Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

TUGAS 3

“GELOMBANG”

RISKA SILVIA

835433896

UPBJJ SERANG POKJAR-CURUG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021/2022
Gelombang

A. Tujuan

Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang


longitudinal.

B. Alat dan Bahan


1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5m, ᶲ = 0,5 cm
3. Benang Kasur panjang 3 m
4. Karet gelang
C. Dasar Teori

Gelombang adalah perambatan yang bersumber dari gangguan pada suatu


medium. Pada peristiwa rambatan tersebut tidak disertai dengan perpindahan
tempat secara permanen dari materi medium. Gelombang menurut arah
getarannya dibagi dalam dua bagian yaitu, gelombang transversal dan
gelombang longitudinal

D. Cara kerja
1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung
slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau di[egang oleh
teman anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan
ujung slinki dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar
berikut.
3. Amatilah gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung
slinki? Apa yang merambat pada slinki?
4. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar
(arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini
disebut gelombang transversal. Bagaimana arah getar dan arah gelombang
tersebut?
5. Ikatkan karet gelang tersebut di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung
slinki yang anda pegang berulang-ulang. Amatilah karet gelang tersebut,
ketika gelombang berjalan, ikut pindahkah karet gelang tersebut? Adakah
energi yang merambat melalui pegas? Jika ada, darimanakah asalnya?
6. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung
pada tiang ynag cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain
dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang
dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat ke belakang lain
kedepan seperti gambar di berikut.
7. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang
yang terjadi di sebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar
dan arah rambat gelombang longitudinal tersebut?
8. Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang
longitudinal?
E. Hasil pengamatan
• Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung
slinki,terlihat adanya rapatan dan renggangan pada slinki
• Jika digambarkan terdapat lembah dan bukit
F. Kesimpulan
• Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak
lurus dengan arah rambatannya.
• Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah
dengan arah rambatannya dan terdapat renggangan dan rapatan
• Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal
terletak pada arah rambatannya yaitu bila transversal tegak lurus
sedangkan longitudinal searah rambatannya
G. Pertanyaan dan jawaban
1. Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan
gelombang longitudinal?
Jawaban :
Gelombang transversal adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.
Arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal
sehingga arah getar dan arah rambatnva satins. Gelombang longitudinal Adalah
gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya
adalah gelombang pada slinki yang digerakkan maju mundur.
H. Kesulitan dan saran praktikum
Pada praktikum gelombang ini tidak ada kesulitan hanya saja kegiatan ini dilakukan
pada saat tatap muka,karena pada saat itu yang diparktekan ada 2 jenis praktikum
sehingga waktu 2 jam yang digunakan saya rasa sangat kurang.
I. Daftar pustaka

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. Foto / Vidio praktikum

Persiapan alat dan bahan

Percobaan gelombang
tranfersal dan gelombang
longitudinal

https://youtu.be/sxPGzAKK4N0
Mencatat hasil pengamatan
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

TUGAS 3

“GLB & GLBB”

RISKA SILVIA

835433896

UPBJJ SERANG POKJAR-CURUG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021/2022
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

A. Tujuan
Mengetahui gerak lurus beraturan

B. Dasar teori
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis lurus
dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar maupun arah.
Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik besar maupun arah.
Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada
interval (jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah , sebab
tetap, berarti pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39).

C. Alat dan Bahan


1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang Kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. Cara Kerja
1. Rakitlah alat dan bahan.
2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik
3. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4. Ukur panjang BC
5. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1
untuk bergerak dari B ke C
6. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B
tetap, C berubah)
7. Catat datanya pada tabel di bawah ini

E. Data Hasil Pengamatan


Tabel Pengamatan GLB
Laporan Praktikum Gerak (Praktikum IPA di SD)
No. Jarak BC s (m) Waktu t (Sek)
1 0,30 0,35
2 0,40 0,47
3 0,50 0,55
4 0,60 0,73
5 0,70 0,75
F. Pembahasan
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang
diperlukan

G. Kesimpulan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat
pula waktu yang diperlukan.
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

A. Tujuan
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

B. Dasar Teori
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap dengan
kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin cepat yang disebut
dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka kecepatannya
semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB
diperlamabat.

C. Alat dan Bahan


1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100 gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. Cara Kerja
1. Menyusun alat.
2. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan m
tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak dari B
ke C (tBC)
5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan
catat datanya pada tabel.

E. Data Hasil Pengamatan


Tabel 4.6. Pengamatan GLBB
No. Beban (gr) SAB (m) tAB (sek) SBC (m) tBC (sek)
1 100 0,25 1,60 0,60 2,54
2 100 0,30 1,67 0,55 2,12
3 100 0,35 1,97 0,50 1,98
4 100 0,40 1,84 0,45 1,79
5 100 0,45 1,95 0,40 1,12

F. Pembahasan
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya karena ada percepatan.

G. Kesimpulan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.
H. Jawaban dari Pertanyaan
1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB
(S sumbu vertical dan sumbu horizontal).

Perhitungan kecepatan benda berdasarkan grafik GLB


V = S/T

Kesimpulan :
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat
jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.

2. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada percobaan
GLBB.

Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB.


Kesimpulan :
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan
kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan
kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan
awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin
cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan
mengalami percepatan.

3. Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB

Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah
tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan grafik GLBB
berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan mengalami percepatan yang
tetap/konstan.

I. Foto Percobaan
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

KELISTRIKAN

Disusun oleh :

RISKA SILVIA 835433896

UPBJJ SERANG POKJAR-CURUG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2021/2022


Percobaan Muatan listrik

A. Tujuan

1) Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat

muatan.

2) Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

B. Dasar Teori

Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu. Terdapat dua

jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif pada bahan dibawa oleh

proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan yang bertanda sama saling tolak

menolak, muatan dengan tanda berbeda saling tarik menarik.

Sifat Muatan Listrik

Satuan muatan ”Coulomb (C)”, muatan proton adalah +1,6 x 10-19C, sedangkan muatan

elektron -1,6x 10-19C. Prinsip kekekalan menjadikan muatan selalu konstan. Bila suatu

benda diubah menjadi energi, sejumlah muatan positif dan negatif yang sama akan hilang.

Sebatang plastik digosokkan pada kain beberapa saat. Dekatkan batang plastik pada

potongan kertas kecil. Yang terjadi potongan kertas kecil akan menempel ke batang

plastik gambar diabawah.

Fenomena elektrostatis

Kejadian diatas menunjukkan fenomena muatan elektrostatis, dimana batang plastik

bermuatan positif, menarik potongan kertas yang bermuatan negatif. Dua benda yang

muatannya berbeda akan saling tarik menarik satu dengan lainnya.

Batang plastik digantung bebas dengan benang, batang plastik lainnya digosokkan dengan

bulu binatang dan dekatkan ke batang plastik tergantung Yang terjadi kedua batang benda
saling tolak menolak. Artinya kedua batang plastik memiliki muatan yang sama dan

saling tolak menolak.

Sifat muatan listrik yang sama saling tolak menolak dan Muatan listrik yang

berbeda saling tarik menarik

Batang plastik digantung bebas dengan benang. Batang kaca digosokkan dengan kain

sutra dan dekatkan ke batang plastik tergantung gambar dibawah. Yang terjadi kedua

batang benda saling tarik menarik. Artinya batang plastik dan batang gelas memiliki

muatan yang berbeda dan saling tarik menarik.

C. Alat dan Bahan

1. Bola pingpong 2 buah.

2. Benang jahit secukupnya.

3. Lembaran wool dan nilon.

4. Tas plastic.

5. Isolasi.

6. Sisir plastic.

7. Potongan kertas yang kecil-kecil.

D. Cara Kerja

1) Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan

benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa kali, kemudian

mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang terjadi?

2) Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada potongan-

potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang terjadi?
3) Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati apa yang terjadi?

4) Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian menggantungkannya

kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan pada

kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang terjadi?

5) Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan keduanya

dan mengamati yang terjadi?

6) Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

E. Data Hasil Pengamatan

F. ANALISIS DATA

1) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.

2) Ada muatan listrik.

3) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah

habis.

4) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.

5) Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan


6) listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

G. KESIMPULAN

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.

H. PERTANYAAN

1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?

2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan?

3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A menarik

B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka tentukanlah jenis

muatan benda B, C, dan D !

4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang

berlawnan?

I. JAWABAN PERTANYAAN

1) Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.

2) Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.

3) Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.

Diketahui A bermuatan negative maka:

a. B bermuatan positif

b. C bermuatan negatif

c. D bermuatan positif
4) Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik

menarik.
Percobaan Arus dan Tegangan Listrik

A. Tujuan
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.

2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

B. Alat dan Bahan


1. Baterai 1,5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.

C. Cara Kerja
1.Percobaan arus listrik:
a. Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
b. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
c. Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (memilih saah
satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus
listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala langgsung memeriksa
sebabanya.
d. Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO meter, nyala lampu sudah
cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
e. Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.

2. Percobaan 2 tegangan listrik


a. Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala? Mengapa demikian?

b. Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut.


Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih terang,
menyala sangat terang) mengapa demikian?

c. Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih terang,
menyala sangat terang) mengapa demikian?

d. Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3 buah baterai yang
dirangkai secara seri.

e. Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda.


D. Hasil pengamatan arus listrik
No Bahan lampu Konduktor
Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi √ √

2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok kawat √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
6 Grafit(mata pensil) √ √
7 Kertas √ √
8 Tas plastik √ √
9 Air keran √
10 Air garam √

E. Pembahasan
1.Analisis Percobaan Arus Listrik
a) Menyusun rangkaian listrik dangan 3 baterai secara seri:
b) Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam dengan kutub (-).
c) Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Ternyata lampu menyala.
Hal ini menandakan adanya aliran listrik dari kutub positif menuju kutub negative.
d) Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.

2. Hasil Pengamatan: Tegangan Listrik


a) Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini:

Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik
b) Membuat rangkaian listrik

Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir
lebih besar.

c) Membuat rangkaian listrik:

Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan jumlah baterainya juga lebih banyak.

d) Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:

Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai bamyak, sehingga
muatan listrik yang mengalir juga besar.
F. Kesimpulan
1.Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat
diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.

Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat
diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir
dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.

Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar
2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang
dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.

2.Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukurenergi potensial dari sebuah medan
listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.

Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan
sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik
menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju
tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu
konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.

Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.

Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik
Percobaan energi listrik
1. Lilitan kawat tidak mengalami reaksi sebab tidak terkena hantaran panas listrik.

2. Setelah 2 menit diletakkan pentul korek api pada lilitan kawat ternyata pentul

korek api itu ikut panas dan bias terbakar.

3. Saklar s dibuka, thermometer menunjukan penurunan suhu.

4. Saklar s ditutup, thermometer menunjukan kenaikan suhu.

5. Setelah saklar ditutup pada thermometer akan menunjukan kenaikan suhu

karena adanya aliran listrik yang mengalir pada lilitan kawat.

• Jawaban pertanyaan

Perubahan energi yang terdiri jika kita menggunakan setrika listrik

adalah energi listrik menjadi energi panas (kalor)

• Kesimpulan

Energi listrik tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.

Anda mungkin juga menyukai