KAJIAN PUSTAKA
B. Tentang Matematika
1. Pengertian
Secara etimologi pengertian matematika berasal dari bahasa latin
manthanein atau mathemata yang berarti belajar atau hal yang dipelajari (thing
that are learned). Dalam bahasa belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang
kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Matematika adalah ilmu yang tidak jauh
dari realitas kehidupan manusia. Proses pembentukan dan pengembangan ilmu
matematika tersebut sejak jaman purba hingga sekarang tidak pernah berhenti.
Sepanjang sejarah matematika dengan segala perkembangan dan pengalaman
langsung berinteraksi dengan matematika membuat pengertian orang tentang
matematika terus berkembang. Dikemukakan beberapa pengertian matematika
menurut para ahli.
Menurut Riedesel matematika adalah kumpulan kebenaran dan aturan,
matematika bukanlah sekeder berhitung. Matematika merupakan sebuah bahasa,
kegiatan pembangkitan masalah dan pemecahan masalah, kegiatan menemukan
dan mempelajari pola serta hubungan.
Menurut Prof. Dr. Andi Hakim Nasution matematika adalah ilmu struktur,
urutan (order), dan hubungan yang meliputi dasar-dasar penghitungan,
pengukuran, dan penggambaran bentuk objek.
Menurut Susilo matematika bukanlah sekedar kumpulan angka, simbol
dan rumus yang tidak ada kaitannya dengan dunia nyata. Justru sebaliknya,
matematika tumbuh dan berakar dari dunia nyata.
Menurut Yansen Marpaung matematika adalah ilmu yang dalam
perkembangannya penggunaanya menganut metode deduksi.
Menurut Suwarsono matematika adalah ilmu yang memiliki sifat khas
yaitu objek bersifat abstrak, menggunakan lambang-lambang yang tidak banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan proses berpikir yang dibatasi oleh
aturan-aturan yang ketat.
Dengan demikian matematika berfungsi mengembangkan kemampuan
berhitung, mengukur menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang
diperluas dalam kehidupan sehari-hari melalui pengukuran, geometri, aljabar,
peluang, statistik, kalkulus dan trigometri. Matematika juga berfungsi
mengembangkan kemampuan mengkominikasikan gagasan melalui model
matematika yang dapat berupa kalimat matematika, persamaan matematika,
diagram, grafik, atau tabel.
C. Metode Pembelajaran
1. Definisi Metode Pembelajaran
Dalam bahasa Inggris, method berarti cara. Apabila kita kaitkan dengan
pembelajaran, metode adalah cara yang digunakan guru dalam membelajarkan
siswa. Menurut Joni (1992/1993:1.24) mengemukakan bahwa metode adalah
berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan
tertentu. Jadi metode pembelajaran adalah berbagai cara kerja dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Hal
berlaku baik bagi guru (metode mengajar) maupun bagi siswa (metode belajar).
Makin baik metode yang dipakai, makin efektif pula pencapaian tujuan.
Kadang-kadang metode juga dapat dibedakan dengan teknik. Metode
bersifat prosedural, sedangkan teknik bersifat implementatif. Pada prinsipnya
tidak ada satupun metode belajar yang dapat dipandang sempurna dan cocok
dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap bidang studi. Setiap metode
belajar pasti memiliki keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan yang
khas. Guru yang profesional yang kretif dituntut untuk mampu memilih metode
mengajar yang lebih tepat setelah menetapkan topik pembahasan materi dan bab
tujuan pembelajaran serta jenis kegiatan belajar siswa yang dibutuhkan. Karena
dengan memilih metode yang lebih tepat akan memantapkan dan akan terarah
kepada pembelajaran yang tepat. Keberhasilan penyampaian pembelajaran ini
akan mampu menambah respon siswa dalam mengikuti pelajaran.
2. Jenis Metode
Beberapa bentuk metode belajar yang kita adalah ceramah, diskusi, tanya
jawab, simulasi, pemberian tugas, kerja kelompok, demontrasi (modelling),
eksperimen, pemecahan masalah, inkuiri, dan sebagainya.
sekarang muncul Pertanyaan, bagaimana langkah-langkah atau prosedur
penggunaan metode. Penulis sekaligus guru yang melakukan perbaikan
pembelajaran di kelas IV SDN Cikelet 3 Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut
menerapkan model pembelajaran matematika dengan penggunaan metode latihan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang “Bilanagan Romawi”.
D. Metode Latihan
1. Pengertian Metode Latihan
Metode latihan merupakan suatu cara mengajar dimana siswa
melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Penerapan metode
latihan dalam pengajaran matematika dan berhitung sangat dipengaruhi dan
didasari oleh psikologi daya yang mengatakan bahwa dalam diri setiap individu
itu terdapat sejumlah daya atau potensi yang perlu dikembangkan. Oleh karena itu
metode latihan menuntut siswa untuk selalu belajar dan mengevaluasi latihan-
latihan yang diberikan oleh guru denga tujuan mencapai keberhasilan untuk
menigkatkan hasil belajar siswa. Pengunaan metode latihan sangat berperan sekali
dalam mengukur kemampuan siswa dalam hasil belajar.
2. Tahapan Metode Latihan
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan metode latihan yaitu guru memberikan gambaran antara
materi yang akan dipelajari dengan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa
tersebut. Guru juga menyampaikan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dari
pembelajaran ini. Serta guru memberikan motivasi agar siswa memahami tentang
bilangan romawi.
b. Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan metode latihan dalam pembelajaran
matematika tentang bilangan romawi adalah sebagai berikut :
Sebelu latiahan dilaksanaka siswa harus diberi penjelasan mengenai arti atau
manfaat dan tujuan dari latihan tersebut.
Latihan hendaknya dilakukan secara bertahap dimulai dari yang sederhana
kemudian ke taraf yang lebih kompleks atau sulit.
Prinsip-prinsip dasar pengerjaan latihan hendaknya telah diberikan kepada
siswa.
Selama latihan berlangsung perhatikanlah bagian-bagian yang dirasakan sulit
oleh siswa.
Memberikan penilaian terhadap hasil latihan siswa.
E. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar, sehingga
mendorong terjadinya proses belajar. Media pembelajaran yang dirancang dengan
baik dapat merangsang timbulnya proses belajar, adanya komunikasi antara siswa
dengan media atau secara tidak langsung komunikasi antara guru dengan siswa.
Jenis media dikelompokan ada 3.
Menurut modul strategi pembelajaran (Sri Anitatah W,dkk, 2008 :6.16)
yaitu media visual, media audio, media audiovisual.
Penggunaan media gambar bagi siswa dapat memotivasi siswa untuk
belajar lebih menarik dan lebih aktif. Menurut (I Made Tegeh, 2008), media
gambar adalah gambar-gambar lukisan tangan, hasil cetakan, dan hasil karya seni
fotografi. Penyajian objek dalam bentuk gambar dapat disajikan dalam bentuk
nyata maupun dalam kreasi khayalan belaka sesuai dengan bentuk yang pernah
dilihat oleh orang yang menggambarnya.
Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual
kedalam bentuk 2 dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang macam-macam
seperti luksan, potret, slide, film, strip, opaque proyektor. (Hamalik 1994 : 95).
Menururt (Sadiman, 1996 : 29) media gambar adalah media yang paling umum
dipakai, yang merupakan bahasa umum yang dapat dimengerti dan dinikmati
diamana saja.
Fungsi utama penggunaan media gambar adalah :
a. Fungsi edukatif : artinya mendidik dan memberi pengaruh positif pendidikan.
b. Fungsi sosial: artinya memberikan informasi yang autentik dan pengalaman
berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap
orang.
c. Fungsi ekonomis: artinya memberikan produksi melalui pembinaan prestasi
kerja maksimal
d. Fungsi politis: artinya berpengaruh pada politik pembangunan
e. Fungsi seni budaya dan telekomunikasi: artinya mendororng dan
menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi
kemediaan yang modern (Hamalik, 1994 : 12)