DISUSUN OLEH :
WULANSARI
NIM 837740539
Kegiatan Praktikum 2
A. Judul : Gerak Lurus Beraturan (GLB)
B. Tujuan Penelitian
Memahami Gerak Lurus Beraturan (GLB)
C. Alat dan Bahan
1. Katrol gantung tunggal.
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100 gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan
D. Dasar Teori
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan
berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan
waktu tetap baik besar maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama
dengan sesaat yang tetap baik baik besar maupun arah. Dengan perkataan ini
kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung pada interval (jangka)
waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah, sebab tetap,
berarti pada gerak lurus beraturan tidak ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39).
E. Cara Kerja
1. Rakitlah alat dan bahan.
2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila
M1turun danM2 naik.
3. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4. Ukur panjang BC.
5. Biarkan sistem bergerak m+M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukanM1 untuk bergerak dari B ke C.
6. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda
(tinggi A tetap,B tetap, C berubah).
F. Hasil Pengamatan
Pengamatan Gerak Lurus Beraturan
G. Pertanyaan Jawaban
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan
data percobaan GLB (S sumbu vertical dan t sumbu horizontal).
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas!
3. Buatlah kesimpulannya?
Jawaban :
1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (s sumbu vertical dan t sumbu horizontal).
2. V = s/t
3. Kesimpulan : gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang
sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang
diperlukan.
H. Pembahasan
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat
pula waktu yang diperlukan.
I. Kesimpulan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yng sama beratnya, makin
dekat jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
K. Kesulitan Yang dialami: Saran dan Masukan
1. Kesulitan
Kesulitan yang dialami saat melakukan percobaan ini yaitu ketika
merakit alat dan bahannya. Sulit juga untuk melakukan percobaan ini sendirin
karena harus mengulangi percobaan sebanyak 5 kali dengan jarak yang
berbeda-beda.
2. Saran dan Masukan
Sebaiknya saat melakukan percobaan ini, dilakukan bersama-sama
dengan teman agar tidak kesulitan. Jadi ada yang merakit alat, ada yang
mengamati dan ada yang mencatat hasilnya sehingga percobaan berjalan
dengan lancar.
L. Foto
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107 MODUL 6
GELOMBANG
Kegiatan Praktikum 1
A. Judul : Percobaan Jenis-jenis Gelombang
B. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang tranversal dan gelombang longitudinal.
C. Alat Dan Bahan
1. Slinki.
2. Kabel listrik, panjang 5 m, = 0,5 cm.
3. Benang kasur panjang 3 m.
4. Karet gelang.
D. Landasan Teori
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi yang dapat di
kelompokkan berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya. Berdasarkan
arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi gelombang longitudinal dan
gelombang transversal. Sedangkan medium perambatannya gelombang dibedakan
menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Selain itu sifat-sifat
umum gelombang dapat dibedakan menjadi 5 yaitu dapat dibiaskan, dapat
dipantulkan, dapat dilenturkan, dapat dipadukan dan dapat kutubkan. Sedangkan
karakteristik gelombang dapat dibedakan yaitu periodic, terjadi karena getaran,
merambat dan dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan.
E. Cara kerja
1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung
slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang
oleh teman anda.Ujung yang lain dipegang sendiri.
b. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakkan
ujung slinki dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar
berikut.
memberi usikan pada slinki
Amati gelombang yang terjadi pada slinki.Apa yang terjadi pada
ujung slinki?Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
c. Mengusikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah b.
Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang.
Gelombang yang terjadi ini disebut gelombangtranversal. Kemudian
mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang tranversal
itu.
d. Mengikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi
ujung slinkiyang sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian
mengamati karet gelang tersebutketika gelombang berjalan.
e. Melakukan percobaan dari langkah a sampai dengan langkah d sekali
lagi. Kemudianslinki diganti Tali. Menyamakan hasilnya dengan
menggunakan slinki. Menyebutkan perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung
pada tiang ynagcukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain
dipegang sendiri. Usiklahujung slinki yang anda pegang berulang-ulang
dengan cara menggerakan ujung slinkidengan cepat ke belakang lain
kedepan seperti gambar di berikut.
Kegiatan Praktikum 1
A. Judul Percobaan: Percobaan Pemantulan Cahaya
B. Tujuan Percobaan
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya;
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin;
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa;
4. Menentukan fokus cermin cekung;
5. Menentukan fokus lensa cembung.
C. Alat dan Bahan
1. Cermin datar (3 x 6 cm²)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya
D. Landasan Teori
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin
cekung dan cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki
bagian pemantul cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasanya digunakan
sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter,
lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter. Sifat pemantulan pada cermin
cekung, yaitu:
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya.
2. Memantulkan berkas cahaya (konvergen).
Sinar-sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak
bayangan sebuah benda yang berada di depan cermin cekung, yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali.
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian
pemantul cahaya yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion
kendaraan. Sifat-sifat cermin cembung adalah:
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil.
2. Meyebarkan berkas cahaya (divergen).
Peristiwa pemantulan pada cermin cembung mempunyai tiga sinar
istimewa, yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik
fokusnya.
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokusnya akan dipantulkan sejajar
dengan sumbu utama.
3. Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan
dipantulkan seolah-olah sinar datang dari titik tersebut.
M : besar bayangan
h’ : tinggi bayangan : tinggi benda
s’ : jarak bayangan benda ke cermin : jarak benda ke cermin
E. Prosedur Percobaan
1. Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
a. Menyusun lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar datar seperti
pada gambar.
b. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalanya berkas
cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantul.
d. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (t) tersebut.
e. Meletakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan
mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin
datar.
f. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.
g. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
tersebut.
2. Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung
a. Menyusun semua alat seperti pada gambar.
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
c. Menggambar jalannya berkasi sinar pada langkah (b) sehingga nampak
sudut datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.
3. Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung
a. Menyusun alat seperti pada gambar.
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenal cermin cekung.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangn yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sidat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cekung tersebut.
e. Mengatur jarak benda atau letak layar agar terbentuk bayangan yang jelas
dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
f. Jika di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak
benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut (s).
F. Hasil Pengamatan
1. Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.
b. Besar sudut pandang (i) dan sudut pandang pantul (r)
No i (derajat) r (derajat)
1 45 45
2 50 50
3 55 55
4 60 60
c. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin dtar
1. Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan
2. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin
3. Tegak
4. Maya
5. Sama besar
2. Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung
1. Maya
2. Sama tegak
3. Bayangan lebih kecil daripada bendanya
4. Hasil pengamatan
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 5 - 8cm
2 8 - 5cm
3 10 - 4cm
4 20 - 2cm
3. Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung.
b. Sifat bayangan yang dibentuk
1. Maya
2. Sama banyak
3. Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya.
c. Hasil pengamatan
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm
G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin
cekung, berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada dijauh tak
terhingga (s’=~). Dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasan
teori, tentukan jarak fokus cermin cekung tersebut!
Jawab:
Jarak fokus = jarak benda dari cermin cekung tersebut, atau s=f, sehingga
1/s’ = 0, dan s’=~
2. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10cm dapat membentuk
bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, dimanakah benda harus
diletakkan dari cermin cekung tersebut?
Jawab:
f = 10cm
Si = 2 So
So = ?
1 1 1
= -
𝑆𝑜 𝑓 8𝑖
1 1 1
= 10 - 2𝑆𝑜
𝑆𝑜
1 1 1
+ 2𝑆𝑜 = 10
𝑆𝑜
2 1 1
2𝑆𝑜
+ 2𝑆𝑜 = 10
3 1
=5
𝑠𝑜
3 x 5 = So
15 cm = So
H. Pembahasan
Pemantulan cahaya adalah proses perubahan arah rambat cahaya kesisi
medium. Asalnya setelah menumbuk antarmuka dua medium. Secara
sederhana, pemantulan cahaya adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari
permukaan benda yang terkena cahaya.
Ditinjau dari segi arah sinar pantul atau bentuk permukaan benda yang
memantulkan cahaya, terdapat dua jenis pemantauan yaitu:
1. Pemantulan Teratur (Specular Reflection)
Pemantulan teratur adalah pemantulan yang terjadi karena bekas sinar
datang jatuh pada permukaan halus atau rata. Pada pemantulan teratur,
cahaya akan dipantulkan ke satu arah.
2. Pemantulan Difus atau Pemantulan Baur (Diffuse Reflection)
Pemantulan difus atau pemantulan baur adalah pemantulan cahaya ke segala
arah yang terjadi karena bekas sinar datang jauh pada permukaan kasar atau
tidak rata.
I. Kesimpulan
Pemantulan cahaya memiliki beberapa aturan yang disebut dengan hukum
pemantulan cahaya. Hukum tersebut diantaranya:
1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang datar
yang mana ketiganya berada dalam satu titik potong bidang pantulnya.
2. Sudut pantul cahaya nilainya sama besar dengan sudut dating cahaya.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
K. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan
1. Kesulitan
Kesulitan yang dialami saat melakukan penelitian ini adalah saat harus
mengamati pantuan cahaya lilin dan senter dengan cermat dan teliti.
2. Saran dan Masukan
Saran yang dapat peneliti berikan adalah saat melakukan penelitian ini,
usahakan untuk memilih tempat yang redup, agar pantulan cahaya terlihat
jelas.
L. Foto/ Video Praktikum