MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi kewajiban mahasiswa dalam menyelesaikan tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam di Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Listik
Dosen Pembimbing :
Oleh Kelompok 3 :
Kelas :
1 LE
1
ABSTRAK
Roviqoh,
105011000033
Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan Pengalaman Nilai-nilai Islami Siswa kelas
VIII SMPN 26 Palembang. Skripsi Program Studi Pedidikan Agaman Islam, Jurusan Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang.
Bagi umat Islam, agama merupakan dasar utama dalam mendidik anak-anaknya melalui
sarana-sarana pendidikan. Karena dengan menanamkan nilai-nilai agama akan sangat membantu
terbentuknya sikap dan kepribadian anak kelak pada masa dewasa. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pendidikan anak Islam adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukkan
kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam, memikir,
memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, serta bertanggung jawab sesuai dengan
nilai-nilai Islam.
Dari hasil ini perhitungan dengan angka korelasi sebesar 0.353 berada pada arah yang
positif, sedangkan uji signifikasi koefisien korelasi menunjukkan bahwa r table pada taraf 5%
signifikan sebesar 0.304; sedangkan pada taraf 1% diperoleh r table sebesar 0.393 dengan kata lain
Hipotesa alternative (Ha) diterima hipotesa nihil ditolak jadi terdapat korelasi antara Pendidikan
Agama Islam dengan Pengalaman Nilai-nilai Islami Siswa kelas VIII SMPN 26 Palembang.
Namun bukanlah merupakan korelasi positif yang meyakinkan.
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Pemanfaatan Plastik Sebagai Barang Berguna ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada :
1. Allah SWT. Yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Aimi selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam Politeknik Negeri
Sriwijaya yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
3. Saudari Raviqoh yang telah mengizinkan kami menjadikan skripsi nya sebagai pemenuhan
daripada tugas kami.
4. Teman-teman yang selalu membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai hubungan pendidikan Agama Islam Dengan Pengamalan Nilai-Nilai
Islami Siswa. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK .......................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
4
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 37
B. Saran ................................................................................................................ ... 37
5
DAFTAR TABEL
6
Tabel 27 Tidak Pernah Meninggalkan Shalat Lima Waktu ........................................... 27
Tabel 34 Skor Angket Pendidikan Agama Islam Siswa SMPN 26 Palembang ............ 31
7
BAB I
PENDAHULUAN
8
Pendidikan agama islam merupakan sub sistem dari pendidikan nasional mendapat
perhatian yang serius dari masyarakat dan pemerintah sejak Taman Kanak-Kanak sampai
perguruan tinggi sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989
tentang sistem pendidikan nasional padal 11 ayat 6 bahwa “pendidikan keagamaan
merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan
peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang
bersangkutan.”
Tumbuh dan berkembangnya keimanan oada diri siswa, dan semakin mampu
mengembangkan akhlak/budi pekerti yang baik serta mengenal nilai moral agama dalam
hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan Tuhannya.
Peserta didik pada tingkat SLTP sedang mengalami perubahan jasmani yang
sangat cepat dan mengakibatkan kegoncangan emosi, sehingga sangat memerlukan agama
untuk menentramkan batinnya. Pertumbuhan jasmani terjadi baik dari dalam maupun dari
luar seperti perubahan karen memproduksi hormon seks, yang mengakibatkan banyak
perubahan pada tubuhnya.
Pertumbuhan jasmani yang berjalan cepat itu tidak seimbang sehingga terjadi
ketidak serasian gerak dan prilaku. Diantara perubahan yang merisaukan remaja yang tidak
mengerti perubahan kelenjar menyebabkan mimpi atau mulai haid.
Perkembangan kecerdasan telah sampai kepada mampu memahami hal yang
abstrak (pada usia lebih kurang 13 tahun) dan mampu mengambil kesimpulan yang abstraj
dari kenyataan yang ditemuinya (pada usia lebih kurang 14 Tahun). Kegiatan pendidikan
agama hendaknya mempertimbangkan semua perubahan dan kegoncangan yang dialami
oleh siswa SLTP ini. Guru diharapkan mempu memahami keadaan jiwanya yang sdang
goncang dan dapat membantunya dalam mengatasi berbagai kesuliatan yang dialaminya.
Dalam hubungan ini kegiatan sosial keagamaan akan membantu pengembangan
kepribadian remaja.
Dengan kata lain, disamping anak didik mendapatkan ilmu pengetahuan agama,
menghayatinya hingga menimbulkan peningkatan kesadaran beragama, juga mendorong
anak didik untuk mengamalkan ajaran agamanya. Namun, apakah Pendidikan Agama
Islam berhubungan positif dengan pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa? Atas dasar latar
belakang masalah tersebut, penulis tertarik membahas permasalahan tersebut dalam bentuk
skripsi dengan judul : “HUBUNGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN
PENGAMALAN NILAI-NILAI ISLAMI SISWA”, Studi Penelitian di SMPN 26
Palembang.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa SMPN 26 Palembang belum
menunjukkan hasil yang optimal.
2. Kurangnya Pendidikan Agama Islam siswa SMPN 26 Palembang.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memfokuskan masalah penelitian, maka perlu kiranya dibatasi masalahnya
sebagai berikut :
9
1. Pendidikan agama islam adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada
tingkat SLTP, khususnya berdasarkan kurikulum pada SMPN 26 Palembang.
2. Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa adalah perilaku siswa yang diamati
secara langsung dan data yang dikumpulkan berdasarkan angket.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka masalah dapat dirumuskan dalam rangka
menjawab pertanyaan berikut :
“apakah Pendidikan Agama Islam berhubungan positif dan signifikan dengan
Pengalaman Nilai-nilai Islami Siswa?”
10
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Pendidikan Agama Islam
a.) Pengertian Pendidikan Agama Islam
Adalah sebuah materi pelajaran yang terstruktur (sebagai ilmu
pengetahuan), di sati sisi memiliki kedudukan yang sama dengan ilmu
pengetahuan yang lainnya. Akan tetapi disisi lain sebagai sebuah doktrin agama
memiliki perbedaan, dan perbedaan inilah yang menjadi permasalahan bila tidak
dicarikan jalan keluarnya. Selain itu masalah lainnya adalah Pendidikan Agama
Islam tidak terbatas hanya mengandalkan kemampuan intelektual anak dalam
mencari materi pelajaran akan tetapi juga pembentukkan akhlah, baik terhadap
Khalik (Allah), sesama manusia maupun terhadap alam semesta.
Sedangkan menurut Zuhairini, Pendidikan Agama Islam adalah usaha-
usaha sistematis dan pragmatis dalam membentuk anak didik agar nantinya setelah
selesaidari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan, ajaran
agama Islam yang telah diyakininya.
Islam serat akan nilai-nilai ajaran yang berhubungan erat dengan
pendidikan. Konsep pendidikan Islam perlu dilihat secara :
1) Pendidikan Umum
Secara umum konsep pendidika Islam mengacu kepada makna dan
asal kata yang membentuk kata pendidikan itu sendri.
Ada tiga istilah yang umum digunakan dalam pendidikan Islam, yaitu
Al-Tarbiyat, Al-Ta’lim, dan Al-Ta’dib. Tarbiyat mengandung arti memelihara,
membesarkan dan mendidik. Baik Al-Tarbiyat, Al-Ta’lim, maupun Al-Ta’dib
merujuk kepada Allah. Tarbiyat mengacu kepada Allah sebagai Rabb al-
alamin. Sedangkan Ta’lim merujuk kepada Allah sebagai Zat yang Maha
‘Alim. Selanjutnya Ta’dib seperti termuat pada pertanyaan Rasulullah SAW.
Yang intinya memperjelas bahwa sumber utama pendidikan adalah Allah.
Penjelasan tersebut memberikan gambaran tentang rangkaian
pengertian dan ruang lingkup yang mendasari konsep pendidikan islam.
Secara garis besarnya pendidikan itu menyangkut tiga faktor utama, yaitu :
a) Hakikat penciptaan manusia, yaitu agar manusia menjadi pengabdi Allah
yang taat dan setia.
b) Peran dan tanggung jawab manusia sejalan dengan statusnya selaku adb
Allah, al-Basyr, al-Insan, al-Nas, Bani Adam maupun khalifat Allah.
c) Tugas utama Rasul yaitu membentuk akhlak yang mulia serta memberi
rahmat bagi seluruh alam.
2) Pendidikan Khusus
Untuk merumuskan konsep pendidikan khusus ada beberapa aspek
yang perlu dijadikan pertimbangan. Aspek-aspek tersebut antara lain, yang
menyangkut faktor kodrat dan faktor lingkungan manusia itu sendiri. Adanya
faktor tersebut menunjukkan bahwa konsep pendidikan islam dalam
pengertian khusus dirumuskan sebagai usaha untuk membimbing dan
11
mengembangkan potensi manusia secara bertahap sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangannya, jenis kelamin, bakat, tingkat kecerdasan
serta potensi spiritual yang dimiliki masing-masing secara maksimal. Maka
konsep pendidikan islam secara khusus akan terdiri dari :
1. Pendidikan khusus berdasarkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan,
yaitu :
a. Pendidikan pre natal
b. Pendidikan anak
c. Pendidikan remaja
d. Pendidikan orang dewasa
e. Pendidikan orang tua
2. Pendidikan khusus jenis kelamin, yaitu :
a. Pendidikan untuk kaum wanita
b. Pendidikan untuk kaum pria
3. Pendidikan khusus berdasarkan tingkat kecerdasan, yaitu :
a. Pendidikan luar biasa, teruntuk peserta didik yang memiliki
kemampuan, baik yang lemah maupun cerdas.
b. Pendidikan biasa, teruntuk peserta didik yang memiliki tingkat
kecerdasan normal.
4. Pendidikan berdasarkan potensi spiritual, yaitu pendidikan agama, yang di
titikberatkan pada bimbingan dan pengembangan potensi keberagamaan
setiap individu.
12
membimbing manusia agar dapat menempatkan diri dan berperan sebagai
individu yang taat dalam menjalankan ajaran agama Allah. Jadi dimensi ini
diarahkan pada pembentukkan pribadi yang bersikap taat asas terhadap
pengabdian kepada Allah.
b. Dimensi tauhid
Mengacu pada dimensi ini, maka tujuan islam diarahkan kepada
upaya pembentukkan sikap taqwa. Dengan demikian pendidikan ditujukan
kepada upaya untuk membimbing dan mengembangkan potensi peserta
didik secara optimal agar dapat menjadi hamba Allah yang taqwa.
c. Dimensi moral
Manusia dipandang sebagai sosok individu yang memiliki potensi
fitrah. Maksudnya bahwa sejak dilahirkan, pada diri manusia sudah ada
sejumlah potensi bawaan yang diperoleh secara fitrah.
d. Dimensi perbedaan individu
Antara individu memiliki sejumlah perbedaan yang ditemui pada
mereka yang dilahirkan bayi kembar identik.
e. Dimensi sosial
Mengacu kepada kepentingan sebagai makhluk sosial, yang
didasarkan pada pemahaman bahwa manusia hidup bermasyarakat.
f. Dimensi profesional
Berdasarkan pengembangan kemampuan yang dimiliki, manusia
diharapkan dapat menguasai keterampilan profesional. Maksudnya dengan
keterampilan yang dimiliki dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
g. Dimensi ruang dan waktu
Tujuan pendidikan islam harus merangkum semua tujuan yang terkait
dalam rentang ruang dan waktu.
13
persoalan yang perlu diselesaikan. Inilah yang membawa perbincangan kepada
konteks yang lebih luas, yaitu proses belajar melibatkan tiruan.
Meniru adalah tingkah laku yang dipelajari. Bila seorang melakukan gerak
balas, biasanya ia berbuat demikian dengan wujudnya tanda-tanda yang dihasilkan
oleh tingkahlaku orang lain.
Pada tingkah laku kepatuhan seseorang terdorong oleh keinginan untuk
memperoleh ganjaran atau menghindari hukuman. Biasanya tingkahlaku kepatuhan
itu hanya beraku selama janji untuk mendapatkan gajaran dan menerima hukuman
masih berjalan, jadi kalau janji itu sudah tidak terpenuhi maka tingkah laku
kepatuhan komponen terpenting adalah kuasa, yaitu kuasa orang yang memberi
pengaruh untuk memberi ganjaran kepada orang yang menuruti pengaruh dan
perintah dan memberi hukuman kepada orang yang tidak menurut kepada perintah.
Komponen ketiga dari pengakuran sebagai gerak balas terhadap pengaruh
sosial adalah penghayatan. Penghayatan nilai atau kepercayaan adalah gerak balas
terhadap pengaruh sosial yang paling kekal dan paling dalam berakar. Motivasi
untuk menghayatai nilai atau kepercayaan tertentu adalah keinginan untuk benar.
Jadi ganjaran bagi nilai-nilai dan kepercayaan itu berada didalam. Jika orang yang
memberi pengaruh itu dipandangdapat dipercayai dan mempunyai pemikiran yang
baik maka ia terima nilai-nilai dan kepercayaan yang didakwanya dan kita
memadukan kepercayaan itu dengan sistem nilai-nilai kita.
Makna penghayatan yang seperti dapat kita lihat, adalah satu jenis proses
belajar dalam konteks sosial, dimana pribadi-pribadi yang berpengaruh memegang
peranan penting terhadap berlakunya penghayatan itu. Karena penghayatan inilah
yang akan menimbulkan gerak pengamalan siswa untuk mengamalkan nilai-nilai
islami mereka.
14
d. Nilai musyawarah
Hanya orang yang benar dan menghargai kemaslahatan umat, merekalah
yang mau musyawarah adalah ajaran yang sangat dianjurkan dalam islamdan
merupakan salah satu nilai keislaman yang mampu mendidik umat kearah
tujuan yang bermaslahat dan bermufakat.
e. Nilai keadilan dan persamaan
Keadilan tidak lepas dengan kata persamaan. Bila keadilan disuarakan
tentunya persamaan juga diikutsertakan. Keadilan yang benar adalah keadilan
yang mementingkan persamaan hak-hak orang lain pada tempat yang layak
dan sewajarnya demi kemaslahatan bersama. Begitu mulianya sikap adil ini
sehinggan didekatkan maqam/kedudukannya dengan taqwa kepada Allah
SWT.
B. Kerangka berfikir
Secara umum bahwa lapangan pendidikan yang turut mempengaruhi
perkembangan pemahaman terhadap agama bagi seseorang adalah lingkungan pada
pendidikan keluarga, lembaga pendidikan dan masyarakat dimana seseorang itu hidup.
Segi metodologis, proses Pendidikan Agama Islam merupakan sebuah tujuan akhir
yang hendak dicapai secara bertahap dalam pribadi manusia.
C. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Alternative (Ha)
a. Hipotesis mayor; terdapat hubungan yang signifikan antara Pendidikan Agama
Islam dengan pengamalan nilai-nilai siswa SMPN 26 Palembang.
b. Hipotesis minor; terdapat hubungan yang signifikan antara sub variabel dari
variabel Pendidikan Agama Islam dengan pengamalan nilai-nilai islami siswa
SMPN 26 Palembang.
2. Hipotesis Nihil (Ho)
a. Hipotesis mayor; tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Pendidikan
Agama Islam dengan pengamalan nilai-nilai siswa SMPN 26 Palembang.
c. Hipotesis minor; tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sub variabel dari
variabel Pendidikan Agama Islam dengan pengamalan nilai-nilai islami siswa
SMPN 26 Palembang.
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel bebas yaitu Pendidikan
Agama Islam (X) dan variabel terikat yaitu (Pendidikan Nilai-Nilai Siswa). Sedangkan
teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi yang
diterbitkan oleh UIN Raden Fatah Palembang tahun 2007.
16
b. Variabel terikat adalah variable yang dihubungkan yakni Pengamalan nilai-nilai
Islami Siswa.
2. Definisi Operasional
Definisi dari kedua variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Hubungan Pendidikan Agama Islam berisikan proses pembelajaran agama islam
sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini.
b. Pengamalan nilai-nilai islami siswa adalah skor yang diperoleh oleh responden
dengan menggunakan perangkat kuesioner atau angket terhadap keadaan yang ada
dalam diri seorang siswa yang mendorong untuk mengaktualisasikan dirinya
terhadap pendidikan yang telah diperolehnya.
Berdasarkan definisi tersebut variabel Pendidikan Agama Islam dapat diukur
melalui kuesioner atau angket dengan menggunakan pendekatan dimensi dan
indikator pada tabel:
Tabel 1
Kisi-kisi angket untuk variabel Y (Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa)
Dimensi Indikator No. Item
1. Al-qur’an dan Hadist 1. Meyakini ke-esaan Allah 1
SWT. 2
2. Penciptaan Manusia 3
3. Proses Turunnya Al-qur’an 4
4. Qada dan Qadar
2. Aqidah dan Akhlak 1. Tolong-menolong 5
2. Ukhuwah Islamiyah 6
3. Sabar 7
4. Jujur 8
3. Fiqih 1. Shalat lima waktu 9
2. Shalat berjamaah 10
3. Shalat dan Berdzikir 11
4. Shalah sunnah Tahajud 12
4. Sejarah islam 1. Turunnya QS. Al-Alaq 13
2. Proses turunnya wahyu 14
3. Sejarah pembangunan 15
masjid 16
4. Pengangkatan Rasul
5. Bahasa Arab Kegunaan Bahasa Arab 17,18,19,20
17
2. Skoring
Memberikan nilai pada setiap jawaban angket sebagai berikut :
Tabel 2
Skor item alternative jawaban responden
Positif (+) Negative (-)
Jawaban Skor Jawaban Skor
Sangat tidak setuju 1 Sangat tidak setuju 5
Tidak setuju 2 Tidak setuju 4
Ragu 3 Ragu 3
Setuju 4 Setuju 2
Sangat setuju 5 Sangat setuju 1
3. Tabulating
Bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dalam setiap item yang penulis
kemukakan. Untuk itu dibuatlah suatu tabel yang mempunyai kolom setiap bagian
angket sehingga terlihat jawaban responden yang satu dengan lainnya. Yang
selanjutnya ditentukan presentase dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi
sebagai berikut :
𝐹
P = 𝑁 × 100%
Keterangan :
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Banyak responden
Cara operasional sata dilakukan melalui tahap-tahapan sebagai berikut :
a. Mencari angka korelasi dengan rumus :
𝑁ΣXY−(ΣX)(ΣY) 5
rxy =
√{𝑁ΣX−(ΣX)2 } {𝑁ΣY−(ΣY)2 }
keterangan :
rxy = indeks korelasi “r” product momen
N = Number Of Cases/Banyak Siswa
ΣXY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
ΣX = Jumlah seluruh skor X
ΣY = Jumlah seluruh skor Y
b. Memberikan interprestasi terhadap rxy , yakni :
1) Memberikan penyederhanaan dengan cara mencocokkan hasil perhitungan
dengan indeks korelasi “r” product moment seperti berikut :
18
Tabel 3
Indeks korelasi product moment
Keterangan :
Df = degree of freedom (derajat bebas)
N = jumlah sampel (objek penelitian)
Nr = jumlah variable
Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 40,maka dfnya adalah (40-2=38),jika r
dihitung lebih besar dari tabel,maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan
Ha diterima. Namun jika r dihitung lebih kecil dari table,maka korelasi dianggap tidak
signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak.
19
kontribusi yang diberikan variable x terhadap variable y,dalam hal ini penulis
menggunakan rumus sebagai berikut
KD=rx100%
Keterangan :
KD = kontribusi variable x terhadap variable y.
R = koefisien korelasi angtara variable x dan variable y.
G. Hipotesis Statistik
Ha : r hitung > r table
Ho : r hitung< r table
Semua perhitungan statistic dilakukan dengan menggunakan program SPSS dan
manual.
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN
B. Deskripsi data
Sebagaimana telah dibahas dalam bagian terdahulu,kegiatan menganalisa data
berupa “Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan Pengalaman Nilai- Nilai Islami
Siswa”, menggunakan analaisa kuantitatif yang diwujudkan dalam bentuk angka dengan
cara menjumlah,mengklasifikasi, mentabulasi, dan selanjutnya melakukan perhitungan
dengan data statistic.
Data diperoleh melalui angket atau kuesioner yang disebarkam kepada seluruh
responden.Kuesioner ini disebarkan kepada ±50 orang responden yang dipilih secara acak
sebagai sampel. Selanjutnya, data yang diperoleh melalui kuisioner atau angket tersebut
diolah dalam bentuk table distribusi frekuensi yang dilengkapi dengan persentase dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
P=F/NX100%
Keterangan :
P = presentase
21
F = frekuensi
N= banyak responden
Hasil angket dimasukkan kedalam tabulasi yang merupakan presentase dari data-
data instrument pengumpulan data (angket) menjadi table angka-angka dalam
prosentase yang dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4
Meyakini keEsaan Allah SWT
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
0%,ragu-ragu sebanyak 0%, setuju sebanyak 0%, dan sangat setuju 100%,jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang sangat setuju meyakini ke Esaan Allah
SWT.
22
Tabel 5
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
0%,ragu-ragu sebanyak 0%,setuju sebanyak 27.5%, dan sangat setuju 72.5%, jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa – siswi SMPN 26 Kota Palembang sangat setuju hakikat penciptaan
manusia untuk beribadah kepada Allah SWT.
Tabel 6
Mengetahui Proses Turunnya Al-Qur’an
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 2.5%, tidak setuju
sebanyak 35%,ragu-ragu sebanyak 2.5%,setuju sebanyak 20%, dan sangat setuju 40%, jadi dapat
23
ditarik kesimpulan bahwa siswa – siswi SMPN 26 Kota Palembang sangat setuju lailatul qadar
malam turunnya Al-qur’an.
Tabel 7
Meyakini Qada dan Qadar
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju
sebanyak 0%,ragu-ragu sebanyak 5%,setuju sebanyak 40%, dan sangat setuju 55%, jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa siswa – siswi SMPN 26 Kota Palembang sangat setuju Meyakini Qada
dan qadar
Tabel 8
Harus Tolong Menolong antar Sesama
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju
sebanyak 0%,ragu-ragu sebanyak 0%,setuju sebanyak 37.5%, dan sangat setuju 62.5%, jadi dapat
24
ditarik kesimpulan bahwa siswa – siswi SMPN 26 Kota Palembang sangat setuju manusia harus
saling tolong menolong.
Tabel 9
Ukhuah Islamiah
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju
sebanyak 0%,ragu-ragu sebanyak 22.5%,setuju sebanyak 32.5%, dan sangat setuju 45%, jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa siswa – siswi SMPN 26 KOTA PALEMBANG Kota Tangerang Selatan
sangat setuju anjuran ukhuah islamiah dalam islam.
. Tabel 10
Sabar
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju
sebanyak 35%,ragu-ragu sebanyak 20%,setuju sebanyak 52.5%, dan sangat setuju 27.5%, jadi
25
dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa – siswi SMPN 26 Kota Palembang setuju sabar dapat
menolong setiap pekerjaan dengan baik.
Tabel 11
Jujur
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju
sebanyak 0%,ragu-ragu sebanyak 10%,setuju sebanyak 47.5%, dan sangat setuju 42.5%, jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa siswa – siswi SMPN 26 Kota Palembang setuju jujur sangat diperlukan
dalam keadaan apapun.
Tabel 12
Shalat Lima Waktu
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju
sebanyak 0%,ragu-ragu sebanyak 5%,setuju sebanyak 25%, dan sangat setuju 69.5%, jadi dapat
26
ditarik kesimpulan bahwa siswa – siswi SMPN 26 Kota Palembang sangat setuju salat lima waktu
tidak boleh ditinggalkan.
Tabel 13
Shalat Berjamaah
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju
sebanyak 0%,ragu-ragu sebanyak 2.5%,setuju sebanyak 15%, dan sangat setuju 82.5%, jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa siswa – siswi SMPN 26 KOTA PALEMBANG Kota Tangerang Selatan
sangat setuju shalat berjamaah lebih besar pahalanya dari pada shalat sendiri.
Tabel 14
Shalat dan Dzikir
27
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju
sebanyak 0%,ragu-ragu sebanyak 2.5%,setuju sebanyak 37.5%, dan sangat setuju 60%, jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa siswa – siswi SMPN 26 Kota Palembang sangat setuju shalat dan dzikir
dapat membuat hati tenang.
Tabel 15
Shalat Sunnah Tahajud
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju
sebanyak 10%,ragu-ragu sebanyak 37.5%,setuju sebanyak 35%, dan sangat setuju 17.5%, jadi
dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa – siswi SMPN 26 Kota Palembang ragu-ragu shalat sunnah
tahajud sangat dianjurkan dalam islam.
Tabel 16
Turunnya Wahyu
28
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
0%,ragu-ragu sebanyak 12.5%, setuju sebanyak 30%, dan sangat setuju 57.5%,jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang sangat setuju surat Al-alaq adalah
wahyu pertama di sampaikan kepada nabi Muhammad SAW
Tabel 17
Gua Hira Tempat Turunnya Wahyu
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
0%,ragu-ragu sebanyak 2.5%, setuju sebanyak 37.5%, dan sangat setuju 60%,jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang sangat setuju gua hira adalah tempat
turunya wahyu pertama.
Tabel 18
Masjid Quba adalah Masjid yang Pertama
29
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 5%, tidak setuju sebanyak
2.5%,ragu-ragu sebanyak 32.5%, setuju sebanyak 35.0%, dan sangat setuju 25.0%,jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang setuju masjid yang pertama kali
dibangun oleh Rasulullah adalah masjid quba.
Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa dapat disebut “moralitas sesungguhnya “tidak saja
sesuai dengan standar sosial melainkan juga dilaksanakan secara sukarela. Perkembangan moral
memiliki aspek kecerdasann dan aspek impulsif,anak akan belajar tentang apa saja yang benar dan
apa saja yang salah. Selanjutnya,setelahmereka besar harus diberi penjelasan mengapa ini benar
dan itu salah.
Tabel 19
Kebenaran Islam
Dari tabel diatas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
2.5%,ragu-ragu sebanyak 7.5%, setuju sebanyak 15%, dan sangat setuju 75%,jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang sangat setuju islam adalah agama yang
benar.
Tabel 20
Mengucap istighfar jika merasa telah berbuat salah
30
jika merasa telah berbuat salah
STS ( Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju ) 1 2.5%
R ( Ragu-Ragu ) 5 12.5%
S ( Setuju) 14 35.0%
SS (Sangat Setuju ) 20 50.0%
Jumlah 40 100 %
Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
2.5%, ragu-ragu sebanyak 12.5%, setuju sebanyak 35%, dan sangat setuju 50%, jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang sangat setuju mengucap istighfar
terutama jika merasa telah berbuat salah.
Tabel 21
Setiap hari membaca Al-Qur’an
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
3 Setiap hari saya membaca Al-Qur’an
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 2 5.0%
R (Ragu-ragu) 20 50.0%
S (Setuju) 12 30.0%
SS (Sangat Setuju) 6 15.0%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
5%, ragu-ragu sebanyak 50%, setuju sebanyak 30%, dan sangat setuju 15%, jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang ragu-ragu setiap hari membaca Al-
Qur’an.
Tabel 22
Percaya ada balasan terhadap perbuatan
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
4 Saya percaya ada balasan
terhadap setiap perbuatan
31
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 0 0.0%
R (Ragu-ragu) 0 0.0%
S (Setuju) 20 50.0%
SS (Sangat Setuju) 20 50.0%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
0%, ragu-ragu sebanyak 0%, setuju sebanyak 50%, dan sangat setuju 50%, jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang setuju dan sangat setuju percaya ada
balasan terhadap setiap perbuatan.
Tabel 23
Senang menolong orang lain yang membutuhkan
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
5 Saya merasa senang menolong
orang lain yang membutuhkan
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 0 0.0%
R (Ragu-ragu) 2 5.0%
S (Setuju) 15 37.5%
SS (Sangat Setuju) 23 57.5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
0%, ragu-ragu sebanyak 5%, setuju sebanyak 37.5%, dan sangat setuju 57.5%, jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang sangat setuju menolong orang lain yang
membutuhkan.
Tabel 24
Menjalin Persaudaraan
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
6 Saya selalu menjalin persaudaraan
dengan sesama agar tercipta hidup
yang harmonis
32
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 0 0.0%
R (Ragu-ragu) 4 10.0%
S (Setuju) 26 65.0%
SS (Sangat Setuju) 10 25.0%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
0%, ragu-ragu sebanyak 5%, setuju sebanyak 65%, dan sangat setuju 25%, jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang setuju menjalin persaudaraan antar
sesama agar tercipta hubungan yang harmonis.
Tabel 25
Bersabar dapat Menyelesaikan Pekerjaan
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
7 Saya merasa senang karena bersabar
dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan baik
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 0 0.0%
R (Ragu-ragu) 1 2.5%
S (Setuju) 26 65.0%
SS (Sangat Setuju) 13 32.5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
0%, ragu-ragu sebanyak 2.5%, setuju sebanyak 65%, dan sangat setuju 32.5%, jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang setuju bersabar dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan baik.
Tabel 26
Selalu berkata Jujur
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
8 Saya selalu berkata jujur
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
33
TS (Tidak Setuju) 5 12.5%
R (Ragu-ragu) 25 62.5%
S (Setuju) 5 12.5%
SS (Sangat Setuju) 5 12.5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
12.5%, ragu-ragu sebanyak 62.5%, setuju sebanyak 12.5%, dan sangat setuju 12.5%, jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang ragu-ragu selalu berkata jujur.
Tabel 27
Tidak pernah meninggalkan Shalat Lima Waktu
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
9 Saya tidak pernah meninggalkan
shalat lima waktu
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 3 7.5%
R (Ragu-ragu) 24 60.0%
S (Setuju) 9 22.5%
SS (Sangat Setuju) 4 10.0%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
7.5%, ragu-ragu sebanyak 60%, setuju sebanyak 22.5%, dan sangat setuju 10%, jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang ragu-ragu tidak pernah meninggalkan
shalat lima waktu.
Tabel 28
Shalat berjamaah dan mengajak teman atau saudara untuk melakukannya
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
10 Saya suka sekali shalat berjamaah
dan mengajak teman atau saudara
untuk melakukannya
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 0 0.0%
34
R (Ragu-ragu) 7 17.5%
S (Setuju) 24 60.0%
SS (Sangat Setuju) 9 22.5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
0%, ragu-ragu sebanyak 17.5%, setuju sebanyak 60%, dan sangat setuju 22.5%, jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang setuju suka sekali shalat berjamaah dan
mengajak teman atau saudara untuk melakukannya.
Tabel 29
Setelah shalat diri merasa Tenang dan Tenteram
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
11 Setelah shalat diri saya merasa
tenang dan tenteram
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 0 0.0%
R (Ragu-ragu) 4 10%
S (Setuju) 12 30.0%
SS (Sangat Setuju) 24 60.0%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
0%, ragu-ragu sebanyak 10 %, setuju sebanyak 30% dan sangat setuju 60%, jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang sangat setuju setelah shalat diri merasa
tenang dan tenteram.
Tabel 30
Tidak pernah melaksanakan Shalat Tahajud
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
12 Saya tidak pernah melaksanakan
shalat tahajud
STS (Sangat Tidak Setuju) 6 15.0%
TS (Tidak Setuju) 7 17.5%
R (Ragu-ragu) 17 42.5%
35
S (Setuju) 9 22.5%
SS (Sangat Setuju) 1 2.5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 15%, tidak setuju sebanyak
17.5%, ragu-ragu sebanyak 42.5%, setuju sebanyak 22.5% dan sangat setuju 2.5%, jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang ragu-ragu tidak pernah
melaksanakan shalat tahajud.
Tabel 31
Hafal Surat-surat Pendek dalam Al-Qur’an
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
13 Saya hafal surat-surat pendek dalam
Al-Qur’an
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 2 5.0%
R (Ragu-ragu) 15 37.5%
S (Setuju) 14 35.0%
SS (Sangat Setuju) 9 22.5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
5%, ragu-ragu sebanyak 37.5 %, setuju sebanyak 35% dan sangat setuju 22.5%, jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang ragu-ragu hafal surat-surat pendek
dalam Al-Qur’an.
Tabel 32
Suka Membaca karena dengan Membaca Pengetahuan Bertambah
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
14 Saya suka membaca,
karena dengan membaca
pengalaman saya bertambah
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 0 0.0%
R (Ragu-ragu) 6 15.0%
36
S (Setuju) 16 40.0%
SS (Sangat Setuju) 18 45.0%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
0%, ragu-ragu sebanyak 15 %, setuju sebanyak 40% dan sangat setuju 45%, jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang sangat setuju suka membaca, karena
dengan membaca pengetahuan bertambah.
Tabel 33
Sangat terpanggil untuk selalu memperjuangkan agama Islam
No Pernyataan dan Alternatif Jawaban F F
15 Saya sangat terpanggil untuk selalul
memperjuangkan agama Islam
STS (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
TS (Tidak Setuju) 0 0.0%
R (Ragu-ragu) 21 52.5%
S (Setuju) 16 42.0%
SS (Sangat Setuju) 3 7.5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas ternyata yang menjawab sangat tidak setuju 0%, tidak setuju sebanyak
0%, ragu-ragu sebanyak 52.5 %, setuju sebanyak 42% dan sangat setuju 7.5%, jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa-siswi SMPN 26 Kota Palembang ragu-ragu sangat terpanggil untuk selalu
memperjuangkan agama Islam.
Analisa Data
Analisa data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah untuk memberi arti dan
makna dalam menjawab masalah penelitian.Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang
mana di dalamnya terdapat dua variabel yang diteliti.Variabel tersebut adalah Pendidikan Agama
Islam (variabel x) sebagai variabel bebas dan Pengalaman Nilai-nilai Islami Siswa (variabel y)
sebagai variabel terikat.
37
Dalam rangka mengetahui tingkat korelasi antara Pendidikan Agama Islam dan
Pengalaman Nilai-nilai Islami Siswa, penulis memasukkan data yang diperoleh melalui angket atau
kuesioner ke dalam tabel perhitungan angka korelasi Pendidikan Agama Islam dan Pengamalan
Nilai-nilai Islam Siswa kelas VIII di SMPN 26 Kota Palembang.
Tabel 34
Skor angket Pendidikan Agama Islam siswa SMPN 26 Kota Palembang
No Nama Kelas Skor
1 Tira Alfionissa 8.1 91
2 Anita Lidea 8.4 88
3 Melinda Anggraini 8.4 89
4 Dea Aviana S. 8.4 84
5 Nur Aini 8.4 86
6 Fasya Syifa 8.4 93
7 Alwiyah M. A. 8.4 87
8 Adis Nindia Karina 8.4 82
9 Vita Karlinita 8.4 89
10 Syifa Mauludina 8.4 82
11 Mega Utami 8.4 88
12 Rifa Dania Sari 8.4 82
13 Shavira A. Pertiwi 8.4 83
14 Pingki Pratama 8.4 83
15 Senja Isnaini 8.6 87
16 Sri Ayuningsih 8.6 87
17 Tiara 8.6 87
18 Puji Lestari 8.6 87
19 Ali Muntaha 8.6 71
20 Isnaini 8.6 80
21 Afrian Jaya Negara 8.5 78
22 Ricko Dwi N. 8.5 92
23 Wahyu istianto 8.5 84
24 Deden Abdul Qohar 8.5 86
25 A. Biannuryal R. 8.5 89
26 Pety Ratna Liany 8.5 82
38
27 Amanda Feby S. 8.5 82
28 Feni Octaviany 8.5 81
29 Meta Riniayanti 8.5 94
30 M. Iqbal F. 8.5 91
31 Syahrul Arafah 8.6 84
32 Hendri Adi Saputra 8.6 81
33 Jerry 8.6 85
34 Ardian Setianto 8.6 86
35 Nur Eka Andriyaningsih 8.6 86
36 Eka Aprilianti 8.4 84
37 Agustis Komalasari 8.4 78
38 Widri Anjani 8.4 88
39 Septian Raka Fauri 8.6 75
40 Vitri Indriyani 8.6 84
Data-data tersebut didapat melalui penyebaran angket pada anak-anak siswa kelas 2 SMPN
26 Kota Palembang.
Tabel 35
Skor Pengalaman Nilai-nilai Islami
Siswa SMPN 26 Kota Palembang Kelas 2
No Nama Kelas Skor
1 Tira Alfionissa 8.1 84
2 Anita Lidea 8.4 85
3 Melinda Anggraini 8.4 82
4 Dea Aviana S. 8.4 82
5 Nur Aini 8.4 78
6 Fasya Syifa 8.4 80
7 Alwiyah M. A. 8.4 80
8 Adis Nindia Karina 8.4 79
9 Vita Karlinita 8.4 93
10 Syifa Mauludina 8.4 75
11 Mega Utami 8.4 85
39
12 Rifa Dania Sari 8.4 71
13 Shavira A. Pertiwi 8.4 71
14 Pingki Pratama 8.4 67
15 Senja Isnaini 8.6 92
16 Sri Ayuningsih 8.6 89
17 Tiara 8.6 87
18 Puji Lestari 8.6 88
19 Ali Muntaha 8.6 67
20 Isnaini 8.6 75
21 Afrian Jaya Negara 8.5 80
22 Ricko Dwi N. 8.5 78
23 Wahyu istianto 8.5 84
24 Deden Abdul Qohar 8.5 71
25 B. Biannuryal R. 8.5 90
26 Pety Ratna Liany 8.5 85
27 Amanda Feby S. 8.5 78
28 Feni Octaviany 8.5 83
29 Meta Riniayanti 8.5 82
30 M. Iqbal F. 8.5 75
31 Syahrul Arafah 8.6 79
32 Hendri Adi Saputra 8.6 81
33 Jerry 8.6 74
34 Ardian Setianto 8.6 85
35 Nur Eka Andriyaningsih 8.6 90
36 Eka Aprilianti 8.4 69
37 Agustis Komalasari 8.4 72
38 Widri Anjani 8.4 83
39 Septian Raka Fauri 8.6 75
40 Vitri Indriyani 8.6 78
Data tersebut diperoleh melalui penyebaran angket pada anak-anak siswa kelas 2 SMPN
26 Kota Palembang.
Tabel 36
40
Hasil Penghitungan Korelasi
X Y X2 Y2 XY
91 84 8281 7056 7644
88 85 7744 7225 7480
89 82 7921 6724 7298
84 82 7056 6724 6888
86 78 7396 6084 6708
93 80 8649 6400 7440
87 80 7569 6400 6960
82 79 6724 6241 6478
89 93 7921 8649 8277
82 75 6724 5625 6150
88 85 7744 7225 7480
82 71 6889 5041 5893
83 71 6889 5041 5893
83 67 6889 4489 5561
87 92 7569 8464 8004
87 89 7569 7921 7743
87 87 7569 7569 7569
87 88 7569 7744 7656
71 67 5041 4489 4757
80 75 6400 5625 6000
78 80 6084 6400 6240
92 78 8464 6084 7176
84 84 7056 7056 7056
86 71 7396 5041 6106
89 90 7921 8100 8100
82 85 6724 7225 6970
82 78 6724 6024 7708
81 83 6561 6889 6732
94 82 8836 6724 7708
91 75 8281 5625 6825
84 79 7056 6241 6636
41
81 81 6561 6561 6561
85 74 7225 5476 6290
86 85 7744 7225 7310
86 90 7396 8100 7740
84 69 7056 4761 5726
78 72 6084 5184 5616
88 83 7744 6889 7304
75 75 5625 5625 5625
84 78 7056 6064 6552
3398 3202 289542 258110 272454
Ʃx Ʃy Ʃx2 Ʃy2 Ʃxy
Selanjutnya hasil perhitungan di atas akan diuji keabsahannya dengan menggunakan rumus
product moment. Untuk mengetahui tingkat korelasi variabel adalah :
𝑁Ʃ𝑋𝑌 −(Ʃ𝑋)(Ʃ𝑌)
rxy =
√[𝑁Ʃ𝑋 2 −(Ʃ𝑋)2 ][𝑁Ʃ𝑌 2 −(Ʃ𝑌)2 ]
40 𝑥 272454−(3398 𝑥 3202)
=
√(40 𝑥 289542−11546404)(40𝑥258110−10252804)
17764
=
√35276 𝑥 71596
17764
=
50255,5
= 0,353
Interpretasi Data
Akhirnya setelah kita memperoleh data dari rumus korelasi moment tersebut, maka
langkah berikutnya adalah melakukan interpretasi data tersebut. Dalam melakukan interpretasi data
yang diperoleh, penulis menggunakan dua macam cara, yakni interpretasi terhadap angka indeks
koefisien korelasi (rxy) dengan membandingkan besarnya rxy dengan ‘r” tabel (rt).
a. Interpretasi secara sederhana
Agar dalam melakukan interpretasi data secarasederhana atau kasar dapat kita lihat pada
kriteria korelasi koefisien.
42
Hasil penelitian di atas melalui rumus product moment diperoleh indeks korelasinya
sebesar 0.353. dengan memperhatikan besarnya rxy yaitu 0.353 berarti antara variabel
Pendidikan Agama Islam dengan Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa terdapat korelasi
yang sama.
b. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “R” dengan df = N-nr / 40-2 = 38
Setelah kita dapatkan df atau db-nya sebesar 38, ternyata diperoleh (r) product moment
pada tarif signifikan 5% diperoleh “r tabel” (rt) sebesar 0.304 dan tarif signifikan 1%
diperoleh “r tabel” (rt) sebesar 0.393.
Selanjutnya kita bandingkan “rxy” dengan “r tabel” (rt). Seperti diketahui rxy yang
diperoleh sebesar 0.353 sedang rt masing-masing adalah 0.304 dan 0.393, ternyata rxy
lebih kecil daripada rt, baik pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf 1%. Dengan
demikian Ha diterima sedangkan Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat korelasi antara
variabel X (Pendidikan Agama Islam) dengan variabel Y (Pengalaman Nilai-nilai Islami
Siswa).
Keterbatasan Penelitian
Suatu penelitan dianggap baik ditentukan oleh kualitas instrumen dan pengambilan
sampel. Adapun keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini adalah :
1. Butir-butir instrumen tidak representative mewakili indikator-indikator yang ada,
indikator-indikator tidak representative mewakili dimensi-dimensi yang ada, dimensi-
dimensi tidak mewakili teori-teori yang ada dari suatu variabel penelitian. Hal ini terjadi
karena peneliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian.
2. Tidak melakukan probability sampling terhadap sampel terpilih / responden, dan juga tidak
menghitung normalitas dan homogenitasnya.
3. Sebelum menghitung korelasi product moment, tidak dilakukan / menghitung terlebih
dahulu persamaan regresi untuk mengetahui kelinieran dan keberartiannya.
Demikian antara lain keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini. Dan informasi
tersebut diharapkan bermanfaat untuk perbaikan penelitian sejenis dan pengembangan penelitina
selanjutnya.
43
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Hasil penelitian yang penulis lakukan di SMPN 26 Kota Palembang mengenai “hubungan
Pendidilan Agama Islam dengan Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa”, penulis memperoleh
kesimpulan bahwa Pendidikan Agama Islam mempunyai hubungan dengan Pengamalan Nilai-nilai
Islami Siswa.
Hal diatas berdasarkan perhitungan menggunakan korelasi product moment dengan
perolehan angka sebesar 0.353 hasil penelitian ini atas melalui rumus product moment diperoleh
indeks korelasi sebesar 0.353.
Dengan memperhatikan besarnya rxy yaitu 0.353 berarti antara variabel Pendidikan
Agama Islam dengan Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa terdapat korelasi yang lemah atau
rendah.
Setelah kita dapatkan df atau dbnya sebesar 38, ternyata diperoleh “r” product moment
pada taraf signifikan 5% diperoleh “r tabel” (rt) sebesar 0.304 dan pada taraf signifikan 1%
diperoleh “r tabel” (rt) sebesar 0.393.
Setela kita bandingkan”rxy” dengan “r tabel” (rt). Seperti diketahui rxy yang diperoleh
sebesar 0.353 sedangkan rt masing-masing adalah 0.304 dan 0.393, ternyata rxy lebih besar
daripada rt, baik pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan 1%. Dengan demikian Ha
diterima sedangkan Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat korelasi antara variabel X (Pendidikan
Agama Islam) dengan variabel Y (Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa).
Hasil interpretasi yang telah dilakukan di atas telah diperoleh kesimpulan bahwa
Pendidikan Agama Islam memiliki hubungan dengan Pengamalan Nilali-nilai Islami Siswa. Guna
mengetahui seberapa besar kontribusi variabel X dengan variabel Y dalam bentuk persentase,
terlebih dahulu kita hitung korelasinya yang disebut dengan koefisien penentuan (coefficient of
determination).
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis memberikan saran-
saran berikut :
1. Setelah ditemukan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang kuat atau tinggi pada
Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa,
disarankan kepada segenap jajaran pekerja dan pendidik di SMPN 26 Kota Palembang,
yakni untuk meningkatkan pola pendidikan yang telah dilakukan bahkan bisa ditingkatkan
44
lebih baik lagi sehingga tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan dapat terwujud
dengan baik.
2. Bagi orang tua untuk dapat mendukung dan membantu pola pendidikan yang telah
dilakukan oleh pidah sekolah dengan turut serta memberikan pendidikan agama di
lingkungan rumah tangga.
3. Bagi peneliti lain yang memiliki minat dengan dunia pendidikan khususnya untuk kembali
meneliti ulang Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan Pengamalan Nilai-nilai Islami
Siswa sehingga dapat diketahui lebih lanjut pengaruh atau manfaat Pendidikan Agama
Islam dengan Pengamalan Nilai-nilai Islami Siswa.
45
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Palembang: Rienika Cipta,
1998
Atammimi, Abuya Syekh Muhammad, iman dan persoalannya, Palembang : Giliran Timur,
2002,cet.10
Langgulung, Hasan, Manusia Dan Pendidikan,suatu analisa psikologi dan pendidikan, Palembang
Al-Husa Zikra,1995,cet.3
Shaleh, Abdul Rachman, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi,Misi dan Aksi,Palembang:
Gemawindu Pancaperkasa,2000,cet.1
Syah, Muhibbin, M,Ed. Pendidikan dengan Pendekatan Psikologi Baru, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2007
46
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Palembang : Depdikbud RI, 1998
Tirta, Raharja,Prof Dr., Drs.S.L.La Sulo, Pengantar Pendidikan, Palembang: Asdi Mahasatya,2005
cet.1
Undang-undang No.2 Tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional Dan Penjelasannya,
Semarang:Bina Ilmu,1989
47