Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

ANALISIS JURNAL VALIDITAS DAN RELIABILITAS QUESIONER


SPIRITUALITY

oleh
Kelompok 3
Kelas D

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

ANALISIS JURNAL VALIDITAS DAN RELIABILITAS JUESIONER


QUALITY OF LIFE

diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan
Paliatif dengan dosen pengampu Ns. Muhamad ZulfatulA’la, M.Kep.

oleh
Kelompok 3 /Kelas D
Lutfi Indies Purnamasari NIM 152310101108
Inthoriqotul Khoiriah NIM152310101217
Mukhlish Nur Rahman NIM 152310101263
Efi Kusdian NIM152310101308

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Judul artikel

Penulis

Nama jurnal,
volume dan
tahun
Tempat
penelitian
Nama
kuesioner
Jumlah item

Jumlah
responden
Teknik
pengambilan
dan penentuan
jumlah
sampling
Analisa data

Hasil validitas
dan reabilitas
Pembahasan Hubungan antara koping spiritual positif dan negatif tidak
signifikan (r =-.052; p [.05). Metode spiritual yang positif dari
coping berkorelasi positif dengan spiritualitas (r = .28 – .68),
mengatasi agama positif (r = .27 – .83), rasa syukur (r = .22 – .
42), dan pengampunan (r = .24 – .39). Spiritual negatife coping
berhubungan negatif dengan semua orang variabel yang
disebutkan di atas. Selanjutnya, mengatasi spiritual positif
berkorelasi negatif dengan penanggulangan agama negatif (r =
-.10 ke -.26). Seperti yang diharapkan, hubungan positif antara
penanggulangan spiritual negatif dan penanggulangan agama
negatif juga dicatat (r = .34 – .44). Untuk menyimpulkan, hasil
yang diperoleh mendukung validitas konstruk dari SCQ pada
tabel 5. Setelah mengontrol positif dan negatif yang mengatasi
agama, tiga subskala dari SCQ berkorelasi dengan fungsi fisik:
positif mengatasi spiritual dalam domain sosial (r = -.12; p = .
026), negatif mengatasi spiritual dalam domain pribadi (r =
-.26; p \ .001) dan spiritual negatif mengatasi domain sosial (r =
-.15; p = .005). Fungsi mental berkorelasi positif dengan:
koping spiritual positif dalam pribadi (r = 0,16; p = 0,003),
sosial (r = 0,23; p \ 0,001) dan lingkungan (r = 0,21; p \ 0,001)
domain, sedangkan itu berhubungan negatif dengan
penanggulangan spiritual negatif dalam pribadi (r = -.46; p \ .
001) dan domain sosial (r = -.20; p \ .001). Seperti dapat dilihat
dari hasil di atas, hubungan spiritual yang lebih kuat dengan
kesehatan mental dibandingkan dengan kesehatan fisik dicatat.
Terlebih lagi, penanggulangan spiritual negatif berkorelasi
negatif baik dengan mental dan dengan fungsi fisik, sementara
positif koping spiritual berkorelasi positif hampir secara
eksklusif dengan fungsi mental.
Kesimpulan SCQ adalah alat yang relatif singkat yang memungkinkan kita
untuk mendapatkan pandangan dari strategi yang diterapkan
untuk mengatasi spiritual dalam menghadapi sebuah situasi
yang menekan baik di antara orang-orang yang religius maupun
non-agama. Itu tidak perlu dipertanyakan lagi euntungannya
adalah bahwa hal ini mempertimbangkan banyak domain dari
koping rohani dan para lajang dapat mengeluarkan aspek
positif dan negatifnya. Studi tentang hubungan mengatasi
antara spiritual dan fungsi mental dan fisik membuktikan
kegunaan tambahan (Mengatasi skala non-agama),
menunjukkan bahwa SCQ dapat menjadi suplemen yang
berharga ke alat yang dapat digunakan untuk mempelajari
agama. Studi lebih lanjut tentang alat ini dianjurkannya
validitas, termasuk kemungkinan perubahan dalam mengatasi
spiritual stres akibat pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA

Jesus-ribeiro, J., Vieira, E., Ferreira, P., & Janu, C. (2017). Fiabilidade e Validade
do Questionário de Doença de Parkinson-39 e do Questionário de Qualidade
de Vida na Doença de Parkinson Reliability and Validity of 39-Item
Parkinson ’ s Disease Questionnaire and Parkinson ’ s Disease Quality of Life
Questionnaire, 30(5), 395–401.

Anda mungkin juga menyukai