Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD


(Jenis Praktikum : Bimbingan 5)

DETY OKTAFIANI
856457197

UPBJJ UT TEMBILAHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Dety Oktafiani


NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD
Nama Sekolah :

DATA TUTOR

Nama : Rika Ruslindawati, S.Pd, M.Pd


ID Tutor : 16002353
Instansi Asal : SMPN 1 Tembilahan
Nomor HP : 081365200097
Alamat Email : Rika.ruslindawati@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : Dety Oktafiani
NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD

dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya abila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tembilahan, November 2023


Yang membuat pernyataan

Dety Oktafiani
A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Beraturan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui gerak lurus beraturan

C. ALAT DAN BAHAN

1. Katrol gantung tunggal


2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2buah)
5. Statif klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan
berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan
waktu tetap baik besar maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama
dengan sesaat yang tetap baik besar maupun arah dengan kata lain: kecepatan
rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada interal (jangka) waktu
yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah sebat tetap, berarti
pada gerak lurus beraturan tidak ada percepatan (sarojo, 2002 : 37-39). Yang
dimaksud dengan kecepatan tetap adalah benda menempuh jarak yang sama
untuk selang waktu yang sama. Misalkan sebuah mobil bergerak dengan
kecepatan tetap 60 km/jam, artinya tiap 1 jam mobil menempuh jarak 60 km,
tiap ½ jam mobil menempuh jarak 30 km, atau tiap 1 menit mobil menempuh
jarak 1 km. Namun pada kenyataannya, benda yang melakukan gerak lurus
beraturan sangat sulit ditemukan karena pada umumnya benda yang bergerak
akan mengalami percepatan dan perlambatan sehingga kecepatan menjadi tidak
konstan. Benda hanya melakukan gerak lurus beraturan untuk beberapa waktu
tertentu. Contohnya adalah sebuah kereta api yang bergerak pada lintasan rel
yang lurus dan mobil yang bergerak di jalan tol bebas hambatan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk !


1. Rakitlah alat dan bahan
2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila
turun dan naik
3. Tandai ketinggian beban tambahan (M) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4. Ukur panjang BC
5. Biarkan sistem bergerak turun dan naik. Catat waktu yang diperlukanM
untuk bergerak ke C
6. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda
(tinggi Atetap, B tetap, C berubah)
7. Catat datanya pada tabel dibawah ini

F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil percobaan :

No. Jarak BC s(m) Waktu 1 (sek)


1 0,27 0,62
2 0,22 0,32
3 0,17 0,31
4 0,12 0,28
5 0,07 0,25

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan
datapercobaan GLB (S sumbu vertikal dan sumbu horizontal)
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas!

3. Buatlah kesimpuan.
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin
dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan

H. PEMBAHASAN
Rumus kecepatan dan kelajuan di atas merupakan rumus kecepatan
sesaat dan kelajuan sesaat, karena pada dasarnya sulit sekali ditemukan benda
yang dapat bergerak dengan kecepatan yang konstan. Suatu benda hanya
mengalami kecepatan yang konstan dalam selang waktu yang sangat singkat
sehingga digunakanlah rumus kecepatan dan kelajuan sesaat. Kelajuan sesaat
adalah total jarak yang ditempuh suatu benda pada selang waktu yang sangat
pendek. Sedangkan kecepatan sesaat adalah total perpindahan yang ditempuh
suatu benda pada selang waktu yang sangat pendek. Karena kecepatan sesaat
terjadi dalam waktu yang sangat singkat, maka kelajuan sesaat merupakan
besar/nilai dari kecepatan sesaat. Sehingga dalam gerak lurus beraturan
(GLB), konsep kecepatan dan kelajuan dianggap sama.

I. KESIMPULAN
Kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan akan bernilai sama dengan
kelajuannya jika panjang lintasan atau jarak sama dengan besar perpindahan
benda tersebut. Namun jika jarak tempuh tidak sama dengan perpindahan benda
maka besar kecepatan benda lebih kecil daripada kelajuannya.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://www.studiobelajar.com/gerak-lurus-beraturan/
https://www.fisikabc.com/2017/05/gerak-lurus-beraturan.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Sangat sulit saat mengukur kecepatan menggunakan Stop watch, saat melakukan
percobaan kelompok saya mengulangi percobaan sampai beberapa kali. Saran
saya penyedian alat praktikum lebih dari satu stop watch agar bisa dilakukan
beberapa orang sekaligus.

L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya
mengumpulkan semua bahan
praktek diletakkan diatas
meja

Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa
mengikuti petunjukan untuk
menghitung kecepatan

Tahapan Akhir

Menghitung kecepatan dari 5


(lima) kali percobaan
A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak lurus berubah beraturan(GLBB)
B. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
C. Alat dan Bahan
1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear
tetap dengan kecepatan (percepatan Positif), maka kecepatannya semakin lama
semakin cepat yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila
percepatan berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama semakin lambat
dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlambat.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menyusun alat
2. Tentukan dan ukur jaeak AB dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sitem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan
agar bebantambahan m tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1+m) dari A ke B (tAB) dan M1
untuk bergerakdari B ke c (tBC)
5. Lakukan percobaan sampai 5x dengan jarak AB (titik A tetap, C
tetap, B berubah dan catat datanya pada tebel.

F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil Percobaan :
No Beban (gr) S AB (cm) t AB (sek) S BC (cm) t Bc (sek)
1 60 23 0,43 19 0,31
2 60 26 0,46 16 0,29
3 60 29 0,50 13 0,25
4 60 32 0,54 10 0,23
5 60 35 0,57 7 0,19

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Grafik hubungan antara jarak A (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada
percobaan GLBB?

2. Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB?

3. Kesimpulan : gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus


pada arah mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini
dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang
melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatannya
karena ada percepatan (a=t) atau perlambatan (a=-)
4. Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan / perlambatan. Untk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.

5. Perbedaan grafik GLB dengan grafik GLBB ?


Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak
lurusadalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama.
Sedangkan grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah,
dikarenakan mengalamipercepatan yang tetap /konstan

H. PEMBAHASAN
Kita tahu bahwa percepatan merupakan besaran vektor. Jadi selain
mempunyai besar, percepatan juga memiliki arah, sehingga percepatan
dapat bernilai positif dan negatif. Jika percepatan benda bernilai positif (+)
maka benda mengalami percepatan. Sedangkan jika percepatan benda
bernilai negatif (−), maka benda mengalami perlambatan. Untuk lebih
memahami konsep percepatan silahkan baca artikel tentang pengertian,
jenis, rumus dan grafik percepatan.

I. KESIMPULAN
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap. Sedangkan untuk benda yang melakukan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) akan selalu ada istilah kecepatan awal, kecepatan akhir, diam,
berhenti, percepatan atau gravitasi bumi.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://www.fisikabc.com/2017/05/gerak-lurus-berubah-
beraturan.html#google_vignette

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Sangat sulit saat mengukur kecepatan menggunakan Stop watch, saat melakukan
percobaan kelompok saya mengulangi percobaan sampai beberapa kali. Saran saya
penyedian alat praktikum lebih dari satu stop watch agar bisa dilakukan beberapa
orang sekaligus.
L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya
mengumpulkan semua bahan
praktek diletakkan diatas
meja

Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa
mengikuti petunjukan untuk
menghitung kecepatan

Tahapan Akhir

Menghitung kecepatan dari 5


(lima) kali percobaan
A. JUDUL PERCOBAAN
Jenis jenis gelombang dan sifat pemantulan gelombang

B. Tujuan Percobaan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang tranversal dan gelombang longitudinal

C. Alat dan Bahan


a. Slinki
b. Kabel listrik panjang 5 m
c. Benang kasur panjang 3cm
d. Karet gelang

D. LANDASAN TEORI
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi yang dapat di kelompokkan
berdasarkan arah lambat dan medium perambatannya. Berdasarkan arah
rambatnya, gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang
elektromagentik. Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat dibedakan menjadi
5 yaitu dapat di biaskan, dapat di pantulkan, dapat di lenturkan, dapat di padukan
dan dapat di kutubkan, sedangkan karakteristik gelomang dapat dibedakan yaiu
periodic terjadi karena getaran merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk
persamaan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, merentangkan di atas lantai yang licin, kemudian mengikat
salah satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau
dipegang oleh salah satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya
di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung
slinki dengancepat ke kiri dan ke kanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada
slinki dan apa yang tejadi? Usikan laagi ujung slinki berulang-ulang seperti
langkah (b). Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang.
Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang tranversal. Kemudian
mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang tranversal
tersebut.
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung
slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati
karet gelang tersebut ketika sedang berjalan, apakah ikut berindah karet
gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas? Dan darimana
asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi.
Kemudian slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilkan dengan
menggunakan slinki. Menyebutkan perbedannya jika ada.
f. Ambil slinki, meretangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah
satu ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang
sendiri. Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara
berulang-ulang dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke belakang
dan ke depan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang
yang terjadi adalah gelombang longitudinal.
g. Apa perbedaana antara gelombang transversal dan longitudinal ?

Sifat Pemantulan Gelombang


a. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air.
Jatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian
mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk
gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang.
Dan menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan?
b. Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung
tidak boleh bergeser (disebut ujung terikat)
c. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali
sampai membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½
gelombang sampai gelombang hilang. Apakah gelombang dapat dipantulkan?
Mengamati bagaimana fase gelombang pantul dan gelombang asalnya?
d. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang
panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh karena itu
disebut dengan slinki ujung bebas.
e. Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya
sampai membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan
setengah panjang gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding
gelombang asalnya.

F. HASIL PENGAMATAN

Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki, terlihat
adanya suatu rambatan atau gelombang. Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air
yang berada didalam bak gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal
dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan di bagian
pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombang dipantulkan kembali. Pada
slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung
lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang
dapat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang
asalnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan
longgar/tali panjangnya 150 cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata
fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Percobaan jenis-jenis gelombang


a. Pada saat ujung slinki di digerakkan dengan cepat ke kiri dan ke kanan, apa
yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa
gelombang itu?
Saat slinki digerakkan dengan cepat ke kiri dan ke kanan pada ujung slinki
terasa adanya getaran, energi yang merambat dari titik a disebut dengan
gelombang transversal.
b. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang trasversal?
Arah getar dan arah rambat gekombang transversal adalah gelombang bolak-
balik merapat dan merenggang.
c. Pada saat percobaan amati karet gelang, ketika gelombang berjalan, ikut
berpindahkan karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui
pegas? Jika ada dari mana asalnya?
Tidak berpindah dan Ada energi yang merambat berasal dari gerakan slinki
yang berulang-ulang.
d. Ketika percobaan slinki diganti dengan kabel listrik, samakah hasilnya?
Tidak ada gelombang yang berpindah dan tidak ada energi yang merambat
melalui kabel listrik.
e. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal?
Arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal adalah naik (membukit)
turun (menjurang).
f. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal terletak
pada arah rambatannya yaitu bila transversal tegak lurus sedangkan
longitudinal searah rambatannya.

2. Sifat pemantulan gelombang


a. Ketika kerikil dijatuhkan di atas permukaan air yang ada di dalam bak atau
bejana, bagaimana bentuk gelombangnya? Adakah gelombang yang
dipantulkan?
Gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal karena gelombang
tegak lurus dengan arah rambatannya. Setelah gelombang menabrak sisi bak
air, gelombang akan di pantulkan kembali.
b. Bagaimana fase gelombang pantul dibandingkan dengan fase gelombang
asalnya?
Pada percobaan ini gelombang dapat dipantulkan dan fase gelombang
berlawanan arah dengan gelombang asalnya.
c. Dengan ujung bebas, bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan
dengan gelombang asalnya?
Pada percobaan ini slinki dapat bergerak bebas dan fase gelombang pantul
dan gelombang asalnya adalah sama.

H. PEMBAHASAN

a. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin, salah satu ujungnya dipegang
sendiri dan ujung yang lain dipegang teman. Lalu slinki diusik ujungnya
dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan
sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
b. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah
usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan
arah rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal, yakni
gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan
gelombangnya.
c. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut
ikut berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena
adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan
slinki (pada saatujung slinki digerakkan ).
d. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu
diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau
dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.
Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi
gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau
berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
e. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya
(gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya. Maka
gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.
f. Perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang longitudinal
adalah pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan
longitudinal searah rambatannya
g. Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang
yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak
lurus dengan arah rambatannya. Dan di bagian pinggir/sisi bak yang dikenai
gelombang, gelombang dipantulkan kembali.
h. Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan
ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata
gelombang dapat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan
gelombang asalnya.
i. Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya
150 cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul
dan gelombang asalnya adalah sama.

I. KESIMPULAN

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getar partikel medium


perantaranya tegak lurus terhadap arah gelombang. Sederhananya,
gelombang transversal itu merupakan gelombang yang bergerak tegak lurus
terhadap arah energi. contoh gelombang transversal? Beberapa contoh dari
penerapan gelombang transversal ini adalah gelombang cahaya, gelombang
pada tali, dan gelombang pada permukaan air. gelombang longitudinal
adalah gelombang yang arah getar partikel medium perantaranya sejajar atau
berhimpit dengan arah rambatannya. gelombang longitudinal memiliki arah
getar yang sejajar dengan arah rambatannya. contoh gelombang
longitudinal? Contoh dari penerapan gelombang longitudinal ini, di
antaranya ada gelombang suara/bunyi, gelombang plasma, dan gelombang
slinki (pegas).

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://www.ruangguru.com/blog/gelombang-transversal-dan-longitudinal

K. KESULITAN YANG DIALAMI

Untuk melakukan percobaan dibutuhkan bantuan teman untuk memegang ujung


slinky. Saran saya saat melakukannya di lantai yang agak gelap agak bisa lebih
jelas terekam dan terfoto setiap percobaan.
L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya
mengumpulkan semua bahan
praktek diletakkan diatas
meja

Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa
mengikuti petunjukan
percobaan

Tahapan Akhir

Menghitungi step bye step


prosedur percobaan

Anda mungkin juga menyukai