Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

MODUL 6
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

NAMA :IIS SUCIYATI DIAH.P


NIM : 857484348

UPBJJ BANDUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : Iis Suciyati Diah P______________________


NIM/ID Lainnya : 857484348_______________________________
Program Studi : S1 PGSD BI
Nama Sekolah : ______________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : USEP DIKY HADIYAN, M.Pd


Nip/Id Lainnya : 1969903291995121002
Instansi Asal : DISDIK KAB.SUMEDANG
Nomor Hp : 081320634499
Alamat Email : usepdikyhadiyan@instruktur.belajar.id

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Iis Suciyati


NIM : 857484348
Program Studi : S1 PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Majalengka, 16 Juni 2022


Yang membuat pernyataan

Iis Suciyati
A. Judul Percobaan :

Percobaan Jenis-Jenis Gelombang

B. Tujuan Percobaan :

Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal

C. Alat dan Bahan :

1. Slinki

2. Kabel listrik panjang 5m

3. Benang kasur panjang 3m

4. Karet Gelang

D. Landasan Teori :

Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang didefinisikan sebagai


getaran yang merambat melalui medium, berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang
adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti
gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasional,
yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena
perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya memulihkan yang lentur) di mana mereka
dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa
mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada
perpindahan secara masal. Malahan, setiap titik khusus berosilasi di sekitar satu posisi
tertentu.

Macam-macam Gelombang :

A. Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu sebagai


berikut.

1. Gelombang mekanik

Gelombang mekanik adalah gelombang yang membutuhkan medium untuk merambat.


Artinya, jika tidak ada medium, gelombang tidak akan pernah terjadi. Hal ini bisa
Quipperian lihat pada kasus percakapan astronot di luar angkasa.Gelombang yang
termasuk gelombang mekanik ini adalah gelombang bunyi, gelombang tali, dan
gelombang air laut.
2. Gelombang elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak membutuhkan medium


untuk merambat. Artinya, gelombang ini bisa merambat dalam ruang hampa sekalipun.
Contoh gelombang elektromagnetik adalah cahaya, gelombang radio, sinar-X, sinar
gamma, inframerah, dan sinar ultraviolet.

B. Berdasarkan Arah Getar dan Arah Rambatnya

Berdasarkan arah getar dan arah rambatannya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.

1. Gelombang transversal

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambatannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali, cahaya, seismik
sekunder, dan sebagainya. Berikut ini merupakan contoh gelombang transversal pada
tali.

2. Gelombang longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah
rambatannya. Ciri gelombang ini adalah memiliki rapatan dan renggangan. Contoh
gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi, pegas, dan seismik primer. Berikut
ini contoh gelombang longitudinal pada pegas.
C. Berdasarkan Amplitudonya

Berdasarkan amplitudonya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu gelombang berjalan


dan stasioner.

1. Gelombang berjalan

Gelombang berjalan adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap. Artinya, setiap
titik yang dilalui gelombang amplitudonya selalu sama besar. Contoh gelombang
berjalan adalah gelombang air.

2. Gelombang stasioner

Gelombang stasioner adalah perpaduan antara gelombang datang dan gelombangpantul


yang amplitudo dan frekuensinya sama tetapi arah rambatnya berlawanan. Titik yang
bergetar dengan amplitudo maksimum disebut perut, sedangkan titik yang bergetar
dengan amplitudo minimum disebut simpul.

E. Prosedur Percobaan

1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman anda. Ujung
yang lain dipegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut. Amatilah
gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang
merambat pada slinki?
3. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti Langkah. Amati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
transversal. Bagaimana arah getar dan arah gelombang tersebut?
4. Ikatkan karet gelang tersebut di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki
yang anda pegang berulang-ulang. Amatilah karet gelang tersebut, ketika
gelombang berjalan, ikut pindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang
merambat melalui pegas? Jika ada, darimanakah asalnya?
5. Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki
diganti dengan tali rafia. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada
perbedaannya jelaskan!
6. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang
yang cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakan
ujung slinki dengan cepat ke belakang lain kedepan seperti gambar di berikut.
Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi
di sebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat
gelombang longitudinal tersebut?
7. Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang longitudinal?

F. Hasil Pengamatan

1. Apabila ujung slinki digerakkan dengan cara kekiri dan kekanan sehingga terjadi
rambatan pada slinki tersebut dan membentuk gelombang yang mana gelombang
sendiri itu adalah getaran yang merambat.
2. Arah getar dan arah gelombang pada slinki jika digerakkan kekanan dan kekiri
kemudian percobaan tersebut dilakukan beberapa kali ternyata arah usikan tegak
lurus dengan arah rambatannya. Hal tersebut merupakan gelombang transversal
dimana gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya.
3. Kemudian apabila karet diikatkan dibagian tengah slinki maka karet juga akan
berpindah mengikuti kemana gelombang geraknya slinki tersebut. Karet berpindah
mengikuti gelombang geraknya slinki disebabkan karena adanya energi yang
merambat melalui slinki. Energi ini berasal dari usikan ujung slinki ketika
digerakkan.
4. Dan yang terakhir apabila slinki diganti dengan menggunakan tali ikat tambang.
Langkahnya sama dengan slinki tadi yaitu diikatkan ke salah satu benda, dan
hasilnya sama. Begitu juga pada tali tambang yang diikatkan akan mengikuti
gelombang arah tali itu bergerak.
5. Slinki di gerakan kedepan dan kebelakang maka rambatan gelombang lurus atau
dinamakan dengan gelombang longitudinal. Gelombang longitudinal itu sendiri
adalah gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatannya
G. Pertanyaan

1. Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang longitudinal?


Gelombang transfersal adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus dengan
arah getarnya. Bentuknya seperti bukit dan lembah, dan arah rambatnya horizontal
searah arah rambatnya. Sedangkan gelombang longitudinal adalah gelombang yang
memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya seperti gelombang pada slinki yang
digerakkan maju mundur.

H. Pembahasan

1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya diikatkan kebenda
yang kokoh sendiri dan salah satu ujungnya lagi dipegang. Lalu slinki diusik
ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan
sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang. Gelombang
adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan
dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah
rambatannya. Hal demikian disebut gelombang transversal yakni gelombang yang
arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3. Kemudian percobaan selanjutnya slinki diberi karet gelang diikatkan ditengah-
tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang diusik secara berulang-ulang,
kemudian karet gelang tersebut ikut berpindah bersama gelombang, dan juga karet
gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui slinki. Energi ini
berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan.
4. Percobaan selanjutnya adalah slinki diganti dengan tali tambang kemudian
dilakukan dengan langkah yang sama seperti pada slinki yaitu tali diikatkan
kebenda yang kokoh dan bagian ujung yang lain dipegang, kemudian diberi usikan
diujung tali tambang, Ternyata hasilnya sama dengan slinki.
5. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada
tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang- ulang
dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut: Pada percobaan
ini diamati arah usikan dan rambatannya. Dan hasilnya adalah arah usikan searah
dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang
Longitudinal yaitu gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan arah
rambatnya.
I. Kesimpulan

1. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya. Gelombang transversal bentuknya bukit dan lembah seperti
dibawah ini.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.Gelombang longitudinal berbentuk rapatan dan regangan seperti
dibawah ini.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada
arah rambatannya yaitu bila transversal tegak lurus, sedangkan longitudinal searah
dengan rambatannya.
J. Daftar Pustaka

1. https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/karakteristik-gelombang-fisika-
kelas- 11/.

2. Rumanta, M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
Media ilmu. Laporan praktikum ilmiah
Modul praktikum IPA di SD UNIVERSITAS TERBUKA. PENERBIT, MAMAN
RUMANTA, dkk.
1. Percobaan 2 sifat pemantulan gelombang
2. Tujuan
Untuk mengamati sifat pemantulan gelombang
3. Dasar teori
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka gelombang
tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami
perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah
bentuk/fase.
4. Alat dan bahan
1. Slinki
2. Benang
3. Kerikil
5. Langkah kerja
1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air. Jatuhkan kerikil
diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian mengamati gelombang yang
terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi
bak yang dikenai gelombang. Dan menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak boleh
bergeser (disebut ujung terikat)
3. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali sampai
membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½ gelombang sampai
gelombang hilang. Apakah gelombang dapat dipantulkan? Mengamati bagaimana fase
gelombang pantul dan gelombang asalnya?
4. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang panjangnya
150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh karena itu disebut dengan slinki
ujung bebas.
5. Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya sampai
membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan setengah panjajng
gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding gelombang asalnya.

6. Hasil pengamatan dan pembahasan


Slinki digerakkan satu arah Batu setelah dimasuk ke air
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah
rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombng
dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya
dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan dan
fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang
salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat
bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.
7. Kesimpulan
1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gombang berlawanan arah.
3. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.

1. https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/karakteristik-gelombang-fisika-
kelas- 11/.

2. Rumanta, M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
Media ilmu. Laporan praktikum ilmiah
Modul praktikum IPA di SD UNIVERSITAS TERBUKA. PENERBIT, MAMAN
RUMANTA, dkk.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

MODUL 7
SIFAT CAHAYA

NAMA :IIS SUCIYATI DIAH.P


NIM : 857484348

UPBJJ BANDUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : Iis Suciyati Diah P______________________


NIM/ID Lainnya : 857484348_______________________________
Program Studi : S1 PGSD BI
Nama Sekolah : ______________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : USEP DIKY HADIYAN, M.Pd


Nip/Id Lainnya : 1969903291995121002
Instansi Asal : DISDIK KAB.SUMEDANG
Nomor Hp : 081320634499
Alamat Email : usepdikyhadiyan@instruktur.belajar.id
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Iis Suciyati


NIM : 857484348
Program Studi : S1 PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Majalengka, 16 Juni 2022


Yang membuat pernyataan

Iis Suciyati
A. JUDUL PRAKTIKUM
Percobaan Pemantulan Cahaya
B. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat :

a. menjelaskan sifat-sifat cahaya


b. menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
c. menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
d. menentukan fokus cermin cekung
e. menentukan fokus lensa cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


a. Cermin datar (3x6 cm2)
b. Cermin cembung
c. Cermin cekung
d. Lampu senter
e. Busur derajat
f.. Kertas putih
g. Lilin
h. Layar (tabir kertas)
i.. Celah cahaya

D. LANDASAN TEORI
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin datar, cermin cekung
dan cermin cembung. Cermin ini adalah cermin yang biasa kita gunakan dalam kehidupan
sehari - hari. Sedangkan pemantulan sendiri ada 2 macam yaitu :

1. Pemantulan Baur : jika suatu berkas cahaya sejajar datang dari permukaan yang kasar
dan tidak rata, sehingga cahaya dipantulkan ke berbagai arah yang tidak menentu.
2. Pemantulan teratur : jika suatu berkas cahaya sejajar mengenai permukaan halus dan
rata, sehingga cahaya dipantulakan ke arah tertentu.
Hukum Pemantulan yang menyatakan bahwa :
- Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berpotongan
pada satu titik yang terlertak pada satu bidang datar
- Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (i’).
Sudut datang dan sudut pantul diukur dari garis normal.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti gambar dibawah
ini

b. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang
dan sudut pantul.
d. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut.
e. Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan mengamati
bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.
f. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar

1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

2) Besar sudut dating (i) dan sudut pantul (r)


2). Besar sudut dating (i) dan sudut pantul (r)

Table 7.1.

No. I (derajat) r (derajat)

1 35 35

2 40 40

3 45 45

4 50 50

5 55 55

3) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


- Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan
- Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin
- Tegak
- Maya
- Sama besar

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Agar cermin cekung memiliki jarak focus 10 cm dan dapat membentuk bayangan pada
jarak 2 kali bendanya, dimanakah benda harus diletakkan dari cermin cekung tersebut?
Jawaban
Agar cermin cekung membentuk bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, maka
benda harus diletakkan didepan cermin cekung tersebut.

H. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan di atas dapat dilihat. Sinar mula-mula datang (sinar datang), kemudian
sinar tersebut dipantulkan (sinar pantul). Sudut yang dibentuk sinar datang terhadap garis
normal disebut sudut datang (i), sedangkan sudut yang dibentuk sinar pantul terhadap garis
normal disebut sudut pantul (r). Sinar dipantulkan secara teratur karena permukaan kaca yang
rata, licin dan mengkilap. Hal tersebut sesuai dengan syarat terjadinya pemantulan teratur.
Apabila sudut pada sinar datang diubah-ubah maka sudut pantulnya akan mengikutinya.
Karena besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul.

I. KESIMPULAN
Cahaya dapat dipantulkan melalui cermin datar. Pemantulan pada cermin datar merupakan
pemantulan teratur karena besarnya sudut datang (i) sama dengan besarnya sudut pantul (r)

Pembentukkan bayangan pada 2 buah cermin datar yang diletakkan sedemikian rupa sehingga
membentuk sudut tertentu dan diletakan sebuah benda di antara kedua cermin tersebut, maka
bayangan yang dibentuk cermin yang satu merupakan benda bagi cermin yang lain.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
Media ilmu. Laporan praktikum ilmiah
Modul praktikum IPA di SD UNIVERSITAS TERBUKA. PENERBIT, MAMAN
RUMANTA, dkk.

K. FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

MODUL 7
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

NAMA :IIS SUCIYATI DIAH.P


NIM : 857484348

UPBJJ BANDUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : Iis Suciyati Diah P______________________


NIM/ID Lainnya : 857484348_______________________________
Program Studi : S1 PGSD BI
Nama Sekolah : ______________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : USEP DIKY HADIYAN, M.Pd


Nip/Id Lainnya : 1969903291995121002
Instansi Asal : DISDIK KAB.SUMEDANG
Nomor Hp : 081320634499
Alamat Email : usepdikyhadiyan@instruktur.belajar.id
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Iis Suciyati


NIM : 857484348
Program Studi : S1 PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Majalengka, 16 Juni 2022


Yang membuat pernyataan

Iis Suciyati
A. JUDUL PRAKTIKUM
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG
B. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat :

a. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung


b. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
c. Menentukan Jarak titik api (f) cermin cekung

C. ALAT DAN BAHAN


1) Meja
2) Cermin cembung dan cermin cekung
3) Layar
4) Sumber cahaya (lilin)
5) Korek api
6) Alat tulis

D. LANDASAN TEORI
Cahaya memiliki sifat - sifat tertentu, salah satunya dapat dipantulkan melalui cermin
cekung dan cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul
cahaya berupa cekungan. Sedangkan cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda
yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja
dokter
Sifat pemantulan pada cermin cekung
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen)
Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah benda
yang berada di depan cermin cekung yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang
berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan
Sifat pemantulan pada cermin cembung :
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2. Menyebarkan berkas cahaya (divergen)
Peristiwa pemantulan pada cermin cembung mempunyai 3 sinar istimewa yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokusnya
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan seolah-
olah sinar datang dari titik tersebut.
M : perbesaran bayangan
h’ : tinggi bayangan benda
h : tinggi benda
s’ : jarak bayangan benda ke cermin
s : jarak benda ke cermin

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Menyusun alat seperti gambar 7.8
b. Menyalakan sumber cahaya, dan aturlah kedudukan benda dan layer agar pada layer
terbentuk bayangan paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
F. HASIL PENGAMATAN

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)

1 5 cm 8 cm

2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm

4 20 cm 2 cm

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Jarak fokus lensa cekung

No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm) Jarak fokus f (cm)

1 5 8 9/40

2 8 5 9/40

3 10 4 7/20

4 20 2 11/20

2. Jarak fokus lensa cekung

No Jarak benda s Jarak bayangan s’ Jarak fokus f Keakuratan Lensa P


(cm) (cm) (cm)
(cm)

1 5 8 9/40 0,003

2 8 5 9/40 0,003

3 10 4 7/20 0,007

4 20 2 11/20 0,004

H. PEMBAHASAN
Setalah melakukan percobaan, lilin yang diletakkan di depan cermin cekung dengan jarak
dekat (ruang I) akan terbentuk bayangan yang kabur/maya, posisi bayangan tegak dan lebih
besar dari ukuran cahaya lilin asli. Maka sifat bayangannya adalah maya, tegak, dan diperbesar.
Kemudian apabila lilin dijauhkan diantara titik fokus (F) dan titik pusat kelengkungan (M) atau
dalam ruang II akan menghasilkan bayangan jelas/ terang, bayangan terbalik, dan lebih besar
ukuran cahaya lilin dari aslinya. Maka sifat bayangannya nyata, terbalik, dan diperbesar.
Dan apabila lilin lebih jauh lagi di terletak di belakang titik pusat kelengkungan cermin (M)
atau dalam ruang III akan menghasilkan bayangan yang terlihat jelas, bayangan terbalik, dan
lebih kecil kecil dari ukuran cahaya lilin aslinya. Maka sifat bayangan nyata, terbalik, dan
diperkecil.

I. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa pemantulan cahaya pada cermin cembung yang
dilakukan dengan jarak antara cahaya dan cermin yang berbeda-beda menghasilkan beberapa
hasil yakni,
1. Gambar jalanya berkas pada cermin cembung
2. Sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung yaitu maya, sama tegak, bayangan
lebih kecil daripada benda asli.
Sedangkan Cermin cekung

1) Sifat bayangan di ruang I adalah maya, tegak, dan diperbesar.


2) Sifat bayangan di ruang II adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
3) Sifat bayangan di ruang III adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
Sifat bayangan yang dibentuk pada cermin cembung adalah maya, tegak, dan diperkecil.

Hukum pembiasan dan pemantulan yang terjadi saat sinar mengenai sebuah lensa, dapat
disimpulkan bahwa cara menemukan titik fokus lensa dapat ditentukan dengan menggeser-
geser benda dan/atau layar sampai menemukan bayangan yang paling jelas.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
Media ilmu. Laporan praktikum ilmiah
Modul praktikum IPA di SD UNIVERSITAS TERBUKA. PENERBIT, MAMAN
RUMANTA, dkk.

K. FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

MODUL 8
KELISTRIKAN

NAMA :IIS SUCIYATI DIAH.P


NIM : 857484348

UPBJJ BANDUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : Iis Suciyati Diah P______________________


NIM/ID Lainnya : 857484348_______________________________
Program Studi : S1 PGSD BI
Nama Sekolah : ______________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : USEP DIKY HADIYAN, M.Pd


Nip/Id Lainnya : 1969903291995121002
Instansi Asal : DISDIK KAB.SUMEDANG
Nomor Hp : 081320634499
Alamat Email : usepdikyhadiyan@instruktur.belajar.id
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Iis Suciyati


NIM : 857484348
Program Studi : S1 PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Majalengka, 16 Juni 2022


Yang membuat pernyataan

Iis Suciyati
A. JUDUL PRAKTIKUM
Percobaan Muatan Listrik
B. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat :

1. Menunjukan adanya muatan listrik pada suatu benda akibat yang timbul dari sifat
muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Bola pingpong 2 buah.
2. Benang jahit secukupnya.
3. Lembaran wool dan nilon.
4. Tas plastik.
5. Isolasi.
6. Sisir plastic.
7. Potongan kertas yang kecil-kecil.

D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik.
Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem Satuan
Internasional dari satuan Qadalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan
dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif)
maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa
positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan
bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron
ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam
atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya
(membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur. Mereka terdiri dari inti dan elektron,
elektron berputar mengelilingi inti. Unsur diidentifikasi dengan jumlah elektron di orbit
sekitar inti atom dan dengan jumlah proton dalam inti.
Inti terdiri dari proton dan neutron, dan jumlah proton dan neutron seimbang.
Neutron tidak memiliki muatan listrik, proton memiliki muatan positif (+) dan elektron
memiliki muatan negatif (-). Sebuah muatan positif dari proton sama dengan muatan negatif
elektron.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju anda beberapa kali, kemudian
dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
2. Gosoklah sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada potongan-
potongan kertas yang terletak diatas meja. Amatilah apa yang terjad!
3. Apa yang terjadi apapbila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.
Berikan penjelasan!
4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian pinggir
meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkan kedua bola (jangan sampai bersentuhan).
Amati apa yang terjadi!
5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati apa yang
terjadi.
6. Lengkapi tabel hasil pengamatan anda. Apakah hasilnya “tolak-menolak” atau “tarik-
menarik”.

F. HASIL PENGAMATAN

Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan yang digosok dengan


yang digosok
wool plastik nilon
dengan
Wool Tolak menolak Tarik menarik Tarik menarik

Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik

Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Agar Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
Jawab: Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan
listrik.
2. Apabila bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawab : Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D. Bila diketahui benda A
menarik benda B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A bermuatan negatif,
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D!
Jawab: Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D. Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negatif maka:
B bermuatan positif
C bermuatan negatif
D bermuatan positif
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawanan?
Jawab: Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah
tarik menarik.

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan diatas, (1)plastik yang digosok pada baju kemudian didekatkan
pada bola pingpong yang digantung maka akan terjadi tarik-menarik, (2)sisir yang
digosokkan pada rambut akan kemudian didekatkan pada potongan kertas akan tarik-
menarik, (3)dan apabila sisir dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka sisir tidak
dapat menarik potongan-potomgan kertas, karena gaya listrik telah habis, (4)kedua bola
pingpong yang digantung berdekatan tidak ada reaksi, karena tidak mempunyai gaya listrik
(5)kedua bola pingpong kiri dan kanan gosokkan dengan kain wool kemudian didekatkan
maka kedua bola pingpong tersebut akan tolak menolak karena mempunyai muatan listrik
yang sama.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas, pada kedua bola pingpong (kanan dan kiri) yang
digosokkan dengan bahan yang sejenis (wool dengan wool, plastik dengan plastik, nilon
dengan nilon) maka akan tolak-menolak, hal ini karena mempunyai muatan listrik yang
sama. Apabila kedua bola pingpong (kanan dan kiri) yang digosokkan dengan bahan yang
berbeda jenis maka akan tarik menarik, karena mempunyai muatan listrik yang berbeda.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa, setiap benda yang
memiliki muatan listrik sejenis apabila didekatkan akan tolak-menolak, sedangkan benda
yang memiliki muatan berlawanan apabila didekatkan akan tarik-menarik.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
Media ilmu. Laporan praktikum ilmiah
Modul praktikum IPA di SD UNIVERSITAS TERBUKA. PENERBIT, MAMAN
RUMANTA, dkk.

K. FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai