SKRIPSI
Oleh:
KHAFIDHOTUL AINI
NIM. 111-14-187
i
ii
FAKTOR-FAKTOR PELANGGARAN AJARAN AGAMA
PADA REMAJA PUTUS SEKOLAH
(Studi Kasus di Dusun Samirono Desa Krincing
Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun 2018)
SKRIPSI
Oleh:
KHAFIDHOTUL AINI
NIM. 111-14-187
iii
iv
v
vi
MOTTO
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi
1. Kedua orang tua Bapak Miftakhul Khoir dan Ibu Siti Khafsoh atas
bimbingan, do‟a, kasih sayang, nasihat, dan motivasi yang telah berikan
5. Teman senasib dan seperjuangan skripsi Siti Suryanti dari UIN SUNAN
KALIJAGA dan Irfi M.U. dari UNIVERSITAS TIDAR yang telah banyak
ini.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini dengan judul “ Persepsi Remaja
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta pengikutnya yang selalu setia dan
dapat membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju terang benderang.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam
IAIN Salatiga.
ix
x
DAFTAR ISI
xi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 37
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian .......................................................... 37
C. Sumber Data .................................................................................... 38
D. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................... 38
E. Analisis Data ................................................................................... 40
F. Pengecekan Keabsahan Temuan ..................................................... 41
BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS
A. Paparan Data
1. Gambaran Umum Dusun Samirono .......................................... 43
2. Gambaran Informan .................................................................. 44
3. Hasil Penelitian ......................................................................... 50
B. Analisis Data
1. Persepsi Remaja Putus Sekolah Terhadap Ibadah .................... 59
2. Persepsi Remaja Putus Sekolah Terhadap Pelanggaran Ajaran 62
Agama .......................................................................................
3. Faktor-faktor Pelanggaran Ajaran Agama pada Remaja Putus 67
Sekolah
4. Upaya dalam Mengatasi Remaja Putus Sekolah yang 68
Meninggalkan Ajaran Agama....................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 77
B. Saran ................................................................................................ 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
ABSTRAK
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
potensi untuk menjadi baik atau jahat, akan tetapi anak yang baru lahir
berada dalam keadaan yang suci tanpa noda dan dosa. Oleh karena itu,
dewasa dengan sifat-sifat yang buruk, maka hal itu merupakan akibat dari
(Juwariyah, 2010: 2). Maka masa remaja merupakan masa yang sangat
penting bagi individu karena masa remaja yang dapat menentukan masa
akan melalui masa krisis di mana remaja berusaha mencari identitas diri
seseorang dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Jika dilihat dari segi
fisik seorang remaja menyerupai orang dewasa. Akan tetapi dari segi
1
lebih dewasa dan matang. Masa remaja merupakan masa transisi pada fase
menguasai suatu ilmu dan keahlian, ialah untuk dapat bekerja sesuai
seorang individu yaitu menjadi orang yang mandiri dan tidak bergantung
pada orang tua secara psikis maupun secara ekonomis (keuangan) (Dariyo,
2004: 78-79).
Tuhan, agama Islam pun memiliki ritual ibadah tersendiri. Islam memiliki
diturunkan oleh Tuhan, Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW utusan
2
Allah SWT. Kemudian Nabi Muhammad SAW menyeberluaskan ajaran-
merupakan suatu bentuk totalitas diri, pengakuan secara total bahwa umat
bahwa banyak remaja yang ternyata sudah putus sekolah. Kebanyakan dari
agama yang dianut. Beruntung bagi remaja yang mempunyai orang tua
mudah untuk melaksanakan ibadah dan berdo‟a kepada Allah SWT baik
dari ajakan orang lain maupun kesadaran sendiri. Akan tetapi lain halnya
bagi remaja yang mempunyai keluarga yang hidup jauh dari agama, maka
usia remajanya akan dilaluinya dengan lebih berat lagi dan dapat
3
sekitar. Akan tetapi di Dusun Samirono, ada beberapa orang tua yang
Sedangkan apabila remaja tersebut sudah bekerja dan orang tuanya kurang
mereka.
B. Fokus Penelitian
Tahun 2018?
4
3. Apa saja faktor-faktor pelanggaran ajaran agama pada remaja putus
C. Tujuan Penelitian
yaitu:
D. Manfaat Penelitian
5
1. Kegunaan Teoritis
ajaran agama.
2. Keguanaan Praktis
agama.
E. Penegasan Istilah
beberapa penegasan istilah yang bersangkut paut dengan uraian ini, yaitu:
1. Persepsi
6
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
2. Ajaran Agama
Semua ibadah yang ada dalam Islam antara lain yaitu sholat, puasa,
zakat, dan haji yang bertujuan agar manusia selalu ingat kepada Allah
yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu sholat dan puasa yang
adalah suatu tingkat umur, di mana anak-anak tidak lagi anak, akan
tetapi belum dapat dipandang dewasa. Jadi remaja adalah umur yang
7
(Depdikbud, 2007: 914). Anak putus sekolah adalah murid yang tidak
F. Sistematika Penulisan
penulisan. Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman
persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar
8
Bab II yaitu kajian pustaka. Dalam bab ini penulis akan
membahas kajian pustaka yaitu kajian pustaka yang berisi tentang telaah
Bab III yaitu metode penelitian. Pada bab ini penulis membahas
penelitian yang akan dibahas di sini mulai dari prosedur dan jenis
Bab IV yaitu paparan data dan analisis. Pada bab ini penulis akan
ajaran agama pada remaja putus sekolah yang diperoleh dari pengamatan
saran untuk kebaikan ke depan. Dan terakhir yaitu bagian akhir yang
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Persepsi
Psikologi yaitu:
dengan indra.
perangsang-perangsang.
10
variabel), bergantung pada faktor-faktor perangsang, cara belajar,
objek tersebut.
a. Perhatian
11
sedang mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indra dan
masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang disebut sebagai
alat indra atau reseptor. Proses ini dinamakan proses kealaman (fisik).
Stimulus yang diterima oleh alat indra dilanjutkan oleh syaraf sensoris
12
terima dengan receptor itu, sebagai suatu akibat dari stimulus yang
terakhir dari proses persepsi ialah individu menyadari tentang apa yang
2. Remaja
a. Pengertian Remaja
13
menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan fisik
dan psikis.
14
belum bisa memberikan pendapat sendiri dan sebagainya.
Dengan kata lain orang yang sampai batas usia 2 tahun belum
artinya orang muda. Firman Allah SWT dalam surat Al-Kahfi ayat
10 yang berbunyi:
ْ ُْف فَقَبل
َ ًْ ىا َزبٌَّب َ َءاتٌَِب ِه ْي لَّ ُد
ك َزحْ َوتً َوهَ ِّي ْء ِ اِ ْذأَ َوي ْالفِ ْتيَتُ إِلًَ ْال َكه
)ٔٓ :لٌََب ِه ْي أَ ْه ِسًَب َز َشداً (الكهف
Artinya: “(ingatlah) tatkala Para pemuda itu mencari tempat
berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: „Wahai
Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-
Mu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang
Lurus dalam urusan Kami (ini)‟.” (QS. Al-Kahfi: 10)
Terdapat pula kata baligh yang menunjukkan seseorang
berbunyi:
Islam. Dalam Islam seseorang manusia bila telah akil baligh, telah
15
bertanggung jawab atas setiap perbuatannya. Jika ia berbuat baik ia
4) Hal sikap dan moral menonjol pada menjelang akhir dari masa
remaja awal;
16
Pada masa transisi ini, remaja menjalani badai dan topan
remaja menjadi tiga fase, dan ada pula yang mengatakan bahwa
16 tahun), (2) remaja awal (16 -18 tahun), (3) remaja akhir (18 –
masa remaja awal (13 – 17 tahun dan masa remaja akhir (18 – 21
17
1) Perkembangan Fisik
2) Perkembangan Intelektual
3) Perkembangan Emosi
18
contohnya semangat ingin maju, agresif, ingin tahu dll. Emosi
4) Perkembangan Sosial
19
atau bertentangan dengan kehendak atau pandangan masyarakat
(Sarwono, 1997:91).
6) Perkembangan Kepribadian
emosi baru;
20
d) Kebutuhan persahabatan yang bersifat heteroseksual,
104).
21
Dalam menghadapi problemnya, para remaja harus
yaitu anak yang berada dalam usia sekolah antara usia 7 sampai
22
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
remaja putus sekolah yaitu anak dari usia 12-21 tahun yang
2015: 34).
kurang penting. Bahkan secara kultural juga ada orang tua yang
23
tertentu, ini merupakan faktor sebagian faktor penyebab anak putus
sekolah. Dalam hal ini orang tua yang tidak begitu memperhatikan
24
mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan sosial kemasyarakatan
terpenuhinya hak terseut apabila ada kerja sama antara orang tua,
25
memberikan bimbingan dalam hidup, (2) agama dapat menolong
yakni masalah ibadah dan do‟a, adalah 148 siswi dinyatakan bahwa 20
mereka nikmati.
khususnya shalat yaitu bahwa hanya 17% saja dari para remaja yang
26
tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber
agama.
27
Secara garis besar arti agama bagi remaja dewasa ini
182).
(Al-Maududi, 2006:14).
Rukun iman terdiri dari enam antara lain yaitu: (1) iman kepada
28
iman kepada kita suci (Al-Qur‟an); (4) iman kepada Rasul-Rasul
Allah SWT; (5) iman kepada hari akhir (hari kiamat); dan (6) iman
seseorang. Semua ibadah yang ada dalam Islam yaitu shalat, puasa,
zakat dan haji, yang bertujuan membuat roh manusia supaya tidak
29
1) Ibadah Shalat
dan puasa.
30
Di antara ibadah Islam, shalat lah yang membawa
80).
2) Ibadah Puasa
31
terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari, dengan syarat-
Rasulullah SAW.
hawa nafsu yang ada dalam diri setiap individu. Puasa juga
32
demikian pula keterbatasan pada manusia, termasuk
B. Kajian Pustaka
dan lemah dalam bidang ekonomi. Usaha yang dilakukan oleh orang tua
meneliti tentang apa saja harapan dan tantangan remaja putus sekolah di
33
persepsi, faktor-faktor pelanggaran ajaran agama, dan upaya mengatasi
orang tua murid tentang pendidikan adalah cara pandang orang tua tentang
lakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Irwina Safitri tahun 2015,
meneliti cara pandang orang tua murid tentang pendidikan dan dukungan
ajaran agama, dan upaya mengatasi pelanggaran ajaran agama pada remaja
34
putus sekolah di Dusun Samirono, Desa Krincing, Kecamatan Secang,
Kabupaten Magelang.
agama; (2) Karena tanpa pendidikan agama remaja menjadi tidak bisa
membedakan mana yang halal, mana yang haram, mana yang baik, mana
bagaimana cara berperilaku yang santun sesuai dengan etika dan norma-
norma yang berlaku; dan (3) Pendidikan agama dapat menjadi bekal di
Islam pada remaja di Dusun Ampelgading cukup baik, dalam artian sikap
35
agamanya tidak selalu rutin ia kerjakan, misalnya dalam hal sholat, puasa,
yaitu: kesibuka remaja, sikap malas pada remaja, sulit ketika diarahkan,
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian kualitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk
penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting fenomena yang
atau kejadian dalam konteks yang diteliti (Basrowi dan Suwandi, 2009: 1-
2).
secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
1. Lokasi Penelitian
37
2. Waktu Penelitian
C. Sumber Data
38
1. Observasi
Metode ini dapat digunakan sebagai alat untuk mencari berbagai data
Kabupaten Magelang.
2. Wawancara
Kabupaten Magelang.
3. Dokumentasi
39
tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi yang berkaitan
E. Analisis Data
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan
Huberman (1984) yang dikutip oleh Satori & Komariah (2017: 218)
data yang diperoleh banyak dan relatif beragam dan bahkan sangat
rumit. Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang
40
mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan
tabel, grafik dan sejenisnya. Lebih dari itu, penyajian data bisa
41
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moloeng, 2009:
330).
dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai
dengan jalan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang
2009: 330-331).
42
BAB IV
A. Paparan Data
372 jiwa. Sebelah barat dan utara dusun ini adalah Dusun Bangsren
43
yang ada di Dusun Samirono antara lain yaitu PKK, Posyandu,
2. Gambaran Informan
putus sekolah SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA mulai dari usia 13-21
Kabupaten Magelang.
Samirono
44
No. Nama Usia Pendidikan Kegiatan Saat Jenis
Terakhir Ini Kelamin
1. IN 16 SMP Bekerja Prerempuan
tahun
2. YP 18 SD Menganggur Laki-laki
tahun
3. RS 18 SD Bekerja Laki-laki
tahun
4. AP 18 SD Bekerja Laki-laki
tahun
5. R 18 SD Bekerja Laki-laki
tahun
6. A 19 SD Bekerja Perempuan
tahun
a. IN (18 Tahun)
07.30 dan selesai pada pukul 04.00. Pekerjaan ibu IN yaitu swasta,
saat malam hari (shift malam). Saat ibu IN mendapat shift malam,
IN dapat beristirahat pada waktu malam hari. Akan tetapi saat ibu
mencuci di sore atau malam hari dan memasak pada pagi harinya.
45
terburu-buru tetapi tetap ia lakukan demi membantu meringankan
beban ibunya.
lanjut sekolah atau putus sekolah merupakan keputusan IN; (2) dari
b. YP (18 Tahun)
pengen metu, neng tak teruske dikik tekan ujian juk ra sekolah
46
tidak menginginkan untuk sekolah, dapat dilihat dari wawancara di
atas saat hampir mendekati ujian YP sudah tidak ingin pergi untuk
c. RS (18 Tahun)
d. AP (18 Tahun)
47
Saat ini AP bekerja menjadi buruh di Karanngkitri, Desa
dengan begitu sampai saat ini ayah AP sudah tidak bisa bekerja
pekerjaan rumah.
yang keras.
e. R (18 Tahun)
48
mendapat pekerjaan tersebut karena tetangga-tetangganya atau
pendidikannya.
f. A (19 Tahun)
tidak bisa bekerja lagi karena usia tua, ibu A hanya bekerja sebagai
49
3. Hasil Penelitian
shalat, puasa, zakat dan haji, yang bertujuan membuat roh manusia
supaya tidak lupa pada Allah SWT, bahkan senantiasa dekat pada-
niku to rukun (karena ibadah untuk bekal di akhirat, dan salah satu
50
“Shalat iku wajib, nek ra ngalakoni yo dosa (shalat itu
mendapat dosa.
hal. 5.
51
“Enggeh shalat tetap saya lakukan” (Wawancara tgl. 06
lampiran hal. 7.
ibadah shalat dengan berbagai alasan antara lain yaitu sikap malas
pada diri remaja, bangun kesiangan, lupa waktu dan saat sedang
sakit.
52
melaksanakan ibadah puasa. Salah satu informan IN juga
Agama
munkar, dosa yang paling besar, dan perbuatan haram yang paling
azab dan murka Allah SWT (Abdullah, 1996: 176). Hal ini sama
53
“Menurut saya itu dosa”. (Wawancara tgl. 04 Mei 2018
hal. 17.
merupakan dosa atau dianggap tidak baik. Hal ini sesuai dengan
“Yo podo mbak koyo mau kurang apik (ya sama mbak
54
“Enggeh sami niku dosa (ya sama itu termasuk dosa)”.
Ada juga yang mengatakan bahwa mereka jarang dan bahkan tidak
Sekolah
55
tersebut dibagi menjadi dua yaitu faktor pendukung dan faktor
1) Faktor Pendukung
IN
dan A
56
“Pengen mawon, pengen ngilangi nganu to ngilangi
2) Faktor Penghambat
57
“Turu, ya aku dewe yo males (ketiduran, saya sendiri
AP juga mengatakan
58
“Kalau main dengan teman-teman juga tidak pernah
AP juga menyatakan
hal shalat.
B. Analisis Data
59
yaitu ibadah. Ibadah-ibadah dapat dikategorikan ke dalam berbagai
dosa. Ibadah juga menjadi bekal untuk di akhirat nanti. Melihat remaja
shalat maupun puasa manusia dapat menjadi lebih dekat dengan Allah
SWT.
60
Jika ia tidak memiliki pemahaman dan pendalaman akan agama maka
akan tetapi peneliti tidak melihat satupun remaja putus sekolah yang
juga sudah berhenti belajar agama pada pemuka agama. Jadi, dapat
61
disimpulkan bahwa remaja putus sekolah tersebut sudah tidak
bahwa ibadah adalah suatu kegiatan yang wajib dilaksanakan dan akan
ibadah tersebut. Akan tetapi perlu digaris bawahi bahwa tidak semua
Agama
62
merupakan dosa. Sebagian lain mengatakan bahwa setelah
kecil dari orang tua dan gurunya, itulah nanti yang akan berkembang di
agama yang tertanam sejak kecil itu akan berkembang subur apabila
pendapat atau keyakinan orang tua dan gurunya sejalan dan dalam
63
pendalaman ilmu agama sehingga mereka dapat dengan ringannya
desa. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab remaja putus
berada di sekolah.
ibadah shalat maupun puasa yaitu rasa malas yang terdapat dalam diri
ibadah baik shalat maupun puasa. Tidur kesiangan, lupa waktu, bahkan
tidak sempat. Saat puasa lupa sahur, bahkan tidak sengaja meminum
malas yang sudah tertanam pada diri remaja. Dalam Islam sebenarnya
64
memberikan keringanan bagi orang yang memiliki halangan atau
bagi remaja dalam pelaksanaan ajaran agama. Jika orang tua hanya
atas kesadaran diri sendiri. Akan tetapi jika seorang remaja yang tidak
maka orang tua dapat memberikan ilmu agama baik melalui pemuka
yang dimiliki oleh para remaja, orang tua ingin anak-anaknya selamat
65
mengembangkan kepribadiannya, yang sangat memerlukan pengakuan
dan perkembangan anak dan jika saat mulai remaja ia selalu dalam
pengawasan orang tua. Akan tetapi untuk remaja yang putus sekolah
memilih untuk bergaul dengan orang dewasa yang memiliki moral dan
perilaku yang kurang baik di masyarakat. Hal ini juga menjadi salah
66
tetap, terkadang sangat cinta dan percaya kepada-Nya, tetapi terkadang
Sekolah
a. Faktor Internal
b. Faktor Eksternal
67
remaja yang memiliki keluarga yang dapat memberikan
pengamalan ibadahnya.
agama yaitu diri sendiri. Menurut Aibak (2015: 80), pada dasarnya
shalat atau puasa dan yang tahu bahwa dia melaksanakan shalat dan
puasa hanya dirinya dan Allah SWT yang tahu. Karena orang yang
68
remaja itu sendiri, masyarakat umum, tokoh masyarakat, maupun
pemerintah.
1) Orang Tua
69
pelaksanaan ajaran agama. Remaja tersebut juga akan terbiasa
tua mereka.
2) Masyarakat Umum
memberikan contoh yang baik bagi remaja dan ada juga yang
70
Pemahaman dan kurangnya pemahaman agama bagi
71
putus sekolah tersebut. Karena dengan melakukan pekerjaan
3) Tokoh Masyarakat
72
yang halus atau dari hati ke hati dan dengan memberikan
4) Pemerintah
73
pendidikan di Indonesia, karena mengurangi jumlah anak yang
dengan Pendidikan
dan pembinaan agama akan sukses apabila ajaran agama itu hidup
74
positif. Akan tetapi apabila lingkungan keluarga kurang dalam
75
sekolah tentang pentingnya pendidikan, atau dengan memberikan
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang diuraikan secara deskriptif pada BAB IV, maka dapat ditarik
dosa. Ibadah juga menjadi bekal untuk di akhirat nanti. Akan tetapi
77
setelah meninggalkan atau melanggar ajaran agama dapat membuat
sekolah yaitu faktor internal dan ekternal. Faktor internal antara lain
Pendidikan
78
B. Saran
b. Bagi orang tua remaja putus sekolah Dusun Samirono, Desa Krincing,
teladan yang baik bagi putra putrinya, memberi perhatian lebih seperti
maupun di akhirat.
79
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maududi, Abul A‟la. 2006. Dasar-Dasar Islam, terj. Mabadi’ul Islam. Solo:
Media Insani Press.
Chaplin, J.P. 1975. Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan oleh Kartini Kartono.
1981. Jakarta: Rajawali.
Faiqih, Aunur Rahim & Amir Mu‟allim. 1998. Ibadah dan Akhlak dalam Islam.
Yokyakarta: UII Press Indonesia.
Hamid, Sjamsul Rijal. 1995. Buku Pintar tentang Islam. Jakarta: Pustaka Amani.
Nahrodin. 2016. Remaja Putus Sekolah antara Harapan dan Tantangan (Studi di
Desa Ngemplak Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang Tahun 2015).
Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.
Rifa‟i, Moh, dkk. Tt. Terjemahan Khulashan Kifayatul Akhyar. Semarang: Toha
Putra.
Rumini, Sri & Siti Sundari. 2004. Perkemangan Anak dan Remaja: Buku
Pegangan Kuliah. Jakarta: Rineka Cipta.
Kabupaten Magelang)
1
ajaran agama Laki-laki
dalam hal
5. R (18 Tahun)
puasa?
Laki-laki
c. Apakah
saudara 6. A (19 Tahun)
pernah
Perempuan
melanggar/
meninggalkan
ajaran agama
(ibadah)?
3. Persepsi a. Bagaimana
remaja putus pandangan
sekolah saudara
terhadap tentang
pelanggaran pelanggaran
ajaran agama ajaran agama
dalam hal
sholat?
b. Bagaimana
pandangan
saudara
tentang
pelanggaran
ajaran agama
dalam hal
puasa?
4. Faktor-faktor a. Kendala apa
pendukung saja yang
dan saudara
2
penghambat hadapi dalam
dalam mengamalkan
pelaksanaan ajaran
ajaran agama agama?
bagi remaja b. Apa motivasi
putus sekolah yang
mendorong
saudara untuk
mengamalkan
ajaran
agama?
c. Apakah orang
tua selalu
mengingatkan
saudara
dalam
pelaksanaan
ajaran
agama?
d. Apakah
lingkungan
masyarakat
selalu
mendukung
saudara
dalam
pelaksanaan
ajaran
agama?
3
TRANSKIP HASIL WAWANCARA
Kabupaten Magelang)
INFORMAN PERTAMA
Nama : IN
Usia : 16 Tahun
Temanggung. IN berangkat bekerja mulai dari pukul 07.30 dan selesai pada pukul
04.00. Pekerjaan ibu IN yaitu swasta, ibu IN bekerja di pabrik kayu lapis,
sehingga ibu IN dapat bekerja saat malam hari (shift malam). Saat ibu IN
mendapat shift malam, IN dapat beristirahat pada waktu malam hari. Akan tetapi
saat ibu IN mendapat shift pagi maka IN membantu pekerjaan rumah yaitu
mencuci di sore atau malam hari dan memasak pada pagi harinya. Saat memasak
di pagi hari ia merasa terburu-buru karena ia harus berangkat pada jam 07.30, ia
4
Alasan IN putus sekolah dikarenakan oleh beberapa faktor antara lain
yaitu: (1) dari ibu menyarankan terserah, artinya ia lanjut sekolah atau putus
sekolah itu keputusan IN; (2) dari ayah memang tidak diperbolehkan untuk lanjut
sekolah; (3) dari IN sendiri memang sudah tidak mempunyai niat untuk
melanjutkan sekolah. IN pernah di bujuk oleh salah satu saudara dari orang tuanya
untuk tetap melanjutkan sekolah dengan dibiayai nya sekolah IN, akan tetapi IN
alasan untuk putus sekolah karena saat di sekolah ia dapat memenuhi nilai KKM.
(ibadah)?
IN : Penting banget
IN : Nek gek kepepet ora shalat, neng tetep shalat (kalau sedang
IN : Nek pas ramadhan nek gek ra batal ya puasa, nek hari-hari biasa
5
berhalangan saya puasa dan saat hari-hari biasa kalau tidak lupa
saudara?
IN : Kadang, nek sitik di ganti nenk nek ukih kadang ganti kadang
(ibadah)?
IN : Iya sudah
menyesal?
Peneliti : Kendala apa saja yang saudara hadapi dalam mengamalkan ajaran
agama?
6
IN : Perjalanan jauh karo nek subuh kae (bangun kesiangan)
ajaran agama?
IN : Yo rukun kui mbak, harus nek menurutku mbak neng nomor dua
IN : Iya
IN : Nek dolan kan sok nanggon budhe, terus budhe seng sok ngilekke
shalat (Kalau main saya selalu di rumah budhe dan budhe selalu
pelaksanaan ibadah?
IN : Iya mbak
7
INFORMAN KEDUA
Nama : YP
Usia : 18 Tahun
Pendidikan Terakhir : SD
Pada tahun 2017 YP masih bekerja sebagai sales. Akan tetapi saat ini
YP untuk tetap melanjutkan sekolah. Dan untuk masalah ekonomi keluarga YP,
arep metu, pas arep ujian ki pengen metu, neng tak teruske dikik tekan ujian juk
menginginkan untuk sekolah, dapat dilihat dari wawancara di atas saat hampir
mendekati ujian YP sudah tidak ingin pergi untuk sekolah. Akan tetapi ia
melanjutkan sekolah sampai ujian selesai. Dan setelah itu YP tidak menginginkan
8
YP : Ora (Tidak) sama sekali
YP : He.e, kadang ho.o kadang ora (Puasa iya, kadang puasa kadang
tidak)
(ibadah)?
YP : Sudah
YP : Kerja, pas poso wingi, wingi kan ijeh kerjo (bekerja, saat puasa
YP : Yo ngerti, neng gek ra sempet wae (iya saya tahu, tapi memang
9
juga melanggar, apakah harus dimarahi, tapi memang kurang
bagus)
Peneliti : Kendala apa saja yang saudara hadapi dalam mengamalkan ajaran
agama?
ajaran agama?
YP : Nek puasa kadang neng nek gek pengen wae, karo ngelongi dosa
YP : Iya, selalu tapi ra tau tak rungokke (iya, selalu tapi tidak pernah
saya dengarkan)
10
INFORMAN KETIGA
Nama : RS
Pendidikan Terakhir : SD
Kegiatan yang dilakukan saat ini yaitu bekerja, ia bekerja menjadi kuli
bangunan. Saat menjadi pekerja berat atau buruh banguanan tidak setiap hari
selalu bekerja. Ada kalanya ia akan di rumah selama beberapa hari. Saat ini RS
sedang tidak ada pekerjaan dan ia menganggur di rumah. Alasan RS putus sekolah
yaitu bosen.
RS : Sangat penting
RS : puasa iya
(ibadah)?
RS : Iya
11
Peneliti : Apa alasan yang membuat saudara tidak melaksanakan atau
ibadah?
Peneliti : Kendala apa saja yang saudara hadapi dalam mengamalkan ajaran
agama?
RS : Mboten bangun, pas dolan, nek puasa pas kerjo niko (Belum
RS : Mboten (tidak)
12
INFORMAN KEEMPAT
Nama : AP
Usia : 18 Tahun
Pendidikan Terakhir : SD
Kegiatan yang dilakukan AP saat ini yaitu bekerja, ia bekerja sebagi buruh
di daerah Krincing yang dimulai dari pukul 08.00-04.00 setiap hari kecuali hari
setengah tahun akan tetapi AP memutuskan untuk keluar. Setelah keluar dari
berlangsung lama hanya satu setengah tahun. AP keluar karena ayah AP tidak
AP : Harus dilakukan
puasa?
13
Peneliti : Apakah saudara pernah melanggar/ meninggalkan ajaran agama
(ibadah)?
AP : Pernah
AP : Lupa waktu
agama?
AP : Dosa
Peneliti : Kendala apa saja yang saudara hadapi dalam mengamalkan ajaran
agama?
AP : Ngeh niku lupa waktu karo males, malese lek penting (iya seperti
AP : Selalu
AP : Arang (jarang)
14
Peneliti : Apakah lingkungan masyarakat (orang dewasa) selalu mendukung
AP : Bisa jadi
15
INFORMAN KELIMA
Nama :R
Usia : 18 Tahun
Pendidikan Terakhir : SD
daerah Krincing yang dimulai dari pukul 08.00-04.00. R bekerja satu lokasi
dengan AP. Alasan R putus sekolah karena tidak mau berfikir. Orang tua R
mendukung R untuk terus bersekolah, akan tetapi R tahu bahwa keuangan orang
tua R tidak lah baik. Jadi, R memutuskan untuk tidak meneruskan pendidikannya.
R : Shalat iku wajib, nek ra nglakoni ya dosa (shalat itu wajib, jika
R : Sangat penting
(ibadah)?
16
R : Pernah
R : Nek poso? Yo pas loro wetenge kae, masuk angin kui (kalau
agama?
R : Dosa
Peneliti : Kendala apa saja yang saudara hadapi dalam mengamalkan ajaran
agama?
R : Ya pas masuk angin karo kesel, nek poso nek ra masuk angin ya
ra ninggalake (ya saat sakit dan capek dan saat puasa kalau tidak
ajaran agama?
R : Ya mengingatkan selalu
17
Peneliti : Apakah lingkungan masyarakat selalu mendukung saudara dalam
18
INFORMAN KEENAM
Nama :A
Usia : 19 Tahun
Pendidikan Terakhir : MI
Home Industry di Samirono. A mulai bekerja pada pukul 08.00-04.30 setiap hari.
A : Nek puasa ki wajib ya, terus nek shalat harus (puasa itu wajib,
A : Penting banget
puasa?
(ibadah)?
19
A : Pernah
A : Nek meninggalkan paling nek gek prei, kaleh subuh, kaleh geh
A : Puasa pernah batal satu karena ngeh niku dong mboten sengojo
ke teko ngombe nek pas wudhu (puasa pernah batal satu karena ya
Peneliti : Kendala apa saja yang saudara hadapi dalam mengamalkan ajaran
agama?
A : Nek pas poso ngeh pernah nek muni ah batal ah (saat puasa ya
ajaran agama?
20
Peneliti : Apakah orang tua selalu mengingatkan saudara dalam
A : Iya
A : Shalat e mboten , neng nek puasa teko tak teroske mawon (kalau
21
Gambar 1
Wawancara dengan informan IN
Gambar 2
Wawancara dengan informan YP
22
Gambar 3
Wawancara dengan informan RS
Gambar 4
Wawancara dengan informan AP
23
Gambar 5
Wawancara dengan informan R
Gambar 6
Wawancara dengan informan A
24