Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI

KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH


SMP DIPONEGORO 10 PEKUNCEN

PROGRAM KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH


SMP DIPONEGORO 10 PEKUNCEN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Jalan Stasiun Legok Pekuncen
Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas
PENGESAHAN

Program Pengembangan Unit Produksi Kewirausahaan


SMP Diponegoro 10 Pekuncen
Tahun Pelajaran 2022/2023
Disahkan dan diberlakukan pada tanggal ……………..

Mentetujui, Mengesahkan,

Ketua Komite Kepala Sekolah

TAUCHID. PH DJAMALI ANSORI, S.Pd

Mentetujui,

Pengawas Sekolah

AMIN HIDAYAT, M.Pd


NIP. 19690124 199702 1 002
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Segala Puji Kehadirat Ilahi Robbi yang telah melimpahkan


kesehatan, kekuatan dan kesempatan kepada kami sehingga program pengembangan
unit produksi kewirausahaan SMP Diponegoro 10 Pekuncen dapat tersusun. Program
pengembangan unit produksi kewirausahaan ini akan dijadikan sebagai acuan dalam
melaksanakan program kewirausahaan yang dilakukan kepala sekolah dan tim
pengembang dan serta seluruh pihak yang terlibat.
Sesuai dengan kompetensinya bahwa kepala sekolah berkewajiban melaksanakan
program kewirausahaan (Permendiknas nomor 13 tahun 2007) dan sesuai dengan
fungsi dan tugas kepala sekolah mempunyai tugas manajerial, pengembangan
kewirausahaan dan supervisi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
(Permendikbud nomor 6 tahun 2018). Untuk itu, program pengembangan
kewirausahaan kepala sekolah ini di susun sebagai implementasi dari tugas kepala
sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan penyusunan
program pengembangan kewirausahaan SMP Diponegoro 10 Pekuncen dan
pengawas pembina yang telah memberikan masukan terkait penyelesaian
program ini.

Mengetahui,
Kepala Sekolah,

DAFTAR ISI

Djamali Anshori, S.Pd HALAMAN JUDUL


LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

3
BAB I RENCANA PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI DI SEKOLAH
A. Latar Belakang
B. Bentuk Pengembangan Unit Produksi Kewirausahaan
C. Tujuan Pengembangan Unit Produksi Kewirausahaan
D. Manfaat Pengembangan Unit Produksi Kewirausahaan
E. Target Pengembangan Unit Produksi Kewirausahaan
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI
KEWIRAUSAHAAN
DI SEKOLAH
A. Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Unit Produksi Kewirausahaan
B. Manajemen SDM dalam Mengelola Unit Produksi Kewirausahaan
C. Laporan Keuangan dari Hasil Pengelolaan Unit Produksi Kewirausahaan
D. Hambatan dan Cara Mengatasi dalam Pengelolaan Unit Produksi
BAB III RENCANA TINDAK LANJUT DALAM PENGEMBANGAN UNIT
PRODUKSI DI SEKOLAH
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I
RENCANA PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI DI SEKOLAH

A. Latar Belakang
Unit produksi sekolah ialah suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan
sekolah yang dilaksanakan secara terus menerus, mempunyai dasar akademis

4
dalam penyelenggaraan tapi bersifat bisnis (Yuliansah, 2019). Karena unit
produksi dan adalah wadah kewirausahaan di sekolah maka ia harus dikelola
secara akademis/bisnis dan dilembagakan dalam suatu wadah usaha.
Pembentukan unit produksi di SMP mempunyai beberapa fungsi, pertama
dalam proses penyelenggaraannya peserta didik memperoleh ketrampilan
bagaimana menjalankan usaha sehingga unit produksi bertujuan sebagai pusat
pelatihan ketrampilan wirausaha di sekolah. Kedua, dalam
penyelenggaraannya unit produksi memproduksi barang sehingga unit
produksi dapat disebut tempat produksi. Ketiga, peserta didik yang telah
memiliki pengalaman praktik di unit produksi akan memperoleh pengalaman
dan ketrampilan yang nyata sehingga dapat menjadi bekal di masa yang akan
datang.
Dalam konsep perencanaan pada unit produksi sebagai sumber belajar
perlu disusun perencanaan pembelajaran yang mengacu pada visi, misi, dan
tujuan unit produksi dan jasa sekolah yangakan dibentuk. Visi akan dijadikan
cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yangmampu memberikan
inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan, serta ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai
dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan rencana unit
produksi sekolah antara lain:(1) mempelajari pasar (membaca peluang bisnis),
(2) meneliti perilaku pasar pada masa yangakan datang, (3) memilih lokasi
usaha, (4) mempersiapkan rencana usaha, (5) mempersiapkan rencana
organisasi, (6) mempersiapkan rencana keuangan, (7) studi kelayakan usaha
bisnis,(8) cara memilih bentuk usaha, (9) serta cara memulai unit produksi
dan jasa sekolah.

B. Bentuk Pengembangan Unit Produksi di Sekolah


Berbagai bentuk unit produksi kewirausahaan dapat diupayakan untuk
diselenggarakan di sekolah/madrasah sesuai dengan potensi dan karakteristik
satuan pendidikan. Lokasi, jenis dan jenjang sekolah,potensi sumber daya
manusia, dan sarana pendukung sangat menentukan jenis produksi yang bisa
dikembangkan oleh sekolah. Bentuk unit produksi keewirausahaan yang
sudah diselenggarakan di sekolah, diantaranya i:

5
1. Mesin Penetas Telur
Urgensi pengembangan wirausaha untuk siswa sangat berguna sebagai
bekal dimasa yang akan datang. Pengembangan unit produksi yang
sudah di selenggarakan di sekolah yaitu mesin penetas telur. Tidak hanya
belajar mengenai cara pembuaatan mesin tetas saja, tetapi siswa juga
belajar cara perawatan dan pengelolaan telur ayam.
Pembina kewirausahaan memfokuskan konsep penting dalam proses
melatih dan membimbing peserta didik untuk mengembangkan prospek
pendidikan kewirausahaan di sekolah, seperti :

a. Membangun sikap mental berwirausaha siswa adalah hal yang penting di


dalam peran sekolah.

b. Tujuan dalam pembinaan dan pengembangan serta menerapkan pendidikan


kewirausahaan siswa harus benar-benar dilaksanakan dengan cara
bertahap dengan penyebaran konsep terhadap pembinaan siswa untuk
berwirausaha disekolah, menerapkan serta mengembangkan program
kewirausahaan, dan mengembangkan tenaga kependidikan dalam
program paket kewirausahaan siswa.

c. Tujuan dalam mempersiapkan peserta didik untuk memiliki sikap mental


dalam berwirausaha untuk proses pembelajaran secara aktif, efektif,
kreatif dan tentunya inovatif di dalam kelas.

d. Pendidikan kurikulum formal, artinya di setiap satuan pendidikan harus


memasukkan pendidikan kewirausahaan pada peserta didik dengan tepat
agar siswa mengerti tentang dunia wirausaha dalam pendidikan.

e. Membangun pendidikan watak kewirausahaan pada diri setiap siswa oleh


guru, dalam proses pembelajaran ataupun dalam tempat membina serta
mengembangkan wirausaha pendidikan melalui program kewirausahaan.

f. Menunjang pengembangan wirausaha pendidikan siswa di sekolah dengan


cara memperkuat program institusi pendidikan kewirausahaan.

g. Memfasilitasi siswa dalam pengembangan potensi berwirausaha

2. Hafalan Surah Al-Qur;an Juz 30

6
Program pengembangan unit produksi kewirausahaan di sekolah
salah satunya adalah hafalan surah Al-Qur’an. Program tersebut termasuk
dalam bagian kegiatan literasi. Program ini dilakukan untuk mengembangkan
perilaku kerja keras dan pantang menyerah dalam bidang keagamaan.

3. Pembuatan Opak Singkong

Program pengembangan unit produksi kewirausahaan yang sudah


dikembangkan yaitu mesin penetas telur dan hafalan surah Al-Qur’an Juz 30,
akan diadakan program pengembangan unit produksi kewirausahaan berupa
pembuatan opak singkong. Opak singkong merupakan makanan dengan bahan
utama singkong. Alasan mengembangkan usaha opak singkong dikarenakan
bahan tersebut mudah untuk di dapatkan dan proses pembuatannya pun yang
cukup mudah. Siswa akan belajar bagaimana proses pembuatan opak singkong
dan belajar bagaimana menginovasi olahan singkong menjadi sesuatu yang
baru.
Pembina kewirausahaan memfokuskan konsep penting dalam proses melatih
dan membimbing peserta didik untuk mengembangkan prospek pendidikan
kewirausahaan di sekolah, seperti :
a. Sarana pelatihan siswa berbasis produk bagi siswa
b. Meningkatkan kreativitas siswa dan inovasi siswa
c. Menumbuhkan sikap mandiri dan percaya diri dalam pelaksanaan kegiatan
praktik siswa
d. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha guru dan siswa

C. Tujuan Pengembangan Unit Usaha di Sekolah


1. Sebagai tempat pelatihan peserta didik dalam proses produksi produksi
2. Menumbuhkan perilaku kerja keras dan pantang menyerah
3. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada peserta didik dan guru yang
terlibat langsung dalam penyelenggaraan unit produksi
4. Tempat praktik langsung dalam memprroduk barang

D. Manfaat Pengembangan Unit Produksi dan Jasa di Madrasah


Manfaat Pengembangan Unit Produksi dan Jasa di Madrasah, diantaranya
adalah :

1. Sebagai sumber belajar siswa

7
2. Sebagai salah satu sumber pendanaan pendidikan di sekolah
E. Target dalam Pengembangan Unit Produksi di Sekolah
Semua siswa dan guru SMP Diponegoro 10 Pekuncen

BAB II
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI DI SEKOLAH
A. Pelaksanaan Kegiatan Unit Produksi di Sekolah
1. Hafalan Surah Al-Qur’an Juz 30

No. KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN


1. Tahapan Pengenalan Kenali surah-surah dalam Al-Qur’an khususnya
juz 30

8
2. Tahapan Kontektualisasi 1. Fadilah dalam menghafal Al-Qur’an
2. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menghafal Al-Qur’an
1. Tahapan Aksi 1. Mengenali apa itu metode 3T + 1M
2. Melakukan hafalan surah-surah Al-Qur’an juz
30
3. Melakukan setoran hafalan kepada guru
pendamping
2. Tahapan Refleksi Melakukan refleksi diri dengan seberapa banyak
surah Al-Qur’an yang sudah bisa dihafalkan

2. Mesin Penetas Telur

No. KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN


1. Persiapan Pengurus 1. Rapat pengurus kewirausahaan
Kewirausahaan 2. Pembentukan pengurus kewirausahaan
3. Persiapan tempat/ruang kerja
2. Pengenalan Produk Mensosialisasikan produk kewirausahaan berupa
Kewirausahaan mesin penetas telur ayam kepada peserta didik
3, Persiapan pembuatan Menyiapkan alat dan bahan
produk
4. Prosess pembuatan 1. Proses memilih telur ayam
Produk 2. Proses penetasan telur ayam pada mesin tetas
3. Perawatan anak ayam setelah menetas
4. Memasarkan produk
5. Melakukan Supervisi Memastikan siswa sudah melakukan program
kewirausahaan
No. KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
6. Mengevaluasi Kegiatan Melakukan evaluasi atau penilaian terhadap
program kewirausahaan
7. Pelaporan Membuat laporan kegiatan unit produksi

1. Pembuatan Opak Singkong


No. KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

9
1. Persiapan Pengurus 1. Rapat pengurus kewirausahaan
Kewirausahaan 2. Pembentukan pengurus kewirausahaan
3. Persiapan tempat/ruang kerja

2. Pengenalan Produk Mensosialisasikan produk kewirausahaan berupa


Kewirausahaan pembuatan mesin penetas telur

3, Persiapan pembuatan Menyiapkan alat dan bahan


produk
8. Prosess pembuatan 1. Proses memilih singkong
Produk 2. Proses pembuatan opak singkong
3. Proses pemasaran opak singkong

9. Melakukan Supervisi Memastikan siswa sudah melakukan program


kewirausahaan
10. Mengevaluasi Kegiatan Melakukan evaluasi atau penilaian terhadap
program kewirausahaan
11. Pelaporan Membuat laporan kegiatan unit produksi

B. Manajemen SDM dalam Mengelola Unit Produksi di Sekolah


Unit produksi merupakan program pembelajaran berbasis usaha sebagai salah
satu pola pengajaran untuk memberikan tambahan bekal ketrampilan siswa.
Program tersebut dilakukan di sekolah secara berkesinambungan, bersifat
akademis dan bisnis dengan memberdayakan warga sekolah dan lingkungannya
dalam bentuk unit usaha produksi. Terdapat beberapa aspek manajemen dalam
mengelola unit produksi di sekolah, diantaranya :

1. Perencanaan Unit Produksi di Sekolah


Perencanaan yang dilakukan di sekolah adalah perencanaan pembelajaran
dan usaha, karena fungsi unit produksi adalah sebagai sumber belajar dan
pendanaan pendidikan di sekolah. Perancanaan unit produksi meliputi
a. Perencaan Produksi
Perencanaan Produksi merupakan aktivitas untuk menetapkan produk yang

10
akan diproduksi, jumlah yang akan dibutuhkan, kapan waktu yang dibutuhkan
untuk proses produksi, dan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk
mendatangkan profit yang maksimum dalam satu periode yang akan datang.
Perencanaan produksi di SMP diponegoro 10 Pekuncen didasarkan perkiraan
kebutuhan dari warga sekolah dan pihak luar.
b. Perencanaan Pemasaran
Perencanaan Pemasaran didapat dengan menemukan peluang yang menarik dan
menentukan strategi pemasaran yang menguntungkan. Perencanaan pemasaran
di SMP Diponegoro 10 Pekuncen meliputi 3 aspek yaitu : 1) produk; 2) harga;
dab 3) promosi.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan usaha kerja sama antar warga sekolah yang
terlibat program kerja untuk mencapai tujuan tertentu. Pengorganisasian
unit produksi SMP Diponegoro 10 Pekuncen sudah berjalan dengan baik.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan implementasi dari perencanaan menjadi aktivitas nyata.
Pelaksanaan unit produksi SMP Diponegoro 10 Pekuncen sudah berjalan dan
akan dilakukan pengembangan terkait program kewirausahaan.
4. Pengawasan
Pengawasan merupakan hal yang penting dalam penyelenggaraan unit produksi
agar apa yang sudah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan standar yang
ditetapkan. Pengawasan unit kerja SMP Diponegoro 10 Pekuncen sudah
dilakukan dengan baik dan apabila tidak terjadi penyimpangan maka tindakan
perbaikan tidak akan dilakukan. Tindakan ini nantinya dijadikan evaluasi dan
perbaikan untuk tidak melakukan kegiatan yang menyimpang.

C. Laporan Keuangan dari Hasil Pengelolaan Unit Produksi di Sekolah


1. Mesin Penetas Telur
Laporan Keuangan Hasil Unit Produksi “Mesin Penetas Telur”
Nama Barang Harga Jumlah Total
Telur ayam kampung 3000 100 300.000
Listrik 1.352 15,12 kWh 20.442
Modal per periode 320.442

11
Dari 100 butir telur yang ditetaskan :
1. Berhasil menetas : 95 butir
2. Gagal menetas: 5 butir

Penjualan Bersih
Harga persatu anak ayam kampung mencapai 5.500 rupiah
95 butir x 5.500 = 522.500 rupiah

Biaya Produksi
Modal beli telur + listrik
300.000 + 20.442 = 320.442 rupiah

Laba
522.500-320.442 = 202.058 rupiah dibulatkan 202.000 rupiah
2. Hafalan Surah Al-Qur’an Juz 30
-
3. Pembuatan Opak Singkong
-
D. Hambatan dan Cara Mengatasi dalam Pengelolaan Unit Produksi di Sekolah
1. Hambatan dalam Pengelolaan Unit Produksi di Sekolah
Keterbatasan alat walaupun alat yang tersedia dapat dikatakan lengkap,
namun dalam segi kuantitas masih ada yang kurang.
2. Cara Mengatasi dalam Pengelolaan Unit Produksi di Sekolah
Berusaha membeli alat taupun berusaha mendapatkan hibah alat dari instansi
yang terkait dalam rangka pemenuhan kebutuhan alat.

BAB III
RENCANA TINDAK LANJUT DALAM PENGEMBANGAN UNIT
PRODUKSI DI SEKOLAH

A. Rencana Keberlanjutan dalam Pengembangan Unit Produksi di Sekolah


1. Penetasan Telur Ayam

12
SMP Diponegoro 10 Pekuncen memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
kegiatan praktik berwirausahan melalui program penetasan telur ayam.
Setiap siswa kelas 7 membawa 1 butir telur ayam kampung yang kemudian
dilakukan percobaan menggunakan mesin tetas. Penggunaan mesin tetas
lebih luas sehingga dapa menampung lebih banyak telur dari pada metode
pengeraman induk secara alami. Terdapat beberapa keuntungan penetasan
telur menggunakan mesin tetas dibandingkan penetasan alami salah satunya
persentase keberhasilan telur yang menetas lebih besar dibandingkan dengan
pengeraman alami. Melalui proses pengeraman alami, telur yang menetas
hanya 50%-60%. Sementara, penetasan melalui bantuan mesin tetas dapat
meningkatkan keberhasilan telur yangmenetas hingga 80%.
2. Hafalan Surah Al-Qur’an Juz 30
SMP Diponegoro 10 Pekuncen memfasilitasi kegitan siswa melalui project
hafalan surah Al-Qur’an juz 30 yang dapat menumbuhkan motivasi dan
perilaku kerja keras siswa. Project ini di maksudkan agar siswa
memperdalam hafalan surah-surah Al-Qur’an khususnya surah yang terdapat
pada juz 30. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan project terdiri dari
empat tahapan, yaitu :
a) Tahapan pengenalan “Fadilah menghafal Al-Qur’an dan Surah-Surah
Al-Qur’an”
b) Tahapan kotekstual “hal yang diperhatikan dalam menghafal Al-Qur’an”
c) Tahapan Aksi “Menghafal Al-Qur’an Juz 30 menggunakan metode 3T +
1M”
d) Tahapan Refleksi “Surah apa saja yang sudah dapap siswa hafalkan”
B. Rencana Pengembangan Tahun Berikutnya :
SMP Diponegoro 10 Pekuncen memfasilitasi siswa dalam kegiatan
kewirausahaan melalui projek pembuatan opak singkong. Opak singkong
merupakan salah satu makanan tradisional dengan bahan utamanya singkong.
Peralatan yang dibutuhkan, bahan yang digunakan dan cara pembuatan opak
singkong cukup mudah. Oleh karena itu, siswa dapat menginovasikan opak
singkong menjadi sesuatu hal baru entah dari rasa, warna, maupun bentuknya.
Projek ini, siswa tidak hanya belajar bagaimana cara pembuatan opak singkong
tetapi belajar juga mengenai cara memasarkan produk.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

14
Pelaksanaan Program Pengembangan Unit Produksi Kewirausahaan sangat penting
untuk siswa di sekolah, dan pembinaanya dapat dilakukan dengan cara bertahap.
Proses pengembangan unit usaha kewirausahaan yang dapat di selenggarakan di
sekolah yaitu mesin penetas telur dan hafalan surah Al-Qur’an Juz 30. Selain belajar
bagaimana cara berwirausaha, siswa juga dibekali dengan program literasi agar siswa
hafal surah Al-Qur’an Juz 30.

B. Saran

LAMPIRAN-LAMPIRAN

HAFALAN SURAH-SURAH AL-QUR’AN JUZ 30

1. Hafalan Surah Al-Qur’an VII A

15
NO. NAMA Q.S AN-NABA

1. ADI YANSAH 1-5 6-10 11-15 16-20 21-25 26-30 31-35 36-40

2. ALVANESYA
NO. NAMA QS. AN-NABA
3. APRIYANSYAH 1-5 6-10 11-15 16-20 21-25 26-30 31-35 36-40
4. DANELLA
1. ADITYA MAULANA
2.5. DOFA
AGUS SAPTA P
3.6. AGUS WIDODO
FADILA
4. ANAS NUR S.
7. FAKIEH
5. ANDHIKA ADE P
6.8. GUSTI
DANU SEMBADAN
7.9. DARA
IFANASTIA N
8. DINI AGUSTINA
10. INTAN
9. DIVKA RAHAYU
11. IQBAL
10. DWI ARKA S
11.12. EVIKURNIA
SETIANI
12.13. FAJAR INGGIH P
SARIF
13. FANDI BAYU S
14. AKMAL
14. FITRI NUR A
15.15. AKHWAS
HANIFAH
16.16. IMAM
NOVIHIDAYAH
17. IQBAL FAJRUL FALAH
17. NUR ANDIYAH
18. NAN NUR F
18. NUR RAHAYU
19. KEVIN KHOERUL S
20.19. MAHARDIAN
ORLANZA NIZAR
21.20. NADHIF
REFINAKURNIAWAN
22. NADIA ATMARIANI
21. RIDO
23. NUR KHALYZAH
24.22. RIZKICATUR N
PUTRI
25.23. RADHITIA
ZULHANSULIANTO
26. RIFKI ADIKA S
24. SAHARA
27. SEGI PRIYATIN
25. EGA
28. SELI TANSILA
29.26. SYUKUR
SALPIARAHMAT S
30.27. TARA ANGGA J.
SOFIK
31. VALEN SASTIA P
28. TEGAR
32. VIKA LESTARI
33.29. TIARA
WILLI YANAT
30. WISNU

31. YUNUS

32. AJI

Hafalan Surah Al-Qur’an VII B

16
NO. NAMA Q.S AN-NAZIAT
1. ADI YANSAH 1-5 6-10 11-15 16-20 21-25 26-30 31-35 36-40
2. ALVANESYA
3. APRIYANSYAH
4. DANELLA
5. DOFA
6. FADILA
7. FAKIEH
8. GUSTI
9. IFAN
10. INTAN
11. IQBAL
12. KURNIA
13. SARIF
14. AKMAL
15. AKHWA
16. NOVI
17. NUR ANDIYAH
18. NUR RAHAYU
19. ORLANZA
20. REFINA
21. RIDO
22. RIZKI
23. ZULHAN
24. SAHARA
25. EGA
26. SALPIA
27. SOFIK
28. TEGAR
29. TIARA
30. WISNU
31. YUNUS
32. AJI

17
Hafalan Surah Al-Qur’an Juz 30 Kelas VII C

NO. NAMA QS. AN-NABA

1-5 6-10 11-15 16-20 21-25 26-30 31-35 36-40

1. AHZA DESTA DHIAURRAHMAN

34. ANGGUN ATRAH TRI HAZWA

35. ANNA ATAUFUN NISA

36. APRILIA INDAH PRATIWI

37. ASYIFA GUSTI SYA’BANI

38. AWIS SAESTU

39. CITRA KUSUMA WARDHANI

40. DELIMA SUCI PRATAMA

41. DWI GITA OKTAVIANI PUTRI

42. FAIZ KHANIFUDDIEN

43. FIKA ALIFIYA SALSABILA

44. FINA DEA MARISKA

45. HANNA KHAIRUNNISA

46. HARLAN FAJAR DWI SANTOSA

47. IBNU AWAL SAPUTRA

48. KHIQMATUL FAUZIYAH

49. KHOERUL IMAN

50. MAESA WAHYU AZZAHRA

51. MOHAMAD DAFA MAULANA

52. MUHAMMAD VIRGUNA ALFARIZA

53. MUHAMMAD VIRGUNA ALFARIZI

54. NAVA KIRANA SUNTORO

55. NOVIYANTI

56. NUR MELLY HANDAYANI

57. PANCA PRAMUDIYA JULIAN

58. REZA ARYA SAPUTRA

59. REZA RAHARDIAN

60. SAMSUL HADI

61. SRI APRIYANI

62. WAMAS NUR HIDAYATULLOH

63. ARYA ARDANA

2. Proses Pembuatan Mesin Penetasan Telur

18
Pengenalan Mesin Penetasan Telur

Proses Persiapan Alat dan Bahan

Proses Pembuatan Mesin Penetas Telur

19
Proses Pembalikan Telur 3X Sehari

20

Anda mungkin juga menyukai