Ade Wulandari
Abstract: The philosophy of nursing deal with family based on pediatrics perspective refers to some supporting
elements, one of them is to facilitate the colaboration between nurse with the family in order to take care of
child patient. As a concept, this principal might lead the family to involve for taking care the child in the
hospital. This research is qualitative study with fenomenology descriptive approach concept which aim to obtain
the description of nurse perception toward family involved for taking care of child in the hospital. There are four
themes which obtained, those are the health promoting challenge for family, the optimizing of nursing goals
achievement, the factor which encourage the family involved and the characteristic of family as determinant
factor. The result of this research is expected to be considered in order to increase the model of nursing system
deal with child patient which oreintation to family culture.
___________________________________________________________________________
Ade Wulandari: Prodi Keperawatan Bima Poltekkes Kemenkes Mataram, Jl. Gatot Subroto Sadia Bima
948
Ade Wulandari, Persepsi Perawat Terhadap Perlibatan
949
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 6 NO. 2, AGUSTUS 2012
saja, melainkan juga diperlukan pada pelayanan yang ditujukan pada perilaku keluarga agar keluarga
kuratif dan rehabilitatif atau pelayanan rumah sakit. menjadi tahu, menerima dan menerapkannya dalam
Tujuan dari pengembangan promosi kesehatan di tindakan. Dengan demikian, pelibatan keluarga oleh
rumah sakit adalah untuk membantu pasien dan perawat dalam aktivitas perawatan pasien merupakan
keluarganya agar mereka dapat mengatasi masalah kesempatan bagi perawat untuk melakukan promosi
kesehatannya (Notoatmodjo, 2010). kesehatan kepada keluarga pasien.
Perawat merupakan salah satu tenaga
Optimalisasi Pencapaian Tujuan Perawatan
profesional kesehatan yang berperan dalam upaya
Menurut standar proses asuhan
meningkatkan kesehatan pasien dan keluarga melalui
keperawatan, tujuan keperawatan tercantum dalam
kegiatan promosi kesehatan. Dalam penerapannya di
rumusan rencana asuhan keperawatan dengan metode
lapangan, perawat memegang peranan sebagai agen
pencapaiannya adalah melalui implementasi dari
pembawa perubahan (change agent), sebagai
intervensi keperawatan yang telah direncanakan
fasilitator dalam pemberdayaan, dan sebagai praktisi
sesuai kebutuhan pasien. Intervensi keperawatan bagi
pembuat strategi (Piper, 2009). Beberapa ungkapan
pasien anak bervariasi, di antaranya tindakan untuk
pengalaman yang dipaparkan oleh partisipan
kebersihan diri (personal hygine), keamanan,
menggambarkan bahwa partisipan mengambil peran
pengumpulan spesimen, administrasi pengobatan,
sebagai change agent ketika melibatkan keluarga
prosedur untuk mempertahankan keseimbangan
dalam aktivitas perawatan. Hal ini dapat dilihat pada
cairan, prosedur untuk mempertahankan fungsi
ungkapan partisipan yang mengatakan ingin merubah
pernapasan dan prosedur yang berhubungan dengan
kebiasaan-kebiasaan dan ritual keluarga yang kurang
eliminasi (Wong, Perry, & Hockenberry, 2002).
benar terkait dengan perawatan kesehatan anak yang
Prosedur yang menyakitkan dianggap
biasa dipraktekkan oleh keluarga di rumah.
sebagai suatu hal yang menakutkan bagi anak sejak
Pernyataan partisipan lainnya juga memberikan
masa kanak-kanak awal hingga remaja. Reaksi
gambaran bahwa partisipan berperan sebagai
ketakutan pada anak biasanya ditunjukkan dengan
fasilitator dalam meningkatkan keterampilan
perilaku menyerang, menangis, dan menolak
keluarga. Salah satu partisipan mengatakan bahwa
perhatian dari orang lain. (Mott, 1985). Oleh karena
dalam mengajarkan kompres kepada keluarga,
itu, sebelum mengimplementasikan intervensi yang
partisipan mengajarkan cara dan sekaligus
telah direncanakan, perawat anak perlu melakukan
menyediakan alat dan bahan yang diperlukan.
persiapan tindakan yang disesuaikan dengan tahap
Berdasarkan hasil analisis terhadap
tumbuh kembang anak agar intervensi keperawatan
pernyataan partisipan yang kemudian dikaitkan
yang diberikan kepada anak dapat terlaksana.
dengan definisi promosi kesehatan tersebut, peneliti
Keberadaan orang tua pada saat dilakukan tindakan
memiliki pandangan bahwa aktivitas pengajaran dan
pada anak merupakan bentuk dukungan psikologis
motivasi yang dilakukan oleh partisipan terhadap
bagi anak. Orang tua dapat memberikan ketenangan
keluarga pasien merupakan suatu bentuk intervensi
950
Ade Wulandari, Persepsi Perawat Terhadap Perlibatan
bagi anak dengan cara membantu perawat atau bagi anak mereka. Partisipan yang lain
melakukan observasi saat dilakukan tindakan. mengemukakan pendapat tentang hal yang sama,
(Wong, Perry, & Hockenberry, 2002). mereka mengharapkan keluarga mau mengerjakan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan perawatan yang dapat dilakukan sendiri
terdapat beberapa hal yang sesuai dengan konsep dan oleh keluarga.
teori yang telah ada terkait metode pendekatan Selain kemandirian keluarga, partisipan juga
terhadap pasien anak dan keluarga guna mencapai mempunyai pandangan bahwa dalam situasi dan
tujuan keperawatan. Namun demikian, hasil kondisi tertentu seperti pada saat partisipan sibuk
penelitian ini ada bedanya dengani teori dan konsep karena banyak pasien, partisipan membutuhkan
sebelumnya. Hasil penelitian yang menunjukkan keterlibatan keluarga untuk melakukan tindakan
kesesuaian dengan konsep teori dan konsep yang keperawatan agar tujuan perawatan tetap tercapai.
telah ada ditunjukkan oleh pandangan partisipan Beberapa partisipan mengatakan mereka khawatir
yang menganggap bahwa keterlibatan orang tua pemberian obat atau pemberian makan bagi pasien
merupakan cara melakukan pendekatan pada pasien bisa terlewat pada saat mereka sangat sibuk
anak ketika dilakukan intervensi keperawatan kerena menghadapi pasien yang banyak. Mereka memiliki
salah satu efek yang diberikan adalah anak merasa pemikiran bahwa daripada tujuan perawatan tidak
tenang bila orang tua berada bersama anak. Hal ini tercapai lebih baik mereka melibatkan keluarga
terlihat pada penyataan partisipan yang mengatakan pasien untuk membantu mereka pada situasi dan
bahwa anak akan merasa tenang bila saat dilakukan kondisi yang demikian.
tindakan orang tua berada di sisinya, memegang Dari pernyataan-pernyataan partisipan
tangan dan kakinya. Di samping itu, orang tua dapat tersebut peneliti mempunyai asumsi bahwa alasan
membujuk anak bila anak menolak untuk dilakukan beban kerja yang tinggi yang menyebabkan
intervensi oleh perawat. Partisipan juga mempunyai partisipan mengharapkan keluarga lebih mandiri dan
pandangan bahwa dengan adanya keterlibatan partisipan membutuhkan keterlibatan keluarga dalam
keluarga maka dapat memberikan kemudahan bagi aktivitas perawatan. Dalam konsep dan teori yang
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan bagi telah ada terkait pelibatan keluarga dalam perawatan,
pasien. beban kerja perawat yang tinggi bukan merupakan
Adapun hasil penelitian ini yang belum alasan kenapa keluarga pasien dilibatkan dalam
terdapat dalam teori dan konsep sebelumnya adalah aktivitas perawatan. Dengan kata lain, keluarga
anggapan partisipan bahwa kemandirian keluarga terlibat dalam aktivitas perawatan tujuannya bukan
diperlukan untuk pencapaian tujuan perawatan. untuk menggantikan tugas perawat namun karena
Beberapa partisipan mengatakan tidak semua keluarga membutuhkan kepercayaan dari tenaga
pekerjaaan dalam perawatan anak dapat ditangani kesehatan terhadap kamampuan yang mereka miliki
oleh mereka. Oleh karena itu, keluarga harus (Graves & Hayes, 1996; Kristjindottir, 1995 dalam
berperan aktif dalam melakukan aktivitas perawatan Pott et al, 2003).
951
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 6 NO. 2, AGUSTUS 2012
952
Ade Wulandari, Persepsi Perawat Terhadap Perlibatan
karena menganggap itu adalah pekerjaan perawat. kemampuan yang mereka miliki untuk menggantikan
Karakteristik keluarga lainnya yang juga dirasakan pekerjaan perawat. Harapan perawat keluarga lebih
sulit untuk dilibatkan adalah keluarga yang bekerja, mandiri dalam merawat anak mereka.
keluarga yang banyak menuntut kepada perawat dan Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
keluarga yang belum siap memiliki anak. pelibatan keluarga dalam aktivitas perawatan
didasarkan pada anggapan/keyakinan perawat
KESIMPULAN
dimana perawatan bagi pasien anak merupakan
Dalam perspektif keperawatan anak,
tanggung jawab bersama antara perawat dan keluarga
kolaborasi perawat, dan keluarga pasien merupakan
sehingga perawat harus selalu beriringan dengan
salah satu standar penampilan professional perawat.
keluarga dalam memberikan asuhan perawatan.
Hal ini didukung pula oleh family centered care
Pelibatan keluarga oleh perawat juga dimaksudkan
(FCC) sebagai filisofi keperawatan anak yang di
untuk mengurangi reaksi ketakutan anak terhadap
dalamnya terdapat prinsip pelibatan keluarga dalam
perawat. Pemahaman perawat ini menjadi faktor
aktivitas perawatan pasien. Hasil penelitian ini
pendorong bagi perawat untuk melibatkan keluarga.
menunjukkan bahwa berdasarkan pengalaman
Terdapat dua kelompok karakteristik
berinteraksi dengan keluarga ketika merawat pasien
keluarga yang menurut partisipan merupakan faktor
anak, perawat mempunyai persepsi yang positif
penentu bagaimana keterlibatan mereka dalam
terhadap pelibatan keluarga. Hal ini tergambar dari
perawatan anak. Kelompok pertama adalah
tema-tema yang diperoleh yaitu perawat mempunyai
karakteristik keluarga yang kurang kooperatif/tidak
pandangan bahwa pelibatan keluarga dalam
mau terlibat dalam aktivitas perawatan. Karakteristik
perawatan anak merupakan peluang bagi mereka
keluarga yang kurang kooperatif di antaranya adalah
untuk melakukan promosi kesehatan kepada keluarga
keluarga dengan latar belakang sosial ekonomi kelas
pasien melalui upaya peningkatan.pengetahuan dan
menengah ke atas. Selain itu, orang tua yang terlalu
keterampilan keluarga.
banyak menuntut terhadap perawat diungkapkan juga
Perawat menganggap pelibatan keluarga
sebagai karakteristik keluarga yang kurang
dalam aktivitas perawatan sebagai salah satu cara
kooperatif. Kelompok kedua adalah karakteristik
mengoptimalkan pencapaian tujuan perawatan pasien
keluarga yang dianggap kooperatif dalam perawatan
karena perawat mempunyai pemahaman keterlibatan
anak. partisipan mengungkapkan bahwa keluarga
keluarga merupakan cara pendekatan terhadap pasien
pasien yang dirawat di kelas 3 dengan latar belakang
anak. Perawat juga merasa lebih mudah dalam
pendidikan yang tidak terlalu tinggi lebih mudah
memberikan asuhan keperawatan bagi pasien dengan
diajak terlibat dalam aktivitas perawatan. Partisipan
adanya kerjasama dengan keluarga. Dalam situasi
juga mengungkapkan ibu rumah tangga dan keluarga
dan kondisi seperti kesibukan karena pekerjaan yang
yang cepat tanggap terhadap keterampilan yang
banyak, perawat membutuhkan keterlibatan keluarga
diajarkan dirasakan lebih mudah untuk dilibatkan.
untuk melakukan tindakan perawatan sesuai dengan
953
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 6 NO. 2, AGUSTUS 2012
954