SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
Muhammadiyah Makassar.
besar Muhammad Saw. yang telah membawa risalah keilahian yang telah
Untuk itu penulis ucapkan banyak terimah kasih yang tak terhingga kepada:
Syarifah Alwiah, S.Pd dan Ayahanda S.M. Alwi, S.Pd.I, yang telah
iv
v
Agama Islam.
8. Terima kasih pula kepada semua pihak yang telah membantu dan
skripsi ini.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................. iii
HALAMAN PRAKATA.......................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK.......................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................... 6
ix
x
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 73
LAMPIRAN............................................................................................... 75
BAB I
PENDAHULUAN
kalangan praktisi pendidikan akhir-akhir ini. Hal ini karena dunia pendidikan
kehilangan sikap jujur dan rendah hati. Mereka terampil, tetapi kurang
keunggulan nilai humanistik, keluhuran budi, dan hati nurani menjadi dangkal.
yang merugikan negara dan masyarakat (seperti kasus Akil Muchtar ketua
dan masih banyak kasus lainnya), justru melibatkan orang-orang yang secara
1
2
negara yang tingkat korupsinya tinggi di dunia. Pakar pendidikan Dr. Arif
Rahman menilai bahwa sampai saat ini masih ada yang keliru dalam
anak didik. Hal ini terimplikasikan melalui pendidikan akhlak dalam hal
pembinaan moral dan budi pekerti (sesuai UU Sisdiknas tahun 1989 atau
nasional adalah untuk melahirkan manusia yang beriman dan bertakwa. Dan,
para peserta didik yang dihasilkan dari proses pendidikan di Indonesia tidak
akrab dengan anak, keluarga memiliki peran sangat penting dan strategis
dan nilai sosial yang dianut keluarga dan masyarakat sekitar. Anehnya, ada
kepada sekolah.
pendidikan, tampak jelas tidak tertanamnya dengan baik mana akhlak yang
mesti dijadikan karakter dan mana akhlak yang terlarang. Padahal seseorang
akan dikatakan memiliki iman yang benar sesuai syariat Islam jika memiliki
karakter akhlak yang baik. Jadi, akhlak yang baik merupakan tanda
kesempurnaan iman.
untuk meraih ilmu pengetahuan melalui membaca. Jika dikaji lebih dalam,
Qur’an untuk mengenalkan tugas dan fungsi manusia itu sendiri. Sehingga
ilmu pengetahuan yang didapatkan oleh manusia tidak hanya bertujuan pada
disisi-Nya.
5
pula sebagai asas utama dalam pendidikan islam yang berisi tuntunan pada
penataan terhadap apa yang hilang dan kurang disentuh oleh dunia
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Qur’an.
Qur’an.
D. Manfaat Penelitian
yaitu Al-Qur’an.
yang ilmiah dan obyektif tentang urgensi dari implementasi konsep Al-
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Karakter
dalam perilaku.
lain diluar dirinya oleh karna berhubungan dengan lingkungan alam atau
7
8
sendiri.(Zubaedi, 2011:19).
“karakter” .
Syarbini,
Oleh sebab itu, orang yang berperilaku tidak jujur , kejam ataun
pendidikan karakter atau pendidikan akhlak ini telah dicontohkan oleh sifat
yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw. Yaitu: Shiddiq artinya benar,
Sehingga karakter bangsa identik dengan akhlak bangsa atau budi pekerti
yang tidak atau kurang berakhlak atau tidak memiliki standar norma dan
nilai etika, baik untuk diri sendiri maupun untuk semua warga masyarakat
bijak dan pemikir besar), serta praktik emulasi (usaha yang maksimal
dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter
yang beorientasi pada akhlak yang tercermin dari keimanan pada diri
menepati janji (al-wafa), sabar, jujur, takut kepada Allah SWT, bersedekah
di jalan Allah, berbuat adil, pemaaf dalam banyak ayat didalam al-Quran.
Dasar pembentukan karakter itu adalah nilai baik atau buruk. Nilai
baik disimbolkan dengan nilai Malaikat dan nilai buruk disimbolkan dengan
baik dalam bentuk energi positif dan nilai buruk dalam bentuk energi
negatif. Energi positif itu berupa nilai-nilai etis religius yang bersumber dari
yang a-moral yang bersumber dari taghut (Setan). Nilai-nilai etis moral itu
nilai kemanusiaan yang sejati (hati nurani). Energi positif itu berupa:
(akal yang sehat), qalbun salîm (hati yang sehat), qalbun munîb (hati yang
kembali, bersih, suci dari dosa) dan nafsul mutmainnah (jiwa yang
tenang), yang kesemuanya itu merupakan modal insani atau sumber daya
manusia yang memiliki kekuatan luar biasa. Ketiga, sikap dan perilaku
etis. Sikap dan perilaku etis ini merupakan implementasi dari kekuatan
etis itu meliputi: istiqâmah (integritas), ihlâs, jihâd dan amal saleh.
berkualitas ini dalam hidup dan bekerja akan melahirkan akhlak budi
(professional).
12
Hampir sama dengan energi positif, energi negatif terdiri dari: Pertama,
itu merupakan kekuatan yang menjauhkan manusia dari makhluk etis dan
yaitu pikiran jahiliyah (pikiran sesat), qalbun marîdl (hati yang sakit, tidak
merasa), qalbun mayyit (hati yang mati, tidak punya nurani) dan nafsu ‘l-
manusia menghamba pada ilah-ilah selain Allah berupa harta, sex dan
kekuasaan (thâghût). Ketiga, sikap dan perilaku tidak etis. Sikap dan
perilaku tidak etis ini merupakan implementasi dari kekuatan thâghût dan
normatif tentang nilai-nilai budaya tidak etis (budaya busuk). Sikap dan
orang yang bermental thâghût ini dalam hidup dan bekerja akan
bagus (hipokrit, penghianat dan pengecut) dan orang yang tidak mampu
(2013:26), menjelaskan :
muncul dan mendominasi hati dan jiwanya adalah kebaikan. Dengan ini
didik pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan agar dapat
pancasila,
seimbang.
16
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia serta memiliki tanggung
yang lainnya.
diantaranya:
B. Al-Qur’an
1. Pengertian Al-Qur’an
yang diartikan dengan arti ism maf’ul, yaitu maqru artinya dibaca.
Menurut ulama ahli bahasa, ahli Fiqh dan ahli Ushul Fiqh definisi Al-
petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia atau kitab suci
umat Islam
menjelaskan :
Al-Qur’an adalah kitab suci yang berisi firman-firman Allah SWT, yang
Terjemahnya:
malaikat Jibril. Oleh karena itu, ada perbedaan yang jelas antara wahyu
antara ucapan dengan sikap. Karena itu, keteladan para pendidik dan
maka pada saat itu pula ia mewajibkan orang tua mendidik anak-anaknya.
para pemimpin, maka pada saat yang sama, rasul dan para pemimpin
pedoman bagi kemajuan dan keselamatan hidup manusia itu sendiri. Al-
dari setiap aspek dirinya, apakah kualitas fisik, ruhani, hati, jiwa dan juga
makhluk sosial.
Oleh karena itu, berbagai faktor yang menopang kearah itu juga
kebutuhan fisik dengan makan minum yang baik dan halal, pendidikan,
Islam maka penting untuk melihat landasan Islam itu sendiri. Oleh karena
itu metodologi pendidikan akhlak yang ada pun harus diambil dari
landasan Islam, yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Al-Qur’an dan Hadits. Hal ini
َو ﺣَﺪﱠﺛَﻨِﻲ ﻋَﻦْ ﻣَﺎﻟِﻚ أَﻧﱠﮫُ ﺑَﻠَﻐَﮫُ أَنﱠ رَﺳُﻮلَ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﱠﻠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢ
َﻗَﺎل
ِﺗَﺮَﻛْﺖُ ﻓِﯿﻜُﻢْ أَﻣْﺮَﯾْﻦِ ﻟَﻦْ ﺗَﻀِﻠﱡﻮا ﻣَﺎ ﺗَﻤَﺴﱠﻜْﺘُﻢْ ﺑِﮭِﻤَﺎ ﻛِﺘَﺎبَ اﻟﻠﱠﮫ وَﺳُﱠﻨﺔَ ﻧَﺒِﯿﱢﮫ
()رواه ﻣﺎﻟﻚ
Artinya :
sendiri. Dalam hal ini, al-Nahlawy dalam Ulil Amri Syafri (2012:60)
24
tersebut yaitu :
dimana pola tersebut ikut menata kemampuan fikir, gerak dan intuisi yang
ayat-ayatnya, yaitu:
yaitu :
akhlak. Semua dimensi itu bergerak saling melengkapi satu sama lain
saja,
pendidikan menyeluruh,
akhir dari pendidikan akhlak, yaitu mendorong jiwa seorang mukmin untuk
27
Dalam perspektif Islam, karakter atau akhlak mulia merupakan buah yang
“Tauhid adalah awal dan akhir dari seruan Islam. Ia adalah suatu
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (faith in the unity of
god)”.
manusia pada potensi beragama maka yang harus dilakukan ialah proses
akidah Islam
pribadi yang berakhlak baik nantinya akan menjadi bagian diri masyarakat
yang baik pula. Akhlak dalam Islam juga memiliki nilai yang dapat
diterapkan pada kondisi apa pun.Tentu saja, hali ini sesuai dengan fitrah
nilai-nilai Islam.
(31) : 13 .
Terjemahnya
sikap, tingkah laku dan kepribadian anak didik. Dalam konsep pendidikan
sumber Islam tersebut, yaitu wahyu. Sehingga sikap dan penilaian akhlak
dikatakan sikap ini baik atau buruk hanya bersandar pada pendapat
dan keburukan sesuatu hal bisa berbeda antara dua orang ataupun dua
30
masa klasik ataupun modern. Para filosof akhlak hingga kini belum
berstandar pada akal, ada pula yang berstandar pada perasaan dan
kebiasaan serta asas kebaikan dan keburukan, dan lain sebagainya. (Ulil
kepada hukum dan ketetapan syari’ah yang lima, yaitu hukum wajib,
sunnah, mubah, makruh dan haram, karena itulah realitas akhlak . Lebih
lanjut dijelaskan bahwa bila akhlak berbasis kepada hukum yang lima,
maka klasifikasinya seperti berikut ini: akhlak wajib, seperti prilaku jujur,
salam, memberi makan dan sedekah; akhlak mubah, seperti bermain dan
Akhlak ialah perbuatan suci yang terbit dari lubuk jiwa yang paling
Akhlak dalam Islam terbagi menjadi dua, yaitu, akhlak terpuji dan
dimulai sejak manusia dalam kandungan. Ini sesuai dengan firman Allah
Terjemahnya:
dan menjalankan ajaran Islam yang telah dibawa dan diajarakan oleh
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Variabel Penelitiian
32
33
1. Pendidikan Karakter
keseluruhan.
2. Perspektif Al-Qur’an
ibadah, dimulai dengan Surat Al-Fatihah dan ditutup dengan Surat An-
Nas.
undang bagi umat manusia dan petunjuk serta sebagai tanda atas
atau berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam dan konsep pendidikan
dalam al-Qur’an.
karya ilmiah yang ada kaitannya dengan skripsi yang akan diteliti dengan
data utama (primer) yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah al-Qur’an
Data sekunder adalah pendapat para pakar dan para ahli yang
ada tiga tahap yang dilalui dalam penelitian ini, yaitu: reduksi data (data
(conclusion drawing).
36
HASIL PENELITIAN
bumi.
yang berkarakter atau berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam dan
masyarakat.
37
38
dispesifikkan pada firman Allah QS. Luqman (31): 12-19 dan QS.al-Isra’
(17): 22-23
terbentuk kepribadian yang baik atau akhlak yang terpuji. Karena Iman
yang baik dan kuat akan menghasilkan akhlak yang terpuji. Dalam al-
Terjemahnya:
tersebut bahwa Syukur kepada Allah adalah hikmah, yang akan dibagikan
oleh Allah kepada siapa saja yang Dia kehendaki dari hamba-Nya. Pada
ayat tersebut Allah Swt. memberikan nasehat kepada umat Islam melalui
kepada Allah”. Hal ini adalah esensi hikmah yang merupakan suatu
Pada surah Luqman ayat 12, Luqman diberi al-hikmah oleh Allah,
agar bertuhan kepada Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa, yaitu mencakup
ancaman. Penyebutan kata ini sesudah kata “dia berkata” untuk memberi
Asalnya adalah ‘ibny dari kata ibn yakni anak lelaki. Pemungilan tersebut
atas member isyarat bahwa mendidik hendaknya didasari oleh rasa kasih
dengan penuh kasih sayang. Bila perlu panggillah orang yang akan
akan adanya perubahan sikap dari orang yang diberikan nasihat dari yang
mengenai wasiat Luqman kepada puteranya yaitu Luqman bin Anqa bin
memberikan wasiat untuk beribadah kepada Allah Yang Maha Esa, Yang
42
tiada sekutu bagi-Nya. Kemudian Dia memperingatkan, ()ان اﻟﺸﺮك ﻟﻈﻠﻢ ﻋﻈﯿﻢ
yang besar,” yakni syirik adalah kezhaliman yang terbesar”, yaitu dengan
Tuhan.
dari Dia-lah segala nikmat yaitu Allah dengan sesuatu yang tidak memiliki
Terjemahnya :
Pokok pertama budi terhadap Allah . Pada ayat 22 diatas tujuan hidup di
dunia telah dijelaskan , yaitu, mengakui hanya satu Tuhan itu, yaitu Allah.
bersyarikat dan bersekutu dengan yang lain, itulah yang dinamai tauhid
dan dipuja. Dan tidak boleh , dilarang keras menyembah selain dia.
Menyembah, beribadat dan memuji kepada Allah yang Maha Esa, itulah
dengan apa yang diperintahkan oleh Allah dan dianjurkan oleh rasul-Nya.
Dengan itu anak juga dapat memahami bahwa dirinya hanyalah seorang
manusia biasa . dan tertanam pada jiwa anak akan sifat-sifat Allah .
rasa bahwa iman itu harus diyakini dalam hati. Mengingat bahwa menusia
potensi, bakat, dan sifat yang dimiliki oleh anak dididik oleh kedua orang
tua.
hamba Allah.
Arti ibadat itu dalam bahasa Melayu ialah memperhambakan diri, atau
Terjemahnya:
kebajikan yang tercermin dalam amr ma’ruf nahi mungkar juga nasihat
dan tabah.
masyarakat dan telah mereka kenal luas”, selama jalan dengan al-khair
buruk oleh mereka serta bertentangan dengan nilai-nilai Ilahi. Karena itu ,
pada-Nya.
Tuhan atas nikmat dan perlindungannya yang selalu kita terima. Ketiga,
dirikanlah shalat. Keempat, Dengan shalat kita melatih lidah , hati, dan
Islam adalah agama untuk diri dan masyarakat , atau untuk diri
terutama tiang agama, yaitu shalat lakukan tugas selanjutnya, yaitu berani
utama kepatuhan kepada Allah. Shalat itu, kelak akan menjadi dasar bagi
dengan iman yang baik dan terarah akan tercermin perbuatan yang baik
ibadah ialah berbakti dan berakhlak baik kepada kedua orang tua.
orang tua merupakan perantara dari Allah yang membuat anak lahir ke
Terjemahnya:
bersyukur pula lah “kepada dua ibu-bapak kamu” karena mereka yang
50
ini mutlak dilakukan oleh manusia karena hanya kepada Allah semua
bersyukur kepada Allah swt. Dan bersyukur kepada kedua orang tua, dan
kekerabtan, meskipun dalamikatan yang kedua ini adalah satu ikatan yang
Kemudian Allah menyebutkan jasa ibu yang lain, bahwa ibu telah
dirinya. Untuk itu Allah berfirman: ()وﻓﺼﻠﮫ ﻓﻰ ﻋﻤﯿﻦ, “Dan menyapihnya dari
masa itu, ibu mengalami berbagai masa kerepotan dan kesulitan dalam
rangka mengurus keperluan bayinya. Hal ini tiada yang dapat menghargai
swt, tiada sesuatupun yang samar bagiNya, baik di langit maupun di bumi.
Allah telah memerintahkan agar berbuat baik kepada kedua orang tua,
akan tetapi Dia menyebutkan penyebab dari pihak ibu saja. Karena
sampai mendidik dengan tidak ada rasa bosan, dipenuhi ras cinta dan
kasih, adalah berkat rahmat Allah belaka. Setelah itu bersyukurlah kepada
kedua orang tuamu . ibu yang mengasuh dan ayah yang melindungi
52
ini; “kepada-Ku lah tempat kembalimu”, yang dimaksud hal tersebut ialah
ﺟﺎء رﺟﻞ اﻟﻰ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ:ﻋﻦ اﺑﻰ ﺣﺮﯾﺮة رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﮫ ﻗﺎل
, اﻣﻚ, ﻣﻦ اﺣﻖ اﻟﻨﺎس ﺑﺤﺴﻦ ﺻﺤﺎﺑﺘﻰ ﻗﺎل:اﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﻓﻘﺎل
ﺛﻢ ﻣﻦ؟ ﻗﺎل: ﻗﺎل, اﻣﻚ: ﻗﺎل ﺛﻢ ﻣﻦ؟ ﻗﺎل, ﺛﻢ ﻣﻦ؟ ﻗﺎل اﻣﻚ:ﻗﺎل
( )ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﯿﮫ.اﺑﻮك
Artinya:
tua. Dan jika kedua orang tua melakukan keburukan dihadapan anak,
Terjemahnya:
selalu memathi perintah kedua orang tuanya dan senantiasa berbuat baik
Allah swt dengaan sesuatu yang tidak ada pengetahuan tentang hal
2. Akhlak Bermasyarakat
berperilaku baik dan terpuji, sehingga dapat saling menghargai satu sama
dalam keluarga, yaitu hasil pengajaran yang dilakukan oleh kedua orang
beliau selingi dengan materi akhlak, bukan saja agar peserta didik tidak
akidah dan akhlak merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
ini adalah termasuk budi pekerti, sopan dan santun dan akhlak yg
bercakap.
55
kepada orang yang lebih tua. Dan senantiasa saling menasihati dalam
kebaikan.
dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt., Sehingga iman
yang kuat dan ibadah yang teratur sesuai dengan perintah dan sunnah
a. Model Pembiasaan
baik dalam artian terjadi keseimbangan antara ilmu dan amal, maka Al-
shaleh, yaitu salah satunya terdapat pada firman Allah QS Ali-Imran (3)
:57.
Terjemahnya :
ini Orang tua atau pendidik dapat menerapkan konsep penguatan iman
Islam.
b. Model Perintah
Muslim.
Agar akhlak anak dapat terbentuk dengan pembiasaan perintah yang baik
.
Terjemahnya
“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar”.
Kesimpulan dari ayat tersebut ialah adanya perintah dari Allah swt.
sesuatu. Bisa juga dimaknai dengan rasa rindu yang membawa seorang
atau reward setelah anak didik dapat melaksanakan dengan baik nasihat-
kebaikan terutama pada usia yang masih butuh pengawalan orang tua.
ilmu, dan akhlak adalah dengan adanya figur utama yang menunjang hal
“uswah”. Istilah ini terdapat tiga kali dalam Al-Qur’an yaitu QS. Al-Ahzab
yang mampu menjadi contoh oleh anak didik dalam berperilaku terpuji,
rasulullah.
1. Nilai ketauhidan
terutama umat Islam. Dalam kaitan ini seluruh pakar sependapat bahwa
dasar pendidikan Islam adalah tauhid. Nilai ketauhidan ini terdapat dalam
pada kehidupan umat Islam sebagai bentuk keyakinan dan dasar dalam
2. Nilai Keteladanan
belajar mengajar. Rasulullah SAW dalam hal ini tentu merupakan seorang
berbuat untuk secara sadar ditiru oleh anak didik, kedua yaitu berperilaku
sesuai dengan nilai dan norma yang akan ditanamkan pada anak didik,
serta cara langsung tertanam pula pada diri sendiri, sehingga secara
tanpa sengaja menjadi teladan bagi anak didik. ( Edi Suardi dalam Pupuh
Fathurrohman, 2011:114)
keteladanan tak bias lepas dari proses pendidikan akhlak. Hal tersebut
dapat dikaitkan dengan firman Allah dalam QS. As-Shaff (61) :2-3, yaitu :
63
Terjemahnya :
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan
sesuatu yang tidak kamu kerjakan?. Amat besar kebencian di sisi
Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.
kebaikan dan perintah Allah swt. Hal tersebut sejalan dengan tujuan nilai
satu sama lain. Sehingga nilai yang terdapat dalam pendidikan karakter
Islam, ialah kerja sama. Dalam nilai kerja sama yang terdapat pada nilai
. ..
Terjemahnya:
64
menolong yang diprintahkan oleh Allah ialah dlah hal kebajikan dan takwa.
pengaplikasian dari tauhid yang benar dan ibadah yang teratur akan
Terjemahnya:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
yang dikerjakannya di dunia dan mencari anugerah yang telah Allah swt.
Terjemahnya :
juga merupakan nilai dalam akhlak atau karakter Islam. Nilai amanah
terdapat dalam perintah Allah swt, dalam Q.S.An-Nisa (4): 58, yaitu:
Terjemahnya:
Amanah yang diberikan oleh Allah swt.maupun yang dating dari manusia
Terjemahnya:
pertanggungan jawabnya... “.
bermasyarakat.
8. Nilai Pemaaf
Wajib memberi maaf jika telah diminta dan lebih baik lagi memaafkan
manusia dapat memahami bahwa tiada yang lepas dari kesalahan kecuali
Allah swt. Nilai pemaaf ini terdapat dalam firman Allah swt, QS. Al-A’raf (7)
: 199.
Terjemahnya :
ma'ruf, …. “
bermasyarakat.
69
9. Nilai Kejujuran
akhlak terpuji. Jujur merupakan kata sifat dan kata dasar dari kejujuran.
Dalam bahasa Arab, kata jujur sama maknanya dengan “ash-shidqu” atau
merupakan salah satu sifat nabi.Lawan kata ini adalah dusta, atau dalam
dan kenyataan; ketegasan dan kemantapan hati; dan sesuatu yang baik
sebuah tolak ukur karakter Islam. perintah untuk bersifat jujur terdapat
dalam firman Allah swt dalam QS. At-Taubah (7) :119, yaitu :
dan benar, dengan berkata jujur maka sifat pada diri terhindar dari sifat
solusinya. Berpikir positif tersebut menjadi nilai dalam karakter Islam atau
termasuk dalam akhlak terpuji. Nilai berpikir positif ini telah diperintahkan
oleh Allah swt. dalam firman-Nya, QS. QS.Al-A’raf (7) : 201, yaitu :
Terjemahnya :
maka kehidupan dapat dijalani dan terarah sesuai dengan keetapan Allah
swt dan tujuan hidup di dunia. Apabila terlanjur was-was maka manusia
PENUTUP
A. Kesimpulan
menyimpulkan :
model qudwah.
71
72
B. Saran
Al-Qur’an Karim.
Alu Syaikh, Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq. 2007.
Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i.
Hamka. 2007. Tafsir Al-Azhar Juz 15. Jakarta: PT. Citra Serumpun Padi.
. 2007. Tafsir Al-Azhar Juz 21. Jakarta: PT. Citra Serumpun Padi.
http://bahanceramah.blogspot.com/2010/05/islam-mewajibkan-muslim-
rajin-bekerja.html. (Diakses pada tanggal 28 Desember 2014).
73
74
http://saputra51.wordpress.com.2012/02/24/memaafkan-itu-indah/.
(Diakses pada tanggal 28 Desember 2014).
http://kisahimuslim.blogspot.com/2014/09/arti-makna-kejujuran-dalam-
islam.html. (Diakses pada tanggal 28 Desember 2014).