Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

KEGIATAN PRAKTIKUM IPA


MODUL

NAMA : DEWI ROSITA SARI


NIM : 837740284
SEMESTER : 7 ( TUJUH )

UPBJJ UT BANDAR LAMPUNG SALUT WAY TUBA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Dewi Rosita Sari


NIM : 837740284
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan


hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini
atau ada klaim atas karya saya ini.

Way Tuba,
November 2021
Yang membuat
pernyataan

DEWI ROSITASARI
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan 1 Gerak Lurus Beraturan (GLB)

B. TUJUAN PERCOBAAN
Memahami Gerak Lurus Beraturan (GLB)

C. ALAT DAN BAHAN


1. Katrol gantung tunggal.
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100 gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI
Gerak terbagi menjadi dua yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Gerak lurus beraturan (GLB)
adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan
kecepatan tetap atau konstan. Dengan beban yang sama beratnya, makin
dekat jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada
arah mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat karena adanya
percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari
keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a= -) Jadi, ciri
utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah,
semakin lama semakin cepat/lambat, sehingga gerakan benda dari waktu ke
waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif
(+) maka dapat dikatakan gerakan mengalami percepatan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rakitlah alat dan bahan.

Gambar 4.8
2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila
M1turun dan M2 naik.
3. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan
titik A
4. Ukur panjang BC.
5. Biarkan system bergerak m+M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C.
6. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda
(tinggi A tetap, B tetap, C berubah).

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.5.
Pengamatan Gerak Lurus Beraturan
No. Jarak BC s (m) Waktu (sekon)
1 10 0,44
2 15 0,50
3 20 0,56
4 25 0,62
5 30 0,68
G. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan di atas dapat di lihat bahwa dengan beban yang
sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu yang
diperlukan.

H. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Hitunglah berapa waktu yang ditempuh dalam jarak lintasan 25 cm?
Jawaban : 0,62 secon

2. Hitunglah berapa jarak yang di tempuh dalam waktu 0,50 secon?


Jawaban :15 cm

I. KESIMPULAN
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan.
Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat
pula waktu yang diperlukan
J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap awal merupakan Langkah


pertama yang dilakukan di dalam
kegiatan praktikum yaitu
mengumpulkan alat dan bahan
yang akan di gunakan dalam
pelaksanaan praktikum
Tahap Awal / Pembukaan

Proses kegiatan merupakan


Langkah kedua dalam
pelaksanaan praktikum yaitu
dengan mengamati bahan bahan
Proses Kegiatan dari pelaksanaan praktikum
Tahap Akhir

Tahap akhir merupakan Langkah


terakhir dalam pelaksanaan
praktikum yaitu dengan mencatat
semua hasil yang di peroleh dari
pengamatan dan
mendokumentasikannya.
MODUL 6
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan 1 Jenis-jenis Gelombang

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang tranversal dan gelombang
longitudinal.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Slinki.
2) Kabel listrik, panjang 5 m,  = 0,5 cm.
3) Benang kasur panjang 3 m.
4) Karet gelang

D. LANDASAN TEORI
Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium,
berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang adalah getaran yang merambat.
Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide yang
berbentuk osilasi halus berulang.
Jenis gelombang menurut arah perambataanya sebagai berikut.
1) Gelombang longitudinal Gelombang dengan arah gangguan sejajar
dengan arah penjalarannya. Contoh gelombang longitudinal adalah
gelombang bunyi, gelombang bunyi ini analog dengan pulsa
longitudinal dalam suatu pegas vertikal di bawah tegangan dibuat
berosilasi ke atas dan ke bawah disebuah ujung, maka sebuah
gelombang longitudinal berjalan sepanjang pegas tersebut, koil-
koil pada pegas tersebut bergetar bolak-balik di dalam arah di
dalam mana gangguan berjalan sepanjang pegas
2) Gelombang transversal adalah gelombang dengan gangguan yang
tegak lurus arah penjalaran. Misalnya gelombang cahaya dimana
gelombang listrik dan gelombang medan magnetnya tegak lurus
kepada arah penjalarannya.

Gelombang menurut kebutuhan medium dalam perambatannya


sebagai berikut.
1) Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan
medium tempat merambat. Contoh gelombang mekanik
gelombang pada tali,
2) Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang energi dan
momentumnya dibawa oleh medan listrik (E) dan medan magnet
(B) yang dapat menjalar melalui vakum atau tanpa membutuhkan
medium dalam perambatan gelombangnya. Sumber gelombang
elektromagnetik : Osilasi listrik. Sinar matahari menghasilkan
sinar infra merah. Lampu merkuri menghasilkan ultra violet. Inti
atom yang tidak stabil menghasilkan sinar gamma. Penembakan
elektron dalam tabung hampa pada keping logam menghasilkan
sinar X (digunakan untuk rontgen). Keterkaitan antara medan
listrik (E) dan medan magnet (B) diungkapkan dengan persamaan
Maxwell. Persamaan Maxwell merupakan hukum yang mendasari
teori medan elektromagnetik. Contoh dari gelombang
elektromagnetik adalah gelombang cahaya, gelombang radio.

Berdasarkan amplitudonya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu


sebagai berikut
1) Gelombang berjalan adalah gelombang yang memiliki amplitudo
tetap. Artinya, setiap titik yang dilalui gelombang amplitudonya
selalu sama besar. Contoh gelombang berjalan adalah gelombang
air.
2) Gelombang stasioner adalah perpaduan antara gelombang datang
dan gelombang pantul yang amplitudo dan frekuensinya sama
tetapi arah rambatnya berlawanan. Titik yang bergetar dengan
amplitudo maksimum disebut perut, sedangkan titik yang bergetar
dengan amplitudo minimum disebut simpul.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu
ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau
dipegang oleh teman anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
2) Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke kiri lain ke kanan
seperti pada gambar berikut

gambar 6.7.
memberi usikan pada slinki

3) Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada
ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
4) Mengusikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah b.
Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang.
Gelombang yang terjadi ini disebut
gelombangtranversal. Kemudian mengamati bagaimana arah
getar dan arah rambat gelombangtranversal itu.
5) Mengikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu
mengusikkan lagi ujung slinkiyang sedang dipegang secara
berulang-ulang. Kemudian mengamati karet gelang tersebutketika
gelombang berjalan.
6) Melakukan percobaan dari langkah a sampai dengan langkah d
sekali lagi. Kemudianslinki diganti Tali. Menyamakan hasilnya
dengan menggunakan slinki. Menyebutkan perbedaannya jika ada.
7) Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu
ujung pada tiang ynagcukup kokoh atau dipegang dengan anda.
Ujung yang lain dipegang sendiri. Usiklahujung slinki yang anda
pegang berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung
slinkidengan cepat ke belakang lain kedepan seperti gambar di
berikut.

Gambar 6.8.
Usikan pada slinki secara berulang
8) Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-
gelombang yang terjadi disebut gelombang longitudinal.
Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombanglongitudinal
tersebut?
9) Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang
longitudinal?

F. HASIL PENGAMATAN
Setelah kegiatan praktikum di lakukan hasil pengamtannya adalah pada
saat slinki digerakkan secara bersamaan dan berlawan arah maka terjadilah
suatu rambatan atau gelombang pada slinki tersebut ,dan begitupula jika
slinki di gerakkan maju mundur dan karet gelang diletakkan di tengah
slinki maka, karet gelang tersebut bergerak secara tidak beraturan.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang
longitudinal?

H. JAWABAN PERTANYAAN
Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal
terletak pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan
longitudinal searah rambatannya

I. PEMBAHASAN
Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya
dipegang sendiri dan ujungyang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik
ujungnya dengan cara menggerakkan ujungslinki dengan cepat kekiri lalu
kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yangmembentuk
gelombang.Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang
diberi energi.
Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat
arah usikan dan rambatgelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus
dengan arah rambatannya.Hal demikiandisebut gelombang
transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada
arahrambatan gelombangnya.
Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegangdiusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut
ikut berpindah bersamagelombang,dan juga karet gelang berpindah karena
adanya energi yang merambat melaluislinki.Energi ini berasal dari usikan
slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya
sama yaitu diberi usikandiujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan
pada tiang atau dipegang salah seorangteman.Ternyata hasilnya berbeda
dengan slinki.Bedanya adalah pada kabel listrik tidakmuncul
gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet
gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel
listrik tersebut.

J. KESIMPULAN
Setelah kegiatan praktikum dilaksanakan dan dari hasil pengamtan yang
telah di lakukan maka dapat di Tarik kesimpulan bahwa agerakan dari suatu
gelmbang dapat mempengaruhi arahnya .
Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak
lurus dengan arah rambatannya.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah
dengan arah rambatannya.
K. FOTO ATAU VIDEO PRAKTIKUM

Tahap awal merupakan Langkah


pertama yang dilakukan di dalam
kegiatan praktikum yaitu
mengumpulkan alat dan bahan yang
akan di gunakan dalam pelaksanaan
praktikum
Tahap Awal / Pembukaan

Proses kegiatan merupakan Langkah


kedua dalam pelaksanaan praktikum
yaitu dengan mengamati bahan
Proses Kegi atan bahan dari pelaksanaan praktikum

Tahap akhir merupakan Langkah


terakhir dalam pelaksanaan
praktikum yaitu dengan mencatat
semua hasil yang di peroleh dari
pengamatan dan
Tahap Akhir mendokumentasikannya.
MODUL 7
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan 1 pemantulan cahaya

B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
1) Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2) Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3) Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4) Menentukan fokus cermin cekung.
5) Menentukan fokus lensa cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Cermin datar (3x6 cm2)
2) Cermin cembung
3) Cermin cekung
4) Lampu senter
5) Busur derajat
6) Kertas putih
7) Lilin
8) Layar (tabir kertas)
9) Celah cahaya

D. LANDASAN TEORI
Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karena cahaya dapat
merambat tanpa zat antara ( medium). Cara cahaya merambat adalah
dengan merambat menurut garis lurus. Salah satu sifat cahaya adalah
cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan cermin cembung.
Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya
berupa cekungan.
Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflektor (benda yang
memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil
dan alat kerja dokter
Sifat pemantulan pada cermin cekung anatara lain:
1) Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2) Memantulkan berkas cahaya (kovergen)
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk
menentukan letak bayangan sebuah benda yang berada di depan
cermin cekung yaitu:
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan
melalui titik fokus
2) Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar
sumbu utama
3) Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan
dipantulkan kembali
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki
bagian pemantul cahaya yang berbentuk cembung, biasa digunakan
untuk kaca spion kendaraan
Sifat pemantulan pada cermin cembung antara lain :
1) Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang
diperkecil
2) Menyebarkan berkas cahaya (divergen)
Peristiwa pemantulan pada cermin cembung mempunyai 3 sinar
istimewa yaitu:
1) Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-
olah dari titik fokusnya
2) Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan
sejajar sumbu utama
3) Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin
akan dipantulkan seolah- olah sinar datang dari titik tersebut.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar


1) Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin
datarseperti gambar dibawah ini
2) Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya
berkas cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin
datar.
3) Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2),
sehingga tampak sudut datag dan sudut pantul.
4) Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t)
tersebut.
5) Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin
datar dan mengamati bayangan selama benda itu digeser-
geserkan didepan cermin datar.
6) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin datar tersebut.

2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung


1) Menyusun semua alat seperti gambar dibawah ini,
2) Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas
cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin
cembung.
3) Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
Nampak sudut datang dan sudut pantul serta bayangan yang
terbentuk.
4) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin cembung tersebut.

3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung


1) Menyusun alat seperti Gambar 7.3
2) Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
3) Menggambarkan jalannya berkas sinar pada iangkah (2), sehingga
tampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
4) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin
cekung tersebut.
5) Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk
bayangan yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak
bayangan.
6) Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin,
maka pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak
tampak). Ukur jarak benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut
(s).
F. HASIL PENGAMATAN

1. Pemantulan cahaya pada cermin datar


a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.

b. Besar sudut datang (i) dan susut pantul (r)

Table 7.1
NO i (derajat) r (derajat)

1 50 50

2 100 100

3 150 150

4 200 200

5 250 250

c. Sifat bayangan
1) Nilai sudut pandang dan pantul mempunyai nilai yang
sama.
2) Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan.
3) Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke
cermin.
4) Besifat maya dan juga tegak

2. Pemantulan cahaya pada cermin cembung


a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung
b. Sifat bayangan yang di bentuk oleh cermin cembung
1) Sifat bayangan maya
2) Sama tegak
3) Jalan berkas cahaya di kertas ke cermin lebih kecil
4) Bayangannya menjauh

3. Pemantulan cahaya pada cermin cekung


a. Gambar jalannya berkas cahaya pada cermin cekung

b. Sifat bayangan yang di bentuk oleh cermin cekung


1) Berkas jalannya cahaya yang di kertas lebih lebar
2) Jalan cahaya di cermin lebih kecil
3) Cahayannya terbalik

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)

1 5 cm -8 cm

2 8 cm -5 cm

3 10 cm -4 cm

4 20 cm -2 cm

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)

1 5 cm 8 cm

2 8 cm 5 cm

3 10 cm 4 cm

4 20 cm 2 cm
G. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamtan di atas menunjukkan bahwa setiap percobaan
yang di lakukan sifat bayangan dan jalannya berkas cahaya berbeda beda.
Sudut yang dibentuk sinar dating terhadap garis normal disebut sudut
datan, sedangkan sudut yang dibentuk sinar pantul terhadap garis normal
disebut sudut pantul. Sinar dipantulkan secara teratur karena permukaan
kaca yang rata, licin dan mengkilap. Hal tersebut sesuai dengan syarat
terjadinya pemantulan teratur. Apabila sudut pada sinar datang diubah-
ubah maka sudut pantulnya akan mengikutinya. Karena besar sudut datang
sama dengan besar sudut pantul.

H. KESIMPULAN
Setelah kegiatan praltikum di laksanakan dan diperole data hasil
pengamatan maka dapat di Tarik kesimpulan bahwa Cahaya dapat
dipantulkan melalui suatu cermin yaitu cermin datar, cermin cekung
dan juga cermin cembung.

I. FOTO ATAU VIDEO PRAKTIKUM

Tahap awal merupakan Langkah


pertama yang dilakukan di dalam
kegiatan praktikum yaitu
mengumpulkan alat dan bahan yang
akan di gunakan dalam pelaksanaan
praktikum
Tahap Awal / Pembukaan
Proses kegiatan merupakan Langkah
kedua dalam pelaksanaan praktikum
yaitu dengan mengamati bahan bahan
Proses Kegiatan dari pelaksanaan praktikum

Tahap akhir merupakan Langkah


terakhir dalam pelaksanaan
praktikum yaitu dengan mencatat
semua hasil yang di peroleh dari
pengamatan dan
Tahap Akhir mendokumentasikannya.

Anda mungkin juga menyukai