LAPORAN
Desri Dwiviyeni
NPM:17060003
2020
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN (PPLK)
DISUSUN OLEH:
Desri Dwiviyeni
NPM.:17060003
Telah Disetujui:
Kepala Sekolah Guru Pamong
SMA PGRI 3 PADANG
Diketahui
Dosen Pembimbing
PPLBK Sekolah
Pertama sekali marilah kita mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun pembuatan laporan praktek lapangan
yang dilaksanakan di SMA PGRI 3 Padang.Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk
melengkapi persyaratan dalam pelaksanaan mata kuliah praktek lapangan pada program studi
Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
1. Bapak Ahmad Zaini, S.Ag, M.Pd Selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling.
2. Ibu Rahma Wira Nita, M.Pd., Kons Selaku Sekretaris Program Studi Bimbingan dan
Konseling.
3. Ibu Citra Imelda Usman, M.Pd., Kons Selaku Dosen Pembimbing yang selalu
4. Ibu Zulfirdayeni, S.Pd Sebagai Kepala Sekolah SMA PGRI 3 Padang yang telah memberi
5. Ibu Suci Yulianti, S.Pd selaku pamong yang selalu mendukung dan menjadi orangtua
6. Bapak / Ibu majelis guru serta karyawan dan karyawati SMA PGRI 3 Padang.
Padang.
8. Seluruh siswa dan siswi di SMA PGRI 3 Padang khususnya kelas XI IIS
9. Teristimewa kepada orangtua penulis ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan
dukungan baik moral maupun materil serta doa dalam penyelesaian penyusunan laporan
ini.
Atas perhatian dan bimbingannya dapat penulis menyelesaikan PPLBK Sekolah di SMA
PGRI 3 Padang dengan lancar. Semoga kebaikan dan keikhlasan yang telah diajarkan kepada
kami semua ataupun ilmu pengetahuan akan dibalas oleh Allah SWT. Amin Ya Rabbal Alamin.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan laporan PPLBK Sekolah ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik yang bersifat konstruktif dan
saran untuk membangun kesempurnaan laporan ini.Harapan penulis, semoga laporan ini
Desri Dwiviyeni
NPM 17060003
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Penyusunan Program.......................................................................................
B. Materi Program...............................................................................................
C. Penjabaran Program........................................................................................
BAB IV KEGIATAN LAYANAN KONSELING
A. Layanan Klasikal.............................................................................................
BAB V PENUTUP
KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN :
Lampiran 1 : PROGRAM BK
Lampiran 3 : DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
salah satu kegiatan akademik yang harus dilakukan oleh seluruh peserta didik Bimbingan
dan Konseling (BK) sebagai salah satu persyaratan pokok untuk kegiatan perkuliahan
dalam penyelesaian pendidikan pada tingkat Strata Satu (S1) dengan beban studi 4 SKS.
pembimbingan lapangan yang dalam hal ini dipegang oleh Citra Imelda Usman, M.Pd.,
Kons dan guru pamong ( konselor sekolah ) yang ditetapkan oleh jurusan program studi
dan sekolah yang bersangkutan dalam hal ini dipegang oleh guru pamong yaitu Suci
Yulianti, S.Pd.
keterampilan, nilai dan sikap (WPKNS) melalui berbagai kegiatan profesi konseling yang
kegiatan BK di sekolah.
pelaksanaan PLBKS.
Pendukung utama bagi tercapainya berbagai sasaran pembangunan manusia
merupakan kebutuhan tiap individu, karena tujuan pendidikan itu sendiri yaitu
maksimal dan optimal. Berdasarkan UU No.20 tahun 2003, Bab 1 pasal 1 tentang Sistem
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dan berbudi mulia, sehat, berilmu, cakap,
bahwa melalui pendidikan akan lahir individu-individu yang memiliki kriteria sebagai
berikut :
3. Pengendalian diri
4. Berkepribadian
5. Cerdas
6. Berakhlak mulia
7. Memiliki keterampilan
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen yang sangat penting
memberi bimbingan, arah atau bantuan kepada peserta didik untuk mengenal dan
menerima lingkungan secara positif dan dinamis serta mampu mengambil keputusan,
mengendalikan diri secara baik, mengarahkan dan mewujudkan dirinya secara efektif dan
dinamis dan produktif sesuai dengan peranan yang diinginkan di masa depan.
semua peserta didik yang mengacu pada keseluruhan perkembangan mereka, yang
atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi, serta peluang-
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4) Mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan layanan yang meliputi laiseg ( penilaian
panjang ).
dan konseling.
Materi yang dapat diperoleh dalam kegiatan PPLBK Kependidikan mengacu pada
1. Komponen Program
a. Pelayanan Dasar
perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas perkembangan yang
a) Bimbingan kelas
b) Pelayanan orientasi
c) Pelayanan informasi
d) Bimbingan kelompok
b. Pelayanan Responsif
pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera diabntu dapat menimbulkan
f) Konsultasi
i) Kunjungan rumah
masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya serta
1) Strategi pelayanan
d) Penempatan
d. Dukungan Sistem
1) Strategi pelayanan
d) Manajemen Program
a. Profil Sekolah
NPSN :10303440
NSS : 302086104030
NIS : 300300
RT / RW :3/1
Kota : Padang
NPWP : 031427206201000
Nomor Telepon : 0751 – 29463
Email : smapgri_3@yahoo.co.id
Website : http/smapgri3padang.sch.id
SMA PGRI 3 Padang mulai didirikan pada tahun 1981 dengan alasan
menampung peserta didik yang berada disekitar lokasi sekolah pada tahun
SMA PGRI 3 Padang memiliki luas bangunan sekolah 750 meter dan panjang
60 meter.Pada tanggal 03 Desember 2018 yang lalu SMA PGRI 3 Padang meraih
Barat.
Selama sejarah perkembangan SMA PGRI 3 Padang sudah terhitung 5 kali
organisasi, begitu juga dengan SMA PGRI 3 Padang untuk mencapai keberhasilan
disekolah ini ada yang mengatur berbagai surat keluar, masuk dan berbagai surat
Personalia terdiri dari Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Majelis Guru, Pegawai TU
dan perpustakaan, Karyawan / Karyawati, serta wali murid dengan pihak sekolah
yang bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan atau visi dan misi SMA PGRI 3
Padang.
Berdasarkan data yang penulis peroleh dari kantor tata usaha SMA PGRI 3
Padang, jumlah tenaga pengajar dan berbagai seluk beluk yang ada di SMA PGRI 3
b. Siswa
tanggal 10 Agustus 2020 hingga sampai akhir 05 Desember 2020 dengan kehadiran
PADANG.
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH PESERTA DIDIK
peserta didik dengan mendapatkan data dengan melakukan aplikasi instrumentasi AKPD,
Sosiometri, dan juga melalui himpunan data seperti data identitas siswa, data kehadiran siswa,
Berdasarkan hasil analisis studi kebutuhan maka disusun program pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling untuk siswa dikelas binaan yang memuat materi-materi yang akan
Secara umum, aplikasi instrumentasi dapat diartikan sebagai alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang diri klien baik individu atau kelompok
terhadap kondisi tertentu peserta didik sebagai klien.Data ini kemudian digunakan
Ada beberapa aplikasi instrumentasi yang dapat dilakukan oleh konselor sekolah
untuk mengidentifikasi masalah siswa serta dapat menganalisis kebutuhan siswa sebagai
menentukan kebutuhan peserta didik salah satu instrumen yang digunan untuk
mengungkap masalah-masalah belajar dan mutu kegiatan belajar siswa. Alat ungkap
pelajaran, keterampilan belajar, sarana belajar keadaan diri pribadi, dan keadaan
a. Pengertian
menjadikan data yang diperoleh dalam need assessment bermakna dan jelas, maka
perlu dikaitkan dengan suatu persoalan pendidikan, proses pengolahan data itu disebut
analisis data.
b. Tujuan
Analisa data merupakan kegiatan untuk memberi makna terhadap data, dalam
2. Mempermudah dalam tindak lanjut terhadap data yang diperoleh dengan pelayanan
bimbingan konseling yang akan diberikan kepada peserta didik SMA PGRI 3
Padang.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang dialami oleh peserta didik di SMA
PGRI 3 Padang yang menggunakan dukungan sistem yaitu dengan melakukan angket,
Hasil Angket
NOMOR
JUMLAH
NAMA SISWA L/P %
Uru Masalah
Kode Induk
t
12 0 0 Siti Nurhazizah Perempuan 6 12,0%
8 0 0 Anisa Fadyah Putri Perempuan 0 0,0%
1 0 0 Elisany Safitri G Perempuan 0 0,0%
17 0 0 Farlan Laki – Laki 17 34,0%
15 0 0 Khoirunnisa Perempuan 14 28,0%
18 0 0 Juliandeska Varhan Pratama Laki – Laki 12 24,0%
6 0 0 Novita Sorea Perempuan 0 0,0%
14 0 0 Angel Laurensia Raherta Perempuan 21 42,0%
4 0 0 Dinda Olivia Perempuan 0 0,0%
5 0 0 Ana Putri Ramadhani Perempuan 0 0,0%
2 0 0 Dafa Febrio Laki – Laki 0 0,0%
10 0 0 Sherly Sri Damai Rejeki Perempuan 0 0,0%
3 0 0 Nindy Gusvita Adrianti Perempuan 0 0,0%
11 0 0 Latifah Perempuan 18 36,0%
13 0 0 M Latif Hamdani Laki – Laki 20 40,0%
19 0 0 Muhammad Rafi A Laki – Laki 22 44,0%
7 0 0 Amanda Cania Puja Perempuan 0 0,0%
16 0 0 Lutfierianto Laki – Laki 11 22,0%
9 0 0 Aldi Alberto Laki – Laki 0 0,0%
Dari angket yang sudah saya olah sebanyak 19 orang yang mengisi angket dari
21 siswa. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan siswa tersebut, satu per satu
yang mana paling tinggi permasalahannya dialami oleh MRA yaitu 44,0 %,
permasalahan yang paling rendah atau yang tidak ada permasalahan yaitu AFP, ESG,
Jadi, dari hasil angket tersebut permasalahan sosial lah yang harus dituntaskan
yang tepat untuk diberikan terhadap permasalahan yang dialami oleh siswa tersebut.
BAB III
PROGRAM LAYANAN KONSELING DALAM SATU SEMESTER
A. Penyusunan Program
Adapun tujuan dari perencanaan atau pembuatan program yaitu agar guru BK atau
konselor sekolah dapat menentukan kegiatan yang akan dilaksanakannya dalam bebeapa
waktu tertentu seperti dalam waktu satu tahun kedepan dalam waktu satu semester.
Sehingga kegiatan yang akan dilaksanakannya terprogram dan teratur sesuai need
bimbingan dan konseling disekolah dapat berjalan lancar, efektif, efesien dan hasilnya
dapat dinilai (dalam Prayitno, 2001:1). Dalam hal ini mahasiswa PPLBKS dan guru
lapangan yakni satu semester yang mengacu pada tahap perkembangan siswa.
memungkinkan diselenggarakannya penilaian dan tindak lanjut”. Selain itu unsur - unsur
belajar) 150 orang siswa, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang berasal dari guru
binaannya, disamping itu mahasiswa PPLBK terfokus pada kelas asuh dalam pembuatan
programnya, dalam hal ini penulis menjadikan kelas XI sebagai kelas asuh adalah sebagai
berikut:
1 Aldi Alberto L
2 Aldo Hidayatullah L
3 Amanda Cania Puja P
4 Ana Putri Ramadhani P
5 Anisa Fadya P
6 Angel Laurensia P
7 Dafa Febrio L
8 Dinda Olivia P
9 Elisany Safitri P
10 Farlan L
11 Juliandeska Varhan L
12 Khoirunnisa P
13 Latifah P
14 Lutfi Erianto L
15 M. Latif Hamdani L
16 M. Raffi L
17 Nindy Gustiva Adrianti P
18 Novi Sorea P
19 Sherly Sri Damai P
20 Siti Nurhazizah P
21 Yuardi L
pengumpulan berbagai data dan keterangan tentang siswa serta melalui konsultasi dengan
pamong. Dalam hal ini, mahasiswa PLBKS dan guru pembimbing bersama-sama
menyusun program selama menjalani praktek yaitu selama satu semester yang mengacu
B. Materi Program
satu semester yaitu kepada BK pola Komprehensif yang mengacu pada Panduan
2016) meliputi:
1. Komponen program
a. Layanan Dasar
Menurut Rahman, F (2008) pelayanan dasar diartikan sebagai proses
terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam
rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas
b. Layanan Responsif
bantuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan
pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan
didik/ konseli yang mengalami krisis, peserta didik/konseli yang telah membuat
pilihan yang tidak bijaksana atau peserta didik/konseli yang membutuhkan bantuan
penanganan dalam bidang kelemahan yang spesifik dan layanan pencegahan bagi
peserta didik/ konseli yang berada di ambang pembuatan pilihan yang tidak bijaksana.
layanan ini ialah membantu peserta didik/konseli belajar memantau dan memahami
berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada konseli atau
2. Bidang Layanan
a. Pribadi
Proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
b. Sosial
Proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
c. Belajar
Proses pemberian bantuan guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/ konseli antara lain adalah mengenali potensi diri untuk belajar,
d. Karir
Proses pemberian bantuan guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional
dan realistis berdasarkan informasi potensi diri dan melihat kesempatan yang tersedia
3. Jenis Layanan
a. Layanan Informasi
menerima dan memahami berbagai informasi seperti pribadi, sosial, belajar, karir.
Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil
pemahaman.
pada individu yang normal, yang menghadapi kesukaran dalam mengalami masalah
pendidikan, pekerjaan dan sosial dimana ia tidak dapat memilih dan memutuskan
atau kesulitan pada diri konseli/klien.Isi kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas
pribadi, dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran.
d. Dukungan Sistem
tata kerja, infra struktur seperti teknologi informasi dan komunikasi, dan
perkembangan konseli.
4. Kegitatan Pendukung
a. Aplikasi Instrumentasi
didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-
komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia. Himpunan data yang diperoleh antara
c. Konferensi Kasus
pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat
d. Kunjungan Rumah
e. Tampilan Kepustakaan
C. Penjabaran Program
a. Program Semesteran
Program semesteran adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai
BAB IV
KEGIATAN LAYANAN KONSELING
A. Layanan Klasikal
dalam layanan Bimbingan dan Konseling, serta merupakan layanan yang efisien,
terutama dalam menangani masalah rasio jumlah konseli dan konselor. Adapun tujuan
akan datang, mengembangkan potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara
2014:33).
Adapun rincian dari pelaksanaan pelayanan klasikal di SMA PGRI 3 Padang telah
dilaksanakan sebanyak 4x yang berdasarkan dari data yang dibutuhkan peserta didik
kelas XI IIS.
1. Sasaran : XI IIS
3. Tempat : Zoom
disekolah
7. Cara Pelaksana :
a) Langkah Penghantaran
Santun”,
b) Langkah penjajakan
Apa yang dikembangkan pada tahap penjajakan diatas dianalisis, apa untung
d) Langkah Pembinaan
2) Membahas tentang :
e) Penilaian
1) Penilaian Hasil
2) Penilaian Proses
3) Penutup
mengucapkan salam.
f) Hasil :
individual atau bimbingan kelompok, jika ada yang belum memahami tentang
1. Sasaran : XI IIS
3. Tempat : Zoom
kosentrasi belajar
7. Cara Pelaksana :
a) Langkah Penghantaran
c) Langkah Penafsiran
Apa yang dikembangkan pada tahap penjajakan diatas dianalisis, apa untung
d) Langkah Pembinaan
belajar.
2) Membahas tentang :
e) Penilaian
1) Penilaian Hasil
2) Penilaian Proses
Melalui proses pembelajaran dilakukan untuk mengukur efektifitas proses
3) Penutup
mengucapkan salam.
f) Hasil
g) Tindak Lanjut
individual atau bimbingan kelompok, jika ada yang belum memahami tentang
1. Sasaran : XI IIS
3. Tempat : Zoom
kalangan remaja
7. Cara Pelaksana :
a) Langkah Penghantaran
1) Mengucapkan salam, mengajak peserta didik berdoa dan mengambil absen
b) Langkah penjajakan
c) Langkah Penafsiran
Apa yang dikembangkan pada tahap penjajakan diatas dianalisis, apa untung
d) Langkah Pembinaan
kalangan remaja
2) Membahas tentang :
e) Penilaian
1) Penilaian Hasil
Di akhir proses layanan, peserta didik diminta merefleksikan secara
2) Penilaian Proses
3) Penutup
mengucapkan salam.
f) Hasil
g) Tindak Lanjut
individual atau bimbingan kelompok, jika ada yang belum memahami tentang
1. Sasaran : XI IIS
3. Tempat : Zoom
6. Materi Layanan : Cara penyesuaian diri secara sosial dalam suasana lingkungan
new normal
7. Cara Pelaksana :
a) Langkah Penghantaran
b) Langkah penjajakan
c) Langkah Penafsiran
Apa yang dikembangkan pada tahap penjajakan diatas dianalisis, apa untung
d) Langkah Pembinaan
1) Peserta didik diminta untuk memahami cara penyesuaian diri secara sosial
2) Membahas tentang :
e) Penilaian
1) Penilaian Hasil
2) Penilaian Proses
3) Penutup
mengucapkan salam.
f) Hasil
g) Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan adalah melaksanakan layanan konseling
individual atau bimbingan kelompok, jika ada yang belum memahami tentang
yang diselenggarakan oleh konselor terhadap klien dalam rangka pengentasan masalah
pribadi klien.Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan
Ada lima tahap yang yang harus dilalui konselor dalam pengentasan masalah klien.
1. Tahap Pengantaran
2. Tahap Penjajakan
menelusuri permasalahan yang dialami klien secara cermat dan teliti sehingga
3. Tahap Penafsiran
Menafsirkan segala hal yang berkenaan dengan diri dan permasalahan klien
4. Tahap Pembinaan
Pembinaan langsung mengacu kepada pengentasan masalah dan
Penilaian yaitu meminta komitmen dan mengadakan kontrak dengan klien itu
Berikut ini adalah layanan konseling individual yang sudah penulis laksanakan
adalah:
n
1. N Kamis / 10 September 2020 Kesalah Pahaman Dalam Komunikasi
Dengan Teman
2. A Sabtu / 10 Oktober 2020 Kurangnya Motivasi Belajar
3. S Kamis / 30 September 2020 Tidak Bisa Mengendalikan Emosi
a. Sasaran :N
dihadapinya
dekat, bisa dikatakan sahabat. Pada waktu itu klien dan satu sahabatnya
konflik karena kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Disaat terjadi
berteman dekat, tetapi sahabatnya tidak mau dan tidak bisa untuk kembali
h. Cara Pelaksana :
1. Langkah Penghantaran
menceritakan masalahnya.
2. Langkah Penjajakan
Dalam tahap penjajakan ini dapat diketahui bahwa klien sangat ingin
bahwa apa yang dibicarakan pada saat konseling, guru BK tidak akan
kepada klien, klien menceritakan secara terbuka dan klien yakin kepada
3. Langkah Penafsiran
Klien tidak mau jauh dari sahabatnya, klien sangat mengharapkan
4. Langkah Pembinaan
5. Penilaian
a) Penilaian Hasil
b) Penilaian Proses
c) Penutup
i. Hasil :
Klien sudah merasa tenang karena masalahnya cukup terentaskan dan
j. Tindak Lanjut :
a. Sasaran :A
dihadapinya
resume.
h. Cara Pelaksana :
1. Langkah Penghantaran
menceritakan masalahnya.
2. Langkah Penjajakan
Dalam tahap penjajakan ini dapat diketahui bahwa klien sangat ingin
bahwa apa yang dibicarakan pada saat konseling, guru BK tidak akan
kepada klien, klien menceritakan secara terbuka dan klien yakin kepada
3. Langkah Penafsiran
Klien takut dalam menghadapi tanya jawab, karena masih ada orang
4. Langkah Pembinaan
5. Penilaian
1. Penilaian Hasil
2. Penilaian Proses
3. Penutup
i. Hasil :
h. Tindak Lanjut :
dihadapinya
h. Cara Pelaksana :
1. Langkah Penghantaran
Sebelum memulai kegiatan konseling, konselor sangat ingin sekali
menceritakan masalahnya.
2. Langkah Penjajakan
3. Langkah Penafsiran
dengan baik kepada klien, tetapi klien ada tidak menerima sehingga
klien marah.
4. Langkah Pembinaan
1. Penilaian Hasil
2. Penilaian Proses
3. Penutup
i. Hasil :
j. Tindak Lanjut :
Apabila klien belum merasa masalahnya selesai, maka akan dilaksanakan
memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama sama melalui dinamika kelompok
membahas bersama sama pokok bahasan yang sedang di bahas dalam pelaksana an
bimbingan kelompok.
masalah yang dialami melalui kelompok yang di dalamnya terdapat dinamika kelompok.
NS 2020
waktu
f. Topik yang dibahas : Manajemen Waktu
g. Cara pelaksanaan :
bimbingan kelompok dan sudah siap untuk membahas topic yang akan
dibahas.
ingin dibahas. Dan yang telah disepakati adalah tentang manajemen waktu
dibahas
tersebut.
manajemen waktu
5. Penilaian
a. Penilaian hasil
Di akhir proses layanan, anggota kelompok diminta untuk merefleksikan
b. Penilaian proses
c. Penutup
h. Hasil :
dengan semangat, anggota kelompok juga mampu bertanya tentang topik yang
dibahas.
i. Tindak Lanjut :
Apabila anggota kelompok masih ingin lebih memahami tentang materi tersebut,
SSD, NS
2. AH Sabtu / 17 Oktober 2020 Mengabaikan Kunjungan
Pembelajaran Rumah
Online Karena
Sibuk Bermain
Game
g. Cara pelaksanaan :
konseling kelompok.
kelompok.
1. Merasa insecure terhadap fisik, karier dan setiap hal yang kita lakukan
(AA)
2. Suka insecure sama kepintaran remaja lain ( ALR )
3. Insecure lihat orang yang lebih bisa jaga ibadahnya dan belajar seperti
sendiri ( DO )
dan disepakati masalah NGA yang akan dibahas tentang konflik dengan
dialaminya.
5. Penilaian ( penutup )
a. Penilaian hasil
untuk merefleksikan secara lisan apa yang mereka peroleh dengan pola
BMB3.
b. Penilaian proses
c. Penutup
tidak melaksanakan hal – hal negatif dan melakukan hal – hal yang
positif.
h. Hasil :
dengan semangat, aktif dan mencatat hal – hal yang penting dalam layanan yang
i. Tindak Lanjut :
Layanan kunjungan rumah dilakukan sebanyak satu kali pada tanggal 17 Oktober
2020, yang dimana RPL dan Lapelprog dilampirkan. Dengan uraian sebagai berikut :
6. Sasaran : AH
bermain game
11. Uraian Kegiatan :
a. Kegiatan Pembukaan
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini, konselor dan wali kelas mengunjungi rumah klien untuk
bermain game.
c. Penutup
Klien mau mengubah cara belajarnya dan bisa membagi waktu antara bermain dan
belajar serta tidak mengabaikan pembelajaran online yang sudah ditentukan oleh
sekolah.
PENUTUP
Kegiatan PPLBK Sekolah yang telah dilaksanakan selama kurang lebih satu
semester dari tanggal 10 Agustus sampai dengan 5 Desember 2020 di SMA PGRI 3
Padang, berjalan dengan baik dan pengalaman positif dari guru dan peserta didik selama
PPLBK Sekolah. Dilihat dari hasil layanan yang telah diberikan kepada peserta didik,
keberhasilan dalam pelaksanaan PPLBK Sekolah ini tidak terlepas dari bantuan,
dukungan dan kerjasama antara rekan – rekan PPLBK, pamong dan pihak sekolah
Suatu pengalaman berharga dan bermanfaat yang tak mungkin dilupakan dalam
PPLBK Sekolah karena bisa membantu memberikan layanan kepada peserta didik sesuai
memberikan layanan kepada peserta didik tetapi sudah membantu peserta didik sesuai
kekurangan, waktu dan kesulitan inilah yang menjadikan sebuah pengalaman dalam
pembelajaran secara efektif, dikarenakan masa pademi ini maka pelaksanaan belajar
mengajar dilakukan melalui daring yang mana 1 jam pelajaran setara dengan 30 menit
Untuk ruangan BK masih kurang lengkap, yang dimana tidak adanya ruangan untuk
yang diberikan kepada peserta didik SMA PGRI 3 Padang. Banyaknya peserta didik yang
dipanggil karena jarang mengikuti pembelajaran daring ini seperti susah untuk masuk ke
zoom.
Upaya yang dilakukan penulis untuk mengatasi kondisi diatas adalah sebagai berikut :
1. Dalam masa pandemic ini, yang mana layanan bimbingan klasikal dilakukan 30 menit
karena menggunakan zoom, dan apabila waktu zoom telah habis akan ditambah
waktu 10 menit secara gratis, apabila penambahan waktu yang gratis tidak ada maka
penulis membuat kembali link baru agar materi yang disampaikan kepada peserta
2. Dalam masa pandemic ini, dalam melakukan konseling kelompok dan bimbingan
kelompok, penulis meminta izin kepada pamong, wakil kepala sekolah dan kepala
sekolah untuk peserta didik datang ke sekolah untuk melakukan konseling kelompok
Adanya kerjasama yang baik antara penulis dengan kepala sekolah dan
PGRI 3 Padang.
Adanya kerjasama yang terjalin antara penulis dan pamong, yang mana ada
beberapa bagian tugas yang dibantu oleh guru pamong. Adanya kerjasama yang baik
terjalin dengan siswa SMA PGRI 3 Padang sehingga dapat membantu penulis dalam
melaksanakan tugas sebagai guru PL BK yaitu dengan memberikan layanan kepada siswa
dengan cara memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa dan membantu siswa
Kegiatan PPLBK Sekolah adalah mata kuliah wajib yang harus diambil oleh
BARAT.Untuk itu penulis sudah melaksanakan kegiatan dengan baik dan lancar, banyak
pengalaman selama PPLBK Sekolah di SMA PGRI 3 Padang ini yang tidak bisa
dilupakan. Oleh sebab itu, penulis memberikan beberapa saran adalah sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah
dengan baik, maka kepala sekolah dapat menambahkan ruangan khusus untuk
Agar pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar dapat berlangsung dengan efektif,
maka diharapkan kepada guru mata pelajaran memberikan perhatian lebih kepada
menjadikan PL ini sebagai suatu pengalaman yang sangat berharga dan menjadi
KEPUSTAKAAN
Prayitno. 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA ( buku III ).
Bowers dan Hatch. 2000. The National Model For School Counseling Programs. American