Anda di halaman 1dari 5

PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN PEMBUDAYAAN

HASIL INOVASI DAN KREATIFITAS

MADRASAH IBTIDAIYAH
ARROHMAH DADAHA
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

YAYASAN PENDIDIKAN MIFTAHUL ULUM

MADRASAH IBTIDAIYAH ARROHMAH DADAHA


Jln. Dadaha/Gunung Jati No. 51 Kel. Nagarawangi Kec.Cihideung

Kota Tasikmalaya

Tahun 2022
PEMANFAATAN HASIL INOVASI DAN KREATIVITAS

DI MADRASAH IBTIDAIYAH ( MI ) ARROHMAH DADAHA

A. Manfaat hasil kreativitas dan Inovasi Guru di Madrasah

Dalam proses belajar dan mengajar , kreativitas dalam pembelajaran merupakan bagian
dari suatu system yang tak terpisahkan dengan peserta didik dan pendidik. Peranan
kreativitas guru tidak sekedar membantu proses belajar mengajar dengan mencakup satu
aspek dalam diri manusia saja, akan tetapi mencakup aspek aspek lainnya yaitu kognitif,
psikomotorik, dan afektif. Secara umum kreativitas guru memiliki fungsi utama yaitu
membantu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan efisien. Namun fungsi terseut
dapat dipesifikan menjadi beberapa macam antara lain :

1. Kreativitas guru bermanfaat bagi peningkatan minat siswa terhadap mata


pelajaran
Hasil produk kreativitas guru diharapkan akan memberikan situasi yang nyata pada
proses pembelajaran. Selama ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan verbalisme
yang tinggi pada hal-hal yang abstrak. Verbalisme adalah hal yang sulit sekali dan
membosankan agi siswa jika terus menerus dipacu disekolah. Penerapan produk
kreativitas guru misalnya Penerapan produk kreativitasguru misalnya berupa instrumen
yang mampu mengajak siswa belajarke dunia nyata melalui visualisasi akan mampu
menurunkan rasa bosan siswa dan meningkatkan minatnya pada mata pelajaran.
2. Kreativitas guru bermanfaat dalam transfer informasi lebih utuh
Hasil inovasi berupa instrument bantu pendidikan akan memberikan data atau informasi
yang utuh, hal ini terlihat pada aktifnya indera siswa, baik indera penglihatan,
pendengaran dan penciuman, sehingga siswa seakan-akan menemui situasi yang seperti
aslinya. Produk kreativitas guru akan melengkapi gambaran abstrak yang sebelumnya
dipahami siswa dan membetulkan pemahaman yang salah mengenai informasi yang di
dapatkan dari teks. Pada kasus penerapan produk kreativitas guru pada laboratorium,
dengan memanipulasi objek dan situasi penelitian sedemikian rupa, maka objek dan
situasi tersebut seakan-akan sesuai dengan fenomena yang dipelajari oleh siswa.
3. Kreativitas guru bermanfaat dalam merangsang siswa untuk lebih berpikir secara
ilmiah dalam mengamati gejala masyarakat atau gejala alam yang menjadi objek
kajian dalam belajar
Produk kreativitas guru sangat penting dalam pengembangan kerangkaberpikir ilmiah
berupa langkah rasional, sistematik, dan konsisten.Hasil-hasil kreativitas guru akan
merangsang siswa untuk membantusiswa dalam mengidentifikasi masalah, observasi
data, pengolahandata serta perumusan hipotesis
4. Hasil produk kreativitas guru akan merangsang kreativitas siswa
Kreativitas guru dapat digunakan secara mandiri oleh siswa, dimana siswa dapat
mengembangkan kreativitasnya serta imajinasi dan daya nalarnya dalam memahami
materi yang diajarkan. Siswa akan memiliki kelancaran, keluwesan, orisinalitas, dan
keunikan dalam berpikir.
B. Wadah kreativitas dan Inovasi Guru dalam Pembelajaran di Madrasah
1. Kreativitas dalam Manajemen Kelas
Manajemen kelas adalah aktifitas guru dalam mengelola kelas, mengorganisasikan
sumber daya yang ada serta menyusun perencanaan aktifitas yang dilakukan di
kelas untuk diarahkan dalam proses pembelajaran yang baik.
2. Kreativitas Guru dalam Penggunaan Media Pembelajaran
Media Pembelajaran adalah alat atau benda yang dapat mendukung proses
pembelajaran di kelas. Fungsi Media Belajar : Membantu siswa dalam memahami
konsep astrak yang diajarkan, meningkatkan motivasi siswa dalam belajar,
mengurangi terjadinya mis understanding, memotivasi guru untuk
mengembangkan pengetahuan.

C. Peranan Guru dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa di Madrasah


Setiap orang memiliki potensi untuk melakukan aktifitas yang kreatif. Setiap siswa
baru yang memasuki proses belajar, dalam benak mereka selalu diiringi dengan rasa
ingin tahu. Guru pada tahap ini diharapkan bisa merangsang siswa untuk bisa
melakukan apa yang dinamakan dengan learning skill acquired, misalnya dengan
jalan memberi kesempatan siswa untuk bertanya, menyelidik, mencari, menerapkan,
dan menguji coba.

Membudayakan Hasil Inovasi Dan Kreatifitas


 Pengembangan 
kewirausahaan sekolah merupakan trend baru yang mendukung pengembangan satuan pendi
dikan di berbagai tingkatan. Hal ini didasarkan pada realitasbahwa semangat dan jiwa
wirausaha tidak hanya dimiliki oleh pengusaha tetapi juga semuaorang yang  minimal
mampu berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk meningkatkannilai tambah (manfaat)
dari hasil usahanya. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untukmensosialisasikan
Keputusan Mendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi KepalaSekolah khususnya
dimensi kompetensi kewirausahaan. Hasil yang diharapkan adalahadanya upaya aktualisasi
jiwa dan semangat kewirausahaan dalam sikap dan perilakukepala sekolah bersama warga
sekolah. Dengan demikian, berkembang good practicekewirausahaan sekolah dan tata kelola
sekolah yang baik (good school governance)bernuansa kewirausahaan.
 
Perubahan yang terjadi secara multidimensional dalam dunia pendidikan
mensyaratkankemampuan kepala sekolah yang handal untuk menjalankan tugas dan
fungsinya secaraoptimal. Pengetahuan dan keterampilan yang pernah diserap kepala
sekolahketika,mengikuti pendidikan dan latihan seringkali dianggap terbatas dan kurang 
sesuai dengan tuntutan persyaratan pekerjaannya saat ini. Oleh karena itu, calon/kepala s
ekolah perlu selalumelakukan pembelajaran agar dapat mengikuti dinamika
perkembangan IPTEKS dan dunia pendidikan, serta peraturan yang dibuat oleh
pemerintah.Beberapa peraturan seperti PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
NasionalPendidikan, Kepmen Nomor 162 tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai
Kepala Sekolah,dan PP Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan pasal 20
ayat (4) pada intinyamenyebutkan bahwa tenaga kependidikan yang akan ditugaskan
untuk bekerja mengelolasatuan pendidikan dipersiapkan melalui pendidikan khusus.
Meskipun di dalam PP tersebuttidak disebutkan tentang pendidikan khusus .
kewirausahaan bagi calon/kepala sekolah, namundi sini ada komitmen kuat dari
pemerintah untuk mempersiapkan, secara khusus, pendidikandan latihan bagi pengelola
satuan pendidikan. Pendidikan khusus yang bermuatankewirausahaan bagi para
calon/kepala sekolah diperlukan agar nantinya mereka dapat lebihkreatif dan inovatif
memanfaatkan sumber daya dan aset yang dimiliki dalammengembangkan jiwa
kewirausahaan warga sekolah yang dipimpinnya.Kelemahan manajemen kewirausahaan
lembaga pendidikan kita saat ini sebagian besardisebabkan oleh ketidakmampuan
pengelola menjalankan fungsinya secara profesional. Efeklanjutan dari kelemahan sistem
manajemen kewirausahaan yang berkepanjangan adalahsemakin tertinggalnya kemajuan
pendidikan kewirausahaan dilihat dari sudut kemajuan disektor ekonomi, industri dan
perdagangan. Sentuhan kreativitas dan inovasi,berbagai
bidang pendidikan kewirausahaan seperti kurikulum, sarana dan prasarana, pola pendidik
ankepada anak didik, dan sebagainya tidak akan banyak manfaatnya tanpa
kemampuanwirausaha yang memadai dari para pengelolanya.Pengembangan
kewirausahaan berbasis kreativitas dan inovasi ini bertujuan untukmembekali
calon/kepala sekolah dengan wawasan kewirausahaan dalam menjalankan tugasnya,
khususnya dalam mempersiapkan “sekolah mandiri” yang menjadi roh dari otonomi
sekolah. Oleh karena itu, pemahaman komprehensif dan aplikatif tentangkompetensi
kewirausahaan sangat penting diberikan bagi peserta dalam pelatihancalon/kepala
sekolah. Pada akhirnya, diharapkan supaya perumusan dan implementasikebijakan atau
keputusan kepala sekolah dapat dikembangkan secara kreatif dan inovatifuntuk
mendukung penanaman jiwa kewirausahaan bagi semua warga sekolah.

Semangat Kewirausahaan Sekolah


Berdasarkan trend selama ini dapat dikatakan bahwa di masa datang banyak sekolah swasta
yang maju dan kualitasnya lebih baik di banding sekolah negeri. Bahkan di kota-kota besar
fenomena tersebut sudah mulai terlihat.
Kepala sekolah yang berjiwa wirausaha adalah orang yang memiliki sikap kreatif, inovatif
dalam memimpin dan mengelola organisasi sekolah dengan cara mencari dan menerapkan
cara kerja dan teknologi baru yang bermanfaat bagi terwujudnya prinsip “good school
governance”.

Anda mungkin juga menyukai