Dimana :
v1 = kecepatan sesaat benda (m/sek)
v0 = kecepatan awal benda (m/sek)
S = jarak yang ditempuh benda (m)
a = percepatan benda (m/sek)
d. Cara Kerja
a. GLB
1) Rakitlah alat dan bahan
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggi di ring pembatas bila M1 turun
dan M2 naik.
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
4) Ukurlah panjang BC
5) Biarkan sistem bergerak m+ M1 turun dan M2 naik. Mencatat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C.
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A
tetap, B tetap, C berubah). Mencatat data dalam tabel.
b. GLBB
1) Susun alat seperti gambar
2) Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)
3) Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 , usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
4) Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk
bergerak dari B ke C (tBC).
5) Lakukan percobaan sampai 5x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B
berubah) dan mencatat pada tabel pengamatan.
e. Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan GLB
f. Jawaban Pertanyaan
1) Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)!
Percobaan 1:
V = S/t
= 0,10 m / 0,20 s
= 0,5 m/s
V = S = 0,1 m
Percobaan 2:
V = S/t
= 0,15 m / 0,30 s
= 0,5 m/s
V = S = 0,14 m
Percobaan 3:
V = S/t
= 0,20 m / 0,40 s
= 0,5 m/s
V = S = 0,18 m
Percobaan 4:
V = S/t
= 0,25 m / 0,50 s
= 0,5 m/s
Percobaan 5:
V = S/t
= 0,30 m / 0,60 s
= 0,5 m/s
3) Buatlah kesimpulannya!
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah suatu gerak benda yang lintasannya berupa
garis lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang sama benda
menempuh jarak yang sama)
4) Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB!
5) Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!
6) Buatlah kesimpulannya!
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar
dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan
yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau
mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan
(a=t) atau perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin
lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu
mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka
dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan.
7) Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (S fungsi t)!
Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak
lurus adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama.
Sedangkan grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan
mengalami percepatan yang tetap.
g. Pembahasan
GLB
Dari kelima percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki
nilai yang sama yaitu 0,5 m/s. Hal tersebut membuktikan bahwa gerak lurus
beraturan merupakan gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus dan
kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang sama benda menempuh jarak
yang sama).
GLBB
Dari kelima percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki
nilai yang berbeda. Tetapi masing-masing percobaan memiliki nilai percepatan yang
sama/tetap yaitu 1 m/s2. Hal ini membuktikan bahwa gerak lurus berubah beraturan
dalah suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan selalu berubah disetiap saat dan
mempunyai percepatan tetap.
h. Kesimpulan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya
berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta
mempunyai percepatan tetap.
i. Kesulitan yang dialami/Saran dan Masukan
Kesulitan yang saya alami yaitu pada saat menyusun alat dan bahan, karena ada
beberapa alat yang belum familiar. Saran dan masukan, sebelum menyusun alat dan
bahan sebaiknya mempelajari materi terlebih dahulu agar tidak kesulitan saat
menyusunnya pada saat melakukan percobaan.
Daftar Pustaka
Ichwan. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I. Modul 11. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Mujadi. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I. Modul 11. Jakarta.
Universitas Terbuka.
Resnick, R., Halliday, D., Krane, K.S. (1992). Fixika Dasar I (terjemah Silaban)
Jakarta Erlangga.
Sudomo, Joko (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 11. Jakarta,
Universitas Terbuka.
01+
Tim penyusun Kamus Besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
(1995). Kamus Besar Indonesia Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka,
Depdikbud.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
V = S = 0,26 m m