Anda di halaman 1dari 80

ANATOMI DAN FISIOLOGI

KELENJAR ENDOKRIN

By: Ns. Jon Hafan Sutawardana, M.Kep., Sp.Kep.MB


KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN:
Mampu memahami letakan anatomi sistem endokrin
Mampu menyebutkan macam-macam kelenjar endokrin dalam
tubuh manusia
Mampu memahami fungsi fisiologis dari kelenjar endokrin
Mampu menggambarkan bagaimana hipotalamus
mempengaruhi kelenjar endokrin mengeluarkan hormon ke sel
target
Mampu menjelaskan mekanisme hormon dalam tubuh
ANATOMY OF PITUITARY GLAND
Ukuran Dan Lokasi
Kelenjar hipofisis adalah organ
berbentuk oval, sebesar kacang
dengan berat sekitar 0,5 gram.

Melekat pada bagian dasar


hipotalamus otak pada batang
(Infundibulum)

Terletak pada lekukan berbentuk


pelana di tulang sfenoid (sel
tursika) dan terbungkus dalam
perpanjangan durameter.
PEMBAGIAN KELENJAR HIPOFISIS
a. Lobus anterior
(adenohipofisis) terdiri
dari pars distalis, pars
tuberalis dan pars
intermedia.

b. Lobus Posterior
(Neurohipofisis) terdiri
dari pars nervosa dan
infundibulum.
LOBUS ANTERIOR
1. Pars distalis merupakan
tonjolan lobus anterior
2. Pars tuberalis: pada
manusia tereduksi menjadi
lempeng tipis sel-sel epitel
pada bagian superior pars
distalis.
3. Pars Intermedia,
bersebelahan dengan pars
distalis, sangat jelas pada
janin tetapi tereduksi setelah
dewasa
LOBUS POSTERIOR
1. Pars nervosa terhubung
dengan hipotalamus otak.
Bagian ini mengandung
ujung akson dari neuron
neurosekretori hipotalamus
dan sel-sel seperti sel
neuroglia yang dipercaya
tidak memiliki fungsi
sekretori
2. Infundibulum (batang saraf)
menghubungkan
neurohipofisis dengan otak.
BAGAIMANA HIPOTALAMUS MEMPENGARUHI
KELENJAR ENDOKRIN?
Bagaimana hipotalamus mempengaruhi kelenjar endokrin?
HIPOTHALAMUS

Sekresi Hormon Sekresi


RH (Releasing Hormone)
IH (Inhibitory Hormone)

Tractus Hypothalamico Hypothalamic Hypophyseal


Hypophysialis Portal Vessels

Hipofisis Posterior Hipofisis Anterior

Hormon Disimpan Produksi Hormon


NEGATIVE FEEDBECK MECHANISM

Hipotalamus
IH RH
Adenohipofisis
_ Tropic Hormone +

Target Gland

Target Gland Hormone

POSITIF FEEDBACK MECHANISM

Pada proses kelahiran bayi


NEGATIVE FEEDBACK MECHANISM
POSITIF FEEDBACK MECHANISM
FUNGSI SISTEM ENDOKRIN
Mengendalikan proses pergerakan dan
keseimbangan fisiologis
Meliputi semua jaringan/kelenjar yang mensekresi
hormon masuk ke dalam darah
Sekresi sebagian besar hormon diatur oleh sistem
umpan balik negatif
Jumlah reseptor untuk sebuah hormon spesifik dapat
diubah untuk memenuhi kebutuhan tubuh
SISTEM KOMUNIKASI TUBUH

Mengintegrasikan stimulus dan respon terhadap


perubahan lingkungan external dan internal
Melalui :
Sistem Saraf
Melalui jaringan-jaringan
Menggunakan network
Cepat
Sistem Hormonal
Lambat, durasi lama
Tidak menggunakan network
SISTEM SARAF >< SISTEM
HORMON
SISTEM HORMON
Hormon = membangkitkan aktivitas
Hormon oleh jar. sistem sirkulasi jar. Lain
Parakrin organ sama jaringan berbeda
Autokrin organ dan jaringan yg sama

Hormon dapat ditargetkan pada lebih dari satu jaringan .

Kelenjar target:
200 tipe sel tubuh
50 hormon yang sudah dikenal
SENSING DAN SIGNALING
PRINSIP HORMON
Sebagian besar hormon
bersirkulasi melalui darah
sel
Hormon akan
mempengaruhi sel yang
mempunyai reseptor khusus
terhadap hormon tersebut
Sel tersebut dinamakan Sel
target
SIFAT-SIFAT UMUM HORMON
1. Suatu chemical mesengger yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin
2. Disekresikan langsung ke dalam aliran darah
3. Fungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam tubuh
dan kontrol berbagai proses metabolisme (reproduksi;
pertumbuhan dan perkembangan; mempertahankan
homeostatis; pengadaan, penggunaan dan
penyimpanan energi)
4. Kadarnya dalam sirkulasi darah dapat menggambarkan
aktifitas dari kel endokrin
5. memiliki organ/jar target tertentu
6. Berbentuk: amine, polipeptide/protein, steroid
KLASIFIKASI HORMON SECARA UMUM
Hormon-hormon Steroid :
Dapat larut dalam lemak
Berdifusi melewati membran sel
Organ-organ Endokrin
Korteks Adrenal
Ovaries
Testes
placenta
Hormon-hormon Nonsteroid:
Tidak larut dalam lemak
Diterima oleh reseptor eksternal di luar membran sel
Organ-organ Endokrin
Kelenjar Thyroid
Kelenjar Parathyroid
Medulla Adrenal
Kelenjar Pituitary
Pancreas
KLASIFIKASI HORMON SECARA KHUSUS
(SECARA KIMIA)

Gol amine : norepinefrin, epinefrin, T3, T4


Gol protein dan polipeptide : FSH, HCG, LH, TSH,
ACTH, prolaktin, Oksitosin, Glukagon, Insulin,
PTH, Somatostatin, Relaksin, sekretin, GH,
Gastrin, Kalsitonin, Cholecystokinin (CCK),
Eritropoetin, Angiostatin, somatostatin, dan
vasopressin (ADH)
Gol Steroid : aldosteron, kortisol, estradiol,
progesteron, testosteron,vitamin D
KERJA HORMON
Pendekatan Lock and Key : menggambarkan
interaksi antara hormon dan reseptor spesifiknya.
Reseptor untuk hormon-hormon nonsteroid
terletak di permukaan membran sel
Reseptor untuk hormon-hormon steroid
ditemukan di dalam sitoplasma sel atau di
dalam nukleus
Mechanism of Hormone Action
Mechanism of Hormone Action
Mechanism of Hormone Action
A. HORMON-HORMON LOBUS ANTERIOR
1. Hormon pertumbuhan (growth hormon) atau hormon
somatotropik (STH)
2. Hormon perangsang tiroid (TSH)
3. Hormon adenokortikotropik (ACTH)
4. Hormon yang berkaitan dengan ACTH yaitu endorfin dan
melanosit stimulating hormon (MSH)
5. Gonadotropin. Hormon perangsang folikel (FSH) dan
leteinizing hormone (LH)
6. Prolaktin (PRL)
Growth Hormone
= Somatotropic hormone (Somatotropin)
Sekresi: sel somatotropes/sel acidophil
Fungsi:
Merangsang pertumbuhan seluruh
jaringan tubuh
Ukuran (hipertrofi)
Jumlah (hiperplasi)
Rangsangan Pertumbuhan:
Anak: Seluruh organ tubuh
Dewasa:
Epifisis menutup Tulang berhenti tumbuh
Soft tissue terus tumbuh

Pertumbuhan dipengaruhi:
Hormon
Growth hormone
Tiroksin
Hormon seks (androgen, estrogen)
Insulin
Glukokortikoid (Kortisol)
Genetik
Gizi
Sekresi Growth Hormone
Perangsang Penghambat
Hipoglikemi Hiperglikemi
Asam lemak rendah Asam lemak tinggi
Arginin tinggi Somatostatin
Puasa Gemuk
Kehilangan kalori lama Kortisol
Tidur Kehamilan
Excercise
Pubertas
Estrogen, Androgen
Dopamin, asetilkolin
Efek Growth Hormone
Pertumbuhan
GH

Hepar/Ginjal

IGF-I/Somatomedin C

Pertumbuhan Tulang dan Cartilago

Butuh: - Karbohidrat
- Insulin
Metabolik
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme Protein
Metabolisme Lemak
Efek Metabolik GH
Metabolisme Lemak
Mobilisasi lemak meningkat
Sintesis asetilko-A energi
Ketosis
Metabolisme Karbohidrat
Lemak dipakai Glikolisis dihambat
Deposisi glikogen meningkat
Uptake glukosa turun sel beta produksi >> Fatigue
Diabetes
Metabolisme Protein
Sintesis Protein meningkat
Katabolisme Protein dan AA menurun
Hormon yang mempunyai
diabetogenik
GH
ACTH
TSH
Prolaktin
2. HORMON PERANGSANG TIROID (TSH)

Efek fisiologis:
TSH atau tirotropin mengendalikan jumlah hormon
tiroksin dan triodotironin yang disekresi kelenjar
tiroid.
Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-
sel kelenjar tiroid, laju produksi hormonnya dan efek
hormon pada metabolisme sel
Efek fisiologis:
ACTH menstimulasi sekresi
hormon-hormon
adrenokortikal dari kortek
adrenal, terutama
glukokortikoid
4. ENDORFIN DAN MELANOSIT STIMULATING
HORMON (MSH)
Efek fisiologis:
Endorfin disebut juga endogenous opiates karena
berasal dari dalam tubuh dan efeknya menyerupai
efek heroin dan morfin. Zat ini berkaitan dengan
penghilang nyeri alamiah (analgesik) dan berfungsi
untuk merespons stres atau olahraga
MSH menstimulasi pembentukan pigmen dan
penyebaran sel-sel penghasil pigmen (melanosit)
pada epidermis
5. HORMON GONADOTROPIN
Efek fisiologis:
FSH (follicle stimulating hormone)
1. Pada perempuan, FSH menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium
dan membantu menstimuli produksi estrogen ovarium
2. Pada laki-laki.), FSH merangsang pertumbuhan dan perkembangan
spermatozoa dalam tubulus seminerferus
LH (Lutenizing hormone)
1. Pada perempuan. LH berkerjasama dengan FSH menstimulasi
produksi hormon estrogen. LH bertanggung jawab untuk ovulasi dan
sekresi progesteron dari folikel yang ruptur
2. Pada laki-laki. LH menstimulasi sel-sel intertisial tubulus seminiferus
testis untuk memproduksi androgen (testosteron).
6. PROLAKTIN (PRL)
Efek fisiologis: Prolaktin memicu dan
mempertahankan sekresi air susu dari kelenjar
mammae yang sebelumnya juga telah
dipersiapkan untuk laktasi memalui kerja
hormon lain
B. HORMON LOBUS POSTERIOR
1. ADH atau vasopresin disinrtesis dalam neuron nukleus
supraoptik hipotalamus
Efek fisiologis:
a. ADH meningkatkan retensi air.
Horomon ini menurunkan volume air yang hilang dalam urine
(antidiuresis) malalui peningkatan reabsorbi air dari tubulus
konvolusi distal dan duktus pengumpul di ginjal
b. Membantu meningkatkan tekanan darah dengan
merangsang konstriksi pembuluh darah perifer
B. HORMON LOBUS POSTERIOR
2. Oksitosin disintesis dalam badan sel neuron pada nukleus paraventrikular
hipotalamus
Efek fisiologis:
a. Pada perempuan
Oksitosin menstimulasi kontrasi sel-sel otot polos uterus selama
senggama dan saat persalinan serta kelahiran pada ibu hamil
Oksitosin menyebabkan keluarnya air susu dari kelenjar mamae
pada ibu menyusui dengan menstimulasi sel-sel mioepitelial
(kontraktil) di sekitar alveoli kelenjar mamae
b. Pada laki-laki. Oksitosin tidak dikenali fungsinya pada laki-laki, walaupun
dilepas saat stimulasi seksual
KELENJAR TIROID
ANATOMI TIROID
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar berwarna
merah kecoklatan dan sangat vascular
Terletak di anterior cartilago thyroidea di
bawah laring setinggi vertebra cervicalis 5
sampai vertebra thorakalis
Terselubungi lapisan pretracheal dari fascia
cervicalis dan terdiri atas 2 lobus, lobus
dextra dan sinistra, yang dihubungkan oleh
isthmus.
Beratnya kira2 25 gr tetapi bervariasi pada
tiap individu
EFEK FISIOLOGI KELENJAR
TIROID
Efek hormon tiroid dalam meningkatkan sintesis protein
adalah :
(1) Meningkatkan jumlah dan aktivitas mitokondria;
(2) Meningkatkan kecepatan pembentukan ATP.

Efek tiroid dalam transpor aktif :


meningkatkan aktifitas enzim NaK-ATPase yang akan
menaikkan kecepatan transpor aktif dan tiroid dapat
mempermudah ion kalium masuk membran sel.
EFEK FISIOLOGI KELENJAR TIROID
Efek pada metabolisme karbohidrat :
menaikkan aktivitas seluruh enzim.
Efek pada metabolisme lemak:
mempercepat proses oksidasi dari asam lemak.
Pada plasma dan lemak hati hormon tiroid menurunkan
kolesterol, fosfolipid, dan trigliserid dan menaikkan asam
lemak bebas.
Efek tiroid pada metabolisme vitamin:
menaikkan kebutuhan tubuh akan vitamin karena vitamin
bekerja sebagai koenzim dari metabolisme.
EFEK FISIOLOGI KELENJAR TIROID
Efek Pada berat badan.
Bila hormone tiroid meningkat, maka hampir selalu menurunkan berat
badan, dan bila produksinya sangat berkurang, maka hampir selalu
menaikkan berat badan. Efek ini terjadi karena hormone tiroid
meningkatkan nafsu makan.
Efek pada Respirasi.
Meningkatnya kecepatan metabolism akan meningkatkan pemakaian
oksigen dan pembentukan karbondioksida.
Efek pada saluran cerna.
Meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan. Tiroid dapat
meningkatkan kecepatan sekresi getah pencernaan dan pergerakan
saluran cerna
EFEK FISIOLOGI KELENJAR TIROID

Efek terhadap Cardiovascular.


Aliran darah, Curah jantung, Frekuensi denyut jantung, dan
Volume darah meningkat karena meningkatnya metabolism
dalam jaringan mempercepat pemakaian oksigen dan
memperbanyak produk akhir yang dilepas dari jaringan. Efek
ini menyebabkan vasodilatasi pada sebagian besar jaringan
tubuh, sehingga meningkatkan aliran darah
KELENJAR PARATIROID
KELENJAR PARATIROID

Anatomi:
terdapat 4 kel.paratiroid, 2 di kutub superior tiroid
2 di kutub inferior
kaya vaskularisasi, ukuran kira-kira 3 x 6 x 2 mm
mempunyai 2 jenis sel :
1. Chief cells : - jumlah banyak dengan aparatus Golgi + retikulum
endoplasma & granula sekretorik mensintesis
hormon paratiroid (PTH)
2. Sel oksifil : - jumlah lebih sedikit
- lebih banyak mengandung granula oksifil & mitokhondria
dlm sitoplasma

51
EFEK FISIOLOGIS KELENJAR PARATIROID

me resorpsi tulang memobilisasi Ca++ me


Ca++ plasma & me fosfat plasma dg me
eskresi fosfat urine ( efek fosfaturik) o.k pe
reabsorbsi fosfat di tubulus proximalis
me reabsobrbsi Ca++ di tub.distalis
me ambilan Ca++ pada usus
pada hiperparatiroid ekskresi Ca++ o.k pe
jumlah yg difiltrasi
EFEK FISIOLOGIS KELENJAR PARATIROID

me pembentukan 1,25 - dihidroksi kolekalsiferol


(kalsitriol) me absorbsi Ca++ dari usus
PTH merangsang osteoklas & osteoblas,
osteoklas lebih dominan shg banyak Ca++
dimobilisasi dr tulang.
Fungsi : bersama-sama dg kalsitonin & kalsitriol
(vit.D3 aktif) menjaga Ca++ drh dlm batas N
(1,1 - 1,6 m mol / L darah)
KELENJAR ADRENAL
MORFOLOGI KELENJAR ADRENAL
Kelenjar adrenal (kelenjar suprarenal) adalah dua massa
triangular pipih berwarna kuning yang tertanam pada jaringan
adiposa. Organ ini berada di kutup atas ginjal
Masing-masing terdiri dari korteks dibagian luar dan medula di
bagian dalam
Korteks mensekresi hormon steroid yg terbagi menjadi 3 lapisan:
zona glomerulosa, zona fasikulata dan zona retikularis
Medula yang secara embriologik berasal dari jenis
neuroektodermis sama (sel-sel krista saraf) yg menjadi asal
neuron simpatis.
ADRENAL GLANDS

Adrenal Cortex Adrenal Medulla


The outer layers The inner portion
20% of the adrenal
80% of the
adrenal glands glands
Secrete
Secrete steroid
catecholamine
hormones
ADRENAL CORTEX
Zona Glomerulosa
Mineralocorticoid, mainly aldosterone
Influence mineral balance (Na+ and K+ balance)
Blood Pressure homeostasis

Zona Fasciculata
Glucocorticoid, primarily cortisol
Play a major role in glucose metabolism
Sex hormone

Zona Reticularis
Sex hormone, dehydroepiandrosteron (DHEA)
DHEA is the most important males sex hormone
Glucorticoid
HORMON KELENJAR ADRENAL
1. Hormon Medular meliputi eprinefrin dan nor eprinefrin
Secara keseluruhan hormon-hormon ini adl untuk mempersiapkan
tubuh terhadap aktivitas fisik yg merespons stress, kegembiraan,
cedera, latihan dan penurunan kadar gula darah.
Efek eprinefrin:

a. Frekuensi jantung, metabolisme dan konsumsi oksigen


meningkat
b. Kadar gual darah meningkat melalui stimulasi glikogenolisis
pd hati dan simpanan glikogen di otot
c. Konstriksi pembuluh darah di kulit dan organ-organ viseral
dan dilatasi pembuluh di otot rangka dan jantung.
Efek Noreprinefrin: Untuk meningkatkan tekanan darah dan
untuk menstimulasi otot jantung
HORMON KELENJAR ADRENAL

2. Homon Kortikal Adrenal


a. Mineralokortikoid Aldosteron yaitu mengatur keseimbangan air dan
elektrolit melalui pengendalian kadar natrium dan kalium dalam darah
b. Glukortikoid Kortisol. Efek fisiologisnya:
Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein dan lemak untuk membentuk
cadangan molekul yg siap dimetbolis.
Meningkatkan sintesa glukosa dari sumber non karbohidrat
(glukoneogennesis), simpanan glikogen di hati (glikogenesis), dan
peningkatan kadar glukosa darah
Meningkatkan penguraian lemak dan protein serta menghambat ambilan asam
amino dan sintesa protein
Menstabilisasi membran lisosom untuk mencegah kerusakan jaringan lebih
lanjut.
c. Gonadokortikoid (steroid kelamin). Berfungsi terutama sebagai prekursor untuk
pengubahan testosteron dan estrogen oleh jaringan lain.
ADRENOCORTICOTROPIC HORMONE/ACTH

Hipotalamus
ACTH-RH
Hipofisis Anteror
ACTH
Cortex Adrenal Stressor (individual)

Kortikosteroid Anti stress


ADRENOCORTICAL
(ADRENAL/SUPRARENAL)

1. Medula Adrenal
Rangsangan simpatis Epinephrin
Nor Epinephrin

2. Cortex Adrenal
Zona Glomerulosa Mineralocorticoid
Zona Fasiculata Glucocorticoid dan Androgen
Zona Reticulosa
Masculinizing Effect
Progesteron & Estrogen dalam jumlah kecil
MINERALOCORTICOID
(ALDOSTERON)
EFEK :
Di Ginjal : Ion Exchange
Aldosteron

Reabsorbsi Na

Reabsobsi Hipernatremia Reabsorbsi Sekresi Sekresi


Air Anion (Cl-) H+ K+
Polidipsia Alkalosis Hipokalemia
Vol. Ekstraseluler
Paralisis
Vol. Darah

Tekanan Darah DIURESIS


GLUCOCORTICOID
(CORTISOL, CORTICOSTERONE,
DESOXYCORTICOSTERONE)

= Anti Stres

EFEK :
1. Metabolisme Karbohidrat
Mobilisasi asam amino dari jaringan ekstrahepatik (otot)
Asam amino di dalam plasma
Transpor asam amino ke sel hati Glukoneogenesis
Penggunaan glukosa oleh sel Glukosa darah

ADRENAL DIABETES
2. Metabolisme Protein
Sintesis protein
Katabolisme protein Asam amino dalam darah
Transpor asam amino ke sel hati penyimpanan
protein dalam sel KECUALI dalam sel hati

3. Metabolisme Lemak
Mobilisasi lemak Asam lemak dalam plasma
Energi
Perlu GH dan ACTH
4.Lain-Lain
* Stres ACTH Cortisol
* Anti Inflamasi
* Anti Alergi

CIRCADIAN RHYTHM ACTH-RH, ACTH, CORTISOL


1. Pagi hari Tinggi
2. Sore/malam hari Rendah
PANKREAS ENDOKRIN, PINEAL
DAN TIMUS
PANKREAS ENDOKRIN

Pankreas adalah organ pipih yang


terletak di belakang dan sedikit di
bawah lambung dalam abdomen. Organ
ini memiliki 2 fungsi yaitu fungsi
eksokrin dan endokrin
Bagian eksokrin dari pankreas
berfungsi sebagai sel asinar pankreas.
Memproduksi cairan pankreas yang
disekresi melalui duktus pankreas ke
dalam usus halus
Pankreas terdiri 2 jaringan utama :
1. Acini ( sekresi enzim ke duodenum )
2. Pulau Langerhans
Ada empat jenis sel penghasil hormon dalam pulau Langerhans :

Sel Alfa mensekresi glukagon,


yang meningkatkan kadar gula
darah
Sel Beta mensekresi insulin,
yang menurunkan kadar gula
darah
Sel Delta mensekresi
somatostatin, atau hormon
penghalang hormon
pertumbuhan yang
menghambat sekresi glukagon
dan insulin
Sel F mensekresi polipeptida
pankreas, sejenis hormon
pencernaan untuk fungsi yang
tidak jelas yang dilepaskan
setelah makan.
EFEK FISIOLOGIS INSULIN

Insulin menyediakan
glukosa untuk
sebagian besar sel
tubuh, terutama
untuk otot dan
adiposa, melalui
peningkatan aliran
glukosa yang
melewati membran
sel dalm mekanisme
carrier.
EFEK FISIOLOGIS INSULIN

Insulin memperbesar simpanan


lemak dan protein dalam tubuh
Insulin meningkatkan
transpor asam amino dan
asam lemak dari darah ke
dalam sel
Insulin meingkatkan
sintesis protein dan lemak
serta menurunkan
katabolisme protein dan
lemak
EFEK FISIOLOGIS INSULIN

Insulin meningkatkan penggunaan


karbohidrat untuk energi
Insulin memfasilitasi
penyimpanan glukosa dalam
bentuk glikogen pada otot
rangka dan hati
Insulin memperbesar cadangan
glukosa berlebih dalam bentuk
lemak pada jaringan adiposa
EFEK FISIOLOGIS GLUKAGON

Glukagon meningkatkan
penguraian glikogen hati
menjadi glukosa
(glikogenenesis),
sehingga kadar glukosa
darah meningkat.
Glukagon meningkatkan
sintesis glukosa dari
sumber non karbohidrat
(glukoneogenesis) dalam
hati
KELENJAR PINEAL
KELENJAR PINEAL
Kelenjar pineal (epifisis serebri) terbentuk dari jaringan
saraf dan terletak di langit-langit ventrikel ke tiga otak
Kelenjar ini terdiri dari pinealosit dan sel neuralgia
penopang
Seiring pertambahan usia, kelenjar mengakumulasi
cadangan kalsium yang disebut sebagai Brain sand
KELENJAR PINEAL
Hormon yang disekresi Adalah melatonin.
Pada binatang percobaan melatonin mempengaruhi
fungsi endokrin kelenjar tiroid, korteks adrenal dan
gonad serta mempengaruhi perilaku perkawinan mereka
Pada manusia, melatonin sepertinya memiliki efek
inhibisi terhadap pelepasan gonadotropin dan
mengahambat produksi melanin oleh melanosit di kulit.
KELENJAR THYMUS

A. Anatomi: Timus terletak di bagian toraks posterior terhadap sternum dan


melapisi bagian atas jantung. Kelenjar ini ukurannya besar di masa kanak-
kanak dan mengecil seiring pertambahan usia
KELENJAR THYMUS
Hormon yang disekresi Adalah TIMOSIN.
Fungsi Hormon tymosin:
Mengendalikan perkembangan sistem imun dependen
timus dengan menstimulasi diferensiasi dan poliferasi
sel limfosit-T
Timosin mungkin berperan dalam penyakit
immunodefisiensi kongenital seperti gammaglobulinemia
yaitu ketidakmampuan total untuk memproduksi
antibodi.
TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai