DETY OKTAFIANI
856457197
UPBJJ UT TEMBILAHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
DATA TUTOR
dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya abila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Dety Oktafiani
A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Beraturan
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui gerak lurus beraturan
D. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan
berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan
waktu tetap baik besar maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama
dengan sesaat yang tetap baik besar maupun arah dengan kata lain: kecepatan
rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada interal (jangka) waktu
yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah sebat tetap, berarti
pada gerak lurus beraturan tidak ada percepatan (sarojo, 2002 : 37-39). Yang
dimaksud dengan kecepatan tetap adalah benda menempuh jarak yang sama
untuk selang waktu yang sama. Misalkan sebuah mobil bergerak dengan
kecepatan tetap 60 km/jam, artinya tiap 1 jam mobil menempuh jarak 60 km,
tiap ½ jam mobil menempuh jarak 30 km, atau tiap 1 menit mobil menempuh
jarak 1 km. Namun pada kenyataannya, benda yang melakukan gerak lurus
beraturan sangat sulit ditemukan karena pada umumnya benda yang bergerak
akan mengalami percepatan dan perlambatan sehingga kecepatan menjadi tidak
konstan. Benda hanya melakukan gerak lurus beraturan untuk beberapa waktu
tertentu. Contohnya adalah sebuah kereta api yang bergerak pada lintasan rel
yang lurus dan mobil yang bergerak di jalan tol bebas hambatan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil percobaan :
G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan
datapercobaan GLB (S sumbu vertikal dan sumbu horizontal)
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas!
3. Buatlah kesimpuan.
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin
dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan
H. PEMBAHASAN
Rumus kecepatan dan kelajuan di atas merupakan rumus kecepatan
sesaat dan kelajuan sesaat, karena pada dasarnya sulit sekali ditemukan benda
yang dapat bergerak dengan kecepatan yang konstan. Suatu benda hanya
mengalami kecepatan yang konstan dalam selang waktu yang sangat singkat
sehingga digunakanlah rumus kecepatan dan kelajuan sesaat. Kelajuan sesaat
adalah total jarak yang ditempuh suatu benda pada selang waktu yang sangat
pendek. Sedangkan kecepatan sesaat adalah total perpindahan yang ditempuh
suatu benda pada selang waktu yang sangat pendek. Karena kecepatan sesaat
terjadi dalam waktu yang sangat singkat, maka kelajuan sesaat merupakan
besar/nilai dari kecepatan sesaat. Sehingga dalam gerak lurus beraturan
(GLB), konsep kecepatan dan kelajuan dianggap sama.
I. KESIMPULAN
Kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan akan bernilai sama dengan
kelajuannya jika panjang lintasan atau jarak sama dengan besar perpindahan
benda tersebut. Namun jika jarak tempuh tidak sama dengan perpindahan benda
maka besar kecepatan benda lebih kecil daripada kelajuannya.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://www.studiobelajar.com/gerak-lurus-beraturan/
https://www.fisikabc.com/2017/05/gerak-lurus-beraturan.html
Proses dimulainya
mengumpulkan semua bahan
praktek diletakkan diatas
meja
Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa
mengikuti petunjukan untuk
menghitung kecepatan
Tahapan Akhir
D. LANDASAN TEORI
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear
tetap dengan kecepatan (percepatan Positif), maka kecepatannya semakin lama
semakin cepat yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila
percepatan berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama semakin lambat
dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlambat.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyusun alat
2. Tentukan dan ukur jaeak AB dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sitem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan
agar bebantambahan m tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1+m) dari A ke B (tAB) dan M1
untuk bergerakdari B ke c (tBC)
5. Lakukan percobaan sampai 5x dengan jarak AB (titik A tetap, C
tetap, B berubah dan catat datanya pada tebel.
F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil Percobaan :
No Beban (gr) S AB (cm) t AB (sek) S BC (cm) t Bc (sek)
1 60 23 0,43 19 0,31
2 60 26 0,46 16 0,29
3 60 29 0,50 13 0,25
4 60 32 0,54 10 0,23
5 60 35 0,57 7 0,19
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Grafik hubungan antara jarak A (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada
percobaan GLBB?
H. PEMBAHASAN
Kita tahu bahwa percepatan merupakan besaran vektor. Jadi selain
mempunyai besar, percepatan juga memiliki arah, sehingga percepatan
dapat bernilai positif dan negatif. Jika percepatan benda bernilai positif (+)
maka benda mengalami percepatan. Sedangkan jika percepatan benda
bernilai negatif (−), maka benda mengalami perlambatan. Untuk lebih
memahami konsep percepatan silahkan baca artikel tentang pengertian,
jenis, rumus dan grafik percepatan.
I. KESIMPULAN
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap. Sedangkan untuk benda yang melakukan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) akan selalu ada istilah kecepatan awal, kecepatan akhir, diam,
berhenti, percepatan atau gravitasi bumi.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://www.fisikabc.com/2017/05/gerak-lurus-berubah-
beraturan.html#google_vignette
Proses dimulainya
mengumpulkan semua bahan
praktek diletakkan diatas
meja
Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa
mengikuti petunjukan untuk
menghitung kecepatan
Tahapan Akhir
B. Tujuan Percobaan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang tranversal dan gelombang longitudinal
D. LANDASAN TEORI
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi yang dapat di kelompokkan
berdasarkan arah lambat dan medium perambatannya. Berdasarkan arah
rambatnya, gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang
elektromagentik. Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat dibedakan menjadi
5 yaitu dapat di biaskan, dapat di pantulkan, dapat di lenturkan, dapat di padukan
dan dapat di kutubkan, sedangkan karakteristik gelomang dapat dibedakan yaiu
periodic terjadi karena getaran merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk
persamaan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, merentangkan di atas lantai yang licin, kemudian mengikat
salah satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau
dipegang oleh salah satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya
di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung
slinki dengancepat ke kiri dan ke kanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada
slinki dan apa yang tejadi? Usikan laagi ujung slinki berulang-ulang seperti
langkah (b). Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang.
Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang tranversal. Kemudian
mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang tranversal
tersebut.
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung
slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati
karet gelang tersebut ketika sedang berjalan, apakah ikut berindah karet
gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas? Dan darimana
asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi.
Kemudian slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilkan dengan
menggunakan slinki. Menyebutkan perbedannya jika ada.
f. Ambil slinki, meretangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah
satu ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang
sendiri. Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara
berulang-ulang dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke belakang
dan ke depan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang
yang terjadi adalah gelombang longitudinal.
g. Apa perbedaana antara gelombang transversal dan longitudinal ?
F. HASIL PENGAMATAN
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki, terlihat
adanya suatu rambatan atau gelombang. Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air
yang berada didalam bak gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal
dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan di bagian
pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombang dipantulkan kembali. Pada
slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung
lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang
dapat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang
asalnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan
longgar/tali panjangnya 150 cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata
fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
H. PEMBAHASAN
a. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin, salah satu ujungnya dipegang
sendiri dan ujung yang lain dipegang teman. Lalu slinki diusik ujungnya
dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan
sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
b. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah
usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan
arah rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal, yakni
gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan
gelombangnya.
c. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut
ikut berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena
adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan
slinki (pada saatujung slinki digerakkan ).
d. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu
diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau
dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.
Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi
gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau
berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
e. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya
(gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya. Maka
gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.
f. Perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang longitudinal
adalah pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan
longitudinal searah rambatannya
g. Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang
yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak
lurus dengan arah rambatannya. Dan di bagian pinggir/sisi bak yang dikenai
gelombang, gelombang dipantulkan kembali.
h. Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan
ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata
gelombang dapat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan
gelombang asalnya.
i. Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya
150 cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul
dan gelombang asalnya adalah sama.
I. KESIMPULAN
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://www.ruangguru.com/blog/gelombang-transversal-dan-longitudinal
Proses dimulainya
mengumpulkan semua bahan
praktek diletakkan diatas
meja
Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa
mengikuti petunjukan
percobaan
Tahapan Akhir