Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Oleh
Inthoriqotul Khoiriah
NIM 152310101217

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016
1. NASAL KANUL
 DEFINISI

Nasal kanul atau biasa disebut selang oksigen adalah alat bantu
pernapasan yang diletakkan pada lubang hidung. Penggunaan
selang ini memiliki beberapa keuntungan yakni pemberian oksigen
yang stabil dan teratur. Tujuan penggunaan nasal kanul ini sendiri
adalah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh. Adapula
menyebutkan kanul hidung adalah plastic, tabung tipis yang
memberikan oksigen langsung ke hidung melalui cabang jenis,
karena digunakan di dalam dan pediatric pasien dewasa sama
sebagai suatu jenis dukungan pernapasan.

 INDIKASI
Jika tersedia, pemberian oksigen harus dipandu dengan pulse
oxymetry (lihat bawah). Berikan oksigen pada anak dengan kadar
SaO2 < 90%, dan naikkan pemberian oksigen untuk mencapai
SaO2 hingga > 90%. Jika pulse oxymetry tidak tersedia, kebutuhan
terapi oksigen harus dipandu dengan tanda klinis, yang tidak begitu
tepat.
Bila persediaan oksigen terbatas, prioritas harus diberikan untuk
anak dengan pneumonia sangat berat, bronkiolitis, atau serangan
asma yang:
- mengalami sianosis sentral, atau
- tidak bisa minum (disebabkan oleh gangguan respiratorik).
Jika persediaan oksigen banyak, oksigen harus diberikan pada
anak dengan salah satu tanda berikut:
- tarikan dinding dada bagian bawah yang dalam
- frekuensi napas 70 kali/menit atau lebih
- merintih pada setiap kali bernapas (pada bayi muda)
- anggukan kepala (head nodding).
Masker wajah sederhana (PHL) adalah topeng pakai dasar, terbuat
dari plastik bening, untuk memberikan terapi oksigen untuk pasien
yang mengalami kondisi seperti nyeri dada (serangan jantung
mungkin), pusing, dan perdarahan minor. Hal ini sering diatur
untuk memberikan oksigen antara 6-10 liter per menit (1,3-2,2 imp
gal / min). topeng ini hanya dimaksudkan untuk pasien yang
mampu bernapas sendiri, tetapi yang mungkin memerlukan
konsentrasi oksigen lebih tinggi dari konsentrasi 21% ditemukan di
udara ambien. Pasien yang tidak dapat bernapas sendiri
ditempatkan pada ventilator medis sebagaigantinya. Konsentrasi
oksigen final disampaikan oleh masker wajah sederhana tergantung
pada jumlah ruang udara yang bercampur dengan oksigen pasien
bernafas. Pencampuran udara ditentukan oleh berapa banyak udara
setiap individu bernapas pada saat ini, dikombinasikan dengan fit
dari masker. Karena variabilitas dalam faktor-faktor ini,
konsentrasi oksigen akhir tidak terkendali. Sebuah perangkat
venturi melekat masker dapat digunakan untuk mengontrol untuk
beberapa derajat konsentrasi oksigen disampaikan, biasanya ini
digunakan untuk mencegah depresi pernafasan pada pasien
emfisema yang telah kehilangan kemampuan untuk sepenuhnya
menghirup. Efektivitas terapi yang bisa terus menerus dipantau
menggunakan oksimeter pulsa, meskipun lebih klinis data yang
berguna hanya dengan dapat diperoleh dengan menggambar gas
darah arteri.

 KAPASITAS OKSIGEN YAN MAMPU DIBERIKAN


Cara pemberian pada nasal kanul dengan mengalirkan oksigen 1-2
liter/menit memiliki konsentrasi 𝑂2 ( Fi𝑂2 ) mencapai 24-28 %.
Jika aliran oksigen 3-4 liter/menit memiliki konsentrasi 𝑂2 ( Fi𝑂2 )
mencapai 30-35 %, dan apabila aliran oksigen 5-6 liter/menit
memiliki konsentrasi 𝑂2 ( Fi𝑂2 ) mencapai 38-44 %.
1. SIMPLE MASK ( masker sederhana )
 DEFINISI
Masker yang digunakan pada wajah dengan mengikatkan pita
kepala plastic, biasanya dengan pengikat logam yang lunak sesuai
dengan bentuk hidung. Pemakaian masker ini harus diperhatikan
kenyamanannya agar tidak terlalu kuat memberikan tekanan pada
tulang pipi. Masker oksigen umumnya berwarna bening dan
mempunyai tali sehingga dapat mengikat kuat mengelilingi wajah
klien. Bentuk dari face mask bermacam-macam. Perbedaan antara
rebreathing dan non-rebreathing mask terletak pada adanya vulve
yang mencegah udara ekspirasi terinhalasi kembali. (Aryani,
2009:54). Digunakan untuk konsentrasi oksigen rendah sampai
sedang. Merupakan alat pemberian oksigen jangka pendek,
kontinyu atau selang-seling. Aliran 5-8 liter/mnt dengan
konsentrasi oksigen 40-60%.

 INDIKASI
- pasien dengan sumbatan jalan napas
- pasien dengan trauma thorax
- nyeri dada
- pasien stroke
- pasien tidak sadar

 KAPASITAS OKSIGEN YAN MAMPU DIBERIKAN


Cara pemberian pada simple mask dengan mengalirkan oksigen 5-6
liter/menit memiliki konsentrasi 𝑂2 ( Fi𝑂2 ) mencapai 40 %. Jika
aliran oksigen 6-7 liter/menit memiliki konsentrasi 𝑂2 ( Fi𝑂2 )
mencapai 50 %, dan apabila aliran oksigen 7-8 liter/menit memiliki
konsentrasi 𝑂2 ( Fi𝑂2 ) mencapai 60 %.
2. REBREATHER MASKER
 DEFINISI
Adalah sebuah masker rebreather yang memiliki reservoir bag
plastik lunak terpasang di ujung yang menyelamatkan sepertiga
dari udara yang dihembuskan seseorang, sedangkan sisanya dari
udara keluar melalui port sisi ditutupi dengan katup satu arah. Hal
ini memungkinkan orang untuk "menghirup kembali" beberapa
karbon dioksida, yang bertindak sebagai cara untuk merangsang
pernapasan. Penggunaan pada simple mask ini suatu teknik
pemberian oksigen dengan konsentrasi tinggi yaitu 35-60%
dengan aliran 6-15 liter/mnt, serta dapat meningkatkan nilai
PaC𝑂2.

 INDIKASI
Penggunaan rebreathing mask adalah pada klien dengan kadar
tekanan karbondioksida yang rendah. Udara inspirasi sebagian
tercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi
karbondioksida lebih tinggi daripada simple mask.

 KAPASITAS OKSIGEN YAN MAMPU DIBERIKAN


Cara pemberian pada simple mask dengan mengalirkan oksigen 6
liter/menit memiliki konsentrasi 𝑂2 ( Fi𝑂2 ) mencapai 60%. Jika
aliran oksigen 7 liter/menit memiliki konsentrasi 𝑂2 ( Fi𝑂2 )
mencapai 70%, dan apabila aliran oksigen 8 liter/menit memiliki
konsentrasi 𝑂2 ( Fi𝑂2 ) mencapai 80%. Serta aliran oksigen 9-10
liter/menit memiliki konsentrasi 𝑂2 ( Fi𝑂2 ) mencapai 90-99%.

3. NON REBREATHING MASK


 DEFINISI
Memberikan konsentrasi oksigen mencapai 99% dengan aliran
yang sama dengan kantong rebreathing. Pada prinsipnya, udara
inpsirasi tidak tercampur dengan ekspirasi. Non-rebreather
mencakup baik hidung dan mulut pasien dan menempel dengan
menggunakan kabel elastis sekitar kepala pasien. Udara yang
dihembuskan diarahkan melalui satu katub arah di masker dan
mencegah hembusan udara di ruangan. Katub dengan segel
memungkinkan untuk administrasi oksigen konsentrasi tinggi yang
disekitar hidung dan mulut pasien.

 INDIKASI
Pada penggunaan non rebeathing mask ini adalah pada klien
dengan kadar tekanan karbondioksida yang tinggi.

 KAPASITAS OKSIGEN YAN MAMPU DIBERIKAN


Cara pemberian pada simple mask dengan mengalirkan oksigen 6
liter/menit memiliki konsentrasi 𝑂2 ( Fi𝑂2 ) mencapai 55-60%.
Jika aliran oksigen 8 liter/menit memiliki konsentrasi 𝑂2 ( Fi𝑂2 )
mencapai 60-80%, dan apabila aliran oksigen 10 liter/menit
memiliki konsentrasi 𝑂2 ( Fi𝑂2 ) mencapai 80-90%. Serta aliran
oksigen 12-15 liter/menit memiliki konsentrasi 𝑂2 ( Fi𝑂2 )
mencapai 90%.
REFERENSI
http://bem.nursing.ui.ac.id/product/nasal-kanul
http://www.slideshare.net/septianraha/definisi-nasal-kanul
http://www.edukia.org/web/kbanak/11-7-terapipemberian-oksigen/
https://en.wikipedia.org/wiki/Non-rebreather_mask
http://www.ehow.com/facts_6084936_rebreather-vs_-non_rebreather-mask.html
Asmadi. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta : Salemba Medika, 2009. 1 jil., 188 hlm.

Anda mungkin juga menyukai