Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PELAKSANAAN DAN HASIL PROGRAM PENGEMBANGAN

UNIT PRODUKSI KEWIRAUSAHAAN TELUR ASIN


MA PESANTREN PEMBANGUNAN MAJENANG

A. Produk : Telur Asin

B. Ringkasan Eksekutif
1. Konsep Bisnis
“Telur Asin” merupakan produk makanan dengan daya simpan cukup lama dan
menyehatkan karena memiliki nilai gizi yang tinggi, yang berbahan dasar utama telur
bebek. Agar cita rasanya semakin nikmat, maka dilakukan pemeramam menggunakan
garam kasar, abu gosok dan bata merah tumbuk. Penjualan produk ini dipasarkan
Koperasi Miftahul Huda.

2. Tim Manajemen
Usaha “Telur Asin” ini adalah kolaborasi diantara siswa-siswi MA Pesantren
Pembangunan Majenang. Siswa-siswi ini diberi subsidi modal oleh madrasah dalam
bentuk telur bebek mentah yang kemudian diolah sedemikian rupa sampai menjadi telur
asin siap edar. Jumlah profit yang akan dibagikan nantinya juga akan menyesuaikan
banyaknya modal. Selain berperan sebagai pengembang, siswa-siswi ini juga bertugas
untuk sebagai dropshipper minimal seminggu sekali.

C. Gambaran Usaha
1. Deskripsi Singkat Produk
“Telur Asin” merupakan makanan berbahan dasar telur bebek yang bernilai gizi tinggi
jika dibandingkan dengan konsumsi telur bebek dengan cara digoreng atau direbus saja.
Ide pembuatan produk ini dilatar belakangi karena telur bebek mudah ditemui, murah,
menyehatkan dan terdapat peternakan bebek yang dikembangkan oleh salah satu tenaga
pengajar di MA Pesantren Pembangunan Majenang. Agar masyarakat memiliki pilihan
cara lain untuk mengkonsumsi telur bebek dengan cara yang lebih bervariasi.

2. Strategi Pemasaran
a. Strategi produk
“Telur Asin” memiliki keunggulan dibanding produk lainnya, yaitu penggunaan bahan
yang masih segar karena berasal langsung dari peternakan bebek dilingkungan
madrasah.
b. Strategi harga
Produk ini dijual dengan harga yang cukup murah dan dipastikan dapat dijangkau
semua kalangan masyarakat, yaitu Rp 3.000,- per butir dan Rp. 15.000,- per kemasan
yang berisi 5 butir.
c. Strategi promosi
Strategi untuk mempromosikan produk ini adalah secara langsung yang didistribusikan
ke Koperasi Miftahul Huda dengan kemasan atau packaging yang menarik.
d. Target pasar
Secara umum, target pasar dari produk ini adalah menjangkau semua kalangan.
Sementara itu, target pasar khusus produk ini adalah santriwan/wati dan masyarakat
sekitar.
3. Analisis Persaingan
a. Pesaing
Terdapat banyak pesaing yang juga menjual produk telur bebek. Oleh karena
itu, inovasi dilakukan pemberian makanan organik saja bagi bebek yang memproduksi
telur tanpa tambahan konsentrat kimia yang menaikkan standar mutu karena telur yang
digunakan merupakan telur organik. Kemudian, penggunaan garam juga diperhatikan,
dimana garam yang digunakan adalah garam dengan kandungan Iodium yang aman
dikonsumsi, dan juga ditambahkan untuk tumbukan bata merah yang mempercepat
penyerapan garam kedalam telur yang akan memberikan cita rasa kenyal, gurih dan
tidak terlalu asin saat menyantapnya.
b. Posisi dalam persaingan
Produk makanan “Telur Asin” memang memiliki banyak pesaing. Jadi, agar
menghindari ketatnya persaingan dan memperoleh profit optimal, usaha ini dibuka di
pondok pesantren Miftahul Huda. Alasan pemilihan lokasi ini adalah belum
terdapatnya pesaing penjual produk serupa.
c. Kelebihan dibanding pesaing
Aspek yang membuat cita rasa produk ini berbeda dibandingkan pesaingnya
adalah pengunaan telur organik dan bahan pendamping lainnya yang memiliki kualitas
baik.
d. Desain & Pengembangan
1) Tujuan usaha jangka panjang
Menjadi produk makanan terutama sebagai lauk tambahan sumber protein
hewani yang diminati oleh semua orang dari berbagai kalangan dan membuka serta
menjalin hubungan pemasaran dengan tempat usaha lainnya.
2) Strategi
Melakukan promosi via online dan offline kepada para santriwan/wati
untuk memperkenalkan produk kepada konsumen. Promosi via online dilakukan
dengan memanfaatkan jejaring sosial media yang ada seperti whatsapp. Sementara
itu, promosi secara offline pemasaran secara langsung.
3) Evaluasi resiko
Produk makanan ini tidak dapat bertahan dalam hitungan tahunan dan
maksimal hanya 1 bulan.
e. Rencana Operasi & Manajemen
1) Proses Produksi
 Penyediaan bahan-bahan
 Pembuatan jelly
 Menyerut kelapa muda
 Membuat santan sebagai bahan campuran kelapa muda
 Mencampurkan kelapa muda, es, santan, jelly dan susu
2) Pengendalian persediaan
Kami menyediakan sekitar 10 pack minimal per-minggu untuk dijual
kepada konsumen. Namun, apabila terdapat sisa yang tidak terjual maka kami akan
menurunkan persediaan sesuai penjualan minggu sebelumnya.
3) Kontrol keuangan
 Harus selalu tersedia uang tunai secukupnya ketika berjualan untuk kembalian.
 Menyisihkan modal dan profit untuk mengangsur cicilan serta antisipasi biaya
tak terduga.
 Tidak menggunakan uang modal atau hasil penjualan untuk keperluan pribadi.

D. Analisis Rencana Keuangan


1. Perkiraan
a. Modal Awal
= biaya variabel + biaya tetap
= biaya bahan baku perkemasan x 10 pack x 4 minggu
= Rp 10.000 x 10 pack x 4 minggu
= Rp 400.000
b. Hasil Penjualan Per-bulan
Target penjualan mingguan x harga jual per kemasan x 4 minggu
= 10 pack x Rp 15.000 x 4 minggu
= Rp 600.000

c. Laba
= Hasil Penjualan – Modal Awal
= Rp 600.000 – Rp 400.000
= Rp 200.000

Anda mungkin juga menyukai