Anda di halaman 1dari 9

ADENOID HYPERTROPHY

3.1 Pengkajian

3.1.1 Pengkajian Riwayat Keperawatan

1. Identitas klien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, no registrasi,


diagnosa medis, dan tanggal medis.

2. Keluhan Utama

Keluhan utama adalah keluhan yang dirasa sangat mengganggu saat ini.
Keluhan utama yang lazim didapatkan adalah ditemukan pada hipertrofi
adenoid yaitu gangguan tidur, tidur ngorok/mendengkur, retardasi mental dan
pertumbuhan fisis kurang.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Merupakan pengembangan diri dari keluhan utama melalui metode


PQRST, paliatif atau provokatif (P) yaitu fokus utama keluhan klien, quality
atau kualitas (Q) yaitu bagaimana (nyeri yang dirasakan klien, Regional (R)
yaitu penyebaran nyeri, safety (S) yaitu posisi yang sesuai untuk mengurangi
nyeri dan dapat membuat klien merasa nyaman dan Time (T) yaitu sejak kapan
klien merasakan nyeri.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Perlu dikaji apakah klien pernah menderita penyakit sama atau pernah
terdapat riwayat sebelumnya.

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Mengkaji apakah keluarga pernah mengalami penyakit yang dialami pasien


sekarang.

3.1.2 Pengkajian Berdasarkan Nanda


Pola Manajemen Kesehatan Dan Persepsi Kesehatan

Kaji pasien mengenai :

 Arti sehat dan sakit bagi pasien


 Pengetahuan status kesehatan pasien saat ini
 Perlindungan terhadap kesehatan : program skrining, kunjungan ke pusat
pelayanan ksehatan, diet, latihan dan olahraga, manajemen stress, faktor
ekonomi
 Pemeriksaan diri sendiri : payudara, riwayat medis keluarga, pengobatan
yang sudah dilakukan.
 Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
 Data pemeriksaan fisik yang berkaitan.

Pola Aktivitas – Latihan

Kaji pasien mengenai :

 Aktivitas kehidupan sehari-hari


 Olahraga : tipe, frekuensi, durasi dan intensitas
 Aktivitas menyenangkan
 Keyakinan tenatng latihan dan olahraga
 Kemampuan untuk merawat diri sendiri (berpakaian, mandi, makan,
kamar mandi)
 Mandiri, bergantung, atau perlu bantuan
 Penggunaan alat bantu (kruk, kaki tiga)
 Data pemeriksaan fisik (pernapasa, kardiovaskular, muskuloskeletal,
neurologi)

Pola Istirahat – Tidur

Kaji pasien mengenai :

 Kebiasaan tidur sehari-hari (jumlah waktu tidur, jam tidur dan bangun,
ritual menjelang tidur, lingkungan tidur, tingkat kesegaran setelah tidur)
 Penggunaan alat mempermudah tidur (obat-obatan, musik)
 Jadwal istirahat dan relaksasi
 Gejala gangguan pola tidur
 Faktor yang berhubungan (nyeri, suhu, proses penuaan dll)
 Data pemeriksaan fisik (lesu, kantung mata, keadaan umum, mengantuk)

Pola Persepsi – Kognitif

Kaji pasien mengenai :

 Gambaran tentang indra khusus (penglihatan, penciuman, pendengar,


perasa, peraba)
 Penggunaan alat bantu indra
 Persepsi ketidaknyamanan nyeri (pengkajian nyeri secara komprehensif)
 Keyaknan budaya terhadap nyeri
 Tingkat pengetahuan klien terhadap nyeri dan pengetahuan untuk
mengontrol dan mengatasi nyeri
 Data pemeriksaan fisik yang berhubungan (neurologis, ketidaknyamanan)

Pola Konsep Diri – Persepsi Diri

 Kaji pasien mengenai :


 Keadaan sosial : pekerjaan, situasi keluarga, kelompok sosial
 Identitas personal : penjelasan tentang diri sendiri, kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki
 Keadaan fisik, segala sesuatu yang berkaiyan dengan tubuh (yg disukai dan
tidak)
 Harga diri : perasaan mengenai diri sendiri
 Ancaman terhadap konsep diri (sakit, perubahan peran)
 Riwayat berhubungan dengan masalah fisik dan atau psikologi
 Data pemeriksaan fisik yang berkaitan (mengurung diri, murung, gidak mau
berinteraksi)

Pola Hubungan – Peran

Kaji pasien mengenai :

 Gambaran tentang peran berkaitam dengan keluarga, teman, kerja


 Kepuasan/ketidakpuasaan menjalankan peran
 Efek terhadap status kesehatan
 Pentingnya keluarga
 Struktur dan dkungan keluarga
 Proses pengambilan keputusan keluarga
 Pola membersarkan anak
 Hubungan dengan orang lain
 Orang terdekat dengan klien
 Data pemeriksaan fisik yang berkaitan

Pola Toleransi Terhadap Stress – Koping

Kaji pasien mengenai :

 Sifat pencetus stress yang dirasakan baru-baru ini


 Tingkat stress yang dirasakan
 Gambaran respons umum dan khusus terhadap stress
 Strategi mengatasi stress yang biasa digunakan dan keefektifannya
 Strategi koping yang biasa digunakan
 Pengetahuan dan penggunaan teknik manajemen stress
 Hubungan antara manajemen stress dengan keluarga

Pola Keyakinan – Nilai

Kaji pasien mengenai :

 Latar belakang budaya/etnik


 Status ekonomi, perilaku kesehatan yang berkaitan dengan kelompok
budaya/etnik
 Tujuan kehidupan bagi pasien
 Pentingnya agama/spiritualitas
 Dampak masalah kesehatan terhadap spiritualitas
 Keyakinan dalam budaya (mitos, kepercayaan, laragan, adat) yang dapat
mempengaruhi kesehatan
3.1.3 Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan setelah pengumpulan riwayat kesehatan.


Gunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pengkajian fisik harus
dilakukan secara komprehensif.
a. Sistem pernapasan
Saat pengkajian ditemukan bahwa pasien yang menderita adenoid
hypertrophy akan bernafas lewat mulut. Sumbatan pada jalan napas bagian atas
yang dapat mencetuskan kor pulmonale dimana sukar disembuhkan dengan
penggunaan diuretik tetapi memberikan respon yang cepat terhadap
adenoidektomi. Pasien mengalami mouth breathing juga menyebabkan udara
pernafasan tidak disaring dan kelembabannya kurang, sehingga mudah terjadi
infeksi saluran pernafasan bagian bawah.
b. Sistem Kardiovaskuler
Saat pengkajian sistem kardiovaskuler pasien adenoid hypertrophy tidak
ditemukan kelainan.
c. Sistem Persyarafan
Saat pengkajian sistem Persyarafan pada klien dengan adenoid hypertrophy,
ada kelainan yang ditemukan yang terjadinya retardasi mental pada pasien dan
pasien mengalami facies adenoidea.
d. Sistem Perkemihan
Saat pengkajian sistem Perkemihan pada klien dengan adenoid
hypertrophy, tidak ada kelainan yang ditemukan.
e. Sistem Pencernaan
Saat pengkajian sistem Pencernaan pada klien dengan adenoid hypertrophy
tidak ada kelainan yang ditemui.
f. Sistem Muskuloskeletal – Integumen
Saat pengkajian sistem Muskuloskeletal – Integumen pada klien dengan
adenoid hypertrophy tidak ditemukan kelainan.
g. Sistem Endokrin
Saat pengkajian sistem Endokrin pada klien dengan adenoid hypertrophy
ditemukan: terjadi peningkatan metabolisme dan kelemahan.
h. Sistem Sosial / Interaksi
Saat pengkajian sistem sosial atau interaksi pada klien dengan adenoid
hypertrophy ditemukan bahwa ada hambatan pada klien untuk bersosialisasi
karena pasien mengalami keterbelakangan mental.
i. Spiritual
Saat pengkajian spiritual pada klien dengan adenoid hyepertrophy
ditemukan bahwa klien mengalami Ansietas, gelisah, bingung,
j. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk pasien adenoid
hypertrophy adalah Radiology dan endoscopy.

3.2 Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pembekakan adenoid

2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan

3. Resiko gangguan identitas pribadi berhubungan dengan retardasi mental

3.3 Intervensi Keperawatan

No. Dx Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


1. Ketidakefektifan Setelah diberikan tindakan  Buka jalan nafas, gunakan
pola nafas keperawatan selama 3x24 jam teknik chinlift atau thrust
berhubungan pola pernafasan klien mulai bila perlu
dengan efektif dan pasien dapat  Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
pembekakan menggunakan pernafasan melalui
 Identifikasi pasien perlunya
adenoid paru-paru. pemasangan alat jalan nafas
Kriteria Hasil: nafas buatan
 Mendemonstrasikan batuk  Lakukan fisioterapi dada jika
efektif dan suara nafas perlu
yang bersih, tidak ada  Berikan pelembab udara
sianosis dan dypsneu kassa basa NaCl Lembab
(mampu bernafas dengan  Atur intake untuk cairan
dengan mudah, tidak ada mengoptimalkan
pursed lips) keseimbangan
 Menunjukkan jalan nafas  Pertahankan jalan nafas
yang paten (klien tidak paten
merasa tercekik, irama
 Monitor suara paru
nafas, frekuensi
 Monitor pola pernafasan
pernafasan dalam rentang
abnormal
normal, tidak ada suara
nafas abnormal)  Monitor suhu, warna
 Tanda-tanda vital dalam kelembapan kulit
rentang normal (tekanan
darah, nadi, pernafasan)
2. Gangguan Pola Setelah diberikan tindakan  Determinasi efek-efek
tidur keperawatan selama 3x24 jam medikasiterhadap pola tidur
berhubungan gangguan pola tidur klien bisa  Jelaskan pentingnya tidur
dengan berkurang dan bisa nyaman akan yang adekuat
ketidaknyamanan tidurnya.  Fasilitas untuk
Kriteria Hasil: mempertahankan aktivitas
 Jumlah jam tidur dalam sebelum tidur
batas normal 6-8 jam/hari  Ciptakan lingkungan yag
 Pola tidur, kualitas dalam nyaman
batas normal  Instruksikan untuk
 Perasaaan segar sesudah memonitor tidur pasien
tidur atau istirahat  Monitor waktu makan dan
 Mampu mengidentifikasi minum dengan waktu tidur
hal-hal yang
 Monitor/catat kebutuhan
meningkatkan tidur tidur pasien setiap hari dan
jam

3. Resiko gangguan Setelah diberikan tindakan  Dorong pasien untuk


identitas pribadi keperawatan 3x24 jam resiko mengungkapkan secar verbal
berhubungan gangguan identitas pribadi klien konsekuensi dari perubahan
dengan retardasi bisa mempertahankan persepsi fisik dan emosi yang
mental diri. mempengaryuhi konsep diri
Kriteria Hasil:  Bina hubungan dnegan
 Mengungkapkan secara pasien sejak masuk ke rumah
verbal tentang identitas sakit
personal  Fasilitasi pengambilan
 Mengungkapkan secar keputusan kolaboratif
verbal penguatan tentang  Pantau pernyataan pasien
identitas personal tentang harga diri
 Memperlihatkan  Nilai apakan pasien percaya
kesesuaian perilaku verbal diri terhadap penilainnya
dan non verbal  Pantau frekuensi ungkapan
verbaln yang negative
terhadap diri sendiri
 Dorong pasien untuk
mengidentifikasi kekuatan
 Dorong pasien untuk
mengevaluasi perilakunya
sendiri

3.4 Implementasi Keperawatan

No. Dx Keperawatan Implementasi


1. Ketidakefektifan pola  Membuka jalan nafas, gunakan teknik chinlift atau
nafas berhubungan dengan thrust bila perlu
pembekakan adenoid  Memposisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
 Mengidentifikasi pasien perlunya pemasangan alat
jalan nafas nafas buatan
 Melakukan fisioterapi dada jika perlu
 Memberikan pelembab udara kassa basa NaCl
Lembab
 Mengatur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan
 Mempertahankan jalan nafas paten
 Memonitor suara paru

2. Gangguan Pola tidur  Mendeterminasi efek-efek medikasiterhadap pola


berhubungan dengan tidur
ketidaknyamanan  menjelaskan pentingnya tidur yang adekuat
 Menfasilitas untuk mempertahankan aktivitas
sebelum tidur
 Menciptakan lingkungan yag nyaman
 Menginstruksikan untuk memonitor tidur pasien
 Memonitor waktu makan dan minum dengan
waktu tidur
 Memonitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari
dan jam

3. Resiko gangguan identitas  Mendorong pasien untuk mengungkapkan secar


pribadi berhubungan verbal konsekuensi dari perubahan fisik dan emosi
dengan retardasi mental yang mempengaryuhi konsep diri
 Membina hubungan dnegan pasien sejak masuk ke
rumah sakit
 Menfasilitasi pengambilan keputusan kolaboratif
 Memantau pernyataan pasien tentang harga diri
 Menilai apakan pasien percaya diri terhadap
penilainnya
 Mematantau frekuensi ungkapan verbaln yang
negative terhadap diri sendiri

3.5 Evaluasi

Evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan


klien denga tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berkesinambungan dengan
melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Dalam mengevaluasi klien perawat perlu
mengkaji respon klien. Proses evaluasi dilakukan dengan cara SOAP.
Daftar Pustaka:

Lestari. (2015). Pola Pengkajian Fungsional Gordon. Diakses melalui


http://askepkita.com/pola-pengkajian-fungsional-gordon/ pada tanggal 12 Maret 2017.

Joseph GD, Wohl DL. (2005). Complication in Pediatric Otolaryngology. London: Taylor&
francis Group.. p.232,296, 305.

Anda mungkin juga menyukai