SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program SI Dalam
Ilmu Tarbiyah Jurusan pendidikan Agama Islam
Oleh:
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2006
DEPARTEMEN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) SALAT1GA
Jin. Stadion No. 03 Salatiga Telp. (0298) 323706, 323444
Kode Pos 50721
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing
li
PENGESAHAN
Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Sabtu tanggal 3 Sya’ban 1427 H, yaitu
bertepatan dengan tanggal 27 Agustus 2006 M dan telah diterima sebagai salah
3 Sya’ban 1427 H
Salatiga,_____________
27 Agustus 2006 M
Penguji I Penguji II
NIP. 150231366
MOTTO
11Imam Al-Gliazali, Ihya' Ulwnuddin Juz III. Darul Iliya AI-‘Arabiyyah, hal. 12
PERSEMBAHAN
V
KATA PENGANTAR
dan salam semoga salalu tercurahkan ke pangkuan Nabi Muhammad saw. yang
1. Bapak Imam Sutomo selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Ncgeri
(STAIN) Salatiga
(STAIN) Salatiga
3. Bapak Drs. Badwan, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
materiil dengan tulus ikhlas dan seluruh anggota keluarga yang jauh maupun
6. Islriku yang tercinta yang selalu memberi dukungan dan mengisi hari-hariku
Kiranya hanya kepada Allah SWT. Penulis berdo’a, semoga amal dan jasa
budi baik mereka mendapat balasan yang berlipat ganda. Dan penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih kurang sempurna, maka dari itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi sempurnanya
skripsi ini akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya,
Penulis
DAFTARISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
NOTA PEMBIMBING................................................................................. ii
HALAMAN MOTTO.................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah........................................................ 5
C. Rumusan Masalah............................................................ 5
D. Tujuan Penelitian............................................................. 6
E. Manfaat Penelitian........................................................... 6
F. Metode Penelitian............................................................ 7
BAB II KEDISIPLINSAN................................................................. 13
A. Kedisiplinan.................................................................... 13
1. Pengertian Kedisiplinan............................................ 13
b. Tujuan Kedisipiinan........................................ 16
3. Fungsi Kedisipiinan................................................ 18
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisipiinan .... 19
5. Proses Penanaman Kedisipiinan............................. 19
B. Pengaruh Lingkungan Terhadap Perkembangan Anak .. 20
1. Empirisme............................................................... 21
2. Nativisme................................................................ 22
3. Konvergensi........................................................... 22
1. Pendidikan Agama............................................... 27
2. Pendidikan Akhlak................................................ 32
3. Pendidikan Jasmani............................................... 33
4. Pendidikan A kal..................................................... 35
5. Pendidikan Sosial................................................... 36
X
BAB IV KONSEP ISLAM TENTANG PENDIDIKAN KEDISIPLINAN 51
BAB V PENUTUP............................................................................ 58
A. Kesimpulan.................................................................... 58
B. Saran............................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Islam kcpada anak merupakan salah satu tugas dan kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh orang tua. Dalam hal ini orang tua sangat berperan dalam
pendidikan anak, karena dengan orang tuanyalah anak pertama kali bergaul
sempurna, karena dengan akalnya yang membuat manusia lebih unggul dari
pada makhluk Allah yang lainnya. Maka tidaklah salah bila “Allah mcmilih
'* Chabib Thoha.Kapita Selekta Pendidikan Islam. Pustaka Pelajar Offset. Yokyakarta. 1996.hal. 100
2> Muhammad Zain Yusuf. Akhlak Tasawuf. Al-Husna. Semarang. 1993. Hal. 22
2 2
keadaan fisik biologis yang bcrbcda. Hal ilu lentu mcnuntut pcrlakuan yang
datang. Yang dimaksud genarasi masa depan itu adalah anak didik. Tetapi
dengan kemampuan yang lerbatas, anak didik tidak mampu meJihal apa yang
akan lerjadi pada masa depan. Olch sebab itu pcndidikanlah yang pcrlu
mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa. Dalam rangka mewujudkan tujuan
ilmu yang didapat tersebut kepada segenap manusia. Selain itu “Islam telah
waktu kccil atau masa kanak-kanak. Oleh karcna itu pada masa kanak-kanak
harus ada yang mendidiknya guna mempcroleh ilmu yang bermanfaat. Masa
karakter dari scorang manusia. Agar kelak memiliki kekuatan dan kemampuan
Oleh karena itu seorang guru dituntul untuk mendidik anak didik
4) Abdul Kozak Muscin. Iluk dan Pendidikan Anak Dalam Islam. Fikahali Ancska. Jakarta. 1992.
Hal.84
5) Prof. R.M.A.Soenarjo.SIl.dkk,Al-Qur’an dan Terjcmahnya.Toha Putra.Semarang, 1989,1 lal. 654.
pedoman yang diberikan kepadanya. Anak mcrupakan pihak yang pcrlu
dibantu atau dibcnluk. Scbagai pihak yang dibcntuk pada diri anak terdapat
pcndidikan. Olch karcna itu “jikalau unsur pcrlolongan tidak ada, maka
diaktualisasikan.”6'
Anak harus belajar tata cara bergaul dengan orang lain, sopan santun,
dalam keluarga dan masyarakat. Anak belajar tata cara kehidupan, nilai-nilai
moral, sosial dan agama. Dengan demikian setiap anak harus memperoleh
karena masa dewasa yang sukses adalah terbentuk atas dasar masa yang
bahagia.
sehingga banyak asumsi yang mengatakan bahwa anak harus dididik secara
aktif dan teratur, maka nantinya akan menghasilkan manusia yang mempunyai
dan masyarakat.
ft) Moll. Hasyim Cholil, Dasar-dasar Kependidikan, STAIN, Surakarta, 2000, Hal. 8
5
masa anak-anak.
B. Identifikasi Masalah
anak-anak.
terhadap anak!
C. Rumusan Masalah
anak?
D. Tujuan Pcnclitian
anak.
E. Manfaat Penelitian
F. Metode Penelitian
a. Sumber Primer
Islam, yaitu ;
Schaefer
b. Sumber Sekunder
a. Metode deduksi
b. Metode Induksi
Setelah data terkumpul dan diolah dengan baik dan sesuai dengan
R) Prof. Dr. Sutrisno Hadi. Metodologi Research /. YPF.Psikologi UGM. Yogyakarta. 1989. hal.42
9> Ibid. Ilal.42
l0) Dr. Anton Bakker, Drs.Alimadi Charris zubair. Metodologi Rendition Filsafal. Kanisius.
Yogyakarta. 1990. Hal.74
9
G. Pciijclasan Istilah
1. Konsep
2. Islam
Secara etimologi berasal dari bahasa Arab yang terambil dari kata
-•
salama ( ) yang berarti selamat. Dari kata salama terbcntuk
M) John Echol dan hasan Sliadly. Kamus Inggris Indonesia. Gramedia. Jakarta. 1982. Hal. 135
l2) Nasarudin Rozak. Dinul Islam. Al-M a’arif. Bandung. 1989. Hal. 56
10
3. Pendidikan
kepribadian yang utama.” l3) Dcngan kata lain pendidikan berarti proses di
oleh seseorang untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri untuk
4. Kedisiplinan
I3) A.D. Marimba, Pengembangan Filsafat Pendidikan Islam. Al Ma’arif, Bandung, 1989, Hal. 15
l',) A h m a d i , l l m u P e n d i d i k a n ( S u a t u P e n g a n t a r ) , S a u d a r a , S a l a t i g a , 19 8 4 , H a l . 1 4
15) Tim Penyusun Ramus Besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dep. P dan K,
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, Hal. 208
16) Prof. Dr.Mar’at, Pimpinan dan Kepemimpinan, Ghalia Indah, Jakarta, 1984, Hal. 90
II
5. Anak
Jadi maksud dari judul skripsi ini adalah berusaha untuk menganalisa
mencakup pendidikan agama, akhlak, jasmani, akal dan sosial tersebut, anak
•
dapat menerapkan norma-norma yang sesuai dengan ajaran Islam baik itu di
pembahasan skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika yang terdiri dari
BAB I : Pendahuluan
Bab V : Penutup
A. Kedisiplinan
1. Pengertian Kedisiplinan
kedisiplinan yang diungkapkan oleh para ahli pendidikan yang antara lain
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, (2002), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : PT. Balai
Pustaka. Hal
5
2> James Drewer. A.Dictionary o f Psychology. Penguin Books. Australia. 1952. hal. 69
leratur. Sehingga kedisiplinan bcrarti tala tertib yang akan menimbulkan
adalah:
juga memiliki aturan dan tata tertib atau norma yang telah ditetapkan
6) Prof. Dr. Hasan Langgulung. Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologis Filsafat dan
Pendidikan. Pustaka Al-Husna. Jakarta. 1986. Hal. 92
16
b. Tujuan kedisiplinan
atau kelompok orang agar mereka dapat menguasai tingkah laku diri
yang ada sehingga dapat memelihara harga diri dan dapat menjaga
hubungan erat seseorang dengan orang lain dan pada akhimya dapat
3. Fungsi Kedisiplinan
norma yang ada. Oleh karena itu sebagai pendidik harus mengarahkan agar
sesuatu dengan batasan hokum yang ada. Sehingga dengan adanya fungsi
9) Dra. Ny. Y. Singgih D. Gunarsa, Dr. Singgih D. Gunarsa. Psikologi Untuk membimbing. BPK
Gunung Mulia. Jakarta. 1992. Hal. 137
19
dapat untuk berbuat dan bertingkah laku sesuai dengan peraturan yang
dengan peraturan atau tata tertib yang telah ditetapkan. Kemampuan untuk
menyesuaikan diri ini menurut Lester D. Crow and Alice Crow, ditentukan
oleh dua faktor yang saling berkaitan. Kedua faktor tersebut adalah:
yaitu secara otoriter, secara permissive dan secara demokrasi. Berikut ini
l0> Lester D. Crow Ph.D., & Alice Crow, Ph.D.. Human Development and Learning, Hal. 203
20
Oleh karena itu sikap pendidik hendaknya jangan terlalu otoriter atau
agar lebih mendorong anak untuk lebih disiplin dalam bertingkah laku.
menggambarkan sikap disiplin yang dicontohkan oleh nabi saw dan juga
u) Charles Schaefer, Ph.D ,,Bagaimana Mendidik dan Mendisiplinkan Anak, Restu Agung, Jakarta,
1987, Hal. 11
21
sebagai berikut:
Yang artinya : “Dari An Nas bin Malik r.a. rosulullah bersabda: Luruskan
shaf kamu, karena shaf yang lurus termasuk sholat yang
sempuma”(H.R Muslim)I2)
berasal dari segala sesuatu yang ada di sekitar pada masyarakat yang dapat
dan bermain.
1. Empirisme
12 *Makmur Daud. Terjemahan Shohih Muslim 1-4. Wijaya, Jakarta 2003. hal 222
13) Ngalim Purwanto, Psikologi Perkembangan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990, Hal. 14
f
22
Uraian di atas sesuai dengan kata Empiris yang berasal dan kata
Empere yang berarti pengalaman. Aliran ini juga disebut aliran positifisme
pribadi.
2. Nativisme
anak sejak lahir sebagai indikasi dari teori itu ada kecenderungan pada
anak untuk terpengaruh pada orang tuanya. Kalau orang tua si anak adalah
pemain musik, maka si anak biasanya juga punya bakat dan keterampilan
bermain musik. Demikian juga dalam hal lainnya. Salah satu tokohnya
Dengan kata lain lingkungan bagi aliran ini, tidak punya pengaruh
dalam individu, karena jika seorang anak punya bakat jahat, maka ia akan
3. Konvergensi
Artinya : Tidaklah anak itu dilahirkan kecuali atas dasar fitrah, maka orang
tuanya yang dapat menjadikannya beragama, Yahudi, Nasrani,
atau Majusi.” (HR. Bukhari)l7)
Allah SWT. Hal itu berarti bahwa pengaruh keluarga atau orang tua pada
keluarga yang lain atau anaknya adalah suatu hal yang diperintahkan.
s* j
terhadap anak di dalam arti bahwa konsep Islam tentang tentang pengaruh
bagi individu.”23)
sederhana dan terbatas tumbuh dan kembang menjadi baik atau sebaliknya. Jadi di mana
anak mengalami proses pendidikan itu, maka pendidikan mengarahkan akal pada jalan
yang baik dan benar, bukan kepada jalan yang jelek lagi sesat.
22) Abdul Aziz Al-qusi, Pokok-pokok Kesehatan Mental terjemah Zakiyah daradjat, Bulan
Bintang, Jakarta, 1974, Hal. 36
23) Dr. Muhammad Fadhil Al-Jamly, Filsafat Pendidikan Al-Qur’an, PT. Bina Ilmu, Surabaya,
1986, Hal
BAB III
NILAI-NILAI ISLAM TENTANG KEDISIPLINAN
1. Pendidikan Agama
tersebut.
bayi yang baru lahir karena kata La illaha illallah itu hanya pada satu
hanya itu, dengan diajarkan kalimat tauhid yang pertama adalah untuk
do’a-do’a pcndck.
diharamkan sejak dini dan dcngan penuh disiplin. Scbab jika lidak
2)Prof. R .II.A . Soenarjo, S.H. dkk. Al-Qur’an dan Terjemahnyax C V . Toha Putra, Scmarang,
I989,halam an 9 5 1
c. M c n y u r u h anak berib adah sejak u sia lujuh tahun
mmm
1) Jalaludin Abdurrahman bin Abi Bakar As Suyuti, iami'ash Shoghir, Darul Ilya’ Kutub,
Indonesia, 1th, hal. 155.
4) Imam An Nawawi, Riyadhushalihin, A1 Ma’arif, Bandung hal. 304.
31
mulia”.6)
2. Pendidikan Akhlak
agama, karena akhlak itu sendiri merupakan salali satu dari aspek dari
ajaran agama yang prinsip. Oleh karenanya pendidikan akhlak tidak bisa
lepas dari pendidikan agama. Apa yang baik menurut akhlak adalah apa
yang baik menurut pandangan agama. Demikian juga yang buruk dalam
,| Prof. Dr. Zakiyah Darajat,JlmuJiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970, hal. 35
A)Drs. Asnclly Iliyas, MA, Mendambakan Anak Sholeh,A\ Bayan, Bandung, 1995,hal. 72
32
dan perilaku adalah merupakan hal yang utama dalam pendidikan Islam.
Maka seorang anak yang memiliki hasil keimanan yang tinggi ia akan
Ada sebuah pepatah yang dapat kita jadikan bahan renungan di sini
yaitu “Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di alas batu, dan belajar
di waklu besar ibaral melukis di alas air”8) Dengan demikian tidak dapat
hal yang prinsip, karena tanpa kedisiplinan seorang anak tidak akan dapat
menangkap dengan cepat apa yang ia lihat, dengan atau ragukan, mereka
7 ) P r o f . D r . H a s a n L a n g g u l u n g , M a n u s i a d a n P e n d i d i k a n . S u a t u A n a l i s a P s ik o lo g i d a n P e n d i d i k a n ,
Pustaka al Hasan, Jakarta, 1989, hal. 373
S)Dikutip dari Asnelly Ilyas, Mendambakun Anak Sholeh, Al Bayan, Bandung, 1995, hal 74.
9) Al-Ghozali, Ihya ’ Ulumudin,\\\, Masyhad Al-Husaini, Kairo, t.th, Hal. 286
33
3. Pendidikan Jasmani
sebagai inti wahyu Tuhan. Karena seseorang lidak akan dianggap muslim
10 )
Prof. K.M.A. Socnarjo S.H.dkk., Op. Cil. Ha la man 992
35
4. Pendidikan Akal
Mcncari ilmu juga harus dilakukan secara disiplin dan dimulai waklu
anak-anak. Karena itu kewajiban para pendidik, terutama orang lua untuk
5. Pendidikan sosial
terbiasa melakukan tata krama social yang utama, yang bersumber dari
atau perilaku yang dapat mendidik anak guna melakukan kewajiban sopan
kejiwaan yang melahirkan pcrasaan cinta kasih antara scsama umat Islam,
serta melahirkan perasaan mulia dan sikap positif untuk menolong satu
sama lain, tidak mementingkan diri sendiri dan menjadi sikap negatif
lainnya.
ditanamkan pada anak didik sejak dini secara disiplin.di antara pendidikan
kerja sama dan saling membantu dan sebagainya. Yang akhirnya anak
yang harus ditanamkan pada anak sesuai dengan konsep pendidikan Islam.
menjawab pertanyaan tersebut kita harus kembali pada kondisi psikologi anak.
pendidikan Islam.
38
Icngkap, tctapi setnua ilu masih memcrlukan rcalisasi dan rcalisasi itu
mcrupakan salah salu pedoman bertindak dan apabila pendidikan ini kita
bcnda mati yang ada di sekitarnya menjadi obyck yang dilirunya. Bclajar
15) Prof. R.H.A. Soenarjo, S.h. dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Tolia Putra, Semarang, halaman
163-164
39
pcndidik dalam hal ini orang tua harus mcmbcrikan tauladan yang baik
pula. Seorang ahli psikologi pcndidikan Laster D. Crow dan Alice Crow
menyatakan
Artinya: “Sikap orang dewasa biasanya ditiru oleh kebanyakan anak, tanpa
berpikir terlebih dahulu. Mereka banyak belajar tentang sikap
orang dewasa secara tidak langsung dari kedua orang tuanya,
guru mereka atau teman sebayanya ini merupakan perkembangan
yang tidak mereka sadari.
yang tidak kita inginkan. Apabila mereka berada pada lingkungan yang
kurang baik. Jelas bahwa penanaman tanpa adanya suri tauladan dari orang
tua, semuanya akan sia-sia. Maka sebagai orang tua selain memberikan
l6) Lester.D. crow, Ph. D., And Alice, Ph,D., Human Development and Learning, 1995, hal 81
40
ini tclah dipraklckkan olch Lukmanul Hakim. Scorang yang diangkal olch
Allah sebagaimana contoh dalam pendidikan anak. Hal ini terlihat dalam
kemudian hari.
lupa asalkan sctiap saat memori itu dibangkitkan kembali tentukan dalam
menyatakan.
,7) Prof. R.H.A. Socnarjo, S.H.dkk., Al-Qur'an dan Terjemahnya, Toha Putra
41
Sedang nilai-nilai itu sendiri adalah sesuatu yang abstrak karena itu
peringatan. Hal tersebut disebabkan jiwa yang mumi, hati yang terbuka
l8) Elizabeth B. Hurlock, Child Development, International Student Edition Singapura, 1978, Hal.
435
42
clan akal yang berfikir dimasuki kata-kata yang lerbekas, nasehal yang
tanggapan.
anak-anak akan terbuka matanya dalam melihat yang benar dan yang
salah, yang boleh dikerjakan dan yang tidak boleh dikerjakan. Karena hal
itu pula A1 Qur’an banyak mencontoh ayat yang berupa nasehal seperti
alaupun larangan.
19)
Prof. R.M.A. Soenarjo, S.H.dkk., At-Qur’an dan Terjemahnya, Toha Putra, Scmarang, 1989.
hal. 165
43
umat manusia, akan terlihat ayat-ayat yang berisi tentang ancaman dan
Firman-Nya:
tindakan untuk mendidik manusia menuju kebaikan. Bagi kila hal tersebut
salah akibal hukuman yang diterimanya. Begitu pula Kohl Berg yang
menyatakan “anak-anak merasa benar dan salah dari akibal fisik dari
perbuatan itu”.
20 )
Elizabeth B. Hurlock, Op.Cit. Halaman 123
44
isyarat anak sudah mengerti, akan tetapi kadang ada yang harus dengan
memenuhi kegagalan.
maupun horizontal.
terbagi untuk berbagai kegiatan baik untuk diri sendiri maupun waktu
seluruh waktu hanya untuk bcribadah kcpada Allah saja. Begitu juga
positif. Karena bila tidak, maka kita sendiri yag akan tergilas oleh
22) Jalaludin Abdurrahman bin Abi Bakar As Suyuti, Jam i’ash Shoghir, /I Darul Ilya’ Kutub,
Indonesia, tth, hal.3.
23) Yusuf Ai Qardhawi, O p .C i l hal 21
47
pandai mcngisi waktu, karcna scgala angan dan cila-cita lidak akan
berjalan dengan cepat dan tidak akan pernah kembali lagi serta bahkan
golongan yang mcrugi. Allah SWT bcrfirman dalam surat Al Ashr: 1-3
/' /
u
Arlinya : “ 1. Demi masa, 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
berada dalam kerugian, 3. Kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal shaleh dan naschat
mcnaschati supaya mcnlaati kcbenaran.”25>
dan kesabaran. Mereka itu yang kelak akan berunlung dan akan
Kedua, bagi mereka yang dalam keadaan sengsara, harus rela dan
sabar terhadap ujian Allah tersebut dan harus tetap tegak berdiri di
hadapan-Nya.
sesaatpun untuk melepaskan diri dari Allah. Adapun segala aktivitas dalam
tuntutan di atas, sehingga dengan begitu kita akan dapat berperilaku dan
berbuat yang terbaik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Dari kenyalaan dan semua uraian yang lelah dipaparkan di atas jelaslah
bahwa agama Islam sangat menganjurkan agar seseorang itu selalu disiplin,
contoh nyata misalnya dalam menjalankan sholat harus tepat waktu. Mai
inimerupakan contoh disiplin waktu dan masih banyak lagi contoh-contoh untuk
pendidikan Islam bukanlah memenuhi otak anak didik dengan segala macam
ilmu yang belum mereka ketahui, tetapi maksudnya adalah “Moral training is the
adalah pendidikan budi pekerti. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan
Nasional yaitu :
untuk menanamkan budi pekerti yang luhur dan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain
dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi, antara waktu dan perbuatan harus relevan
28
•, (1992). UUSPN Tahun. 1989. Semarang : Ancka Urnu. Hal.
BAB IV
Berpijak dari uraian dari bab-bab yang lalu penulis akan mencoba
seumur hidup ini tercermin dalam berbagai ajaran mengenai pentingnya peran
dalam keluarga merupakan awal dari upaya untuk membentuk anak manusia
11 Lester D.Crow, Ph.d & Alice Crow, Ph.D., Introduction o f Education, American Book
Compani, New York, I960, Hal. 454
52
demikian peran keluarga menjadi periling dalam mendidik anak, baik dalam
yang memiliki sikap posilif lerhadap agama, kepribadian yang kuat dan
mandiri, berpotensi jasmani dan rohani yang kuat serta intelektual yang
selalu tenang, tenleram dan bahagia, serta penuh kasih sayang, saling
71 Prof. R.II.A. Soenarjo, S.H., dkk, Al- Qur'an dan TerjemalmyaQYoha Pulra, Semarang, hal. 6.VI
53
hal ini harus menjadi fondamen pendidikan di luar rumah. Karena anak harus
keteraturan yang tampak pada perabot rumah tangga serta kerapian dalam
karena kedisiplinan tidak apat dilihat secara spontan, tetapi harus dilihat secara
mengerjakan shalat, jika anak itu telah berumur tujuh tahun dan pukullah jika
umurnya telah mecapai sepuluh tahun (jika tidak mau mengerjakan shalat),
pendidikan keluarga. Hanya saja kcduanya memiliki tujuan yang sama, untuk
segala persoalan anak dalam keluarganya yang perlu dibetulkan. Dalam hal ini
perlu adanya kerja sama antara keluarga dan lembaga pendidikan, saling
yang menjadi problem anak agar tidak menjadi pertentangan antara sistem di
lembaga Islam lainnya. Karena dengan melalui syair-syair anak akan mudah
pembinaan perilaku anak, karena cara seperti itu sangat diminati dan mudah
seseorang sangat ditentukan oleh nilai yang diyakininya. Dalam Islam telah
mengajarkan bahwa nilai suatu amal ditentukan oleh kadar niat atau motif
1) Hasan abdul Ali, Af-Tarbiyah Al-lslamiyahJi Al-Qarni, ar-Rabi, Al-I lijri, Dar a!-Fikri al-Arabi
al-Qahirah, 1978, hal. 13 3 -134
56
perilakunya tidak hanya pada keluarga atau gurunya saja, tetapi dengan
standar agama, yang mana Tuhan sebagai Dzat yang menilai segenap
Kalau kita telaah lebih jauh lagi, dapat kita temukan bahwa syariat
Islam mempunyai sasaran yang sama, yaitu pengembangan akhlak yang mulia.
Keimanan dan peribadahan akan menuju kepada ihsan (sikap dan tingkah laku
Demikian halnya shalat yang harus dikerjakan pada waktu yang telah
Orang yang menjalankan sholat secara kontinyu berarti tidak bisa terlepas dari
masalah waktu. Perhatian terhadap waktu atau masa adalah sangat ditekankan
dalam agama Islam. Terbukti dengan seringnya Allah bersumpah atas nama
4) Muhammaddudin Abdurahim M.Sc. Sikap Tauhid dan Molivasi Kerja, Jurnal Ulumul Qur’an,
Vol.2, 1990
dhuha). Salah satu ciri orang yang sukses ialah orang yang disiplin dan
Begitu juga dalam agama Islam yang mengutamakan dan menekankan agar
A. Kesimpulan
anak harus dididik secara aktif dan teratur dan akhirnya akan
larangan.
59
dalam konsep;
dan haram, menyuruh anak beribadah sejak umur tujuh tahun dan
dipisahkan dari agama dan haras diajarkan pada anak sejak dini.
pada lingkungannya.
dan terdekat setelah anak lahir di dunia ini. Sehingga peranan keluarga
dalam hal ini orang tua sangatlah penting terutama untuk mengajarkan
seseorang.
B. Saran-saran
ajaran agama Islam diharapkan kita dapat berperilaku disiplin baik pada diri
Abdul Rozak I-Iusein. (1992). Tlak dan Pendidikan Anak dalam Islam.
Jakarta:Fikahati Aneska
Jalaludin Abdurrohman bin Abu Bakar Asy Syuyuti. (tth). Aljami’ Ash shoghir II.
Dar Ihya : Indonesia
James Drewer. 91952). A. Dictionary Psychologyk Australia : Penguin Book
John Echol, Hasan Shadly. (1982). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta ; Gramedia
Lester D. Crow and Alice Crow. (1960). Introduction o f Education o f Education.
New York: American Book Company
Muhyidin Abi ZAkaria Yahya bin Syarif An NAwawi. (tth) Riyadhus Sholihin.
Bandung : Ma’arif
I
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
benamya.
Penulis