Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PELAKSANAAN

PROGRAM PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI DAN JASA


MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MIFTAHUL HUDA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Disusun Oleh :

Nama : Upriya Gusnadi Muslim, M.Pd.I


NIP : 197808172000031003
Jabatan : Kepala Madrasah Ibtidaiyah
Unit Kerja : MIS Miftahul Huda Tunggul Pawenang

MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL HUDA TUNGGUL PAWENANG


KECAMATAN ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga
kita dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Pelaksanaan A5Program
Pengembangan Unit Produksi dan Jasa di MI Al Hamidi
Kami semua menyadari bahwa Laporan Pelaksanaan Program
Pengembangan Unit Produksi dan Jasa di MIS M i f t a h u l H u d a yang kami
susun masih sangat jauh dari sempurna, untuk itu dengan penuh kerendahan hati
kami mengharapkan masukan, kritik maupun saran dari berbagai pihak yang
berkompeten dan berkepentingan terhadap kemajuan pendidikan, khususnya di
MIS Miftahul Huda untuk perbaikan penyusunan program pengembangan
kewirausahaan di masa yang akan datang

Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah ikut meluangkan waktu, tenaga atau sumbangan pemikiran-
pemikirannya dalam proses penyusunan Laporan Pelaksanaan Program
Pengembangan Unit Produksi dan Jasa di MIS Miftahul Huda ini.

Akhirnya kami berharap semoga Laporan Pelaksanaan Program


Pengembangan Unit Usaha dan Jasa M I S M I f t a h u l H u d a ini dapat menjadi
Bukti dokumen atas penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan di MIS Miftahul
Huda. untuk Tahun Pelajaran 2021/2022 dan juga untuk kurun waktu satu
tahun depan, sehingga Visi dan Misi MIS Miftahul huda dengan baik dapat
dicapai/diwujudkan

Tunggul Pawenang, Juli 2021


Kepala Madrasah,

H. Upriya Gusnadi Muslim, M.Pd.I


NIP. 197808172000031003

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………….. i


KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. iii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………. iv
BAB I RENCANA PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI DAN JASA DI
MADRASAH
A. Latar Belakang ………………………………………………………… 1
B. Bentuk Pengembangan Unit Produksi Kewirausahaan di Madrasa 2
C. Tujuan Pengembangan Unit Produksi dan Jasa di Madrasah …......
D. Manfaat Pengembangan Unit Produksi dan Jasa di Madrasah …......
E. Target dalam Pengembangan Unit Produksi dan Jasa di Madrasah
BAB II PELAKSANAAN PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI DAN JASA
DI MADRASAH
A. Pelaksanaan Kegiatan Unit Produksi dan Jasa di Madrasah …..... 3
B. Manajemen SDM dalam Mengelola Unit Produksi
Kewirausahaan di Madrasah 7
C. Laporan Keuangan dari Hasil Pengelolaan Unit Produksi dan
Jasa di Madrasah
D. Hambatan dan Cara Mengatasi dalam Pengelolaan Unit 9
Produksi dan Jasa di Madrasah
….......................................................................
BAB III RENCANA TINDAK LANJUT DALAM PENGEMBANGAN UNIT
PRODUKSI DAN JASA DI MADRASAH
A. Rencana Keberlanjutan …............................................................... 10
B. Rencana Pengembangan Tahun Berikutnya … … … … … … … … . . 16
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan ….................................................................................. 17

B. Saran 17
…...................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Dokumentasi Pelaksanaan

4
BAB I

RENCANA PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI DAN JASA DI MADRASAH

A. Latar Belakang

Unit produksi dan jasa sekolah ialah suatu proses kegiatan usaha yang
dilakukan sekolah/madrasah secara berkesinambungan, bersifat akademis
dan bisnis dengan memberdayakan warga sekolah/madrasah dan
lingkungan dalam bentuk unit usaha produksi/jasa yang dikelola secara
profesional (Bambang Sartono, 2006). Karena unit produksi dan jasa
sekolah adalah wadah kewirausahaan di sekolah maka ia harus dikelola
secara akademis/bisnis dan dilembagakan dalam suatu wadah usaha.

Sebuah upaya agar di sekolah/madrasah tersedia berbagai wahana yang


memungkinkan peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar berupa
simulasi atau mengerjakan sesuatu secara nyata. Unit produksi dan jasa
sekolah/madrasah adalah salah satu alternatif wadah yang dapat digunakan
sebagai sumber belajar

Dalam konsep perencanaan pada UPJ sebagai sumber belajar perlu


disusun perencanaan pembelajaran yang mengacu pada visi, misi, dan
tujuan unit produksi dan jasa sekolah yangakan dibentuk. Visi akan dijadikan
cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yangmampu
memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan
segenap pihak yang berkepentingan, serta ditinjau dan dirumuskan kembali
secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan rencana UPJ


sekolah antara lain:(1) mempelajari pasar (membaca peluang bisnis), (2)
meneliti perilaku pasar pada masa yangakan datang, (3) memilih lokasi
usaha, (4) mempersiapkan rencana usaha, (5) mempersiapkan rencana
organisasi, (6) mempersiapkan rencana keuangan, (7) studi kelayakan
usaha bisnis,(8) cara memilih bentuk usaha, (9) serta cara memulai unit
produksi dan jasa sekolah.

2. Bentuk Pengembangan Unit Produksi dan Jasa di Madrasah

Berbagai bentuk unit produksi kewirausahaan dapat diupayaka untuk


diselenggarakan di sekolah/madrasah sesuaidengan potensi dan
karakteristik satuan pendidikan. Lokasi, jenis dan jenjang sekolah,potensi
sumber daya manusia, dan sarana pendukung sangat menentukan jenis
produksi atau jasa yang bisa dikembangkan oleh sekolah/madrasah.

Bentuk unit produksi kewirausahaan dapat diupayaka untuk


diselenggarakan di sekolah/madrasah diantaranya :

10
1. Koprasi Madrasah

Koprasi siswa (kopsis).di madrasah tidak semata-mata untuk


memfasilitasi berbagai kebutuhan material yang dibutuhkan oleh siswa
dalam pelaksanaan belajar di madrasah, tetapi wirausaha pendidikan
melalui kopsis ini harus bisa melatih dan mengarahkan siswa dalam
menumbuhkan prospek ke depan mengenai kewirausahaan”, yang
begitu dibutuhkan peserta didik dalam memproses kehidupan untuk
kedepannya.

Urgensi pengembangan wirausaha siswa sangat berpotensi karena


kopsis di madrasah memiliki kegunaan yang sangat penting untuk
memproses kewirausahaan pendidikan untuk peserta didik, jadi
pengurusan atau manajemen terhadap kopsis disekolah tentunya harus
dapat dilaksanakan dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, dan
benar-benar berperan aktif untuk sarana pelatihan atau praktik bagi
peserta didik untuk proses mengembangkan sikap mental pendidikan
kewirausahaannya. Koperasi sekolah (Kopsis) dibentuk didalam
lingkungan sekolah untuk menunjang dalam segi kebutuhan siswa dan
terutama melatih diri siswa untuk berwirausaha.

Wakil kepala bidang kesiswaan harus benar-benar memfokuskan


konsep penting dalam proses melatih dan membimbing peserta didik
untuk mengembangkan prospek pendidikan kewirausahaan di
madrasah, diantaranya:
a. Membangun sikap mental berwirausaha siswa adalah sangat sentral
di dalam peran sekolah.
b. Tujuan dalam pembinaan dan pengembangan serta menerapkan
pendidikan kewirausahaan siswa harus benar-benar dilaksanakan
dengan cara bertahap dengan penyebaran konsep terhadap
pembinaan siswa untuk berwirausaha dimadrasah, menerapkan
serta mengembangkan program kewirausahaan, dan
mengembangkan tenaga kependidikan dalam program paket
kewirausahaan siswa.
c. Tujuan dalam mempersiapkan peserta didik untuk memiliki sikap
mental dalam berwirausaha untuk proses pembelajaran secara aktif,
efektif, kreatif dan tentunya inovatif di dalam kelas.
d. Pendidikan kurikulum formal, artinya di setiap satuan pendidikan
harus memasukkan pendidikan kewirausahaan pada peserta didik
dengan tepat agar siswa mengerti tentang dunia wirausaha dalam
pendidikan.
e. Membangun pendidikan watak kewirausahaan pada diri setiap siswa
oleh guru, dalam proses pembelajaran ataupun dalam tempat
membina serta mengembangkan wirausaha pendidikan melalui
koperasi siswa (Kopsis).
f. Menunjang pengembangan wirausaha pendidikan siswa di sekolah
dengan cara memperkuat program institusi pendidikan
kewirausahaan yaitu melalui Kopsis sebanyak-banyaknya dan
membentuk dan mengembangkan program pendidikan
kewirausahaan di madrasah koordinasi pembinaan kewirausahaan

11
g. Organisasi dan pengevaluasian kewirausahaan bagi peserta didik
dengan cara pembelajaran praktik dengan menggunakan wirausaha
pendidikan kopsis disekolah, bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut
pada sekretaris di bidangnya tersendidri yaitu bidang kewirausahaan
yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan koperasi siswa (Kopsis)

C. Tujuan Pengembangan Unit Produksi dan Jasa di Madrasah


Tujuan pengembangan unit produksi dan jasa di madrasah adalah:
1. Sarana pelatihan berbasis produksi/jasa bagi siswa.
2. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha guru dan siswa.
3. Membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan fasilitas
dan biaya-biaya operasional pendidikan lainnya.
4. Menambah semangat kebersamaan untuk meningkatkan aktifitas
produktif dan kesejahteraan bagi guru dan siswa.
5. Mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri dalam pelaksanaan
kegiatan praktik siswa.
6. meningkatkan kreatifitas dan inovasi di kalangan siswa, guru dan
manajemen sekolah, serta membangun kemampuan sekolah dalam
menjalin kerjasama sinergis dengan pihak luar dan lingkungan serta
masyarkat luas.

D. Manfaat Pengembangan Unit Produksi dan Jasa di Madrasah


Manfaat Pengembangan Unit Produksi dan Jasa di Madrasah, diantaranya
adalah :
1. Sebagai sumber belajar siswa
2. Sebagai salah satu sumber pendanaan pendidikan di madrasah.

3
BAB II
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI DAN JASA
DI MADRASAH

A. Manajemen SDM dalam Mengelola Unit Produksi dan Jasa di Madrasah


Manajemen unit produksi dan jasa sekolah dilakukan secara otonomi
mengandung arti bahwa manajemen mampu memutuskan sendiri dan
mampu mengatasi masalahnya sendiri dalam upaya mengembangkan unit
produksi dan jasa sekolah yang terbaik.
Dalam mengelola UPJ di madrasah antara lain dapat menerapkan
manajemen berbasis sekolah dengan prinsip:
1. Kemandirian
2. Auntabilitas
3. Transfaran
4. Kemitraan
5. Partisipasi
6. Efektif dan efisien
Keberhasilan Unit Produksi di madrasah sangat tergantung kepada
manajemen yang diterapkan di sekolah tersebut. Oleh karena menjadi hal
yang penting untuk mem-perkuat manajemen madrasah agar Unit Produksi
dapat dikembangkan dalam upaya memperkokoh daya saing tamatan.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1. Perkuat Jiwa Wirausaha


2. Diperlukan Kesadaran akan Manfaat Keberadaan Unit Produksi di
madrasah.
3. Tertib Administrasi
4. Ciptakan Iklim ‘Market’ di madrasah
5. Pengkondisian Lingkungan Sekolah
6. Guru adalah Sumber daya yang Penting
7. Membuka Berbagai Referensi
8. Mengembangkan Organisasi Unit Produksi

4
BAB III
RENCANA TINDAK LANJUT DALAM PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI
DAN JASA DI MADRASAH

A. Rencana Keberlanjutan dalam Pengembangan Unit Produksi dan Jasa


di Madrasah.

Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan kewirausahaan dalam budaya


sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah guru
konselor tenaga administrasi ketika berkomunikasi dengan peserta didik dan
mengunakan fasilitas sekolah seperti kejujuran tanggung jawab disiplin
komitmen dan budaya berwirausaha di lingkungan sekolah. Selanjutnya ia
mengatakan bahwa Unit Produksi juga merupakan suatu usaha incorporated-
enterpreuneur atau suatu wadah kewirausahaan dalam suatu organisasi yang
memerlukan kewenangan khusus dari pimpinan sekolah kepada pengelola
untuk secara demokratis melakukan tugas dan tanggungjawabnyaKarena Unit
Produksi adalah wadah kewirausahaan di sekolah.

Namun untuk bukti fisik Program Pengembangan Kewirausahaan di sekolah


kami hanya membuat rencana program kewirausahaan di sekolah yang isinya
terdiri dari pemahaman tentang kewirausahaan di sekolah dan rencana
program kewirausahaan yang bisa diterapkan di sekolah terutama di tingkat
MIS. Semoga laporan kegiatan usaha ini bermanfaat bagi pengembangan
kemampuan kewirausahaan. Program Koperasi Siswa atau yang disingkat
dengan KOPSIS di susun sebagai bentuk penanaman dan pengembangan
konsep kewirausahaan dilingkungan sekolah.

Pengembangan unit produksi kewirausahaan di MIS Miftahul Huda masih


terbatas pada kegiatan Market Day/Kantin Sekolah belum sepenuhnya
diselesaikan oleh warga sekolah sendiri. Dalam aturan tersebut dijelaskan
bahwa dimensi kewirausahaan adalah. Dalam hal ini program pendidikan
kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek.

B. Rencana Pengembangan Tahun Berikutnya

Agar pengelolaan unit produksi dan jasa di sekolah dapat dikembangkan


secara maksimal maka pengelola perlu memberdayakan seluruh warga
sekolah. Dalam kesempatan ini kami keluarga besar sekolah dasar negeri 4
aikmel mencoba untuk melakukan kegiatan pembelajaran kepada warga
sekolah khususnya bidang layanan koperasi siswa yang modalnya bersumber.
Segala . Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai. Perencanaan unit produksi dan jasa sekolah
ialah kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pengelola unit produksi dan jasa
10
untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Berdasarkan alasan
di atas calon kepala sekolah perlu dibekali dengan materi kegiatan Unit
Produksi dan Jasa dalam Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

Program kegiatan produksi dan jasa di sekolah perlu menciptakan iklim market
yang diikuti oleh pengkondisian lingkungan sekolah yang bersih tertib disiplin
serta ramah terhadap konsumen. Produksijasa sekolahmadras ah sebagai.
Kemajuan dan pengembangan sekolahDemikian juga Rencana pengembangan
tahun berikutnya di MIS Miftahul Huda Kewirausahaan Program
Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Program Pengembangan Unit Produksi
Kewirausahaan Program Pemagangan dengan DUDI atau lembaga terkait
lainnya. Penghambat pelaksanaan program unit produksi sehingga setiap
sekolah dapat melaksanakan program unit produksi ini sebagai wadah peserta
didik belajar sambil bekerja.

Tidak sampai disitu saja kami pun mencoba ke kantin sekolah. Produksi di
lakukan sebanyak 1 kali dalam 1 minggu dan dilakukan hanya selama bulan
februari dengan volume produksi 1 kali produksi menghasilkan 20 sampai 25
donat. Kegiatan unit produksi dan jasa juga dapat menyalurkan minat dan bakat
wirausaha sebagian guru atau karyawan pada kegiatan pengembangan unit
produksi dan jasa di sekolah.

Perencanaan unit produksi dan jasa dalam hal ini adalah perencanan
pembelajaran dan usaha atau bisnis karena fungsi unit produksi dan jasa
sekolah adalah sebagai sumber belajar atau wahana bagi siswa. Bekerja keras
untuk mencapai keberhasilan sekolahmadrasah sebagai organisasi pembelajar
efektif

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan Program pendidikan kewirausahaan sangat penting untuk


peserta didik di madrasah, dan pembinaannya dapat dilakukan dengan cara
bertahap, proses pendidikan kewirausahaan peserta didik yang paling aktif
di sekolah adalah pemberdayaan koperasi siswa (Kopsis), oleh karena itu
pengaturan koperasi siswa di sekolah perlu dikelola dengan baik dan harus
benar-benar dapat berfungsi untuk wadah pelatihan bagi para peserta didik
untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaannya. Konsep penting yang perlu
diperhatikan dalam pembinaan dan pengembangan wirausaha pendidikan
siswa di sekolah ada tujuh (sebagaimana yang telah diuraikan diatas).

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan


sebelumnya, maka saran dari penelitian ini adalah :

1. Mengembangkan usaha perlu dukungan dari keseluruhan elemen, tidak


hanya dari sisi internal pelaku usaha saja tetapi juga diperlukan peran
pemerintah dalam mendukung pengembangan usaha, seperti dengan
memberikan pendidikan kewirausahaan kepada pelaku usaha melalui
bimbingan dan penyuluhan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil
agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri, serta memberikan bantuan
modal usaha untuk meningkatkan keinginan pelaku usaha
mengembangkan usahanya.
2. Upaya pelaku usaha gula merah tebu meningkatkan pengembangan usaha
dapat dilakukan melalui pengelolaan usaha yang lebih baik, membangun
jaringan kerja dengan sesama pelaku usaha gula merah tebu, keberanian
mengambil resiko dan kemampuan melihat peluang dan kesempatan untuk
memajukan usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga
pelaku usaha gula merah tebu.
3. Jika pelaku usaha ingin usaha dapat berkembang, maka mereka tidak
hanya dituntut memiliki pendidikan yang tinggi, namun juga harus memiliki
networking atau jaringan kerja, berinovasi, dan merubah pola pikir atau
cara pandang sehingga memiliki semangat untuk maju.

17
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai