Anda di halaman 1dari 23

ATURAN-ATURAN UMUM DALAM KODE ETIK

PSIKOLOGI;PENGERTIAN ASOSIASI MINAT KEILMUAN


DIBIDANG PSIKOLOGI; TUGAS dan WEWENANG ASOSIASI MINAT
KEILMUWAN PSIKOLOGI; PERAN ASOSIASI MINAT KEILMUAN;
SERTA KEANGGOTAAN HIMPSI
“Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kode Etik”
Dosen Pengampu : Firdaus Dwi Suwandi, M.psi., Psikolog,.

Disusun Oleh :

Cindi Dwi Agustini (190207014)


Mega Shella Maramis ( 190207037 )
Moh. Humam Arkan Hutomo ( 190207038 )
Diah Fatmawati ( 190207064 )

Kelompok 4

Universitas Muhammadiyah Bandung Program Psikologi


2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan ni’mat Sehat,
Iman, dan Islam pada kita semua, sehingga segala kendala dalam upaya dalam penulisan
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Salawat dan Salam kita curahkan kepada
Nabi Muhammad Saw. manusia pilihan Allah yang membawa Risalah kepada kita semua,
sehingga kita terlepas dari belenggu kebodohan, kesesatan dan mengajak serta membimbing
kita menuju alam Ilmu Pengetahuan tentunya dengan iman dan islam.makalah yang kami
tulis ini berjudul “Aturan-Aturan Umum Dalam Kode Etik Psikologi;Pengertian Asosiasi
Minat Keilmuan Dibidang Psikologi; Tugas Dan Wewenang Asosiasi Minat Keilmuwan
Psikologi; Peran Asosiasi Minat Keilmuan; Serta Keanggotaan Himpsi” yang Insya Allah
akan menambah wawasan pembaca dalam memahami pernyataan yang dpaat ditunjukkan
dari setiap individu. Dan saya berharap pembaca untuk mengambil nilai positif dan membung
nilai negatif yang tersaji dalam makalah kami ini, memahami isi makalah serta
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Terimakasih kami mengucapkan kepada Bapak Firdaus Dwi Suwandi, M.psi.,
Psikolog,. Selaku dosen pembimbing mata kuliah kode etik yang telah memberikan kami
tugas ini dan telah membimbing selama pembelajaran dan telah menyediakan sumber bacaan
dan materi yang dapat melengkapi bahan makalah kami,sehingga makalah ini dapat tersaji
dihadapan kita bersama.Dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan yang
disengaja maupun tidak disengaja, oleh sebab itu, kami mohon kritik dan saran dari pembaca
guna tercipta kesempurnaan dalam penulisan makalah-makalah yang akan datang.Inilah
sedikit kata-kata yang telah kami susun dalam lembaran-lembaran yang kami harapkan akan
memberikan ilmu pengetahuan kepada kita semua. Semoga kita dapat mengamalkan ilmu-
ilmu yang terkandung didalamnya, Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Band
ung, 14 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................2
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN..........................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 ATURAN-ATURAN UMUM DALAM KODE ETIK PSIKOLOGI...........................................................3
2.1.1 Pasal 5..................................................................................................................................3
2.2 PENGERTIAN ASOSIASI MINAT KEILMUAN DI BIDANG PSIKOLOGI..............................................4
2.3 WEWENANG ASOSIASI KEILMUAN PSIKOLOGI............................................................................7
2.4 PERAN ASOSIAI MINAT KEILMUAN PSIKOLOGI.........................................................................14
2.5 KEANGGOTAN HIMPSI...............................................................................................................14
2.5.1 Kategori Keanggotaan......................................................................................................15
2.5.2 sistem informasi keanggotan HIMPSI............................................................................16
2.5.3 Kartu Tanda Anggota.......................................................................................................17
BAB III...............................................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................................18
3.1 KESIMPULAN........................................................................................................................18
3.2 SARAN........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG .


Peran psikologi sebagai ilmu yang dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis dan
kualitas hidup manusia bukanlah hal yang mudah dicapai di saat konsumerisme,
globalisasi, industrialisasi massif, kesenjangan, radikalisme, dan problem sosial
kemanusiaan lainnya telah menjadi permasalahan keseharian pada hampir semua manusia
terutama di negara-negara berkembang. Selain itu adanya pasar bebas yang
dimanifestasikan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN atau kebijakan perdagangan bebas
yang lain juga memberikan tantangan bagi profesi psikolog. Negara dalam kawasan pasar
bebas akan menyatukan setiap negara dalam kawasan pasar tunggal dimana arus tenaga
terampil juga akan dibebaskan. Dalam hal ini psikolog-psikolog asing akan bebas
melakukan praktik di Indonesia. Penerapan standar profesi psikolog yang bekerja di
Indonesia menjadi hal yang harus dilakukan, sehingga dapat mencegah terjadinya
malpraktik psikolog asing dikarenakan ketidakpahaman terkait lingkungan, bahasa, nilai,
sosial, budaya, dan karakter masyarakat Indonesia. Psikolog asing yang berpraktik di
wilayah Indonesia, tanpa disertai pemahaman kepercayaan dan budaya lokal akan
berpotensi menimbulkan masalah baru.
Kompleksitas permasalahan manusia dalam berbagai aspek kehidupan berdampak
pada tuntutan profesi psikolog untuk memenuhi standar kualifikasi yang mampu
menjawab tantangan untuk mewujudkan kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis
(well-being) manusia pada konteks dan lingkungan hidupnya. Pendidikan psikologi di
Indonesia telah berusaha memenuhi kualifikasi tersebut dengan penyempurnaan
kurikulum secara berkala dan praktik kerja profesi psikologi dalam periode tertentu. 8
Namun demikian, penyiapan sumber daya psikolog yang berkualitas tersebut ternyata
justru dibarengi dengan maraknya malpraktik yang dilakukan oleh oknum berkualifikasi
psikologi yang merugikan masyarakat dan Lembaga pengguna jasa psikologi, serta
integritas profesi psikologi. Namun demikian, penyiapan sumber daya profesi psikologi
yang berkualitas tersebut ternyata justru dibarengi dengan maraknya malpraktik, baik yang
dilakukan oleh oknum, yang merugikan masyarakat dan Lembaga pengguna jasa

1
psikologi, serta integritas profesi psikologi itu sendiri. Oleh karenanya, perangkat
keilmuan dan etika yang dimiliki seorang Psikolog mempunyai karakteristik yang khas
yang harus mengutamakan kesejahteraan manusia. Dalam mewujudkan tujuan tersebut,
Profesi Psikolog membutuhkan aturan tertentu, sehingga psikolog dapat memiliki etika,
sikap dan kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan pada kondisi yang dipaparkan
tersebut, terkait tantangan kualifikasi psikolog dalam memenuhi kebutuhan jaman dan
problem malpraktik yang merugikan profesi psikologi dan pengguna jasa psikolog, maka
diperlukan pengaturan terhadap profesi psikologi. Perlindungan terhadap pelayanan
profesi psikologi akan mendorong kualitas kerja profesi antar psikolog Indonesia maupun
psikolog Indonesia dengan 10 psikolog dari luar Indonesia, sehingga psikolog yang
berpraktik di Indonesia dapat berperan dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis dan
kemajuan sumber daya manusia Indonesia secara optimal. Peraturan perundang-undangan
terkait pelayanan Profesi Psikologi dilakukan untuk memberikan landasan dan kepastian
hukum serta pelindungan kepada Psikolog dan pengguna jasa Profesi Psikologi. Selain itu,
Pengaturan Pelayanan Profesi Psikologi dimaksudkan untuk peningkatan profesionalisme
Psikolog sehingga dapat berperan maksimal dalam pembangunan nasional dengan
menjamin terwujudnya penyelenggaraan Profesi Psikologi Indonesia yang baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH.

1. Apa saja aturan-aturan umum dalam kode etik psikologi ?


2. Bagaimana pengertian asosiasi minat keilmuwan dibidang psikologi?
3. Apa saja tugas dan wewenang asosiasi minat keilmuwan?
4. Apa saja peran asosiasi minat keilmuwan psikologi
5. Bagaimana keanggotaaan HIMPSI?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN.

1. Mengethaui apa saja aturan-aturan umum dalam kode etik psikologi


2. Mengetahui bagaimana pengertian asosiasi minat keilmuwan dibidang psikologi
3. Mengetahui apa saja tugas dan wewenang asosiasi minat keilmuwan
4. Mengetahui apa saja peran asosiasi minat keilmuwan psikologi
5. Mengetahui bagaimana keanggotaaan HIMPSI

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ATURAN-ATURAN UMUM DALAM KODE ETIK PSIKOLOGI

Berdasarkan RUU tentang praktik psikologi dalam BAB II PRAKTIK PSIKOLOGI di


Bagian Kesatu Umum, adapun yang diatur dalam aturan umum dalam kode etik psikologi
yakni:

2.1.1 Pasal 5
Yang berisikan point-point dibawah ini

(1) Tenaga Psikologi terdiri atas:

a. psikolog praktik dengan keahlian khusus;

b. psikolog;

c. asisten psikolog; dan

d. di Psikologi.

(2) Tenaga Psikologi merujuk pada ayat (1) huruf a dan huruf b dapat menjalankan
semua Praktik Psikologi secara mandiri.

3) Tenaga Psikologi mengacu pada ayat (1) huruf c dan huruf d melakukan Praktik
Psikologi dibawah supervisi dan / atau mandiri.

(4) Tenaga Psikologi yang menjalankan Praktik Psikologi secara mandiri sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat dibantu oleh asisten psikolog dan / atau direvisi
Psikologi.

(5) Tenaga Psikologi yang menjalankan Praktik Psikologi secara mandiri sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) harus memenuhi nama papan praktik.

(6) ketentuan mengenai Praktik Psikologi yang dapat dilakukan secara mandiri dan
yang haruslah dibawah pengawasan yang dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh
Organisasi Profesi.

3
(7) ketentuan mengenai papan nama praktik yang dimaksud pada ayat (4) diatur oleh
Organisasi Profesi.

2.1.2 Pasal 6

Tenaga Psikologi yang menjalankan Praktik Psikologi secara mandiri


dimaksud dalam Pasal 5 harus melengkapi sarana prasarana pelayanan pelayanan
sesuai dengan standar pelayanan dan ketentuan peraturan perundang - undangan

2.2 PENGERTIAN ASOSIASI MINAT KEILMUAN DI BIDANG PSIKOLOGI


Organisasi Profesi Psikologi adalah organisasi tempat berhimpunnya para
profesional psikologi dalam minat keilmuan maupun keprofesian.

1. Ikatan Psikologi Klinis Indonesia (IPK Indonesia)

Psikologi Klinis adalah bidang ilmu psikologi yang bertujuan memahami,


mencegah, dan mengurangi ketidakmampuan, gangguan dan ketidaknyamanan yang
menimbulkan masalah psikologis dalam kelompok dan perkembangan pribadi manusia.
Ikatan Psikolog Klinis Indonesia merupakan organisasi profesi yang menjadi wadah
berhimpunnya tenaga Psikolog Klinis di Indonesia.

2. Ikatan Psikologi Sosial (IPS)

Lembaga ikatan yang bertujuan untuk menghimpun psikolog, ilmuwan psikologi


dan peminat bidang Psikologi Sosial di Indonesia agar dapat: Mengembangkan profesi
Psikologi Sosial di Indonesia, agar eksistensi Psikologi Sosial di Indonesia dapat tumbuh
dan berkembang lebih kompetitif. Meningkatkan kompetensi keilmuan dan profesi di
bidang Psikologi Sosial, agar mampu menjalankan peran yang lebih aktif dan menentukan
di masyarakat, sesuai dengan sumpah / janji profesi. Memberikan perlindungan kepada
anggotanya dan masyarakat pengguna jasa Psikologi Sosial, untuk memperoleh pelayanan
profesional yang sesuai dengan hak-hak sebagai pengguna jasa (konsumen) psikologi dan
kode etik psikologi. Meningkatkan pengabdian profesional di bidang Psikologi Sosial
kepada masyarakat. Menjalin kerjasama dengan organisasi profesi dan lembaga-lembaga
lainnya yang saling menguntungkan.

4
3. Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI)

Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI) sebagai asosiasi minat yang


berinduk pada HIMPSI dalam disiplin ilmu psikologi perkembangan yang perlu dilakukan
untuk menghimpun berbagai aktivitas akademik maupun profesional dalam rangka
meningkatkan daya dukung terhadap peningkatan kualitas manusia Indonesia.

4. Ikatan psikoterapi indonesia

Merupakan ikatan yang memberikan berbagai informasi psikoedukasi maupun


materi untuk psikoterapi secara mandiri. Ikatan psikologi merupakan representasi dari
asosiasi atau ikatan yang mewadahi dalam masalah yang berkaitan dengan hubungan
psikofisiologis misalnya responsi somatik mempengaruhi kognisi, emosi dan kinerja.

5.Ikatan Psikologi Olahraga

Perkembangan individu termasuk kesehatan dan kesejahteraan hidupnya. Di


samping itu, mereka mengemukakan bahwa Ikatan psikologi olahraga secara spesifik adalah
ikatan yang diarahkan untuk membantu para professional dalam membantu atlet bintang
mencapai prestasi puncak membantu anak-anak, penderita cacat dan orang tua untuk bisa
hidup lebih bugar meneliti faktor psikologis dalam kegiatan latihan dan memanfaatkan
kegiatan latihan sebagai alat terapi, misalnya untuk terapi depressi (Weinberg & Gould,
1995).

6.Asosiasi psikologi industri dan organisasi Asosiasi Psikologi Industri dan


Organisasi

(APIO) atau Himpunan Psikologi Industri dan Organisasi merupakan salah satu
organisasi profesi di bawah Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). Asosiasi Psikologi
Industri & Organisasi (APIO) merupakan perkumpulan orang -orang yang berminat
mengkaji atau menerapkan psikologi dalam pengaturan industri dan organisasi. APIO
merupakan Asosiasi yang bersifat terbuka. Para psikolog, dapat, HRD, Training, Coach,
OD, di bidang industri dan organisasi maupun mahasiswa bergabung menjadi anggota
APIO.

5
7. Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI)

Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI) merupakan ikatan yang bertujuan


menghimpun psikolog, ilmuwan psikologi pendidikan di Indonesia dalam mengemban
tugasnya sebagai pembentuk pendidikan yang baik.

8. Asosiasi Psikolog Sekolah Indonesia (APSI)

Asosiasi Psikologi Sekolah Indonesia yang disingkat APSI adalah organisasi profesi
psikologi yang menangani masalah-masalah psikologis siswa dalam hubungannya dengan
orangtua, lingkungan sekolah dan masyarakat.

9.Asosisi psikologi islam

Asosiasi yang menjadi sarana perkembangan Psikologi Islam di Indonesia dan


sekaligus memberikan banyak kemanfaatan bagi masyarakat luas.

10. Asosiasi Psikologi Kristiani (APK)

Merupakan asosiasi yang mewadahi dan melakukn perkembangan bagi psikoterapis


Kristen Protestan yang berusaha untuk sepenuhnya merangkul keyakinan agama dan
pelatihan psikologis mereka dalam praktik profesional mereka

11. Asosiasi Psikologi Kesehatan Indonesia

Pemerhati psikologi kesehatan untuk mengembangkan asosiasi tersebut sama seperti


asosiasi-asosiasi lain yang ada dalam wadah HIMPSI. pemerhati masalah psikologi
kesehatan untuk bersama-sama memikirkan upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam
menghidupkan Asosiasi Psikologi Kesehatan Indonesia sehingga mampu berfungsi
sebagaimana mestinya. 

12. Asosiasi Psikologi Penerbangan Indonesia

Sebagai wadah dalam memperkenalkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan


terapan psikologi di bidang penerbangan.

13. Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR)

Apsifor merupakan badan yang tidak terpisahkan dari Himpunan Psikologi


Indonesia (HIMPSI), asosiasi ke 13.  Merupakan asosiasi psikolog yang memiliki kesamaan
minat yaitu bidang psikologi forensik (Penerapan psikologi dalam proses peradilan di
Indonesia).
6
14. Asosiasi Psikologi Militer Indonesia (APMI)

Merupakan wadah dalam mengembangkan alat ukur psikologi dalam rangka


mengukur radikalisme yang valid dan reliabel yang ada dan kebutuhan dalan dunia militer
Indonesia.

15. Asosiasi Psikologi Positif Indonesia (AP2I)

AP2I adalah suatu asosiasi yang bertujuan agar manusia memiliki kehidupan yang
baik, kehidupan yang menyenangkan, dan kehidupan yang bermakna (have a goodlife, have
a pleasant life, dan have a meaningful life). Tujuan dari Psikologi Positif adalah
kesejahteraan, yang dikenal dengan nama flourishing.

16. Asosiasi Psikometrika Indonesia (APSIMETRI)

Sebagai wadah yang menaungi dan menghimpun anggota dalam kegiatan yang
menunjang pemahaman dalam pengukuran dan perkemabanga alat tes psikologi

17. Asosiasi Psikologi Indigenos dan Kultural (APIK)

Asosiasi yang mewadahi pengaplikasian teori psikologi “barat” ke dalam psikologi


“timur.” mengenai perkembagan ilmu psikologi itu sendiri, kemudian mengarah kepada
budaya orang setempat, dan terakhir penelitian psikologi.

18. Asosiasi Psikologi Kepolisian (APSIPOL)

Asosiasi yang mewadahi psikologi di ranah kepolisian yang sebagai spesialisasi


dalam psikologi profesional. Psikologi polisi bertujuan untuk memastikan penegak hukum
dapat menjalankan tugasnya dengan aman, efektif, etis, dan sah.

2.3 WEWENANG ASOSIASI KEILMUAN PSIKOLOGI

Secara umum yakni :

a. Melaksanakan amanat Munas dan kegiatan organisasi berdasarkan AD ART

b. Menjalankan kebijakan sistem informasi organisasi yang terpadu

7
c. Mengembangkan ilmu dan terapan ilmu dalam bidang dan minat tertentu melalui
penelitian, penelitian, penulisan jurnal/artikel, pertemuan ilmiah maupun penyelenggaraan
pelatihan

d. Dapat menjadi anggota organisasi sejenis di tingkat regional dan/atau internasional

e. Menjalin dan membina hubungan kerjasama dengan berbagai instansi/lembaga di dalam


dan/atau di luar negeri

wewenang dari masing-masing asosiasi diantaranya adalah :

1.Ikatan Psikologi klinis

Apa saja wewenang Psikolog Klinis? Menurut Permenkes No. 45 Tahun 2017, wewenang
Psikolog Klinis adalah :

-pelaksanaan asesmen psikologi klinis; -penegakan diagnosis dan prognosis psikologi


klinis;

-penentuan dan pelaksanaan intervensi psikologi klinis; melakukan rujukan; dan


-pelaksanaan evaluasi proses asesmen dan intervensi psikologi klinis.

2.Ikatan Psikologi sosial

Memiliki wewenang yang diantaranya adalah : -Mengembangkan keberadaan Psikologi


Sosial di Indonesia melalui pendidikan, penelitian dan penerapan;

-Memasyarakatkan dan mengembangkan keberadaan Ikatan Psikologi Sosial;


-Meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar anggota;

-Meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan lembaga, instansi dan/atau organisasi


profesi lain, baik negeri;

-Meningkatkan pembinaan, pembimbingan dan pengawasan terhadap anggota dalam


melaksanakan kegiatan profesi dan keilmuan Psikologi Sosial;

-Melaksanakan usaha-usaha untuk mensejahterakan anggota;

-Melaksanakan pertemuan ilmiah dalam rangka Kongres HIMPSI maupun pertemuan-


pertemuan lainnya;

8
-Melakukan pengabdian kepada masyarakat; -Memberikan informasi kepada masyarakat
tentang standar pelayanan psikologi dan organisasi dan membantu memecahkan masalah
berkaitan dengan pelayanan psikologi sosial.

3.Ikatan Psikologi perkembangan indonesia IPPI

Memiliki wewenang untuk melakukan konsolidasi untuk menghimpun berbagai aktivitas


akademik maupun professional dalam rangka meningkatkan daya dukung terhadap
peningkatan kualitas manusia Indonnesia. Salah satu fokus ilmiah dan professional
psikologi perkembangan adlaha keluarga sebagai wadah tumbuh kembang manusia sejak
dalam. kandungan sampai tingkat kematangannya yaitu terbangunnya kualitas kesehatan
mental yang baik

4. Ikatan psikologi psikoterapis indonesia

Memiliki wewenang dalam mewadahi dan menghimpun para ahli dalam Membantu pasien
untuk lebih memahami diri sendiri termasuk nilai dan tujuan hidup mereka. Mengajari
pasien untuk memiliki keterampilan dalam hidup yang sangat penting agar dapat
meningkatkan hubungan pribadi mereka. Menolong pasien untuk menemukan solusi yang
dapat menangani masalah mereka, Menolong pasien untuk mengerti masalah mereka dan
memahaminya dari sudut pandang yang berbeda

5.Ikatan Psikologi olahraga

Memiliki wewenang diantaranyaa adalah :

-IPO sebagai asosiasi psikologi olahraga nasional berupaya menyusun ketentuan tugas dan
tanggung jawab anggotanya.

-Di samping itu, IPO juga tengah berupaya menyusun kurikulum tambahan untuk program
sertifikasi bagi para psikolog praktisi yang ingin memberikan pelayanan sosial dalam
bidang psikologi olahraga.

Kurikulum tersebut merupakan bentuk spesialisasi psikologi olahraga yang meliputi:

1) Prinsip psikologi olahraga,

2)Peningkatan performance dalam olahraga, 3)psikologi olahraga terapa

4)psikologi senam

6. Asosiasi psikologi industri dan organisasi


9
Adapun wewenangnya dalam bab II pasal 5 tata kerja apio adalah :

- Mengembangkan ilmu bidang Psikologi Industri dan Organisasi (selanjutnya disebut


Psikologi 1/0), melalui penelitian, penulisan jurnal/artikel, pertemuan ilmiah maupun
penyelenggaraan pelatihan/lokakarya guna meningkatkan kualitas kompetensi kerja atau
kemampuan profesional anggota.
- Meningkatkan peran APIO dalam memberikan bekal keahlian/kompetensi profesional yang
bersertifikat bagi para Psikolog maupun praktisi di bidang Psikologi bersifat aplikatif di
- Memberikan perlindungan kepada anggotanya dan masyarakat pengguna jasa Psikologi I/0,
untuk memperoleh pelayanan profesional sesuai dengan hak-hak sebagai pengguna jasa
(konsumen) psikologi dan kode etik psikologi;
- Memberi pengakuan/pengesahan (endorsement) program-program pengembangan
kompetensi kerja dan sertifikasi di bidang Psikologi
- Menjadi anggota dari organisasi sejenis dan/atau menjalin kerjasama dengan organisasi
profesi maupun lembaga-lembaga lainnya di tingkat regional dan/atau internasional yang
saling memberi kemanfaatan, dengan memberitahukan secara resmi kepada PP HIMPSI.
- Menjadi pusat informasi dan kajian dalam konteks pengayaan aplikasi ilmu, antara lain
melalui penelitian, penulisan artikel/jurnal, penerbitan buku, penyelenggaraan temu ilmiah,
forum diskusi/sharing diantara akademisi, praktisi maupun pengguna jasa.
- Memberikan informasi kepada masyarakat tentang standar pelayanan profesional di bidang
Psikologi I/O dan membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan Psikologi I/0.
- Mekerjakan pengabdian/pelayanan profesional di bidang Psikologi 1/0 kepada masyarakat.

7.Ikatan Psikologi pendidikan Indonesia Adapun wewenangnya adalah dalam :

- Mengembangkan keilmuwan dan profesi Psikologi Pendidikan di Indonesia melalui kegiatan


penelitian maupun komunikasi ilmiah.
- Meningkatkan kompetensi keilmuwan dan profesi di bidang Psikologi Pendidikan, guna
mendukung tercapainya upaya mengoptimalkan perkembangan dan perwujudan potensi
sumber daya manusia.
- Memberikan perlindungan kepada anggotanya dalam memberikan pelayanan profesional
sesuai dengan kode etik psikologi pendidikan.
- Memberikan kontribusi dalam penentuan kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan
nasional.

10
- Menjalin kerja sama dengan organisasi profesi dan lembaga-lembaga lainnya baik di tingkat
nasional maupun internasional yang saling menguntungkan.

8. Asosiasi Psikolog Sekolah Indonesia (APSI)

1.APSI menjalin kerja sama dengan pihak-pihak organisasi profesi dan lembaga-lembaga
terkait baik secara individual maupun kelembagaan dalam keterpaduan penanganan
masalah-masalah psikologis ekedn "PMSIS
2.memberikan pelayanan psikologi untuk mencapai pendidikan di sekolah dengan
mempertimbangkan/ mengikutsertakan interaksi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
3.menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat secara psikologik untuk semua anak
dengan menerapkan hasil-hasil penelitian, program-program yang efektif untuk mencegah
dan mengatasi masalah, meningkatkan kemandirian, dan mencapai proses belajar yang
optimal.

9.Asosiasi psikoloai islam

Adapun wewenangnya adalah sebagai berikut :

- menyebarluaskan informasi kegiatan API kepada masyarakat luas


- Membangun paradigma psikologi jslam
- Wadah menghimpun diri dan pusat kegiatan gerakan psikologi islam maka tantangan dan
tantangan akan lebih terbuka , baik dari luar maupun dalam
- Memperlihatkan mepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segenap ufuk dan pada dirj
mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-qur'an adalah benar

10. Asosiasi Psikologi Kristiani (APK)

Wewenangnya diantaranya adalah;

- penegakaan dalam memuliakan Tuhan dan meningkatkan kesejahteraan sesama manusia


melalui pengembangan Asosiasi ini di Indonesia
- melakukan pembangunan manusia indonesia yang holik dalam kebhinekaann 3)Membangun
Manusia Indonesia yang Holistik dalam Kebhinekaan

11. Asosiasi Psikologi Kesehatan Indonesia

Wewenangnya adalah untuk

11
- mewadahi untuk membangun pemikiran kritis untuk bertukar pikirna dalam meningkatkan
kesehatan mengal masyarakat di indonesia

12. Asosiasi Psikologi Penerbangan Indonesia

- memberikan pemahaman tentang topik-topik psikologi, seperti; persepsi dan perhatian,


berpikir, psikofisiologis, industri/organisasi, psikologi sosial, pendidikan dan klinis yang
diterapkan dalam dunia penerbangan.

- Meningkatkan Derajat Keselamatan Penerbangan di Indonesia dengan psikologi


penerbangan dalam perspektif human factors : upaya memahami sebab-sebab kecelakaan
penerbangan

13. Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR)

Wewenangnya adalah:

- Mengembangkan keilmuan dan penerapan Psikologi dalam bidang Forensik agar


eksistensi Psikologi di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang lebih kompetitif.

- Meningkatkan dan memantapkan pengakuan terhadap kompetensi keilmuan dan keahlian


profesional di bidang Psikologi Forensik, untuk mampu menjalankan peran yang leblh aktif
dii masyarakat, sesuai kode etik Psikologi dan sumpah/janji profesi.

- Memberikan perlindungan kepada anggotanya, masyarakat serta sistem peradilan di


Indonesia untuk memperoleh pelayanan profesional sesuai dengan hak-hak sebagai
pengguna jasa psikologi dan kode etik psikologi.

14. Asosiasi Psikologi Militer Indonesia (APMI)

-penanganannya radikal dengan hard approach berupa penindakan dan penegakan hukum
terhadap perilaku tindak radikal, dan soft approach berupa pembinaan terhadap masyarakat
dalam rangka antisipasi

-pengembangan ilmu psikologi di bidang militer yaitu seleksi dan rekrutmen,


kepemimpinan militer, intelijen militer, operasi psikologis (psyops), penanganan gangguan
klinis (stres, depresi, PTSD, dll), kesehatan mental prajurit, motivasi, moral dan moril
prajurit, pengembangan alat tes psikologi di bidang militer, penelitian tentang prajurit

12
dengan lingkungan kerja, penempatan korps dan kecabangan, serta masih banyak bidang 
lainnya.

15. Asosiasi Psikologi Positif Indonesia (AP2I)

Adapun wewenangnya adalah :

- Menggali dan mengembangkan keilmuan Psikologi Positif di Indonesia secara


berkesinambungan berakar pada keragaman nilai-nilai Indonesia.
- Menjalin kerjasama dengan asosiasi Psikologi Positif dari negara lain untuk menunjang
pengembangan keilmuan Psikologi Positif di Indonesia.
- Menjalin kerjasama dengan berbagai bidang keilmuan dan berbagai pihak lain dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

16. Asosiasi Psikometrika Indonesia (APSIMETRI)

Wewenangnya yakni Asesmen dan Evaluasi dalam Pengembangan Psikometrika dan


Pengukuran/Tes Psikologi, Pendidikan dan Ilmu Sosial, dan Validitas Konstruk dan Skoring
untuk Alat Ukur Psikologi, Pendidikan dan Ilmu Sosial

17. Asosiasi Psikologi Indigenos dan Kultural (APIK)

Adapun wewenangnya adalah :

- Menguatkan posisi psikologi indigenous dan budaya melalui pembuktian secara ilmiah dari
berbagai penelitian yang dilakukan secara terus-menerus
- Membangun konsep-konsep psikologi yang didasarkan pada konteks sosial dan budaya
- Memastikan bahwa dilema praktis dan teoritis dalam psikologi indigenous dan budaya dapat
teratasi
- Mengembangkan psikologi indigenous dan budaya di beberapa bidang keilmuan psikologi,
seperti psikologi perkembangan,psikologi pendidikan, psikologi industri dan organisasi,
supaya dapat seimbang dengan perkembangan psikologi indigenous dan budaya di psikologi
sosial dan klinis

18. Asosiasi Psikologi Kepolisian (APSIPOL)

Wewenangnya adalah

13
- Pelatihan penelitian mengenai efektivitas relatif serta batasan intervensi pasca krisis yang
unik bagi personel penegak hukum (misalnya, insiden pasca penembakan, kematian saat
bertugas, reaksi stres yang menyamar).

- Mengemban Strategi intervensi psikologi keamanan publik dan polisi terutama mencakup
perawatan dan pendekatan perilaku kognitif jangka pendek.

2.4 PERAN ASOSIAI MINAT KEILMUAN PSIKOLOGI

Asosiasi/Ikatan Minat Keilmuan dan/atau Praktik Spesialisasi Psikologi dalam


menjalankan peran mengikuti Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HIMPSI, dan
untuk pengaturan internalnya perlu membuat Tata Laksana Organisasi.

Asosiasi/Ikatan Minat Keilmuan dan/atau Praktik Spesialisasi Psikologi, merupakan


penyelenggara organisasi yang berperan dalam bertanggungjawab untuk pengembangan ilmu
dan profesi Psikologi seminat sesuai dalam asosianya masing masing.

2.5 KEANGGOTAN HIMPSI

Berdasarkan anggaran dasar juli 2019 HIMPSI BAB IV KEANGGOTAAN Pasal 7


Kategori

Anggota HIMPSI adalah:

(1) Anggota Biasa, terdiri dari Psikolog dan Ilmuwan Psikologi.

(2) Anggota Luar Biasa terdiri dari pemerhati psikologi dan Psikolog warga negara asing.

(3) Anggota kehormatan terdiri dari individu-individu yang diangkat karena jasa-jasanya
yang luar biasa dalam bidang ilmu dan profesi psikologi atau memiliki kontri- busi pada
pemajuan pendidikan psikologi.

14
Pasal 8

Hak dan Kewajiban Anggota

(1) Setiap anggota HIMPSI mempunyai hak dan kewajiban.

(2) Hak dan kewajiban anggota diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga.

(3) Anggota HIMPSI harus berpedoman pada Kode Etik Psikologi Indonesia.

2.5.1 Kategori Keanggotaan

a. Anggota Biasa :

Terdiri dari Psikolog dan Ilmuwan Psikolog. Persyaratan menjadi Anggota Biasa
HIMPSI, yaitu :

1. Calon mendaftarkan diri ke sekretariat di wilayah tempat ia berdomisili.

2. Mengisi formulir keanggotaan yang disediakan Pengurus Wilayah/Pengurus


Cabang atau Pengurus Wilayah terdekat bagi propinsi yang belum ada pengurusnya.

3. Bersedia memenuhi ketentuan yang berlaku di organisasi. 

b. Anggota Luar Biasa

Pemerhati psikologi dan psikolog warga negara asing. Adapun persyaratannya,


sebagai berikut:

1. Anggota Luar Biasa Pemerhati Psikologi: Calon diusulkan oleh Pengurus


Asosiasi/Ikatan Minat Keilmuan dan/atau Praktik Spesialisasi Psikologi untuk
dibahas dan mendapat persetujuan dalam rapat kerja. Apabila mendapat persetujuan,
calon wajib mengisi formulir keanggotaan yang disediakan Pengurus
Wilayah/Pengurus Cabang atau Pengurus Wilayah terdekat tempat ia berdomisili.

15
2. Anggota Luar Biasa Warga Negara Asing Persyaratan Psikolog Warga Negara
Asing (WNA) yang menjadi Anggota Luar Biasa yaitu:

* Memiliki ijazah dari perguruan tinggi yang terakreditasi dan dilegalisir oleh
Pemerintah Republik Indonesia.

* Memiliki referensi dari 2 (dua) orang anggota Majelis Psikologi Indonesia atau
psikolog senior yang sekurang-kurangnya telah 10 (sepuluh) tahun menjadi
psikolog.

* Memperoleh persetujuan HIMPSI terkait dengan kompetensi profesi psikologi.

* Memiliki izin bekerja di Indonesia.

* Mampu berbahasa Indonesia secara aktif.

* Calon diusulkan oleh HIMPSI Wilayah atau Asosiasi/Ikatan Minat Keilmuan


dan/atau Praktik Spesialisasi Psikologi untuk mendapat persetujuan dalam rapat
kerja.

* Apabila mendapat persetujuan, calon wajib mengisi formulir keanggotaan yang


disediakan Pengurus Wilayah/Pengurus Cabang tempat yang bersangkutan
berdomisili.

2.5.2 sistem informasi keanggotan HIMPSI

Setidaknya terdapat 3 hal penting yang berubah. Pertama, perubahan waktu


pembayaran iuran. Sistem sebelumnya, pembayaran harus menunggu sekitar 10 hari,
namun saat ini dapat langsung dilakukan begitu proses pendaftaran ulang tahunan
diselesaikan. Bahkan proses pembayaran iuran harus segera dilakukan dalam waktu
24 jam. Apabila dalam waktu 24 jam belum dilakukan pembayaran, maka secara
otomatis kode tagihan akan dibatalkan dan tidak dapat dipergunakan.

Kedua, kanal dan metode pembayaran lebih banyak dibandingkan dengan


yang sebelumnya. Kanal yang tersedia adalah perbankan dan juga outlet ritel,
sedangkan metode yang tersedia adalah melalui transfer (ke bank) atau pembayaran
langsung (ke outlet ritel). Tentu saja ada konsekuensi terkait perubahan kanal dan
metode pembayaran yang dapat secara langsung dilakukan pembayaran.Sesuai

16
AD/ART HIMPSI, dana yang berasal dari iuran HIMPSI dialokasikan 75% untuk
Pengurus Wilayah dan 25% untuk Pengurus Pusat, sedangkan dana yang berasal dari
iuran Asosiasi/Ikatan dialokasikan 90% untuk Pengurus Asosiasi/Ikatan dan 10%
untuk Pengurus Pusat.

Perubahan ketiga terkait dengan anggota senior dengan usia sama atau lebih
dari 65 tahun. Sesua dengan AD/ART HIMPSI, anggota senior ini akan
mendapatkan kemudahan dengan membayar iuran HIMPSI dan iuran 1 (satu)
Asosiasi/Ikatan sebesar Rp.500.000,- satu kali untuk selamanya.

Panduan dibuat untuk anggota HIMPSI dapat menggunakan SIK HIMPSI dengan
mudah. Baca baik-baik panduan ini dan lihat FAQ jika ada kesulitan atau
pertanyaan. Kecepatan internet yang baik sangat disarankan untuk mengakses SIK
HIMPSI ini agar prosesnya mudah dan berhasil dengan baik. Apabila masih ada
pertanyaan, silakan bertanya melalui email sekretariat HIMPSI yang ada pada situs
HIMPSI.or.id.

2.5.3 Kartu Tanda Anggota


Kartu Tanda Anggota (KTA), adalah kartu tanda keanggotaan yang dimiliki
anggota Himpunan Psikologi Indonesia dan diterbitkan oleh Pengurus Pusat
Himpunan Psikologi Indonesia.  

Calon anggota mengajukan permohonan menjadi anggota  HIMPSI dengan


cara mendaftarkan diri melalui  HIMPSI Wilayah tempat calon anggota
berdomisili.seperti gambar 2.5.3

Gambar 2.5.3

17
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan materi diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
psikologi khususnya di Indonesia memiliki dmapak besar dalam perubahan taraf
kehidupan khususnya cabang profesi psikologi yang semakin banyak yang terdiri dari
18 mulai dari Ikatan Psikologi Klinis Indonesia (IPK Indonesia) ,Ikatan Psikologi
Sosial (IPS) ,Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI) , Ikatan psikoterapi
Indonesia, Ikatan Psikologi Olahraga, Asosiasi psikologi industri dan organisasi
(APIO) , Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI) , Asosiasi Psikolog Sekolah
Indonesia (APSI), Asosisi psikologi islam , Asosiasi Psikologi Kristiani (APK) ,Asosiasi
Psikologi Kesehatan Indonesia , Asosiasi Psikologi Penerbangan Indonesia ,Asosiasi
Psikologi Forensik (APSIFOR) ,Asosiasi Psikologi Militer Indonesia
(APMI),Asosiasi Psikologi Positif Indonesia (AP2I) ,Asosiasi Psikometrika Indonesia

18
(APSIMETRI), Asosiasi Psikologi Indigenos dan Kultural (APIK) , Asosiasi
Psikologi Kepolisian (APSIPOL) .
Dimana setiap profesi keilmuan ini memeliki wewenang dalam kesejahteraan
manusia di bidangnya masing-masing yang harus berdasarkan RUU Psikologi yang
dibentuk Bersama HIMPSI dan dengan keanggotaan yang jelas sehingga dengan
menjalankan profesi secara mandiri dan melaksanakan amanat Munas dan kegiatan
organisasi berdasarkan AD ART.

3.2 SARAN

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca, agar makalah ini lebih baik untuk kedepannya dan
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca nantinya.

DAFTAR PUSTAKA

HIMPSI. (1959, Juli 11). Himpunan Psikologi Indonesia. Retrieved from Himpunan
Psikologi Indonesia Web Site: https://himpsi.or.id/

HIMPSI. (2019). Anggaran Dasar (Anggaran Rumah Tangga). Jakarta: Pengurus Pusat
Himpunan Psikologi Indonesia.

HIMPSI. (2020). Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Praktik


Psikologi. HIMPSI bersama DPRD dan Presiden.

19
20

Anda mungkin juga menyukai