Anda di halaman 1dari 13

KEGIATAN PRAKTIKUM DENGAN BIMBINGAN 7

Dosen Pengampu: Elly Yunita Putri, M.Pd

MUHAMMAD YUSUF ALFIAN


855730433

UPBJJ BANDAR LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD DENGAN BIMBINGAN 7
PDGK 4107 MODUL 6
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

A. JUDUL
Percobaan jenis – jenis gelombang

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transfersal dan gelombang longitudional.

C. ALAT DAN BAHAN


a. slinki
b. kabel listrik, panjang 5m
c. benang kasur panjang 3m
d. karet gelang

D. LANDASAN TEORI

Gelombang adalah gerak bolak balik sesuatu benda melalui titik


keseimbangannya. Getaran benda terjadi pada keseluruhan benda itu jika getaran
itu terjadi pada salah satu bagian benda. Berdasarkan arah rambat dan arah
getarannya, gelombang dikelompokan menjadi dua macam, yaitu gelombang
transversal dan gelombang Longitudional. Gelombang transversal adalah
gelombang yang arah rambatnya tegak lurus terhadap arah getarnya. Gelombang
transversal umumnya terjadi pada padatan elastic; osilasi dalam kasus ini adalah
perpindahan partikel padat menjauh dari posisi relaksnya, dalam arah tegak lurus
terhadap rambatan gelombang. Karena perpindahan tersebut sesuai dengan
deformasi geser local material, gelombang tranversal dari sifat ini disebut
gelombang geser. Dalam seismologi, gelombang geser uga disebut gelombang
sekunder atau gelombang –S. Terdapat beberapa contoh gelombang transversal
diantaranya yaitu gelombang pada tali dan gelombang cahaya. Kebalikan dari
gelombang transversal.

Gelombang longitudional adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar


dengan arah getarnya. Gelombang longitudional termasuk gelombang suara
( gelombang dalam tekanan, partikel perpindahan, dan kecepatan partikel yang
diperbanyak dalam media elastic) dan gelombang –P seismic (diciptakan oleh
gempa bumi dan ledakan). Dalam gelombang longitudional, perpindahan media
ssejajar dengan rambatan gelombang.

E. LANGKAH KERJA
a. Ambil slinki, rentangkan diatas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki
pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau di pegang oleh teman
anda,ujung yang lain di pegang sendiri
b. Usikkan ujung slinki yang anda pegang dengan cara menggerakkan ujung
slinki dengan cepat kekiri dan ke kanan
c. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah sebelumnya, amati arah
getar dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut
gelombang transversal
d. Ikatlah karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang
anda pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut. Ketika gelombang
berjalan, ikut berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang
merambat melalui pegas? Jika ada dari manakah asalnya?
e. Ulangi langkah dari awal tadi sekali lagi. Kali ini slinki diganti dengan kabel
listrik. Samakah hasilnya. Jika ada perbedaan sebutkan!
f. Kemudian ambil slinki, rentangkan diatas lantai yang licin, ikat salah satu
ujung pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang sendiri, usiklah
ujung slinki yang anda pegang secara berulang-ulang. Amati arah getar dan
arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi disebut gelombang
longitudinal
g. Apa perbedaan antar gelombang transversal dan gelombang longitudinal?

F. HASIL PENGAMATAN
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki,terlihat
adanya suatu rambatan atau gelombang.

G. PEMBAHASAN
a. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang
sendiri dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya
dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan
sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk
gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang
diberi energi.
b. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah
usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan
arah rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni
gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan
gelombangnya.
c. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut
berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya
energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki
(pada saat ujung slinki digerakkan ).
d. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu
diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau
dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan
slinki.Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat
diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau
berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.

e. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat
pada tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan
berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar
berikut: Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya
(gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya.Maka
gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

H. KESIMPULAN
a. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambatannya.
b. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah
dengan arah rambatannya.
Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak
pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus dengan arah
rambatannya sedangkan longitudinal searah dengan arah rambatannya.
PDGK 4107 MODUL 6
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

A. JUDUL
Percobaan sifat pemantulan gelombang.`

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati Sifat Pemantulan Gelombang.

C. ALAT DAN BAHAN


a. Slinki
b. Benang kasur
c. Krikil

D. LANDASAN TEORI
Gelombang adalah gerak bolak balik sesuatu benda melalui titik
keseimbangannya. Getaran benda terjadi pada keseluruhan benda itu jika getaran
itu terjadi pada salah satu bagian benda.
Pemantulan atau bias disebut dengan releksi adalah peristiwa kembalinya (balik)
seluruh atau sebagian dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas
tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium. Semua gelombang
dapat dipantulkan jika mengenai penghalang.

E. LANGKAH KERJA
a. Lakukan percobaan di bak air atau bejana yang berisi air, jatuhkan kerikil
keatas permukaan air. Kemudian amati gelombang yang terjadi dipermukaan
air. Bagaiman bentuk gelombangnya? Perhatikan sisi-sisi bak atau bejana
yang di kenai gelombang? Adakah gelombang yang dipantulkan?
b. Rentangkan slinki sejauh 1.5m. Ikatlah salah satu ujungnya pada tiang yang
kokoh atau di pegang teman anada, ujung yang satu ini harus tetap pada
tempat yang tidak bergeser (disebut ujung terikat)
c. Ujung slinki lainnya anda pegang, getarkan satu kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang. Amati perambatan setengah gelombang
(denyut) sampai gelombang tersebut hilang. Jika pola perambatan gelombang
tersebut belum teramati dengan jelas getarkan lagi ujung slinki tersebut
d. Ujung slinki yang terikat atau yang dipegang teman anada sekarang ikat
dengan benang yang panjangnya 1,5m. Ikatlah ujung benda yang jauhnya
1,5m dari ujung slinki ke tiang yang kokoh. Ujung slinki ini sekarang dapat
bergerak bebas oleh karena itu kita sebut slinki ujung bebas
e. Getarkan ujung slinki yang anda pegang satu kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang seperti pada langkah ke 2, amati percobaan
setengah panjang gelombang ini dengan ujung bebas ini. Bagaimanakah fase
gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang asalnya?

F. HASIL PENGAMATAN

Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan
air,ternyata terjadi gelombang dipermukaan yang bentuknya searah dengan
arah rambatannya.Jika diperhatikan gelombang yang mengenai sisi bak air
maka dipantulkan kearah datangnya gelombang.

G. PEMBAHASAN

a. Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang
(dijaga tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan
satu kali sehingga membentuk gelombang. Diamati perambatan setengah
gelombang sampai gelombang tersebut menghilang. Jika belum dapat diamati,
getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang terjadi adalah gelombang  tersebut
dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama dengan gelombang
asalnya.
b. Ujung slinki yang dipegang oleh teman anda, kemudian diikat dengan benang
yang panangnya 1,5m, kemudian diikatkan ujung benang yang sejauh 1,5m
dengan ujung slingki yang dipegang oleh teman anda, ternyata ujung slinki
bergerak bebas (slinki ujung bebas).

H. KESIMPULAN
a. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.
b. Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.
PDGK 4107 MODUL 6
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

A. JUDUL
Percobaan Gelombang Stasioner `

B. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mengamati gelombang stasioner
b. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner
c. Menjelaskan hal hal yang menimbulkan gelombang stasioner
d. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang.

C. ALAT DAN BAHAN


a. Catu daya
b. Pewaktu ketik atau bel listrik
c. Benang kasur, panjang 1,5 m
d. Beban gantung 75gr, 100gr, 125gr

D. LANDASAN TEORI
Gelombang adalah gerak bolak balik sesuatu benda melalui titik
keseimbangannya. Getaran benda terjadi pada keseluruhan benda itu jika getaran
itu terjadi pada salah satu bagian benda.
Gelombang stasioner yaitu perpaduan ataupun super posisi dari dua gelombang
yang identik tetapi berlawanan arah. Sebagai contoh gelombang tali yang diikat
di salah satu ujungnya, lalu ujung yang lain kita ayunkan naik turun. Besar
amplitudo gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai maksimum dan
nilai minimumnya. Titik yang amplitudonya maksimum disebut juga perut dan
titik dengan amplitudo minimum disebut simpul. Gelombang stasioner ada dua
jenis yaitu gelombang stasioner pada ujung tetap dan stasioner ujung bebas.
E. LANGKAH KERJA
a. Rangkai alat dan bahan seperti gambar 6.6 (percobaan Melde).

b. Catu daya dipasang pada tegangan 6 Volt AC. Massa beban gantung yang
digunakan 75gr, hitung tegangan tali (lama dengan berat beban gantung).
c. Hidupkan catu daya, geser pewaktu ketik kearah katrol meja perlahan-lahan
sampai timbul gelombang stasioner pada tali. Amati gelombang stasioner
tersebut, terlihat berjalankah? Mengapa? Terjadikah paduan gelombang pada
gelombang stasioner?
d. Ukur panjang gelombang (λ1) pada tali tersebut.
e. Matikan catu daya. Ganti atau tambahkan beban sehingga menjadi 100gr.
Hitung tegangan tali (T) dengan beban 100gr tersebut.
f. Hidupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali
gelombang stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang (λ2) pada tali
tersebut.
g. Matikan catu daya. Ganti atau tambahkan beban (T3) sehingga menjadi 125gr.
Hitung tegangan tali dengan beban 125gr.
h. Hidupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali
gelombang stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
i. Bandingkan panjang gelombang stasioner (λ1) (λ2) dan (λ3). Bandingkan
hubungan panjang gelombang dengan tegangan tali.
F. HASIL PENGAMATAN
Pada saat rangkaian dinyalakan / di ujicobakan akan terjadi gelombang pada tali
yaitu tali bergetar naik turun
G. PEMBAHASAN
a. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang
digunakan 75 gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang
tali yaitu:
T : M : 75 gram : 50 gr/m
l 1.5 m
b. Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja
secara perlahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul
gelombang stasioner terlihat berjalan, karena ada energi dari catudaya dan
terjadi perpaduan gelombang pada gelombang stasioner.
c. Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu:
λ1 : 2l Dengan n : 1,2,3
n
λ2 : 2l : 2.1,5 m : 3 : 3m
n 1 1
d. Catudaya diamati beban ditambah menjadi 100 gram.Maka tegangan talinya
adalah:
T : m : 100 gr : 68 gr/m
l 1.5 m
e. Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali
gelombang tali.Maka panjang gelombang (λ2) dapat dihitung:
λ2= 21 = 2.1,5m = 3 = 1 1 m/ 1,5 m
n 2 2 2
f. Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah:
T = m = 125 gr = 83gr/m
l 1.5 m
g. Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang
gelombangnya (λ3) adalah:
λ3= 2.1 = 2. 1,5 = 3 = 1m
n 3 3
h. Perbandingan panjang gelombang stasioner λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1

H. KESIMPULAN
a. Tegangan tali (T) = Masa beban (m)
Panjang tali (i)
b. Panjang gelombang (λn) = λ.Panjang tali (i)
n
c. Gelombang Stasioner adalah gelombang yang salah satu ujungnya diam dan
ujung ujung lainnya bergerak.

I. JAWABAN PERTANYAAN
a. Kerikil yang di lemparkan kedalam bak atau tempat air menyebabkan
terjadinya gelombang dipermukaan air. Gelombang ini disebut dengan
gelombang transfersal karena arah getarannya tegak lurus terhadap arah
rambatannya.
b. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, maka cahaya merambatkan
partikel partikel yang bermuatan positif dan negati dengan rekuensi
gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus kesemua arah.
c. Karena jika tegangan tali di ubah, pewaktu detik harus digeser untuk
menimbulkan gelombang, hal ini dikarenakan untuk menjaga elastisitas tali
yang dapat menimbulkan gelombangdengan daya tertentu.
d. Pada setiap penambahan beban, panjang gelombang berubah namun
rekuensinya tetap atau sama.
e. Percobaan Melde = f = 1
λ
J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai