuku (Mustafidah) sebagai wujud baktiku

padanya, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya.

Kakakku (Ainun Muflikhah dan Maria Evi Kiswah), dan adekku (Zumala Laili)

yang selalu memberikan semangat, nasehat dan dukungan.

Teman-teman kos tercinta (Evi, Luluk, Elyn, Lupita, Ani) yang selalu

memberikan semangat serta motivasi.

Teman-teman PGMI angkatan 2012 konsentrasi IPS (Adit, Habib, Santo, Ikhwan,

Zumrotun, Irma, Elyn, Wulan, Tika, Very, Puji)

yang selama ini telah berjuang bersama

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena tas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Penelitian ini dapat kami laksanakan
dan kami selesaikan sesuai dengan rencana.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal
hidup kita di dunia dan akhirat kelak.
Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaik-
baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan.
Penulis sadar banyak hambatan dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan
keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat
terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuannya, khususnya kepada :
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si.selaku ketua program studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.
4. Bapak Rasimin, S.PdI, M.Pd. yang sangat sabar dan teliti di dalam
membimbing skripsi penulis.
5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan dilingkungan
program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
6. Badriduja, M.Ag selaku kepala MIN Mlaten, yang telah memberikan
ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di madrasah tersebut.
7. Bapak/Ibu guru dan karyawan MIN Mlaten yang telah membantu
penulis selama melakukan penelitian di madrasah tersebut.

v
8. Murid-murid kelas III MIN Mlaten, yang telah mendukung dan
membantu penulis dalam melakukan penelitian.
9. Bapak (alm) dan ibu yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan
dukungan demi keberhasilan penulis.
10. Kakak-kakak tersayang yang selalu mendukung dan memberikan
semangat dalam nasehat-nasehat yang bermanfaat.
11. Temen seperjuangan PGMI angkatan 2012 yang selama ini telah
berjuang bersama.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan
akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis dan pembaca pada umumnya.

Salatiga, 11 Agustus 2016


Penulis,

v
ABSTRAK

Qoyyimah, Maria Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Arah Mata
Angin Melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas III MIN Mlaten
Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2015/2016.
Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.Pembimbing: Rasimin, S.PdI, M.Pd.

Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Hasil Belajar, dan IPS

Pembelajaran IPS pada umumnya membutuhkan kemampuan siswa untuk


menghafal materi pelajaran, sehingga penggunaan strategi pembelajaran yang
tepat perlu untuk dikembangkan dan dilakukan dengan sebaik mungkin agar
tercapai tujuan dengan maksimal. Namun masih ada guru yang mengajar secara
monoton. Hal ini membuat siswa menjadi bosan dan cenderung pasif dalam
pembelajaran akibatnya hasil belajar IPS rendah. Masalah utama yang ingin
dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi arah mata angin pada siswa kelas III MIN
Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2015/2016.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklu I dan siklus II. Tiap
siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi,
tes, dan dokumentasi.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode
demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi arah mata angin pada
siswa kelas III MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun
pelajaran 2015/2016. Dapat dilihat dari pembahasan yaitu nilai rata-rata hasil
belajar siswa pada pra siklus sebesar 46,42 % menjadi 64,28 % pada siklus I dan
meningkat lagi pada siklus II menjadi 100 %.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................ii

PENGESAHAN KELULUSAN...........................................................iii

PENGESAHAN KEASLIAN TULISAN.............................................iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................v

KATA PENGANTAR..........................................................................vi

ABSTRAK............................................................................................viii

DAFTAR ISI.........................................................................................ix

DAFTAR TABEL.................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR............................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN....................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................5

C. Tujuan Penelitian..................................................................6

D. Hipotesis Penelitian..............................................................6

E. Manfaat Penelitian................................................................7

F. Definisi Operasiona..............................................................7

G. Metode Penelitian.................................................................8

H. Sistematika Penulisan...........................................................15

BAB II KAJIAN PUSTAKA..............................................................17

A. Hasil Belajar.........................................................................17

i
1. Pengertian Belajar 17

2. Tujuan belajar dan hasil belajar....................................20

a. Tujuan belajar 20

b. Hasil belajar 21

3. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar......................22

a. Faktor internal 22

b. Faktor ekstenal 22

4. Macam-macam hasil belajar..........................................23

B. IPS Materi Arah Mata Angin...............24

1. Pengertian IPS 24

2. Hakikat IPS 25

3. Tujuan IPS 27

4. Materi arah mata angin 28

C. Metode Demonstrasi............................29

1. Metode Demonstrasi 29

a. Pengertian metode demonstrasi..............................29

2. Langkah-langkah Metode Demonstrasi.........................29

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN.......................................33

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian....................................33

1. Profil Madrasah 33

2. Keadaan Guru/karyawan...............................................35

3. Keadaan siswa 37

4. Kegiatan siswa 38

x
B. Subjek penelitian 39

1. Lokasi penelitian 39

2. Karakterisitik siswa kelas III.........................................39

3. Pelaksanaan penelitian 39

C. Deskripsi pelaksanaan siklus I.............................................41

D. Deskripsi pelaksanaan siklus II............................................42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................49

A. Deskripsi kondisi awal pra siklus.........................................49

B. Analisis data per siklus.........................................................53

1. Deskripsi siklus I 53

2. Deskripsi siklus II 56

C. Analisis data akhir 58

1. Analisis siklus I 58

2. Analisis siklus II 61

3. Perbandingan antar siklus..............................................63

BAB V PENUTUP...............................................................................66

A. Kesimpulan 66

B. Saran-saran 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

PENULIS

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 keadaan guru/karyawan

Tabel 3.1 keadaan siswa

Tabel 3.2 daftar siswa kelas III MI Negeri Mlaten tahun pelajaran

2015/2016

Tabel 4.1 daftar nilai pra siklus

Tabel 4.2 data hasil belajar siswa siklus I

Tabel 4.3 data hasil belajar siklus II

Tabel 4.4 data hasil belajar siswa siklus I

Tabel 4.5 data hasil belajar siklus II

Tabel 4.6 perbandingan hasil belajar siswa per siklus

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II

Lampiran 3 Lembar Pengamatan Guru pada Siklus I

Lampran 4 Lembar Pengamatan Siswa pada Siklus I

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru pada Siklus II

Lampiran 6 Pengamatan Siswa pada Siklus II

Lampiran 7 Lembar Soal dan Kunci Jawaban Siswa pada Siklus I

Lampiran 8 Lembar Soal dan Kunci Jawaban Siswa pada Siklus II

Lampiran 9 Skripsi dalam Bentuk Power Point

Lampiran 10 Surat Tugas Pembimbing

Lampiran 11 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 13 Surat Bukti Penelitian

Lampiran 14 Nilai SKK Mahasiswa

Lampiran 15 Riwayat Hidup Penulis

Lampiran 16 Dokumentasi

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahapan-tahapan PTK

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah upaya yang terorganisasi, berencana dan

berlangsung secara terus-menerus sepanjang hayat untuk membina

anak didik menjadi manusia paripurna, dewasa dan berbudaya

(Susanto, 2012:85). Pendidikan dimulai dari jenjang dasar. Jenjang

pendidikan dasar di Indonesia adalah sekolah dasar atau madrasah

ibtidaiyah. Banyak mata pelajaran yang diajarkan ditingkat sekolah

dasar termasuk mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS).

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang

diajarkan di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah. Pembelajaran

pengetahuan sosial di Sekolah Dasar merupakan sarana untuk

mengembangkan wawasan, pola pikir siswa, dan sikap sosial siswa

didalam keluarga maupun ditengah-tengah masyarakat. Tujuan utama

IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka

terhadap masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memiliki sikap

mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan

terampil mengatasi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang

menimpa dirinya maupun yang menimpa masyarakat (Alma, 2010:6).

1
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara

yang baih Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk " (An-Nahl: I 25)

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang berkaitan

dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai

subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi,dan psikologi

sosial. IPS merupakan bidang studi yang mempelajari, mengolah, dan

membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human

relationship hingga benar-benar dapat dipahami dan diperoleh

pemecahannya. Dalam mata pelajaran IPS ada beberapa macam

materi, khususnya materi arah. Materi arah mata angin diajarkan pada

siswa kelas III SD/MI. adanya kekurangan seorang guru dalam

penggunaan metode maupun strategi pembelajaran yang aktif dalam

sebuah kegiatan belajar mengajarkan membuat pembelajaran

cenderung membosankan dan minat siswa kurang yang nanti pada

akhirnya berpengaruh pada hasil belajar peserta didik menjadi kurang

maksimal dan mengecewakan. Khususnya pada materi arah mata

angin. Siswa cenderung bosan dengan pembelajaran sehingga

menjadikan siswa tidak aktif dalam mengikuti pelajaran.

Pembelajaran IPS yang menyenangkan tentu dipengaruhi oleh

beberapa faktor, salah satunya yaitu metode pembelajaran. Dalam

2
kegiatan belajar mengajar dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang

menarik agar siswa tidak merasa bosan dengan materi yang diajarkan

oleh guru. Metode pembelajaran merupakan salah satu strategi

pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk menghadapi

masalah tersebut sehingga pencapaian tujuan pengajaran dapat tercapai

dengan baik, dengan pemanfaataan metode yang efektif dan efisien,

guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah strategi

pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai alat untuk mencapai

tujuan.

Pembelajaran, disebut juga kegiatan pembelajaran atau

instruksional, adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar

seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi

tertentu (Kastolani, 2014: 107). Pembelajaran secara umum adalah

kegiatan yang dilakukan guru sehingga tingkah laku siswa berubah

kearah yang lebih baik. Pembelajaran adalah upaya guru menciptakan

iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan

kebutuhan siswa yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal

antara guru dan siswa serta antar siswa (Hamdani, 2010: 71-72).

Dalam proses pembelajaran, disamping kewajiban menguasai

strategi pembelajaran, metode dan pendekatan mengajar, materi

pelajaran, maka guru terlebih dahulu wajib menghayati tujuan

pembelajaran dari siswanya.

3
Mengajar dan belajar adalah aktivitas dimana antara guru dan

siswa yang belajar saling berinteraksi. Dalam berinteraksi tentunya

banyak faktor yang turut menunjang keberhasilan yang ingin dicapai.

Faktor-faktor tersebut adalah sumber bahan belajar, media, prosedur.

Kegiatan interaksi antara guru, siswa, sumber bahan belajar, media/alat

bantu dan prosedur seperti tersebut diatas yang dinamakan kegiatan

pembelajaran. Agar pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru itu bisa

efektif, maka pembelajaran tersebut harus direncanakan secara matang.

Dengan demikian seorang guru harus mempunyai strategi

pembelajaran untuk memungkinkan siswa belajar. Dengan strategi

pembelajaran akan memudahkan ssiswa dalaam mempelajari suatu

fakta, ketrampilan, sikap, nilai dan konsep untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan. Pada strategi pembelajaran

demonstrasi ini akan menjadikan siswa lebih aktif, tidak hanya

mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru tetapi siswa juga bisa

diberi kesempatan untuk menjelaskan kembali apa yang diajarkan oleh

guru.

Pendidik harus menciptakan lingkungan dan proses pembelajaran

belajar yang nyaman yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan

berfikir anak, sehingga potensi peserta didik dapat berkembang dengan

optimal. Pembelajaran pada anak usia dini tersebut sangatlah berbeda

dengan pembelajaran pada anak pada tingkat remaja maupun dewasa

karena anak bukan orang dewasa dalam ukuran kecil. Pembelajaran

4
anak pada usia dini harus dibangun oleh pengalaman nyata peserta

didik. Pendidik harus jeli dalam memilih suatu model dalam proses

pembelajarannya. Pada saat ini alternatif solusi dalam proses

pembelajaran adalah dengan menerapkan model terpadu dengan

pendekatan tematik. Model terpadu dengan pendekatan tematik inilah

pembelajaran yang memadukan bidang studi secara utuh (holistik)

melalui tema-tema nyata yang dialami oleh siswa. Pembelajaran

tersebut sesuai dengan karakteristik anak yang berkembang pada

tingkat usia dini.

Berdasarkan latar belakang diatas metode demonstrasi lebih dapat

meningkakan hasil belajar IPS materi arah mata angin maka perlu

diterapkan metode demonstrasi sehingga siswa lebih aktif dalam

pembelajaran IPS.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah penerapan metode demonstrasi dapat

meningkatkan hasil belajar IPS materi arah mata angin pada siswa

kelas III semester II MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten

Demak Tahun Pelajaran 2015/2016

5
C. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan

metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi arah

mata angin pada siswa kelas III semester II MI Negeri Mlaten

Kecamatan Mijen Kabupaten Demak

D. Hipotesis

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah dugaan atau pernyataan sementara yang

diungkapkn secara deklaratif atau yang menjadi jawaban dari sebuah

permasalahan. Pernyataan tersebut diformulasikan dalam bentuk

variabel agar bisa diuji secara empiris. Adapun hipotesis dalam

penelitin ini adalah : metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi arah mata angin di kelas

III pada semester II MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten

Demak tahun pelajaran 2015/2016.

2. Indikator Pencapaian

Apabila nilai siswa baik dan memenuhi standar pencapaian KKM

yaitu 70. Adapun indikator keberhasilan yang dapat dicapai dalam

materi arah mata angin adalah sebagai berikut :

a. Siswa mampu menjelaskan arah mata angin dan fungsi mata angin.

b. Siswa mampu menyebutkan letak-letak arah mata angin.

c. Siswa mampu membuat arah mata mata angin.

6
E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Manfaat penelitian ini sebagai dasar pengembangan kajian IPS

khususnya dalam materi arah mata angin.

a. Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan

pembelajaran IPS di MI Negeri Mlaten.

2. Manfaat Praktis

Sebagai masukan bagi Guru MI dalam melakukan inovasi

dan implementasi sebagai model dan strategi pembelajaran IPS.

F. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar

Makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang

terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek, kognitif,

afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas

dipertegas lagi oleh Nahrowi dalam K. brahim (2007: 37) yang

menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah

yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal

sejumlah materi pelajaran tertentu. Dalam penelitian yang peneliti

lakukan di MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak

7
definisi hasil belajar adalah hasil nilai yang diperoleh siswa setelah

dilakukan post tes selama KBM dalam PTK.

2. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

Ilmu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan tidak

hanya menyajikan pengetahuan sosial semata, melainkan juga

harus diarahkan membina siswa menjadi warga masyarakat dan

warga Negara yang bertanggung jawab atas kesejahteraan bersama.

Sedangkan menurut Somantri (2001:79) bahwa Ilmu Pengetahuan

Sosial merupakan program pendidikan yang memilih bahan

pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanitis yang

diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk

tujuan Pendidikan.

3. Metode Pembelajaran Demonstrasi

Menurut Saiful Sagala (2005) metode demonstrasi adalah

petunjuk tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda

sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat

diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata (Majid,

2014:155).

Demonstrasi menurut peneliti dalam penelitian tindakan

kelas ini adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan

media pengajaran.

8
G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas atau PTK merupakan salah satu upaya

guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan

utuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di

kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung

berhubungan dengan tugas guru di lapangan.

Berikut akan di kemukakan Penelitian tindakan kelas

menurut para ahli :

a. Menurut pandangan Basrowi (2006:25), sebagaimana mengutip

dari the first international Handbook of action Research for

Indonesian Educators, yang menyatakan batasan tentang

Classroom Action Research (CAR) adalah bentuk pastisipasi,

kolaborasi terhadap penelitian tentang pendidikan yang

dilakukan di sekolah dan di ruang kelas oleh sekelompok guru,

kepala sekolah, dan karyawan yang bertindak sebagai

fasilitator, dalam rangka memperoleh pandangan dan

pemahaman baru tentang belajar mengajar untuk peningkatan

sekolah secara menyeluruh.

b. Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang

bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu

agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik

9
pembelajaran dikelas secara lebih profesional (Suyanto, 1997:

4).

2. SubjekPenelitian

Setting atau lokasi PTK ini adalah MIN Mlaten Kecamatan

Mijen Kabupaten Demak kelas III semester II mata pelajaran IPS

pokok bahasan arah mata angin tahun pelajaran 2015/2016.

3. Langkah-Langkah Penelitian

Gambar 1.1 Tahapan-Tahapan PTK

PTK sering didahului dengan berbagai hal yang harus

dipersiapkan secara cukup dan teliti.Secara umum, terdapat empat

langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi. Berikut ini gambaran keempat langkah

dalam PTK yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:16).

1. Tahap 1 : perencanaan

1
Dalam perencanaan PTK terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu

identifikasi masalah merumuskan masalah, dan pemecahan

masalah. Pada masing-masing kegiatan, terdapat sub-sub

kegiatan yang sebaiknya dilaksanakan untuk menunjang

sempurnanya tahap perencanaan.Dalam tahap perencanaan,

yang dilakukan oleh peneliti adalahsebagaiberikut:

a. Mengidentifikasi masalah yang akan dipecahkan dalam

penelitian.

b. Menelaah materi pembelajaran yang akan disampaikan

bersama tim kolaborasi.

c. Menyusun RPP dan indikator yang telah ditetapkan dan

skenario pembelajaran dengan metode pembelajaran

demonstrasi.

d. Menyiapkan media pembelajaran, dan sumber belajar.

e. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar

kerja siswa.

f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas

siswa dan guru.

g. Merencanakan waktu tindakan.

2. Tahap 2 : pelaksanaan

Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah

direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak dikelas.

Hendaknya perlu di ingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus

1
sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak

direkayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam proses refleksi

pada tahap empat nanti dan agar hasilnya dapat disinkronkan

dengan maksud semula.

3. Tahap 3 : pengamatan

Observasi yang dimaksud dalam tahap III adalah

pengumpulan data. Dengan kata lain, observasi adalah

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

Pada langkah ini peneliti harus menguraikan jenis data yang

dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat atau instrumen

pengumpulan data

4. Tahap 4 : refleksi

Refleksi adalah kegiatan yang mengemukakan kembali apa

yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan

istilah “memantul”. Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan

pengalamannya ke cermin, sehingga tampak jelas

penglihatannya, baik kelemahan dan kekurangannya.

5. Tambahan : Siklus-Siklus dalam PTK

Siklus adalah putaran dari suatu rangkaian, mulai dari

perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga pada evaluasi.

Dalam hal ini, yang dimaksud siklus-siklus dalam PTK adalah

satu putaran penuh tahapan-tahapan dalam PTK, sebagaimana

disebutkan diatas. Jadi, satu siklus adalah kegiatan penelitian

1
yang dimulaidari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

refleksi.

Jika dalam PTK terdapat lebih dari satu siklus, maka siklus

kedua dan seterusnya merupakan putaran ulang dari tahapan

sebelumnya. Hanya saja, antara siklus pertama, kedua, dan

selanjutnya selalu mengalami perbaikan setahap demi setahap.

Jadi, antara siklus yang satu yang lain tidak akan pernah sama,

meskipun melalui tahap-tahap yang sama.

4. Instrument Penelitian

Bentuk instrument yang dipakai untuk mendapatkan data

adalah

a. Pedoman atau lembar pengamatan (Observasi) yang digunakan

untuk mengamati perilaku siswa terhadap penggunaan modal

belajar, memantau diskusi/kerjasama antar siswa, mengamati

proses transfer kelompok, mengamati pemahaman masing-

masing anak.

b. Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai

gambaran umum pelaksanaan penelitian.

c. Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil nilai siswa.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini cara peneliti mengumpulkan data yaitu

menggunakan metode berikut :

1
a. Observasi

Observasi dilakukan saat proses pembelajaran

berlangsung. Pada kegiatan observasi perlu dilengkapi foto-

foto kegiatan pelaksanaan pembelajaran.

Dijelaskan pada hasil observasi apakah siswa sangat aktif atau

sebaliknya.

b. Tes

Tes formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis

berkaitan dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada akhir

pembelajaran.

c. Dokumentasi

Adalah untuk mengumpulkan data dengan menggunakan

dokumen yang berupa catatan, catatan digunakan untuk

mencatat siswa yang aktif dan tidak aktif dalam pembelajaran,

transkip nilai dari hasil tes evaluasi siswa, kamera.

6. Analisis data

Menganalisis data dapat dilakukan dengan memecah data

dalam kelompok tertentu, semua data yang kita peroleh dan kita

kumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan

kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan

melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu pada

tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan

1
disusun sedemikian rupa sehingga bias digunakan untuk

membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan.

Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan

dilakukan analisis dengan :

a. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut :


𝑋
M=
𝑁

Keterangan :

M = nilai rata-rata

𝛴X = jumlah semua nilai siswa

N = jumlah siswa (Djamarah, 2006:64)

b. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan

rumus sebagai berikut :

P = F x 100 %
N

Keterangan :

P = nilai dalam persen

F = frekuensi

N = jumlah keseluruhan siswa (Djamarah, 2006:225-

226).

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam pembahasan skripsi ini, maka peneliti

susun dengan sistematika sebagai berikut :

1
Bab I : Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesistindakan,

manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II: Kajian Pustaka, berisi pengertian belajar, faktor yang

mempengaruhi hasil belajar, pengertian hasil belajar, pengetian

pembelajaran IPS, ruang lingkup IPS, tujuan dan fungsi IPS,

pengertian metode, tujuan dan manfaat metode pembelajaran,

pengertian metode demonstrasi, kriteri pemilihan metode, kelebihan

dan kekurangan metode demonstrasi, pengertian materi arah mata

angin.

Bab III: Pelaksanaan Penelitian, Terdiri dari gambaran umum MI

Negeri Mlaten Mijen Demak hasil dari penelitian, deskripsi siklus I

dan siklus II.

Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi deskripsi pra

siklus, siklus I, siklus II, hasil analisis pra siklus, siklus I dan siklus II,

hasil rekapitulasi.

Bab V Penutup, Bagian berisi kesimpulan, saran-saran dan

penutup.

1
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat

dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini maing-

masing ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda,

walaupun secara praktis masing-masing kita sudah sangat memahami

apa yang dimaksud belajar tersebut. Oleh karena itu, untuk

menghindari pemahaman yang beragam tersebut, berikut akan

dikemukakan berbagai definisi belajar (Susanto, 2013:1).

Menurut Hamalik (2003) menjelaskan bahwa belajar adalah

memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui

pengalaman(learning is defined as the modificator or strengthening of

behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar

merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu

hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekadar

mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu merupakan

mengalami.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja

dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman,

1
atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya

perubahaan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa,

maupun dalam bertindak (Susanto, 2013:4).

Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh

para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan juga

perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar. Tersebut terdapat beberapa

prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar

dalam upaya pembelajaran.

a. Perhatian dan motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan

belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap

bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gage

dan Berliner, 1984: 335). Disamping itu, motivasi mempunyai

peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi dapat

dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil (Gage dan

Berliner, 1984: 372).

b. Keaktifan

Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif

mengalami sendiri. John Maka inisiatif harus datang dari siswa

sendiri. Guru sekedar pembimbing dan pengarah (John Dawey,

dalam Davies, 1937:31).

1
c. Keterlibatan Langsung/Berpengalaman

Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak

sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati,

terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab

terhadap hasilnya

d. Pengulangan

Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut

akan berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah akan

menjadi tajam, maka daya-daya yang dilatih dengan pengadaan

pengulangan akan menjadi sempurna.

e. Tantangan

Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang

ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari

bahan belajar, maka timbulah motif untuk mengatasi hambatan itu

yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut.

f. Balikan dan Penguatan

Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen,

metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara belajar-

mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan.

g. Pebedaan Individual

Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil

belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan

1
oleh guru dalam upaya pembelajaran. (Dimiyati dan Mudjiono,

2002: 42-49).

1. Tujuan dan Hasil Belajar

a. Tujuan Belajar

Didalam buku Kastolani (2014: 66-67) Secara umum tujuan

belajar adalah:

1) Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan

kemampuan berfikir. Kemampuan pengembangan berpikir

membutuhkan adanya bahan pengetahuan, dan kemampuan

berpikir dapat memperluas pengetahuan.

2) Penanaman konsep dan keterampilan

Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan

konsep memerlukan suatu keterampilan baik keterampilan

jasmani yang dapat dilihat dan dialami sehingga

menitikberatkan pada keterampilan gerak ataupenampilan

anggota tubuh seorang yang sedang belajar, atau keterampilan

ruhani yang menyangkut persoalan-persoalan penghayatandan

keterampilan berpikir secara kreativitas untuk menyelesaikan

dan merumuskan suatu masalah atau konsep.

3) Pembentukan sikap

Adalah guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan

sikap mental, perilaku dan pribadi siswa, ia harus cakap dalam

2
mengarahkan motivasi dan berpikir bahwa pribadi guru harus

dipakai sebagai uswah (Sardiman, 2000: 26-28).

b. Hasil Belajar

Nawawi dalam K. Brahim (2007:39) menjelaskan bahwa hasil

belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam

skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi

pelajaran tertentu.

Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi tiga

aspek, yaitu pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan

proses (aspek psikomotorik), dan sikap siswa (aspek afektif).

1) Aspek Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek,yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi.

2) Aspek Psikomotorik

Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni

(a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c)

kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketetapan, (e)

gerakan keterampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan

interpretatif.

2
3) Aspek Afektif

Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi (Sudjana, 2011:22-23).

2. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi

dapat digolongkan meliputi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan

faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri

individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor

yang ada di luar individu (Slameto, 1988:56).

a. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari

dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan

belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan

perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar,

serta kondisi fisik dan kesehatan.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar

diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa (Susanto, 2013:12-13).

2
3. Macam-Macam Hasil Belajar

Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif),

keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap (aspek

afektif).

a. Pemahaman Konsep

Pemahaman menurut Bloom diartikan sebagai kemampuan

untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.

Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar mampu

menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan

oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat

memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang

dialami, atau yang ia rasakan.berupa hasil penelitian atau

observasi langsung yang ia lakukan(Susanto, 2012:6).

b. Keterampilan Proses

Usman dan Setiawati (1993:77) mengemukakan bahwa

keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah

kepada proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada

pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang

mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi

dalam diri individu siswa.

Indrawati (1993:3) merumuskan bahwa keterampilam

proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah

(baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan

2
untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk

melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi)

(Susanto, 2012:9).

c. Sikap

Menurut Sardiman (1996:275) sikap merupakan

kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode,

pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa

individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk

pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang(Susanto,

2012:11).

B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Arah Mata Angin

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu pengetahuan sosial yang seringkali disingkat dengan

IPS, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin

ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang

dikemas secara ilmiah dalam ranga member wawasan dan

pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di

tingkat dasar dan menengah (Susanto, 2013:137).

Ilmu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan tidak

hanya menyajikan pengetahuan sosial semata, melainkan juga

harus diarahkan membina siswa menjadi warga masyarakat dan

warga Negara yang bertanggung jawab atas kesejahteraan bersama.

2
Sedangkan menurut Somantri (2001:79) bahwa Ilmu Pengetahuan

Sosial merupakan program pendidikan yang memilih bahan

pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanitis yang

diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk

tujuan pendidikan.

2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

Telah kita ketahui bahwa ruang lingkup ilmu pengetahuan

sosial adalah kehidupan sosial manusia di masyarakat. Oleh karena

itu, masyarakat inilah yang menjadi sumber utama dalam

pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Aspek kehidupan sosial

apapun yang kita pelajari, baik yang berhubungan dengan sosial,

ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografi, dan politik,

semuanya bersumber dari masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

bisa dikatakan sebagai laboratorium demokrasi bagi pembelajaran

ilmu pengetahuan sosial.

Beragam kehidupan sosial yang kita pelajari, tidak akan

lepas dari kehidupan masyarakat atau bersumber dari masyarakat.

Dengan demikian, materi ilmu pengetahuan sosial yang dapat

dipelajari dan menjadi sumber pembelajaran, tidak hanya sebatas

pada kehidupan nyata sesaat di masyarakat, melainkan juga cerita-

cerita, novel, kisah-kisah tokoh terkenal juga dapat dijadikan

sebagai sumber belajar. Secara sederhana bahan bacaan berupa

2
buku, surat kabar, majalah dan makalah dapat dijadikan sebagai

sumber materi pembelajaran.

Dengan bacaan tersebut dapat diperoleh pengetahuan, baik

berupa pengetahuam sosial maupun nilai-nilai yang bermakna

dalam kehidupan. Jadi, bacaan tersebut merupakan sumber materi

ilmu pengetahuan sosial yang berharga serta memiliki nilai praktis

dalam membina kepribadian bagi siswa (Rasimin, 2012:44).

Hakikat IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan

dasar dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai

warga negara sedini mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanya

memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi harus berorientasi

pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, sikap, dan

kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan

kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi

kebutuhan bagi kehidupan sosial.

Jadi hakikat IPS adalah untuk mengembangkan konsep

pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di

lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS

diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan

bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya (Susanto,

2013:137-138).

2
3. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan utama IPS adalah untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di

masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan

segala ketimpangan yang terjadi dan terampil mengatasi sikap

masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya

maupun yang menimpa masyarakat (Alma, 2010:6).

Ada beberapa tujuan pendidikan IPS yang menggambarkan

bahwa pendidikan IPS merupakan bentuk pengetahuan,

keterampilan, nilai, dan sikap yang memungkinkan anak

berpartisipasi dalam kelompoknya, baik itu keluarga, teman

bermain, sekolah, masyarakat yang lebih luas, bangsa, dan Negara.

Menurut Mutakin (1998) merumuskan tujuan pembelajaran

IPS di sekolah, sebagai berikut :

a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah

dan kebudayaan masyaakat.

b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu

menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial

yang kemudian dapat digunakan untuk memcahkan masalah-

masalah sosial.

2
c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah

yang berkembang di masyarakat.

d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah

sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya

mampu mengambil tindakan yang tepat.

e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar survive yang kemudian

bertanggung jawab membangun masyarakat (Susanto,

2013:144-146).

4. Materi Arah Mata Angin

Mata angin merupakan panduan yang digunakan untuk menentukn

arah. Umum digunakan dalam navigasi, kompas, dan peta. Pusat mata

angin terdapat 8 arah dengan urutan berikut (mengikuti arah jarum

jam) :

a. Utara

b. Timur laut

c. Timur

d. Tenggara

e. Selatan

f. Barat daya

g. Barat

h. Barat laut

2
Utara, timur, selatan dan barat merupakan empat mata angin

utama. Utara dan selatan menggambarkan kutub Bumi, manakal timur

dan barat menentukan arah putaran bumi.

(https://.m.wikipedia.org/wiki/Mata_angin).

C. Metode Demonstrasi

1. Metode Demonstrasi

a. Pengertian

Metode demonstrasi merupakan salah satu metode yang

cukup efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban

dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar.

Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran

dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa

tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya

atau hanya sekadar tiruan.

2. Langkah-Langkah Metode Demonsrasi

a. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan :

1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses

demonstrasi berakhir.

2) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan

dilakukan.

3) Lakukan uji coba demonstrasi

2
b. Tahap Pelaksanaan

1) Langkah Pembukaan.

Sebelum demonstrasi dilakukan, ada beberapa hal yang

harus diperhatikan, di antaranya :

a. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa

dapat memperhatikan dengan jelas apa yang

didemonstrasikan.

b. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.

c. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh

siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal

yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.

2) Langkah-Langkah Pelaksanaan Demonstrasi

a. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang

merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui

pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki

sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan

demonstrasi.

b. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari

suasana yang menegangkan.

c. Yakinkan bahwa semua yang mengikuti jalannya

demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa.

3
d. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif

memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari

proses demonstrasi.

3) Kelebihan dan Kelemahan Demonstrasi

Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki

beberapa kelebihan, di antaranya :

a. Melalui metode demonstrasi, terjadinya verbalisme akan

dapat dihindari sebab siswa disuruh langsung

memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.

b. Proses pembelajaran akan lebih menarik sebab siswa tak

hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang

terjadi.

c. Dengan cara mengamati secara langsung, siswa akan

memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori

dan kenyataan. Dengan demikian, siswa akan lebih

meyakini kebenaran materi pembelajaran.

Disamping beberapa kelebihan, metode demonstrasi

juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya :

a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih

matang sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi

bias gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak

efektif lagi bahkan sering terjadi untuk menghasilkan

pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali

3
mencobanya terlebih dahulu sehingg dapat memakan waktu

yang banyak.

b. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan

tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini

memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan

dengan ceramah.

c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan

guru yang khusus sehingga guru dituntut untuk bekerja

lebih profesional (Majid, 2014:155-157).

3
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Madrasah

Penelitian ini dilakukan di MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen,

Kabupaten Demak yang beralamatkan di Jalan Melati 06 Desa

MlatenKecamatan Mijen Kabupaten Demak kode pos 59583. MI

Negeri Mlaten ini berdiri pada tahun 1961 dan mulai penegrian pada

tahun 1995. Profil madrasah secara lengkap adalah sebagai berikut :

a. Nama madrasah : MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen,

Kabupaten Demak

b. Alamat : Jalan Melati 06 Desa Mlaten Kecamatan

Mijen Kabupaten Demak

c. Nomor statistik madrasah : 111133210064

d. Tahun berdiri 1961

e. Tahun penegrian 1995

f. Kepala sekolah : Badriduja, M.Ag

Visi, misi dan tujuan yang dicanangkan oleh MI Negeri Mlaten adalah

sebagai berikut :

3
1. Visi :

terwujudnya pendidikan dasar yang berkualitas, islami, berakhlak

mulia, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta

mencintai lingkungan dan tanah airnya.

2. Misi :

a. Mewujudkan proses belajar mengajar dan bimbingan

secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang

mampu mengembangkan siswa secara maksimal.

b. Mewujudkan penghayatan, keterampilan dan pengamalan

terhadap ajaran agama islam menuju terbentuknya insan yang

beriman dan bertakwa.

c. Mewujudkan pendidikan yang demokratis, berahlakul

karimah, cerdas, sehat, disiplin dan bertanggung jawab.

d. Mewujudkan pendidikan yang berkepribadian dinamis,

terampil, menguasai pengetahuan, teknolologi dan seni.

e. Membimbing siswa untuk dapat mengenal lingkungan

sehingga memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan.

3. Tujuan

a. Meningkatkan perolehan nilai rata-rata mata pelajaran UN

mencapai 7,5 dan nilai rata-rata UM 8,0.

b. Meningkatkan kegiatan keagamaan di lingkungan madrasah;

Jamaah sholat zhuhur, tadarus Al Qur’an, kaligrafi dan tartil

Al Qur’an.

3
c. Meningkatkan prestasi akademik, minat dan bakat siswa

melalui layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan

ekstrakurikuler.

d. Meningkatkan prestasi siswa dalam bidang ilmu pengetahuan

dan teknologi, olahraga dan seni melalui kejuaraan dan

kompetisi.

e. Meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan melalui

kegiatan kesiswaan dalam upaya melestarikan lingkungan,

mencegah terjadinya pencemaran dan mencegah kerusakan

lingkungan.

2. Keadaan Guru/Karyawan

Tabel 2.1 Keadaan Guru/Karyawan


NIP/NIY Pend. Tugas di
No Nama GOL/Ruang Terakh Madrasah
ir
1. driduja, 97605112000031001 pala Madrasah,
S2
M.Ag IV. a QH kelas IV, VI

2. Abdul 97606162000031001
S1 ru.kelas VI A
Ghofir, Sag
IV. a

3. i Mahsanah, 97109161999032001
S1 ru Kelas I A
S.Pd.I IV. a

4. mbang
97909282005011003
SuryaSaput S1 ru Penjasorkes
III. d
ra, S.Pd

3
5. ufrodah, 96602012003122001
S1 ru Kelas II B
S.Pd.I III. c

6. tri Rinjani, 96409202003122001


S1 ru Kelas I C
S.Pd.I III. c

7. 98004222007102001
fiyah, S.Pd.I S1 ru Kelas III A
III. c

8. aiful Bakhri, 98304262005011002


S1 ru Kelas V B
S.Pd.I III. c

9. r Ahsan, 97809102007101001
S1 ru Kelas IV B
S.Pd.I III. c

10. dul Fatah, 96410152006041017


S1 ru kelas III C
S.Pd.I III. b

11. i Darmini, 97502242007102003


S1 ru Kelas II A
S.Pd.I III. b

12. 97504152007101002
marno, SH S1 ru Kelas VI B
III. b

13. iyah
97109022007102001
Mauqufah, S1 ru Kelas III B
III. b
S.Pd.I

14. ustafidah, 96906122007012056


S1 ru Kelas I B
S.Pd.I III. a

15. ahdum, 97110302007101001


S2 ru Kelas V A
S.Pd.I III. a

3
16 ik
98310312007102003
Amayanti, S.1 ru Kelas IV A
III. a
S.Pd.SD

17. uhammadM
97804222007101001
urodi, D2 ru Kelas II C
II. c
S.Pd.I

18. zaq 98005072005011002


SLTA gadministrasi
Bahtiyar II. c

19. usayyadah, 98406152007102002


S.1 gadministrasi
S.Pd.I II. a

20.
dul Rohman 11133210064330001 SLTP ugas Kebersihan

21. y Suprapto 11133210064330003 D2 takawan

22. uzul Mohtar 11133210064330004 SLTA ugas Keamanan

23. nus Hidayat 11133210064330005 SMK ugas Laborat

24. par Sodiq 11133210064330006 SD ru Tahfidz

25. 'adatur
11133210064330007 SLTP ru Tahfidz
Rohmah

3. Keadaan Siswa

Tabel 3.1 Keadaan Siswa

Jumlah Siswa
No Kelas Jml Ket
Lk Pr
1. IA 10 18 28

3
2. IB 11 20 31
3. IC 20 11 31
4. II A 6 19 25
5. II B 14 9 23
6. II C 15 9 24
7. III A 10 17 27
8. III B 14 14 28
9. III C 15 11 26
10. IV A 14 13 27
11. IV B 7 21 28
12. VA 18 15 33
13. VB 10 20 30
14. VI A 21 9 30
15. VI B 15 15 30
umlah Total 200 221 421

4. Kegiatan Siswa

Implementasi madrasah sehat :

a. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup yang terencana bagi warga madrasah.

c. Kegiatan jum’at bersih

d. Lomba kebersihan antar kelas

e. Perawatan tanaman dengan pembagian kavling

f. Perawatan green house

g. 5menit berburu sampah

h. MIN mlaten bebas plastik

b. Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup .

c. Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan

upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

3
1. UKS (unit kesehatan sekolah)

2. Satgas Adiwiyata “GREEN JUNIOR”

d. Adanya kreatifitas dan inovasi warga madrasah dalam

upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

1. Pengelolaan daur ulang sampah

2. Pembuatan Hasta Karya dari sampah an organik.

B. Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian : MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen, Kabupaten

Demak

Alamat penelitian : Jalan Melati 06 Desa Mlaten Kecamatan Mijen

Kabupaten Demak.

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial.

Materi Pokok : Arah Mata Angin.

Kelas/semester : III/II

2. Karakteristik Siswa Kelas III

Siswa kelas III MI Negeri Mlaten berjumlah 28 siswa. Terdiri dari

14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

Tabel 3.2 Daftar siswa kelas III MI Negeri Mlaten


Tahun Ajaran 2015/2016
No Nama Jenis kelamin

L P

3
1. AN 

2. AAJ 
3. ALGN 

4. ABS 
5. AND 

6. ILMA 
7. HW 

8. ID 

9. MIM 

10. IS 
11. KWA 

12. MFAF 

13. MZ 
14. MSA 

15. AY 

16. ZM 
17. LKMN 

18. MNMF 

19. MZA 

20. NM 
21. NRA 
22. RFY 
23. SM 
24. SAN 

4
25. SF 
26. SAN 
27. VZN 
28. NIAM 

Jumlah 14 14

Total 28

3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial kelas III semester II tahun ajaran 2015/2016. Penelitian

dilaksanakan dalam II siklus. Penelitian menggunakan jam mata

pelajaran IPS sesuai dengan jadwal pelajaran IPS kelas III MI Negeri

Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak.

Waktu pelaksanaan sebagai berikut :

Kegiatan Pelaksanaan

Observasi 25 April 2016

Siklus I 27 April 2016

Siklus II 04 Mei 2016

Pembuatan Laporan Mei-selesai

4
C. Deskripsi siklus I

1. Perencanaan

Kegiatan perencanaan yang dilakukan untuk persiapan

pembelajaran pada hari Rabu, 27 April 2016 adalah sebagai berikut

a. Penyusunan Pelaksanaan Pembelajaran

Penyusunan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan

digunakan pada siklus I.

b. Penyiapan Perangkat

Perangkat yang disiapkan dalam siklus I meliputi absensi,

lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal.

2. Tindakan

Tindakan kelas siklus I berlangsung sekali tatap muka

(2x35menit). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah

mengenal arah mata angin. Pembelajaran dilaksanakan dengan

menerapkan metode demonstrasi. Berikut adalah langkah kegiatan

tindakan kelas siklus I.

a. Kegiatan Awal

1. Salam

2. Do’a bersama membaca asmaul husna

3. Absensi

4. Apersepsi

5. Guru mengingatkan tentang materi arah mata angin

4
6. Siswa mengerjakan Pre Tes.

b. Kegiatan Inti

1. Mengamati

Guru meminta siswa mengamati gambar yang ditunjukan

oleh Guru di depan kelas.

2. Menanya

Guru meminta siswa untuk bertanya tentang gambar tersebut,

jika sulit guru memancing pertanyaan pada siswa : gambar

apa yang bu guru pegang anak-anak?

3. Melakukan

a. Guru menjelaskan pengertian arah mata angin dan macam-

macam arah mata angin.

b. Guru menunjukkan gambar tentang arah mata angin.

c. Anak-anak menyebutkan apa saja macam-macam arah

mata angin.

d. Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan gambar

tersebut.

e. Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan oleh guru.

4. Asosiasi/Menghubungkan

a. Siswa diminta menyebutkan macam-macam arah mata

angin.

b. Siswa diminta menjelaskan macam-macam arah mata

angin.

4
5. Komunikasi

Siswa diminta maju ke depan untuk menjelaskan pengertian

arah mata angin dan macam-macamnya.

c. Kegiatan Akhir (penutup)

1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.

2. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri

pelajaran.

3. Guru mengucapkan salam.

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan dengan dibantu guru mata

pelajaran IPS. Hasil observasi dicatat dalam lembar guru dan

lembar observasi siswa. Pengamatan yang dilakukan meliputi

performance guru dalam melakukan pembelajaran dan kondisi

kelas saat hal tersebut berlangsung.

4. Refleksi

Kegiatan pembelajaran siklus I didukung oleh kehadiran AM

selaku guru mata pelajaran IPS. Penggunaan media berupa gambar

dalam siklus I menarik perhatian siswa, sehingga siswa

mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Tetapi ada

beberapa hal yang menghambat dalam pelaksanaan siklus I

diantaranya adalah ada beberapa siswa yang kurang

memperhatikan guru ketika menyampaikan materi karena suara

4
yang kurang jelas dan kurang keras, sebagian besar siswa masih

malu untuk menjawab pertanyaan dari guru.

Ide perbaikan dari pengamatan siklus I adalah untuk

penyampaian materi hendaknya dengan suara yang jelas dan keras,

perlu pendekatan terhadap siswa agar siswa tanggap terhadap

pertanyaan yang diajukan oleh guru.

D. Deskripsi Siklus II

1. Perencanaan

Kegiatan perencanaan yang dilakukan untuk persiapan

pembelajaran siklus II pada hari Rabu, 04 Mei April 2016 adalah

sebagai berikut :

a. Penyusunan Pelaksanaan Pembelajaran

Penyusunan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi

dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan

digunakan pada siklus I.

b. Penyiapan Perangkat

Perangkat yang disiapkan dalam siklus I meliputi absensi,

lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal.

2. Tindakan

Tindakan kelas siklus II berlangsung sekali tatap muka

(2x35menit). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah

mengenal arah mata angin. Pembelajaran dilaksanakan dengan

4
menerapkan metode demonstrasi. Berikut adalah langkah kegiatan

tindakan kelas siklus I.

a. Kegiatan Awal

1. Salam

2. Do’a bersama membaca asmaul husna

3. Absensi

4. Apersepsi

5. Guru mengingatkan tentang materi arah mata angin

6. Siswa mengerjakan Pre Tes.

b. Kegiatan Inti

1. Mengamati

Guru meminta siswa mengamati gambar yang ditunjukan

oleh guru di depan kelas.

2. Menanya

Guru meminta siswa untuk bertanya tentang gambar

tersebut, jika sulit guru memancing pertanyaan pada siswa :

gambar apa yang bu guru pegang anak-anak?

3. Melakukan

a. Guru menjelaskan pengertian arah mata angin dan

macam-macam arah mata angin.

b. Guru menunjukkan gambar tentang arah mata angin.

c. Anak-anak menyebutkan apa saja macam-macam arah

mata angin.

4
d. Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan

gambar tersebut.

e. Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan oleh

guru.

4. Asosiasi/Menghubungkan

Siswa diminta menyebutkan macam-macam arah mata

angin.

5. Komunikasi

Siswa diminta maju ke depan untuk menjelaskan pengertian

arah mata angin dan macam-macamnya.

c. Kegiatan Akhir (penutup)

1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil

pembelajaran.

2. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri

pelajaran.

3. Guru mengucapkan salam.

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan dengan dibantu guru mata

pelajaran IPS. Hasil observasi dicatat dalam lembar guru dan

lembar observasi siswa. Pengamatan terhadap guru dilakukan

pada aspek persiapan, pembukaan pembelajaran dan apersepsi,

penguasaan materi, metode, evaluasi, dan penutup. Kondisi

4
kelas diamati dengan mencatat tingkat kemampuan, keaktifan,

dan perhatian siswa.

4. Refleksi

Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan

menghambat proses pelaksanaan pembelajaran IPS materi arah

mata angin melalui metode demonstrasi untuk dilakukan

perbaikan pada siklus berikutnya.

Hal-hal yang menghambat pelaksanaan penelitian pada

siklus II :

a. Siswa masih terlihat malu dan kurang tanggap ketika guru

memberikan pertanyaan.

b. Siswa masih suka ramai sendiri ketika guru menjelaskan

materi.

Hal-hal yang medukung pelaksanaan penelitian pada siklus II :

a. Dengan adanya media yang digunakan oleh guru siswa

dapat menunjukkan arah-arah mata angin dengan benar.

b. Siswa sudah dapat menyebutkan macam-macam arah mata

angin dengan benar.

Ide perbaikan :

a. Guru harus lebih tegas terhadap siswa agar siswa tidak

ramai sendiri.

b. Meningkatkan keaktifan siswa secara perorangan.

4
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Dalam pengelolaan pembelajaran di Kelas III MI Negeri Mlaten

Kecamatan Mijen Kabupaten Demak guru umumnya menggunakan metode

ceramah dan penugasan. Guru sebagai penyampai materi sedangkan siswa hanya

sebagai pendengar yang selesai mendengar siswa hanya mengerjakan latihan.

Dari hasil penelitian pra siklus yang diambil dari nilai harian siswa, masih

terdapat beberapa siswa yang kesulitan dalam pembelajaran IPS khususnya pada

materi arah mata angin. Dari 28 siswa di kelas III ada 13 siswa yang memenuhi

standar kriteria minimal (KKM), sedangkan hampir sebagian yang tidak

memenuhi standar kriteria minimal. Artinya siswa masih mengalami kesulitan

dalam pembelajaran, sehingga perlu untuk memperbaiki keadaan tersebut. Berikut

data hasil dari penelitian pada kondisi awal atau pra siklus.

Tabel 4. 1
Daftar Nilai Pra siklus
No Nama KKM Nilai Ket

1. AN 70 60 TT

2. AAJ 70 60 TT

3. ALGN 70 80 T

4. ABS 70 60 TT

5. AND 70 50 TT

4
6. ILMA 70 60 TT

7. HW 70 80 T

8. ID 70 90 T

9. MIM 70 60 TT

10. IS 70 50 TT

11. KWA 70 80 T

12. MFAF 70 50 TT

13. MZ 70 50 TT

14. MSA 70 90 T

15. AY 70 60 TT

16. ZM 70 50 TT

17. LKMN 70 70 T

18. MNMF 70 70 T

19. MZA 70 50 TT

20. NM 70 60 TT

21. NRA 70 70 T

22. RFY 70 80 T

23. SM 70 50 TT

24. SAN 70 60 TT

25. SF 70 70 T

5
26. SAN 70 70 T

27. VZN 70 60 TT

28. NIAM 70 70 T

Jumlah 1810

Rata-rata 64.64

Keterangan :

Tuntas (T) : 13 siswa

Tidak tuntas (TT) : 15 siswa

Berdasarkan hasil yang dieproleh dari pelaksanaan pra siklus ini,

maka diperoleh:

a. Menghitung nilai rata kelas dengan rumus sebagai berikut:

ΣX
M= 𝑁

Keterangan :

M = Nilai rata-rata

ΣX = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa

1810
M= 28

M = 64.64

b. Sedangkan untuk menghitung presentasi jumlah belajar siswa,

digunakan rumus sebagai berikut:

P = 𝐹 𝑥 100%
𝑁

5
Keterangan:

P = Nilai dalam persen

F = Frekuensi

N = Jumlah keseluruhan

18
P = 28 𝑥 100 %

P = 64, 28 %

Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

pada pra siklus dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena

penyajian materi dengan ceramah.

2. Guru kurang berinteraksi dengan siswa, sehingga masih ada siswa

yang bicara sendiri.

3. Guru kurang melibatkan siswa ketika proses pembelajaran

sehingga siswa tidak berani untuk aktif atau bertanya jawab.

Secara garis besar pra siklus berjalan dengan baik dan kondusif,

walaupun hasil belajar siswa belum mencapai standar nilai KKM yang

ditentukan yaitu 70 untuk mata pelajaran IPS materi arah mata angin di

MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Hal ini harus

dijadikan suatu yang harus dibenahi dalam pelaksanaan siklus I.

5
B. Analisis Data Per Siklus

1. Deskripsi Siklus I

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus ini dilaksanakan pada

hari Rabu, 27 April 2016 di kelas III dengan jumlah 28 siswa. Adapun

proses pembelajarannya mengacu pada rencana pembelajaran yang

telah disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar

pengamatan guru dan siswa. Sebagai nilai patokan ketuntasan

digunakan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) kelas III pada

mata pelajaran IPS yaitu 70. Berikut ini hasil belajar siswa pada siklus

I.

Tabel 4.2
Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama KKM Nilai Ket

1. AN 70 70 T

2. AAJ 70 70 T

3. ALGN 70 80 T

4. ABS 70 70 T

5. AND 70 50 TT

6. ILMA 70 60 TT

7. HW 70 100 T

8. ID 70 90 T

9. MIM 70 80 T

5
10. IS 70 50 TT

11. KWA 70 80 T

12. MFAF 70 50 TT

13. MZ 70 50 TT

14. MSA 70 100 T

15. AY 70 60 TT

16. ZM 70 70 T

17. LKMN 70 70 T

18. MNMF 70 70 T

19. MZA 70 50 TT

20. NM 70 60 TT

21. NRA 70 70 T

22. RFY 70 80 T

23. SM 70 50 TT

24. SAN 70 70 T

25. SF 70 70 T

26. SAN 70 70 T

27. VZN 70 60 TT

28. NIAM 70 70 T

Jumlah 1930

5
Rata-rata 68,92

Keterangan :

Tuntas (T) : 18 siswa

Tidak tuntas (TT) : 10 siswa

Berdasarkan hasil yang dieproleh dari pelaksanaan pra siklus ini,

maka diperoleh:

a. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut:

ΣX
M= 𝑁

Keterangan :

M = Nilai rata-rata

ΣX = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa

1930
M= 28

M = 68,92

b. Sedangkan untuk menghitung presentasi jumlah belajar siswa,

digunakan rumus sebagai berikut:

P = 𝐹 𝑥 100%
𝑁

Keterangan:

P = Nilai dalam persen

F = Frekuensi

N = Jumlah keseluruhan

19
P = 28 𝑥 100 %

5
P = 67, 85 %

2. Deskripsi Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 04 Mei 2016 di kelas III

dengan jumlah 28 siswa.

Tabel 4.3
Data Hasil Belajar Siklus II
No Nama KKM Nilai Ket

1. AN 70 90 T

2. AAJ 70 80 T

3. ALGN 70 100 T

4. ABS 70 70 T

5. AND 70 80 T

6. ILMA 70 80 T

7. HW 70 100 T

8. ID 70 90 T

9. MIM 70 80 T

10. IS 70 80 T

11. KWA 70 80 T

12. MFAF 70 80 T

13. MZ 70 70 T

14. MSA 70 100 T

15. AY 70 90 T

5
16. ZM 70 70 T

17. LKMN 70 70 T

18. MNMF 70 90 T

19. MZA 70 90 T

20. NM 70 80 T

21. NRA 70 90 T

22. RFY 70 80 T

23. SM 70 70 T

24. SAN 70 80 T

25. SF 70 90 T

26. SAN 70 80 T

27. VZN 70 80 T

28. NIAM 70 90 T

Jumlah 2,330

Rata-rata 83,21

Keterangan :

Tuntas (T) : 28 siswa

Tidak tuntas (TT) : 0 siswa

c. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut:

ΣX
M= 𝑁

Keterangan :

5
M = Nilai rata-rata

ΣX = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa

2330
M= 28

M = 83,21

d. Sedangkan untuk menghitung presentasi jumlah belajar siswa,

digunakan rumus sebagai berikut:

P = 𝐹 𝑥 100%
𝑁

Keterangan:

P = Nilai dalam persen

F = Frekuensi

N = Jumlah keseluruhan

23
P = 28 𝑥 100 %

P = 82, 14 %

C. Analisis Data Akhir

Berikut ini data hasil penelitian pada siklus I, siklus II :

1. Analisis Siklus I

Tabel 4.4
Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama KKM Nilai Ket

1. AN 70 70 T

5
2. AAJ 70 70 T

3. ALGN 70 80 T

4. ABS 70 70 T

5. AND 70 50 TT

6. ILMA 70 60 TT

7. HW 70 80 T

8. ID 70 90 T

9. MIM 70 80 T

10. IS 70 50 TT

11. KWA 70 80 T

12. MFAF 70 50 TT

13. MZ 70 50 TT

14. MSA 70 90 T

15. AY 70 60 TT

16. ZM 70 70 T

17. LKMN 70 70 T

18. MNMF 70 70 T

19. MZA 70 50 TT

20. NM 70 60 TT

21. NRA 70 70 T

5
22. RFY 70 80 T

23. SM 70 50 TT

24. SAN 70 70 T

25. SF 70 70 T

26. SAN 70 70 T

27. VZN 70 60 TT

28. NIAM 70 70 T

Jumlah 1930

Rata-rata 68,92

Keterangan :

Tuntas (T) : 18 siswa

Tidak tuntas (TT) :10 siswa

Berdasarkan hasil skor tes tersebut dapat dikatakan bahwa

penerapan metode Demonstrasi ini terbukti dapat meningkatkan Hasil

belajar IPS materi arah mata angin yang telah dipelajari. Karena

terlihat adanya peningkatan skor dari pre test yang semula nilai rata-

rata kelas dari pre test sebesar 64,64 meningkat menjadi 67,5.

Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa tingkat keberhasilan

kelas adalah 28 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 18 siswa.

Sedangkan yang gagal sebanyak 13 siswa. Oleh karena itu perlu

adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya.

6
Berikut ini adalah tabel hasil pengamatan faktor pendukung dan

penghambat dari guru dan siswa beserta ide perbaikan yang akan

dilakukan pada siklus selanjutnya:

2. Analisis Siklus II
Tabel 4.5
Data Hasil Belajar Siklus II
No Nama KKM Nilai Ket

1. AN 70 70 T

2. AAJ 70 70 T

3. ALGN 70 80 T

4. ABS 70 70 T

5. AND 70 80 T

6. ILMA 70 80 T

7. HW 70 80 T

8. ID 70 90 T

9. MIM 70 80 T

10. IS 70 80 T

11. KWA 70 80 T

12. MFAF 70 80 T

13. MZ 70 70 T

14. MSA 70 90 T

15. AY 70 90 T

6
16. ZM 70 70 T

17. LKMN 70 70 T

18. MNMF 70 70 T

19. MZA 70 70 T

20. NM 70 80 T

21. NRA 70 70 T

22. RFY 70 80 T

23. SM 70 70 T

24. SAN 70 70 T

25. SF 70 70 T

26. SAN 70 70 T

27. VZN 70 80 T

28. NIAM 70 70 T

Jumlah 2,330

Rata-rata 83,21

Keterangan :

Tuntas (T) : 28 siswa

Tidak tuntas (TT) : 0 siswa

Berdasarkan hasil skor tes tersebut dapat dikatakan bahwa

penerapan metode demonstrasi ini dapat meningkatkan hasil belajar

siswa terhadap materi IPS yang telah dipelajari. Karena terlihat adanya

6
peningkatan skor yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar

64,64 meningkat menjadi 76,07. Berdasarkan tabel di atas dapat

dikatakan bahwa tingkat keberhasilan kelas adalah 28 siswa.

3. Perbandingan Antar Siklus

Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam perbandingan

berikut ini :

Tabel 4.6
PerbandinganHasil Belajar Siswa Per Siklus
No Tahap Hasil belajar

Nilai Tuntas Presentase Belum Presentase


tuntas
1. Pra 64,64 13 46,42% 15siswa 53,52%
siklus siswa
2. Siklus 68,92 18 64,28% 10siswa 35,71%
I siswa
3. Siklus 83,21 28 100% 0siswa 0%
II siswa

Setelah melakukan penelitian pada siswa kelas III di MI

Negeri Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak peneliti dapat

mengerti bahwa sebenarnya kemampuan siswa dalam mempelajari

pelajaran IPS sangat tinggi.

Dari 28 siswa terdapat 18 siswa yang tuntas, dan 10 yang

belum tuntas, dengan rata-rata keseluruhan 68,92. Dan begitu juga

dari 28 siswa yang masih berpartisipasi dalam kegiatan belajar masih

kurang.

6
Pada siklus II ini partisipasi siswa pada saat pembelajaran

jumlahnya sudah mulai bertambah, jika dibandingkan dengan siklus I,

hal ini dikarenakan siswa mulai mengenal penerapan pembelajaran

Demonstrasi. Guru cukup membuat mereka mengerti akan materi

yang disajikan. Siswa sudah mulai aktif dalam pembelajaran. Siswa

yang mulanya tidak berani bertanya atau menjawab pertanyaan, kini

mulai berani untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Guru mulai

melibatkan siswa dalam pembelajaran.

Dalam menyelesaikan soal formatif yang diberikan oleh guru

dari 28 siswa, seluruhnya dapat tuntas dalam belajarnya dengan nilai

rata-rata 83,21.

Setelah peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dalam

pembelajaran IPS melalui penerapan metode demonstrasi pada siswa

kelas III di MI Negeri Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak

dapat diketahui bahwa seluruh siswa sudah memperoleh nilai sesuai

KKM individual yaitu (100%), dengan nilai rata-rata yaitu 83,21.

Setelah diadakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

dengan penerapan metode demonstrasi dapat kita lihat ternyata

pemahaman siswa dapat mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial cukup tinggi meskipun pada awalnya siklus I hanya beberapa

siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan belajar masih kurang dan

hasil belajar siswa pada saat tes formatif juga masih kurang dengan

rata-rata 64,64.

6
Akan tetapi setelah diadakan siklus II hasil belajar pun

meningkat atau mengalami perubahan dan siswa sudah berpartisipasi

dalam kegiatan belajar dan hasil belajar siswa pada tes formatif juga

meningkat setelah membandingkan antara pra siklus dan siklus I. dari

28 jumlah siswa mencapai ketuntasan dalam belajarnya, dengan hasil

tes formatif dengan nilai rata-rata 83,21, sehingga siswa telah

mencapai nilai lebih dari nilai KKM yang telah ditentukan di MI

Negeri Mlaten, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak. Dan dengan

demikian dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari

pra siklus ke siklus I hingga siklus II.

Berdasarkan analisis data akhir dapat dinyatakan bahwa

metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi arah

mata angin pada siswa kelas III semester II dibuktikan dengan hasil

nilai pra siklus 64.64 % siklus I 68.92 % siklus II 83.21 %.

6
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi

arah mata angin pada siswa kelas III semester II MI Negeri Mlaten

Kecamatan Mijen Kabupaten Demak pada tahun pelajaran 2015/2016. Hal

ini dapat dibuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I

nilai rata-rata pra siklus sebesar 64,64% meningkat menjadi 68,92%, dan

pada siklus II meningkat menjadi 83,21%.

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tindakan kelas maka saran-

saran yang ingin disampaikan adalah:

1. Bagi Guru

Metode demonstrasi dapat digunakan sebagai salah satu metode

alternatif yang dapat dipergunakan guna mencapai hasil yang

memuaskan dalam proses pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Siswa hendak meningkatkan kesadaran untuk selalu berpartisipasi

aktif dalam setiap kegiatan belajar mengajar, siswa juga hendaknya

6
tidak takut atau malu untuk menanyakan tentang materi pelajaran yang

belum dipahami.

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya selalu mendorong para guru yang berusaha

menggunakan strategi pembelajaran yang bersifat inovatif dan kreatif

dengan memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan selain itu

juga melatih para guru agar kompetensinya meningkat.

4. Bagi Peneliti

Kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dalam

bidang yang sama, agar dapat menindak lanjuti penelitian ini dalam

kancah yang lebih luas, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, dkk. (2010). Pembelajaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Dimiyati dan Mudjiono, (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Hamdani. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Kastolani. (2014). Model Pembelajaran Inovatif Teori dan Aplikasi. Salatiga:

STAIN Salatiga Press.

Majid, Abdul. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Rasimin. (2012). Pembelajaran IPS Teori, Aplikasi dan evaluasi. Salatiga:

STAIN Salatiga Press.

Samsu, Sumadayo. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Slameto. (1991). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Susanto, Ahmad. (2012). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

6
Suwandi dan M. Basrowi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Suyadi. (2012). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT remaja

Rosdakarya.

(https://.m.wikipedia.org/wiki/Mata_angin). Diaksespadaharisabtu25Juni 2016.

(http://efullama.wordpress.com/adm-kelas/kriteria-ketuntasan-minimal-kkm/).

Diaksespadaharisabtu25Juni2016.

6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : MI Negeri Mlaten

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : 3

Semester : Gasal

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama di sekitar rumah dan

sekolah

B. Kompetensi Dasar

1.3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik mampu

 Siswa mampu menjelaskan arah mata angin dan fungsi mata angin

 Siswa mampu menyebutkan letak-letak arah mata angin

 Siswa mampu membuat arah mata mata angin;

Karakter peserta didik yang diharapkan: Bersahabat/komunikatif dan kerja

keras

D. Materi Pembelajaran

1. Arah mata angin

7
Mata angin merupakan panduan yang digunakan untuk menentukn
arah. Umum digunakan dalam navigasi, kompas, dan peta. Pusat mata
angin terdapat 8 arah dengan urutan berikut (mengikuti arah jarum
jam) :
i. Utara

j. Timur laut

k. Timur

l. Tenggara

m. Selatan

n. Barat daya

o. Barat

p. Barat laut

Utara, timur, selatan dan barat merupakan empat mata


angin utama. Utara dan selatan menggambarkan kutub Bumi,
manakal timur dan barat menentukan arah putaran bumi.

E. Metode Pembelajaran

Demonstrai, tanya jawab, latihan, tugas.

F. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan awal

7. Salam

8. Do’a bersama membaca asmaul husna

9. Absensi

10. Apersepsi

11. Guru mengingatkan tentang materi arah mata angin

12. Siswa mengerjakan Pre Tes.

7
b. Kegiatan inti

6. Mengamati

Guru meminta siswa mengamati gambar yang ditunjukan oleh Guru di


depan kelas.
7. Menanya

Guru meminta siswa untuk bertanya tentang gambar tersebut, jika sulit
guru memancing pertanyaan pada siswa : gambar apa yang bu guru
pegang anak-anak?
8. Melakukan

f. Guru menjelaskan pengertian arah mata angin dan macam-macam

arah mata angin.

g. Guru menunjukkan gambar tentang arah mata angin.

h. Anak-anak menyebutkan apa saja macam-macam arah mata angin.

i. Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan gambar tersebut.

j. Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan oleh guru.

9. Asosiasi/menghubungkan

c. Siswa diminta menyebutkan macam-macam arah mata angin.

d. Siswa diminta menjelaskan macam-macam arah mata angin.

10. Komunikasi

a. Siswa diminta maju ke depan untuk menjelaskan pengertian arah

mata angin dan macam-macamnya.

e. kegiatan akhir (penutup)

4. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.

5. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri

pelajaran.

7
6. Guru mengucapkan salam.

G. Sumber Belajar

Buku paket IPS SD Kelas 3, BSE, buku latihan (nama produk), dan

pendukung lain seperti lingkungan.

H. Penilaian

Teknik penilaian

Tes tulis : LKS (lembar kerja siswa) dan lembar penilaian/lembar evaluasi

Bentuk instrumen

a. Uraian (10 soal)

7
7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : MI Negeri Mlaten

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : 3

Semester : Gasal

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama di sekitar rumah dan

sekolah

B. Kompetensi Dasar

1.3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik mampu

 Siswa mampu menjelaskan arah mata angin dan fungsi mata angin

 Siswa mampu menyebutkan letak-letak arah mata angin

 Siswa mampu membuat arah mata mata angin;

Karakter peserta didik yang diharapkan: Bersahabat/komunikatif dan kerja

keras

D. Materi Pembelajaran

1. Arah mata angin

7
Mata angin merupakan panduan yang digunakan untuk menentukn
arah. Umum digunakan dalam navigasi, kompas, dan peta. Pusat mata
angin terdapat 8 arah dengan urutan berikut (mengikuti arah jarum
jam) :
a. Utara

b. Timur laut

c. Timur

d. Tenggara

e. Selatan

f. Barat daya

g. Barat

h. Barat laut

Utara, timur, selatan dan barat merupakan empat mata


angin utama. Utara dan selatan menggambarkan kutub Bumi,
manakal timur dan barat menentukan arah putaran bumi.

E. Metode Pembelajaran

Demonstrai, tanya jawab, latihan, tugas.

F. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan awal

1. Salam

2. Do’a bersama membaca asmaul husna

3. Absensi

4. Apersepsi

5. Guru mengingatkan tentang materi arah mata angin

6. Siswa mengerjakan Pre Tes.

7
b. Kegiatan inti

1. Mengamati

Guru meminta siswa mengamati gambar yang ditunjukan oleh Guru di


depan kelas.
2. Menanya

Guru meminta siswa untuk bertanya tentang gambar tersebut, jika sulit
guru memancing pertanyaan pada siswa : gambar apa yang bu guru
pegang anak-anak?
3. Melakukan

a. Guru menjelaskan pengertian arah mata angin dan macam-macam

arah mata angin.

b. Guru menunjukkan gambar tentang arah mata angin.

c. Anak-anak menyebutkan apa saja macam-macam arah mata angin.

d. Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan gambar tersebut.

e. Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan oleh guru.

4. Asosiasi/menghubungkan

f. Siswa diminta menyebutkan macam-macam arah mata angin.

5. Komunikasi

a. Siswa diminta maju ke depan untuk menjelaskan pengertian arah mata

angin dan macam-macamnya.

b. kegiatan akhir (penutup)

1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.

2. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran.

3. Guru mengucapkan salam.

7
G. Sumber Belajar

Buku paket IPS SD Kelas 3, BSE, buku latihan (nama produk), dan

pendukung lain seperti lingkungan.

H. Penilaian

Teknik penilaian

Tes tulis : LKS (lembar kerja siswa) dan lembar penilaian/lembar evaluasi

Bentuk instrumen

b. Pilihan ganda (10 soal)

Pilihlah a,b,c atau d untuk jawaban yang tepat

1. Denah adalah...
a. Gambar yang menunjukkan nama-nama jalan
b. Gambar yang ditambah arah mata angin
c. Gambar bentuk rumah
d. Gambar konsep rumah
2. Kegunaan denah yaitu...
a. Untuk mencari arah matahari terbit
b. Untuk mencari arah mata angin
c. Untuk menggambar bentuk bangunan
d. Untuk mencari lokasi
3. Matahari dapat dijadikan patokan untuk menentukan arah...
a. Barat
b. Timur
c. Utara
d. Selatan
4. Arah barat daya terletak diantara...
a. Tenggara
b. Barat daya
c. Barat laut
d. Timur laut
5. Nama arah mata angin antara timur dan selatan...
a. Tenggara
b. Barat daya
c. Barat laut
d. Timur laut

7
6. Arah mata angin terdiri dari...
a. 8 arah mata angin
b. 9 arah mata angin
c. 4 arah mata angin
d. 6 arah mata angin
7. Alat untuk menentukan arah mata angin...
a. Jarum jam
b. Kompas
c. Kalkulator
d. Komputer
8. Nelayan tradisional menggunakan.....untuk menentukan arah mata angin,
a. Kompas
b. Rasi bintang
c. Jarum jam
d. Komputer
9. Aku menghadap arah matahari, berarti aku membelakangi arah...
a. Barat
b. Timur
c. Selatan
d. Utara
10. Huruf U pada anak panah dalam peta sebagai pedoman untuk
menunjukkan arah...
a. Barat
b. Timur
c. Selatan
d. Utara

Penilaian

Nilai = Bx2 = 10

7
8
Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Kegiatan Hasil Hal yang Hal yang Ide


mendukung menghambat Perbaikan
B C K
Guru V Guru dapat
mengucapkan mengkondisik
salam dengan an kelas
jelas sebelum
pelajaran
dimulai
Guru V Guru
melakukan mengabsen
presensi siswa dengan
kehadiran siswa suara lantang
dengan jelas
Guru V Guru sudah
menyampaikan cukup jelas
tujuan dalam
pembelajaran menyampaika
dengan jelas n
pembelajaran
Guru V Guru belum Buat
melakukan bisa menarik suasana
apersepsi perhatian yang
tentang materi siswa menarik
yang terkait
Guru V Media sudah
memperlihatkan cukup bagus
media yang dapat menarik
telah disiapkan perhatian
siswa
Guru V Penjelasan Manfaatkan
menjelaskan guru terlalu media
media yang monoton dengan
terkait dengan materi
materi sehingga
tidak terlalu
monoton
Guru V Dalam
memberikan memberikan
pertanyaan pada pertanyaan
siswa sudah cukup
jelas

8
Guru bersama V Guru kurang Membimbin
siswa berinteraksi g siswa
menyimpulkan dengan siswa dalam
materi yang merumuska
telah dibahas n
kesimpulan
Guru memberi V Guru belum Harus bisa
kesempatan bisa memancing
pada siswa memancing keingintahu
untuk bertanya keingintahuan an siswa
siswa
Guru V Perintah
memberikan dalam
soal mengerjakan
soal sudah
jelas
Guru V Guru dapat
mengucapkan mengkondisik
salam an kelas
sebelum
pelajaran di
tutup
Pengelolaan V Pengelolaan
kelas dan waktu kelas dan
waktu sudah
cukup baik

Demak, 27 april 2016

Peneliti,

8
Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

Hasil
Kegiatan B C K Hal yang Hal yang Ide
mendukung menghambat perbaikan
Siswa V Sudah cukup baik
menjawab tetapi ada beberapa
salam yang tidak menjawa
salam karena ramai
sendiri
Siswa V Masih ada beberapa
menjawab siswa yang belum
presensi bisa dikondisikan
yang
dilakukan
guru
Siswa V Ada beberapa siswa Guru harus
mendengark yang lebih tegas
an materi bermain/bergurau dengan
yang dengan teman menegur
disampaikan siswa yang
guru tidak
memperhati
kan
Siswa V Siswa kurang
menjawab antusias terhadap
pertanyaan pertanyaan dari guru
dari guru
Siswa V Siswa
mengamatai tertarik
media yang dengan
dibawa oleh media yang
guru dibaa oleh
guru
Siswa ikut V Siswa masih kurang Guru harus
menyimpulk mengerti dalam lebih
an materi menyimpulkan semangat
materi membimbin
g siswa

Siswa diberi V Siswa masih Guru harus


kesempatan malu/atau kurang membimbin
oleh guru aktif untuk bertanya g siswa agar
untuk lebih aktif
bertanya

8
materi yang
belum
dipahami
Siswa V Dapat
mengerjakan diterapkan
soal dari dalam
guru materi
pembelajar
an
Siswa V Ada beberapa siswa Sebaiknya
menjawab yang belum guru
salam mejawab salam mengkondis
ikan kelas
terlebih
dahulu
sebelum
menutup
pelajaran

Demak, 27 april 2016

Peneliti,

8
Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Kegiatan Hasil Hal yang Hal yang Ide


B C K mendukung menghambat perbaika
n
Siswa V Siswa sudah
menjawab baik dalam
salam menjawab
salam dan tidak
ada yang
bermain sendiri
Siswa V Siswa sudah
menjawab memperhatikan
presensi yang ketika absensi
dilakukan berlangsung
guru
Siswa V Tidak ada yang
mendengarka berbicara
n materi yang sendiri ketika
disampaikan penyampaian
guru materi
Siswa V Siswa sudah
menjawab mulai aktif dan
pertanyaan tidak merasa
dari guru malu untuk
menjawab
pertanyaan dari
guru
Siswa V Siswa sangat
mengamati antusias
media yang mengamati
dibawa oleh media yang
guru dibawa oleh
guru
Siswa V Siswa sudah
memperhatika menyadari
n penjelasan untuk
dari guru memperhatikan
penjelasan dari
guru
Siswa V Siswa antusias
menanggapi menanggapi
dan menjawab pertanyaan
pertanyaan

8
dari guru

Siswa ikut V Siswa paham


menyimpulka dengan materi
n materi yang diajarkan
Siswa V Siswa ingin
mengerjakan mendapat nilai
soal dari guru bagus
Siswa V Semua siswa
menjawab antusias dan
salam bersemangat
dalam
menjawab
salam dari guru

Demak, 04 Mei 2016

Peneliti,

8
Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Kegiatan Hasil Hal yang Hal yang Ide


mendukung menghambat Perbaikan
B C K
Guru V Siwa dapat
mengucapkan dikondisikan
salam dengan
jelas
Guru V Siswa
melakukan memperhatika
presensi n ketika
kehadiran absensi
siswa dengan berlangsung
jelas
Guru V Guru sudah
menyampaikan cukup jelas
tujuan dalam
pembelajaran penyampaian
dengan jelas tujuan
pembelajaran
Guru V Guru sudah
melakukan mulai bisa
apersepsi menarik
tentang materi perhatian
yang terkait siswa
Guru V Media sudah
memperlihatka bagus dan
n media yang lengkap
telah disiapkan sehingga
siswa dapat
mengamati
dengan jelas
Guru V Penjelasan
menjelaskan guru sudah
materi jelas
Guru V Siswa sudah
memberikan tidak merasa
pertanyaan malu untuk
pada siswa menjawab
pertanyaan
dari guru
Guru bersama V Guru sudah
siswa bisa

8
menyimpulkan membimbing
materi yang siswa untuk
telah dibahas merumuskan
ksimpulan
Guru memberi V Guru sudah
kesempatan bisa
pada siswa memancing
untuk bertanya keingintahuan
siswa
Guru V Perintah dan
memberikan isi soal jelas
soal
Guru V Suara guru
mengucapkan sudah jelas
salam dalam
menutup
pelajaran
Pengelolaan V Pengelolaan
kelas dan kelas dan
waktu waktu sudah
baik

Demak, 04 Mei 2016

Peneliti,

8
Nama :

No. absen :

Isilah dengan jawaban yang benar!

1. Antara arah utara dan timur adalah arah .......

2. Jika kita tidak mengetahui arah, kita dapat memanfaatkan

3. Para nelayan saat berlayar pada malam hari memanfaatkan............untuk

menunjukkan arah

4. Gambar yang menunjukkan letak bagian dari suatu tempat tersebut…….

5. Denah sekolah dapat dimanfaatkan untuk mengenal lebih jelas

tentang……

6. Mata angin berguna untuk mengetahui……..

7. Antara timur laut dan tenggara terdapat arah……..

8. Antara selatan dan barat terdapat arah…….

9. Meja dan kursi murid didepan kelas menghadap……

10. Ruangan untuk merawat murid yang sakit adalah……

8
Nama :

No. Absen :

Pilihlah a,b,c atau d untuk jawaban yang tepat

11. Denah adalah...


e. Gambar yang menunjukkan nama-nama jalan
f. Gambar yang ditambah arah mata angin
g. Gambar bentuk rumah
h. Gambar konsep rumah
12. Kegunaan denah yaitu...
e. Untuk mencari arah matahari terbit
f. Untuk mencari arah mata angin
g. Untuk menggambar bentuk bangunan
h. Untuk mencari lokasi
13. Matahari dapat dijadikan patokan untuk menentukan arah...
e. Barat
f. Timur
g. Utara
h. Selatan
14. Arah barat daya terletak diantara...
e. Tenggara
f. Barat daya
g. Barat laut
h. Timur laut
15. Nama arah mata angin antara timur dan selatan...
e. Tenggara
f. Barat daya
g. Barat laut
h. Timur laut
16. Arah mata angin terdiri dari...
e. 8 arah mata angin
f. 9 arah mata angin
g. 4 arah mata angin
h. 6 arah mata angin
17. Alat untuk menentukan arah mata angin...
e. Jarum jam
f. Kompas

9
g. Kalkulator
h. Komputer
18. Nelayan tradisional menggunakan.....untuk menentukan arah mata angin,
e. Kompas
f. Rasi bintang
g. Jarum jam
h. Komputer
19. Aku menghadap arah matahari, berarti aku membelakangi arah...
e. Barat
f. Timur
g. Selatan
h. Utara
20. Huruf U pada anak panah dalam peta sebagai pedoman untuk
menunjukkan arah...
e. Barat
f. Timur
g. Selatan
h. utara

9
9
9
9
9
9
9
9
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut :


1. Nama : Maria Nurul Qoyyimah
2. NIM : 115-12-076
3. TTL : Demak, 01 Januari 1994
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
7. Alamat : Desa Mlaten RT 01 RW 02 Kec. Mijen Kab.
Demak
8. Riwayat Pendidikan :
a. TK Budi Siwi, lulus tahun 2000
b. MIN Mlaten, lulus tahun 2006
c. SMP N 1 Mijen, lulus tahun 2009
d. MAN Demak, lulus tahun 2012
e. Sedang menyelasikan S1 Kependidikan Islam IAIN Salatiga
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 18 Agustus 2016


Penulis,

9
1
1
1

Anda mungkin juga menyukai