Oleh
Isnaini Ropiah
NIM 170108029
Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi
persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan Fisika
Oleh
Isnaini Ropiah
NIM 170108029
ii
iii
iv
vi
MOTTO
Tanamkan kenyakinan.
vii
PERSEMBAHAN
viii
KATA PENGANTAR
ix
6. Bapak dan Ibu Dosen khususnya Tadris Fisika yang telah
memberikan banyak motivasi dan ilmu pengetahuan bukan hanya
dalam kelancaran penyelesaian skripsi ini tetapi dalam proses menuntut
ilmu pengetahuan dalam keseharian.
7. Orang tua dan keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan
dorongan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Sahabat sekaligus teman-teman kelas C Tadris Fisika Unversitas Islam
Negeri Mataram (Sri, Bela, Hikmah, Iga, Ainul, Fira, Dyah, Aini, Velia,
Eza dan Sudiar) serta angkatan 2017, adek-adek, dan kakak tingkatan di
kampus yang telah banyak mendukung serta pihak lain yang telah
memberikan dukungan, semangat serta motivasi dalam penulisan
skripsi, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga kebaikan, dan dorongan serta do’a yang diberikan
kepada penulis dengan tulus dan ikhlas mendapatkan Rahmat dan
Karunia dari Allah SWT, amiin.
Isnaini Ropiah
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i
HALAMAN JUDUL……………..…………………...………………………..ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................iii
NOTA DINAS PEMBIMBING…………….…………...…………………….iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...…………………………….v
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………vi
HALAMAN MOTTO………………………………………..……………….vii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………….……………………….viii
KATA PENGANTAR........................................................................................ix
DAFTAR ISI.......................................................................................................xi
DAFTAR TABEL............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………..…..…xvi
ABSTRAK………………………………………………………...…………xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................10
C. Tujuan Pengembangan..........................................................................10
D. Spesifikasi Produk.................................................................................11
E. Urgensi Pengembangan.........................................................................12
F. Asumsi dan Keterbatasan......................................................................12
G. Definisi Istilah.......................................................................................14
H. Sistematika Pembahasan.......................................................................15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori..........................................................................................17
1. Penelitian Pengembangan.................................................................17
2. Lembar Kerja Peserta Didik.............................................................19
3. Pendekatan Saintifik.........................................................................25
4. Berpikir Kritis……………………………………………………...30
xi
5. Fluida Statis......................................................................................34
a. Massa jenis……………………………..………………….34
b. Tekanan………………………………………………...….35
c. Tekanan hidrostatis……………………………………...…36
d. Hukum pokok hidrostatis……………………………..…...37
e. Hukum pascal…………………….………………………..38
f. Hukum archiemedes………………………………...……..40
B. Kajian Penelitian yang Relavan............................................................42
C. Kerangka Berpikir.................................................................................44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan...........................................................................47
B. Prosedur Pengembangan.......................................................................47
C. Uji Coba Produk....................................................................................49
1. Desain Uji Coba...............................................................................49
2. Subjek Uji Coba...............................................................................50
3. Jenis Data.........................................................................................50
4. Instrumen Pengumpulan Data..........................................................51
5. Teknik Analisis Data........................................................................51
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN PRODUK
A. Penyajian Data Uji Coba…...……………………..……………..……...63
1. Data Validasi Ahli Materi………….………......................................63
2. Data Validasi Ahli Media………………...………………………….63
3. Data Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran....................... .…64
4. Data Angket Respon Peserta Didik……………………...…..………65
5. Data Validasi Soal……………...……………………...….................65
B. Analisis Data………………………….……………………………...…66
1. Hasil Pretest Dan Posttest……………………...…………...…….…66
2. Uji N-Gain………………………………………………..………….67
3. Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik…….………………..…..69
C. Revisi Produk………………………….……………….…………...…..69
D. Pembahasan……………………….…………………………………....75
xii
1. Kelayakan Lembar Kerja Peserta Didik …………………..……......77
a. Penilaian ahli materi………………………………..……….77
b. Penilaian ahli media……………...………………………….78
2. Kemenarikan Lembar Kerja Peserta Didik …………………...….....79
3. Keefektifan Lembar Kerja Peserta Didik Melatih Kemampuan
Berpikir Kritis…………………………….……………………...….80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………..……………………..…87
B. Saran……………………………………………………..……....……88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
FISIKA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MELATIH
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMA PADA
MATERI FLUIDA
Oleh:
Isnaini Ropiah
NIM 170108029
ABSTRAK
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
maju. Oleh karena itu, setiap peserta didik haruslah memiliki kemampuan
berpikir peserta didik pada tingkat SMA/MA cenderung masih berpikir tingkat
sistem pembelajaran di antaranya faktor guru, faktor peserta didik, sarana, alat
dan media yang tersedia, serta faktor lingkungan. Guru sebagai komponen
1
Andista Candra Yusro “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis SETS
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir KreatifSiswa”, JPFK, Vol. 1, Nomor 2, September
2015, hlm. 61-66.
2
Edi Istiyono, Djemari Mardapi, Suparno “Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Fisika (Phy’THOTS’) Siswa SMA”, Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan,Nomor 1, 2014, hlm. 1-12.
3
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Jakarta: Bumi Aksara,
2014), hlm. 2
1
2
ketersediaan media pembelajaran itu sendiri. Semua proses ini dilakukan untuk
penyampaian informasi dari guru kepada peserta didik, oleh karena itu media
4
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), hlm. 19
5
Ibid, hlm. 20.
3
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
sederet kompetensi teori dan konsep fisika yang telah dijabarkan dalam standar
tahun 2007 tentang Standar Isi dan nomor 23 tahun 2007 tentang Standar
standar isi menyatakan bahwa fungsi dan tujuan mata pelajaran fisika di SMA
dan MA adalah agar peserta didik memiliki kemampuan, salah satunya adalah:
yaitu tidak mudah percaya tanpa ada dukungan hasil observasi empiris, dapat
6
Ulfah Larasati Zahro, Vina Serevina, I Made Astra “Pengembangan Lembar Kerja
Siswa (LKS) Fisika Dengan Menggunakan Strategi Relating, Experiencing, Applying,
Cooperating, Transferring (REACT) Berbasis Karakter Pada Pokok Bahasan Hukum
Newton”,JWPF, Vol.2, Nomor.1, Februari 2017, hlm. 63-68.
4
SMA dan MA dimaksudkan sebagai sarana untuk melatih para peserta didik
Permendiknas bahwa salah satu poin dari standar isi dalam mencapai fungsi
dalam kehidupan dan sumber daya yang berkualitas akan tercipta jika ilmu
(produk) saja, tetapi proses untuk mendapatkan konsep tersebut juga sangat
7
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
8
Asmawati, Eka Y.S., “Lembar Kerja Siswa (LKS) Menggunakan Model Guided Inquiry
Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis DanPenguasaan Konsep Siswa”, Jurnal
Pendidikan Fisika, Vol. 3, Nomor. 1, 2015, hlm. 2-3.
9
Ardhiamtari, “Pengembangan LKS berbasis keterampilan Proses Sains pada materi hokum
hukum dasar kimia”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran kimia Universitas Lampung, Vol. 4,
Nomor 1, 2015, hlm. 312-323.
5
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sangat berbeda dengan kurikulum yang telah
menyimpulkan.
dilakukan sesuai dengan hakikat sains itu sendiri. Belajar sains bukan hanya
mempelajari fakta, hukum, prinsip dan teori tetapi juga mengalami bagaimana
proses fakta dan prinsip tersebut diperoleh, pembelajaran tidak terfokus pada
10
Husna Mayasari, Syamsurizal, Maison, “Pengembangan LembarKerja Siswa (LKS)
Berbasis Karaktermelalui Pendekatan Saintifik pada MateriFluida Statik untuk Sekolah
MenengahAtas”, Jurnal Edu-Sains, Vol. 4, Nomor. 2, Juli 2015, hlm. 30-36.
6
didik dituntut untuk dapat berpikir lebih kritis untuk membangun pengetahuan
dalam dirinya sendiri dengan berperan aktif dalam proses belajar mengajar.
yang berguna untuk membantu guru menyampaikan pesan dan materi pelajaran
kepada peserta didik secara efektif dan efisien.12 Dengan demikian, untuk
belajar aktif. Bagi peserta didik, media dapat menjadi jembatan untuk berpikir
kritis dan berbuat. media pembelajaran yang sesuai pernyataan tersebut dapat
11
Derlina, “Efek Model Pembelajaran Inquiry Training Berbantuan Media Visual Dan
Kreativitas Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa”, Jurnal Cakrawala Pendidikan, Nomor. 2,
Th. XXXV, hlm. 154.
12
Deni Hardianto, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer”, Jurnal
Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Khusus 2012.
13
Ramli, M.,“Rancangan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”, Jurnal
Tarbiyah Islamiyah, Vol. 5, Nomor. 2, Juli-Desember 2015.
7
Menurut Husna (2015) LKPD bukanlah perangkat yang baru bagi guru
kebanyakan hanya berisi ringkasan dari materi pelajaran atau review dari
pokok bahasan setiap topik yang akan dipelajari peserta didik bahkan sebagian
lagi hanya berisi soal latihan atau pertanyaan-pertanyaan dan tidak melatih
peserta didik untuk melakukan proses penyelidikan. Bentuk LKPD seperti ini
dapat dilihat pada LKPD yang disusun sendiri oleh guru maupun LKPD yang
diperoleh dari penerbit. Dalam hal ini, peserta didik akan terbebani karena
harus menjawab soal-soal yang ada bukan menemukan konsep dari materi,
14
Sherlly Ferdiana Arafah, Bambang Priyono, Saiful Ridlo, “Pengembangan
LKSBerbasis Berpikir Kritis Pada MateriAnimalia”, Unnes Journal of Biology Education, Vol. 1,
Nomor. 2012, hlm. 175-81
15
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007.
16
Husna Mayasari, Syamsurizal, Maison, “Pengembangan LembarKerja Siswa (LKS)
Berbasis Karaktermelalui Pendekatan Saintifik pada MateriFluida Statik untuk Sekolah
MenengahAtas”, Jurnal Edu-Sains, Vol. 4, Nomor. 2, Juli 2015, hlm. 30-36.
8
Adapun menurut Rahayu (2013) Saat ini LKPD yang tersebar di sekolah
hanya berupa materi, soal-soal, dan tidak disesuaikan dengan kondisi peserta
didik. peserta didik hanya dituntut untuk membaca, menghafal, dan menjawab
latihan soal yang ada di dalam LKPD. Adapun lembar kerja peserta didik
dalam bentuk praktikum yang tersedia saat ini penyajiannya sangat singkat
hanya berupa alat dan bahan, cara kerja, dan pertanyaan saja. 17
berfokus kepada guru sebagai informator yang berperan dominan dalam setiap
akan membuat peserta didik menjadi pasif dan bosan serta tidak membangun
pemahaman dan kemampuan berpikir peserta didik karena guru terus menerus
hanya diminta mengerjakan soal-soal latihan. Sedangkan seperti yang kita tahu
hanya menggunakan modul yang berisi materi singkat dan latihan-latihan soal
17
Rahayu, “Pengembangan Worksheet dengan Pendekatan Guided Inquiry pada Pokok
Bahasan Suhu dan Kalor untuk Mengoptimalkan Doman Proses Sains Siswa SMA Kelas X”,
Jurnal Radiasi, Vol. 3, Nomor. 1, 2013, hlm. 78-82
9
LKPD yang digunakan di sekolah hanya berisi ringkasan dari materi pelajaran
atau pokok bahasan setiap topik yang akan dipelajari peserta didik, serta berisi
latihan soal yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan. LKPD jenis ini tidak
karena hanya berisi kumpulan soal yang harus dikerjakan. Dalam hal ini,
peserta didik akan terbebani karena harus menjawab soal-soal yang ada bukan
Kluet Utara, diperoleh keterangan bahwa peserta didik kurang minat dan
pembelajaran juga sangat jarang dilakukan oleh guru. Permasalahan ini sama
dengan hasil observasi peneliti ke sekolah. Adapun hasil respon peserta didik
B. Rumusan Masalah
peserta didik?
C. Tujuan Pengembangan
adalah:
peserta didik.
peserta didik.
D. Spesifikasi Produk
4. Materi yang disajikan dalam LKPD ini adalah materi fisika SMA/MA kelas
6. Uji validasi atau kelayakan produk pengembangan terdiri dari uji kesesuaian
isi materi oleh dosen ahli materi Program Studi Tadris Fisika Universitas
Islam Negeri Mataram dan uji ahli desain dilakukan oleh dosen ahli media
peserta didik kelas XI di SMA yang dilakukan pada uji lapangan dalam
bentuk angket.
8. Uji kefektifan produk pengembangan oleh peserta didik kelas XI IPA SMA
E. Urgensi Pengembangan
belajar secara aktif. Bagi peserta didik, media dapat menjadi jembatan untuk
LKPD sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan aktivitas peserta didik
dalam proses pembelajaran. LKPD yang baik adalah LKPD yang mampu
instruksi. Pada dasarnya LKPD sangat tepat digunakan untuk membuat peserta
didik berpikir lebih dan menjadikan peserta didik bekerja secara mandiri.
Peserta Didik melalui pendekatan saintifik pada mata pelajaran IPA pada
permasalahan pembelajaran.
informasi selain dari guru terkait materi pelajaran, dengan adanya lembar
kerja peserta didik ini selain menjadi penunjang juga dapat melatih peserta
benarnya dan tanpa rekayasa, atau pengaruh dari siapapun dan dilakukan
komprehensif.
peserta didik melalui pendekatan saintifik pada mata pelajaran IPA pada
2. Hanya terfokus pada satu materi saja yaitu materi fluida statis.
4. Subjek uji coba lembar kerja peserta didik terbatas pada peserta didik kelas
XI di SMA/MA
pernyataan responden.
G. Definisi Istilah
Penilitian ini terdiri dari beberapa istilah yang erat keterkaitannya dengan
masalah dalam penelitian, karena itu istilah-istilah itu perlu untuk didefinisikan
2. Lembar Kerja Peserta Didik merupakan bahan ajar cetak berupa lembaran-
lembaran yang berisi materi, ringkasan dan petunjuk atau pedoman yang
mengkomunikasikan.
4. Berpikir kritis dapat diartikan sebagai cara berpikir yang terarah atau
H. Sistematika Pembahasan
1. BAB I: PENDAHULUAN
pengembangan.
16
Dalam kajian pustaka ini dibahas mengenai hasil kajian pustaka yang
.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Penelitian Pengembangan
18
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
19
Sanjaya,Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
17
18
antara lain :
didik.
dan uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk
originalitas.21
20
Sunarto dan Hartono, B. A. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
21
Santyasa, I W. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul.
Makalah disajikan dalam Pelatihan bagi para guru TK, SD, SMP,SMA, dan SMK di Kecamatan
Nusa Penida Kabupaten Klungkung tanggal 12-14 Januari 2009.
19
Akhir-akhir ini sebutan untuk LKS beralih menjadi LKPD (Lembar Kerja
pandangan pendidikan tentang guru dan peserta didik. Jika dulu guru adalah
agar peserta didik aktif dan pembelajaran berpusat kepada peserta didik itu
sendiri. Pada intinya peserta didik sekarang lebih sebagai peserta dalam
belajar sehingga istilah sekarang adalah guru lebih dianggap pendidik dan
peserta didik adalah peserta didik. Dilihat lagi aspek komponennya, ciri-ciri,
Prastowo (2011: 204) menjelaskan bahwa LKPD adalah suatu materi ajar
LKPD ini peserta didik mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang
arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan, pada saat
bersamaan, peserta didik diberi materi dan tugas yang berkaitan dengan
merupakan media bahan ajar yang dibuat sedemikian rupa yang di dalamnya
22
Prastowo, A. 2011. Pandauan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva
Press
20
berisi materi, ringkasan, dan tugas untuk latihan yang di sertai dengan
kesimpulan.24
23
Trianto. 2010. Perangkat Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
24
Suyanto, S., Paidi, dan Wilujeng, I. Lembar Kerja Siswa (LKS). Makalah disajikan
dalam Pembekalan guru daerah terdepan, terluar, dan tertinggal di Akademi Angkatan Udara
Yogyakarta tanggal 26 November-6 Desember 2011.
21
kriteria media grafis sebagai media visual untuk menarik perhatian peserta
didik dan pemilihan materi serta pertanyaan sebagai stimulus yang efisien
dan efektif.25
belajar. Peran LKPD dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat untuk
memberikan pengetahuan.26
25
Yasir, M., Susantini, E., dan Isnawati. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks)
Berbasis Strategi Belajar Metakognitif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pewarisan Sifat Manusia. Jurnal Bioedu. 2(1), 2013, hlm. 77-83.
26
Purwoko, Prida. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Lembar Kerja Siswa.
http://pridapurwoko.blogspot.com/. Diakses pada 1 Oktober 2020.
22
sebagai berikut:
disajikan
keterampilan proses.
pembelajaran.
27
Hidayat, Rahmat. 2013. Pengembangan lembar kerja siswa beracuan pendekatan
penemuan terbimbing pada meteri segitiga untuk siswa kelas VII SMP.
23
mencari tahu tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah
1. Fungsi
b. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
2. Tujuan
3. Manfaat
pembelajaran.
pendekatan yang ada pada siklus belajar yang dibuat mulai dari kegiatan
pembelajaran materi secara utuh dan panduan yang ada dalam LKPD dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
28
Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva
Press.
25
peserta didik dan lebih menuntut keaktifan proses belajar peserta didik bila
Selain itu, dijelaskan juga evaluasi LKPD secara umum, yaitu (1)
kriteria standar, (5) batasan waktu yang telah ditetapkan, (6) kunci
jawaban/penyelesaian.30
3. Pendekatan Saintifik
29
Setiono, Budi. 2011. Pengembangan Alat Perekam Getaran Sebagai Media
Pembelajaran Konsep Getaran. Bandar Lampung: Universitas lampung
30
Damayanti, D. S., Ngazizah, N., dan Setyadi, E. Pengembangan Lembar Kerja Siswa
(LKS) dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik pada Materi Listrik Dinamis SMA Negeri 3 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran
2012/2013. Jurnal Radiasi. 3(1), 2013, hlm. 58-62.
26
pengamatan, bukan sekedar diberikan oleh guru. Tujuan dari pendekatan ini
berikut:
31
Fadillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,
SMP/MTs, & SMA/MA.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
32
Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saentifik Kurikulum 2913. Yogyakarta:
Gava Media.
33
Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
27
perkembangan.
peserta didik.
dalam komunikasi
34
M. Hosnan, 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21,
Bogor: Ghalia Indonesia
35
Ibid., hlm. 37
28
hipotesis. Hasil belajar dari kegiatan menanya adalah peserta didik dapat
36
Ibid., hlm. 37
29
lain. Hasil belajar dari kegiatan mengumpulkan data adalah peserta didik
antara data yang telah diolahnya dengan teori yang ada sehingga dapat
wawasan pengetahuannya.
ditujukan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan. Hasil
hipotesis.37
37
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
30
4. Berpikir kritis
yang betujuan untuk membuat keputusan yang masuk akal mengenai apa
antara berpikir kritis dan berpikir logis, dimana berpikir kritis itu dilakukan
membuat kesimpulan.
yaitu:40
38
D.I. Yulianti, “Pembelajaran Fisika Berbasis Hands on Activies Untuk Menumbuhkan
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP”, Jurnal Pendidikan
Fisika Indonesia, ISSN: 1693-1246, Januari 2011, h. 24
39
Siti Zubaidah, “Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat
Dikembangkan melalui Pembelajaran Sains”, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Sains
2010 dengan Tema “Optimalisasi Sains Untuk Memberdayakan Manusia” di Pascasarjana
Universitas Negeri Surabaya, 16 Januari 2010, h. 2
40
Mahanal. Susriyanti. Dkk, Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan
Strategi Kooperatiif Model STAD pada Mata Pelajaran Sains untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis, (Malang: Jurnal penelitian UM. 2008)
31
nyata.
41
Restu, Hanindita, “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan Problem
Based Learning”, Jurnal Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY, ISBN.
978-602-73403-0-5, 2015, h. 602
32
observasi.
mengidentifikasi asumsi
berikut.42
42
Siti Zubaidah, “Berpikir Kritis: Kamampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat
Dikembangkan Melalui Pembelajaran Sains”, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Sains
33
soal fisika adalah fokus tentang apa masalahnya, apa yang diketahui dan
c. Menarik kesimpulan(Inference).
atau pendepatan
5. Fluida Statis
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Jadi termasuk zat cair dan gas.
perubahan bentuk ketika ditekan disebut Fluida. Dalam fluida statis ini
a. Massa Jenis
Salah satu sifat yang paling penting dari suatu bahan adalah
volume benda. Massa jenis merupakan sifat khas dari suatu zat murni.
Benda-benda yang terbuat dari unsur murni, seperti emas murni bisa
memiliki berbagai ukuran atau massa tetapi massa jenis akan sama untuk
seluruhnya.
b. Tekanan
apabila gaya (F) dipahami bekerja tegak lurus terhadap permukaan luas
persamaan:
P=
Dimana:
P = Tekanan (N/ )
1 N/ = 1 Pa
36
1 bar = Pa
pada pisau dan paku. Ujung paku dibuat runcing dan pisau dibuat tajam
c. Tekanan Hidrostatis
Tekanan yang berlaku pada zat cair dalam keadaan diam adalah
berikut.
yang dilakukan zat cair pada alas kotak disebabkan oleh berat zat cair di
atasnya. Gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu
tertarik kebawah, semakin tinggi zat cair dalam wadah, semakinberat zat
37
cair tersebut, sehingga semakin besar juga tekanan zat cair pada dasar
P= =
P= =
P = ρ. g. h
dengan:
h = Kedalaman (m)
P= + ρgh
dengan:
Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa tekanan di dalam zat cair
kedalamanya.
= = ρ. g. h
massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U. Zat cair yang sudah
. g. = . g.
. = .
39
ketinggian diatur sedemikian rupa sehingga tekanan zat cair pada infus
e. Hukum Pascal
Berdasarkan hukum ini diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil
maka zat cair menekan ke atas dengan gaya A1. Tekanan ini akan
= ,
40
dengan:
= luas penghisap 1 ( )
= luas penghisap 2 ( )
= diameter ( )
mobil.
f. Hukum Archiemedes
oleh benda apabila berada dalam fluida. Misalnya batu terasa lebih ringan
dalam air sesungguhnya tetap, tetapi air melakukan gaya yang arahnya
keatas. Hal ini menyebabkan berat batur berkurang sehingga batu terasa
lebih ringan.
dengan hukum archiemedes yang berbunyi, " gaya apung yang bekerja
fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut ".
41
= –
Fa = . .g
dimana:
= gaya archiemedes
1) Mengapung
.g ˂ .g.
.g. ˂ .g.
2) Melayang
.g = .g.
42
.g. = .g.
3) Tenggelam
.g˃ .g.
.g. ˃ .g.
43
Bambang, Haryadi. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
43
Dari judul di atas, penulis dapat kaitkan beberapa karya ilmiah yang
penjiplakan, beberapa skripsi yang memiliki tema mirip dengan tema ini,
antara lain:
SMA”. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan lembar
kerja siswa (LKS) dalam mata pelajaran fisika yang dapat digunakan untuk
melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill) Siswa
SMA. Hasil validasi menyatakan bahwa LKS yang dikembangkan sudah layak
secara materi, media dan pembelajaran dengan skala penilaian rata-rata di atas
Dick and Carey untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (High Order
Berbasis POE dan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa pada Topik Fluida
dapat, seluruh indikator memperoleh hasil validasi ahli dengan kategori sangat
dan keterampilan praktek siswa dengan model perkembangan Dick and Carey
C. Kerangka Berpikir
sederet kompetensi teori dan konsep fisika yang telah dijabarkan dalam Standar
22 tahun 2007 tentang Standar Isi dan nomor 23 tahun 2007 tentang Standar
standar isi menyatakan bahwa fungsi dan tujuan mata pelajaran fisika di SMA
dan MA adalah agar peserta didik memiliki kemampuan, salah satunya adalah:
yaitu tidak mudah percaya tanpa ada dukungan hasil observasi empiris, dapat
tertulis.
46
mendorong dan menginspirasi siswa berfikir kritis, analisis, dan tepat dalam
materi pembelajaran.
bersifat teacher center. Hal ini mengakibatkan pola belajar peserta didik
didik melalui kegiatan penemuan dan analisis akan dapatbertahan lebih lama
Fakta
dilapangann
A. Model Pengembangan
B. Prosedur Pengembangan
1. Analisis kebutuhan
44
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
47
48
pengembangan produk.
2. Desain produk
Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah merancang prototipe awal
materi dalam LKPD dan bentuk visualisasi yang akan digunakan sedangkan
3. Pengembangan produk
Pada tahap ini mulai dibuat bentuk awal media pembelajaran LKPD
LKPD yang akan dikembangkan. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini
4. Revisi produk
dosen pembimbing dan validator terkait semua aspek yang terdapat dalam
hasil validasi dan saran-saran atau masukan, baik aspek isi atau materi,
aspek penyajian, maupun aspek tampilan dari tim ahli sebagai validator.
49
di kelas
6. Revisi Akhir
pengembangan, dimana tujuan dari uji coba produk ini adalah untuk
a. Uji ahli atau uji validasi produk, dimna uji ahli atau uji validasi produk
ini dilakukan oleh ahli media dan ahli materi pada bidangnya. Uji coba
45
Muji, “pengembangan perngkat pembelajaran keterampilan membaca model pembelajaran
kontekstual”, Vol. 3, No 2, November 2014, hlm. 3.
50
b. Uji coba praktisi lapangan, dalam uji coba ini produk diuji oleh guru mata
kecil yang terlepas dalam pengamatan ahli validasi produk sehingga dapat
c. Uji coba lapangan, adalah uji coba kepada peserta didik sasaran pengguna
untuk ahli media dan ahli materi adalah dosen Fakultas Tarbiyah dan
keguruan Universitas Islam Negeri Mataram dan guru bidang studi fisika.
sedangkan subjek uji coba produk atau sasaran pengguna produk adalah
3. Jenis Data
Data yang akan dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini adalah
yang sudah dilakukan yang berisi masukan dari tiap-tiap ahli dan juga hasil
peneliti mengenai tanggapan dan penilaian dari ahli materi, dan ahli media
terhadap media yang telah dibuat, disertai pula dengan respon peserta didik
oleh ahli yang biasa disebut dengan penilaian ahli sehingga diperoleh alat
teknik analisis data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang
meliputi 3 tahapan46:
a. Reduksi Data
pada data yang penting, dan mencari tema pola datanya. Pada tahap ini
peneliti menyeleksi setiap data yang masuk dari hasil observasi kemudian
1) Tabulasi data
46
Fery Romadhoni, “Pola Komonikasi Di Kalangan Pecandu Game Let’s Rich Di Komonitas
Xlite Tenggorang”, Vol. 5, No 1, 2017, hlm. 245.
52
Skor Kriteria
1 Tidak valid
2 Kurang valid
3 Valid
4 Sangat valid
2) Lembar validasi
P= × 100 %
menggunakan rumus:
P= × 100 %
P= × 100 %
menggunakan rumus:
P= × 100 %
P= × 100 %
b. Penyajian Data
c. Penarikan Kesimpulan
bawah:
Reduksi data
Kesimpulan/verifikasi
lembar kerja peserta didik fisika melalui pendekatan saintifik pada materi fluida
pegembangan borg and gall. Adapun deskripsi data hasil pengembangan untuk
1. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis kebutuhan peserta didik di kelas
minat, merasa bosan dalam pembelajaran fisika dan kurang memahami dalam
itu, guru juga hanya menggunakan lembar kerja peserta didik yang ada di buku
peserta didik berbasis pendekatan saintifik pada materi fluida statis untuk
membantu guru dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan minat serta
2. Desain Produk
yang meliputi dua bagian yaitu menyusun sistematika LKS dan instrumen
penelitian.
54
55
penyajian materi dalam LKPD dan bentuk visualisasi yang akan digunakan.
Dalam hal ini beberapa komponen yang menjadi perhatian yaitu judul
penyebab fenomena
dan kejadian, serta 3.3.4 Menyebutkan
menerapkan hukum utama
pengetahuan hidrostatis
prosedural pada
bidang kajian yang 3.3.5 Menjelaskan bunyi
spesifik sesuai dengan hukum pascal
bakat dan minatnya
untuk memecahkan 3.3.6 Merumuskan
masalah hukum pascal
3.3.9 Menyebutkan
penerapan hukum
Archimedes dalam
kehidupan sehari-
hari
kelayakan lembar kerja peserta didik oleh ahli media, lembar penilaian oleh
ahli materi, lembar angket respon peserta didik, lembar penilaian rencana
proses pembelajaran (rpp) serta lembar penilaian soal berpikir kritis. Adapun
ahli yang sama yang ahli pada bidangnya. instrument penilaian ini
penilaian yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju.
dalam kategori berpikir kritis atau tidak. Lembar penilaian kelayakan soal
3. Pengembangan
tindakan lanjutan dari rancangan pada tahap sebelumnya yakni pada tahap
desain. Tahap ini memiliki tujuan untuk menghasilkan LKPD yang akan
kompetensi inti dan kompetensi dasar pada mata pelajaran IPA fisika yang
c. Menata materi
d. Memilih gambar
60
e. Menyusun LKPD
4. Revisi produk
terlebih dahulu kepada dosen pembimbing terkait semua aspek yang terdapat
dalam LKPD yang dikembangkan. Revisi produk ini dilakukan kurang lebih 3
kali sebelum akhirnya dilakukan validasi kepada dosen ahli. Pada dosen
63
validasi pun dilakukan revisi terhadap beberapa point yang dianggap belum
pembelajaran di kelas.
6. Revisi
dan Ibu Nurkhasanah M. Sc. Penilaian produk dalam hal ini dinilai dari
dalam penyajian materi. Adapun hasil dari validasi ahli materi dapat dilihat
Nurkhasanah M. Sc. Penilaian produk dalam hal ini dinilai dari indikator
ukuran bahan ajar, desain sampul, dan desain LKPD. Adapun hasil dari
Ketertarikan Materi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Skor 77 76 74 67 79 79 70 76 71 82 81 81
66
∑Rata 91,2%
perlakuan produk. Adapun soal tes yang akan diberikan terlebih dahulu
divalidasi untuk mengetahui apakah soal sudah valid atau tidak. Adapun
Penilaian (%)
3 75 Valid
7 75 Valid
B. Analisis Data
peserta didik berupa soal essay dengan jumlah 10 butir soal. Adapun data
hasil pretest dan posttest peserta didik kelas XI IPA SMA 10 Mataram
13 R13 35 95
14 R14 20 80
15 R15 15 80
16 R16 0 85
17 R17 20 80
18 R18 42,5 92,5
19 R19 10 80
20 R20 52,5 97,5
21 R21 32,5 87,5
Jumlah 512,5 1782,5
Rata-Rata 24,40 84,88
2. Uji N-Gain
tersebut diperoleh dari skor pretest dan posttest dalam bentuk gain score
G=
sebagai berikut:
69
g ˃ 0,7 Tinggi
g ˂ 0,3 Rendah
Berikut hasil perhitungan N-Gain score peserta didik kelas XII SMA
Keterangan:
C : Menyimpulkan
C. Revisi Produk
masukan dan saran serta perbaikan dari dosen pembimbing maupun dosen
ahli validasi yang menilai. LKPD pada tahap awal masih memiliki
kekurangan dan kelemahan dari beberapa aspek seperti dari aspek materi yang
menyarankan untuk memperbaiki tata letak tiap gambar agar terlihat lebih
untuk diganti.
bagian kata pengantar, daftar isi, peta konsep dan petunjuk pengunaan LKPD
dengan alasan tidak perlu dengan hal tersebut karena kesannya akan sama
seperti LKPD yang dijual dipasaran dan supaya LKPD yang dikembangkan
kompetensi dan kompetensi dasar serta memperbaiki desain agar lebih terlihat
rapi dan menarik. Berikut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
control soal dan latihan pada setiap materi. Saran perbaikan yang diberikan
contoh soal dan latihan karena hal tersebut akan sama saja dengan LKPD
yang biasanya dipasaran. Perbaikan juga disarankan oleh dosen ahli untuk
perbaikan untuk lebih teliti dalam menuliskan symbol fisika karena terdapat
setiap persamaan yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini:
terdapat dalam LKPD sebagai acuan nantinya. Adapun saran dari dosen
diganti menggunakan Bahasa Indonesia agar peserta didik lebih mudah paham
D. Pembahasan
76
baik dikalangan sekolah, sedikit banyak yang tidak senang dengan pelajaran
menarik, membosankan dan sebagainya. Hal ini terjadi karena dalam proses
kesediaan buku teks serta penggunaan bahan ajar yang kurang sesuai dengan
fluida statis SMA kelas XI yang sesuai dengan kurikulum 2013 untuk
menarik dan sesuai dengan kurikulum 2013. Pada tahap desain dilakukan
buku dan referensi, menata materi, memilih gambar dan yang terakhir
kepada dosen pembimbing maupun dosen ahli. Tahap yang terakhir yakni uji
masukan atau saran dari berbagai pihak. Berdasarkan arahan atau masukan
dari validator dan hasil dari respon peserta didik membuat media
90
85
80
75
NILAI
KELAYAKAN ISI 83.75
KELAYAKAN PENYAJIAN 89.28
KEBAHASAAN 80.35
yang diberikan dosen ahli untuk aspek isi materi, aspek penyajian
rata rata sebesar 84,37%. Berdasarkan hal tersebut LKPD dari aspek
Persentase % Keterangan
0-20 Sangat Lemah
21-40 Lemah
41-60 Cukup
61-80 Layak
81-100 Sangat Layak
47
Suharsimi Arikunto, Dasar dasar evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara 2012) hlm.
298-299
79
90
88
86
84
82
80
UKURAN DESAIN DESAIN
BAHAN SAMPUL LKS
AJAR
Series1 87.5 83.33 88.64
yang diberikan dosen ahli media untuk aspek ukuran bahan, aspek
valid dengan nilai rata rata sebesar 87,5%. Berdasarkan hal tersebut
2. Kemenarikan LKPD
Adapun data respon anget peserta didik dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
80
98
96
94
92
90
88
86
84
82
ASPEK ASPEK MATERI ASPEK BAHASA
KETERTARIKAN
Series1 87.5 89.28 96.82
penilaian yang peserta didik memberikan respon yang sangat baik dari 3
dikategorikan sangat valid dengan nilai rata rata sebesar 87,5%. Respon
peserta didik terhadap LKPD dari aspek materi dikategorikan sangat valid
dengan nilai rata rata sebesar 89,28%. Respon peserta didik terhadap
LKPD dari aspek bahasa dikategorikan sangat valid dengan nilai rata rata
sebesar 96,82%. Dalam lembar angket yang diisi peserta didik untuk
LKPD dikategorikan sangat layak dan peserta didik sangat tertarik dengan
Keefektifan LKPD ditentukan dari hasil tes pada kegiatan uji coba
lapangan, dimana tes diberikan 2 kali yakni sebelum (pretest) dan sesudah
dijadikan acuan apakah produk efektif atau tidak untuk digunakan. Berikut
disajikan gambar hasil pretest dan posttest peserta didik dibawah ini:
100
80
60
rata rata
40
20
0
Pretest Posttest
rata rata 24.4 84.88
perbedaan yang sangat signifikan antara hasil pretest dan postest, yang
dapat dilihat dari nilai maksimal yang diperoleh pada pretest dan postest.
didik sebesar 97,5. Selain itu pada gambar 4.10 disajikan grafik perolehan
nilai rata rata pretest dan postest, pada grafik tersebut di atas terlihat jelas
perolehan nilai rata rata pretest sebesar 24,4% sedangkan nilai rata rata
postest sebesar 84,88%. Selain itu perolehan nilai uji N-Gain sebesar 0,8
Penelitian yang relavan juga dengan penelitian ini dengan hasil yang
hampir sama yaitu penelitian dari Dian Ayu C. T, Yushardi dan Bambang
Supriyadi (2019) dengan rata rata pretes yaitu 46,9% dan postest sebesar
78,8%. 48
48
Timur, Dia Ayu C., Yushardi dan Bambang Supriyadi. 2019. Pegembangan Lembar
Kerja Siswa Berbasis Scientific Approach Berbantuan Virtual Laboratory untuk Melatih
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol.8 (2). hal.73-79
83
kritis peserta didik. Aspek kemampuan berpikir kritis yang teliti dalam
30.16% 44.44%
18.15%
Selain itu, guru jarang memberikan efek lanjutan ketika peserta didik
atau pendapat dalam pembelajaran. Dari pihak peserta didik terjadi karena
84
Menurut Innabi (2003) dalam Wijayanti dan Suparman (2018), hal ini
49
Sugiyanto, R. 2009. Penerapan Metode Bertanya Dalam Kegiatan Praktek Lapangan
Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Mahasiswa. Jurnal Geografi. Vol.6
(2). Hal. 80-90
50
Wijayanti, D.D., Suparman. 2018. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X
SMK Diponegoro Depok Yogyakarta Materi System Persamaan Linier Dua Variable (SPLDV).
Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika,” Integrasi Budaya,
Psikologi, dan Teknologi dalam Membangun Pendidikan Karakter Melalui Matematika dan
Pembelajarannya”. Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo, Ruang
Seminar UMP, Sabtu 12 Mei 2018.
85
92.06% 100%
74.10%
74,10% dengan kategori tinggi. Dalam hal ini peserta didik sudah mampu
dengan kritis. Peserta didik juga sudah kritis dalam mencari informasi
kategori sangat tinggi. Dengan hal tersebut berarti peserta didik sudah
signifikan dari nilai pretes dan posttest dimana aspek KBK memberikan
mendapat respon yang sangat baik dari guru maupun peserta didik.
berpikir yang teliti. Penelitian Septi Murni Khasanah dan Imam Supardi
52
Khasanah, Septi Murni dan Imam Supardi. 2019. Pengembangan LKPD Berbasis
Pendekatan Saintifik untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Inovasi Pembelajaran
Fisika. Vol.8 (3). hal. 799-803.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
saintifik untuk melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik SMA pada
materi fluida statis pada ahli materi termasuk ke dalam kategori sangat
valid dengan persentase 84,46%. Pada ahli media termasuk dalam kategori
kritis peserta didik SMA pada materi fluida statis kemenarikan dan
SMA pada materi fluida statis diperoleh peningkatan pada nilai pretest dan
selisih N-Gain sebesar 0,8 yang termasuk dalam kategori tinggi. Selain itu
peningkatan dari pretest dan posttest dengan pesentase rata-rata 30,91% dan
88,72%.
87
88
B. Saran
didik SMA pada materi fluida statis ini peneliti mengharapkan dapat
membantu guru dan juga peserta didik dalam proses belajar mengajar.
melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik SMA pada materi fluida
statis yang peneliti rancang ini efektif dalam melatih peserta didik berpikir
melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik SMA pada materi fluida
DAFTAR PUSTAKA
Asmawati, Eka Y.S., “Lembar Kerja Siswa (LKS) Menggunakan Model Guided
Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
DanPenguasaan Konsep Siswa”. Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3, Nomor.
1, 2015.
Bambang, Haryadi. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Prastowo, A., Pandauan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva
Press, 2011.
Siti Zubaidah, “Berpikir Kritis: Kamampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat
Dikembangkan Melalui Pembelajaran Sains”, Makalah disampaikan pada
Seminar Nasional Sains 2010 dengan Tema “Optimalisasi Sains Untuk
Memberdayakan Manusia” di Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya,
16 januari 2010.
Sunarto dan Hartono, B. A., Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta,
2008.
Suyanto, S., Paidi, dan Wilujeng, Lembar Kerja Siswa (LKS). Yogyakarta tanggal
26 November 6 Desember 2011.
Timur, Dia Ayu C., Yushardi dan Bambang Supriyadi. 2019. Pegembangan
Lembar Kerja Siswa Berbasis Scientific Approach Berbantuan Virtual
Laboratory untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di SMA.
Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol.8 (2).
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007.
Ulfah Larasati Zahro, Vina Serevina dan I Made Astra, “Pengembangan Lembar
Kerja Siswa (LKS) Fisika Dengan Menggunakan Strategi Relating,
Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) Berbasis
Karakter Pada Pokok Bahasan Hukum Newton”. JWPF. Vol.2, Nomor.1,
Februari 2017.
Yasir, M., Susantini, E., dan Isnawati, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks)
Berbasis Strategi Belajar Metakognitif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pewarisan Sifat Manusia”. Jurnal Bioedu. Vol (2)
Nomor 1, tahun 2013.
93
LAMPIRAN-LAMPIRAN
94
95
96
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175