Disusun Oleh :
Kelompok 4
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan ni’mat Sehat,
Iman, dan Islam pada kita semua, sehingga segala kendala dalam upaya dalam penulisan
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Salawat dan Salam kita curahkan kepada
Nabi Muhammad Saw. manusia pilihan Allah yang membawa Risalah kepada kita semua,
sehingga kita terlepas dari belenggu kebodohan, kesesatan dan mengajak serta membimbing
kita menuju alam Ilmu Pengetahuan tentunya dengan iman dan islam.makalah yang kami
tulis ini berjudul “Aturan-Aturan Umum Dalam Kode Etik Psikologi;Pengertian Asosiasi
Minat Keilmuan Dibidang Psikologi; Tugas Dan Wewenang Asosiasi Minat Keilmuwan
Psikologi; Peran Asosiasi Minat Keilmuan; Serta Keanggotaan Himpsi” yang Insya Allah
akan menambah wawasan pembaca dalam memahami pernyataan yang dpaat ditunjukkan
dari setiap individu. Dan saya berharap pembaca untuk mengambil nilai positif dan membung
nilai negatif yang tersaji dalam makalah kami ini, memahami isi makalah serta
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Terimakasih kami mengucapkan kepada Bapak Firdaus Dwi Suwandi, M.psi.,
Psikolog,. Selaku dosen pembimbing mata kuliah kode etik yang telah memberikan kami
tugas ini dan telah membimbing selama pembelajaran dan telah menyediakan sumber bacaan
dan materi yang dapat melengkapi bahan makalah kami,sehingga makalah ini dapat tersaji
dihadapan kita bersama.Dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan yang
disengaja maupun tidak disengaja, oleh sebab itu, kami mohon kritik dan saran dari pembaca
guna tercipta kesempurnaan dalam penulisan makalah-makalah yang akan datang.Inilah
sedikit kata-kata yang telah kami susun dalam lembaran-lembaran yang kami harapkan akan
memberikan ilmu pengetahuan kepada kita semua. Semoga kita dapat mengamalkan ilmu-
ilmu yang terkandung didalamnya, Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Band
ung, 14 April 2021
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................2
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN..........................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 ATURAN-ATURAN UMUM DALAM KODE ETIK PSIKOLOGI...........................................................3
2.1.1 Pasal 5..................................................................................................................................3
2.2 PENGERTIAN ASOSIASI MINAT KEILMUAN DI BIDANG PSIKOLOGI..............................................4
2.3 WEWENANG ASOSIASI KEILMUAN PSIKOLOGI............................................................................7
2.4 PERAN ASOSIAI MINAT KEILMUAN PSIKOLOGI.........................................................................14
2.5 KEANGGOTAN HIMPSI...............................................................................................................14
2.5.1 Kategori Keanggotaan......................................................................................................15
2.5.2 sistem informasi keanggotan HIMPSI............................................................................16
2.5.3 Kartu Tanda Anggota.......................................................................................................17
BAB III...............................................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................................18
3.1 KESIMPULAN........................................................................................................................18
3.2 SARAN........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
psikologi, serta integritas profesi psikologi itu sendiri. Oleh karenanya, perangkat
keilmuan dan etika yang dimiliki seorang Psikolog mempunyai karakteristik yang khas
yang harus mengutamakan kesejahteraan manusia. Dalam mewujudkan tujuan tersebut,
Profesi Psikolog membutuhkan aturan tertentu, sehingga psikolog dapat memiliki etika,
sikap dan kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan pada kondisi yang dipaparkan
tersebut, terkait tantangan kualifikasi psikolog dalam memenuhi kebutuhan jaman dan
problem malpraktik yang merugikan profesi psikologi dan pengguna jasa psikolog, maka
diperlukan pengaturan terhadap profesi psikologi. Perlindungan terhadap pelayanan
profesi psikologi akan mendorong kualitas kerja profesi antar psikolog Indonesia maupun
psikolog Indonesia dengan 10 psikolog dari luar Indonesia, sehingga psikolog yang
berpraktik di Indonesia dapat berperan dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis dan
kemajuan sumber daya manusia Indonesia secara optimal. Peraturan perundang-undangan
terkait pelayanan Profesi Psikologi dilakukan untuk memberikan landasan dan kepastian
hukum serta pelindungan kepada Psikolog dan pengguna jasa Profesi Psikologi. Selain itu,
Pengaturan Pelayanan Profesi Psikologi dimaksudkan untuk peningkatan profesionalisme
Psikolog sehingga dapat berperan maksimal dalam pembangunan nasional dengan
menjamin terwujudnya penyelenggaraan Profesi Psikologi Indonesia yang baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Pasal 5
Yang berisikan point-point dibawah ini
b. psikolog;
d. di Psikologi.
(2) Tenaga Psikologi merujuk pada ayat (1) huruf a dan huruf b dapat menjalankan
semua Praktik Psikologi secara mandiri.
3) Tenaga Psikologi mengacu pada ayat (1) huruf c dan huruf d melakukan Praktik
Psikologi dibawah supervisi dan / atau mandiri.
(4) Tenaga Psikologi yang menjalankan Praktik Psikologi secara mandiri sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat dibantu oleh asisten psikolog dan / atau direvisi
Psikologi.
(5) Tenaga Psikologi yang menjalankan Praktik Psikologi secara mandiri sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) harus memenuhi nama papan praktik.
(6) ketentuan mengenai Praktik Psikologi yang dapat dilakukan secara mandiri dan
yang haruslah dibawah pengawasan yang dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh
Organisasi Profesi.
3
(7) ketentuan mengenai papan nama praktik yang dimaksud pada ayat (4) diatur oleh
Organisasi Profesi.
2.1.2 Pasal 6
4
3. Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI)
(APIO) atau Himpunan Psikologi Industri dan Organisasi merupakan salah satu
organisasi profesi di bawah Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). Asosiasi Psikologi
Industri & Organisasi (APIO) merupakan perkumpulan orang -orang yang berminat
mengkaji atau menerapkan psikologi dalam pengaturan industri dan organisasi. APIO
merupakan Asosiasi yang bersifat terbuka. Para psikolog, dapat, HRD, Training, Coach,
OD, di bidang industri dan organisasi maupun mahasiswa bergabung menjadi anggota
APIO.
5
7. Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI)
Asosiasi Psikologi Sekolah Indonesia yang disingkat APSI adalah organisasi profesi
psikologi yang menangani masalah-masalah psikologis siswa dalam hubungannya dengan
orangtua, lingkungan sekolah dan masyarakat.
AP2I adalah suatu asosiasi yang bertujuan agar manusia memiliki kehidupan yang
baik, kehidupan yang menyenangkan, dan kehidupan yang bermakna (have a goodlife, have
a pleasant life, dan have a meaningful life). Tujuan dari Psikologi Positif adalah
kesejahteraan, yang dikenal dengan nama flourishing.
Sebagai wadah yang menaungi dan menghimpun anggota dalam kegiatan yang
menunjang pemahaman dalam pengukuran dan perkemabanga alat tes psikologi
7
c. Mengembangkan ilmu dan terapan ilmu dalam bidang dan minat tertentu melalui
penelitian, penelitian, penulisan jurnal/artikel, pertemuan ilmiah maupun penyelenggaraan
pelatihan
Apa saja wewenang Psikolog Klinis? Menurut Permenkes No. 45 Tahun 2017, wewenang
Psikolog Klinis adalah :
8
-Melakukan pengabdian kepada masyarakat; -Memberikan informasi kepada masyarakat
tentang standar pelayanan psikologi dan organisasi dan membantu memecahkan masalah
berkaitan dengan pelayanan psikologi sosial.
Memiliki wewenang dalam mewadahi dan menghimpun para ahli dalam Membantu pasien
untuk lebih memahami diri sendiri termasuk nilai dan tujuan hidup mereka. Mengajari
pasien untuk memiliki keterampilan dalam hidup yang sangat penting agar dapat
meningkatkan hubungan pribadi mereka. Menolong pasien untuk menemukan solusi yang
dapat menangani masalah mereka, Menolong pasien untuk mengerti masalah mereka dan
memahaminya dari sudut pandang yang berbeda
-IPO sebagai asosiasi psikologi olahraga nasional berupaya menyusun ketentuan tugas dan
tanggung jawab anggotanya.
-Di samping itu, IPO juga tengah berupaya menyusun kurikulum tambahan untuk program
sertifikasi bagi para psikolog praktisi yang ingin memberikan pelayanan sosial dalam
bidang psikologi olahraga.
4)psikologi senam
10
- Menjalin kerja sama dengan organisasi profesi dan lembaga-lembaga lainnya baik di tingkat
nasional maupun internasional yang saling menguntungkan.
1.APSI menjalin kerja sama dengan pihak-pihak organisasi profesi dan lembaga-lembaga
terkait baik secara individual maupun kelembagaan dalam keterpaduan penanganan
masalah-masalah psikologis ekedn "PMSIS
2.memberikan pelayanan psikologi untuk mencapai pendidikan di sekolah dengan
mempertimbangkan/ mengikutsertakan interaksi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
3.menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat secara psikologik untuk semua anak
dengan menerapkan hasil-hasil penelitian, program-program yang efektif untuk mencegah
dan mengatasi masalah, meningkatkan kemandirian, dan mencapai proses belajar yang
optimal.
11
- mewadahi untuk membangun pemikiran kritis untuk bertukar pikirna dalam meningkatkan
kesehatan mengal masyarakat di indonesia
Wewenangnya adalah:
-penanganannya radikal dengan hard approach berupa penindakan dan penegakan hukum
terhadap perilaku tindak radikal, dan soft approach berupa pembinaan terhadap masyarakat
dalam rangka antisipasi
12
dengan lingkungan kerja, penempatan korps dan kecabangan, serta masih banyak bidang
lainnya.
- Menguatkan posisi psikologi indigenous dan budaya melalui pembuktian secara ilmiah dari
berbagai penelitian yang dilakukan secara terus-menerus
- Membangun konsep-konsep psikologi yang didasarkan pada konteks sosial dan budaya
- Memastikan bahwa dilema praktis dan teoritis dalam psikologi indigenous dan budaya dapat
teratasi
- Mengembangkan psikologi indigenous dan budaya di beberapa bidang keilmuan psikologi,
seperti psikologi perkembangan,psikologi pendidikan, psikologi industri dan organisasi,
supaya dapat seimbang dengan perkembangan psikologi indigenous dan budaya di psikologi
sosial dan klinis
Wewenangnya adalah
13
- Pelatihan penelitian mengenai efektivitas relatif serta batasan intervensi pasca krisis yang
unik bagi personel penegak hukum (misalnya, insiden pasca penembakan, kematian saat
bertugas, reaksi stres yang menyamar).
- Mengemban Strategi intervensi psikologi keamanan publik dan polisi terutama mencakup
perawatan dan pendekatan perilaku kognitif jangka pendek.
(2) Anggota Luar Biasa terdiri dari pemerhati psikologi dan Psikolog warga negara asing.
(3) Anggota kehormatan terdiri dari individu-individu yang diangkat karena jasa-jasanya
yang luar biasa dalam bidang ilmu dan profesi psikologi atau memiliki kontri- busi pada
pemajuan pendidikan psikologi.
14
Pasal 8
(3) Anggota HIMPSI harus berpedoman pada Kode Etik Psikologi Indonesia.
a. Anggota Biasa :
Terdiri dari Psikolog dan Ilmuwan Psikolog. Persyaratan menjadi Anggota Biasa
HIMPSI, yaitu :
15
2. Anggota Luar Biasa Warga Negara Asing Persyaratan Psikolog Warga Negara
Asing (WNA) yang menjadi Anggota Luar Biasa yaitu:
* Memiliki ijazah dari perguruan tinggi yang terakreditasi dan dilegalisir oleh
Pemerintah Republik Indonesia.
* Memiliki referensi dari 2 (dua) orang anggota Majelis Psikologi Indonesia atau
psikolog senior yang sekurang-kurangnya telah 10 (sepuluh) tahun menjadi
psikolog.
16
AD/ART HIMPSI, dana yang berasal dari iuran HIMPSI dialokasikan 75% untuk
Pengurus Wilayah dan 25% untuk Pengurus Pusat, sedangkan dana yang berasal dari
iuran Asosiasi/Ikatan dialokasikan 90% untuk Pengurus Asosiasi/Ikatan dan 10%
untuk Pengurus Pusat.
Perubahan ketiga terkait dengan anggota senior dengan usia sama atau lebih
dari 65 tahun. Sesua dengan AD/ART HIMPSI, anggota senior ini akan
mendapatkan kemudahan dengan membayar iuran HIMPSI dan iuran 1 (satu)
Asosiasi/Ikatan sebesar Rp.500.000,- satu kali untuk selamanya.
Panduan dibuat untuk anggota HIMPSI dapat menggunakan SIK HIMPSI dengan
mudah. Baca baik-baik panduan ini dan lihat FAQ jika ada kesulitan atau
pertanyaan. Kecepatan internet yang baik sangat disarankan untuk mengakses SIK
HIMPSI ini agar prosesnya mudah dan berhasil dengan baik. Apabila masih ada
pertanyaan, silakan bertanya melalui email sekretariat HIMPSI yang ada pada situs
HIMPSI.or.id.
Gambar 2.5.3
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan materi diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
psikologi khususnya di Indonesia memiliki dmapak besar dalam perubahan taraf
kehidupan khususnya cabang profesi psikologi yang semakin banyak yang terdiri dari
18 mulai dari Ikatan Psikologi Klinis Indonesia (IPK Indonesia) ,Ikatan Psikologi
Sosial (IPS) ,Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI) , Ikatan psikoterapi
Indonesia, Ikatan Psikologi Olahraga, Asosiasi psikologi industri dan organisasi
(APIO) , Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI) , Asosiasi Psikolog Sekolah
Indonesia (APSI), Asosisi psikologi islam , Asosiasi Psikologi Kristiani (APK) ,Asosiasi
Psikologi Kesehatan Indonesia , Asosiasi Psikologi Penerbangan Indonesia ,Asosiasi
Psikologi Forensik (APSIFOR) ,Asosiasi Psikologi Militer Indonesia
(APMI),Asosiasi Psikologi Positif Indonesia (AP2I) ,Asosiasi Psikometrika Indonesia
18
(APSIMETRI), Asosiasi Psikologi Indigenos dan Kultural (APIK) , Asosiasi
Psikologi Kepolisian (APSIPOL) .
Dimana setiap profesi keilmuan ini memeliki wewenang dalam kesejahteraan
manusia di bidangnya masing-masing yang harus berdasarkan RUU Psikologi yang
dibentuk Bersama HIMPSI dan dengan keanggotaan yang jelas sehingga dengan
menjalankan profesi secara mandiri dan melaksanakan amanat Munas dan kegiatan
organisasi berdasarkan AD ART.
3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca, agar makalah ini lebih baik untuk kedepannya dan
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
HIMPSI. (1959, Juli 11). Himpunan Psikologi Indonesia. Retrieved from Himpunan
Psikologi Indonesia Web Site: https://himpsi.or.id/
HIMPSI. (2019). Anggaran Dasar (Anggaran Rumah Tangga). Jakarta: Pengurus Pusat
Himpunan Psikologi Indonesia.
19
20