2020/2021
1
I. PENDAHULUAN
Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah
mengubah banyak hal yang telah biasa kita lakukan menjadi sedemikian cepat dan mudah,
terlebih di bidang komunikasi. Hubungan kerjasama yang dibangun dengan berbagai pihak
terasa lebih dekat dan bisa dilaksanakan dalam waktu yang singkat. Arus informasi yang
sedemikian cepatnya sangat membantu proses layanan pendidikan di Indonesia apabila bisa
dikelola dengan baik. Demikian halnya yang bisa dilakukan oleh setiap satuan pendidikan
dalam menjalin kerjasama dengan institusi atau sekolah di daerah lain atau di luar negeri.
Kemudahan mengakses informasi inilah yang sekarang ini bisa menjadi alat utama
dalam menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga yang ada. Kerjasama yang dibangun tentu
sebuah kerjasama yang pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang positif bagi semua
pihak yang terkait. Kesempatan untuk berpartisipasi dalam menjalin kerjasama dengan
sekolah lain juga sangat terbuka pada era sekarang ini. Kerjasama berdasarkan keinginan
untuk mempelajari lebih lanjut tentang suatu bahasa maupun budaya dari Negara lain juga
bisa dilaksanakan melalui berbagai program kegiatan.
Kegiatan yang sangat baik untuk dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak –
pihak yang berhubungan erat dengan proses pendidikan di sekolah sekaligus bisa dijadikan
sebagai benchmark bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah adalah sister school
partnership. Dewasa ini kegiatan Sister School Partnership sudah dilaksanakan di sekolah
SBI dengan berbagai macam kegiatannya sesuai dengan kesepakatan yang telah disusun
bersama dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) atau Memorandum Saling
Pengertian.
Sister School Partnership merupakan kegiatan yang dilakukan antara sekolah baik
di dalam maupun di luar negeri dalam rangka menjalin kerjasama guna mencapai tujuan
tertentu terutama dalam bidang pendidikan, budaya dan peningkatan mutu guru serta
kepala sekolah antar kedua sekolah
Lebih dari sekedar sebagai sebuah pertukaran seni budaya antara dua sekolah, program
2
Sister School Partnership akan lebih menarik apabila dikemas menjadi sebuah pertukaran
ilmu dan budaya yang lebih menitikberatkan empati dan peningkatan motivasi untuk maju
siswa, guru dan kepala sekolah. Siswa dan guru yang saling berkunjung juga dapat diberi
kesempatan untuk memahami kebiasaan belajar, semangat dan pola masyarakat setempat
dengan lebih baik.
Sebuah program pertukaran pelajar atau guru saja belum bisa dikatakan sebagai Sister
School Partnership apabila tidak ada MoU diantara kedua sekolah yang menyepakati kegiatan
tersebut. Kegiatan Sister School Partnership lebih terencana dan menyangkut berbagai aspek
pendidikan yang menjadi kebutuhan sekolah dan bukan hanya terbatas pada kegiatan saling
mengunjungi diantara anggota sekolah dan atau sekedar pertukaran informasi semata.
II. DASAR
3
6. Untuk memfasilitasi kunjungan dari para siswa dan guru ke sekolah di luar negeri
7. Untuk memberikan pengalaman kerjasama internasional Untuk memajukan
pendidikan di Indonesia
B. Tujuan Khusus
1. Untuk Guru:
2. Untuk Siswa:
• Menambah akses ke ide-ide baru dan pengalaman dengan bekerja sama dengan
guru dan siswa dari budaya yang berbeda dan sistem pendidikan;
• Memperluas pengertian, toleransi dan penerimaan dari budaya lain.
Untuk menuju sister school partnership tahapan yang pertama yang harus
dilakukan adalah mencari sekolah partner, upaya ini menjadi keharusan bagi setiap sekolah
yang akan menjalin kerjasama melalui sister school partnership. Informasi dari berbagai media
bisa digunakan dalam rangka mencari sekolah partner. Kemajuan teknologi yang ada bisa
digunakan untuk kepentingan ini, misalnya saja dengan menggunakan akses internet.
Pencarian ini tentu jauh lebih effektif karena informasi yang dicari akan jauh lebih cepat
dibandingkan dengan media informasi lainnya.
Upaya lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah melalui sumber daya manusia
yang ada di sekolah, bisa melalui pendidik dan tenaga kependidikannya dan bahkan alumni.
Informasi yang diperoleh dari masing masing pihak kemudian ditindaklanjuti dengan baik yang
pada akhirnya proses awal dari terjalinnya komunikasi dengan sekolah yang dimaksud bisa
terjadi.
Jika proses diatas sudah bisa dilaksanakan dengan baik maka langkah selanjutnya dapat
4
ditempuh seperti berikut ini :
1. Mencari informasi atas sekolah yang akan dijadikan partner Sister School
2. Menulis surat perkenalan dan keinginan untuk menjalin kerjasama melalui program
sister school dengan menyertakan sebuah paket informasi mengenai sekolah secara
lengkap.
3. Merencanakan membuat satu perjanjian kerjasama.
4. Merencanakan adanya tahap kunjungan baik siswa maupun guru.
5. Mengimplementasikan seluruh tahapan yang tertera dalam perjanjian kerjasama di sekolah.
Target mutu yang diharapka dari pelaksanaan Sister School Partnership adalah :
5
VI. MUTUAL BENEFIT DARI PELAKSANAAN SISTER SCHOOL PARTNERSHIP
Setiap sekolah yang akan melaksanakan Sister School Partnership hendaknya juga
mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dengan menciptakan berbagai keunggulan local
yang ada di sekolah sehingga sekolah partner bisa sama – sama mendapatkan keuntungan dari
dilaksanakannya Sister School Partnership tersebut. Satu sekolah tidak diperkenankan hanya
menggantungkan keuntungan dari pelaksanaan Sister School Partnership ini terhadap sekolah
lain yang menjadi partner-nya dalam kegiatan ini.
Adanya competitive advantages diantara sekolah partner ini akan semakin menyehatkan
hubungan antara dua sekolah yang terjalin melalui program Sister School Partnership ini.
Sekolah satu bisa menyepakati program yang akan menjadi tujuan pelaksanaan Sister School
Partnership ini bersama sekolah lain karena didasarkan pada hal – hal yang bisa
dikembangkan secara bersama.
1. Pertukaran informasi
2. Immerse program dari siswa, guru dan tenaga kependidikan
3. Immerse program pada kurikulum
4. Diseminasi hasil immerse program
5. Pertukaran kebudayaan
6. Pertukaran kepala sekolah
7. Pertukaran guru
8. Pertukaran siswa
9. Pertukaran orang tua siswa
10. Pelatihan guru
11. Perbaikan Kualitas Pengajaran
6
VIII. MITRA DALAM RENCANA PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
1. Kepala sekolah
2. Guru
3. OSIS
4. Komite sekolah
5. Orang tua
6. Pengawas
7. Pemerintah (pusat,provinsi dan kabupaten/kota)
8. Mitra sekolah
9. Petugas Penghubung (fasilitator)
10. Konsultan
7
IX. PENDANAAN KEGIATAN
X. PELAKSANAAN KEGIATAN
8
SISTER SCHOOL ANTARA SMK SEHAT INSAN PERJUANGAN DENGAN
SMK MITRA SEHAT MANDIRI SIDOARJO
9
10
11
12
13