Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS FILM BLACK SWAN

Bab I
Sinopsis Tokoh Utama dalam Film Black Swan

Film black swan ini dibintangi oleh artis cantik natalie portman (nina sayers), artis cantik
mila kunis (lily) dan artis cantik winona ryder (beth macintyre). Film ini diproduksi oleh Fox
Search light Pictures. Semua orang punya sisi gelap dan terang walaupun biasanya hanya
salah satu dari sisi itu yang dominan. Nina (Natalie Portman punya sisi terang yang lebih
dominan namun pada saat dalam keadaan terancam, sisi gelap Nina mulai muncul.
Masalahnya, apakah Nina sudah siap berhadapan dengan sisi gelap yang selama ini tidak
pernah ia ketahui?
Seperti juga Erica (Barbara Hershey), ibunya, Nina adalah seorang penari balet yang
berbakat. Seluruh hidup Nina didedikasikan pada tari balet dan ia hampir tak punya waktu
untuk melakukan aktivitas lain. Saat Thomas Leroy (Vincent Cassel), sutradara pementasan
tari balet, memutuskan untuk mencari bakat baru untuk pementasan Swan Lake, Nina yang
terpilih.
Sayangnya, disaat yang sama Nina juga menghadapi kompetisi dari seorang penari bernama
Lily (Mila Kunis) yang juga punya peluang menjadi karakter utama dalam Swan Lake. Tokoh
utama Swan Lake harus mampu memerankan karakter yang lugu dan anggun namun
sekaligus sensual. Nina mampu memerankan karakter yang lugu tapi saat harus tampil
sensual, Lily sepertinya lebih pas. Karena tak ingin kesempatan ini diambil oleh Lily, Nina
pun berusaha dengan segala cara untuk menggali sisi gelap dirinya yang tak pernah tersentuh.
Celakanya saat sisi gelap itu mulai muncul, Nina juga mulai menghadapi kesulitan
mengendalikan sisi gelap ini.

Bab II
Analisis Tokoh Menurut Perspektif Psikodinamika

1. Menurut Psikoanalisis klasik Sigmund Freud

Secara taksadar Nina Portmann pemeran utama dalam film Black Swan, ia
melukai tubuhnya sendiri dengan menggaruki tubuhnya. Dalam teori Freud bahwa
kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar
(preconscious), dan taksadar (unconscious). Tokoh Nina dalam film Black Swan secara
tak sadar melukai tubuhnya dari menggaruki punggung hingga diakhir cerita ia secara
tak sadar melukai tubuhnya sendiri dengan menusukkan sebuah pecahan kaca kedalam
tubuhnya. Keseimbangan antara id, ego dan superego belum terlihat pada bagian Nina
yang menginginkan peran sebagai Swan Lake berusaha dengan sekuat tenaga untuk
mendapatkan peran itu dengan berbagai cara yaitu dengan menyingkirkan Beth,
balerina yang telah lama berkecimpung dalam dunia balet.
Pada defense mechanism dari Freud sendiri, Nina melakukan introyeksi, ia
berusaha mengembangkan superego dengan mengadopsi nilai-nilai yang dimiliki
ibunya, yakni dengan menjadi balerina. Nina juga melakukan identifikasi sesuai dengan
keinginan Thomas Leroy (Vincent Cassel), sutradara pementasan tari balet. Nina
berusaha mereduksi tegangan dengan berusaha mengidentifikasikan dirinya seperti
Beth balerina terdahulu yang didapuk menjadi peran utama dan dengan mendapat peran
menjadi Swan Lake Nina akan terpuaskan hasratnya.

2. Menurut Psikologi Analitikal Carl Gustav Jung

Jung mengungkapkan bahwa kepribadian disusun oleh sejumlah sistem yang


beroperasi dalam tingkat kesadaran; ego beroperasi pada tingkat sadar, kompleks
beroperasi pada tingkat taksadar kolektif. Pada taksadar kolektif terdapat persona yakni
kepribadian publik, aspek-aspek pribadi yang ditunjukkan kepada dunia, atau pendapat
publik mengenai diri individu. Nina mengembangkan persona sebagai Swan Lake demi
meraih peran tersebut ia berusaha berlatih dan mengembangkan persona sebagai Swan
Lake.
Selain persona, Nina juga mempunyai Shadow (bayangan) yakni sisi binatang pada
kepribadian manusia yang berpotensi menimbulkan bahaya. Bayangan bila
diproyeksikan keluar apa adanya akan menjadi musuh. Pada tokoh Nina, Nina sendiri
memiliki bayangan bahwa dirinya memiliki kepribadian lain. Bayangan kepribadiannya
ini menghancurkan pada kepribadian utamanya. Nina berilusi bahwa ia melenyapkan
shadownya padahal yang ia lenyapkan sesungguhnya adalah dirinya sendiri.
Sikap yang dimiliki Nina adalah introversi pengindraan. Nina adalah tokoh yang
cenderung tampil kalem, bisa mengontrol diri tetapi membosankan. Tujuan hidup
manusia adalah mencapai kesempurnaan yang disebut dengan realisasi diri. Ia berusaha
meminimalkan persona dengan tampil lepas. Pada akhir film Nina berusaha tampil
sempurna didepan para hadirin termasuk didepan ibunya walaupun pada saat itu ia
sedang sakit.

3. Menurut Psikologi Individual Alfred Adler

Adler yakin bahwa individu memulai hidup kelemahan fisik yang mengaktifkan
perasaan inferior, perasaan yang menggerakkan orang untuk berjuang menjadi
superiorita atau menjadi sukses. Konsep ini senada dengan tokoh Nina dalam film
Black Swan. Nina yang mendapatkan peran sebagai Swan Queen, berusaha sekuat
tenaga agar bisa memainkan peran Black Swan dengan sempurna. Dengan demikian ia
memiliki tujuan akhir (Final Goals). Didorong oleh perasaan inferior, ditarik keinginan
mennjadi superior, maka orang mencoba hidup sesempurna mungkin. Nina Sayers
memiliki perasaan inferior untuk menjadi black swan dan berusaha sekuat tenaga
menjadi superiorita untuk mencapai peran sebagai black swan.
4. Menurut Psikoanalitik Kontemporer Erik H. Erikson

Menurut teori psikoanalitik Erikson menggambarkan adanya sejumlah kualitas


yang dimiliki oleh ego, yang tidak ada pada psikoanalisis Freud, yakni kepercayaan dan
penghargaan, otonomi dan kemauan, kerajinan dan kompetensi, identitas dan kesetiaan,
keakraban dan cinta, generativitas dan pemeliharaan, serta integritas. Usia Nina dalam
film Black Swan adalah 28 tahun, dalam usia tersebut Nina merasa tertekan dengan
adanya peran sebagai pemeran karena ia ingin memainkan perannya secara sempurna.
Dalam usia tersebut pengalaman adolesen dalam mencari identitas. Pada tahap ini
orang harus memperoleh pemahaman yang mantap tentang diri mereka.
Krisis sosial yang dialami oleh Nina adalah Keakraban vs Isolasi. Keakraban yang
dimaksud adalah kemampuan untuk menyatukan identitas diri dengan identitas orang
lain tanpa kehilangan identitas diri itu. Dalam hal ini Nina menyatukan identitas dirinya
dengan Lily pesaingnya dengan tanpa kehilangan identitas yang ada didalam dirinya
sendiri.

5. Menurut Psikoanalisis Karen Horney

Didalam teori Karen Horney terdapat 10 kebutuhan neurotik yakni kebutuhan


yang timbul akibat dari usaha menemukan pemecahan-pemecahan masalah gangguan
hubungan antarmanusia. Karakter Nina yang terkait dengan teori Horney mengenai
kebutuhan neurotik yaitu kebutuhan ambisi dan prestasi pribadi. Kebutuhan tersebut
ada pada saat Nina meminta peran Swan Queen pada Thomas Leroy. Ia dengan ambisi
yang kuat menginginkan peran Swan Queen, padahal Thomas Leroy tahu bahwa
karakter Black Swan belum ada pada Nina Sayers dan Thomas sudah menemukan
peran swan queen yang cocok.
Horney juga mengembangkan konsep pencarian keagungan neurotik adalah
gambaran orang yang menganggap diri ideal itu nyata mereka memasukkannya secara
komprehensif. Orang semacam itu membutuhkan kesempurnaan (need for perfection),
mempunyai ambisi yang neurotik (neurotic ambition), dan dorongan untuk menang
dalam balas dendam (drive toward a vindivtive triumph).
Tokoh Nina mempunyai kebutuhan akan kesempurnaan untuk menjadi pemeran
utama dalam pementasan. Kebutuhan kesempurnaan merupakan dorongan untuk
menggabungkan keseluruhan ke dalam diri ideal. Neurotik tidak puas dengan sedikit
perubahan, tidak menerima yang belum sempurna. Nina juga memiliki ambisi neurotik
untuk menjadi pemeran utama yakni Swan Queen dan ia memiliki dorongan untuk
balas dendam merupakan aspek neurotik yang berbahaya. Dorongan tersebut muncul
ketika Lily berusaha menggantikan perannya sebagai Swan Queen.
Pada bagian gaya hubungan interpersonal Nina juga melakukan satu diantara tiga
gaya hubungan interpersonal yaitu bergerak mendekat orang lain dan bergerak
melawan orang lain. Bergerak mendekat orang lain orang mendekati orang lain sebagai
usaha untuk melawan perasaan tak berdaya. Ini terlihat dari cara Nina membujuk sang
sutradara untuk memilihnya menjadi peran utama.
6. Menurut Teori Psikiatri Interpersonal Harry Stack Sullivan

Dalam teori Sullivan terdapat beberapa aspek-aspek kepribadian yang nyata-nyata


stabil dalam waktu yang lama yaitu dinamisme, personifikasi, sistem self dan sistem
kognitif. Tokoh Nina memiliki dinamisme yaitu ia cenderung memiliki sifat seperti
angsa putih / White Swan. Ketika ia diminta untuk menjadi Black Swan, ia harus
membangun karakter Black Swan secara sempurna. Nina mmemulainya dengan
personifikasi yaitu suatu gambaran – mengenai diri atau orang lain yang dibangun
berdasarkan pengalaman yang menimbulkan kepuasan atau kecemasan. Dalam hal ini
Nina mempersonifikasikan karakter black swan dengan karkter yang ada dalam dirinya
agar ia mampu memperoleh suatu kepuasan pada penampilannya.
Seperti Freud dan Jung, Sullivan memandang kehidupan manusia sebagai sebuah
sistem enerji, dimama perhatian utamanya adalah bagaimana menghilangkan tegangan
yang ditimbulkan oleh keinginan dan kecemasan. Enerji dapat maujud dalam bentuk
tegangan (tension) atau dalam bentuk tingkah laku itu sendiri. Ketegangan dalam diri
Nina muncul ketika sosok Lily datang untuk menggantikan perannya. Kecemasan pun
dalam diri Nina terjadi tatkala ia mulai tak bisa mengendalikan kepribadian utamanya.

7. Menurut Teori Erich Fromm

Menurut Fromm hakikat manusia juga bersifat dualistik. Paling tidak ada empat
dualistik didalam diri manusia. Salah satu diantaranya adalah ketidaksempurnaan dan
kesempurnaan. Manusia mampu mengkonsepkan realisasi diri yang sempurna, tetapi
karena hidup itu pendek kesempurnaan tidak dapat dicapai. Ada orang berusaha
memecahkan dikotomi ini melalui mengisi rentang sejarah hidupnya dengan prestasi
dibidang kemanusiaan, dan ada pula yang meyakini dalil perkembangannya sesudah
mati. Dalam tokoh Nina, ksempurnaan dapat dicapai apabila Nina berhasil menarikan
kedua tarian dengan sempurna.

Bab III
Kesimpulan

Secara keseluruhan dari analisis yang telah saya uraikan dapat saya simpulkan dari
seluruh teori psikodinamika memandang analisis film Black Swan adalah berbeda-beda.
Menurut teori Freud, Nina secara tak sadar melukai tubuhnya dari menggaruki punggung
hingga diakhir cerita ia secara tak sadar melukai tubuhnya sendiri dengan menusukkan
sebuah pecahan kaca kedalam tubuhnya. Menurut teori Jung Nina mengembangkan persona
sebagai Swan Lake, selain mengembangkan persona ia juga mempunyai Shadow (bayangan)
yakni sisi binatang pada kepribadian manusia yang berpotensi menimbulkan bahaya. Menurut
teori Adler Nina yang mendapatkan peran sebagai Swan Queen, berusaha sekuat tenaga agar
bisa memainkan peran Black Swan dengan sempurna. Menurut teori Erikson Krisis sosial
yang dialami oleh Nina adalah Keakraban vs Isolasi. Menurut teori Horney Tokoh Nina
mempunyai kebutuhan akan kesempurnaan untuk menjadi pemeran utama dalam pementasan.
Dalam teori Sullivan terdapat beberapa aspek-aspek kepribadian yang terdapat dalam diri
Nina yang nyata-nyata stabil dalam waktu yang lama yaitu dinamisme, personifikasi, sistem
self dan sistem kognitif. Menurut Erich Fromm ada salah satu diantara empat dualistik yang
ada pada diri manusia adalah ketidaksempurnaan dan kesempurnaan.
TEORI SENI

Haris Kurniawan

0111 01 44 379

Matekstosi VII B

STMM MMTC YOGYAKARTA

2014

Anda mungkin juga menyukai