Anda di halaman 1dari 2

BORANG TUGAS 14

TEORI PSIKOANALISIS FREUD


SEJARAH PEMIKIRAN MODERN

1. Setelah memahami konsep-konsep kunci dalam teori Psikoanalisis, maka

2. Carilah contoh dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan alam bawah sadar misalnya

Mimpi, Keseleo Lidah, Trauma, Fobia, Balas Dendam, kemudian

3. Cobalah jelaskan kejadian di atas menurut konsep yang ada dalam teori Psikoanalisis (1 halaman

saja).

4. Jangan lupa mencantumkan sumber yang dikutip.

Kasus yang teman saya alami adalah mengompol sewaktu berusia 6-10 tahun akibat
rasa takut akan hal-hal gaib dan tertundanya melakukan aktivitas yang aktif seperti
bermain hingga terbawa mimpi. Kasus tersebut saya hubungkan dengan teori
psikanalisis oleh Sigmund Freud khususnya mengenai analisis mimpi. Freuds bekerja
sangat dipengaruhi orang-orang ahli analisis mimpi. Bukunya The Interpretation of
Dream (Die Traumdeutung) pertama kali diterbitkan tahun 1899. Di sini, ia menjelaskan
bahwa mimpi sering dikaitkan dengan keinginan-pemenuhan.

Dia menjelaskan bahwa analisis mimpi perlu dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi
pada pemimpi dalam kehidupan nyata. Terutama untuk peristiwa yang terjadi pada hari
sebelumnya. Sebagian besar mencerminkan interpretasi mimpinya ketakutan,
keinginan dan emosi yang ada dalam pikiran bawah sadar kita. Bahkan mimpi negatif
dapat ditafsirkan sebagai peristiwa yang pemimpi berharap tidak akan terjadi. Hal ini
terjadi pada teman saya, karena setiap menonton dan mendengar hal-hal yang gaib
membuat dirinya ketakutan hingga terbawa ke dalam mimpi dan mengompol yang tidak
dia harap akan terjadi.

Definisi Mimpi Menurut Freud, mimpi adalah penghubung antara kondisi bangun dan
tidur. Baginya, mimpi adalah ekspresi yang terdistorsi atau yang sebenarnya dari
keinginan-keinginan yang terlarang diungkapkan dalam keadaan terjaga. Jika Freud
seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas mental tak sadar dalam
mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan individu, beriringan dengan tindakan psikis
yang salah, selip bicara (keprucut), maupun lelucon.

Pada dasarnya hakikat mimpi bagi psikoanalisis hanyalah sebentuk pemenuhan


keinginan terlarang semata. Dikatakan oleh Freud (dalam Calvin S.Hal & Gardner
Lindzaey, 1998) bahwa dengan mimpi, seseorang secara tak sadar berusaha
memenuhi hasrat dan menghilangkan ketegangan dengan menciptakan gambaran
tentang tujuan yang diinginkan, karena di alam nyata sulit bagi kita untuk
mengungkapkan kekesalan, keresahan, kemarahan, dendam, dan yang sejenisnya
kepada obyek-obyek yang menjadi sumber rasa marah, maka muncullah dalam
keinginan itu dalam bentuk mimpi. (tertundanya pemenuhan keinginan teman saya
untuk bermain bersama teman-teman).

Analisis Mimpi, digunakan oleh Freud dari pemahamannya bahwa mimpi merupakan
pesan alam bawah sadar yang abstrak terhadap alam sadar, pesan-pesan ini berisi
keinginan, ketakutan dan berbagai macam aktivitas emosi lain, hingga aktivitas emosi
yang sama sekali tidak disadari. Sehingga metode Analisis Mimpi dapat digunakan
untuk mengungkap pesan bawah sadar atau permasalahan terpendam, baik berupa
hasrat, ketakutan, kekhawatiran, kemarahan yang tidak disadari karena ditekan oleh
seseorang. Ketika hal masalah-masalah alam bawah sadar ini telah berhasil diungkap,
maka untuk penyelesaian selanjutnya akan lebih mudah untuk diselesaikan.

Intan. (2009). Analisis Mimpi. (http://intanpsikologi.wordpress.com/2009/12/10/analisis-


mimpi-sigmund-freud/). (Diakses tanggal 21 Mei 2014).

Anda mungkin juga menyukai