Oleh:
Afina Muharani Syaftriani, S.Kep., Ns., M.Kep
POKOK BAHASAN
Anamnesa Sistem Endokrin
Pemeriksaan Fisik: Dehidrasi, Overload
Cairan/Edema
Masalah Keperawatan Sistem Endokrin
LANJUTAN...
Perubahan fungsi seksual
endokrin
Kaji adanya nausea, muntah, nyeri abdomen, perubahan berat
PEMERIKSAAN FISIK
Perubahan tekstur kulit (gangguan tiroid)
graves)
Perubahan fisik seperti muncul rambut di wajah wanita, moon
LANJUTAN...
Pemeriksaan fisik umum
sedang dan ringan) dan sekaligus amati bentuk dan proporsi tubuh
√ Pada pemeriksaan wajah, fokuskan pada abnormalitas struktur,
bentuk dan ekspresi wajah seperti bentuk dahi, rahang dan bibir
√ Pada mata amati adanya odem periorbita dan exophtalmus serta
(goiter) atau tidak, cek goiter bergerak ketika menelan/ tidak (unutk
lebih meyakinkan pembesaran kelenjar tiroid perlu melakukan palpasi).
√ Amati adanya distensi atau bendungan pada vena jugularis yang dapat
pada kulit leher, lanjutkan dengan memeriksa lokasi yang lain di tubuh
sekaligus. Infeksi jamur, penyembuhan luka yang lama, bersisik dan
petechie lebih (sering dijumpai pada klien dengan hiperfungsi
adrenokortikal)
√ Amati bentuk dan ukuran dada. Pergerakan dan simetris tidaknya. Amati
Perkusi
√ Bagian atas manubrium dari satu sisi ke sisi lainnya. Perubahan dari
ukuran tulang akan bertambah besar dan panjang. Pada akromegali akan
dijumpai tulang perifer yang bertambah ukurannya ke samping
Ct scan otak melihat kemungkinan adanya tumor pada hipofise atau
hipotalamus
Pemeriksaan darah dan urin kadar growth hormone, kadar tiroid
dalam urine.
Stimulasi tes mengevaluasi dan mendeteksi hipofungsi
adrenal
ANAMNESA SISTEM ENDOKRIN
Darah
Pemeriksaan laboratorium biasanya mengukur kadar hormon dalam
cairan tubuh, gejala sisa dari hormon ataupun gejala sisa dari
proses yang menyebabkan kelainan hormon
Level hormon dalam darah
ginjal
Memeriksa hormon metabolisme (contoh tidak adanya katekolamin
Prosedur:
Tentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh. Cairan yang masuk ke
dalam tubuh melalui air minum, air dalam makanan, air hasil oksidasi
(metabolisme), dan cairan intravena
Tentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien. Cairan yang keluar dari
tubuh terdiri atas urine, insensible water loss (IWL), feses dan muntah
Tentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus:
Balance cairan = Intake – Output
PEMERIKSAAN FISIK:
DEHIDRASI, OVERLOAD
CAIRAN/EDEMA
Hal yang perlu diperhatikan:
Intake dan Output Normal
kering
Kardiovaskuler hematokrit meningkat, tekanan nadi menyempit,
longitudinal di lidah)
Susunan saraf pusat konfusi dan disorientasi
PEMERIKSAAN FISIK:
DEHIDRASI, OVERLOAD
CAIRAN/EDEMA
Temuan Fisik Dehidrasi
Ringan Sedang Berat
Kesadaran Alert Letargi Obtunded
CRT 2 detik 2-4 detik > 4 detik, kulit
dingin
Membran Mukosa Normal Kering Kering retak
HR (Heart Rate) Agak meningkat Meningkat Sangat meningkat
Pulse Normal, penuh Tready Lemah, tidak dapat
dipalpasi
Defisit nutrisi
Gangguan integritas kulit
Perfusi perifer tidak efektif
Intoleransi aktivitas
Risiko infeksi
Risiko hipovolemia
INTERVENSI KEPERAWATAN GANGGUAN
SISTEM ENDOKRIN
INTERVENSI KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
1. Defisit nutrisi b/d peningkatan kebutuhan metabolisme Tujuan: 1. Identifikasi status
Definisi: Setelah dilakukan intervensi maka nutrisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan diharapkan status nutrisi dapat 2. Identifikasi
metabolisme membaik kebutuhan kalori
Faktor yang berhubungan: Kriteria Hasil: dan jenis nutrien
- Ketidakmampuan menelan makanan - Porsi makan yang dihabiskan 3. Monitor asupan
- Ketidakmampuan mencerna makanan cukup meningkat makanan
- Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient - Pengetahuan tentang pilihan 4. Monitor berat
- Peningkatan kebutuhan metabolisme makanan yang sehat badan
- Factor ekonomi - Pengetahuan tentang pilihan 5. Monitor adanya
- Factor psikologis minuman yang sehat mual dan muntah
Batasan karakteristik: - Perasaan cepat kenyang 6. Ajarkan diet yang
Tanda mayor: menurun diprogramkan
- Berat badan menurun 10 % - Berat badan cukup membaik 7. Kolaborasi
Tanda minor: - Indeks massa tubuh cukup pemberian medikasi
- Cepat kenyang, Nyeri abdomen, Nafsu makan membaik sebelum makan
menurun, Otot pengunyah lemah, Otot menelan - Nafsu makan membaik (misal, pereda nyeri,
lemah, Membran mukosa pucat, Sariawan antiemetik) jika
perlu
INTERVENSI KEPERAWATAN
GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
INTERVENSI KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA
INTERVENSI
HASIL
2. Gangguan integritas jaringan/ kulit b/d neuropati perifer Tujuan: 1. Monitor karakteristik
Definisi: Setelah dilakukan luka (mis. drainase,
Kerusakan kulit pada bagian dermis atau epidermis intervensi keperawatan warna, ukuran, bau)
Faktor yang berhubungan: maka diharapkan 2. Monitor tanda-tanda
- Perubahan sirkulasi integritas kulit dan infeksi
- Perubahan status nutrisi jaringan dapat 3. Lakukan perawatan
- Kekurangan/kelebihan volume cairan meningkat luka
- Penurunan mobilitas Kriteria Hasil: 4. Lakukan pembalutan
- Suhu lingkungan yang ekstrem - Perfusi jaringan luka sesuai kondisi
- Faktor mekanis (mis. Penekanan pada tonjolan tulang, gesekan) atau factor cukup meningkat luka
elektrik (elektrodiatermi, energy listrik, berteganggan tinggi) - Kerusakan jaringan 5. Kolaborasi pemberian
- Kelembapan menurun antibiotik, jika perlu
- Proses penuaan - Kerusakan lapisan
- Neuropati perifer kulit menurun
- Perubahan pigmentasi - Nyeri, perdarahan,
- Kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan/melindungi integritas kemerahan,
jaringan hematoma menurun
Batasan Karakteristik: - Nekrosis menurun
Tanda Mayor: - Sensasi dan tekstur
- Kerusakan jaringan/lapisan kulit membaik
Tanda Minor:
- Nyeri, Perdarahan, Kemerahan, Hematoma
INTERVENSI KEPERAWATAN
GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
INTERVENSI KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO
KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
3. Perfusi perifer Tujuan: 1. Periksa sirkulasi perfier (misal, nadi
tidak efektif b/d Setelah silakukan intervensi perifer, edema, pengisian kapiler, warna,
hiperglikemia keperawatan maka diharapkan perfusi suhu, ankle-brachial index)
perifer dapat meningkat 2. Identifikasi faktor risiko gangguan
Kriteria Hasil: sirkulasi (misal, diabetes, perokok, orang
- Denyut nadi perifer meningkat tua, hipertensi dan kadar kolestrol tinggi)
- Sensasi meningkat 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri atau
- Penyembuhan luka menigkat bengkak pada ekstremitas
- Warna kulit pucat menurun 4. Hindari pengukuran darah pada
- Nekrosis menurun ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
- Pengisian kapiler cukup membaik 5. Informasikan tanda gejala darurat yang
- Turgor kulit cukup membaik harus dilaporkan (misal, rasa sakit yang
- Tekanan darah cukup membaik tidak hilang saat istirahat, luka tidak
sembuh, hilangnya rasa)
INTERVENSI KEPERAWATAN
GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
INTERVENSI KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO
KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
Rumus Brocca adalah cara untuk mengetahui berat badan ideal, yaitu
sebagai berikut:
Berat Badan Ideal (kg) = [tinggi badan (cm) – 100] – [10% (tinggi
badan – 100)
Hasil:
Bila berat badannya < 80%, dikategorikan sebagai kurus.