SKRIPSI
Oleh
Anis Mudawamah
NIM 14210271
Program Studi Pendidikan Agama Islam
MOTTO
dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat itupun harus dengan
KATA PENGANTAR
tercurahkan kepada Nabi Agung dan tauladan kita nabi Muhammad SAW,
jalan-Nya.
Sarjana Pendidikan (S. Pd), pada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
merampungkan skripsi ini. Untuk itu peneliti sampaikan rasa terima kasih
1. Bapak Prof. Drs. H. M. Sirozi, M.A., Ph.D., selaku Rektor UIN Raden
Fatah Palembang.
6
2. Bapak Prof. Dr. H. Kasinyo Harto, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang yang telah banyak
dan Sekretaris Jurusan PAI yang telah memberikan arahan kepada saya
5. Ketua Bina Skripsi Bapak Syarnubi, M. Pd. I dan Sekretaris Bina Skripsi
6. Bapak Dr. Muh Misdar, M.Ag selaku Pembimbing I yang telah banyak
skripsi ini.
7. Drs. Abu Mansur, M. Pd.I selaku dosen Pembimbing II yang juga telah
skripsi ini
9. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu tarbiyah dan keguruan, terutama
10. Kedua orang tuaku (bapak Harun Rosyid dan ibu Siti Kholilah, dan
oleh Allah SWT sebagai bekal di akherat dan mendapatkan pahala dari
ini dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Anis Mudawamah
14210271
8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
ABSTRAK ...................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifkasi Masalah ....................................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................................ 5
D. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 6
F. Tinjauh Pustaka............................................................................. 8
G. Kerangka Teori
1. Definisi Kreativitas Belajar...................................................... 11
2. Fase Kreativitas dalam Belajar ............................................... 15
H. Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................. 16
2. Jenis dan Sumber Data............................................................. 17
3. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 18
4. Teknik Analisis Data ................................................................ 20
I. Sistematika Pembahasan .............................................................. 22
9
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................... 94
B. Saran............................................................................................. 95
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK
BAB 1
PENDAHULUAN
dan Negara. Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi telah
merupakan buah dari berpikir manusia. Manusia yang diberi akal, budi, dan karsa
bahkan tidak mengetahui kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki. Jadi hanya
sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak seperti perkembangan teknologi dan
1
Yeni Rachmawati, Srategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2010), Cet. I, hlm 3.
15
hidup yang lebih baik dan sejahtera di tengah kondisi lingkungan yang semakin
terbatas. Sumber daya alam yang semakin berkurang, jumlah penduduk yang
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil
atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni
pengubahan kelakuan. Dalam belajar, yang terpenting adalah proses bukan hasil
yang diperolehnya. Artinya belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun
orang lain hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar
merupakan produk dan usaha guru melalui kegiatan mengajar. Hal ini dapat
dipahami karena mengajar merupakan suatu aktivitas khusus yang dilakukan guru
memanfaatkan sumber daya manusia dalam hal ini berkaitan erat dengan kualitas
belajar yang berlangsung secara terus menerus. Dalam arti sederhana pendidikan
segala bidang, yang memerlukan jenis-jenis keahlian dan keterampilan serta dapat
adalah hasil pemikiran kreatif. Karena itu sistem pendidikan hendaknya dapat
belajar mengajar berlangsung dan tidak monoton disinilah di uji keberanian siswa
karana siswa harus diuji keberanian dan mengasah otak disini lah siswa mulai
3
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2008, hlm.1.
17
memberanikan diri dan bisa aktif dan kreatif pada saat proses belajar mengajar
dipahami secara utuh dan dapat menggunakan dikehidupan nyata juga masih
kehidupan nyata.
Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul”
Az-Zahrah 2 Palembang.
B. Identifikasi Masalah
yang dapat dilihat dari kecenderungan siswa yang hanya mencatat dan
C. Batasan masalah
menghindari pemahaman terlalu luas dan diharapkan hasil penelitian sesuai yang
D. Rumusan Masalah
Palembang?
E. Tujuan Penelitian
tujuan untuk :
kelas.
F. Manfaat Penelitian
1) Teoritis
b. Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi rujukan bagi orang tua
2) Praktis
a. Bagi penulis
Agama Islam.
20
b. Bagi guru
c. Bagi siswa
d. Bagi sekolah
G. Tinjauan Pustaka
4
UIN Raden Fatah, Buku Pedoman Penyusunan Dan Penulisan Skripsi Program Sarjana.
(Palembang : Grafika Telind, 2016), hlm. 15
21
dilakukan ini belum ada yang membahasnya, serta untuk memberikan gambaran
yang akan dipakai sebagai landasan penelitian. Berikut ini penulis akan
berguna untuk membantu penulis dalam menyusun skripsi ini adalah sebagai
berikut :
Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui
kelas VIII E pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui model
penelitian ini dibuktikan dengan rata-rata skor kreativitas belajar siswa pada
siklus II mencapai 76,1970%, dengan setiap indikator mencapai skor di atas 60%
dituntut untuk menggunakan 2 belahan otaknya yaitu otak kanan dan otak kiri.
pembelajaran seperti RPP, lembar kegiatan peserta didik (LKPD), bahan ajar,
b) Dilihat dari teknik sumbang saran (brain storming), umumnya guru dalam
ditemukan dalam belajar, hal ini terbukti kenyataan bahwa guru lebih
5
Neneng kusmijati, Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Di Smp Negeri 2 Purwokerto”.
(Purwokerto: Discovery Learning, Keratifitas Belajar, Ilmu Pengembangan Sosial, 2014), hlm. 103-
109
23
masalah
kesempatan yang luas kepada siswa untuk berperilaku kreatif; (b) Walaupun
beberapa guru telah menjalin hubungan yang harmonis dengan siswa melalui
Negri Maulana Ibrahim Malang. Yang di tulis oleh Siti Munziyah (2011) tentang
”Pengaruh Kreativitas Guru Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Smp Negri 2 Turen” fakus
masalah pada penelitian ini diharapkan pada pengaruh kreativitas guru dan minat
belajar terhadap hasil belajar siswa, yaitu diantara 1) apakah ada pengaruh positip
yang signifikan antara kreativitas guru tehadap hasil belajar 2) apakah ada
pengeruh positif yang signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar siswa
3) apakah ada pengaruh positif yang signifikan antara kreativitas guru dan minat
belajar terhadap hasil belajar siswa. Dalam penelitiannya Neneg Kusmijati lebih
6
Kenedi, Pengembangan Kreativitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Di Kelas Ii Smp
Negeri 3 Rokan Iv Koto”. ( Rokan IV Koto: Ilmu Pendidikan Sosial, Sains, Dan Humaniora, 2017),
hlm . 345
24
H. Kerangka Teori
Terjemahnya:
7
Siti Munziyah (2011) tentang ”Pengaruh Kreativitas Guru Dan Minat Belajar Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Smp Negri 2 Turen”, ( Malang:
Universitas Islam Negri Maulana Ibrahim, 2011), hlm. 85
8
Poerdarmanta, W.J.S Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 2009), hlm.
298
25
”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, tetapi oleh Allah telah diberi potensi. Potensi tersebut
dengan kreatiflah baik yang mempunyai bakat atau tidak, antara individu yang
9
Momon Sudarma, Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif, (Jakarta: Rajawali
Pers,2016), hal. 9
26
saja, kapan saja dan dimana saja. Kreativitas merupakan kebutuhan bagi
pendorong, proses, dan produk, dan kebutuhan sosial akan kreativitas yang
pengaruh masyarakat tempat individu itu hidup dan bekerja, dari segi
yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau
10
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta,2012),
hlm . 25
11
Ibid., hlm 30-31
27
yang baru.
memang sudah dibekali oleh suatu potensi, dalam hal ini potensi tersebut
ilmiah.
cepat.
12
Ibid., hlm, 50
28
pemikiran
ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, hal atau produk baru,
melaksanakannya.13.
I. Metode Penelitian
ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
a. Jenis penelitian
13
David Campbell, Mengembangkan Kreativitas, (Yokyakarta: kanisius, 1986), hlm 18-26
14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ), (
Bandung: Alfabeta, 2012 ), hal. 06
30
tertentu15.
a. Jenis data
sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata-kata atau kalimat.
b. Sumber Data
adalah:
15
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.234.
16
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta:
Kencana, 2013), hlm. 16-17
31
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dan
a) Observasi
b) Wawancara
17
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2015),
hlm. 76.
32
c) Dokumentasi
palembang.
polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang
19
Sedarmayanti, Metode Penelitian, (Bandung, Mandar Maju, 2002), hlm. 86
20
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek, (Jakarta: Aksara, 2014),
hal. 210
21
Sugiyono, Loc.. Cit., hal, 338
34
suatu penemuan atau hasil data yang didapat melalui pengamatan dan
4) Triangulasi
pengumpulan dta dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti
22
Sugiyono, Loc. Cit., hal 341
23
Sugiyono, Loc. Cit., hal 345
35
J. Sistematika Pembahasan
pembahasan ini akan dibagi atas beberapa bab dan dibagi lagi atas beberapa sub
sistematika pembahasan.
BAB II: Landasan teori. Dalam bab ini terdiri dari teori yang berkaitan dengan
BAB III: Gambaran umum lokasi penelitian. Sejarah berdirinya dan letak
Palembang.
BAB IV: Hasil penelitian dan analisis data. Analisis Data Tentang Kreativitas
Zahrah 2 Palembang.
BAB II
LANDASAN TEORI
suatu tujuan. Upaya juga berarti usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu
adalah orang yang mengajar dan memberi pengajaran yang karena hak dan
25
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Hlm ,1250.
26
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta Kalam Mulia, 2002), Hlm. 56
27
Syafrudin Nurudin, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum (Jakarta: Quantum Teaching,
2005), Cet 3, Hlm 6-7
38
ada pada diri anak, dibutuhkan guru yang kreatif dan guru yang kreatif itu
merupakan individu yang kreatif. Tanpa sifat ini guru sulit dapat
tantangan dan hal yang baru sehingga guru tidak akan terpaku pada
pembelajarannya.
c. Motivator
28
E. Mulyasa, Loc., Cit, hlm. 45
39
d. Evaluator
Dalam hal ini guru harus menilai segi-segi yang harusnya dinilai,
segi-segi yang baik dan yang kurang baik dari pekerjaan siswa.
lebih baik dalam melayani peserta didik sehingga peserta didik akan
secara rutin saja. Kreativitas yang telah dikerjakan oleh guru sekarang
dari yang telah dikerjakan sebelumnya dan apa yang dikerjakan di masa
Karya)
menciptakan benda bautaan mereka sendiri dari benda yang telah ada
baru29.
suatu proses rumit yang harus dikuasai anak sebagi suatu cara untuk
30
Poerdarmanta, W.J.S Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 2009), hlm.
298
42
Terjemahnya:
”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, tetapi oleh Allah telah diberi potensi. Potensi tersebut
dengan kreatiflah baik yang mempunyai bakat atau tidak, antara individu yang
sesorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun
karya nyata yang relatif berbeda denagn apa yang telah ada. Selanjutnya ia
tahap perkembangan.31
dirinya.32
proses metode ataupun produk baru yang relefan yang bersifat imajinatif,
31
Dedi Supriadi, Kreativitas Kebudayaan & Perkembangan Iptek, (Jakarta: Alvabeta, 1994),
Hlm. 7
32
Yeni Rachmawati, Srategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2010), Cet. I, hlm. 13.
44
berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang
33
Yudrik Jahja, Pisikologi Perkembangan, (Jakarta:PT. Kharisma Putra Utama, 2011), Cet. 1
hlm 68
34
Yeni Rachmawati, Loc.,Cit, hlm. 13.
35
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta,2012),
hlm hlm. 12
45
potensi yang dimiliki anak yang perlu dikembangkan. Setiap anak memiliki
bakat kreatif yang dapat dikembangkan, bakat kreatif anak yang tidak
belajar siswa adalah kemampuan melahirkan sesuatu yang baru dengan cara
baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata dalam pembelajaran wujudnya
fitrah dalam dirinya yang bersifat aptitude (sudah ada bakat) maupun non
36
Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2017), hlm 71-73
37
Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 175
38
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi (Jakarta:Rinrka Cipta, 2010),
hlm. 138
46
aptitude (tidak ada bakat), mempermudah serta lebih menarik yang semuanya
peran strategis untuk menciptakan peserta didik yang kuat spiritual dan
memiliki akhlak mulia. Oleh karena itu, PAI diselenggarakan pada semua
tingkat sekolah, baik TK, SD, SLTP, SLTA, maupun Perguruan Tinggi39.
mengelola pembelajaran40. Hal ini karena guru memiliki peran yang sangat
39
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang 1995), hlm. 24
40
Syaiful Bahri Djamarah, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:
Rineka Cipta,2002), hlm, 43
47
sesuai dengan ajaran agama Islam. Guru harus mampu membentuk pribadi
seharusnya menjadi manusia yang benar dan baik sesuai ajaran agama
Islam, manusia yang ber-akhlakul karimah, yang penuh kasih sayang, dan
pemikiran murid-muridnya42.
41
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2008), hlm. 43
42
Ibid., 74
48
kreativitas peserta didik, sebab dengan adanya guru yang kreatif, maka
pada akhirnya akan dapat memaksimalkan proses belajar dalam diri peserta
didik. Dengan maksimalnya proses belajar dalam diri peserta didik, maka
Islam.
oleh siapa dan tidak tergantung pada usia, jenis kelamin, keadaan sosial
a) Pribadi
pribadi yang unik inilah dapt diharapkan timbulnya ide-ide baru dan
43
Yeni Rachmawati, Loc., Cit, hlm. 15
44
Ahmad Susanto, Loc., Cit, hlm 77-78
45
Utami Munandar. Loc., Cit, hlm. 71
50
b) Pendorong (press)
individu.
c) Proses
Dalam hal ini yang penting ialah memberi kebebasan kepada anak
yang perlu ialah proses bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu
bermakna. Hal itu akan datang dengan sendirinya dalam iklim yang
d) Produk
dorongan (internal maupun eksternal) untuk bersibuk diri secara kreatif, maka
fakta yang paling penting untuk mengarahkan fakta itu pada masalah
yang dihadapi.
pemecahan, cara kerja yang tidak bisa dan jarang bahkan mengejutkan.
seorang anak harus memiliki rasa aman dan kepercayaan diri yang tinggi,
Athmospere).
kita ingin anak menjadi kreatif, maka akan dibutuhkan juga guru
pada anak.
46
Yeni Rachmawati, Loc., Cit, hlm. 27
54
tertentu.
47
Ahmad Susanto, Loc., Cit, hlm. 95
48
Utami Munandar. Loc., Cit., hlm. 95
55
a. Waktu
b. Kesempatan
c. Dorongan
d. Sarana
e. Lingkungan
h. Pengetahuan
49
Ibid., hlm. 96
50
Novi Mulyani , M. Pd. I, dasar Dasat Pendidikan Anak Usia Dini, (Yokyakarta,: Kalimedia,
2016), hlm, 191-192
56
sebagai berikut:
1) Waktu
2) Kesempatan
3) Dorongan
Orang tua sangat berperan dalam hal ini, anak seharusnya dibebaskan
4) Sarana
5) Lingkungan
Orang tua yang terlalu melindungi atau posesif terhadap anak dapat
8) Pengetahuan
2) Menghormati gagasan anak yang tidak bisa, serta imajinatif dari anak.
5) Meluangkan waktu bagi anak untuk belajar dan menyibukkan diri tanpa
suasanan penilaian.
Dalam proses belajar peserta didik tidak serta merta harus paham
harus melalui proses, dan memiliki tahapan. Oleh karena itu, guru garus
pembelajaran.
sebagi berikut:
pembelajaran diantaranya:
didik.
kreativitas satu sama lain saling melengkapi, jika dikaitkan dalam proses
51
David Campbell, Loc., Cit. 18-26
52
Jamal Ma’mur Asmi, Tips Menjadi Guru Kreatif Dak Inofatif (Jakarta: Diva Press,2009),
hlm 28-30
60
tidak berbentuk secara langsung namun melalui beberapa tahapan, antara lain:
yang menyenagkan.
peserta didik.
baik.
dengan kegiatan belajar bersifat ekspositori. Karena inti dari kreativitas adalah
Berpikir devergen adalah proses berpikir melihat suatu masalah dari berbagai
kemungkinan pemecahan.
kepada siswa.
dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup
hidupnya.
62
masalah.
Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga
kualitas hidupnya53.
jasmani dan rohani. Jika jasmani seseorang itu sehat ia dapat mewujudkan ide
mengembangkan kreativitas.
d) Keadaan atau trauma batin akan tercermin dari penampilan dan tutur kata
yang berfaresi.
54
Samuel MP, Mari Mempertinggi Kreativitas, (Jakarta: PT Gunung Agung), hlm.161.
64
BAB III
dari masyarakat luas dan fasilitas pun semakin bertambah baik. Hal
madrasah, terlebih lagi calon siswa dari kalangan menengah keatas mulai
kualitas hasil belajar. Sebagai tindak lanjut dari program tersebut mulai T.P
begitu ramai dan nyaman SMP Islam Az-Zahrah di dalam pendidikan, yang
SMP Islam Az-Zahraa siswa-siswi hilir mudik menuntut ilmu. Situasi SMP
Palembang:56
a. Visi
indikator visi :
berwawasan lingkungan
b. Misi
55
Yayasan Az-Zahra, Berkiprah Menuju Sekolah Islam Standar Nasional dan Sekolah Islam
Bertaraf International (Jakarta: CV ARDITA, 2010), hlm. 11
56
Yayasan Az-Zahra, Berkiprah Menuju Sekolah Islam Standar Nasional dan Sekolah Islam
Bertaraf International (Jakarta: CV ARDITA, 2010), hlm. 11
67
lingkungan.
bertindak.
c. Tujuan
lingkungan.
lingkungan.
sekolah.
Palembang, sudah cukup bagus dan memadai, fasilitas yang mendukung para
Kabupaten : Palembang
Email : smpiaz2@yahoo.co.id
Web : www.az-zahrah.net
NDS : K 09042013
NPSN : 10609492
prinsipnya tidak lepas dari ketenagaan dari sumber daya manusia yang ada,
dibidangnya masing-masing.
individu melalui studi jenjang pendidikan lanjutan yang sesuai dengan tuntutan
Tabel. 3.1
MT.PELAJARAN
Sekolah
Berdasaran tabel data guru dan pegawai yang ada di SMP Islam Az
kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan profesi guru yang sesuai dengan
Undang-Undang guru dan dosen, karena hampir seluruh tenga pendidik dan
71
hanya ada dua orang yang masih berpendidikan SMA dan PGA.
mengalami peningkatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, hal ini
Tabel. 3.2
Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 VIIA 10 16 26
2 VIIB 17 14 31
72
3 VIIC 14 16 26
4 VIIIA 12 13 25
5 VIIIB 11 17 28
6 IXA 14 17 31
7 IXB 18 13 31
Total 202
Ket:
tahun 2005 tentang guru dan dosen secara tegas menyatakan bahwa
hanya untuk mengajar saja akan tetapi dituntut untuk mencerdaskan anak
73
Tabel. 3.3
Status Kepegawaian Guru SMP Islam Az-Zahrah 2 Palembang
Data status kepegawaian
No. Status Kepegawaian Jumlah Presentase
bahwa guru tetap yang ada di SMP Islam Az-Zahrah 2 Palembang terdiri dari
56 orang orang atau 78,78% dari total 71 guru yang ada, sedangkan guru tidak
tetap terdiri dari 15 orang atau 21,13% dari total 71 orang guru yang ada di
mengenai keadaan guru dilihat dari jenis kelamin, untuk lebih jelasnya dapat
Tabel. 3.4
Keadaan Guru Dilihat Dari Jenis Kelamin
74
Dari tabel keadaan guru dilihat dari jenis kelamin diketahui bahwa guru
Palembang terdiri dari 13 orang atau 43,33% dari total 30 guru yang ada,
sedangkan guru berjenis kelamin perempuan terdiri dari 17 orang atau 56,66%
Palembang. Jadi bila dilihat berdasarkan jenis kelamin guru yang ada di SMP
keadaan guru dilihat dari pendidikannya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Tabel. 3.5
1. S1 27 orang 90%
2. S2 3 orang 10%
75
2 Palembang terdiri dari 27 orang orang atau 90% dari total 30 guru yang ada,
sedangkan guru yang berpendidikan S.2 terdiri dari 3 orang atau 10% dari
Jadi dapat diketahui bahwa bila dilihar dari pendidikan terahir guru di SMP
sekitar 90% dan sisanya 10% berpendidikan S.2 Setelah membahas keadaan
tahun 2005 tentang guru dan dosen secara tegas menyatakan bahwa kedudukan
Dengan demikian fungsi guru disini nerfungsi bukan hanya untuk mengajar saja
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan menjurus dengan
materi yang akan disampaikan oleh para guru sehingga para siswa dapat
mendalam baik antar sesame guru maupun siswa dengan guru. Adapun
lain:
d. Jangan pernah mengucapkan kata “ Salah “ atau yang sejenis baik di kelas
kelas.
g. Jangan biasakan datang terlambat! Ingat, siswa diberi sangsi yang cukup
harus ditingkatkan !
2. Guru Piket
Guru piket adalah seorang guru yang diberi wewenang oleh pihak
Adapun guru piket SMP Islam Az-Zahrah 2 Palembang akan diberikan tugas
terlambat dan memberikan izin kepada siswa yang berhalangan hadir baik
3. Wali Kelas
Wali kelas adalah salah satu tugas yang diberikan oleh pihak sekolah
dikelola langsung oleh wali kelas, karena wali kelas dapat lebih mengerti
dengan keadaan kelasnya beserta para siswanya. Adapun tugas wali kelas
Setelah itu wali kelas yang ada di SMP Islam Az-Zahrah 2 Palembang
3. Meneliti absensi siswa setiap sabtu untuk ditindak lanjuti jika diperlukan
tata tertib
5. Melakukan pemanggilan orang tua/wali bagi siswa yang sering tidak hadir
rendah
80
pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi: lahan, ruang kelas, ruang
perpustakaan, ruang unit produksi, ruang kantin, istalasi daya dan jasa, tempat
olahraga, tempat bermain, tempat berekreasi dan ruang atau tempat lain yang
berkelanjutan.
Tabel. 3.6
Keadaan Sarana Prasarana
No. Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
Guru
a. Futsal
c. Lapangan Basket
daya yang ada di sekolah dapat menjadikan kinerja menjadi lebih baik dan
mengetahui apa yang harus dilakukanya maka tidak ada kecendrungan untuk
tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan dan dilaksanakan. Jika masih ada
pegawai yang belum melaksanakan tugasnya dengan baik maka secara prosedur
83
harus diberikan sanksi kepada yang bersangkutan. Oleh karena itu suatu
Gambar. 3.1
Struktur Organisasi SMP Islam Az-Zahrah 2 Palembang 2017/2018
YAYASAN
KEPALA
SEKOLAH KOMIT
Izzuddin, S. Ag E
Dewi Nurlilianti, S. Pd
GURU MATA
PELAJARAN
SISWA 3.2
Gambar.
Struktur Organisasi Laboratorium Biologi Dan Kimia SMP Islam Az Zahrah 2
Palembang 2017/2018
WAKA KURIKULUM
Dewi Nurlilianti, S.Pd
KEPALA LABORATORIUM
Fermasiati, S.Si
Nip. 196907292007012063
LABORAN
Fermasiati, S.Si
GURU-GURU IPA
Fermasiati, S.Si
Nip. 196907292007012063
Siti Aisyah, BA
Nip. 195904181984032004
85
SISWA
Sumber Data : Dokumentasi SMP Islam Az-Zahrah 2 Palembang 2018
Gambar. 3.3
Struktur Organisasi Bimbingan Dan Konseling SMP Islam Az-Zahrah 2
Palembang 2017/2018
S I S W A
Sumber Data : Dokumentasi SMP Islam Az-Zahrah 2 Palembang 2018
86
dapat diketahui bahwa struktur organisasi dan penugasanya dimulai dari kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, kepala TU, kepala perpustakaan sampai guru dan
bahwa sekolah telah melakukan sesuai dengan tugasnya masing agar terlaksana
dengan baik menurut apa yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah.
BAB 1V
A. Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Di SMP Islam Az-
Zahrah 2 Palembang
yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran
yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang
1. Pribadi kreatif
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Eda Laila selaku guru mata
57
Eda Laila, (Guru PAI), hasil wawan cara tanggal 12 Oktober 2018
88
“Kami senang karna disini guru membolehkan kami pasa siswa untuk
menuangkan hobi kami dilukis dan di musik, dan tidak ada batasana
dalam kami berkereasi”. 58
dalam mengembangkan hobi siswa dan bakat siswa, guru selalu terbuka untuk
kemampuan siswa yang mereka anganggap suatu hari akan bisa berkembang
maupu dari seni lukis dan seni musik. Guru tidak melalarang siswa untuk
siswa berkreasi.
a. Ketrampilan
yang tercipta oleh ulah tangan manusi yang melibatkan keseluruhan seluruh
58
Siswa , (kelas VIII), Hasil Wawancara Tanggal 5 Oktober 2018
59
Eda Laila, (Guru PAI), Hasil Wawancara Tanggal 10 Oktober 2018
89
Hal ini juga sesuai dengan hasil observasi peneliti sebagai berikut
“Siswa di mintak guru untuk membuat salah satu karya yang mereka
sukai, dan disini mulai terlihat kreativitas siswa dalam berkreasi dan
terlihat siswa mana yang mempunyai bakat kreativitas dan siswa yang
tidak mempunyai bakat kreativitas. Bakat dan kreativitas siswa disini
sangat dibutuhkan untuk di kembangkan dan fasilitas terutama untuk
lebih mendungung kreativitas siswa untuk berjalan lebih baik lagi”. 60
siswa dalam seni sudah bisa dikatakan berjalan dengan baik siswa dan guru
bisa bekerja sama dalam mengembangkan bakat siswa dan dari sisni terlihat
akan bakat-bakat mereka yang mereka sukai. Dan guu juga memberi kebebsan
b. Persiapan
60
Observasi pada tanggal 11 Oktober 2018
61
Eda Laila, (Guru PAI), hasil wawan cara tanggal 12 Oktober 2018
90
Berdasarkan wawan cara kepada ibu Eda Laila selaku guru mata
“Pada saat pembelajaran PAI dengan materi Haji dan Umroh. Guru
menggunakan metode diskusi, guru membentuk seluruh siswa menjadi
5 kelompok yang mana setiap kelompok terdiri dari 5-6
siswa. Setelah pembagian kelompok, siswa diarahakan oleh guru
untuk bersama anggotanya masing-masing dan guru mengarahakan
siswanya untuk membuat kelompok untuk mendiskusikan topik
pembahasan.
Setelah kelompok telah terbagi, kemudian guru meminta siswa
membaca baik-baik petunjuk melakukan diskusi. Dalam kelompok,
secara bersama-sama siswa dituntun untuk mendiskusikan sebanyak
mungkin gagasan penyelesaian terhadap masalah yang diajukan.
Setelah semua jawaban didiskusikan antar anggota kelompok, siswa
dituntut untuk merencanakan penyelesaian masalah yang tepat. Guru
mengajak siswa saling memberi gagasan dan saling menghargai
gagasan anggota kelompoknya. Menurut hasil pengamatan penulis,
metode ini ada kelebihan dan kekurangaanya. Kelebihannya ada
metode diskusi ini membuat pikiran siswa lebih berkembang dan
berkreativitas, dalam metode ini siswa sama sekali tidak dibatasi
dalam mengungkapkan gagasan dan pikirannya sehingga siswa
mampu untuk menghasilkan ide dan ini termasuk ciri-ciri kraetivitas.
Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah kalau metode tanpa
ada arahan atau rangsangan dari guru itu sendiri tidak akan terjadi
diskusi yang bermutu, jadi disinilah upaya guru untuk memberikan
rangsangan dan megarahkan agar terjadi diskusi yang bisa membuat
kreativitas siswa berkembang”. 62
metode diskusi ini membuat siswa bisa saling bertukar pendapat dan bisa
berpikir atas jawaban temannya dan jika tidak bisa menjawab teman lain bisa
menolong untuk menjawab ini lah tugas kelompok saling membantu dan
62
Eda Laila, (Guru PAI), Hasil Wawancara Tanggal 6 Oktober 2018
91
saling bertukar pendapat dan tidak ada batasan dalam bertanya asal tidak
antar kelompok.
2. Press (dorongan)
Setiap orang terlahir dengan rasa ingin tahu, dan hal ini merupakan
dasar untuk mempelajari dan menjalani dunia. Bahwa anak yang memiliki
rasa ingin tahu adalah anak yang lebih kreatif dan memiliki pemikiran yang
lebih fleksibel, mereka cenderung lebih bijak, lebih kreatif, dan tak tak mudah
merasa puas.
guru mencoba memotivasi siswa lewat vidio pesan-pesan dari isi vidio
tersebut lalu siswa bisa mengambil mana yang baik dan mana yang
buruk”.63
mengembangkan kreativitas siswa sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari kreativitas siswa dan dari segi metode dan media yang digunakan
memecahkan masalah.
menanyakan materi yang belum dipahami agar lebih paham atau terkadang
a. Ketekunan
itu sendiri adalah bertanya. Bertanya merupakan ucapaan veral yang meminta
proses dari sesorang yang dikenal. Respon di terima berupa respons yang
63
Eda Lila, (Guru PAI), Hasil Wawancara Tanggal 8 Oktober 2018
93
jawab, guru terbuka terhadap pendapat dan jawaban yang diutarakan oleh
siswa, guru tidak membatasi minat siswa untuk memberi gagasan mereka,
64
Eda Laila, (Guru PAI), Hasil Wawancara Tanggal 6 Oktober 2018
94
mempersilahkan semua siswa yang ingin memberi pendapat baik itu ketika
guru menciptakan suasana saling menghargai dan saling menerima antar siswa
yang lain, antar kelompok satu dengan kelompok yang lain, guru
diskusinya.
Hal ini juga sesuai dengan hasil observasi peneliti sebagai berikut:
hasil observasi peneliti Guru juga menghargai gagasan siswa, ketika guru
pertanyaan. Karena sifat saling menghargai merupakan salah satu ciri afektif
3. Proses kreatif
65
Eda Laila, (Guru PAI), Hasil Wawancara Tanggal 6 Oktober 2018
66
Hasil Opservasi, Pada tanggal 8 Oktober 2018
95
penghargaan kepada orang lain, kebebasan yang dibatasi oleh nilai-nilai dan
Sebagimana yang dijelaskan oleh ibu Eda Laila selaku guru mata
yang dilakukan untuk siswa siswi agar bebas menyatakan pendapat masing-
masing, sudah baik walaupun masih ada sedikit siswa yang belum mempu
a. Inkubasi
67
Eda Laila, (Guru PAI), Hasil Wawancara Tanggal 4 Oktober 2018
96
Sebagimana yang dijelaskan oleh ibu Eda Laila selaku guru mata
pembelajaran mulai membosankan dan siswa banyak yang mulai lelah dan
mulai ngantuk disini disiswa disuruh kreatif dalam mengeluarkan ide supaya
4. Produk kreatif
Hal ini juga sesuai dengan hasil observasi peneliti sebagai berikut
Agama Islam (PAI), sudah banyak siswa yang tampak menonjol dan
bimbingan dan motivasi yang kuat dari guru agar mampu mempertahankan
a. Ketrampilan
berupa metode diskusi, tanya jawab, dan tugas. Pemilihan metode ini
68
Hasil opservasi pada tanggal 13 Oktober 2018
98
Sebagimana yang dijelaskan oleh ibu Eda Laila selaku guru mata
membela atau tidak mempreotiskan siswa yang pandai dengan siswa yang
kurang guru selalu terbuka akan anak didiknya dan selalu mengajarkan yang
proses belajar mengajar telah memiliki sumber daya manusia dan sarana serta
terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup, yang mana pada
berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas atau yang piket, pengecekan kehadiran
dalam kegiatan hasta karya setiap anak akan menggunakan imajinasinya untuk
kreativitasnya, sehingga kita akan memperoleh hasil yang berbeda antara satu
kegiatan ekspresi gambar diri. Dan pada dasarnya hasil karya anak yang
modivikasi dari benda yang telah ada sebelumnya. Adapun yang dibuat oleh
anak akan membantu mereka menjadi lebih kreatif dan semangat untuk
70
Eda Laila, (Guru PAI), Hasil Wawancara Tanggal 16 Oktober 2018
101
Hal ini juga sesuai dengan hasil observasi peneliti sebagai berikut:
ini siswa bisa mengenal dan memahami dari menciptaka sesuatu benda yang
belum pernah mereka kira akan bisa dibuat. Disini bisa di kembangkan bakat
yang mereka buat. Kebanyakan anak berusia di bawah tujuh tahun banyak
melakukan hal tersebut. Para pakar spesialis anak sekarang ini telah
mengetahui bahwa imajinasi merupakan salah satu hal yang efektif untuk
kreativitas anak.
Sebagimana yang dijelaskan oleh ibu Eda Laila selaku guru mata
71
Eda Lila,(Guru PAI), Hasil Wawancara Tanggal 18 Oktober 2018
102
dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya
dengan cara mengamati dunia sekitar sesuai dengan kenyataan yang ada
Sebagimana yang dijelaskan oleh ibu Eda Laila selaku guru mata
bahwa anak bisa berpikir kreatif dan berimajinasi dalm permainan yang
mengetahui cara atau proses terjadinya sesuatu, dan mengapa sesuatu dapat
permasalahan yang ada dan pada akhirnya mereka dapat membuat sesuatu
Sebagimana yang dijelaskan oleh ibu Siti Aisyah selaku guru mata
tidak selalu berjalan dengan baik, maka disitu membuat anak berpikir
bagaimana ekperimen ini tidak berjalan dengan baik dan dia mulai berpikir
dimana letak kesalahan dan dia mulai bisa mengulang kebali dengan tahu
Faktor pendukung merupakan hal yang penting dalam proses standar mutu
sebagai berikut:
mengungkapkan bahwa:
dari sarana prasarana kebutuhan siswa akan terpenuhi satu persatu dan
siswa akan mudah untuk mengembangan prestasinya, dan itu juga harus
tidak profesional maka siswa akan kesulitan dalam belajar, jadi sarana
malas kalau anak yang tidak malas tidak menghambat, supaya siswa tidak
memangfaatkan media tersebut, dan kurang nya kerja sama antara guru,
kurang nya tempat untuk praktek ibadah seperti ruang aula untuk hadroh.
anak. Hal ini didasarkan dengan hasil wawancara dengan Kepala sekolah.
prakter dan jika untuk berkreasi lain seperti saat sedang prakterk kesenian
musik dan hadroh menggukan tempat lain untuk brlajar karna kurang nya
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Islam Az-Zahrah 2
Palembang adalah dalam kategori baik, yang tercermin pada prilaku siswa.
Siswa disini mulai berani dalam mengajukan pertanyaan dan jika jawaban
108
menurut dia kurang puas maka siswa akan bertanya kepada guru sampai ia
menemukan jawaban yang menurut dia benar. Siswa senang mencoba hal-hal
yang baru dan menemukan ekperimen yang meraka anggap bisa menemukan
pengalam baru dan ia merasa tidak bosan ketika pada saat belajar.
siswa dan guru berusaha tidak membatasi kegiatan dan kemampuan siswa saat
dengan cara terjun langgsung dengan prakter dimana siswa akan berkreatif
guru sangat di butuhkan karna dari profional guru itu bisa memberi contoh
kepada siswa. dan kurang nya kerja sama antara guru, kurang nya tempat
B. Saran
109
siswa tersebut supaya kreativitas siswa bisa meningkat, karna belum tentu
DAFTAR PUSTAKA
Poerdarmanta, W.J.S 2009. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Siregar Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Perhitungan Manual & SPSS.
Jakarta: Kencana
Sedarmayanti. 2002. Metode Penelitian. Bandung, Mandar Maju
Susanto Ahmad. 2017. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Pt Bumi Aksara
PEDOMAN WAWANCARA
A. Kreativitas Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PAI Di SMP Islam Az-
Zahrah 2 Palembang
belajar?
kreativitas belajar?
PEDOMAN OBSERVASI
1. Biodata sekolah
4. Stuktur guru
114
PEDOMAN DOKUMENTASI
7. Keadaan Standar Sarana dan Prasarana yang ada di SMP Islam Az-Zahrah 2
Palembang
sesuai dengan
materi
pembelajaran
bahkan juga
memberikan
kesempatan bagi
siswa agar mampu
mengutarakan ide
kreatifnya agar
bisa
diaktualisasikan”
Ketrampilan “Pada saat proses
pembelajaran siswa saya
beri tugas untuk
menjawab soal yang telah
disediakan, ada ssiwa
yang bisa benar-benar
menjawab dan ada juga
siwa yang tidak bisa
menjawab pada siswa
yang percaya diri akan
jawabannya saya meberi
dorongan supaya dia
percya akan jawabanya
dan ketika siswa yang
tidak percaya akan
jawabannya saya beri
arahan untuk percya akan
jawabannya, disini saya
tidak pilih-pilih mana
siswa ynag pintar dan
mana siswa yang kurang
pintar. Ketika bertemu
dengan siswa yang yang
pandai maka saya akan
trus dorong dia supaya
akan percya akan
jawabnya, dan ketika saya
menemui siswa yang
kurang percya diri akan
sebuah jawaban mereka
saya tidak pernah
memberi hukuman
melaikan saya beri
semangat dan dorongan
supaya dia percya diri
129
akan jawabnya”
Pengembangkan menggunakan Patchwork
Kreativitas Gambar diri sebagai
Melalui contoh. Dan adapun
Menciptakan tujuan dari kegiatan ini
Produk (Hasil adalah untuk
Karya) mengembangkan
kreativitas anak melalui
kegiatan ekspresi gambar
diri. Adapun bentuk
kegiatannya
f) Terlebih dahulu saya
melakukan dialog
tentang identitas
anak, keunikan dan
ciri khas mereka,
hobi mereka,
binatang peliharaan,
minat dan hal yang
berkesan bagi anak.
g) Kemudian saya
diminta anak-anak
untuk menuangkan
gambar dirinya di
atas kain putih yang
dibagikan guru.
h) Anak menghias
gambar bebas
tentang dirinya
dengan bahan yang
telah dipersiapkan
guru.
i) Anak-anak dapat
menggunakan bahan
tambahan yang
menurut mereka
perlu ditambahkan.
j) Kemudian
dikumpulkan dan
guru menjahit
gambar tadi menjadi
satu
Pengembangkan Untuk mengembangkan
Kreativitas kreativitas siswa dalam
Melalui berimajinasi saya
Imajinasi menggunakan contoh
130
Kalau fasilitas
mendukung maka
pengembangan kreativitas
anak akan berkembang
dalam proses
pembelajaran.
Selain fasilitas faktor
pendukung lainnya ialah
guru yang profesional,
dan semangat guru
dalam membimbing,
mengarahkan, membina
dan mengontrol siswa,
jika guru tidak
profesional maka siswa
akan terhambat dalam
proses pembelajaran
karena guru yang
profesional itu adalah
guru yang mempunyai
dedikasi yang tinggi
terhadap kegiatan belajar
dan mengajar dan juga
mendidik para peserta
didik, kategorinya adalah
dia tepat waktu ketika
masuk ke kelas, sudah
siap memberikan materi
kepada siswa, kemudian
mampu memberikan
materi yang baik untuk
peningkatan mutu
pendidikan yang ada di
kelasnya/di sekolahnya.
Faktor Sedangkan faktor-faktor
Penghambat penghambat pelaksanaan
dalam ialah anak yang malas
Mengembangka kalau anak yang tidak
n Kreativitas malas tidak menghambat,
Belajar Siswa supaya siswa tidak
merasa malas yaitu
menggunakan media
contohnya ketika anak
mengantuk bagaimana
cara nya anak ini tidak
mengantuk yaitu
134
memangfaatkan media
tersebut, dan kurang nya
kerja sama antara guru,
kurang nya tempat untuk
praktek ibadah seperti
ruang aula untuk hadroh.
Disini media sangat
berperan penting dalam
pengembangan kreativitas
anak. Hal ini didasarkan
dengan hasil wawancara
dengan Kepala sekolah
135
136
137
138
139
140
141