Anda di halaman 1dari 7

PERSEPSI PERAWAT TERHADAP PELIBATAN KELUARGA

DALAM PERAWATAN ANAK DI RSUD BIMA

Ade Wulandari

Abstract: The philosophy of nursing deal with family based on pediatrics perspective refers to some supporting
elements, one of them is to facilitate the colaboration between nurse with the family in order to take care of
child patient. As a concept, this principal might lead the family to involve for taking care the child in the
hospital. This research is qualitative study with fenomenology descriptive approach concept which aim to obtain
the description of nurse perception toward family involved for taking care of child in the hospital. There are four
themes which obtained, those are the health promoting challenge for family, the optimizing of nursing goals
achievement, the factor which encourage the family involved and the characteristic of family as determinant
factor. The result of this research is expected to be considered in order to increase the model of nursing system
deal with child patient which oreintation to family culture.

Kata Kunci: Pelibatan Keluarga, Perawatan Anak, Persepsi Perawat.

LATAR BELAKANG didasarkan pada sejumlah elemen pendukung yang di


Keluarga merupakan lingkungan tempat antaranya: adanya pengakuan bahwa keluarga
anak akan bertumbuh, mendapatkan kematangan, dan merupakan konstanta dalam kehidupan anak,
tempat bagi maksimalisasi potensi anak sebagai pengakuan terhadap kekuatan keluarga, serta
manusia. Friedman (1998 dalam Hockenberry & fasilitasi kolaborasi antara keluarga pasien dengan
Wilson, 2009) menyebutkan bahwa salah satu fungsi tenaga professional kesehatan (Institute for patient
keluarga adalah sebagai pemberi perawatan and Family Centered Care, 2011). Adapun salah satu
kesehatan bagi setiap anggota keluarga. Fungsi konsep inti dari FCC adalah dikenal dengan istilah
perawatan kesehatan oleh keluarga harus tetap Enabling, yang artinya memungkinkan keterlibatan
dipertahankan baik pada anak sehat maupun ketika atau partisipasi keluarga dalam perawatan anak baik
anak sakit dan harus mendapatkan perawatan di di komunitas maupun di rumah sakit dengan
rumah sakit karena keluarga memainkan peran yang menciptakan peluang dan sarana bagi anggota
penting bagi kesehatan dan kesejahteraan anak (Kyle, keluarga untuk menampilkan kemampuan dan
2008). kompetensi mereka dalam pemenuhan kebutuhan
Family Centered Care (FCC) merupakan anak dan keluarga. Meskipun FCC merupakan
suatu metode perawatan bagi pasien anak dan konsep yang dianggap ideal dalam pelayanan
keluarganya, tidak hanya ditujukan bagi seorang perawatan anak sakit namun dalam praktiknya FCC
individu tetapi semua anggota keluarga dianggap sulit untuk diimplementasikan (Darbyshire, 1994
sebagai penerima perawatan. Konsep FCC dalam Aggarwal et al., 2009). Penyebab sulitnya

___________________________________________________________________________
Ade Wulandari: Prodi Keperawatan Bima Poltekkes Kemenkes Mataram, Jl. Gatot Subroto Sadia Bima

948
Ade Wulandari, Persepsi Perawat Terhadap Perlibatan

FCC untuk diimplementasikan di antaranya: orang HASIL


tua marah bila mereka dilibatkan dalam suatu Empat tema utama yang dibentuk dari
pekerjaan yang mereka anggap adalah pekerjaan analisis data yaitu peluang promosi kesehatan bagi
perawat dan adanya sikap perawat yang menghalangi keluarga, optimalisasi pencapaian tujuan perawatan,
orang tua untuk ikut berpartisipasi (Coyne, 2007 faktor pendorong serta penentu pelibatan keluarga
dalam Aggarwal et. al., 2009). dalam perawatan anak di rumah sakit dan
Perbedaan persepsi antara tenaga karakteristik merupakan faktor determinan.
profesional dengan orang tua tentang FCC
PEMBAHASAN
merupakan salah satu faktor yang menyulitkan
implementasi dari FCC (Aggarwal et al, 2009). Peluang Promosi Kesehatan bagi Keluarga
Partisipan memandang pelibatan keluarga
TUJUAN
sebagai peluang bagi perawat untuk memberikan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
ilmu yang baru guna meningkatkan pengetahuan dan
mendapatkan gambaran mengenai persepsi perawat
memberikan motivasi bagi keluarga agar mereka
terhadap pelibatan keluarga dalam perawatan anak di
menjadi mengerti dalam hal perawatan anak. Selain
Rumah Sakit Umum Daerah Bima.
itu partisipan juga menganggap pelibatan keluarga
sebagai kesempatan untuk mengajarkan keterampilan
METODE
perawatan kepada keluarga agar keluarga bisa
Penelitian ini didesain sebagai penelitian
melakukan. Partisipan mengungkapkan beberapa
kualitatif dengan metode pendekatan fenomenologi
metode yang biasa mereka terapkan dalam upaya
deskriptif. Penjaringan partisipan yang dilibatkan
meningkatkan pengetahuan dan mengajarkan
dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
keterampilan kepada keluarga pasien yang di
purposive sampling. Adapun prosedur pengumpulan
antaranya: melalui diskusi, menjelaskan,
data yang menggambarkan persepsi perawat terhadap
mencontohkan, mengajarkan cara, dan memberikan
pelibatan keluarga dalam perawatan anak di rumah
pengalaman kepada keluarga.
sakit diperoleh melalui wawancara mendalam
Promosi kesehatan didefinisikan sebagai
terhadap lima partisipan yang merupakan perawat di
upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga
ruang perawatan anak Rumah Sakit Umum Daerah
mereka mau dan mampu untuk memelihara dan
(RSUD) Bima. Data yang diperoleh selanjutnya
meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Lebih lanjut
dianalisis menggunakan metode Collaizi, (1978).
dijelaskan pula bahwa promosi kesehatan merupakan
Proses pengambilan dan analisis data berlangsung
upaya intervensi terhadap faktor perilaku dalam
dalam rentang waktu 3 bulan yang dimulai pada
masalah kesehatan masyarakat. Perilaku dibagi
bulan November 2011 sampai Januari 2012.
dalam tiga tingkat ranah yaitu pengetahuan, sikap,
dan tindakan. Promosi kesehatan bukan hanya
diperlukan dalam pelayanan preventif dan promotif

949
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 6 NO. 2, AGUSTUS 2012

saja, melainkan juga diperlukan pada pelayanan yang ditujukan pada perilaku keluarga agar keluarga
kuratif dan rehabilitatif atau pelayanan rumah sakit. menjadi tahu, menerima dan menerapkannya dalam
Tujuan dari pengembangan promosi kesehatan di tindakan. Dengan demikian, pelibatan keluarga oleh
rumah sakit adalah untuk membantu pasien dan perawat dalam aktivitas perawatan pasien merupakan
keluarganya agar mereka dapat mengatasi masalah kesempatan bagi perawat untuk melakukan promosi
kesehatannya (Notoatmodjo, 2010). kesehatan kepada keluarga pasien.
Perawat merupakan salah satu tenaga
Optimalisasi Pencapaian Tujuan Perawatan
profesional kesehatan yang berperan dalam upaya
Menurut standar proses asuhan
meningkatkan kesehatan pasien dan keluarga melalui
keperawatan, tujuan keperawatan tercantum dalam
kegiatan promosi kesehatan. Dalam penerapannya di
rumusan rencana asuhan keperawatan dengan metode
lapangan, perawat memegang peranan sebagai agen
pencapaiannya adalah melalui implementasi dari
pembawa perubahan (change agent), sebagai
intervensi keperawatan yang telah direncanakan
fasilitator dalam pemberdayaan, dan sebagai praktisi
sesuai kebutuhan pasien. Intervensi keperawatan bagi
pembuat strategi (Piper, 2009). Beberapa ungkapan
pasien anak bervariasi, di antaranya tindakan untuk
pengalaman yang dipaparkan oleh partisipan
kebersihan diri (personal hygine), keamanan,
menggambarkan bahwa partisipan mengambil peran
pengumpulan spesimen, administrasi pengobatan,
sebagai change agent ketika melibatkan keluarga
prosedur untuk mempertahankan keseimbangan
dalam aktivitas perawatan. Hal ini dapat dilihat pada
cairan, prosedur untuk mempertahankan fungsi
ungkapan partisipan yang mengatakan ingin merubah
pernapasan dan prosedur yang berhubungan dengan
kebiasaan-kebiasaan dan ritual keluarga yang kurang
eliminasi (Wong, Perry, & Hockenberry, 2002).
benar terkait dengan perawatan kesehatan anak yang
Prosedur yang menyakitkan dianggap
biasa dipraktekkan oleh keluarga di rumah.
sebagai suatu hal yang menakutkan bagi anak sejak
Pernyataan partisipan lainnya juga memberikan
masa kanak-kanak awal hingga remaja. Reaksi
gambaran bahwa partisipan berperan sebagai
ketakutan pada anak biasanya ditunjukkan dengan
fasilitator dalam meningkatkan keterampilan
perilaku menyerang, menangis, dan menolak
keluarga. Salah satu partisipan mengatakan bahwa
perhatian dari orang lain. (Mott, 1985). Oleh karena
dalam mengajarkan kompres kepada keluarga,
itu, sebelum mengimplementasikan intervensi yang
partisipan mengajarkan cara dan sekaligus
telah direncanakan, perawat anak perlu melakukan
menyediakan alat dan bahan yang diperlukan.
persiapan tindakan yang disesuaikan dengan tahap
Berdasarkan hasil analisis terhadap
tumbuh kembang anak agar intervensi keperawatan
pernyataan partisipan yang kemudian dikaitkan
yang diberikan kepada anak dapat terlaksana.
dengan definisi promosi kesehatan tersebut, peneliti
Keberadaan orang tua pada saat dilakukan tindakan
memiliki pandangan bahwa aktivitas pengajaran dan
pada anak merupakan bentuk dukungan psikologis
motivasi yang dilakukan oleh partisipan terhadap
bagi anak. Orang tua dapat memberikan ketenangan
keluarga pasien merupakan suatu bentuk intervensi

950
Ade Wulandari, Persepsi Perawat Terhadap Perlibatan

bagi anak dengan cara membantu perawat atau bagi anak mereka. Partisipan yang lain
melakukan observasi saat dilakukan tindakan. mengemukakan pendapat tentang hal yang sama,
(Wong, Perry, & Hockenberry, 2002). mereka mengharapkan keluarga mau mengerjakan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan perawatan yang dapat dilakukan sendiri
terdapat beberapa hal yang sesuai dengan konsep dan oleh keluarga.
teori yang telah ada terkait metode pendekatan Selain kemandirian keluarga, partisipan juga
terhadap pasien anak dan keluarga guna mencapai mempunyai pandangan bahwa dalam situasi dan
tujuan keperawatan. Namun demikian, hasil kondisi tertentu seperti pada saat partisipan sibuk
penelitian ini ada bedanya dengani teori dan konsep karena banyak pasien, partisipan membutuhkan
sebelumnya. Hasil penelitian yang menunjukkan keterlibatan keluarga untuk melakukan tindakan
kesesuaian dengan konsep teori dan konsep yang keperawatan agar tujuan perawatan tetap tercapai.
telah ada ditunjukkan oleh pandangan partisipan Beberapa partisipan mengatakan mereka khawatir
yang menganggap bahwa keterlibatan orang tua pemberian obat atau pemberian makan bagi pasien
merupakan cara melakukan pendekatan pada pasien bisa terlewat pada saat mereka sangat sibuk
anak ketika dilakukan intervensi keperawatan kerena menghadapi pasien yang banyak. Mereka memiliki
salah satu efek yang diberikan adalah anak merasa pemikiran bahwa daripada tujuan perawatan tidak
tenang bila orang tua berada bersama anak. Hal ini tercapai lebih baik mereka melibatkan keluarga
terlihat pada penyataan partisipan yang mengatakan pasien untuk membantu mereka pada situasi dan
bahwa anak akan merasa tenang bila saat dilakukan kondisi yang demikian.
tindakan orang tua berada di sisinya, memegang Dari pernyataan-pernyataan partisipan
tangan dan kakinya. Di samping itu, orang tua dapat tersebut peneliti mempunyai asumsi bahwa alasan
membujuk anak bila anak menolak untuk dilakukan beban kerja yang tinggi yang menyebabkan
intervensi oleh perawat. Partisipan juga mempunyai partisipan mengharapkan keluarga lebih mandiri dan
pandangan bahwa dengan adanya keterlibatan partisipan membutuhkan keterlibatan keluarga dalam
keluarga maka dapat memberikan kemudahan bagi aktivitas perawatan. Dalam konsep dan teori yang
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan bagi telah ada terkait pelibatan keluarga dalam perawatan,
pasien. beban kerja perawat yang tinggi bukan merupakan
Adapun hasil penelitian ini yang belum alasan kenapa keluarga pasien dilibatkan dalam
terdapat dalam teori dan konsep sebelumnya adalah aktivitas perawatan. Dengan kata lain, keluarga
anggapan partisipan bahwa kemandirian keluarga terlibat dalam aktivitas perawatan tujuannya bukan
diperlukan untuk pencapaian tujuan perawatan. untuk menggantikan tugas perawat namun karena
Beberapa partisipan mengatakan tidak semua keluarga membutuhkan kepercayaan dari tenaga
pekerjaaan dalam perawatan anak dapat ditangani kesehatan terhadap kamampuan yang mereka miliki
oleh mereka. Oleh karena itu, keluarga harus (Graves & Hayes, 1996; Kristjindottir, 1995 dalam
berperan aktif dalam melakukan aktivitas perawatan Pott et al, 2003).

951
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 6 NO. 2, AGUSTUS 2012

Faktor Pendorong Pelibatan Keluarga Karakteristik Keluarga sebagai Faktor


Determinan
Ketakutan terhadap orang dan lingkungan
Pelibatan keluarga dalam perawatan anak
yang asing biasanya dialami oleh anak-anak pada
merupakan upaya yang dilakukan perawat untuk
masa awal kanak-kanak. Selain terhadap orang asing,
memungkinkan keterlibatan keluarga dalam
prosedur yang menyakitkan juga dapat menjadi
perawatan pasien. Upaya pelibatan keluarga oleh
penyebab ketakutan pada anak bahkan bagi anak
perawat berlangsung dalam proses negosiasi antara
remaja (Mott, 1985). Mempertahankan kebersamaan
perawat dan keluarga untuk menentukan dalam hal
anak dengan keluarga selama perawatan adalah salah
apa keluarga dapat dilibatkan. Dengan demikian,
satu metode untuk mengurangi ketakutan dan
keterlibatan masing-masing keluarga akan berbeda-
kecemasan pada anak (Ball & Bindler, 2003). Hasil
beda berdasarkan pada kemampuan dan kemauan
penelitian ini menunjukkan kesesuaian dengan
yang mereka miliki dan kemungkinan dapat berubah
konsep bahwa ketakutan pada anak menjadi faktor
mengikuti perkembangan pasien (Bradshaw et al.,
pendorong bagi partisipan untuk melibatkan keluarga
2002 dalam Glaspe & Richardson, 2006).
dalam aktivitas perawatan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Selain ketakutan anak, anggapan partisipan
berdasarkan pengalaman melibatkan keluarga dalam
bahwa keluarga adalah mitra dalam perawatan anak
aktivitas perawatan anak, secara garis besar
di rumah sakit juga menjadi faktor pendorong bagi
partisipan menganggap keluarga pasien terbagi
partisipan untuk melibatkan keluarga dalam
dalam dua kelompok yaitu kelompok yang kooperatif
perawatan anak. Hal ini sesuai dengan pendapat
dan kelompok yang tidak mau terlibat. Hasil analisis
yang dikemukakan oleh Smith dan Rees (2000)
terhadap pernyataan-pernyataan partisipan diketahui
dalam Hockenberry & Wilson (2009) yang
bahwa mereka memandang faktor sosial ekonomi,
mengatakan bahwa keluarga dianggap sebagai mitra
latar belakang pendidikan keluarga, riwayat
di rumah sakit. Sebagian partisipan mengatakan
pernikahan, dan memiliki anak serta peran keluarga
bahwa merawat pasien anak membutuhkan
dalam masyarakat menentukan bagaimana mereka
kerjasama antara keluarga dengan perawat. partisipan
dapat diajak untuk terlibat dalam aktivitas perawatan
yang lain mengatakan bahwa dalam merawat pasien
pasien. Sebagian partisipan mengatakan keluarga
anak perawat tidak bisa berdiri sendiri, merawat
dengan latar belakang sosial ekonomi menengah ke
pasien anak itu adalah tugas perawat dan keluarga.
atas dirasakan lebih susah untuk dilibatkan karena
Dengan demikian, peneliti menarik kesimpulan
keluarga merasa merawat anak di rumah sakit itu
bahwa partisipan telah memiliki pemahaman yang
adalah tugas perawat dan mereka sudah membayar
sesuai dengan perspektif keperawatan anak yang
untuk itu. Coyne ( 2007 dalam Aggarwal et al., 2009)
diantaranya adalah filosofi atraumatic care dan
juga mengungakapkan hal yang sama dengan hasil
prinsip kolaborasi.
penelitian ini yaitu terdapat keluarga pasien yang
marah bila dilibatkan dalam aktivitas perawatan

952
Ade Wulandari, Persepsi Perawat Terhadap Perlibatan

karena menganggap itu adalah pekerjaan perawat. kemampuan yang mereka miliki untuk menggantikan
Karakteristik keluarga lainnya yang juga dirasakan pekerjaan perawat. Harapan perawat keluarga lebih
sulit untuk dilibatkan adalah keluarga yang bekerja, mandiri dalam merawat anak mereka.
keluarga yang banyak menuntut kepada perawat dan Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
keluarga yang belum siap memiliki anak. pelibatan keluarga dalam aktivitas perawatan
didasarkan pada anggapan/keyakinan perawat
KESIMPULAN
dimana perawatan bagi pasien anak merupakan
Dalam perspektif keperawatan anak,
tanggung jawab bersama antara perawat dan keluarga
kolaborasi perawat, dan keluarga pasien merupakan
sehingga perawat harus selalu beriringan dengan
salah satu standar penampilan professional perawat.
keluarga dalam memberikan asuhan perawatan.
Hal ini didukung pula oleh family centered care
Pelibatan keluarga oleh perawat juga dimaksudkan
(FCC) sebagai filisofi keperawatan anak yang di
untuk mengurangi reaksi ketakutan anak terhadap
dalamnya terdapat prinsip pelibatan keluarga dalam
perawat. Pemahaman perawat ini menjadi faktor
aktivitas perawatan pasien. Hasil penelitian ini
pendorong bagi perawat untuk melibatkan keluarga.
menunjukkan bahwa berdasarkan pengalaman
Terdapat dua kelompok karakteristik
berinteraksi dengan keluarga ketika merawat pasien
keluarga yang menurut partisipan merupakan faktor
anak, perawat mempunyai persepsi yang positif
penentu bagaimana keterlibatan mereka dalam
terhadap pelibatan keluarga. Hal ini tergambar dari
perawatan anak. Kelompok pertama adalah
tema-tema yang diperoleh yaitu perawat mempunyai
karakteristik keluarga yang kurang kooperatif/tidak
pandangan bahwa pelibatan keluarga dalam
mau terlibat dalam aktivitas perawatan. Karakteristik
perawatan anak merupakan peluang bagi mereka
keluarga yang kurang kooperatif di antaranya adalah
untuk melakukan promosi kesehatan kepada keluarga
keluarga dengan latar belakang sosial ekonomi kelas
pasien melalui upaya peningkatan.pengetahuan dan
menengah ke atas. Selain itu, orang tua yang terlalu
keterampilan keluarga.
banyak menuntut terhadap perawat diungkapkan juga
Perawat menganggap pelibatan keluarga
sebagai karakteristik keluarga yang kurang
dalam aktivitas perawatan sebagai salah satu cara
kooperatif. Kelompok kedua adalah karakteristik
mengoptimalkan pencapaian tujuan perawatan pasien
keluarga yang dianggap kooperatif dalam perawatan
karena perawat mempunyai pemahaman keterlibatan
anak. partisipan mengungkapkan bahwa keluarga
keluarga merupakan cara pendekatan terhadap pasien
pasien yang dirawat di kelas 3 dengan latar belakang
anak. Perawat juga merasa lebih mudah dalam
pendidikan yang tidak terlalu tinggi lebih mudah
memberikan asuhan keperawatan bagi pasien dengan
diajak terlibat dalam aktivitas perawatan. Partisipan
adanya kerjasama dengan keluarga. Dalam situasi
juga mengungkapkan ibu rumah tangga dan keluarga
dan kondisi seperti kesibukan karena pekerjaan yang
yang cepat tanggap terhadap keterampilan yang
banyak, perawat membutuhkan keterlibatan keluarga
diajarkan dirasakan lebih mudah untuk dilibatkan.
untuk melakukan tindakan perawatan sesuai dengan

953
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 6 NO. 2, AGUSTUS 2012

DAFTAR PUSTAKA Curley. Evaluated the Effectiveness of Nursing


Mutual Participation Model of Care dikutip
Aggarwal, S., Cadha, P., Kalia, S., Richardson, S.,
dari Parent Focused Intervention in
Winterbottom, L., Shield, L. (2009).
Improving Coping/Mental Health Outcomes
Perception of familycentered care: Uk
of Critically Ill Children and Their Parents:
Pilot Study of the Shield and Tanner
An Evidence Base to Guide Clinical
Questionnaires. Neonatal, Paeadiatric, and
Practice Oleh Nurses Uk Work Permits
Child Health Nursing. Volume 12 number
Published: Pediatric nursing, 1988.
2. diperoleh pada tanggal 17 Januari 2011.
Fisher., Lindhorst, H., Mathews, T., Munroe, D.J.,
Alligood, M.R., & Tomey, A.M. Nursing Theorist
Pulin, D., & Scott, D. Nursing Staff
and Their Work. Missouri: Mosby, 2006.
Attitudes And Behaviour Regarding Family
Presence in The Hospital Setting. Blackwell
American Academy of Pediatric. Family-centered
Publishing Ltd. Jan Original research. The
Care and Pediatricians Role. Journal of
Authors, Journal Compilation. 2008.
pediatrics. 2003. Diperoleh dari Gale
Diperoleh pada tanggal 13 Januari 2011.
Education, Religion and Humanities
Litepackage pada tanggal 1 Juli 2011.
Glaspe, A., & Richardson, J. A Textbook of
Childrens and Young Peoples Nursing.
Ball, J. W., & Bindler, R. C. Pediatric Nursing:
Churchill Livingstone: Elsevier, 2006.
Caring for Children. (3rd ed). New Jersey:
Prentice Hall, 2003.
Hockenberry, M. J. Wongs Nursing Care of Infant
and Children. Missouri: Mosby, 2003.
Basrowi & Suwandi. Memahami Penelitian
Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Hockenberry, M. J. & Wilson, D.Wongs Essentials
of Pediatric Nursing. (8th ed). Missouri:
Board, R. SchoolAge Childrens Perceptions of
Mosby, 2009.
Their Pediatric Intensive Care Unit
Hospitalization. Vol. 31 Iss. 3; Pg 166, 10
Ilyas, Y. Perencanaan SDM Rumah Sakit: Teori,
pgs. Journal of Nursing & Allied Health
Metoda dan Formula. Jakarta: Pusat Kajian
Source. 2005. Diperoleh tanggal 20 Maret
Ekonomi Kesehatan FKM UI, 2004.
2011.
Institude for Family Centered Care. Advancing the
Bruck, L., & Mayer, B.H. Pediatric Nursing Made
Practice of Patient and Family Centered
Incredibly Easy. Philadelphia: Lippincott
Care. Wisconsin Avenue: Bethesda, 2009.
Williams & Wilkins, 2005.
Jackson, D.B., & Saunders, R.B. Child Health
Carpenter, D.R., & Streubert S.H.J.. Qualitative
Nursing : A Comprehensive Approach to
Research in Nursing: Advancing the
The Care of Children and Their Families.
Humanistic Imperative. Philadelphia:
Philadelphia : J.B. Lippincott Company,
Lippincott Williams & Wilkins, 2003.
1993.
Creswell, J. W. Qualitative Inquiry and Research
Keene, N. Your Child in the Hospital: A Practical
Design: Choosing among Five Tradition.
Guide for Parents. New Mexico: Oreilly,
California: Sage publicationn, Inc, 1998.
1999.
Corlett, J., & Twycross, A. Negotiation of Parental
Kyle, T. Essential of Pediatric Nursing. Philadelphia:
Roles within Family-Centered Care: a
Lippincott Williams & Wilkins, 2008.
Review of the Research. Journal of Clinical
Nursing. 2006. Diperoleh pada tanggal 6
Juli 2011.

954

Anda mungkin juga menyukai