Anda di halaman 1dari 10

Analisis Film “Split”

- Karakter tokoh
Kevin
Casey
Claire
Marcia
Dennis
Patricia
Dr. Flatche
Hedwig
- Sinopsis
Film ‘Split’ bercerita ketika tiga gadis remaja di dalam mobil sedang menunggu ayah
mereka, seorang pria misterius menculik dan membawa mereka ke dalam sebuah
bunker. Sang penculik yang bernama Kevin (James McAvoy) adalah seorang pria dengan
gangguan jiwa yang membuatnya memiliki 23 kepribadian yang berbeda, diantaranya
adalah seorang wanita dan anak berumur 9 tahun yang bernama Hedwig. Sebagai salah
satu gadis yang diculik, Casey berusaha meloloskan diri dengan meyakinkan salah satu
kepribadian Kevin untuk melepaskan mereka. Akan tetapi hal tersebut tidaklah mudah,
terlebih setelah Hedwig memperingatkan mereka akan ‘the Beast’ yang merupakan
kepribadian Kevin yang paling berbahaya yang belum pernah muncul. Disinilah
kepribadian terakhir Kevin yakni The Beast segera muncul.
Kevin adalah seseorang yang menderita penyakit DID (Dissociative Indentify
Disorder).DID adalah kondisi ketika seseorang memiliki lebih dari satu kepribadian. Bisa
dikatakan, kepribadiannya terpecah menjadi beberapa bagian. Orang yang menderita
DID biasanya tidak dapat mengingat setiap kejadian yang dilaluinya oleh kepribadian
lainnya, sehingga tidak jarang penderita DID merasa sering kehilangan suatu adegan
dalam hidupnya yang sedang diambil alih oleh kepribadian lainnya. Biasanya orang
dengan DID memiliki pengalaman yang buruk di masa lampau. Kepribadian itu tercipta
untuk melindungi orang tersebut dari kejadian-kejadian yang selama ini tidak dapat
diatasinya. Kevin Wandell Crumb memiliki masa lalu yang traumatis. Dia sering disiksa
oleh ibunya karena hal sepele. Kevin tumbuh menjadi pria lemah yang membentuknya
menjadi pria berkepribadian ganda atau yang saat ini disebut Gangguan Identitas
Disosiatif (GID).
Dalam tubuh Kevin yang dewasa, dia bisa berubah menjadi bocah berusia 9 tahun
yang hobi memakai baju olahraga dan ngedance diiringi lagu Kanye West. Di kamarnya
terdapat berbagai macam gambar binatang yang dibuat memakai crayon. Kevin juga
sering memakai busana wanita setengah baya yang sederhana, lengkap dengan liontin.
Karakternya tenang, namun misterius. Patricia, begitu dia minta disebut, seperti ibu bagi
karakter-karakter lain dalam tubuh Kevin. Selanjutnya ada Barry, pria yang menyukai
fashion dan sering membuat sketsa tren busana. Dia sangat berbakat, Barry adalah
karakter yang sering bersinggungan dengan dunia luar. Dia ceria, energik dan memiliki
aura positif. Makanya, Barrylah yang sering berinteraksi dengan psikolog Dr. Karen
Fletcher dalam tiap sesi.Karakter terakhir yang sering muncul adalah Dennis. Dia kaku,
protektif, kuat dan punya kesenangan melihat anak perempuan remaja menari. Dialah
yang menculik Claire Benoit, Marcia, dan Casey Cooke, kemudian membawanya ke
dalam basement yang gelap dan pengap. Mereka dipersiapkan untuk sebuah ritual
dalam menyambut datangnya karakter ke-24, The Beast. Patricia, Hedwig dan Dennis
adalah tiga karakter yang sering muncul dan lebih mendominasi karakter lainnya di
dalam tubuh Kevin. Mereka memiliki satu tujuan yang sama, melindungi Kevin dari
kejamnya dunia dan menggelar karpet merah untuk The Beast sebagai karakter terakhir.

- Analisis Film
Pada teori kepribadian menurut Abraham Maslow, kita di dorong oleh kebutuhan-
kebutuhan universal yang dibawa sejak lahir yang tersusun dalam suatu tingkat dari
yang paling kuat sampai yang paling lemah. Kepribadian yang sehat yaitu apabila kita
dapat memuaskan kebutuhan kita dari tingkat yang rendah, kita masih merasa aman
secara fisik maupun emosional, mempunyai rasa memiliki dan juga merasa bahwa kita
adalah diri yang berharaga. Salah satu kebutuhan itu adalah kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan yang meliputi kebutuhan akan jaminan, stabilitas, ketertiban, bebas dari
ketakutan dan kecemasan. Kebutuhan akan rasa aman juga merupakan kebutuhan
untuk mendapatkan perlindungan agar dapat melangsungkan hidup dengan baik. Kevin
dalam film ini tidak memilki kebutuhan ini.
Dilihat dari pengalaman buruk yang dimiliki oleh Kevin, sehingga dia tidak dapat
memenuhi kebutuhan ini timbulah kecemasan dalam diri Kevin. Dan kebutuhan-
kebutuhan lain seperti fisologis, kebutuhan dimiliki dan cinta, kebutuhan harga diri,
kebutuhan berkembang dan kebutuhan mengaktualisasikan diri yang tidak terpenuhi
dalam diri Kevin mengakibatkan munculnya kepribadian-kepribadian lain dalam diri
Kevin.
Analisis Film “Black Swan”
- Synopsis
Film black swan ini dibintangi oleh artis cantik natalie portman (nina sayers), artis
cantik mila kunis (lily) dan artis cantik winona ryder (beth macintyre). Semua orang
punya sisi gelap dan terang walaupun biasanya hanya salah satu dari sisi itu yang
dominan. Nina (Natalie Portman) punya sisi terang yang lebih dominan namun pada saat
dalam keadaan terancam, sisi gelap Nina mulai muncul. Seperti juga Erica (Barbara
Hershey) ibunya. Nina adalah seorang penari balet yang berbakat. Seluruh hidup Nina
didedikasikan pada tari balet dan ia hampir tak punya waktu untuk melakukan aktivitas
lain. Saat Thomas Leroy (Vincent Cassel), sutradara pementasan tari balet, memutuskan
untuk mencari bakat baru untuk pementasan Swan Lake, Nina yang terpilih.
Sayangnya, disaat yang sama Nina juga menghadapi kompetisi dari seorang penari
bernama Lily (Mila Kunis) yang juga punya peluang menjadi karakter utama dalam Swan
Lake. Tokoh utama Swan Lake harus mampu memerankan karakter yang lugu dan
anggun namun sekaligus sensual. Nina mampu memerankan karakter yang lugu tapi saat
harus tampil sensual, Lily sepertinya lebih pas. Karena tak ingin kesempatan ini diambil
oleh Lily, Nina pun berusaha dengan segala cara untuk menggali sisi gelap dirinya yang
tak pernah tersentuh. Celakanya saat sisi gelap itu mulai muncul, Nina juga mulai
menghadapi kesulitan mengendalikan sisi gelap ini.

- Analisis Film
Didalam teori Karen Horney terdapat 10 kebutuhan neurotik yakni kebutuhan yang
timbul akibat dari usaha menemukan pemecahan-pemecahan masalah gangguan
hubungan antarmanusia. Karakter Nina yang terkait dengan teori Horney mengenai
kebutuhan neurotik yaitu kebutuhan ambisi dan prestasi pribadi. Kebutuhan tersebut
ada pada saat Nina meminta peran Swan Queen pada Thomas Leroy. Ia dengan ambisi
yang kuat menginginkan peran Swan Queen, padahal Thomas Leroy tahu bahwa
karakter Black Swan belum ada pada Nina Sayers dan Thomas sudah menemukan peran
swan queen yang cocok.
Horney juga mengembangkan konsep pencarian keagungan neurotik adalah
gambaran orang yang menganggap diri ideal itu nyata mereka memasukkannya secara
komprehensif. Orang semacam itu membutuhkan kesempurnaan (need for perfection),
mempunyai ambisi yang neurotik (neurotic ambition), dan dorongan untuk menang
dalam balas dendam (drive toward a vindivtive triumph). Tokoh Nina mempunyai
kebutuhan akan kesempurnaan untuk menjadi pemeran utama dalam pementasan.
Kebutuhan kesempurnaan merupakan dorongan untuk menggabungkan keseluruhan
ke dalam diri ideal. Neurotik tidak puas dengan sedikit perubahan, tidak menerima yang
belum sempurna. Nina juga memiliki ambisi neurotik untuk menjadi pemeran utama
yakni Swan Queen dan ia memiliki dorongan untuk balas dendam merupakan aspek
neurotik yang berbahaya. Dorongan tersebut muncul ketika Lily berusaha menggantikan
perannya sebagai Swan Queen. Pada bagian gaya hubungan interpersonal Nina juga
melakukan satu diantara tiga gaya hubungan interpersonal yaitu bergerak mendekat
orang lain dan bergerak melawan orang lain. Bergerak mendekat orang lain orang
mendekati orang lain sebagai usaha untuk melawan perasaan tak berdaya. Ini terlihat
dari cara Nina membujuk sang sutradara untuk memilihnya menjadi peran utama.
Analisis Film “A Beautiful Mind”

- Synopsis
Film a beautiful mind menceritakan tentang seorang laki-laki yang bernama Jhon
Forbes Nash seorang ahli matematika , yang teori nya dijadikan konsep ekonomi dasar,
hubungan nasional tenaga kerja bahkan evolusi biologi pada saat itu. Kejadiannya
berlangsung selama perang dingin, pada saat itu antara Amerika-Russia. Jhon Nash
mengidap penyakit Schizopernia yaitu penyakit yang menyebabkan Jhon terus menerus
berhalusinasi atas apa yang dilihat dan dipikirkannya, padahal hal itu tidak benar adanya
(tidak nyata). Hidup nya selalu dibayangi dengan ketakutan sehingga ia harus berjuang
untuk melawan penyakit nya tersebut sampai akhirnya ia meraih pengahargaan Nobel
pada tahun 1994 di Stockholm,Swedia atas dasar teori yang dikembangkannya.
Kisah dimulai dari seorang Jhon Forbes Nash yang menjadi seorang mahasiswa di
Pricenton University pada tahun 1984, Jhon adalah seseorang yang memilki kepribadian
Introvert (Tertutup). Karena baginya orang-orang tidak ada yang benar-benar
menyukainya, ia juga jarang mamasuki kelas pada saat mata kuliah. Ia lebih memilih
mengembangkan teori yang diaplikasikan dalam kehidupan nyata ia juga sering
menghabiskan waktunya di , Wheeler Defense Lab MIT.Jhon Nash juga memilki teman
sekamar yaitu, Charles Herman yang memiliki keponakan seorang gadis cilik yang
bernama Marcee. Nash yang sangat terobsesi dengan matematika seringkali menulis
berbagai rumus di kaca jendela kamar dan perpustakaan,dan akhirnya secara tak
sengaja berhasil menemukan konsep baru yang bertentangan dengan teori bapak
ekonomi modern dunia, Adam Smith. Konsep inilah yang dinamakannya dengan Teori
Keseimbangan, yang mengantarkan Jhon meraih gelar doktor.Tak hanya meraih gelar
doktor, ia berhasil diterima sebagai pengajar di Wheeler Defense Lab MIT.
Kehidupan Jhon Nash mulai berubah ketika ia diminta Pentagon memecahkan kode
rahasia yang dikirim tentara Russia. Di sana, ia bertemu dengan agen rahasia William
Parcher.ia pun diberi pekerjaan sebagai mata-mata. Alicia Larde seorang mahasiswi nya,
yang membuatnya sadar bahwa ia juga membutuhkan cinta. Ketika pasangan ini
menikah ia memiliki seorang anak laki-laki ,Jhon Nash justru semakin parah dan merasa
terus berada dalam ancaman bahaya karena pekerjaannya sebagai agen rahasia, bahkan
John pun sering membahyakan nyawa anak nya sendiri. Jhon Nash semakin hari semakin
terlihat ketakutan, sampai akhirnya ia bertemu dengan Dr Rosen seorang ahli jiwa
menangkap dan membawanya ke rumah sakit jiwa. Dari situlah terungkap, Jhon Nash
mengidap schizophrenia. Beberapa kejadian yang dialami Nash selama ini hanya
khayalan belaka. Tak pernah ada teman sekamar yaitu Charles Herman dan
keponakannya yang menggemaskan, Marcee ataupun William Parcher dengan
proyek/kode rahasianya.

- Analisis Film
Jhon Forbes Nash mengidap penyakit skizofernia. skizofernia adalah gangguan
mental kronis yang menyebabkan penderitanya mengalamo delusi, halusinasi, pikiran
kacau, dan perubahan perilaku. kondisi yang biasanya berlangsung diartikan sebagai
gangguan mental mengingat sulitnya penderita membedakan antara kenyataan dan
pikiran sendiri
Penyakit skizofrenia ditandai dengan adanya Tanda-tanda sebagai berikut :
1 Adanya Delusi (Waham)
Jhon Memiliki Ciri-Ciri delusi sebagai berikut :
 Waham Persekusi: Keyakinan bahwa dirinya terancam, diawasi, atau diracuni.
Penderitanya selalu merasa curiga dengan sekitarnya. (Ditandai Jhon Selalu
merasa diikuti oleh tentara Russia)
 Waham Referensi: Keyakinan bahwa tanda, kejadian, atau obyek tertentu di
sekitarnya memiliki pesan rahasia yang dikirim oleh seseorang.(Ditandai Jhon
ketika itu diminta pentagon untuk memcah suatu kode Uni Soviet, dan bekerja
sebagai agen rahasia
 Waham Kebesaran: Yakin bahwa dirinya adalah orang hebat dan terkenal atau
yakin bahwa dirinya memiliki pengetahuan, kemampuan, atau kelebihan
istimewa yang tidak dimiliki orang lain.(Jhon selalu merasa bahwa dirinya adalah
seorang ahli dan genius dibandingkan teman-teman yang lainnya)
 Waham Kendali: Keyakinan kuat seseorang bahwa pikiran dan perilakunya
dikendalikan oleh pihak luar. (Adegan yang menunjukkan waham ini ketika Jhon
disuruh membunuh isterinya oleh William Parcher ,ketika disuruh menunjukkan
bahwa dia jenius oleh Charles Herman).
2 Adanya Halusinasi , yaitu persepsi palsu atau menganggap suatu hal ada dan nyata
padahal kenyataannya hal tersebut tidak ada / khayalan. John Nash mengalami
halusinasi bertemu dengan tiga orang yang secara nyata tidak ada yaitu Charles
Herman ,William Parcher dan Marcee. Selain itu juga laboratorium rahasia, dan juga
nomer kode yang dipasang implan pada tangannya.
3 Menarik Diri dari Lingkungan social , Karena Jhon merasa Tidak ada yang benar-
benar menyukainya maka ia lebih memilih sendiri, dan memiliki kehidupan yang
tertutup bahakan tidak mendapatkan banyak teman.
4 Gangguan Emosi yang tidak terkendali sehingga dapat membahayakan orang-orang
yang ada di sekitar nya, ditandai dengan Jhon yang tidak memiliki rasa kasih sayang
terhadap anaknya sehingga seringkali membuat istrimya sangat khawatir jika
anaknya berada pada jhon.
5 Tidak adanya Ketertarikan untuk melakukan seks akibat pengaruh obat-obat yang
diberikan
Cara kerja obat – obat antipsikotik yaitu menghambat reseptor dopamin dalam otak.
Efek dari pemakaian obat tersebut yaitu : Sulit berkosentrasi, menghambat proses
berpikir, tidak memiliki gairah seksual. Jhon Akan Merasa Stress Apabila :
1 Ia gagal dalam mendapatkan mimpinya / meraih cita-citanya .
2 Apabila ia tidak dapat mengendalikan Halusinasinya
3 Apabila ia tidak dapat melayani istri nya dan merawat anak nya dengan baik
4 Jhon Tidak bisa mendapatkan pekerjaan
5 Apabila ia tidak bisa mengendalikan halusinasi nya dengan baik
Analisis Film “He Loves Me He Loves Me Not”

- Synopsis
He Loves Me He Loves Me Not (French: À la folie… pas du tout) adalah sebuah film
Prancis produksi tahun 2002. Film yang dibintangi oleh Audrey Tautou (pemeran Sophie
Neveu dalam film The Da Vinci Code) mengisahkan tentang seorang mahasiswa seni
Angelique (Audrey Tatou) yang mencintai Dr. Loic Le Garrec (Samuel Le Bihan). Ia juga
seorang part- timer di sebuah cafe dan untuk menambah pemasukan, ia menjaga
sebuah rumah kosong yang ditinggalkan liburan oleh pemiliknya.
Dalam film ini penonton diajak untuk mengikuti cerita dari sudut pandang Angelique.
Ia selalu bercerita pada teman-temannya, betapa ia sangat mencintai Loic dan betapa
sedihnya ia, karena tidak bisa bersatu dengan Loic yang sudah beristri. Meskipun teman-
temannya selalu memaksa Angelique untuk meninggalkan Loic, tapi ia bersikeras bahwa
Loic akan menceraikan istrinya demi dia. Cinta Angelique pada Loic memang sangat
dalam. Ia rela melakukan apa saja demi Loic, bahkan ia rela membunuh demi membantu
Loic keluar dari masalahnya.
Suatu ketika, Angelique dan Loic berencana untuk pergi ke Italy, namun Loic tak
kunjung muncul di bandara. Mulai saat itu, Angelique berubah drastic. Ia mengalami
depresi yang membuatnya kehilangan teman-temannya juga beasiswa dari sekolah seni.
Yang paling parahnya, ia sampai mencoba bunuh diri dengan menghirup gas di ruangan
tertutup. Disinilah cerita kembali ke awal, tapi dari sudut pandang Loic. Semua yang
terjadi hanyalah khayalan Angelique. Ia memang pernah bertemu dengan Loic di sebuah
tempat, dan sejak itu Angelique jatuh cinta.
Namun mereka tidak pernah berpacaran, bahkan Loic tidak mengenal Angelique.
Setelah diselidiki, ternyata dia menderita penyakit erotomania, yaitu bentuk gangguan
kepribadian dimana para penderitanya memiliki keyakinan bahwa ada seseorang yang
memendam perasaan cinta kepada nya. Nasib Angelique pun berakhir di rumah sakit
jiwa.

- Analisis Film
Erotomania adalah sejenis khayalan dimana orang yang bersangkutan percaya
bahwa orang lain, biasanya orang asing atau orang terkenal, jatuh cinta kepadanya.
Sindrom ini pertama kali ditelaah oleh psikiater asal Prancis yang bernama Gaetan
Gatian Clerambault. Ia menyusun sebuah makalah yang membahas tentang gangguan
kepribadian semacam ini pada tahun 1921. Dalam dunia psikiatri sendiri, referensi
sejenis ini telah ada pertama kali dalam tahun 1623 dalam sebuah risalah
berjudul Maladie d’amour ou melancolie erotique yang ditulis oleh Jacques Ferrand, dan
juga disebut sebagai “old maid’s psychosis”, “erotic mania” dan “erotic self-referent
delusions”, hingga ke masa sekarang disebut sebagai bentuk dari Erotomania atau de
Clerambault’s Syndrome.
Inti utama dari bentuk sindrom ini adalah si penderita memiliki suatu khayalan atau
delusi keyakinan bahwa ada orang lain, yang biasanya memiliki status sosial yang lebih
tinggi, secara sembunyi-sembunyi memendam perasaan cinta kepadanya. Para
penderita selalu yakin bahwa subjek dari delusi mereka secara rahasia menyatakan cinta
mereka dengan isyarat halus seperti bahasa tubuh, pengaturan perabot rumah, atau
dengan cara lainnya. Jika yang menjadi sasaran adalah seorang public figure, maka akan
diartikan secara salah oleh penderita terhadap sesuatu yang tertulis dalam media massa
tentang orang tersebut. Sering kali orang yang menjadi objek dalam delusi, hanya
memiliki sedikit sekali hubungan atau bahkan tidak berhubungan sama sekali dengan
sang penderita. Walau demikian sang penderita tetap percaya bahwa sang objek-lah
yang memulai semua hubungan khayal itu. Delusi Erotomania sering ditemukan dalam
sebuah gejala awal dari sebuah gangguan delusional atau dalam konteks Skizofrenia.
Terkadang subjek yang berada dalam delusi tidaklah pernah ada dalam dunia nyata.
Namun yang lebih sering terjadi, subjek adalah publik figur seperti penyanyi terkenal,
aktor, aktris, politikus, selebritis dll. Erotomania juga disebut-sebut sebagai suatu
penyebab perilaku stalking, yaitu suatu bentuk perilaku memperhatikan orang lain tanpa
sepengetahuan orang yang diperhatikan, lalu perlahan melakukan suatu upaya
pendekatan yang bersifat mengganggu, biasanya dengan obsesi bahwa korban adalah
orang yang perlu ditolong atau bahkan dimusnahkan. Selain itu Erotomania juga disebut
sebagai penyebab dari bentuk suatu tindakan yang mengganggu orang lain.
Erotomaniac cenderung yang dimulai dengan hal-hal yang sederhana, seperti
ungkapan kasih sayang yang halus kepada sasarannya kemudian sampai hal-hal di luar
kendali dan dapat menyebabkan ekspresi kemarahan, frustasi dan kekerasan ketika
ditinggal pergi atau diabaikan dan korban terus menegaskan kurangnya minat. Anehnya
seorang penderita erotomania tidak bisa sama sekali untuk melihat korban (orang yang
dirasa menyukainya) tidak menyukainya. Penyembuhannya dapat dilakukan dengan
cara, menegaskan bahwa orang yang dianggap menyukainya tidak tertarik untuk
melanjutkan hubungan dengan yang menderita, lalu dilakukan terapi, alam konteks
skizofrenia dan dapat diobati dengan antipsikotik atipikal.
Analisis Film “SYBIL”
- Sinopsis
Masa kanak-kanak Sybil penuh dengan trauma-trauma terhadap kejahatan yang
dilakukan oleh Ibunya. Pengalaman traumatis tersebut terjadi berulang kalisehingga
menyebabkan terbentuknya beberapa kepribadian pada diri Sybil. Dalam kasus Sybil,
Sybil menganggap diri sebagai sesuatu yang asing baginya. Kemudian penderita
mengalami distorsi waktu. Sybil sangat sering merasa adanya ”waktu yang hilang”
selama pribadi lain mengambil posisi dalam dirinya. Keinginan untuk bunuh diripernah
dilakukan oleh pribadi lain Sybil yaitu Marry, yang tidak sanggup menanggung beban
pengalaman traumatis yang cukup berat bagi Sybil, namun sosok pribadi lain Sybil yaitu
Vicky berhasil menghalangi keinginan Marcia untuk bunuh diri.
Selanjutnya, pada penderita gangguan identitas disosiatif adanya flukta sitingkat
kemampuan pada diri Sybil. Misalnya, pada saat Sybil kelas 3, posisinya digantikan oleh
Peggy. Peggy sebagai Sybil yang merupkan sosok ceria, dan pandai berkalian tiba-tiba
saat kelas 5 berubah menjadi Sybil yang pemurung dan tidak pandai perkalian. Semua
orang di sekitar Sybil menjadi heran dengan perubahandadakan yang dialami oleh
Sybil. Ada lagi kepribadian lain yang pandai bermainpiano, yaitu Vanessa. Namun Sybil
tidak mampu memainkan piano. Jadi,kemampuannya berubah sesuai dengan
kepribadian mana yang muncul.

- Analisis Film
Menurut teori Psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud, trauma masa kanak-
kanak merupakan kejadian yang paling berpeluangmengakibatkan gangguan kepribadian
seseorang, termasuk gangguan identitasdisosiatif. Pada masa kanak-kanak, itu merupakan awal
dari terbentuk danberkembangnya kepribadian seseorang. Saat terjadi pengalaman traumatis
yangkurang menyenangkan, maka individu megusahakan diri untuk merepress ke alambawah
sadarnya. Namun, jika pengalaman tersebut tidak dapat diatasi, maka akanmemaksanya untuk
menciptakan pribadi lain yang mampu menghadapi situasi yangtidak mampu dihadapi oleh si
individu. Menurut Freud, munculnya pribadi yang laintersebut merupakan salah satu defence
mechanism, yaitu suatu sistem yangterbentuk pada diri seseorang saat ia tidak mampu
menghadapi kecemasan yangluar biasa. Munculnya kepribadian-kepribadian lain tersebut
tergantung pada suatusituasi yang mereka hadapi.
Pada kasus Sybil, masa kanak-kanaknya dipenuhi oleh kejadian traumatisyang merupakan
pengalaman yang kurang menyenangkan baginya. Segalapengalaman ini direpress oleh Sybil ke
alam ketidaksadarannya. Namun, ketikapengalaman tersebut berulang, Sybil tidak mampu
menghadapinya, dan munculnyapribadi lain dengan karakter yang lebih kuat dari Sybil.
Contohnya saja Peggy.Peggy akan muncul ketika Sybil tidak dapat menghadapi situasi yang
menuntutnyauntuk menunjukkan rasa marah.
Dari teori Jung yang lebih menekankan pada kematangandan proses perkembangan, Jung
menginterpretasikan tingkah laku manusia darisudut pandang filsafat, agama, dan mistik. Salah
satu faktor yang mnyebabkan Sybilmenjadi pribadi yang terpecah adalah karena adanya
keyakinan agama yang fanatik. Agamanya yang dia rasa banyak mengekang dirinya dan
kemunafikankeluarganya terhadap perkataan mereka tentang agama sering berbeda
dengankenyataan yang mereka perbuat. Hattie sering mengatakan bahwa dia mencintaiSybil,
tetapi sikapnya selama ini yang terkadang nyaris membunuhnya membuat iabingung dan takut
cinta kasih Tuhan. Karena jika cinta seperti apa yang dilakukanibunya, maka setiap cinta akan
begitu termasuk cinta Tuhan. Oleh karena itu, iatakut terlalu dekat orang lain kecuali Teddy dan
Laura, temannya yang sudahmengetahui penyakit Sybil.
Faktor yang menyebabkan gangguan identitas disosiatif adalah :
1. Pelecehan Seksual pada masa kecil yang berulang Sybil
Pada saat Sybil masih kanak-kanak, Hattie yang mempunyai nafsu voyeuristic atau
kelainan seksual, dimana kepuasan seksual diperoleh dari mengintip “perbuatan”
orang lain, membuat Sybil merasa malu. Hattie memang aneh, dia pernah mengajak
gadis-gadis kecil bermain kuda-kudaan dan memasukkan jarinya ke vagina gadis-
gadis kecil itu. Hattie juga pernah berbaring telanjang bulat dengan bayi laki-laki lalu
menaikturunkan bayi itu dengan pinggulnya dan menggosokan dengan kedua
pahanya. Bukan hanya itu, ketika Sybil sedangberjalan-jalan ke sungai bersama
teman-teman perempuan ibunya, Sybil memergoki mereka yang sedang lesbian di
semak-semak. Semua itu dilakukan di depan Sybil. Sybil juga ikut menjadi korban
pelecehan seksual oleh Ibunya. Setiap pagi ibunyamelakukan upacara pagi tertutup
yaitu melentangkan Sybil di meja makan,kemudian vaginanya dibuka dan
dimasukkan berbagai macam barang, sepertibaterai lampu, gagang pisau, sepatu,
gesper, dan lain-lain. Sehingga, ketika Sybildewasa, ia didiagnosa tidak dapat
memiliki anak karena rahimnya telah rusak.
2. Kurangnya orang yang melindungi atau menghibur dari pengalaman buruk yang
dialami.
Pada saat Sybil menerima berbagai siksaan dari Ibunya, ayah Sybil terkesan pasif dan
acuh tak acuh dengan kondisi Sybil. Ada beberapa waktu yang seharusnya dicurigai
oleh Ayahnya tetapi tidak digubris dan diperdulikan. Contohnya saja ketika Sybil
hampir mati terbenam di tempat penyimpanan gandum yangterdapat di atas rumah,
saat tulang lengan Sybil retak, dan saat manik-manik masukke lubang hidung Sybil.
Willard sempat mencari tahu bagaimana hal ini bisa terjadi,namun pencariannya
untuk memecahkan masalah ini gantung. Terkesan Willardtidak peduli dengan
keadaan Sybil yang tersiksa.
3. Pengaruh dari anggota keluarga lain
Salah satu penyebab penyakit Sybil yang lain adalah keyakinan agama yang sangat
fanatik. Agamanya yang dia rasa banyak mengekang dirinya dan kemunafikan
keluarganya terhadap perkataan mereka tentang agama seringberbeda dengan
kenyataan yang mereka perbuat. Hattie sering mengatakan bahwadia mencintai
Sybil, tetapi sikapnya selama ini yang terkadang nyaris membunuhnya membuat ia
bingung dan takut.

Anda mungkin juga menyukai