SKRIPSI
Sarjana Pendidikan
Oleh
WINDA RATNASARI
NIM 11111067
1
2
i
ii
iii
MOTTO
Artinya :
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Mujadalah : 11).
iv
PERSEMBAHAN
Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini sayapersembahkan
kepada:
1. kedua orang tuaku tercinta Bapak Sukeri dan Ibu Suratmi yang telah
dan dukungan.
4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh M.Si. yang telah sabar dalam mengarahkan dan
v
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas
tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.
gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Selanjutnya pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
Negeri Salatiga.
2. Bapak Suwardi M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua program studi Pendidikan Agama
4. Ibu Dr. Muna Erawati, S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik.
5. Ibu Dra. Siti Asdiqoh M.Si. yang telah membimbing dan memberi
6. Semua bapak dan ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah
vi
vii
ABSTRAK
Ratnasari, Winda. 2016. Pendidikan Agama Islam Pada Remaja Putus Sekolah di
Dusun Ampelgading Desa Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama
Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Siti
Asdiqoh, M.Si.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
LEMBAR BERLOGO.............................................................................. ii
NOTA PEMBIMBING ............................................................................ iii
PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................. iv
DEKLARASI............................................................................................ v
MOTTO.................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .................................................................................... vii
KATA PENGANTAR.............................................................................. viii
ABSTRAK................................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................ xi
DAFTAR lAMPIRAN.............................................................................. xiv
ix
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................... 21
A. Pendidikan Agama Islam............................................................... 21
1. Pengertian.......................................................................... 21
2. Dasar................................................................................. 24
3. Tujuan............................................................................... 27
4. Ruang Lingkup.................................................................. 30
5. Ayat tentang pendidikan.................................................... 31
6. Lembaga Pendidikan Non Formal..................................... 32
7. Pentingnya pendidikan agama bagi kehidupan................ 35
B. Remaja ..........................................................................................40
1. Pengertian.......................................................................... 40
2. Ciri-ciri Remaja..................................................................44
3. Perkembangan Jiwa Remaja...............................................45
4. Bekal dan kendali dalam kehidupan remaja.......................48
C. Putus Sekolah.................................................................................51
D. Remaja Putus Sekolah................................................................... 52
1. Pengertian Remaja Putus Sekolah.......................................52
2. Program Remaja putus sekolah...........................................53
x
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................ 69
A. Persepsi pendidikan agama Islam menurut remaja putus sekolah.. 69
B. Cara mengajar dan Pelaksanaanpendidikan agama Islam .............71
BAB V PENUTUP...................................................................................... 78
A. Kesimpulan.................................................................................. 78
B. Saran............................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 81
LAMPIRAN................................................................................................ 85
xi
BAB I
PENDAHULUAN
dan atau latihan. Maka dari itu pendidikan agama Islam merupakan hal yang
tentang ajaran Islam dan pendidikan yang mengandung nilai yang dapat
dijadikan sebagai pegangan hidup seluruh umat manusia. Dalam hal ini tidak
terkecuali pendidikan agama Islam bagi remaja yang jiwanya masih labil dan
mudah terpengaruh baik hal-hal yang positif maupun hal-hal yang negatif.
Maka dari itu pendidikan agama Islam sangat diperlukan bagi seluruh umat
bersangkut paut dan kait-berkait dengan usia yang mereka lalui, dan tidak
dapat dilepas dengan pengaruh lingkungan dimana mereka tinggal. Dalam hal
1
itu, suatu faktor penting yang memegang peranan yang menentukan dalam
merupakan usaha memperkuat iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan.
aspek-aspek sikap dan nilai, antara lain nilai spiritual dan moral (Nasution,
1988:76).
kebendaan yang bersifat material dan kemajuan teknologi itu memang lebih
kuat dari pada bidang-bidang lainnya, seperti etika dan agama (Arifin,
dengan dasar negara yaitu Pancasila dan UUD 1945 yang mementingkan
agama dan kedudukannya pada tempat yang terhormat serta dijunjung tinggi.
agama tidak cukup dijalur sekolah saja karena waktunya yang terbatas dan
2
banyak pelajaran lain. Maka harus dibantu dengan pendidikan luar sekolah.
1996/1997:20).
sedikit pula putus sekolah yang disebabkan karena faktor psikologis dan
lingkungan sosial.
Masalah droup out merupakan hal yang paling gawat ditingkat SLTA.
3
yang drop out (DO) Atau putus sekolah. Keberadaan remaja putus sekolah ini
menarik untuk dikaji terkait dengan beberapa alasan. Ada dua macam
kegagalan : mungkin anak itu tidak dapat menyelesaikan suatu unit sekolah
misalnya sekolah dasar, atau mungkin dia dapat menamatkan suatu unit
sekolah tetapi tidak berhasil memperoleh tempat di sekolah formal yang lebih
Dan berkaitan pula dengan tingkat ekonomi dan sosial keluarga anak, nilai
yang dipatuhi keluarga, dan pada sementara keluarga tempat si anak hidup
yang kurang memadai, masalah sekolah hanya penyempurna dan tidak ada
nilainya. Sedangkan pada keluarga menengah dari segi tingkat sosial, mereka
sosial. Sedangkan anak yang datang dari tingkat sosial yang rendah atau
4
dari segi rupa (tampan/cantik) dan mereka kurang mengenal kelakuan sosial,
juga mereka lebih menyendiri, pemalu dan lebih menderita dari pada yang
lain. Ini berarti mereka kurang penyesuaian diri dari segi pribadi dan sosial
Islam anak terutama bagi anak yang berusia remaja yang jiwanya masih labil,
pembelajaran nilai yang sangat dibutuhkan bagi anak melalui peranan orang
pendidikan Islam anaknya, Baik bagi anak yang putus sekolah maupun anak
mutlak perlu diperhatikan baik oleh orang tua maupun masyarakat secara
5
B. Fokus Masalah
dan pemecahan dalam skripsi ini. Adapun perumusan masalah dalam skripsi
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
dusun Ampelgading.
2. Kegunaan Praktis
6
c. Memberikan pemahaman yang lebih, khususnya dalam
E. Penegasan istilah
bahasa Yunani, terdiri dari kata “PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN”
(Ahmadi, 2001:70).
(Majid, 2005:130).
7
Secara garis besar pendidikan agama Islam merupakan suatu
ajaran Islam.
dimana manusia yang awalnya belum memiliki pola pikir dan cenderung
(mencari tahu siapa dirinya) demi memiliki filter dan prinsip hidup yang
kuat (dewasa).
dan prinsip hidup serta cukup usia untuk membina hidup rumah tangga.
8
sekolah (Depdiknas, 2003:914). Maksudnya murid yang tidak dapat
faktor tertentu, Jadi remaja putus sekolah itu adalah remaja yang tidak
dan pendidikan menengah. Jadi yang dimaksud judul skripsi ini adalah
pendidikan agama Islam pada remaja putus sekolah yaitu pendidikan yang
F. Metode penelitian
berikut:
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati dan diarahkan pada latar ilmiah dan individu tersebut
2. Kehadiran Peneliti
9
ditentukan. Peneliti menggunakan instrumen berupa wawancara yang
3. Lokasi Penelitian
ini merupakan salah satu bagian dari Desa Kenteng. Desa ini terdiri
4. Sumber Data
pengumpul data dan sumber sekunder yaitu sumber sumber yang tidak
a. Data Primer
juga dengan data asli atau data baru. Adapun yang menjadi data
primer dalam penelitian ini adalah ustadz, remaja, orang tua dan
tokoh agama.
10
b. Data Sekunder
a. Metode wawancara
responden tertentu.
11
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek wawancara
Ampelgading.
b. Dokumentasi
misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung dan film.
6. Analisis Data
12
sistematis transkip-transkip wawancara, catatan lapangan dan bahan-
b. Kebergantungan (dependability)
13
kualitatif adalah pengumpulandata sebanyak mungkin selama
c. Kepastian (confirmability)
seseorang.
8. Tahap-tahap Penelitian
a. Tahap Pra-Lapangan
14
penelitian lapangan. Kegiatan tersebut antara lain: pertama,
penelitian.
penenlitian.
15
Analisis data adalah tahap kegiatan sesudah kembali dari
lapangan. Pada tahap ini analisis data yang sudah tersedia dari
penelitian.
1) Pengumpulan Data
2) Reduksi Data
3) Penyajian Data
16
tindakan. Dengan melihat data kita akan memahami apa yang
sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan untuk lebih jauh
akibat.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
B. Fokus Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Kegunaan Masalah
E. Penegasan Masalah
17
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan
8. Pengertian
9. Dasar
10. Tujuan
B. Remaja
5. Pengertian
6. Ciri-ciri Remaja
18
8. Bekal Dan Kendali Dalam Kehidupan Remaja
C. Putus Sekolah
8. Letak Geografis
9. Data Penduduk
D. Temuan Penelitian
3. Profil Informan
4. Hasil Wawancana
BAB IV PEMBAHASAN
sekolah.
19
BAB V PENUTUP
C. Kesimpulan
D. Saran
20
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian
“pe” dan akhiran “an”, yang berarti “proses pengubahan sikap dalam
(Yadianto, 1996:88).
;bahasa Yunani, terdiri dari kata “PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN”
21
Di dalam al-Qur’an dan hadits sebagai sumber utama ajaran
al-hisab (perhitungan).
22
juga dinamakan syara’ (Syari’ah) karena Alloh menetapkan atau
Saw.
23
yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Dasar
187).
hal yang sangat vital dalam kehidupan, bahkan secara kodrati manusia
2001:19)
24
diletakkannya bagian-bagianbangunan yang lain sehingga kuat dan
adalah:
a. Al-Qur’an
25
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada
pahala.
b. Sunnah
(Daradjat, 2005:20-21).
26
c. Ijtihad
3. Tujuan
27
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Suparyo, 2005:9)
2005:95-98)
akhirat.
28
umum lebih bersifat empirik dan realistik (Achmadi, 2005:198).
29
tertinggi, terakhir dan umum itu. Pengkhususan tujuan tersebut
itudiselenggarakan.
Islam yang didasarkan pada asas cita-cita hidup umat Islam secara
Islam meliputi :
30
Islam merupakam salah satu ajaran pokok yang mesti diajarkan
31
b. Q.S At Tahrim ayat 6
32
a. Majlis taklim
sosial. Dan majlis taklim ini merupakan salah satu pendidikan agama
Islam. Majlis taklim yang baik tidak sekedar membuat para peserta
dan tidak hanya mengajarkan teori saja tentang agama, tetapi lebih
b. Pesantren kilat
pesantren. Secara tegas hal ini ditegaskan dalam buku pola pembinaan
33
pendidikan agama Islam terpadu sebagai berikut: ”Pesantren
yang berakhlakul karimah, karena kegiatan ini anak didik dilatih untuk
yang sangat penting bagi diri anak dan remaja yang ikut di dalamnya
34
pengajiannya bisa diselenggarakan menurut dengan kebutuhan, dalam
arti apa yang harus dimiliki oleh anak didik pada usia atau sekolah
maju.
negara, sebab soal baik buruk atau halal haram tidak lagi
35
dipedulikan orang. Dan kalau halal haram tidak lagi dihiraukan. Ini
akhlak, jika akhlak telah lenyap, akan lenyap pulalah bangsa itu”.
paling teguh. Nabi Muhammad Saw di utus tidak lain juga untuk
mulia”.
kepada Tuhan dan kehidupan akherat, dan selain itu karena adanya
36
b. Agama sebagai petunjuk kebenaran
Salah satu hal yang ingin diketahui oleh manusia ialah apa
tanda tanya besar bagi manusia sejak zaman dahulu kala. Apa
mencapainya dan yang menjadi tujuan ilmu dan filsafat tidak lain
juga untuk mencari jawaban atas tanda tanya besar itu, yaitu
masalah kebenaran.
dalam uraian terdahulu, sebegitu jauh usaha ilmu dan filsafat untuk
semua orang.
mengandalkan alat yang bernama akal, atau ilmu atau juga filsafat.
baru dalam filsafat Yunani yang timbul pada pertengahan abad ke-
37
5 menegaskan pula”. Kebenaran yang sebenar-benarnya tidak
luar bidang ilmu pengetahuan. Hal ini sesuai dengan firman Allah
ada satu jiwapun akan melalui hidup ini tanpa mendapat tantangan
ada sebuah timbangan yang tepat, yang catatannya pasti dan bisa
sesudah mati, atau sifat-sifat Tuhan atau soal-soal lain yang luar
38
lingkungan akal, adalah sebagai mencoba mempergunakan
akal.
tetapi juga bukan neraka. Jika dunia itu surga, tentulah hanya
kegembiraan yang ada, dan jika dunia itu neraka tentulah hanya
kehidupan dunia adalah rangkaian dari suka dan duka yang silih
berganti.
39
karunia Tuhan yang ada padanya tidak mengantarkan dia kepada
gairah hidup, putus asa dan merasa tidak berguna bagi orang lain
(http://www.sarjanaku.com/2011/09/pendidikan-agama-islam-
pengertian.html?m=1 ,04-03-2016)
B. Remaja
40
dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap,
Barangkali masa remaja itu tidak ada atau tidak mereka kenal.
41
(skitar umur 13 tahun atau baligh/puber), sampai pertumuha fisk
ًإِذْ أَوَي الْفِتْيَةُ إِلًَ الْكَهْفِ فَقَالُىا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُ ْنكَ رَحْمَة
42
Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan
Kami (ini)."
2. Ciri-ciri remaja
kebanyakan dari aspek jasmani atau fisik, pikiran, sosial, emosi, moral
43
sosial, moral dan religius. Tubuh remaja kelihatan lebih dewasa, akan
yang dilakukan nampak tidak mau ambil resiko. Untuk itu sering
44
bagi orang tuanya dan masyarakat. Hal ini disebabkan masa remaja
seseorang. Secara jelas masa anak dapat dibedakan dari masa dewasa
fisiknya.
45
Masa remaja adalah suatu stadium dalam siklus perkembangan
tahun bagi wanita, dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Jika dibagi
atas remaja awal dan masa remaja akhir, masa remaja awal berada
dalam usia 12/13 tahun sampai 17/18 tahun, dan masa remaja akhir
periode sebelum masa remaja ini disebut sebagai “ambang pintu masa
remaja berada dipersimpangan jalan; tak tahu kemana dan jalan mana
yang harus diambil untuk sampai pada jati diri yang sesungguhnya.
orang dewasa atau golongan tua. Jadi remaja ada di antara anak dan
orang dewasa.
dilingkungkan yang lebih luas. Tanpa seleksi yang ketat, anak remaja
46
berbagi suka dan duka, dan sebagainya. Meski akhirnya tanpa disadari
perilaku mereka itu positif tidak jadi soal, tetapi perilaku mereka yang
sangat tidak disenangi semua pihak, guru, orang tua, dan masyarakat.
media masa tentang tawuran antar pelajar remaja sebuah tren dari
semua pihak.
Program televisi, koran, majalah, tabloid tertentu tidak pernah sepi dari
masalah seks. Daya tarik seksual yang kuat menggiring remaja untuk
47
Dari segi perkembangan kemampuan pikir remaja terdapat
pendidikan harus diberikan pada remaja agar dapat menjadi bekal dan
a. Masalah Keimanan
48
Allah), taqdir yang baik maupun yang jahat.” (HR Muslim dari
Umar).
b. Masalah Ibadah
2) Shalat;
4) Membayar zakat;
49
Dengan berlandaskan pada ayat tersebut, jelas
batas antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan yang
2008:100).
Sebagai tokoh idola bagi kaum remaja, baik dari segi akhlak,
C. putus sekolah
50
yang tidak dapat menyelesaikan program belajarnya sebelum waktunya
dikarenakan ada faktor tertentu, Jadi remaja putus sekolah itu adalah
remaja yang tidak dapat melanjutkan atau berhenti sekolah sebelum tamat
51
memang jawaban yang paling mudah yang bisa diberikan kepada
murid yang menjadikan hal tersebut sebagai alasan, tapi “tidak ada
biaya” merupakan jawaban yang lebih netral bagi orang tua dari
52
a. Memberikan program untuk memajukan kehidupan para remaja
remaja terpadu
(http://pendidikanremajaputussekolah.blogspot.co.id/).
53
BAB III
1. Letak Geografis
beberapa dusun.
Celowok.
2. Data Kependudukan
sebanyak 419 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 225 dan
54
3. Data Remaja Dusun Ampelgading
TABEL I
Kecamatan Bandungan
RT O1
NO NAMA UMUR 16 MN 16
1 AFS 14 17 HAF 16
18 INH 12
2 SVR 14 19 RNF 15
3 IF 13 20 SK 15
4 AY 13 21 PR 21
5 MJ 16 22 NS 21
6 EAS 13 23 MM 20
7 ZNH 15 24 YRY 17
8 TA 12 25 SH 18
9 FK 16 26 LRS 18
10 SNS 14 27 FF 18
11 END 15 28 RP 17
12 MK 15 29 IR 17
13 SN 16 30 AM 20
14 MI 14 31 DN 17
15 SFZ 15
RT O2
55
19 ECD 21 24 MD 21
20 WR 20 25 NK 22
21 BW 18 26 UH 21
22 AS 20 27 MH 17
23 EF 22
RT 03
NO NAMA UMUR 11 JS 12
1 KM 13 12 RF 14
2 RD 15 13 SYS 20
14 IY 18
3 KV 13
15 HH 17
4 ASH 15 16 MT 18
5 RW 15 17 AM 21
6 AME 16 18 DK 17
7 R 16 19 LAF 19
8 UM 13
9 VN 14
10 EL 15
RT 04
NO NAMA UMUR 13 HR 13
1 WL 16 14 NS 22
2 HN 16 15 NK 18
3 NH 15 16 VE 19
17 HM 18
4 RY 15
18 HR 22
5 TG 13 19 AD 22
6 MNI 14 20 AG 18
7 RT 13 21 AR 17
8 AF 12 22 JF 23
9 ID 13 23 AL 17
10 KT 15 24 SR 20
11 KBS 15 25 HN 21
12 SK 14 26 VY 19
56
RT 05
NO NAMA UMUR
1 VA 14
2 AM 16
3 DA 12
4 HF 15
5 FRS 16
6 HD 13
7 FD 14
8 AI 13
9 AF 14
10 RF 15
11 LL 15
12 RW 13
13 KZ 13
14 YP 21
15 CA 20
16 RDA 17
17 LO 18
18 NA 19
19 EFS 18
20 UM 21
21 UK 22
22 KR 19
23 AD 18
24 DW 18
25 TW 22
26 LN 18
27 TY 17
57
4. Data Remaja Putus Sekolah Dusun Ampelgading
TABEL II
DI DUSUN AMPELGADING
ini:
58
TABEL III
NO AGAMA JUMLAH
1 Islam 766 orang
2 Kristen 92 orang
3 Katholik 7 orang
4 Hindu -
5 Budha -
Jumlah 865 orang
6. Sosial Budaya
59
TABEL IV
NO SARANA JUMLAH
IBADAH
1 Masjid 1 buah
2 Mushola 2 buah
3 Gereja 1 buah
JUMLAH 4 buah
TABELV
NO JENIS JUMLAH
1 Roudhotul Atfal 1 buah
2 Madrasah Ibtidaiyah 1 buah
3 SD -
4 SLTP -
5 MTs -
6 SMK -
7 MA -
8 Kursus Pelatihan -
9 Pondok Pesantren -
10 Madrasah Diniyah 1 Buah
Kecamatan Bandungan
60
TABEL VI
Kecamatan Bandungan
KEPALA DUSUN
SUKERI
KETUA RW MODIN
RUSMANTO ISTIYONO
RT 01 RT 02 RT 03
A.
HERU SUSILO EGOH BUDIONO ERI SETIONO
B.
RT 04 RT 05
C.
JUPRIYANTO ANDI K
D.
MASYARAKAT
61
B. Temuan Penelitian
1. Profil informan
d. Saudara AS, lahir KAB. Semarang 9 mei 1995. anak kedua dari 3
62
AS memutuskan keluar sekolah tapi kemudian ia masuk pondok
pesantren.
seorang petani.
pendidikan agama Islam. Hal itu dapat dilihat dari jawaban AS yang
menyatakan bahwa:
63
“Pendidikan agama Islam kui penting, penting banget, soale tanpa
pendidikan agama awake dewe raiso mbedake endi ling halal, endi
ling harom, endi ling apik, trus endi ling olo, ngerti sopan santun
karo wong tua lan sedulur muslim lainne”(AS, 21/02/2016).
bahwa:
“Penting banget, kan ya awake dewe urip ki kan gawe sangu nang
akhirat. Dadi pendidikan kui penting gawe dunia karo suk nang
akherat”(09:48 WIB, 07/03/2016).
puasa, ngaji, TPA. Hal ini seperti yang disampaikan oleh ZNH dengan
sebagai berikut:
“Pas sekolah sholat subuh malah rutin mbak, tangine gasik Njur
ne seiki sholat subuh sering bolong mbak, tangine sok kawanen,
gara-garane ne seiki kan ra sekolah, wong tuane ya sibuk, dadi
sante. Ngaji mbien tertib mbak, tapi seiki wes jarang ngaji mbak.
Nek puasa aku tekan seiki iseh tertib mbak. Soale kui kewajiban
mbak” (16:38 WIB, 22/02/2016).
64
tanggapan ustad di Dusun Ampelgading, disini saya wawancara
sebagai berikut:
Sekolah.
Islam disini adalah jalan atau cara yang dapat ditempuh untuk
berbeda.
65
SN salah satu orang tua dari remaja putus sekolah memberikan
berbeda.
66
SN menjawab mengenai pelaksanaan pendidikan agama Islam
67
BAB IV
PEMBAHASAN
dengan pendidikan yang benar manusia mampu menjalani hidup ini lebih
selalu mengajarkan kebenaran itu sendiri, kebajikan dan perilaku yang santun
sesuai dengan etika dan norma-norma yang berlaku dalam tatanan suatu
sewajarnyalah agama menjadi tuntunan dan bekal orang tua dam mengasuh
(http://ryan-koko.blogspot.com/2012/05/peranan-pendidikan-agama-islam-
dalam.html?=1, 11/03/2016).
68
perintah dan menjauhi larangan-Nya. Hal itu dapat dilihat dari jawaban AS
bahwa:
Penting banget, kan ya awake dewe urip ki kan gawe sangu nang
akhirat. Kan pendidikn ora mung gawe nang dunyo, tapi ya suk
gawe nan ahirat harang.
agama telah menjadi nomer kesekian untuk para remaja. Ini dibuktikan
ini seperti yang disampaikan oleh ZNH dengan jawaban sebagai berikut:
sebagai berikut:
“Pas sekolah sholat subuh malah rutin mbak, tangine gasik. Njur
ne seiki sholat subuh sering bolong mbak, tangine sok kawanen,
gara-garane ne seiki kan ra sekolah, wong tuane ya sibuk, dadi
sante”.
69
Dari jawaban-jawaban tesebut tampak bahwa remaja kurang
sholat. Remaja masih perlu banyak mendapat bimbingan dan arahan oang-
Putus Sekolah
Metode atau cara pendidikan Islam disini ialah jalan atau cara yang
70
PR salah satu orang tua dari remaja juga menerapkan metode
agama Islam pada remaja putus sekolah dengan jawaban sebagai berikut:
kepada anak akan memberikan dampak positif, karena dengan metode ini
si anak merasa di lindungi, diberi kasih sayang karena ada tempat untuk
mengadu baik suka maupun duka. Sehingga anak tersebut menjadi anak
71
dan membekalinya dengan prinsip-prinsip Islam. Maka tak heran kita
mendapatkan Al-Qur’an memakai metode ini, yang bicara kepada jiwa dan
Artinya:
72
hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan.
16. (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada
(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di
langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui.
17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)
mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang
mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah).
sebagai berikut:
ini:
Rumah tangga yang bahagia itu adalah rumah tangga yang dengan
73
serta saling mengoreksi dalam kebenaran dan kesabaran melalui nasihat
yang halus, lembut dan penuh kasih sayang, sehingga nilai-nilai agama
dapat dilakukan dengan cara membiasakan anak didik pada tingah laku,
kerampilan, kecakapan dan pola pikir yang sesuai dengan ajaran islam.
usia muda itu sulit dirubah dan tetap berlangsung sampai tua. Seperti
74
dan anak-anak sebagai sasaran pendidikannya. Sedang ibu dalam kaitannya
pendidik, maka seorang ibu tidak cukup hanya memanggil seorang guru
agama dari luar untuk mendidik anaknya di rumah, dan bukan dalam
yang sangat besar. kebanyakan anak meniru agama yang dianut oleh orang
saja. Namun dapat juga diperoleh dari pendidik di masjid atau mushalla,
pentingnya pendidikan agama itu bagi setiap warga negara Indonesia, terbukti
berikut ini:
75
Dalam melaksanakan pendidikan agama Islam pasti ada hambatan
rutin ia kerjakan, misalnya dalam hal sholat, puasa, dan mengaji masih
kegiatan tersebut
76
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
hidup kita, karena pendidikan agama bisa membuat kita lebih bisa
mana yang halal, mana yang haram, mana yang baik, mana yang
77
a. Cara Mengajarkan Pendidikan Agama Islam pada Remaja
rutin ia kerjakan, misalnya dalam hal sholat, puasa, dan mengaji masih
a. Kesibukan remaja
78
B. SARAN
penerus bangsa.
religius.
menuntut ilmu.
dan tidak mudah putus asa dalam menuntut ilmu khususnya ilmu
79
f. Agar selalu menyempatkan waktunya untuk mengikuti kegiatan
g. Agar selalu taat kepada Allah dan orang tua dan selalu menjaga
80
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, abu. & Dra. Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan. Rineka cipta. Jakarta:2001
Ahmadi, 2001, “Islam sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan”, dalam Isma’il S.M.,
Pelajar.
Bulan Bintang.
cet III
81
Departemen pendidikan nasional, 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai pustaka
Balai pustaka
Jakarta:Balai Pustaka.
Karya Agung,
Depdikbud, 2003, Kamus besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, cet.III
September.
Hery Noer Aly, 1999. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Logos Wacana Ilmu,
Majid, Abdul, dan Dian Andayani, 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Remaja Rosdkarya.
Ma’arif.
Bandung.
82
Moloeng, Lexy. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Rosda karya
Ma’arif,
Bulan Bintang,
Sarijo, Marwan, Pola pembinaan agama Islam terpadu, (Jakarta: Depag RI,
1996/1997)
Syafaat Aat, DKK. 2008. Peranan pendidikan agama islam dalam mencegah
Yadianto, 1996, kamus umum bahasa indonesia, Bandung: M2s, cet. Ke1
Bulan Bintang.
(http://pendidikanremajaputussekolah.blogspot.co.id/).
83
(http://ryan-koko.blogspot.com/2012/05/peranan-pendidikan-agama-islam-
dalam.html?=1, 11/03/2016).
(http://www.sarjanaku.com/2011/09/pendidikan-agama-islam-
pengertian.html?m=1 ,04-03-2016)
84
85
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
86
87
88
PEDOMAN WAWANCARA
Fokus masalah
Pertanyaan
1. Bagaimana pendapat saudara tentang pendidikan agama islam ?
89
HASIL WAWANCARA
Tanggal : 21/02/2016
Pukul : 19.00 WIB
Responden : AS
Lokasi : Rumah AS
Tanggal : 22/02/2016
Pukul : 16.30 WIB
Responden : MNI
Lokasi : Rumah MNI
Tanggal : 07/03/2016
Pukul : 09.52 WIB
90
Responden : ZNH
Lokasi : Rumah ZNH
Tanggal : 23-02-2016
Pukul : 18:06 WIB
Responden : NR (Ustadz)
Lokasi : Rumah NR
91
B : Dengan cara pendekatan, kedua di doakan, ketiga kalau masih sulit ya
diajarkan dengan cara agak keras.
A : Apakah remaja sudah disiplin dalam melaksanakan pendidikan tersebut?
B : 60 % disiplin, sebagian ada yang kurang disiplin
A : Hambatan dalam melaksanakan ?
B : Pengaruh luar, kurangnya dukungan dari orang tua
92
Tanggal : 22/02/2016
Pukul : 16:50 WIB
Responden : PR (Orang tua)
Lokasi : Rumah PR
93
Tanggal : 23/02/2016
Pukul : 18:30
Responden : SY (Ustadzah)
Lokasi : Rumah SY
94
ARSIP FOTO
95
96
97
DAFTAR NILAI SKK
98
99
100