Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

TUGAS 1 HASIL PENGKAJIAN PASIEN DENGAN PALIATIF

oleh
Kelompok 3
Kelas D

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

TUGAS 1 HASIL PENGKAJIAN PASIEN DENGAN PALIATIF

diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan
Paliatif dengan dosen pengampu Ns. Muhamad Zulfatul A’la, M.Kep.

oleh
Kelompok 3
Lutfi Indies Purnamasari NIM 152310101108
Inthoriqotul Khoiriah NIM 152310101217
Mukhlish Nur Rahman NIM 152310101263
Efi Kusdian NIM 152310101308
Kelas D

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
PENGKAJIAN GANGGUAN REPRODUKSI

Rumah Sakit : RSD dr. Soebandi Jember


Ruangan : Poli Kandungan
Tgl. / Jam MRS : 13 September 2016/ Jam 07.30 WIB
Dx. Medis : Carsinoma Cerviks
No. Reg. : 1365**
Tgl/Jam Pengkajian : 13 September 2016/ Jam 08.30 WIB

I. IDENTITAS PASIEN

Nama Klien : Ny. H Nama Suami : Tn. M


Umur : 39 tahun Umur : 42 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Madura Suku : Madura
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh bangunan
Penghasilan :- Penghasilan :-
Gol. Darah :- Gol. Darah :-
Alamat : Jenggawah Alamat : Jenggawah

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan datang ke poli kandungan untuk kontrol hasil
pemeriksaan biopsi.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli kandungan RSD dr. Soebandi untuk kontrol
pemeriksaan biopsi sesuai jadwal hasil pemeriksaan papsmer pada tanggal
24-08-2016, pasien mengatakan sering keluar darah sejak 5 tahun yang lalu,
setiap berhubungan intim selalu keluar darah dari vagina pasien dan terasa
sakit dan bau tidak sedap, kemudian pasien periksa ke dokter di dekat
rumahnya dan disarankan untuk pergi ke pkm untuk pemeriksaan lebih
lanjut, kemudian dari pkm dirujuk ke poli kandungan RSD dr.Soebandi (24-
08-2016) kemudian dilakukan pemeriksaan Pap smearpada tanggal 29-08-
2006. tanggal 13 September 2016 pasien datang untuk kontrol didapatkan
diagnosa patologi squamous cell carcinoma dan disarankan pasien untuk
dilakukan rujukan ke RS. Soetomo Surabaya.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya tidakmempunyai riwayat penyakit seperti
hipertensi dan Diabetes Mellitus dan asma.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang mengalami keluhan
pendarahanseperti pasien saat ini. Pasien juga mengatakan anggota
keluarganyatidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi,
diabetes mellitus, kanker dan asma.
5. Riwayat Psikososial
Pasien mengatakan bahwa saat dinyatakan menderita Suspect Scuamos cell
carsinoma, pasien merasa bingung dan ia hanya bisa menerima akan kondisi
yang dialaminya sekarang karena ia sudah cukup lama merasakan
keluhannya. Pasien juga mengatakan mau menerima kondisinya saat ini dan
mau mematuhi anjuran dari petugas kesehatan untuk mencapai kesembuhan.
6. Pola-Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola Persepsi dan Tata Laksana Hidup Sehat
Pasien mengatakan sehat itu penting untuk dapat melakukan aktivitas
sehari-hari.Pasien mengatakan jika ada keluhan sakit atau masalah pada
kesehatan biasanya datang ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakan
diri. Pasien mengatakan pasien suka mengkonsumsi makananseperti
buah-buahan, sayuran, ikan, dll. Pasien mengatakan bahwa ia tidak
merokok dan kurang menjaga kebersihan bagian kemaluannya.
b. Pola Nutrisi
Pasien mengatakan sangat nyaman saat makan, dan tidak ada keluhan
saat makan.
c. Pola Aktivitas
Sebelum sakit: pasien mengatakan aktivitas sehari-hari dapat dilakukan
secara mandiri, yaitu membersihkan rumah dan berjalan-jalan di
lingkungan sekitar rumahnya. Pasien tidak pernah berolahraga atau
mengikuti kegiatan peningkatan kebugaran tubuh seperti senam.
Saat sakit: pasien mengatakan tetap dapat melakukan aktivitas harian
seperti biasa.

Aktivitas Harian (Activity Daily Living)

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum V

Toileting V

Berpakaian V

Mobilitas di tempat tidur V

Berpindah V

Ambulasi/ROM V

Keterangan : 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu


petugas, 3: dibantu alat, 4: mandiri.
d. Pola eleminasi
BAK

Karakteristik Sebelum Sakit Saat Sakit

- Frekuensi 2-3x/hari ±6x/hari

- Jumlah ±600 cc ± 250 cc (sedikit-


sedikit)
- Warna Kuning jernih Kuning jernih
- Bau khas urine khas urine
- Karakter - -
- BJ - -
- Alat Bantu tidak ada tidak ada
- Kemandirian Mandiri Mandiri

BAB

Karakteristik Sebelum Sakit Saat Sakit

- Frekuensi ±1 x/hari 1 x/hari


- Jumlah ±200 cc ±200 cc
- Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
- Bau khas feses khas feses
- Karakter - -
- BJ - -
- Alat Bantu tidak ada tidak ada
- Kemandirian Mandiri Mandiri

e. Pola persepsi sensori


- Fungsi Kognitif dan Memori :
Pasien mampu mengingat kejadian dimasa lalu saat dilakukan
pengkajian salah satunya yaitu pasien mampu menceritakan riwayat
penyakitnya sekarang dan dahulu, dan riwayat penyakit keluarganya.
- Fungsi dan keadaan indera :
1) Mata: tidak terdapat ikterik, konjungtiva tidakanemis, pupil isokor
dengan diameter 3mm/3mm, reflek cahaya positif, pasien
mengatakan tidak memiliki gangguan penglihatan.
2) Hidung: normal dapat mencium bau, tampak bersih (tidak ada
sekret)
3) Telinga: pasien mampu mendengar suara perawat saat dilakukan
pengkajian, tidak terdapat pembengkakan, bentuk simetris, tampak
bersih (tidak ada serumen).
4) Pengecap: tidak terdapat deviasi lidah, simetris, lidah tampak
bersih, bau mulut negatif.
5) Peraba: dalam batas normal, pasien dapat membedakan ujung
tumpul dan runcing.
f. Pola persepsi diri
1) Gambaran diri: Pasien menyukai semua bagian tubuhnya. Pasien
mengatakan selalu bersyukur telah diberi tubuh yang sempurna.
2) Identitas diri: Pasien merupakan seorang istri bagi (almarhum)
suaminya, dan seorang ibu bagi anak-anaknya.
3) Harga diri: Pasien mengatakan tidak malu dengan penyakitnya saat
ini.
4) Ideal Diri: pasien ingin menjadi seorang ibu dan istri yang baik bagi
(almarhum) suaminya, yang dapat berkumpul dengan keluarga di
rumah dalam keadaan sehat.
5) Peran Diri:sebelum sakit dan saat sakit, peran pasien dalam
keluarga adalah sebagai seorang istri dan ibu yang mengurus
keperluan rumah tangganya, tidak ada perbedaan saat sakit dan
sebelum sakit.
g. Pola Hubungan dan Peran
Peran pasien dalam keluarga adalah sebagai seorang ibu bagi anak-
anaknya dan istri bagi suaminya. Hubungan pasien dengan
keluarganya baik, rukun, dan harmonis.
h. Pola seksualitas & reproduksi
Pasien sudah menikah dengan seorang suami selama 22 tahun dan
memiliki tiga orang anak. Pasien mengatakan sebelumnya pernah
hamil dan melahirkan 2 kali di dukun dan 1 kali di bidan. Anak
pertama berusia 21 tahun, anak kedua berusia 13 tahun, anak ketiga
berusia 5 tahun.Pasien mengatakan pernah menggunakan KB pil 21
thun, dan menggunakan kb suntik 9 bulan.Pasien mengatakan pertama
kali melakukan hubungan senggama dengan suaminya pada usia 17
tahun.
i. Pola manajemen koping-stres
Sebelum sakit dan saat sakit, pasien biasanya bercerita kepada
suaminya.Pasien mengatakan sering berdiskusi jika ada masalah.
7. Riwayat Obstetrik
a. Riwayat Menstruasi
- Menarche: pertama kali umur 13 tahun.
- Lamanya: sebelumnya lama menstruasi 7hari
- Siklus: teratur tiap bulan
- Dismenorhe: pasien mengatakan biasanya mengalami nyeri saat haid
(menstruasi)
- Keputihan: pasien mengatakan sangat jarang sekali mengalami keputihan
b. Riwayat Perkawinan
Pasien mengatakan bahwa pasien menikah hanya satu kali yaitu dengan
dengan suaminya yang sudah meninggal
c. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Pasien mengatakan sebelumnya pernah hamil dan melahirkandua kali di
dukun. Anak pertama berusia 21 tahun, anak kedua berusia 13 tahun,
anak ketiga berusia 5 tahun.
d. Riwayat Kelainan Obstetrik
Pasien mengatakan sebelumnya tidak memiliki keluhan lainnya selain
penyakit yang saat ini dideritanya.
e. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi
Pasien mengatakan pernah menggunakan KBpil dan tidak pernak
menggunakan alat kontrasepsi lainnya.
8. Riwayat Ginekologi
Pasien mengatakan sebelumnya tidak memiliki penyakit pada
kandungannya selain penyakit yang saat ini dideritanya.
9. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kondisi umum cukup, kesadaran Composmentis GCS: 4-5-6
Tanda vital:
- Tekanan Darah : 120/80mmHg
- Nadi : 82x/menit
- RR : 20x/menit
- Suhu : 36,5oC
- BB : 50 Kg
- TB : 145 cm
a. Kepala
Inspeksi:Bentuk kepala oval, simetris, wajah simetris, tidak tampak
benjolan abnormal dan pembengkakan pada wajah, warna wajah sama
dengan warna kulit yang lain (sawo matang).
Palpasi: tidak teraba benjolan abnormal pada kepala dan wajah, tidak ada
nyeri tekan.
b. Mata
Inspeksi: pupil isokor diameter 3mm/3mm, reflek cahaya posistif, sklera
putih, konjungtivamerah muda, bulu mata rata dan hitam, tidak adanya
kelainan bentuk.
Palpasi: tidak teraba benjolan abnormal pada kedua mata, tidak ada nyeri
tekan
c. Telinga
Inspeksi: telinga simetris, bersih tanpa serumen, warna sama dengan kulit
lainnya, tidak tampak lesi.
Palpasi: tidak teraba benjolan abnormal pada kedua telinga, tidak ada nyeri
tekan
d. Hidung
Inspeksi: tidak tampak pernapasan cuping hidung, tulang hidung simetris,
lubang hidung bersih, tidak terdapat luka/lesi
Palpasi: tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
e. Mulut
Inspeksi:mukosa bibir kering, tidak tampak lesi,tidak tampak sianosis, lidah
tampak bersih, simetris, gigi bersih.
f. Leher
Inspeksi:leher simetris, warna sama dengan kulit lainnya, tidak tampak
pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
Palpasi: tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
g. Dada
• Paru-paru
Inspeksi:bentuk dada normal, simetris, tidak tampak menggunakan otot-
otot bantu pernapasan (intercostae), frekuensi pernapasan20x/menit, tidak
tampak jejas di dada, tidak tampak adanya batuk.
Palpasi: tidak teraba benjolan atau massa, tidak ada nyeri tekan, vokal
fremitus +/+
Perkusi: suara paru sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: irama napas teratur, vesikuler pada kedua sisi paru, tidak ada
suara napas tambahan wheezing pada kedua lapang paru, tidak ada stridor,
tidak ada ronkhi.
• Jantung
Inspeksi: dada simetris, tidak tampak jejas, ictus cordis tidak tampak
Palpasi: tidak teraba benjolan atau massa abnormal, tidak ada nyeri tekan,
ictus cordis teraba
Perkusi: pekak pada ICS 4 hingga 5 midklavikula
Auskultasi: suara jantung S1S2 tunggal, tidak ada suara jantung tambahan,
tekanan darah = 110/70 mmHg
h. Payudara
Inspeksi: bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada kelainan bentuk, puting
menonjol, areola mammae mengalami hiperpigmentasi
Palpasi: tidak ada benjolan atau massa abnormal, tidak ada nyeri tekan
i. Abdomen
Inspeksi: bentuk abdomen simetris, flat, tidak ada luka/jejas, tidak tampak
benjolan abnormal, tidak ada striae
Auskultasi: Bising usus (+), ± 8x/menit
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, panjang liang vagina ± 5
cm, portio tidak teraba
Perkusi: timpani
j. Genital/urogenital (pemeriksaan tgl 29/9 2016)
Inspeksi: tampak liang vagina mudah berdarah, portio sulit dievaluasi, tidak
terpasang selang kateter.
Palpasi : tidak teraba keras pada vesika urinaria, ada nyeri tekanvesika
urinaria
k. Ekstremitas
Inspeksi : tidak tampak luka/jejas, ekstremitas atas dan bawah simetris,
tidak tampak deformitas, tidak tampak benjolan abnormal, warna kulit sama
dengan kulit lainnya
Palpasi: tidak teraba benjolan abnormal, akral ekstermitas hangat, tidak ada
krepitasi, tidak ada nyeri tekan, CRT < 2 detik
Kekuatan otot
5555 5555
5555 5555

III PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


1. Laboratorium
ANALISA DATA

NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH


1 DS: Hygine, jumlah Risiko Infeksi
- Pasien mengatakan sering partus,
mengeluarkan darah saat hub.sex,virus, dll
bersenggama sejak lima tahun ↓
yang lalu. Perubahan sel
- Pasien mengatakan sering serviks
merasa nyeri pinggang sejak ↓
lima tahun yang lalu, skala nyeri Radang
3 ↓
DO: Perubahan porsio
- Pendarahan (+) ↓
Bau (+) amis (-) Perubahan serviks
Telah dilakukan biopsi CX pada ↓
tanggal 29 september 2016 Ca serviks

Pembesaran massa

Penipisan sel

Peembuluh darah
terbuka

Perdarahan

Anemia

Resiko infeksi

2. DS: Masuknya virus Defisiensi


Pasien mengatakan bahwa ↓ Pengetahuan
pasien selama tidak mengetahui Metaplasia sel
tentang penyakitnya ↓
DO: Neoplasis intra
Pasien tampak bingung dan epithelia serviks
sering menanyakan tentang ↓
penyakitnya. Dysplasia sel

Deferensiasi sel-
sel epitel

Sel-sel
ganas/karsinoma

Kurang informasi

Defisiensi
pengetahuan
No Diagnosa NOC NIC Rasional

1. Risiko Infeksi Setelah dilakukan perawatan selama Identifikasi Resiko Pencegahan infeksi
2x24 jam, pasien mengalami penurunan (6610) menjadi prioritas utama
resiko infeksi ditandai dengan: 1. Kaji ulang riwayat dalam asuhan
1. Mengetahui konsekuensi terkait kesehatan masa lalu keperawatan untuk
infeksi dan data pengkajian mencegah komplikasi
2. Mempertahankan lingkungan yang resiko secara rutin akibat infeksi. Nutrisi
bersih 2. Monitor diet dan yang baik akan
3. Memonitor perubahan status asupan kalori membantu mencegah
kesehatan 3. Ajarkan pasien timbulnya infeksi, dan
4. Berkurangnya bau dari vagina mengenai konsepsi edukasi seks yang baik
pasien 4. Instruksikan juga dapat mengurangi
aksesibilitas resiko penularan infeksi.
kontrasepsi dan
bagaimana untuk
mendapatkannya
2. Defisiensi Pengetahuan Setelah dilakukan perawatan selama Fasilitasi Kurangnya pengetahuan
1x24 jam, pasien menunjukkan Pembelajaran (5520) dapat menghambat
peningkatan dalam pengetahuannya 1. Tentukan pemulihan pasien dan
tentang penyakit yang dialami ditandai pengetahuan pasien munculnya perilaku
dengan: saat ini beresiko. Sehingga
1. Pasien mematuhi himbauan dari 2. Identifikasi sumber diperlukannnya
perawat daya pasien informasi untuk pasien
2. Menunjukkan partisipasi dalam 3. Hubungkan mengenai proses
asuhan keperawatan pendidikan kesehatan penyakitnya maupun
3. Pasien mengerti tentang penyakit dengan kebutuhan tindakan untuk
yang dialaminya dan keinginan pasien mengontrol atau
4. Minta pasien untuk meminimalkan gejala.
mengulangi Selain itu pasien dapat
informasi perawat menolak kooperatif
Pengajaran Proses dengan rencana asuhan
Penyakit (5602) keperawatan akibat
1. Jelaskan tanda dan ketidaktahuan tentang
gejala yang umum manfaat dari perawatan.
dari penyakit sesuai
kebutuhan
2. Jelaskan mengenai
proses penyakit
3. Berikan informasi
pada pasien
mengenai kondisinya
sesuai kebutuhan
4. Edukasi pasien
mengenai tindakan
untuk mengontrol
atau meminimalkan
gejala
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G., H. Butcher. J. Dotcterman. & C. Wagner. (2013). Nursing


Intervention Classification (NIC). 6th Edition. Singapore: Elsevier.
Terjemahan oleh I. Nurjannah. dan R.D. Tumanggor. (2016). Nursing
Intervention Classification (NIC). Edisi Indonesia. Yogyakarta: CV.
Mocomedia

Herdman, T. H. (2018) NANDA-I diagnosis keperawatan: definisi dan klasifikasi


2018-2020. 11th edn. Edited by T.Hearther & Shigemi Kamitsuru. Jakarta:
EGC.

Moorhead, S., Johnson, M., Mass, M & Swanson, E. (2013) . Nursing Outcomes
Classification (NOC). 5th Edition. Singapore: Elsevier. Terjemahan oleh I.
Nurjannah. dan R.D. Tumanggor. (2016). Nursing Intervention Classification
(NIC). Edisi Indonesia. Yogyakarta: CV. Mocomedia

Ahmad, Afif Wijaya. (2016). Asuhan Keperawatan Pada Ny. Hp3003 Dengan
Carsinoma Cerviks Di Poli Kandungan Rsd Dr.Soebandi Jember. Program
Pendidikan Profesi. Ners Program Studi Ilmu Keperawatan. Universitas
Jember

Anda mungkin juga menyukai