Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD

MODUL 6 GELOMBANG
PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG

Oleh :
NAMA : KADEK WIJAYA KESUMA
NIM : 859020388

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (BI)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. Judul Praktikum :
Percobaan Jenis-jenis gelombang.

B. Tujuan Praktikum :
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan
gelombang longitudinal.

C. Alat dan Bahan Praktikum :


1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m, ɸ = 0,5 cm
3. Benang kasur panjang 3 m
4. Karet gelang

D. Landasan Teori :

Gelombang merupakan perambatan energi yang dapat di kelompokan


berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya. Berdasar arah rambatanya,
gelombang di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang transversal.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah
getarannya. Bentuk getarannya berupa rapatan dan renggangan sedangkan gelombang
transversal gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatannya.
Bentuk Getarannya berupa lembah dan bukit.
Berdasarkan medium perambatannya gelombang dibedakan menjadi
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah
gelombang yang dalam proses perambatannya memerlukan medium (zat perantara).
Artinya jika tidak ada medium, maka gelombang tidak akan terjadi. Contohnya adalah
Gelombang Bunyi yang zat perantaranya udara, jadi jika tidak ada udara bunyi tidak
akan terdengar. Sedangkan gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dalam
proses perambatannya tidak memerlukan medium (zat perantara). Artinya gelombang
ini bisa merambat dalam keadaan bagaimanapun tanpa memerlukan medium.
Contohnya adalah gelombang cahaya yang terus ada dan tidak memerlukan zat
perantara.

E. Prosedur Praktikum :

1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman Anda. Ujung
yang lain dipegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat ke kiri dan ke kanan seperti pada gambar berikut.

Gambar 1. Memberi usikan pada slinki


Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa
yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
3. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
transversal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang tranversal itu?
4. Ikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang anda
pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan,
ikut berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui
pegas? Jika ada, dari manakah asalnya?
5. Lakukan percobaan dari langkah 1 sampai dengan 4 sekali lagi. Kali ini slinki
diganti kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada
perbedaannya, sebutkan!
6. Ambil slinki rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman Anda. Ujung
yang lain dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang
dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke belakang dan ke depan
seperti gambar berikut:

Gambar 2. Usikan pada slinki secara berulang


Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi
disebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat
gelombang longitudinal tersebut?
7. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?

F. Hasil Pengamatan
1. Pada langkah 2, ujung slinki terjadi getaran dan ayunan serta gelombang yang
disebabkan usikan atau gerakan ayunan ke kiri dan kekanan.
2. Pada langkah 3, arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.
3. Pada langkah 4, karet gelang tidak ikut berpindah. Ada energi yang merambat
melalui pegas yang berasal dari usikan.
4. Pada langkah 5, kabel listrik menunjukkan hasil yang sama dengan slinki.
5. Pada langkah 6, arah getar searah dengan arah rambatannya.

G. Jawaban Pertanyaan dan Pembahasan


1. Ketika slinki diusik dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke kiri
dan ke kanan, ujung slinki akan seolah bergerak. Sehingga terlihat adanya suatu
rambatan atau gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda
yang diberi energi.
2. Arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya. Hal demikian disebut
gelombang transversal, yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada
arah rambatan gelombangnya.
3. Ketika diikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki dan diusik lagi ujung slinki,
ketika gelombang berjalan karet tidak ikut berpindah bersama gelombang. Hal ini
menunjukkan energi yang merambat melalui pegas yang berasal dari usikan slinki.
Gerakannya merambat sesuai dengan arah rambatan gelombang.
4. Ketika slinki diganti dengan kabel listrik ternyata hasilnya sama dengan slinki.
5. Ketika slinki diusik dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke
belakang dan ke depan, ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya.
Maka gelombang ini dinamakan gelombang longitudinal.
6. Gelombang tranversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada
arah rambatan gelombangnya. Sedangkan gelombang longitudinal adalah
gelombang yang arah getarannya searah dengan arah rambatannya.

H. Simpulan
Berdasarkan arah rambatannya, gelombang di bedakan menjadi dua yaitu
gelombang longitudinal dan gelombang transversal. Gelombang longitudinal adalah
gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarannya. Gelombang
transversal gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatannya.
Gelombang longitudinal bentuk getarannya berupa rapatan dan renggangan.
Gelombang transversal bentuk getarannya berupa lembah dan bukit.

I. Daftar Rujukan

Rumanta Maman, et.al. (2020).Ed1.,Praktikum IPA di SD, Tanggerang :


Universitas Terbuka.
J. Kesulitan yang Dialami
Kesulitan yang saya alami selama mengerjakan praktikum jenia-jenis
gelombng ini adalah :
1 kesulitan dalam menggerakkan slinki memerlukan pengulangan berkali-
kali dalam membentuk gelombang

K. Dokumentasi Praktikum
No Gamabar Keterangan
Stengah gelombang

Gelombang logitudinal
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 6 GELOMBANG
MENGAMATI SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG

Oleh :
NAMA : KADEK WIJAYA KESUMA
NIM : 859020388

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (BI)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. Judul Praktikum :
Mengamati sifat pemantulan gelombang.
B. Tujuan Praktikum :
Mengamati sifat pemantulan gelombang.

C. Alat dan Bahan Praktikum :


1. Slinki
2. Benang kasur
3. Kerikil

D. Landasan Teori :
Sifat-sifat umum gelombang dapat dibedakan menjadi 5 yaitu dapat dibiaskan,
dapat dipantulkan, dapat dilenturkan, dapat dipadukan dan dapat dikutubkan.
Sedangkan karakteristik gelombang dapat dibedakan yaitu periodik, terjadi karena
getaran, merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan.
Pemantulan gelombang (refleksi) terjadi pada saat sebuah gelombang yang
merambat dalam suatu media sampai di bidang batas medium tersebut dengan media
lainnya. Dengan demikian, pemantulan (refleksi) sebuah gelombang adalah bidang
batas antara dua medium yang berbeda. Contoh lainnya adalah pemantulan gelombang
pada tali. Pada saat gelombang tali sampai di ujung tali (batas antara tali dan medium
lain), maka gelombang tersebut akan dipantulkan kembali ke dalam tali itu.

Gelombang dapat didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui


medium yang dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya
sumber getaran yang bergerak terus menerus. Medium pada proses perambatan
gelombang tidak selau ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelomban
misalnya bunyi yang merambat melalui medium udara, maka partikel-partikel udara
akan bergerak osilasi (lokal) saja.
Gelombang stasioner merupakan perpaduan dua gelombang yang mempunyai
frekuensi, cepat rambat, dan amplitudo yang sama besar namun merambat dalam arah
yang berlawanan. Singkatnya, gelombang stasioner merupakan perpaduan atau super
posisi dari dua gelombang yang identik namun berlawanan arah. Sebagai contoh
gelombang tali yang diikat di salah satu ujungnya, kemudian ujung yang lain kita
ayunkan naik turun.
Besar amplitudo gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai maksimum dan
minimumnya. Titik yang amplitudonya maksimum disebut perut dan titik dengan
amplitudo minimum disebut simpul. Gelombang stasioner ada dua yaitu gelombang
stasioner pada ujung tetap dan ujung bebas.

E. Prosedur Praktikum :

1. Lakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air atau di bejana yang berisi air,
jatuhkan kerikil ke atas permukaan air. Kemudian amati gelombang yang terjadi
di permukaan air. Bagaimanakah bentuk gelombangnya? Perhatikan sisi-sisi
kolam, bak, atau bejana yang dikenai gelombang. Adakah gelombang yang
dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. Ikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang
kokoh atau dipegang teman anda, ujung yang satu ini harus tetap pada tempat yang
tidak bergeser (disebut ujung terikat).
3. Ujung slinki alinnya anda pegang, getarkan situ kali sehingga membentuk setengah
panjang gelombang, seperti pada gambar berikut.

Gambar 3. Slinki membentuk setengah panjang gelombang


Amati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut
hilang. Jika pola perambatan gelombang tersebut belum teramati dengan jelas,
getarkan lagi ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimana
fase gelombang pantul dibandingkan dengan fase gelombang asalnya?
4. Ujung slinki yang terikat atau yang dipegang oleh teman anda sekarang ikan
dengan benang yang panjangnya ± 1,5 m. ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5
m dari ujung slinki ke tiang yang kokoh atau dipegang saja oleh teman anda. Ujung
slinki ini sekarang dapat bergerak bebas oleh karena itu kita sebut slinki ujung
bebas.
5. Getarkan ujung slinki yang anda pegang satu kali sehingga membentuk setengah
panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati perambatan setengah
panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini, bagaimanakah fase gelombang
pantul dibandingkan dengan gelombang asalnya?

F. Hasil Pengamatan

1. Pada langkah 1, gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal. Terjadi


pemantulan gelombang.
2. Pada langkah 3, gelombang dapat dipantulkan. Fase gelombang berlawanan arah
dengan gelombang asalnya.
3. Pada langkah 5, Fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang asalnya.

G. Jawaban Pertanyaan dan Pembahasan


1. Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak, gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan
arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, terjadi
pemantulan gelombang.
2. Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung
lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dapat
dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang asalnya.
3. Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 1,5 m,
sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan
gelombang asalnya adalah sama.
H. Simpulan
Salah satu sifat gelombang adalah dapat di pantulkan. Pemantulan gelombang terjadi
pada saat sebuah gelombang yang merambat dalam suatu media sampai di bidang batas
medium tersebut dengan media lainnya.

I. Daftar Rujukan

Rumanta Maman, et.al. (2020).Ed1.,Praktikum IPA di SD, Tanggerang :


Universitas Terbuka.

J. Kesulitan yang Dialami


Kesulitan yang saya alami selama mengerjakan praktikum mengamati sifat
pemantukan gelombang ini adalah :
1. Sulitnya mendokumentasikan pantulan gelombang pada air.

K. Dokumentasi Praktikum

No Gamabar Keterangan
1 Stengah gelombang

2 Pemantulan gelombang
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 6 GELOMBANG
PERCOBAAN STRUKTUR DAN FUNGSI TELINGA

Oleh :
NAMA : KADEK WIJAYA KESUMA
NIM : 859020388

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (BI)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. Judul Praktikum :
Percobaan Struktur dan Fungsi Telinga
B. Tujuan Praktikum :
Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun telinga
beserta fungsinya.

C. Alat dan Bahan Praktikum :

1. Gambar struktur alat pendengaran manusia


2. Lembar pengamatan
3. Alat tulis

D. Landasan Teori :

1) Bagian-bagian Telinga
Telinga merupakan indera pendengar. Bunyi bergetar dan bergerak di udara dalam
bentuk gelombang. Bagian-bagian telinga yaitu:
a. Telinga Bagian Luar
Berfungsi sebagai penangkap getaran suara. Terdiri atas daun telinga, lubang
telinga, selaput minyak dan gendang telinga.
b. Telinga Bagian Tengah
Telinga bagian tengah berisi rongga udara. Terdiri atas selaput pendengaran
(gendang telinga), tulang-tulang pendengaran, dan saluran Eustachius.
c. Telinga Bagian Dalam.
Telinga Bagian Dalam befungsi mengrimkan getaran ke otak untuk
diinterpretasikan menjadi bunyi. Terdiri atas saluran gelung, tingkap oval, dan
koklea.
2) Cara Kerja Telinga
Sumber bunyi menghasilkan gelombang suara di udara dan ditangkap oleh daun
telinga. Daun telinga berfungsi sebagai corong untuk mengumpulkan getaran
bunyi. Getaran bunyi kemudian masuk ke lubang telinga. Ketika gelombang bunyi
mencapai gendang telinga akan mengetarkan tulang-tulang pendengaran.
Selanjutnya tingkap oval dan rumah siput akan ikut bergetar. Demikian juga cairan
limfa didalam rumah siput. Selanjutnya getaran cairan limfa merangsang ujung-
ujung saraf, dan ujung-ujung saraf menyampaikan rangsangan bunyi ke otak.
3) Gangguan Pendengaran
Tekanan udara yang tiba-tiba dan penyakit radang telinga bagian tengah dapat
merusak gendang telinga sehingga pendengaran dapat terganggu. Pada usia lanju,
pendengaran juga akan berkurang karena hubungan antar tulang pendengaran
sudah tidak baik dan gendang telinga mulai kaku. Hal ini bisa diatasi dengan alat
bantu dengar.
4) Kepekaan Telinga Terhadap Rangsang
Kemampuan mendengar setiap rang berbeda-beda. Bahkan kemampuan telinga
kanan dan kiri juga tidak sama.

E. Prosedur Praktikum :

1. Perhatikan gambar struktur alat pendengaran manusia berikut!

2.
3. Beri nama dan jelaskan fungsinya bagian-bagian telinga mulai telinga bagian
luar sesuai yang ditunjukkan anak panah
4. Kemudian masukkan ke dalam Tabel 6.7

F. Hasil Pengamatan
Tabel 6.7 Bagian-Bagian yang Menyusun Telinga beserta Fungsinya
Telinga
No Bagian Bagian Bagian Fungsi
Luar Tengah dalam
1 Daun Menangkap getaran bunyi
telinga
2 Liang Meneruskan getaran suara ke
telinga gendang telinga

3 Gendang Untuk meneruskan getaran suara dari


telinga adara menuju tulang pendengaran di
dalam telinga tengah
4 Tulang Menangkap getaran dari gendang
martil telinga dan meneruskannya ke tulang
landasan
5 Tulang Meneruskan getaran suara ke tingkap
sangurdi oval
6 Tulang Meneruskan getaran suara ke tulang
landasan sangurdi
7 Saluran Saluran yang menghubungkan
euctachius telinga dengan rongga mulut
Untuk menyeimbangkan tekanan
udara antara lingkungan luar dengan
rongga telinga tengah
8 Tiga saluran Sebagai alat keseimbangan tubuh
setengah dan mengetahui posisi tubuh
lingkaran terhadap gravitasi
9 Rumah siput Sebagai reseptor penerima rangsang
( klokea )
10 Saraf Saluran yang menghubungkan
pendengaran telinga ke otak sehinga kita dapat
mendengarkan bunyi
11 Tingkap Meneruskan suara ke tingkap bundar
Oval
12 Tingkap Menerusakan getaran suara ke
bundar klokea

G. Jawaban Pertanyaan
1. Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan liang pendengaran. Dau Telinga
berfungsi sebagai penangkap gelombang suara dan meneruskannya ke liang telinga
dan menuju telinga bagian tengah.
2. Saluran eustacius yang terdapat pada telinga bagian tengah menghubungkannya
dengan saluran THT untuk menjaga tekanan pada telinga bagian tengah agar
gendang telinga tidak pecah.
3. Dalam proses mendengar, Sumber bunyi menghasilkan gelombang suara di udara
dan ditangkap oleh daun telinga. Daun telinga berfungsi sebagai corong untuk
mengumpulkan getaran bunyi. Getaran bunyi kemudian masuk ke lubang telinga.
Ketika gelombang bunyi mencapai gendang telinga akan mengetarkan tulang-
tulang pendengaran. Selanjutnya tingkap oval dan rumah siput akan ikut bergetar.
Demikian juga cairan limfa didalam rumah siput. Selanjutnya getaran cairan limfa
merangsang ujung-ujung saraf, dan ujung-ujung saraf menyampaikan rangsangan
bunyi ke otak.
4. Kemampuan mendengar setiap orang berbeda bisa dikarenakan adanya ganguan
pendengaran ,cara merawat dan membersihkan telinga dan faktor usia. Selain itu
tingkat elastisitas dan ketebalan membrane timpani setiap orang juga berbeda
sehingga akan menyebabkan perbedaan daya getar yang dapat enggetarkan
membrane timpani tersebut.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi orang menjadi tuli adalah ada banyak kotoran
atau minyak serumen yang menutupi lubang telinga,rapuhnya atau retaknya
tulang-tulang pendengaran, tingkap oval dan tulang sangurdi tidak terhubung,
pecahnya gendang telinga dan faktor usia

H. Pembahasan
Organ/indra pendengaran manusia terdiri atas 3 bagian, yaitu telinga bagian
luar yang meliputi daun telinga, dan liang telinga, sedangkan telinga bagian tengah
terdiri dari gendang telinga, tulang martil, tulang landasan, tulang sanggurdi, dan
saluran eustacius, dan telinga bagian dalam terdiri atas koglea, 3 saluran setengah
lingkaran, tingkaf bundar, tingkaf oval, dan saraf pendengaran.
Dalam proses mendengar, Sumber bunyi menghasilkan gelombang suara di
udara dan ditangkap oleh daun telinga. Daun telinga berfungsi sebagai corong
untuk mengumpulkan getaran bunyi. Getaran bunyi kemudian masuk ke lubang
telinga. Ketika gelombang bunyi mencapai gendang telinga akan mengetarkan
tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya tingkap oval dan rumah siput akan ikut
bergetar. Demikian juga cairan limfa didalam rumah siput. Selanjutnya getaran
cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf, dan ujung-ujung saraf menyampaikan
rangsangan bunyi ke otak. Saluran eustacius yang terdapat pada telinga bagian
tengah menghubungkannya dengan saluran THT untuk menjaga tekanan pada
telinga bagian tengah agar gendang telinga tidak pecah.

I. Simpulan
Telinga merupakan salah satu alat indera yang berfungsi sebagai alat
pendengaran. Telinga manusia terdiri dri 3 bagian yaitu telinga bagianluar, telinga
bagian tengah dan telinga bagian dalam. Setiap bagian telinga mempunyai fungsinya
masing masing
J. Daftar Rujukan

Rumanta Maman, et.al. (2020).Ed1.,Praktikum IPA di SD, Tanggerang :


Universitas Terbuka.

K. Kesulitan yang Dialami


praktikum ini tergolong mudah dilakukan sehingga tidak mengalami kendala
apapun.

L. Dokumentasi Praktikum

No Gambar Keterangan
1 Gambar
telinga yang
digunakan
dalam
pengamatan
percobaan
Struktur dan
Fungsi
Telinga

Anda mungkin juga menyukai