Anda di halaman 1dari 13

3.

4 Intervensi

No. Dx Kriteria Hasil Intervensi


1. Nyeri kronis Setelah dilakukan 1. Tentukan lokasi,
berhubungan intervensi selama karakteristik, kualitas
dengan spasme 1x24 jam nyeri pasien dan keparahan nyeri
otot dapat berkurang sebelum mengobati
dengan kriteria hasil: pasien
2. Pilih analgesik atau
1. TTV pasien
kombinasi analgesik
normal
2. Klien dapat yang sesuai ketika
mengontrol lebih dari satu
nyeri diberikan
3. Klien tampak 3. Pastikan perawatan
rileks analgesik bagi pasien
4. Klien
dilakukan dengan
mengatakan
pemantauan yang ketat
nyeri 4. gali bersama pasien
berkurang faktor-faktor yang
dapat menurunkan atau
memperberat nyeri
5. bantu keluarga dalam
mencari dan
menyediakan
dukungan
6. pilih dan
implementasikan
tindakan yang beragam
(misalnya;
farmakologi,
nonfarmakologi,
intrpersonal) untuk
memfasilitasi
penurunan nyeri sesuai
dengan kebutuhan
7. pertimbangkan tipe
dan sumber nyeri
ketika memilih strategi
penurunan nyeri
8. gali penggunaaan
farmakologi yang
dipakai pasien saat ini
untuk menurunkan
nyeri
9. ajarkan metode
farmakologi untuk
menurunkan nyeri
10. dorong pasien untuk
mengguanakan obat-
obatan
11. penurun nyeri yang
adekuat
12. berikan individu
penurun nyeri yang
optimal dengan
resepan analgesik
13. gunakan tindakan
pengontrol nyeri
sebelum nyeri
bertambah
2. Hambatan Setelah dilakukan 1. kaji komitmen pasien
mobilitas fisik intervensi selama untuk belajar dan
berhubungan 1x24 jam diharapkan menggunakan postur
dengan kerusakan pasien bisa melakukan tubuh yang benar
2. kolaborasikan dengan
integritas struktur mobilitas fisik dengan
fisioterapis dalam
tulang kriteria hasil:
mengembangkan
1. klien jika
peningkatan mekanika
berdiri tidak
tubuh, sesuai indikasi
jatuh lagi
3. kaji kesadran pasien
2. badan sudah
tentang abnormalitas
mulai bisa
muskuluskeletelnya
digerakkan dan efek yang munkin
3. skala kekuatan
timbul pada jaringan
otot bisa
otot
bertambah 4. intruksikan pasien
untuk menggerakkan
kaki terlebih dahulu
kemudian badan
ketika memulai
berjalan dari posisi
berdiri
5. gunakan prinsip
mekanika tubub ketika
menangani pasien dan
memindahkan
peralatan
6. lakukan skrinning
kesehatan sebelum
memulai latihan untuk
mengidentifikasi
resiko dengan
menggunakan skala
kesiapan latihan fisik
terstandar atau
melengkapi
pemeriksaan riwayat
kesehatan dan fisik
7. Tentukan tingkat
kebugaran otot dengan
latihan di lokasi atau
menggunakan tes
laboratorium (misal;
maksimum berat
beban yang diangkat,
jumlah angkatan per
satuan waktu
8. Bantu mendapatkan
sumber yang
diperlukan untuk
terlibat dalam latihan
otot progresif
9. Bantu
mengembangkan
program latihan
kekuatan yang sesuai
dengan tingkat
kebugaran otot,
hambatan
muskuloskeletal, tjuan
kesehatan fungsional,
sumber peralatan
latihan,
kecenderungan pribadi
dan dukungan sosial
10. Tentukan batasan
pergerakan sendi dan
efeknya terhadap
fungsi sendi
11. Inisiasi pengukuran
kontrol nyeri sebelum
memulai latihan sendi
12. Dukung latihan ROM
aktif, sesuai jadwal
yang terattur dan
terencana
13. Lakukan ROM pasif
atau ROM dengan
bantuan, sesuai
indikasi
3. Gangguan citra Setelah dilakukan 1. Gunakan pendekatan
tubuh intervensi selama yang tenang dan
berhubungan 1x45 menit menyakinkan
2. Nyatakan dengan
dengan diharapkan pasien
jelas harapan
osteoporosis tidak terganggu
terhadap perilaku
dengan gambaran
klien
tubuhnya dengan
3. Pahami situasi krisis
kriteria hasil:
yang terjadi dari
1. Pasien tidak
perspektif klien
merasa malu 4. Dorong keluarga
2. Klien tidak
untuk mendampingi
mengalami
klien dengan cara
ansietas
yang tepat
5. Lakukan usapan pada
punggung/leher
dengan cara yang
tepat
6. Tentukan harapan
citra diri pasien
didasarkan didasarkan
pada tahap
perkembangan
7. Gunakan bimbingan
antisipatif
menyiapkan pasien
terkait dengan
perubahan citra tubuh
yang telah
diprediksikan
8. Bantu pasien untuk
mendiskusikan
perubahan-perubahn
bagian tubuh
disebabkan adanya
penyakit osteoporosis
dengan craa yang
tepat
9. Bantu pasien
menentukan
keterlanjutan dari
perubahan-perubahan
aktual dari tubuh atau
tingkat fungsinya
10. Bantu pasien
memisahkan
penampilan fisik dari
perasaan berharga
secara pribadi dengan
cara yang tepat
11. bantu pasien utnuk
memriksa persepsi
negatif terhadap harga
diri
12. dukung pasien untuk
mngevaluasi
perilakunya sendiri
4. Defisiensi Setelah dilakukan 1. kaji tingkat
pengetahuan intervensi selama pengetahuan pasien
berhubungan 1x45 menit terkait dengan proses
dengan diharapkan pasien bisa penyakit yang
kurangnya mengetahui tentang spesifik
2. jelaskan patofisiologi
informasi penyakit osteoporosis
penyakit dan
mengenai dengan kriteria hasil:
bagaimana
penyakit yang 1. klien
hubungannya
dialami mengetahui
3. review pengetahuan
tentang
pasien mengenai
penyakitnya
kondisinya
2. klien mengerti
4. kenali pengetahuan
tentang tanda
pasien mengenai
dan gejala
penyakit yang kondisinya
5. jelaskan tanda dan
dialaminya
gejala yang umum
dari penyakit sesuia
kebutuhan
6. jelaskan prose
penyakit sesuai
kebutuhan
7. identifikasi
kemungkinan
penyebab sesuai
kebutuhan
8. berikan informasi
pada pasien menegnai
kondisinya
9. diskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komlikasi di masa
yang akan datang
dan/atau mengontrol
proses penyakit
10. diskusikan pilihan
terapi/penanganan

3.5 Implemntasi

No. Tgl, Waktu Dx Implementasi Para


f
1. 12 Oktober, Nyeri kronis  Menentukan lokasi, IK
07.00
berhubungan karakteristik, kualitas dan
dengan spasme keparahan nyeri sebelum
otot mengobati pasien
 Memilih analgesik atau
kombinasi analgesik yang
sesuai ketika lebih dari satu
diberikan
08.00  Memastikan perawatan IK
analgesik bagi pasien
dilakukan dengan
pemantauan yang ketat
 Menggali bersama pasien
faktor-faktor yang dapat
menurunkan atau
memperberat nyeri
 Membantu keluarga dalam
mencari dan menyediakan
dukungan
 Memilih dan

09.00 implementasikan tindakan IK


yanb beragam (misalnya;
farmakologi,
nonfarmakologi,
intrpersonal) untuk
memfasilitasi penurunan
nyeri sesuai dengan
kebutuhan
 Mempertimbangkan tipe dan
10.00 IK
sumber nyeri ketikan
memilih strategi penurunan
nyeri
 Menggali penggunaaan
farmakologi yang dipakai
pasien saat ini untuk
menurunkan nyeri
 Mengajarkan metode
farmakologi untuk
menurunkan nyeri
 Mendorong pasien untuk
mengguanakan obat-obatan
penurun nyeri yang adekuat
 Memberikan individu
penurun nyeri yang optimal
dengan resepan analgesik
 Menggunakan tindakan
pengontrol nyeri sebelum
nyeri bertambah
2. 12 Oktober, Hambatan  Mengkaji komitmen pasien IK
12.00
mobilitas fisik untuk belajar dan
berhubungan menggunakan postur tubuh
dengan yang benar
kerusakan  Mengkolaborasikan dengan

integritas fisioterapis dalam

struktur tulang mengembangkan


peningkatan mekanika tubuh,
sesuai indikasi
 Mengkaji kesadran pasien
13.00 tentang abnormalitas IK
muskuluskeletelnya dan efek
yang munkin timbul pada
jaringan otot
 Mengintruksikan pasien
untuk menggerakkan kaki
terlebih dahulu kemudian
badan ketika memulai
berjalan dari posisi berdiri
 Menggunakan prinsip
mekanika tubub ketika
menangani pasien dan
memindahkan peralatan
14.00  Melakukan skrinning IK

kesehatan sebelum memulai


latihan untuk
mengidentifikasi resiko
dengan menggunakan skala
kesiapan latihan fisik
terstandar atau melengkapi
pemeriksaan riwayat
kesehatan dan fisik
 Menentukan tingkat
kebugaran otot dengan
latihan di lokasi atau
menggunakan tes
laboratorium (misal;
maksimum berat beban yang IK
15.00 diangkat, jumlah angkatan
per satuan waktu
 Membantu mendapatkan
sumber yang diperlukan
untuk terlibat dalam latihan
otot progresif
 Membantu mengembangkan
program latihan kekuatan
yang sesuai dengan tingkat
kebugaran otot, hambatan
muskuloskeletal, tjuan
kesehatan fungsional, sumber
peralatan latihan,
kecenderungan pribadi dan
dukungan sosial
 Menentukan batasan
pergerakan sendi dan
efeknya terhadap fungsi
sendi
 Menginisiasi pengukuran
kontrol nyeri sebelum
memulai latihan sendi
 Mendukung latihan ROM
aktif, sesuai jadwal yang
terattur dan terencana
 Melakukan ROM pasif atau
ROM dengan bantuan, sesuai
indikasi
3. 12 Oktober Gangguan citra  Menggunakan pendekatan IK
17.00
tubuh yang tenang dan
berhubungan menyakinkan
dengan  Menyatakan dengan jelas

osteoporosis harapan terhadap perilaku


klien
 Memahami situasi krisis
yang terjadi dari perspektif
klien
 Mendorong keluarga untuk
mendampingi klien dengan
cara yang tepat
 Melakukan usapan pada
punggung/leher dengan cara
yang tepat
 Menentukan harapan citra
diri pasien didasarkan
didasarkan pada tahap
17.30 perkembangan IK
 Menggunakan bimbingan
antisipatif menyiapkan
pasien terkait dengan
perubahan citra tubuh yang
telah diprediksikan
 Menbantu pasien untuk
mendiskusikan perubahan-
perubahn bagian tubuh
disebabkan adanya penyakit
osteoporosis dengan craa
yang tepat
 Membantu pasien
menentukan keterlanjutan
dari perubahan-perubahan
aktual dari tubuh atau tingkat
fungsinya
 Membantu pasien
memisahkan penampilan
fisik dari perasaan berharga
secara pribadi dengan cara
yang tepat
 Membantu pasien utnuk
memriksa persepsi negatif
terhadap harga diri
 Mendukung pasien untuk
mngevaluasi perilakunya
sendiri
4. 12 Oktober, Defisiensi  Mengkaji tingkat IK
19.00
pengetahuan pengetahuan pasien terkait
berhubungan dengan proses penyakit yang
dengan spesifik
kurangnya  Menjelaskan patofisiologi

informasi penyakit dan bagaimana

mengenai hubungannya
 Mereview pengetahuan
penyakit yang
pasien mengenai kondisinya
dialami  Mengenali pengetahuan

19.30 pasien mengenai kondisinya


 Menjelaskan tanda dan gejala IK
yang umum dari penyakit
sesuia kebutuhan
 Menjelaskan prose penyakit
sesuai kebutuhan
 Mengidentifikasi
kemungkinan penyebab
sesuai kebutuhan
 Memberikan informasi pada
pasien menegnai kondisinya
 Mendiskusikan perubahan
gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah
komlikasi di masa yang akan
datang dan/atau mengontrol
proses penyakit
 Mendiskusikan pilihan
terapi/penanganan

3.5 Evaluasi

No. Tanggal,Waktu Evaluasi Para


f
1. 12 Oktober, 11.00 S: pasien mengatakan nyeri mulai berkurang IK
O: TTV mulai normal, skala nyeri menjadi 5
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi 10,11 ,12, 13
2. 12 Oktober,16.00 S: pasien mengatakan bada sudah mulai bisa IK
digerakkan walaupun sedikit
O: hasil BMD T-score -3
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi 9, 10, 11, 12, 13
3. 12 Oktober, 18.00 S: pasien mengatakan bahwa dirinya sudah IK
tidak malu
O: klien sudah mulai tampak tidak cemas dan
gelisah
A:masalah teratasi
P: pertahankan kondisi pasien
4. 12 Oktober, 20.00 S: pasien mengatakan sudah mengetahui IK
tentang penyakitnya
O: klien sudah mengetahui tentang penyebab
nyerinya
A: masalah teratasi
P: kontrol terus pengetahuan pasien

Anda mungkin juga menyukai