PSIKOLOGI
Tugas ke 1
Anggitha
2pa14
11513025
A. ALIRAN PSIKOANALISA
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para
pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri dilahirkan
di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939.
Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan Freud saja,
sehingga “psikoanalisis” dan “psikoanalisis” Freud sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud
dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga
meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka.
Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan nama “psikologi
analitis” (en: Analitycal psychology) dan “psikologi individual” (en: Individual psychology) bagi ajaran
masing-masing. Psikoanalisis memiliki tiga penerapan: suatu metoda penelitian dari pikiran; suatu
ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia; dan suatu metoda perlakuan terhadap
penyakit psikologis atau emosional.
Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang
mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia.
Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut “psikoanalitis” berbeda-beda sebagaimana
berbagai teori yang juga beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan
ide-ide Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi moderen dan menjadi salah satu aliran terbesar
dalam psikologi. Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada metoda penelitian
terhadap perkembangan anak.
a. Struktur kepribadian
Menurut freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (en:conscious),
prasadar (en:preconscious), dan tak-sadar (unconscious).
Aliran psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis perlakuan dimana orang yang dianalisis
mengungkapkan pemikiran secara verbal, termasuk asosiasi bebas, khayalan, dan mimpi, yang
menjadi sumber bagi seorang penganalisis merumuskan konflik tidak sadar yang menyebabkan
gejala yang dirasakan dan permasalahan karakter pada pasien, kemudian menginterpretasikannya
bagi pasien untuk menghasilkan pemahaman diri untuk pemecahan masalahnya.
b. Terapi
Psikonaliasis disebut-sebut sebagai kekuatan pertama dalam aliran psikologi. Aliran ini
pertama kali dikembangkan pada tahun 1890-an oleh Simund Freud, seorang ahli neurologi yang
berhasil menemukan cara-cara pengobatan yang efektif bagi pasien-pasien yang mengalami
gangguan gejala neurotik dan histeria melalui teknik pengobatan eksperimental yang disebut
abreaction, sebuah kombinasi antara teknik hipnotis dengan katarsis, yang dia pelajari dari senior
sekaligus sahabatnya, Dr. Josef Breuer. Bersama-sama dengan Breuer, Freud menangani pasien-
pasien dengan gangguan histeria yang menjadi bahan bagi tulisannya, :”Studies in Histeria”.
Kerjasamanya dengan Jean Martin Charcot, dokter syaraf terkenal di Perancis, dia banyak menggali
tentang gejala-gejala psikosomatik dari pasien-pasien yang mengalami gangguan seksual.
Dari ketiga aspek kesadaran, unconsciousness adalah yang paling dominan dan paling
penting dalam menentukan perilaku manusia (analoginya dengan gunung es). Di dalam
unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan instink. Preconsciousness
berperan sebagai jembatan antara conscious dan unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat
diakses kapan saja. Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian
yang memiliki kontak langsung dengan realitas. Freud mengembangkan konsep struktur mind
tersebut dengan mengembangkan “mind apparatus”, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian
Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego.
Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja
menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.
Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil
keputusan atas perilaku manusia.
Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral.
Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntuta moral.
Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa
salah. Ego selalu menghadapi ketegangan antara tuntutan id dan superego. Apabila tuntutan ini
tidak berhasil diatasi dengan baik, maka ego terancam dan muncullah kecemasan (anxiety). Dalam
rangka menyelamatkan diri dari ancaman, ego melakukan reaksi defensif /pertahanan diri. Hal ini
dikenal sebagai defense mecahnism yang jenisnya bisa bermacam-macam, seperti : identifikasi,
proyeksi, fiksasi, agesi regresi, represi.
Pemikiran Psikoanalisis dari Freud semakin terus berkembang, Alfred Adler (1870-1937),
sebagai pengikut Freud yang berhasil mengembangkan teorinya sendiri yang disebut dengan
Individual Psychology. Konsep utama Adler adalah organ inferiority. Berangkat dari teorinya tentang
adanya inferiority karena kekurangan fisik yang berusaha diatasi manusia, ia memperluas teorinya
dengan menyatakan bahwa perasaan inferior adalah universal. Setiap manusia pasti punya
perasaan inferior karena kekurangannya dan berusaha melakukan kompensasi atas perasaan ini.
Kompensasi ini bisa dalam bentuk menyesuaikan diri ataupun membentuk pertahanan yang
memungkinkannya mengatasi kelemahan tersebut. Selanjutnya, Adler juga membahas tentang
striving for superiority, yaitu dorongan untuk mengatasi inferiority dengan mencapai keunggulan.
Dorongan ini sifatnya bawaan dan merupakan daya penggerak yang kuat bagi individu sepanjang
hidupnya. Adanya striving for superiority menyebabkan manusia selalu berkembang ke arah
kesempurnaan. Teorinya ini yang membuat Adler memiliki pandangan lebih optimis dan positif
terhadap manusia serta lebih berorientasi ke masa depan dibandingkan Freud yang lebih
berorientasi ke masa lalu.
Carl Gustav Jung (1875-1961), salah seorang murid Freud yang kemudian berhasil
mengembangkan teorinya sendiri yang disebut Analytical Psychology. Jung menekankan pada
aspek ketidakadaran dengan konsep utamanya, collective unconscious. Konsep ini sifatnya
transpersonal, ada pada seluruh manusia. Hal ini dapat dibuktikan melalui struktur otak manusia
yang tidak berubah.
Collective unconscious terdiri dari jejak ingatan yang diturunkan dari generasi terdahulu,
cakupannya sampai pada masa pra-manusia. Misalnya, cinta pada orangtua, takut pada binatang
buas,dan lain-lain. Collective unconscious ini menjadi dasar kepribadian manusia karena
didalamnya terkandung nilai dan kebijaksanaan yang dianut manusia. Ide-ide yang diturunkan atau
primordial images disebut sebagai archetype, yang terbentuk dari pengalaman yang berulang dalam
kurun waktu yang lama.
Ada beberapa archetype mendasar pada manusia, yaitu persona, anima, shadow, self.
Archetype inilah yang menjadi isiIunconsciousness.
Hingga saat ini di Amerika Serikat tercatat sekitar 35 lembaga pelatihan Psikoanalisis yang telah
terakreditasi oleh American Psychoanalytic Association dan terdapat lebih dari 3.000 lulusannya
yang menjalankan praktik psikoanalisis. Pemikiran psikoanalisis tidak hanya berkembang di Amerika
di hampir seluruh belahan Eropa dan belahan dunia lainnya.
Beberapa teori yang dihasilkan dari kalangan psikoanalisis, diantaranya :
a. Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan
yang ilmiah.
b. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar.
c. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
d. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya.
e. Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan.
B. ALIRAN BEHAVIORISTIK
Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson
pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsure subyek tunggal
psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar
sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang
menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang
berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme secara keras menolak
unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri
pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan
penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai oleh strukturalism. Berarti juga
behaviorisme sudah melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa
dan masih memfokuskan diri pada proses-proses mental.
Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur,
dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya
manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang
diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk,
lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada
pendekatan ilmiah yang sungguh-sungguh objektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah
mereka, semua peristilahan yang bersifat subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan
termasuk berpikir dan emosi, sejauh kedua pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif.
Fungsionalisme Menjadi dasar bagi behaviorisme melalui pengaruhnya pada tokoh utama
behaviorisme, yaitu Watson. Watson adalah murid dari Angell dan menulis disertasinya di University
of Chicago. Dasar pemikiran Watson yang memfokuskan diri lebih proses mental daripada elemen
kesadaran, fokusnya perilaku nyata dan pengembangan bidang psikologi pada animal psychology
dan child psychology adalah pengaruh dari fungsionalisme. Meskipun demikian, Watson
menunjukkan kritik tajam pada fungsionalisme.
Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa
atau mental yang abstrak
Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk
sciene, harus dihindari.
Penganjur utama adalah Watson : overt, observable behavior, adalah satu-satunya subyek
yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem ini dikembangkan lagi oleh
para behaviorist dengan memperluas ruang lingkup studi behaviorisme dan akhirnya
pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan
faktor-faktor internal juga, meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi.
Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat
positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi.
Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991) membagi behaviorisme ke dalam dua
periode, yaitu behaviorisme awal dan yang lebih belakangan. Terhadap aliran behaviorisme
ini, kritik umumnya diarahkan pada pengingkaran terhadap potensi alami yang dimiliki
manusia. Bahkan menurut pandangan ini, manusia tidak memiliki jiwa, tidak memiliki
kemauan dan kebebasan untuk menentukan tingkah lakunya sendiri.
John B. Watson
Watson berpendapat bahwa introspeksi merupakan pendekatan yang tidak ada gunanya.
Alasannya adalah jika psikologi dianggap sebagai suatu ilmu, maka datanya harus dapat diamati
dan diukur. Watson mempertahankan pendapatnya bahwa hanya dengan mempelajari apa yang
dilakukan manusia (perilaku mereka) memungkinkan psikologi menjadi ilmu yang objektif. Watson
menolak pikiran sebagai subjek dalam psikologi dan mempertahankan pelaku sebagai subjek
psikologi. Khususnya perilaku yang observabel atau yang berpotensi untuk dapat diamati dengan
berbagai cara baik pada aktivitas manusia dan hewan. 3 prinsip dalam aliran behaviorisme:
1. menekankan respon terkondisi sebagai elemen atau pembangun pelaku. Kondisi adalah
lingkungan external yang hadir dikehidupan. Perilaku muncul sebagai respon dari kondisi
yang mengelilingi manusia dan hewan.
2. Perilaku adalah dipelajari sebagai konsekuensi dari pengaruh lingkungan maka
sesungguhnya perilaku terbentuk karena dipelajari. Lingkungan terdiri dari pengalaman baik
masa lalu dan yang baru saja, materi fisik dan sosial. Lingkungan yang akan memberikan
contoh dan individu akan belajar dari semua itu.
3. Memusatkan pada perilaku hewan. Manusia dan hewan sama, jadi mempelajari perilaku
hewan dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku manusia.
B.F. Skinner
”Behaviorisme”, sebutan bagi aliran yang dianut Watson, turut berperan dalam
pengembangan bentuk psikologi selama awal pertengahan abad ini, dan cabang perkembangannya
yaitu psikologi stimulus-respon yang masih tetap berpengaruh. Hal ini terutama karena hasil jerih
payah seorang ahli psikologi dari Harvard, B.F. Skinner. Psikologi stimulus-respon mempelajari
rangsangan yang menimbulkan respon dalam bentuk perilaku, mempelajari ganjaran dan hukuman
yang mempertahankan adanya respon itu, dan mempelajari perubahan perilaku yang ditimbulkan
karena adanya perubahan pola ganjaran dan hukuman. Skinner, berpendapat kepribadian terutama
adalah hasil dari sejarah penguatan pribadi individu .
Meskipun pembawaan genetis turut berperan, kekuatan-kekuatan sangat menentukan
perilaku khusus yang terbentuk dan dipertahankan, serta merupakan khas bagi individu yang
bersangkutan. Dalam sebuah karyanya, Skinner membuat 3 asumsi dasar, yaitu:
Tokoh-tokoh aliran behavioristik di antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie,
dan Skinner.
1. Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya.
2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman sangat dipengaruhi oleh
faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
3. Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif.
C. ALIRAN HUMANISTIK
Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun
1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad
pertengahan. Pada akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti : Abraham Maslow, Carl Rogers
dan Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya mengkaji secara
khusus tentang berbagai keunikan manusia, seperti tentang : self (diri), aktualisasi diri, kesehatan,
harapan, cinta, kreativitas, hakikat, individualitas dan sejenisnya.
Psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas aliran psikoanalisis dan behaviorisme serta
dipandang sebagai “kekuatan ketiga “ dalam aliran psikologi. Psikoanalisis dianggap sebagai
kekuatan pertama dalam psikologi yang awal mulanya datang dari psikoanalisis ala Freud yang
berusaha memahami tentang kedalaman psikis manusia yang dikombinasikan dengan kesadaran
pikiran guna menghasilkan kepribadian yang sehat. Kelompok psikoanalis berkeyakinan bahwa
perilaku manusia dikendalikan dan diatur oleh kekuatan tak sadar dari dalam diri. Kekuatan psikologi
yang kedua adalah behaviorisme yang dipelopori oleh Ivan Pavlov dengan hasil pemikirannya
tentang refleks yang terkondisikan. Kalangan Behavioristik meyakini bahwa semua perilaku
dikendalikan oleh faktor-faktor eksternal dari lingkungan
Terdapat beberapa ahli psikologi yang telah memberikan sumbangan pemikirannya terhadap
perkembangan psikologi humanistik. Sumbangan Snyggs dan Combs (1949) dari kelompok
fenomenologi yang mengkaji tentang persepsi. Dia percaya bahwa seseorang akan berperilaku
sejalan dengan apa yang dipersepsinya. Menurutnya, bahwa realitas bukanlah sesuatu yang yang
melekat dari kejadian itu sendiri, melainkan dari persepsinya terhadap suatu kejadian.
Dari pemikiran Abraham Maslow (1950) yang memfokuskan pada kebutuhan psikologis
tentang potensi-potensi yang dimiliki manusia. Hasil pemikirannya telah membantu guna memahami
tentang motivasi dan aktualisasi diri seseorang, yang merupakan salah satu tujuan dalam
pendidikan humanistik.
Morris (1954) meyakini bahwa manusia dapat memikirkan tentang proses berfikirnya sendiri
dan kemudian mempertanyakan dan mengoreksinya. Dia menyebutkan pula bahwa setiap manusia
dapat memikirkan tentang perasaan-persaannya dan juga memiliki kesadaran akan
dirinya. Dengan kesadaran dirinya, manusia dapat berusaha menjadi lebih baik.
Carl Rogers berjasa besar dalam mengantarkan psikologi humanistik untuk dapat
diaplikasian dalam pendidikan. Dia mengembangkan satu filosofi pendidikan yang menekankan
pentingnya pembentukan pemaknaan personal selama berlangsungnya proses pembelajaran
dengan melalui upaya menciptakan iklim emosional yang kondusif agar dapat membentuk
pemaknaan personal tersebut. Dia memfokuskan pada hubungan emosional antara guru dengan
siswa
Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia.
“Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik dalam
individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya”
Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan,
tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini
sangat bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.
Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport :
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang
terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi
fungsional.
Pendapat rogers : memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers, yang
meliputi
1. Perkembangan kepribadian atau “self” Menurut Rogers, pribadi yang sehat muncul dari
aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya. Pengalaman - pengalaman yang telah
terjadi memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya.
Perkembangan aktualisasis diri berubah sejalan dengan semakin bertambahnya umur
sebagai akibat dari perkembangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan
konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
2. Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu Kebutuhan tersebut
disebut “need for positive regard” Kebutuhan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu :
Contohnya, seorang atlet cilik yang ingin selalu diperhatikan oleh orangtunya dan pelatihnya dan
selalu ingin dipuji akan prestasinya yang selama ini ia gapai. 3. Ciri-ciri orang yang berfungsi
sepenuhnya Pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan
positif tak bersyarat. Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang
yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan
F. MENURUT PENDAPAT MASLOW
Lima kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga
yang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan
biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-
lain
4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
Maslow membawa psikologi barat untuk tugas yang penekanannya pada determinisme dan
pengabaiannya terhadap manusia yang terjadi secara kebersamaan.Ia terutama ditentang oleh hasil
generalisasi dari penemuan yang diturunkan dari penelitian atas “orang yang sakit mental” menjadi
manusia yang utuh,berpendapat bahwa psikologi seharusnya member perhatian pada penelitian
tentang kesehatan mental,yang mana dia memandang sebagai pemenuhan terhadap kelima hierarki
motivasi dari kebutuhan perkembangbiakan dalam kebutuhanterhadp aktualisasi diri. Dia
mendasarkan teori motivasinya pada asumsi optimis tentang instrinsik manusia yang ebrsifat
baik,yang memandang sebagai bercorak biologisnya.
Memang,meskipun Maslow dianggap sebagai pendiri psikologi humanistic,dia juga
dipandang sebagi pelopor dari Psikologi Transpersonal.Maslow beragumentasi bahwa oleh karena
ketakutan ini penyesuaian normal menyangkut rata-rata akal sehat orang yang mengimplikasikan
keberhasilan yang terus berlanjut terhadap penolakan diri dan kedalaman sifat manusia.Pandangan
maslow terutama yang menghubungkan kapasitas untuk pengalaman puncak (peak
experience),menemukan resonansi dalam budaya tanding pada 1960-an dan ia dielukan sebagai
nabi utama dari gerakan kesadaran.Selama 1960 dan 1970-an psikologi transpersonal berkembang
berdampingan dengan penelitian tentang kondisi kesadaran yang lain.
Meskipun demikian,pandangan Maslow tentang kondisi manusia dan model
kesehantannya,yang di satu sisi membuka bidang baru dalam psikologi,sebenarnya bukan gagasan
yang baru atau orisinal.Konsepnya tentang manusia dan penekanannya terhadap perubahan sama
dengan yang ditemukan mengandung kemiripan yang mengejutkan dengan konsep yang diajukan
Dr.Samuel Hahnmann,oerubus pengobatan homeopathic modern.
Maslow mengatakan “saya memepertimbangkan Humanistik,psikologi kekuatan ketiga
menajdi transisi,suatu persiapan untuk psikologi keempat yang “lebih tinggi”, transpersonal,
transhumant, lebih berpusat pada alam semesta (cosmos) dari pada kebutuhan manusia dan
kepentingan manusia. Jadi menurut saya kesimpulan saya. Psikologi humanistik menurut maslow itu
adalah manusia untuk bersifat baik,baik secara manusiawi dan biologisnya,namun sering kita lihat
juga bahwa adanya penolakan atas sisi kita yang terbaik dan banyak juga keunikan keunikan yang
dimiliki setiap individu,baik secara konteks social , budaya dan individunya tersebut.bisa kita lihat
contoh keunikan budaya kita,yaiutu di Kalimantan Selatan (dayak). Disana banyak sekali orang-
orang mengkreasikan derinya tersebut,seperti mentato tubuhnya dengan gambar artefak-artefak
kuno,Menindik hidungnya dengan tulang tulang hewan yang sudah mati,dsb.Namun tidak hanya dari
segi itu saja kita dapat melihat keunikan manusia.Kita juga bias melihat kemampuan individu dalam
pengalaman-pengalaman mistik/spritualnya dan Maslow berpendapat bahwa "dunia spiritual dan
dunia yang terhubung,merupakan satu kesatuan yang kuat”.Mungkin ini semua di karenakan
“identifikasi dengan spesies manusia yang bertambah dan bekurang dan adanya perubahan nilai
dan struktur yang terjadi di masyarakat yang semakin demokratis”.Dan perkembangan
transpersonal dan transhumant itu akan menawarkan secara sangat baik bagi kepuasan
nyata,kegunaan,kepuasan yang efektif tentang “idelaisme yang frust
ciri-ciri Kepribadian yang sehat
Kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam
masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan
seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat
juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam bukunya Art Of Love erik Fromm
mengutarakan :
Dalam Civilization and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat
yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:
“Manusia, setelah menemukan lewat pengalamannya bahwa cinta seksual (genital)
memberinya kepuasan puncak, maka makna cinta seksual-genital menjadi prototipe bagi semua
bentuk kebahagiaan manusia. Karenanya manusia terdorong mencari kebahagiaan yang ada
kaitannya dengan hubungan seks, menempatkan erotisme genital sebagai titik pusat
kehidupannya…. Dengan melakukan itu manusia menjadi sangat tergantung pada dunia luar, pada
obyek cinta pilihannya, atau sungguh merasa kehilangan bila ditinggal mati atau ditinggal kabur.”
kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang
sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm
menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi
semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-
orang, benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri.